(Laurentina) 113
ISSN: 1412-9310 Vol. 14, 2016
LOURENTINAVIOLITA
Guru BK SMA Paskalis Jakarta
(Email: lourentina.violita@yahoo.com)
Abstrak
Komunikasi interpersonal adalah suatu respon atau tanggapan terhadap interaksi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih melalui sarana media secara langsung untuk menyampaikan suatu pesan dan tujuan. Ciri yang harus
diperhatikan dalam menentukan efektivitas suatu komunikasi interpersonal yang baik yaitu keterbukaan, empati,
dukungan, rasa positif, dan kesamaan antar rekan kerja dan atasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan diketahui bahwa komunikasi interpersonal karyawan divisi Quality
Control PT SHI terdapat pada klasifikasi tinggi.
Abstract
113
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
114 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)
juga relasi sosial yang baik dengan orang lain. komunikasi yang baik, maka pekerjaan akan
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, dengan mudah dapat diselesaikan dengan baik.
yaitu dari kata communicare, yang berarti Adanya komunikasi interpersonal yang baik
sama. Apabila kita mengadakan komunikasi antara rekan kerja dan atasan maka akan membantu
dengan pihak lain, maka kita harus menentukan individu menyelesaikan pekerjaannya, karena
terlebih dahulu suatu sasaran sebagai dasar dengan adanya komunikasi yang baik maka
untuk memperoleh pengertian yang sama. interaksi antar sesama akan terjalin dengan mudah.
Komunikasi merupakan suatu cara untuk Suatu kasus di sebuah perusahaan X yang bergerak
memenuhi keingintahuan manusia. Individu di bidang jasa ada seorang individu yang memiliki
tertarik pada perkembangan-perkembangan loyalitas yang baik dengan perusahaan karena
yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka individu merasa nyaman dengan rekan kerja dan
dengan hanya melalui saluran-saluran terbuka atasannya yang dapat berinteraksi dengan baik. Hal
dan formal saja, organisasi tidaklah mungkin ini karena individu memiliki komunikasi
dapat memenuhi perasaan ingin tahu dari para interpersonal yang baik dengan rekan kerja dan
anggotanya (Wursanto, 1987). atasannya. Individu tersebut mampu berkomunikasi
Menurut Burgon & Huffner (2002) dengan rekan kerja dan atasan serta dapat menerima
komunikasi interpersonal atau yang biasa disebut umpan balik yang baik juga dari rekan kerja dan
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang atasannya, hal ini menyebabkan individu mau
dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan bertahan di perusahaan tersebut meskipun gaji yang
umpan balik, baik secara langsung (face to face) didapatkan kurang sebanding dengan masa
maupun dengan media. Manusia memerlukan kerjanya. Individu merasa nyaman dalam bekerja
komunikasi interpersonal antar manusia lainnya karena memiliki hubungan yang baik dengan rekan
untuk mendapatkan respon atau umpan balik dari kerja dan atasan sehingga individu tetap bertahan di
komunikasi yang terjalin. Komunikasi perusahaan tersebut. Ketika komunikasi yang
interpersonal sangat penting karena merupakan terjalin dengan rekan kerja dan atasan tidak berjalan
efektivitas suatu komunikasi yang baik. lancar individu cenderung merasa malas untuk
Dunia kerja menuntut individu dituntut untuk bekerja.
dapat berkomunikasi dengan baik kepada rekan Kasus lain juga terjadi di sebuah bank di
kerja maupun atasannya. Hal ini merupakan daerah Jakarta Pusat, ada sebagian individu yang
tuntutan yang harus dapat dipenuhi oleh individu merasa puas dengan pekerjaannya ketika individu
tersebut dalam menjalankan pekerjaannya. Jika tersebut selalu dapat berkomunikasi dengan rekan
individu dengan rekan kerja dan atasan tidak dapat kerja maupun atasannya. Individu tersebut merasa
berkomunikasi dengan baik maka individu diduga bahwa pekerjaannya dapat terselaikan dengan baik
akan merasa tidak nyaman dengan keadaan dan cepat berkat adanya komunikasi yang terjalin
tersebut. Jika individu dengan rekan kerja dan baik dengan rekan kerja dan atasannya. Namun, ada
atasan dapat berkomunikasi dengan baik maka sebagian individu lainnya di Bank tersebut yang
individu akan merasa nyaman dengan keadaan merasa pekerjaannya terganggu dan tidak dapat
tersebut. Ketika individu merasa nyaman berada diselesaikan dengan baik jika individu tersebut
dalam suatu perusahaan karena adanya bekerja dengan melakukan komunikasi
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 115
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
116 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)
komunikasi. Setiap makhluk yang yang panjang, pesan-pesan tersebut bisa jadi
berkomunikasi memiliki tujuan tertentu. berkurang atau bahkan bertentangan dengan aslinya;
Tujuan dari komunikasi ialah perubahan sikap (4) Penerima menerima suatu pesan. Komunikasi
(attitude change), perubahan pendapat (opinion antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila
change), perubahan perilaku (behavior change) pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima
dan perubahan sosial (social change). menerima pesan tersebut. Jika seseorang menerima
Menurut Bovee dan Thil (dalam Purwanto, sepucuk surat, komunikasi baru akan terjalin bila
1996) proses komunikasi dapat dibagi menjadi lima penerima surat telah membaca dan memahami
tahap, yaitu: (1) Pengirim mempunyai suatu ide. Ide isinya. Jika seseorang menyampaikan pidato di
dapat diperoleh dari berbagai sumber yang hadapan umum, para pendengar sebagai audience
terbentang luas di hadapan seseorang.Dunia ini harus dapat mendengar apa yang dikatakan dan
penuh dengan berbagai macam informasi, baik yang memahami pesan-pesan yang disampaikan. Jadi,
dapat diihat, didengar, dicium maupun diraba. Ide- suatu pesan yang disampaikan harus dapat
ide yang ada di dalam benak seseorang Ide berubah dimengerti dan tersimpan di dalam pikiran si
menjadi pesan Pemindahan pesan Penerima penerima pesan.Lagi pula, suatu pesan baru
mendapat pesan Penerima beraksi dan kirim umpan ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah
balik Pengirim mempunyai ide disaring dan disusun memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud
dalam suatu peta mental yang terdapat dalam oleh pemberi atau pengirimnya; (5)Penerima
jaringan otak, yang merupakan gambaran persepsi memberi tanggapan dan umpan balik ke pengirim.
seseorang terhadap kenyataan; (2) Mengubah ide Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir
menjadi suatu pesan. Pada suatu proses komunikasi, dalam suatu mata rantai komunikasi.Umpan balik
tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti merupakan tanggapan penerima pesan yang
dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan memungkinkan pengrim untuk menilai efektifitas
dimengerti secara sempurna, pengirim harus suatu pesan. Setelah menerima pesan, penerima
memperhatikan beberapa hal yaitu, subjek (apa akan memberi tanggapan dengan cara tertentu dan
yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), memberi sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal
audience, gaya personal, dan latar belakang budaya; yang diberikan oleh penerima pesan dapat saja
(3) Pemindahan pesan. Setelah mengubah ide-ide berbentuk suatu senyuman, komentar sekilas
ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah (singkat), anggukan sebagai pembenaran atau pesan
memindahkan atau menyampaikan pesan melalui secara tertulis.
berbagai saluran yang ada kepada penerima Menurut Djatmiko (2011) teknik komunikasi
pesan.Saluran komunikasi yang digunakan untuk dapat digunakan oleh komunikator dan dapat
menyampaikan pesan terkadang relatif pendek, dibedakan menjadi empat macam yaitu:
namun ada juga yang cukup panjang. Panjang (1)Komunikasi informatif (informative commu-
pendeknya saluran komunikasi yang digunakan nication) adalah jenis komunikasi yang di dalamnya
akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian bertujuan memberikan informasi atau penjelasan
pesan. Bila menyampaikan pesan-pesan yang tentang sesuatu hal. Isi informasi itu sendiri bisa
panjang dan kompleks secara lisan dengan bersifat pemaparan pandangan. Ada tiga hal yang
menggunakan saluran komunikasi harus diperhatikan agar komunikasi informatif
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 117
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
118 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)
batas-batas fungsional kepada individu yang dalam jenjang hirarki dibandingkan dengan yang
tidak menduduki posisi atasan atau bawahan. lain; (2) Permasalahan semantic (semantic prob-
Hal tersebut terjadi karena adanya saling lems), terjadi ketika orang menggunakan kata
ketergantungan antar bagian atau antar divisi yang sama dengan cara yang berbeda, atau kata
yang ada dalam suatu organisasi tersebut. yang berbeda dengan cara yang sama; (3)
Menurut Devito (2009) efektivitas komunikasi Penyimpangan persepsi (perceptual distortioms),
interpersonal memiliki beberapa ciri yang harus dapat disebabkan oleh konsep atau pengenalan
diperhatikan, yaitu: (1) Keterbukaan, yaitu adanya diri yang buruk, atau pemahaman yang buruk
kemauan untuk membuka diri, menyatakan tentang terhadap orang lain; (4) Perbedaan budaya
keadaan dirinya sendiri yang tadinya tetap (cultural differences), mempengaruhi komunikasi
disembunyikan yang berhubungan dengan di antara orang-or-ang dari departemen-
komunikasi pada waktu itu serta keterbukaan dalam departemen yang berbeda dalam organisasi atau
memberikan tanggapan secara spontan dan tanpa dapat juga terjadi antara orang-orang dengan
dalih terhadap komunikasi dan umpan balik orang pengalaman lingkungan sosial dan keagamaan
lain; (2) Empati, sebagai suatu perasaan individu yang yang berbeda; (5) Gangguan yang bersifat fisik
merasa sama seperti yang dirasakan orang lain (physical distrac-tions), seringkali sangat
(menempatkan diri pada posisi orang lain); (3) mengganggu: ruangan dengan sistem kedap yang
Dukungan, suatu dukungan kritik maupun caci maki. kurang memadai sehingga suara kendaraan yang
Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat lalu lalang di luar terdengar jelas, begitu pula
berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. suara mesin ketik di ruangan lain, sistem
Dukungan diperlihatkan dengan bersikap deskriptif penerangan yang buruk; gerak tubuh yang tanpa
bukan evaluatif, spontan bukan strategi dan provi- sadar sering dilakukan, memainkan alat tulis di
sional bukan sangat yakin; (4) Rasa positif, tangan; (6)Pilihan saluran komunikasi yang buruk
mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi (poor choice of com-munication channels). Jika
interpersonal ada dua cara. Pertama, menyatakan pemberi pesan mengharapkan tanggapan langsung
sikap positif, komunikasi interpersonal terbina jika dari penerima, pemberi pesan tersebut tidak perlu
seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka menulis sebuah laporan pembahasan yang
sendiri. Kedua, secara positif mendorong orang yang panjang. Pemberi pesan tinggal mengangkat
menjadi teman kita berinteraksi. Perasaan positif telepon atau pergi ke ruangannya dan katakan apa
untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat yang harus dilakukannya, yang perlu diingat
penting untuk interaksi yang efektif; (5)Kesamaan, adalah “sebuah gambar sama dengan seribu kata-
ada dua jenis kesamaan yaitu kesamaan dalam bidang kata”, dan dalam era grafis komputer sekarang
pengalaman (nilai, sikap, perilaku, pengalaman) dan informasi dengan cara ini dapat dihasilkan lebih
kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan. cepat; (7) Tak ada umpan balik (no feedback).
Meskipun komunikasi satu arah lebih cepat, hasil
Menurut (Ludlow dan Paton, 1996) faktor komunikasi dua arah akan lebih tepat. Dalam
yang menghambat komunikasi yaitu : (1) Pengaruh situasi rumit, komunikasi dua arah dapat
perbedaan status (status effects), dapat terjadi apabila menolong pengirim maupun penerima untuk
salah seorang memiliki status yang lebih tinggi
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 119
mengukur tingkat pemahaman dan juga antara 5-10 tahun ada sebanyak 11 orang, dan
memperbaiki komitmen dalam saling memahami. karyawan yang bekerja lebih dari 10 tahun
Komunikasi dua arah memampukan untuk ada sebanyak 14 orang.
menyingkapkan kesalahpahaman diantara pengirim Variabel penelitian ini adalah komuikasi in-
dan penerima pesan dan memperbaikinya, sehingga terpersonal karyawan divisi Quality Control PT
membawa kepada mutu penerimaan dan S.H. Indonesia. Teknik pengumpulan data yang
penyambutan yang lebih baik. digunakan dalam penelitian ini ialah skala penilaian
dan melakukan wawancara kepada lima karyawan
METODE PENELITIAN divisi Quality Control PT S.H. Indonesia. Teknik
analisis data menggunakan teknik persentase. Pada
Penelitian ini diadakan di PT S.H. Indone- instrumen skala penilaian komunikasi interpersonal
sia. Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian memiliki 80 pernyataan, terdapat 9 pernyataan yang
Quality Control PT S.H. Indonesia. Jumlah tidak valid dan terdapat 71 pernyataan yang valid
karyawan dalam divisi Quality Control ada 40 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,974.
karyawan, tetapi ada delapan karyawan yang
sedang berada di luar kota karena mendapatkan HASIL PENELITIAN DAN
tugas dari perusahaan maka peneliti hanya PEMBAHASAN
mendapatkan subjek sebanyak 32
karyawan.Berdasarkan data yang diberikan Komunikasi interpersonal
responden mengenai jenis kelamin diketahui bahwa Berdasarkan tabel 1 klasifikasi tingkat
karyawan yang berjenis kelamin pria sebanyak 22 komunikasi interpersonal diketahui bahwa ada 17
orang, sedangkan yang berjenis kelamin wanita karyawan (53%) yang termasuk dalam klasifikasi
sebanyak 10 orang. Berdasarkan data yang tinggi, 15 karyawan (47%) yang termaksud dalam
diberikan responden mengenai usia diketahui klasifikasi sedang dan 0 karyawan (0%) yang
bahwa karyawan yang berusia 20-25 tahun ada termaksud dalam klasifikasi rendah. Hal yang dapat
sebanyak 12 orang, karyawan yang berusia 26-30 disimpulkan bahwa karyawan memiliki komunikasi
tahun ada sebanyak 9 orang dan karyawan yang interpersonal yang baik karena berdasarkan
berusia diatas 30 tahun ada sebanyak 11 klasifikasi terdapat 17 karyawan yang memiliki
orang.Berdasarkan data yang diberikan responden komunikasi interpersonal yang tinggi.
mengenai pendidikan formal diketahui bahwa Berdasarkan tabel 2 distribusi skor rata-rata
karyawan yang berpendidikan STM sebanyak 15 tiap komponen komunikasi interpersonal,
orang, karyawan yang berpendidikan SMA komponen empati memiliki skor rata-rata tertinggi
sebanyak 10 orang, karyawan yang yaitu 124,21dan skor rata-rata yang terendah
berpendidikandiploma sebanyak 1 orang, dan terdapat pada komponen dukungan yaitu 111,21.
karyawan yang berpendidikan S1 sebannyak 6
orang. Berdasarkan data yang diberikan responden Pembahasan
mengenai lama bekerja di perusahaan diketahui Dalam penelitian ini terdapat lima komponen
bahwa karyawan yang bekerja antara 1-5 tahun ada yaitu keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif
sebanyak 7 orang, karyawan yang bekerja dan kesamaan. Pada komponen keterbukaan,
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
120 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 121
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
122 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)
IndonesiaAtma Jaya.
Sudarnoto, L. F. N. (2009). Diktat kuliah
metodologi penelitian. Jakarta: Universi-
tas Katolik Indonesia Atma Jaya.
____(2009).Diktat kuliah statistika pendidikan.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Sugiyono.(2003). Statistikuntukpenelitian.
Bandung: Alfabeta.
Suharsono. (2012). Pengetahuan dasar
organisasi. Jakarta: Universitas Katolik In-
donesia Atma Jaya.
Sukardi. (2003). Metodologi penelitian
pendidikan: kompetensi dan praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumartono.(2004). Komunikasikasihsayang.
Jakarta: PT Gramedia.
Supratiknya, A. (1995).
Komunikasiantarpribadi. Yogyakarta:
Kanisius.
Surya, J. (2005). Hubungan antara komunikasi
interpersonal dengan motivasi kerja
karyawan di PT Daya Guna Engineer-
ing. SkripsiSarjana, tidak diterbitkan.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Suryabrata, S. (2008). Metodologipenelitian.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto, P. A. S. (1986). Komunikasi dalam
teori dan praktek. Bandung: Binacipta.
Tina, V. O. (2005). Hubungan antara
komunikasi interpersonal dengan konsep
dirinya. Skripsi Sarjana, tidak diterbitkan.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Wahdi, M. (2011). Keterampilan dan strategi
komunikasi bisnis dengan pendekatan
praktis. Jakarta: CAPS.
Wursanto. (1987). Etika komunikasi kantor.
Yogyakarta: Kanisius.
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 123
Lampiran
Tinggi 261-355 17 53
Sedang 166-260 15 47
Rendah 71-165 0 0
Total 32 100
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
124 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)
Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.