BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kantor Akuntan Publik adalah salah satu profesi yang tidak dapat lepas dari
yang melanggar standar audit pada tahun 2002 (Rustiana, 2005). Kasus
yang tepat dan cepat saat menjalankan tugas. Auditor dalam segala
kepentingan yang melekat pada proses audit (Damman, 2003). (J. S. L. Tsui,
1996) serta (J. Tsui & Ferdinand, 1996) juga menyatakan hal yang sama,
tugasnya. Konflik yang terjadi akan berkembang menjadi dilema etika ketika
independensi dan integritas dengan imbalan ekonomis di sisi lain (Windsor &
Etika adalah tatanan moral yang telah disepakati bersama dalam suatu
profesi dan ditujukan untuk anggota profesi (Risa, 2011). (Duska, 2003)
1) Utilitarianisme Theory
orang,
masyarakat luas.
2) Deontologi Theory
hak kepada orang lain, sehingga dasar untuk menilai baik atau buruk
3) Virtue Theory
bertingkah laku baik secara moral. Terdapat dua bagian virtue theory,
13
yaitu:
Nomor 1 bagi KAP menyatakan bahwa setiap individu dalam KAP harus patuh
pada ketentuan yang berlaku. Standar ini memperjelas definisi audit (Shaub et
al., 1993) dan (Hunt & Vitell, 2006) bagi auditor untuk semakin
2.1.3 Pengalaman
tingkah laku yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal
14
pelaksanaan audit harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dan
2.1.4 Komitmen
(Nissim Aranya, Barak, & Amernic, 1981) serta (N Aranya & Ferris,
atau profesi,
atau profesi.
diprediksi oleh variabel yang berbeda (Brierley, 1996) dan Leong et al.,
yang kuat akan mengarahkan auditor untuk taat pada aturan. (Chang & Choi,
1) Komitmen profesional
2009).
2) Komitmen organisasional
organisasi.
organisasi.
yang berbeda (O’Higgins & Kelleher, 2005). Orientasi etika berhubungan dengan
tersebut (Hunt & Vitell, 2006). Norma etis, standar perilaku individu, standar
1989).
penilaian moral. Sikap idealis diartikan sebagai sikap yang tidak melanggar
Profesi Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari
Keuangan. KAP merupakan suatu badan usaha yang telah mendapatkan izin
dari Menteri Keuangan RI, sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam
KAP,
pentransferan nilai- nilai kepada anggota yang baru sebagai suatu pedoman untuk
berperilaku. Budaya dapat berkembang dari upaya yang tidak disadari, tetapi
pemikiran, perasaan dan tindakan dari suatu kelompok sosial, yang membedakan
dengan kelompok sosial yang lain (Hofstede, 1994). Budaya etis organisasi
ataupun sanksi atas tindakan tidak bermoral (Hurt & Moses, 1986). Budaya
organisasi merupakan salah satu variabel penting bagi seorang pemimpin, karena
mencerminkan nilai-nilai yang diakui dan menjadi pedoman bagi pelaku anggota
organisasi tersebut.
pemeriksa BPK.
persepsi dan pertimbangan etis. Sampel berjumlah 183 auditor BPK di Jakarta
pertimbangan etis.
Pengaruh orientasi etika pada komitmen dan sensitivitas etika diteliti oleh
(Aziza & Salim, 2007). Sampel penelitian eksperimen ini adalah auditor yang
bekerja pada KAP di Bengkulu dan Sumatera Selatan. Jumlah sampel yang
diteliti sebanyak 32 auditor KAP. Teknik analisis yang digunakan yaitu Path
penelitian ini adalah metode survey. Sampel berjumlah 116 aparatur Bawasda
Hasilnya budaya etis organisasi berpengaruh pada idealisme dan tidak pada
(Woods, 2002) menguji pengaruh budaya etis organisasi dan orientasi etis
etika auditor Pemerintah DKI Jakarta dengan metode Path Analysis. Hasil
profesi dan organisasi, serta sensitivitas etika dengan teknik analisis Manova.