Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Psiko-Edukasi, Oktober 2016, (113-124) Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality...

(Laurentina) 113
ISSN: 1412-9310 Vol. 14, 2016

KOMUNIKASI INTERPERSONALKARYAWAN DIVISI


QUALITY CONTROL PT S.H. INDONESIA

LOURENTINAVIOLITA
Guru BK SMA Paskalis Jakarta
(Email: lourentina.violita@yahoo.com)

Abstrak

Komunikasi interpersonal adalah suatu respon atau tanggapan terhadap interaksi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih melalui sarana media secara langsung untuk menyampaikan suatu pesan dan tujuan. Ciri yang harus
diperhatikan dalam menentukan efektivitas suatu komunikasi interpersonal yang baik yaitu keterbukaan, empati,
dukungan, rasa positif, dan kesamaan antar rekan kerja dan atasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan diketahui bahwa komunikasi interpersonal karyawan divisi Quality
Control PT SHI terdapat pada klasifikasi tinggi.

Kata kunci: komunikasi, interpersonal

Abstract

Interpersonal communication is a response or responses to interactions made by two or more persons by


means of the media as well as to directly convey a single message or purpose. Characteristics that must be
considered in determining the effectiveness of a good interpersonal communication is openness, empathy, support,
positive sense, and the similarity among colleagues and leadership. This research is descriptive in nature. Based on
the overall analysis, it was found that interpersonal communication division employees Quality Control PT SHI
were at a high classification.

Key words: communication, interpersonal

PENDAHULUAN komunikasi merupakan keharusan atau kewajiban


bagi manusia, sebab dengan adanya komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak maka kebutuhan manusia akan terpenuhi. Melalui
dapat hidup sendiri, dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang baik manusia dapat berinteraksi
manusia pasti memerlukan orang lain untuk dengan baik kepada sesama. Komunikasi juga
dapat berkomunikasi dan menyelesaikan segala dapat membantu perkembangan intelektual dan
permasalahan yang menghambat kehidupannya. sosial manusia, karena dengan adanya komunikasi
Manusia memerlukan komunikasi untuk dapat dengan orang lain maka akanmenambah banyak
berhubungan dengan manusia lainnya, karena pengetahuan dan ilmu yang kita dapat serta terjalin

113

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
114 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)

juga relasi sosial yang baik dengan orang lain. komunikasi yang baik, maka pekerjaan akan
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, dengan mudah dapat diselesaikan dengan baik.
yaitu dari kata communicare, yang berarti Adanya komunikasi interpersonal yang baik
sama. Apabila kita mengadakan komunikasi antara rekan kerja dan atasan maka akan membantu
dengan pihak lain, maka kita harus menentukan individu menyelesaikan pekerjaannya, karena
terlebih dahulu suatu sasaran sebagai dasar dengan adanya komunikasi yang baik maka
untuk memperoleh pengertian yang sama. interaksi antar sesama akan terjalin dengan mudah.
Komunikasi merupakan suatu cara untuk Suatu kasus di sebuah perusahaan X yang bergerak
memenuhi keingintahuan manusia. Individu di bidang jasa ada seorang individu yang memiliki
tertarik pada perkembangan-perkembangan loyalitas yang baik dengan perusahaan karena
yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka individu merasa nyaman dengan rekan kerja dan
dengan hanya melalui saluran-saluran terbuka atasannya yang dapat berinteraksi dengan baik. Hal
dan formal saja, organisasi tidaklah mungkin ini karena individu memiliki komunikasi
dapat memenuhi perasaan ingin tahu dari para interpersonal yang baik dengan rekan kerja dan
anggotanya (Wursanto, 1987). atasannya. Individu tersebut mampu berkomunikasi
Menurut Burgon & Huffner (2002) dengan rekan kerja dan atasan serta dapat menerima
komunikasi interpersonal atau yang biasa disebut umpan balik yang baik juga dari rekan kerja dan
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang atasannya, hal ini menyebabkan individu mau
dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan bertahan di perusahaan tersebut meskipun gaji yang
umpan balik, baik secara langsung (face to face) didapatkan kurang sebanding dengan masa
maupun dengan media. Manusia memerlukan kerjanya. Individu merasa nyaman dalam bekerja
komunikasi interpersonal antar manusia lainnya karena memiliki hubungan yang baik dengan rekan
untuk mendapatkan respon atau umpan balik dari kerja dan atasan sehingga individu tetap bertahan di
komunikasi yang terjalin. Komunikasi perusahaan tersebut. Ketika komunikasi yang
interpersonal sangat penting karena merupakan terjalin dengan rekan kerja dan atasan tidak berjalan
efektivitas suatu komunikasi yang baik. lancar individu cenderung merasa malas untuk
Dunia kerja menuntut individu dituntut untuk bekerja.
dapat berkomunikasi dengan baik kepada rekan Kasus lain juga terjadi di sebuah bank di
kerja maupun atasannya. Hal ini merupakan daerah Jakarta Pusat, ada sebagian individu yang
tuntutan yang harus dapat dipenuhi oleh individu merasa puas dengan pekerjaannya ketika individu
tersebut dalam menjalankan pekerjaannya. Jika tersebut selalu dapat berkomunikasi dengan rekan
individu dengan rekan kerja dan atasan tidak dapat kerja maupun atasannya. Individu tersebut merasa
berkomunikasi dengan baik maka individu diduga bahwa pekerjaannya dapat terselaikan dengan baik
akan merasa tidak nyaman dengan keadaan dan cepat berkat adanya komunikasi yang terjalin
tersebut. Jika individu dengan rekan kerja dan baik dengan rekan kerja dan atasannya. Namun, ada
atasan dapat berkomunikasi dengan baik maka sebagian individu lainnya di Bank tersebut yang
individu akan merasa nyaman dengan keadaan merasa pekerjaannya terganggu dan tidak dapat
tersebut. Ketika individu merasa nyaman berada diselesaikan dengan baik jika individu tersebut
dalam suatu perusahaan karena adanya bekerja dengan melakukan komunikasi

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 115

dengan rekan kerja dan atasan, individu tersebut


lebih memilih bekerja secara individual karena
menurutnya bekerja secara individual membuat KAJIAN TEORETIS
pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik dan
sempurna. Mengerjakan pekerjaan secara indi- Komunikasi adalah setiap bentuk tingkah
vidual membuat individu bersemangat dalam laku seseorang baik verbal maupun nonverbal
menyelesaikan pekerjaannya karena individu yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi
tersebut merasa lebih dapat menyelesaikan mencangkup pengertian yang lebih luas dari
pekerjaannya dengan baik jika tanpa diganggu sekedar wawancara.Setiap bentuk tingkah laku
oleh individu lain atau berkomunikasi dengan mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga
individu lainnya. merupakan bentuk komunikasi. Secara sempit
Permasalahan yang dapat dirumuskan komunikasi diartikan sebagai pesan yang
berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut: dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih
(1) Bagaimana komunikasi interpersonal karyawan penerima dengan maksud sadar untuk
divisi Quality Control PT Shin Heung Indonesia?; mempengaruhi tingkah laku penerima. Dalam
(2) Bagaimana cara memiliki komunikasi interper- setiap bentuk komunikasi setidaknya dua orang
sonal yang baik?; (3) Apakah dampaknya jika saling mengirimkan lambang-lambang yang
karyawan memiliki komunikasi interpersonal yang memiliki makna tertentu.Lambang-lambang
baik?; (4) Apakah dampaknya jika karyawan tidak tersebut bisa bersifat verbal berupa kata-kata,
memiliki komunikasi interpersonal yang baik?. atau bersifat nonverbal berupa ekspresi atau
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untukManager ungkapan tertentu dan gerak tubuh (Johnson
Quality Controlkarena dapat memberikan informasi dalam Supratiknya, 1995).
dan dapat menjadi masukan bagi Manager Quality Menurut Pareek (1984) pengertian
Control PT Shin Heung Indonesia untuk komunikasi interpersonal ialah pemberian pesan-
mengetahui tentang pentingnya komunikasi pesan yang berorientasikan tujuan antara dua or-
interpersonal karyawan divisi Quality Control. Bagi ang atau lebih melalui suatu medium atau media.
Kaprodi Bimbingan dan Konseling karena Pengiriman dan pemberian pesan berorientasikan
penelitian ini dapat memberikan informasi dan tujuan melalui medium atau media, dari seseorang
memberikan inspirasi kepada Kepala Program Studi kepada orang lain yang menerima pesan tersebut.
Bimbingan dan Konseling mengenai pengembangan Pesan dalam komunikasi antar pribadi merupakan
mata kuliah peminatan non pendidikan yang unsur primer.Pembicaraan/percakapan merupakan
berorientasi pada dunia kerja. Bagi Mahasiswa bentuk komunikasi antar pribadi yang tidak
Bimbingan dan Konseling hasil penelitian ini dapat bermedia. Hal itu harus mengandung unsur-unsur
menjadi sumber informasi bagi mahasiswa- yang bermakna seperti lambang, hal yang
mahasiswi yang mengambil peminatan non dilambangkan (rujukan), dan interpretasi yang
pendidikan dan ingin mengetahui hubungan menceritakan lambang yang bermakna.
komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja Menurut Djatmiko (2011) setiap aktivitas
karyawan sehingga dapat digunakan sebagai yang dilakukan oleh makhluk hidup pasti memiliki
referensi untuk penelitian selanjutnya. tujuan. Salah satu dari aktivitas tersebut ialah

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
116 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)

komunikasi. Setiap makhluk yang yang panjang, pesan-pesan tersebut bisa jadi
berkomunikasi memiliki tujuan tertentu. berkurang atau bahkan bertentangan dengan aslinya;
Tujuan dari komunikasi ialah perubahan sikap (4) Penerima menerima suatu pesan. Komunikasi
(attitude change), perubahan pendapat (opinion antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila
change), perubahan perilaku (behavior change) pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima
dan perubahan sosial (social change). menerima pesan tersebut. Jika seseorang menerima
Menurut Bovee dan Thil (dalam Purwanto, sepucuk surat, komunikasi baru akan terjalin bila
1996) proses komunikasi dapat dibagi menjadi lima penerima surat telah membaca dan memahami
tahap, yaitu: (1) Pengirim mempunyai suatu ide. Ide isinya. Jika seseorang menyampaikan pidato di
dapat diperoleh dari berbagai sumber yang hadapan umum, para pendengar sebagai audience
terbentang luas di hadapan seseorang.Dunia ini harus dapat mendengar apa yang dikatakan dan
penuh dengan berbagai macam informasi, baik yang memahami pesan-pesan yang disampaikan. Jadi,
dapat diihat, didengar, dicium maupun diraba. Ide- suatu pesan yang disampaikan harus dapat
ide yang ada di dalam benak seseorang Ide berubah dimengerti dan tersimpan di dalam pikiran si
menjadi pesan Pemindahan pesan Penerima penerima pesan.Lagi pula, suatu pesan baru
mendapat pesan Penerima beraksi dan kirim umpan ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah
balik Pengirim mempunyai ide disaring dan disusun memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud
dalam suatu peta mental yang terdapat dalam oleh pemberi atau pengirimnya; (5)Penerima
jaringan otak, yang merupakan gambaran persepsi memberi tanggapan dan umpan balik ke pengirim.
seseorang terhadap kenyataan; (2) Mengubah ide Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir
menjadi suatu pesan. Pada suatu proses komunikasi, dalam suatu mata rantai komunikasi.Umpan balik
tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti merupakan tanggapan penerima pesan yang
dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan memungkinkan pengrim untuk menilai efektifitas
dimengerti secara sempurna, pengirim harus suatu pesan. Setelah menerima pesan, penerima
memperhatikan beberapa hal yaitu, subjek (apa akan memberi tanggapan dengan cara tertentu dan
yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), memberi sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal
audience, gaya personal, dan latar belakang budaya; yang diberikan oleh penerima pesan dapat saja
(3) Pemindahan pesan. Setelah mengubah ide-ide berbentuk suatu senyuman, komentar sekilas
ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah (singkat), anggukan sebagai pembenaran atau pesan
memindahkan atau menyampaikan pesan melalui secara tertulis.

berbagai saluran yang ada kepada penerima Menurut Djatmiko (2011) teknik komunikasi
pesan.Saluran komunikasi yang digunakan untuk dapat digunakan oleh komunikator dan dapat
menyampaikan pesan terkadang relatif pendek, dibedakan menjadi empat macam yaitu:
namun ada juga yang cukup panjang. Panjang (1)Komunikasi informatif (informative commu-
pendeknya saluran komunikasi yang digunakan nication) adalah jenis komunikasi yang di dalamnya
akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian bertujuan memberikan informasi atau penjelasan
pesan. Bila menyampaikan pesan-pesan yang tentang sesuatu hal. Isi informasi itu sendiri bisa
panjang dan kompleks secara lisan dengan bersifat pemaparan pandangan. Ada tiga hal yang
menggunakan saluran komunikasi harus diperhatikan agar komunikasi informatif

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 117

berhasil yaitu menarik perhatian, mengusahakan ekstrinsik, komunikasi interpersonal menunjukkan


agar komunikan bersedia menerima isi pesan dan adanya suatu tindakan, dan komunikasi interper-
bersedia menyimpan isi pesan; (2) Komunikasi sonal merupakan persuasi antar manusia.
persuasif (persuasive communication) adalah Menurut Budhiman (2009) komunikasi
sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan menjadi efektif jika keterbukaan di antara manajer
mempengaruhi seseorang agar mau melakukan apa puncak dengan karyawan pelaksana terjaga dengan
yang diinginkan oleh komunikator. Bentuk baik. Demikian juga sebaliknya, dari karyawan
komunikasi ini bisa kita jumpai dalam kehidupan pelaksana kepada manajer puncak. Untuk
sehari-hari, misalnya komunikasi yang terjadi mendorong agar seluruh karyawan berkontribusi
dalam ceramah, konsultasi, pidato, dll; (3) untuk menyumbangkan ide dan gagasannya maka
Komunikasi instruktif/koersif (instructive/coer-cive hendaknya arah komunikasi mengalir. Tiga arah
communication) adalah mengajak komunikan untuk komunikasi yaitu : (1) Komunikasi vertikal ke bawah
bertindak sesuai dengan isi pesan komunikator. dan keatas. Arah komunikasi vertikal ke bawah
Setelah itu komunikan diberi pandangan-pandangan adalah informasi yang mengalir dari jabatan yang
baru dengan tujuan bertindak sesuai dengan yang lebih tinggi kepada mereka yang lebih rendah atau
dikehendaki komunikator; (4)Hubungan manusiawi kepada bawahan. Komunikasi vertikal ke bawah
(human relation) adalah interaksi antara seseorang antara lain adalah berupa informasi perintah,
dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam penugasan, pengarahan dan evaluasi.Komunikasi
semua bidang kehidupan. Hubungan manusiawi vertikal ke atas dalam sebuah organisasi berarti
dapat dilakukan di rumah, di jalan, di dalam informasi mengalir dari bawah ke tingkat yang lebih
kendaraan umum (misalnya di bis kota atau tinggi. Informasi dari bawah ke atasan antara lain
angkutan kota). mengenai pekerjaan, prestasi kerja, kemajuan,
Menurut Rogers (dalam Arifin, 1999) ciri- rencana kerja untuk waktu mendatang, penjelasan
ciri komunikasi antar pribadi, yaitu arus pesan persoalan kerja yang belum dipecahkan,
cenderung dua arah, konteks komunikasinya tatap pengungkapan pikiran, dan perasaan; (2)
muka, tingkat umpan balik yang terjadi tinggi, Komunikasi horizontalmerupakan aliran komunikasi
kemampuan mengatasi tingkat selektivitas tinggi, yang terjalin antara anggota-anggota organisasi yang
kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar menduduki posisi yang sama tingkat otoritasnya.
relatif lambat, efek yang mungkin terjadi ialah Misalnya antara manajer dengan menajer dan
perubahan sikap.Menurut Liliweri dalam Tina karyawan bagian keuangan dengan karyawan bagian
(2005) Ciri-ciri komunikasi interpersonal, yaitu produksi. Tujuan dari komunikasi horizon-tal ialah
Komunikasi interpersonal melibatkan perilaku mengkoordinasi penugasan kerja dan menginformasi
verbal dan non verbal, komunikasi interpersonal mengenai rencana kegiatan kerja;
melibatkan perilaku yang spontan, scripted dan (3) Komunikasi diagonalmerupakan aliran
contrived, komunikasi interpersonal sebagai suatu komunikasi dari orang-orang yang memiliki
proses yang berkembang, komunikasi interper- hirarki yang berbeda dan tidak memiliki hubungan
sonal harus menghasilkan umpan balik, mempunyai wewenang secara langsung. Organisasi berskala
interaksi dan koherensi,komunikasi interpersonal besar biasanya memiliki karyawan yang
diatur dengan tata aturan yang bersifat intrinsik dan berkeinginan berbagi informasi dengan melewati

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
118 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)

batas-batas fungsional kepada individu yang dalam jenjang hirarki dibandingkan dengan yang
tidak menduduki posisi atasan atau bawahan. lain; (2) Permasalahan semantic (semantic prob-
Hal tersebut terjadi karena adanya saling lems), terjadi ketika orang menggunakan kata
ketergantungan antar bagian atau antar divisi yang sama dengan cara yang berbeda, atau kata
yang ada dalam suatu organisasi tersebut. yang berbeda dengan cara yang sama; (3)
Menurut Devito (2009) efektivitas komunikasi Penyimpangan persepsi (perceptual distortioms),
interpersonal memiliki beberapa ciri yang harus dapat disebabkan oleh konsep atau pengenalan
diperhatikan, yaitu: (1) Keterbukaan, yaitu adanya diri yang buruk, atau pemahaman yang buruk
kemauan untuk membuka diri, menyatakan tentang terhadap orang lain; (4) Perbedaan budaya
keadaan dirinya sendiri yang tadinya tetap (cultural differences), mempengaruhi komunikasi
disembunyikan yang berhubungan dengan di antara orang-or-ang dari departemen-
komunikasi pada waktu itu serta keterbukaan dalam departemen yang berbeda dalam organisasi atau
memberikan tanggapan secara spontan dan tanpa dapat juga terjadi antara orang-orang dengan
dalih terhadap komunikasi dan umpan balik orang pengalaman lingkungan sosial dan keagamaan
lain; (2) Empati, sebagai suatu perasaan individu yang yang berbeda; (5) Gangguan yang bersifat fisik
merasa sama seperti yang dirasakan orang lain (physical distrac-tions), seringkali sangat
(menempatkan diri pada posisi orang lain); (3) mengganggu: ruangan dengan sistem kedap yang
Dukungan, suatu dukungan kritik maupun caci maki. kurang memadai sehingga suara kendaraan yang
Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat lalu lalang di luar terdengar jelas, begitu pula
berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. suara mesin ketik di ruangan lain, sistem
Dukungan diperlihatkan dengan bersikap deskriptif penerangan yang buruk; gerak tubuh yang tanpa
bukan evaluatif, spontan bukan strategi dan provi- sadar sering dilakukan, memainkan alat tulis di
sional bukan sangat yakin; (4) Rasa positif, tangan; (6)Pilihan saluran komunikasi yang buruk
mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi (poor choice of com-munication channels). Jika
interpersonal ada dua cara. Pertama, menyatakan pemberi pesan mengharapkan tanggapan langsung
sikap positif, komunikasi interpersonal terbina jika dari penerima, pemberi pesan tersebut tidak perlu
seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka menulis sebuah laporan pembahasan yang
sendiri. Kedua, secara positif mendorong orang yang panjang. Pemberi pesan tinggal mengangkat
menjadi teman kita berinteraksi. Perasaan positif telepon atau pergi ke ruangannya dan katakan apa
untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat yang harus dilakukannya, yang perlu diingat
penting untuk interaksi yang efektif; (5)Kesamaan, adalah “sebuah gambar sama dengan seribu kata-
ada dua jenis kesamaan yaitu kesamaan dalam bidang kata”, dan dalam era grafis komputer sekarang
pengalaman (nilai, sikap, perilaku, pengalaman) dan informasi dengan cara ini dapat dihasilkan lebih
kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan. cepat; (7) Tak ada umpan balik (no feedback).
Meskipun komunikasi satu arah lebih cepat, hasil
Menurut (Ludlow dan Paton, 1996) faktor komunikasi dua arah akan lebih tepat. Dalam
yang menghambat komunikasi yaitu : (1) Pengaruh situasi rumit, komunikasi dua arah dapat
perbedaan status (status effects), dapat terjadi apabila menolong pengirim maupun penerima untuk
salah seorang memiliki status yang lebih tinggi

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 119

mengukur tingkat pemahaman dan juga antara 5-10 tahun ada sebanyak 11 orang, dan
memperbaiki komitmen dalam saling memahami. karyawan yang bekerja lebih dari 10 tahun
Komunikasi dua arah memampukan untuk ada sebanyak 14 orang.
menyingkapkan kesalahpahaman diantara pengirim Variabel penelitian ini adalah komuikasi in-
dan penerima pesan dan memperbaikinya, sehingga terpersonal karyawan divisi Quality Control PT
membawa kepada mutu penerimaan dan S.H. Indonesia. Teknik pengumpulan data yang
penyambutan yang lebih baik. digunakan dalam penelitian ini ialah skala penilaian
dan melakukan wawancara kepada lima karyawan
METODE PENELITIAN divisi Quality Control PT S.H. Indonesia. Teknik
analisis data menggunakan teknik persentase. Pada
Penelitian ini diadakan di PT S.H. Indone- instrumen skala penilaian komunikasi interpersonal
sia. Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian memiliki 80 pernyataan, terdapat 9 pernyataan yang
Quality Control PT S.H. Indonesia. Jumlah tidak valid dan terdapat 71 pernyataan yang valid
karyawan dalam divisi Quality Control ada 40 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,974.
karyawan, tetapi ada delapan karyawan yang
sedang berada di luar kota karena mendapatkan HASIL PENELITIAN DAN
tugas dari perusahaan maka peneliti hanya PEMBAHASAN
mendapatkan subjek sebanyak 32
karyawan.Berdasarkan data yang diberikan Komunikasi interpersonal
responden mengenai jenis kelamin diketahui bahwa Berdasarkan tabel 1 klasifikasi tingkat
karyawan yang berjenis kelamin pria sebanyak 22 komunikasi interpersonal diketahui bahwa ada 17
orang, sedangkan yang berjenis kelamin wanita karyawan (53%) yang termasuk dalam klasifikasi
sebanyak 10 orang. Berdasarkan data yang tinggi, 15 karyawan (47%) yang termaksud dalam
diberikan responden mengenai usia diketahui klasifikasi sedang dan 0 karyawan (0%) yang
bahwa karyawan yang berusia 20-25 tahun ada termaksud dalam klasifikasi rendah. Hal yang dapat
sebanyak 12 orang, karyawan yang berusia 26-30 disimpulkan bahwa karyawan memiliki komunikasi
tahun ada sebanyak 9 orang dan karyawan yang interpersonal yang baik karena berdasarkan
berusia diatas 30 tahun ada sebanyak 11 klasifikasi terdapat 17 karyawan yang memiliki
orang.Berdasarkan data yang diberikan responden komunikasi interpersonal yang tinggi.
mengenai pendidikan formal diketahui bahwa Berdasarkan tabel 2 distribusi skor rata-rata
karyawan yang berpendidikan STM sebanyak 15 tiap komponen komunikasi interpersonal,
orang, karyawan yang berpendidikan SMA komponen empati memiliki skor rata-rata tertinggi
sebanyak 10 orang, karyawan yang yaitu 124,21dan skor rata-rata yang terendah
berpendidikandiploma sebanyak 1 orang, dan terdapat pada komponen dukungan yaitu 111,21.
karyawan yang berpendidikan S1 sebannyak 6
orang. Berdasarkan data yang diberikan responden Pembahasan
mengenai lama bekerja di perusahaan diketahui Dalam penelitian ini terdapat lima komponen
bahwa karyawan yang bekerja antara 1-5 tahun ada yaitu keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif
sebanyak 7 orang, karyawan yang bekerja dan kesamaan. Pada komponen keterbukaan,

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
120 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)

indikator yang menunjukkan rata-rata tertinggi


ialah keinginan untuk membuka diri dalam KESIMPULAN DAN SARAN
berkomunikasi. Menurut Subroto (2005)
keterbukaan adalah iklim organisasi yang Kesimpulan
mendukung tumbuhnya sikap saling percaya. Berdasarkan klasifikasi tingkat komunikasi
Berdasarkan hasil wawancara terlihat bahwa para interpersonal pada komponen keterbukaan
karyawan mampu menunjukan keterbukaan diketahui bahwa indikator pemberian tanggapan
kepada sesama dengan cara memberikan secara spontan dan umpan balik merupakan
informasi yang dibutuhkan oleh sesamanya. indikator tertinggi dan indikator terendah adalah
Pada komponen empati, indikator yang indikator keinginan untuk membuka diri dalam
menunjukkan rata-rata tertinggi ialah penerimaan berkomunikasi. Pada komponen empati diketahui
terhadap orang lain. Seperti yang dikatakan oleh bahwa indikator penerimaan terhadap orang lain
Sumartono (2004) empati merupakan akselerasi merupakan indikator tertinggi dan indikator
dari sikap proaktif kita terhadap orang yang kita terendah adalah indikator kepekaan terhadap
tuju. Berempati berarti kita berusaha melakukan perasaan yang lain. Pada komponen dukungan
adaptasi dengan orang lain. Kita berusaha diketahui bahwa indikator pemberian kritik oleh
mempelajari orang yang ingin kita tuju agar atasan dan rekan kerja merupakan indikator
terwujud keselarasan, keserasian, dan tertinggi dan indikator terendah adalah indikator
keharmonisan hubungan. Berdasarkan hasil penghargaan yang diberikan atasan. Pada
wawancara menunjukan bahwa para karyawan komponen rasa positif diketahui bahwa indikator
mau menerima orang lain disekitarnya dengan perasaan positif terhadap orang lain merupakan
cara mau membantu karyawan lain yang sedang indikator tertinggi dan indikator terendah adalah
menghadapi masalah dan membutuhkan bantuan indikator pemberian balasan positif dari situasi
untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang positif. Pada komponen kesamaan diketahui
dialaimi. bahwa indikator kesamaan dalam hal pengalaman
Pada komponen kesamaan, indikator yang merupakan indikator tertinggi dan indikator
menunjukan rata-rata tertinggi ialah kesamaan terendah adalah indikator kesamaan dalam hal
dalam hal pengalaman. Hal tersebut dapat dilihat mengirim dan menerima pesan. Komponen yang
berdasarkan hasil wawancara yang diungkapkan memiliki skor rata-rata terendah adalah
para karyawan bahwa kesamaan dalam hal komponen dukungan.
pengalaman sangat menguntungkan karena dengan Berdasarkan hasil analisa komunikasi
adanya kesamaan dalam hal pengalaman maka inter-personal, diketahui bahwa komponen dalam
dapat mempermudah karyawan dalam komunikasi interpersonal yang memiliki skor
berkomunikasi dengan sesama. Kesamaan membuat rata-rata tertinggi adalah komponen empati.
karyawan menjadi nyaman dan terbuka dengan Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan
sesama yang akhirnya dapat menimbulkan diketahui bahwa komunikasi interpersonal
kedekatan dalam bekerja, sehingga antar sesama karyawan divisi Quality Control PT S.H. Indo-
karyawan dapat saling membantu menyelesaikan nesia terdapat pada klasifikasi tinggi.
suatu pekerjaan yang sedang dijalaninya.

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 121

Saran Effendy, O. U. (1984). Ilmu komunikasi: teori


Kepada Manager Quality Control dan praktek. Bandung: Remadja Karya.
diharapkan dapat mengaplikasikan komunikasi Hardjana, A. M. (2003). Komunikasi
interpersonal kepada para karyawan divisi Qual- interper-sonal dan intrapersonal.
ity Control PT S.H. Indonesia. Manager Qual-ity Yogyakarta: Kanisius.
Control sebaiknya dapat lebih terbuka, Komala, L. (2009). Ilmu komunikasi. Bandung:
memberikan dukungan kepada karyawan dapat Widya Padjajaran.
berupa reward, motivasi, dan lain-lain agar Ludlow., Panton. (1996). Komunikasi efektif.
semua karyawan memiliki semangat dan dapat Yogyakarta: Penerbit Andi.
bekerja lebih baik lagi, memberikan empati yang Lunandi, A. G. (1987). Komunikasi mengenai:
sewajarnya, berpikir positif kepada semua meningkatkan efektifitas komunikasi
karyawan dan meningkatkan lagi kesamaan antar antar pribadi. Yogyakarta: Kanisius.
semua karyawan agar tercipta kenyamanan dalam Pareek, U. (1984). Perilaku organisasi. Jakarta:
bekerja. Kegiatan yang dapat dilakukan juga PT Pustaka Binaman Pressindo.
untuk meningkatkan komunikasi interpersoanal Purwanto, D. (1996). Komunikasi bisnis.
karyawan yaitu mengadakan family gathering Jakarta: Erlangga.
dan rekreasi untuk karyawan divisi Quality ___________ (2006). Komunikasi bisnis.
Control agar meningkatkan kedekatan. Jakarta: Erlangga.
Kepada Mahasiswa Bimbingan dan ___________ (2011). Komunikasi bisnis.
Konseling diharapkan dapat memberikan Jakarta: Erlangga.
sumbangan saran, masukan dan juga informasi Puspasari, A. (2007). Mengukur konsep diri
bagi para mahasiswa yang ingin membuat anak: Cara praktis mengukur dan
penelitian lanjutan mengenai komunikasi mengembangkan konsep diri anak.
interpersonal dan dapat dikaji lebih dalam lagi Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
dan kemudian dapat dikembangkan menjadi Rangkuti, F. (2009). Mengukur efektivitas
penelitian yang lebih lengkap dan lebih baik lagi. pro-gram promosi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
DAFTAR PUSTAKA Ristica, O. D., Megasari, K., Husanah, E.,
Megasari, M. (2015).Cara mudah
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: menjadi bidan yang komunikatif.
Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Yogyakarta: Deepublish.
Rineka Cipta. Santoso, E., Setiansah, M. (2010).
Budhiman, H.C. (2009). Komunikasi bisnis Teorikomunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
efektif. Jakarta: PT Pustaka Mandiri. Subroto, B. (2005). Pemaparankisahklasik
Devito, J. A. (2009). Human communication. yang inspiratif. Jakarta: PT Elex Media
Boston: Pearson Education. Komputindo.
Djatmiko, B. H. M. (2011). Teknik jitu Sudarnoto, L.F.N., Pedhu, Y., Mamahit, C.H.,
menguasai komunikasi bisnis. Bandung: Prasetiyo, D.T. (2011).Panduan penulisan
STEMBI. skripsi. Jakarta: FKIP Universitas Katolik

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
122 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)

IndonesiaAtma Jaya.
Sudarnoto, L. F. N. (2009). Diktat kuliah
metodologi penelitian. Jakarta: Universi-
tas Katolik Indonesia Atma Jaya.
____(2009).Diktat kuliah statistika pendidikan.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Sugiyono.(2003). Statistikuntukpenelitian.
Bandung: Alfabeta.
Suharsono. (2012). Pengetahuan dasar
organisasi. Jakarta: Universitas Katolik In-
donesia Atma Jaya.
Sukardi. (2003). Metodologi penelitian
pendidikan: kompetensi dan praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumartono.(2004). Komunikasikasihsayang.
Jakarta: PT Gramedia.
Supratiknya, A. (1995).
Komunikasiantarpribadi. Yogyakarta:
Kanisius.
Surya, J. (2005). Hubungan antara komunikasi
interpersonal dengan motivasi kerja
karyawan di PT Daya Guna Engineer-
ing. SkripsiSarjana, tidak diterbitkan.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Suryabrata, S. (2008). Metodologipenelitian.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto, P. A. S. (1986). Komunikasi dalam
teori dan praktek. Bandung: Binacipta.
Tina, V. O. (2005). Hubungan antara
komunikasi interpersonal dengan konsep
dirinya. Skripsi Sarjana, tidak diterbitkan.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Wahdi, M. (2011). Keterampilan dan strategi
komunikasi bisnis dengan pendekatan
praktis. Jakarta: CAPS.
Wursanto. (1987). Etika komunikasi kantor.
Yogyakarta: Kanisius.

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
Komunikasi Interpersonal Karyawan Divisi Quality... (Laurentina) 123

Lampiran

Tabel 1 Klasifikasi tingkat komunikasi interpersonal


Klasifikasi Interval frekuensi presentase

Tinggi 261-355 17 53

Sedang 166-260 15 47

Rendah 71-165 0 0

Total 32 100

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.
124 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 14 NO. 2, 2016 (113-124)

Tabel 2 Distribusi skor rata-rata tiap komponen komunikasi interpersonal


Komponen Indikator Jumlah Total skor Rata-rata
item pernyataan pernyataan
a. Keinginan untuk 7 790 112,85
membuka diri dalam
Keterbukaan berkomunikasi
b. Pemberian tanggapan 6 678 113
secara spontan dan
umpan balik
Total skor komponen 13 1468 112,92
a. Penerimaan terhadap 7 875 125
Empati orang lain
b. Kepekaan terhadap 7 864 123,43
perasaan yang lain
Total skor komponen 14 1739 124,21

a. Pemberian kritik 7 784 112


Dukungan oleh atasan dan
rekan kerja
b. Penghargaan yang 7 773 110,43
diberikan atasan
Total skor komponen 14 1557 111,21
a. Pemberian balasan 7 782 111,71
Rasa positif positif dari situasi
positif
b. Perasaan positif 7 809 115,57
terhadap orang lain
Total skor komponen 14 1591 113,64
a. Kesamaan dalam hal 8 910 113,75
Kesamaan pengalaman
b. Kesamaan dalam hal 8 902 112,75
mengirim dan
menerima pesan
Total skor komponen 16 1812 113,25
Total seluruh skor komponen 71 8167 115,03

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com). Please register to remove this message.

Anda mungkin juga menyukai