Anda di halaman 1dari 147

PENGARUH CITRA MEREK, PERSONAL SELLING DAN

ADVERTISING TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH


MENABUNG DI BANK SYARIAH
(STUDI KASUS BNI SYARIAH KC SURAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat


Guna Semperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun oleh:

CHOIRUNISA MONA ZUHRI


NIM. 21314187

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018
PENGARUH CITRA MEREK, PERSONAL SELLING DAN
ADVERTISING TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENABUNG DI BANK SYARIAH (STUDI KASUS BNI
SYARIAH KC SURAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat


Guna Semperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun oleh:

CHOIRUNISA MONA ZUHRI


NIM. 21314187

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia


“Man jadda wajada”
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
“Inna ma‟al „usri yusroo”

vi
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:


Ibu Yatmi dan Bapak Nurdin selaku kedua orang tuaku
yang sangat saya sayangi, yang selalu memberi motivasi,
selalu mendukung, dan bekerja keras sekuat tenaga
untuk memberi pendidikan yang lebih baik.
Adik-adik yang saya sayangi Sofyan Shalahudin dan
Rahmad Hilal Aminudin yang selalu memberi
motivasi dan doa untukku.
Bapak Abdul Aziz Nugraha Pratama, S.Ag. M.M.
yang telah sabar dalam membimbing saya
hingga skripsi saya selesai
Untuk sahabatku Nurul, Jesika, Anggra yang
selalu memberi semangat, motivasi dan
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk teman-temanku desi, dwi, pipit dkk yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk kalian
Keluarga besar S1 Perbankan Syariah
IAIN Salatiga yang menjadi
bagian penting dalam skripsi ini.

vii
KATA PENGANTAR

Subhanallah walhamdu lillah wa Laailaaha illallah wallahu Akbar. Puji dan


syukur kehadirat Illahi, Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga
tercurah untuk Nabi Besar Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya hingga akhir
zaman.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. dalam proses skripsi ini penuh
dengan hambatan dan rintangan yang membuat penulis bekerja keras dalam
mengumpulkan data-data yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam melakukan
penelitian ini. Dapat diselesaikannya laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan,
dukungan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimaksi kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga
3. Fetria Eka Yudiana, SE,.M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah
S1 IAIN Salatiga.
4. Bapak Abdul Aziz Nugraha Pratama, S.Ag. M.M. selaku dosen pembimbing
saya yang telah sabar dalam membimbing saya hingga skripsi saya selesai.
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang memberikan ilmunya dengan tulus
dan ikhlas.
6. Seluruh entitas Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang telah
membantu dalam proses penelitian.
7. Seluruh nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang bersedia
mengisikan kuesioner penelitian.
8. Kedua orang tuaku (Bapak Nurdin dan Ibu Yatmi) yang telah mengasuh,
membesarkan, mendidik dan mendukung serta mendoakan agar tercapai cita-
citaku.
9. Adiku (Sofyan Salahudin dan Rahmad Hilal Aminudin) yang selalu memberikan
dukungan dan mendoakanku.

viii
10. Sahabat-sahabatku tercinta (Jesika, Anggra dan Nurul) yang selalu setia
mendukung dan membantuku dalam segala hal.
11. Seluruh teman-teman Perbankan Syariah S1 angkatan 2014 khususnya
Perbankan Syariah kelas E yang telah setia berjuang bersama-sama mencari ilmu
di Fakultas tercinta ini.
12. Teman-teman KKN Posko 128 Dusun Grobogan Desa Deras (Mustofa, Hana,
Novi, Septi, Salis, Sofa dan Nikma ) singkat kita dipertemukan tetapi semoga
selamanya kita akan menjadi sebuah keluarga.
13. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan lebih
dari yang mereka berikan. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi bahasa, penulisan, isi maupun analisisnya, sehingga kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat untuk berbagai pihak. Amiin.

Salatiga, 16 September 2018

Choirunisa Mona Zuhri


213-14-187

ix
ABSTRAK

Zuhri, Choirunisa Mona. 2018. Pengaruh Citra Merek, Personal Selling dan
Advertising Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Syariah (BNI
Syariah KC Surakarta). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Program
Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: H. Abdul Aziz
Nugraha Pratama, S.Ag. M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra merek, personal selling dan
advertising terhadap keputusan nasabah menabung dibank syariah (BNI Syariah KC
Surakarta). Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengolah
data primer melalui kuesioner yang diberikan kepada nasabah bank BNI Syariah KC
Surakarta sebanyak 100 responden dengan teknik purposive sampling. Data yang
diperoleh diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 20 dan dianalisis
menggunakan analisis regresi berganda. Analisis yang digunakan meliputi uji instrumen
dan uji asumsi klasik.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BNI
Syariah KC Surakarta dengan jumlah 5.123 nasabah. Sampel yang digunakan sebagai
objek dalam penelitian ini adalah sejumah 100 nasabah. Teknik sampling yang
digunakan adalah menggunakan metode teknik purposive sampling. Kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu: a) Nasabah aktif menabung di BNI Syariah KC
Surakarta b) nasabah yang berusia produktif 18 sampai dengan 50 tahun.
Berdasarkan hasil uji penelitian yang dilkukan yaitu: 1) Variabel citra merek
(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung; 2)
Variabel personal selling (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung; 3) Variabel advertising (X3) tidak berpengaruh terhadap keputusan
nasabah menabung.
Kata Kunci: Citra Merek, Personal Selling, Advertising, Keputusan Menabung

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

PENGESAHAN v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT vi

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI vii

MOTTO viii

PERSEMBAHAN ix

KATA PENGANTAR x

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Kegunaan Penelitian 7

E. Sistematika Penelitian 8

BAB II LANDASAN TEORI 11

A. Telaah Pustaka 11

B. Kerangka Teori 13

xi
C. Kerangka Penelitian 43

D. Hipotesis 44

BAB III METODE PENELITIAN 48

A. Jenis Penelitian 48

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 48

C. Populasi dan Sampel 48

D. Teknik Pengambilan Data 50

E. Skala Pengukuran 51

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian 51

G. Instrumen Penelitian 54

H. Uji Instrumen Penelitian 55

I. Alat Analisis Regresi Berganda 62

BAB IV ANALISIS DATA 63

A. Deskripsi Obyek Penelitian 63

B. Identitas Responden 70

C. Analisis Data 74

BAB V PENUTUP 94

A. Kesimpulan 94

B. Saran 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu 11

Tabel 3.1: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 54

Tabel 3.2: Ketentuan Autokorelasi 59

Tabel 4.1: Jenis Kelamin Responden 70

Tabel 4.2: Usia Responden 71

Tabel 4.3: Pekerjaan Responden 72

Tabel 4.4: Periode Responden 72

Tabel 4.5: Penghasilan Responden 73

Tabel 4.6: Pendidikan Terakhir Responden 74

Tabel 4.7: Uji Validitas 75

Tabel 4.8: Uji Reliabilitas 76

Tabel 4.9: Hasil Uji Multikoleniaritas 77

Tabel 4.10: Hasil Uji Heteroskedastisitas 78

Tabel 4.11: Hasil Uji Normalitas 79

Tabel 4.12: Uji Durbin Watson 81

Tabel 4.13: Hasil Regresi Berganda 82

Tabel 4.14: Hasil Uji t 83

Tabel 4.15: Hasil Uji F 84


Tabel 4.16: Hasil Uji Determinasi (Adjusted R Square) 98

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian 44

Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik Normal Plot 80

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Konsultasi Skripsi

Lampiran 2: Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3: Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 4: Kuesioner

Lampiran 5: Data Responden

Lampiran 6: Hasil Data Kuesioner

Lampiran 7: Hasil Output SPSS

Lampiran 8: Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 9: Declaration

Lampiran 10: Pernyataan Keaslian Tulisan Dan Kesediaan Publikasi

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan memiliki peran yang strategis dalam menunjang berjalannya roda

perekonomian dan pembangunan nasional, mengingat fungsinya sebagai lembaga

intermediasi. Perbankan syariah di Indonesia secara yuridis mulai diatur dalam

undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Hal tersebut dapat dijadikan

sebagai sarana dalam mempromosikan dan mengembangkan perbankan berdasarkan

prinsip syariah. Namun dengan berbagai kekurangan dan kelemahan mengenai

pengaturan bank syariah dalam UU tersebut, pada tahun 1998 disahkanlah UU No.

10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan

(Mawaddah,2015).

Kehadiran perbankan syariah di Indonesia, seolah-olah menjadi oase penyejuk

bagi masyarakat yang ingin terlepas dari transaksi yang dilakukan oleh perbankan

konvensional, yakni menganut sistem bunga. Dengan adanya perbankan syariah ini

dapat memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat berupa memberikan

pelayanan jasa perbankan atau lembaga keuangan yang bebas dari sistem bunga

(riba).

Perkembangan industri lembaga keuangan perbankan syariah di atas semakin

menunjukkan keunggulannya dalam memperkuat stabilitas sistem keuangan

nasional. Jika dilihat dari jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia dari tahun 2000

sampai tahun 2014 perbankan syariah mengalami pertumbuhan pesat. Dari tahun

1992 sampai tahun 1999 hanya ada satu Bank Umum Syariah di Indonesia yaitu

1
2

Bank Muamalat Indonesia (BMI). Kemudian dari tahun 2000 sampai tahun 2003

Bank Umum Syariah bertambah satu yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM). Kemudian

dari tahun sampai tahun 2007 Bank Umum Syariah bertambah satu lagi yaitu Bank

Syariah Mega Indonesia (BSMI). Pada tahun 2008 bertambah dua Bank Umum

Syariah yaitu unit Usaha Syariah yang melakukan spin-off (BRI Syariah dan Bank

Syariah Bukopin), pada tahun 2009 bertambah satu lagi Bank Umum Syariah di

Indonesia yaitu BNI Syariah. Pada tahun 2010 sampai tahun sekarang terjadi

perkembangan yang pesat dengan pertambahan 6 Bank Umum Syariah di Indonesia

yaitu BJB Banten Syariah, Bank Viktoria Syariah, Bank Panin Syariah, BCA

Syariah, Maybank Syariah Indonesia, BTPN Syariah. (Nofinawati, 2015: 175)

Melihat hal tersebut, dimana intensitas persaingan dan jumlah pesaing semakin

meningkat menuntut seluruh lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan

non bank untuk berlomba-lomba bersaing dalam memasarkan produk tabungan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seringkali kita memaknai menabung dengan menyimpan sebagian penghasilan

secara berangsur-angsur untuk menanggulangi kebutuhan di masa mendatang.

Dalam agama islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memantapkan

keseimbangan antara berbelanja dan menyimpan, dituntut untuk bersikap ekonomis

atau seimbang dalam cara mengatur perbelanjaan kita. Dengan demikian, harta yang

ada tidak boleh dibelanjakan dengan cara yang berlebihan dan boros.

Berdasarkan pernyataan di atas, menabung menjadi hal yang penting bagi kaum

muslim, apalagi jika kita menimbang-nimbang manfaat dari menabung banyak sekali

manfaat yang dapat kita rasakan, diantaranya: kita dapat membiasakan hidup hemat,
3

membiasakan hidup berencana, mempersiapkan biaya pendidikan untuk masa depan,

dan meyiapkan biaya tidak terduga.

Keputusan sebagai suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan

alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu

pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua

pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli, dan kemudian dia memilih membeli,

maka dia ada dalam posisi membuat suatu keputusan. Semua orang mengambil

keputusan setiap hari dalam hidupnya. Hanya saja keputusan yang diambil kadang-

kadang tanpa mereka sadari. Bila ditinjau dari alternatif yang harus dicarinya,

sebetulnya dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan

pemecahan masalah (Prasetijo dan Ihalauw, 2003: 257).

Pemasaran tidak hanya membicarakan tentang seputar produk dan

pendistribusian saja, akan tetapi juga mengenai cara menyampaikan produk beserta

keunggulannya kepada masyarakat agar dapat mengenal produk sehingga diharapkan

masyarakat dapat mengambil keputusan untuk menggunakan produk tersebut. Untuk

itu memperkenalkan produknya, bank syariah perlu menganalisis persepsi kepada

nasabah dengan brand image, dan melakukan promosi dengan advertising dan

personal selling agar dapat mengambil keputusan menabung di bank syariah.

Pengenalan produk-produk bank dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya

adalah citra merek (brand image). Menurut Rangkuti (2004: 244) menyatakan bahwa

citra merek (brand image) adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan

melekat dibenak konsumen. Melalui citra merek yang kuat, maka pelanggan akan

memiliki asumsi positif terhadap merek dari produk yang ditawarkan oleh bank.

Brand image menjadi hal yang sangat penting diperhatikan bank, melalui brand
4

image yang baik maka dapat menimbulkan perasaan positif pada saat membeli atau

menggunakan merek tertentu. Citra merek (brand image) memiliki posisi strategis

dalam persaingan yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan dalam rangka menarik

minat nasabah untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Image yang diyakini

oleh konsumen mengenai sebuah merek sangat bervariasi dari persepsi masing-

masing individu. Nasabah memandang produk tabungan pada Bank Muamalat

Salatiga. Sebagai tabungan yang sangat berkualitas dapat dipercaya dan memberikan

keuntungan yang sangat menarik bagi nasabah. Kualitas sebuah merek memberikan

alasan yang sangat penting bagi nasabah untuk memilih produk.

Apabila image yang tertanam dalam suatu produk baik, maka konsumen akan

membeli produk itu, sebaliknya apabila image yang tertanam dalam produk buruk

maka konsumen tidak akan memilih produk tersebut. Image yang positif tentu

menjadi kekuatan bagi brand yang digunakan produk tersebut. Melihat pentingnya

keputusan pemberian brand tersebut, maka perusahaan juga harus membangun citra

brand yang baik tersebut tentunya yang mengubah persepsi masyarakat akan brand.

Jadi, berhasil atau tidaknya suatu brand tergantung pada persepsi kosumen akan

brand tersebut (Istiana, 2015: 2).

Selain brand image, cara untuk mempengaruhi keputusan nasabah yaitu dengan

menggunakan personal selling. Menurut Tjiptono (2008:224), “Personal selling

adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk

memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman

terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya”. Sebagai salah

satu lembaga keuangan perbankan harus mampu memenangkan persaingan yang

semakin kompetitif dengan menggunakan personal selling. Perjuangan untuk


5

menambah jumlah nasabah harus terus diupayakan agar perusahaan dapat bertahan

dan berkembang.

Selain citra merek dan personal selling, advertising juga mempengaruhi konsumen

dalam pengambilan keputusan. Menurut Yaylaci (1999) iklan merupakan salah satu

metode pemasaran yang paling efektif bagi perusahaan yang ingin bertahan hidup

dalam suasana meningkatkan persaingan dan perubahan yang cepat akibat globalisasi

serta untuk membangun keunggulan kompetitif. Dengan demikian, bagi suatu

lembaga atau perusahaan, iklan sangat penting dalam menarik perhatian konsumen

dan mempengaruhi pilihan mereka di antara berbagai produk (Yunita dan Haryanto,

2012).

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

analisis citra merek, personal selling dan advertising terhadap perbankan syariah

serta hubungannya dengan keputusan dalam menabung pada perbankan syariah.

Disini kami mengambil studi kasus nasabah pada BNI Syariah KC Surakarta untuk

dijadikan objek penelitian. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap Keputusan

Nasabah Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC

Surakarta)”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan nasabah untuk menabung

di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)?


6

2. Bagaimana pengaruh personal selling terhadap keputusan nasabah untuk

menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)?

3. Bagaimana pengaruh advertising terhadap keputusan nasabah untuk menabung

di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)?

4. Bagaimana pengaruh citra merek, personal selling dan advertising terhadap

keputusan nasabah untuk menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah

KC Surakarta)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan

nasabah untuk menabung di bank syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC

Surakarta).

2. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh personal selling terhadap

keputusan nasabah untuk menabung di bank syariah (Studi Kasus BNI Syariah

KC Surakarta).

3. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh advertising terhadap keputusan

nasabah untuk menabung di bank syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC

Surakarta).

4. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh citra merek, personal selling

dan advertising terhadap keputusan nasabah untuk menabung di bank syariah

(Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta).


7

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Untuk Penulis

a. Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang lembaga keungan syariah dan

juga dalam bidang Islam indonesia.

b. Menambah pengetahuan tentang pengaruh citra merek, personal selling,

dan advertising terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah.

c. Meningkatkan pola berpikir ilmiah penulis.

2. Untuk Pembaca dan Penulis Lain

a. Menambah informasi yang bermanfaat mengenai pengaruh citra merek,

personal selling, dan advertising terhadap keputusan menabung

b. Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dengan menambah

permasalahan lain atau sebagai referansi penelitian.

3. Untuk Akademik

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menyumbang kajian ilmu dan

pengetahuan.

b. Dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang isi dan materi yang dibahas

dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan sistematika penulisan yang

mengacu pada pedoman penulisan skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bsinis Islam IAIN

(Institut Agama Islam Negeri) Salatiga.


8

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas tentang pertama latar belakang masalah yang berisi

alasan penelitian iniperlu diteliti berupa data atau fenomena empiris dari

obyek yang akan diteliti, research gap, adanya kesenjangan penelitian yang

perlu diteliti dan alasan yang kuat bagi peneliti untuk meneliti masalah yang

diajukan. Kedua rumusan masalah terdiri dari pernyataan masalah penelitian

dan rumusan maslah penelitian. Ketiga tujuan penelitian, keempat kegunaan

penelitian dan kelima sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan membahas tentang pertama telaah pustaka berisi

ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran posisi penelitian

terhadap penelitian yang lain. Kedua kerangka teori, bangunan teori dan

konsep yang akan digunakan untuk menganalisis. Konsep-konsep yang

terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis

dan mengambil kesimpulan. Ketiga kerangka penelitian, berisi telaah kritis

utnuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji disajikan

dalam dalam bentuk gambar dan atau persamaan. Dan terakhir hipotesis, sub

bab ini berisi hipotesis yang diajukan.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan memberikan informasi jenis penelitian, dan waktu

penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran,

variabel penelitian, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji

instrumen penelitian dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
9

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi obyek penelitian yang

berkaitan dengan penelitian, serta menguraikan hasil uji analisis data dari data

yang telah diperoleh, berupa uji asumsi klasik yang meliputi uji

multicolinearity, uji heteroscendasticity, uji normalitas, dan uji linearitas.

Juga dibahas uji statistik berupa uji regresi berganda, uji ttest, uji Ftest, dan

uji koefisien determinasi yang menggambarkan pengaruh variabel yang

digunakan.

BAB V PENUTUP

Merupakan bab yang memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh penelitian-penelitian terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang

akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan citra merek, personal

selling dan advertising terhadap keputusan menabung telah diteliti pada berbagai

penelitian terdahulu.

Variabel Hasil
No. Penulis
Penelitian
Independen Dependen
Isu : Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung
Positif (+)
Lukmanul Hakim Brand Image Keputusan
1. dan
(2016) Konsumen
signifikan
Positif (+)
Dennis Eka Brand Image Keputusan
2. dan
Saputra (2018) Menabung
signifikan
Aditya Bagus dan Positif (+)
Citra Merek Keputusan
3. Yessy Artanti dan
Nasabah
(2014) signifikan
Ramdhani Harri Positif (+)
Citra Merek Keputusan
4. Pratama dan Indi dan
Konsumen
Djastuti (2015) signifikan
Positif (+)
Ayu Rizki Citra Merek Keputusan
5. tapi tidak
Fadhilah (2016) Menabung
signifikan
Dwi Ajeng
Proses
Wulandari dan Brand Image Positif dan
6. Keputusan
Farah Oktafani signifikan
Pembelian
(2017)
Isu : Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung
Agustin Ayu Personal Positif (+)
Keputusan
1. dan Setyo Selling dan
Menabung
Budiadi (2015) signifikan
Selvia Sri Puji Personal Keputusan Positif (+)
2.
Rahayu (2017) selling Nasabah dan

10
11

signifikan
Imam Agus dkk. Personal Positif (+)
Keputusan
3. (2016) selling dan
Nasabah
signifikan
Alkharis
Personal Negatif (-)
Putrandragiri dan Keputusan
4. selling dan tidak
Sri Wahyuni Menabung
signifikan
(2014)
Noor Imansyah,
Personal Positif (+)
Emy Rahmawati Keputusan
5. selling tapi tidak
dan Maryono Menabung
signifikan
(2015)
Darna dan Dita Personal Positif (+)
Keputusan
6. Pramudya selling tapi tidak
Menabung
Wardani (2013) signifikan
Isu : Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung
Helmi Haris dan Keputusan Positif (+)
Advertising
1. Nur Said Irham Menabung dan
(2012) signifikan
Sofie Khairiah Positif (+)
Advertising Keputusan
2. Nasution dan
Menabung
(2017) signifikan
Fitri Maisya Positif (+)
Advertising Keputusan
3. (2012) dan
Menabung
signifikan
Al Kharis
Positif (+)
Putrandragiri dan Advertising Keputusan
4. dan
Sri Wahyuni Menabung
signifikan
(2014)
Rianita Lasut dan
Positif (+)
Altje Tumbel Advertising Keputusan
5. tapi tidak
(2017) Pembelian
signifikan
Priccilia dan Positif (+)
Advertising Keputusan
6. Mumuh Mulyana tapi tidak
Pembelian
(2014) signifikan
Sumber: Penelitian terdahulu yang diolah, 2018

Dari penelitian-penelitian terdahulu diatas, maka perbedaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel obyek. Variabel-variabel

bebas yang digunakan antara lain citra merek, personal selling dan advertising,

sedangkan variabel terikatnya menggunakan keputusan menabung. Penelitian ini

mengambil obyek PT. BNI Syariah KC Surakarta.


12

B. Kerangka Teori

1. Citra Merek (Brand Image)

a. Pengertian Merek (Brand)

Menurut Kotler dan Keller (2009: 172) merek dapat didefinisikan

sebagai nama, istilah, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang

dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau

kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari pesaing.

Menurut Tjiptono (2008: 104) merek merupakan tanda, simbol/lambang.

Desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang

diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk

pesaing. Nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi diantaranya

yang dimaksud untuk mengindentifikasikan barang dan jasa dari satu penjual

atau sekelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para

pesaingnya.

Menurut Kotler (2009: 76), merek terdiri beberapa bagian yaitu :

1) Nama Merek (Brand Name) adalah sebagian dari merek dan yang

diucapkan.

2) Tanda Merek (Brand Merk) adalah sebagian dari merek yang dapat

dikenal, tetapi, tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf,

atau warna khusus

3) Tanda merek dagang (Trademark) adalah merek atau sebagian dari

merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan

sesuatu yang istimewa.


13

4) Hak Cipta (Copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi undang-

undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis,

karya musik, atau karya seni

b. Peranan Merek (Image)

Menurut Kotler dan Keller (2012: 168) tentunya merek memiliki fungsi

serta peran yang amat vital didalam sebuh perusahaan. Tentunya dengan

adanya sebuah merek maka akan dapat meningkatkan keberlangsungan

sebuah perusahaan serta produk yang ditawarkan. Merek memiliki beberapa

fungsi, diantaranya:

1) Merek mengidentifikasikan sumber atau pembuat produk dan

memungkinkan konsumen untuk menetapkan tanggung jawab pada

pembuat atau distributor tertentu. Sehingga konsumen dapat

mengevaluasi produk identik secara berbeda.

2) Konsumen dapat belajar tentang merek melalui pengalaman masa

lampau dengan produk dengan program pemasarannya.

3) Ketika kehidupan konsumen menjadi lebih rumit, sibuk, dan

kekurangan waktu, kemampuan merek untuk menyederhanakan

pengambilan keputusan pembelian

4) Merek juga menunjukan fungsi-fungsi yang bernilai bagi perusahaan

5) Sebuah merek menawarkan perlindungan hukum yang kuat untuk fitur

atau aspek produk yang unik

6) Merek dapat menandakan satu tingkat mutu tertentu, sehingga

pembeli yang puas dapat lebih mudah memilih produk.


14

7) Kesetiaan merek memberikan kemampuan untuk diramal dan

keamanan pemintaan bagi perusahaan sekaligus menciptakan

hambatan perusahaan lain memasuki pasar.

8) Merek tidak dapat menandingi kesan terakhir dalam pikiran individu

atau konsumen dan organisasi dari pemasaran dan pengalaman

produk.

c. Manfaat Merek

Menurut Kotler dan Keller (2009: 259) merek memiliki manfaat, yaitu

sebagai berikut :

1) Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk.

2) Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi

3) Menawarkan perlindungan hokum pada perusahaan untuk fitur-fitur

atau aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan

bagian properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi

konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan

pendapatan masa depan yang langgeng.

d. Pengertian Citra (Image)

Menurut Kotler (2006: 460), Citra adalah seperangkat keyakinan, ide,

dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Sikap dan tindakan

orang terhadap suatu obyek sangat ditetukan oleh citra obyek tersebut.

Menurut Simamora (2007: 28) mendefinisikan Image adalah persepsi

yang relative konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Jadi

tidak mudah untuk membentuk Image, sehingga bila terbentuk sangat sulit

untuk mengubahnya
15

e. Pengertian Citra Merek (Brand Image)

Menurut Kotler (2009: 260) citra merek didefinisikan sebagai

representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari

informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap

merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan referensi

terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap

suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembalian, image

konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan konsumen

melakukan pembalian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk

membangun citra perusahaan yang positif. Brand image adalah proses dimana

seseorang memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti.

Citra merek menurut Tatik Suryani (2008: 113) adalah segala hal yang

terkait dengan merek yang ada di benak ingatan konsumen. Citra merek

mempresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang

terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek.

Pendapat yang lain dikemukakan oleh Setiadi (2003: 56), yang

mendefinisikan citra merek adalah representasi dari keseluruhan persepsi

terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu

terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang

berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang

memiliki citra yang positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan

untuk melakukan pembelian.


16

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Citra Merek

Faktor-faktor yang mempengaruhi citra merek menurut Ferrinadewi

(2008: 167) adalah sebagai berikut :

1) Keunggulan Asosiasi Merek

Merupakan salah satu faktor pembentuk brand image, dimana

produk tersebut unggul didalam persaingan. Karena keunggulan

kualitas (model dan kenyamanan) dari ciri khas itulah yang

menyebabkan suatu produk mempunyai daya Tarik tersendiri bagi

konsumen. Favorability of brand association adalah asosiasi merek

dimana konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan

oleh merek akan dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka sehingga mereka membentuk sikap positif terhadap

merek.

2) Kekuatan Asosiasi Merek

Merupakan asosiasi merek tergantung pada bagaimana informasi

masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana proses bertahan

sebagai bagian citra merek. Kekuatan asosiasi merek ini merupakan

fungsi dari jumlah pengolahan informasi yang diterima pada proses

ecoding. Ketika seorang konsumen secara aktif menguraikan arti

informasi suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi merek

pada ingatan konsumen tergantung pada bagaimana suatu merek

tersebut dipertimbangkan.
17

3) Keunikan Asosiasi Merek

Merupakan asosiasi terhadap suatu merek yang mau tidak mau

harus terbagi dengan merek-merek lain. Oleh karena itu, harus

diciptakan keunggulan bersaing yang dapat dijadkan alasan bagi

konsumen untuk memilih suatu merek tertentu. Dengan

memposisiskan merek lebih mengarah kepada pengalaman atau

keuntungan dari diri image produk tersebut. Dari perbendaan yang

ada, baik dari produk, pelayanan, personil, dan saluran yang

diharapkan memberikan perbedaan dari pesaingnya, yang dapat

memberikan keuntungan bagi produsen dan konsumen.

g. Pengukuran Citra Merek

Menurut Keller dan Kotler (2003: 78) dalam M Yani (2006), pengukuran

citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:

1) Kekuatan (strengthness)

Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek yang

bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan

merek ini mengacu pada atribut atribut fisik atas merek tersebut

sehingga dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding merek lainnya.

Yang termasuk didalamnya kekuatan ini adalah: penampilan fisik,

keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun

penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.

2) Keunikan (uniqueness)

Adalah kemampuan utuk membedakan sebuah merek diantara

merek lainnya. Kesan ini muncnul dari atribut produk tersebut yang
18

menjadi bahan pembeda atau diferensiasi dengan produk-produk

lainnya. Yang termasuk ke dalam kelompok unik ini adalah variasi

layanan, variasi harga, maupun penampilan atau nama dari sebuah

merek dan fisik produk itu sendiri.

3) Favorable

Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain

kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek untuk

tetap diingat oleh pelanggan maupun kesesuaian antara kesan merek

dibenak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas

merek yang bersangkutan.

2. Personal Selling

a. Pengertian Personal Selling

Menurut Abdurrahman (2015: 183) personal selling adalah presentasi

pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan

membangun hubungan dengan pelanggan.

Menurut Kotler dan Keller (2008: 205) personal selling adalah interaksi

tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk

melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.

Menurut Basu Swastha dalam William G.Nickels (1999: 260)

mendefinisikan personal selling sebagai interaksi antarindividu , saling

bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai,

atau mempertahankan hubungan pertukarang yang saling menguntungkan

dengan pihak lain.


19

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Morissan (2010: 34) yang

mendefinisikan personal selling sebagai suatu bentuk komunikasi langsung

antara seorang penjual dengan calon pembelinya (person-to-person

communication) berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli

untuk membeli produk yang ditawarkan. Personal selling melibatkan kontak

langsung antara penjual dan pembeli, baik secara tatap muka ataupun melalui

alat telekomunikasi seperti telepon.

Disamping menjelaskan atau memberitahukan produk dan harus bisa

membujuk calon pembeli, personal selling juga menampung keluhan dan

saran dari para pembeli sebagai umpan balik bagi perusahaan. Personal

selling lebih menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person

to person (Chandra, 2002: 208).

b. Tujuan Personal Selling

Menurut Kotler dan Keller (2008:262), tujuan dari personal selling ini

adalah :

1) Mencari calon pelanggan

Mencari calon pelanggan atau petunjuk.

2) Menentukan sasaran

Memutuskan bagaimana cara mengalokasikan waktu mereka antara

calon pelanggan dan pelanggan.

3) Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan.


20

4) Menjual

Mendekati, mempresentasikan, menjawab pertanyaan, mengatasi

keberatan dan menutup penjualan.

5) Melayani

Memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan,

mengkonsultasikan masalah, memberikan bantuan teknis, mengatur

pembiayaan, dan melakukan pengiriman.

6) Mengumpulkan informasi

Mengadakan riset pasar dan melakukan pekerjaan intelijen.

7) Mengalokasikan

Memutuskan pelanggan yang akan mendapatkan produk langka saat

terjadi kelangkaan produk.

c. Sifat-Sifat Personal Selling

Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif

terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut

Kotler (1997: 224) dalam bukunya manajemen pemasaran, personal selling

bila dibandingkan dengan advertising memiliki tiga sifat khusus, yaitu :

1) Konfrontasi Personal (Personal Confrontation)

Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan

interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat

melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan

segera melakukan penyesuaian.


21

2) Pengembangan (Cultivation)

Personal sellling memungkinkan timbulnya berbagai jenis

hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan.

3) Tanggapan (Response)

Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk

mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.

d. Aspek Penting dalam Personal Selling

Menurut Kotler dalam Farida (2017: 35) terdapat 5 aspek penting dalam

personal selling, diantaranya sebagai berikut:

1) Profesionalisme (Professionalism)

Profesionalisme seorang sales person dalam bekerja sangatlah

diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang

sangat menuntut para sales person untuk bekerja seefektif mungkin

dalam seni menjual. Sales person yang baik bukan hanya mereka yang

secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga diharuskan

menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan

pasif berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengatahui apa

yang mereka butuhkan dan membenci upaya persuasi yang dilakukan

sales person.

Sekarang, banyak perusahaan menginvestikan dananya secara

besar-besaran untuk pembiayaan pelatihan sales personnya. Mereka

diberi berbagai macam training untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam menjual.


22

Terdapat dua pendekatan pelatihan yang dilakukan untuk

mengubah sales person bekerja lebih efektif. Pertama adalah sales-

oriented-approach (pendekatan berorientasi penjualan) dengan teknik-

teknik khas tekanan tinggi (high-pressure techniques). Teknik ini

berasumsi bahwa konsumen tidak akan melakukan kegiatan

pembelian kecuali ia mendapat tekanan, bahwa konsumen akan

terpengaruh oleh presentasi sales yang cerdik, dan mereka tidak akan

merasa menyesal telah membeli barang tersebut, jikapun menyesal hal

itu tidak akan menjadi masalah.

Sedangkan pendekatan yang kedua adalah customer-oriented

approach (pendekatan berorientasi pada pelanggan). Pendekatan ini

berasumsi bahwa konsumen memiliki kebutuhan penting yang

“terpendam” dan sales person harus pintar untuk menggali pemikiran

konsumen. Sales person dilatih untuk mendengarkan konsumen dan

mengajukan berbagai pertanyaan guna mengidentifikasi kebutuhan

yang dimiliki konsumen. Pada akhirnya sales person harus bisa

memberikan solusi terbaik berupa produk apa yang cocok untuk

menyelesaikan masalah konsumen. Dalam pendekatan ini sales person

harus bisa menghargai segala masukan yang membangun dari

konsumen.

2) Negosiasi (Negotiation)

Negosiasi merupakan salah satu aspek penting dalam personal

selling. Dalam negosiasi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli

membuat kesepakatan tentang harga, kuantitas, dan syarat-syarat


23

lainnya. Dalam negosiasi kedua pihak dapat saling tawar-menawar

untuk membuat suatu kesepakatan. Oleh sebab itu sales person perlu

untuk memiliki keahlian dalam bernegosiasi. Dalam kondisi dan

situasi tertentu negosiasi merupakan kegiatan yang tepat menutup

penjualan, terutama ketika sudah ada zona kesepakatan/zone of

agreement. Zona kesepakatan ini terjadi ketika hasil-hasil perundingan

sudah dapat diterima oleh kedua pihak baik pembeli maupun penjual.

Dalam negosiasi, strategi adalah hal penting dalam penjualan

secara sukses. Strategi negosiasi adalah suatu komitmen terhadap

pendekatan yang menyeluruh yang berpeluang untuk mencapai tujuan

perundingan. Beberapa sales person ada yang menggunakan strategi

keras/hard sementara yang lain menggunakan strategi lunak/soft.

3) Pemasaran Hubungan (Relationship Marketing)

Dalam personal selling, selling person tidak hanya dituntut untuk

dapat melakukan negosiasi yang menguntungkan, namun lebih dari

itu. Seorang selling person harus dapat membangun hubungan jangka

yang saling menguntungkan dengan konsumen. Tidak hanya

konsumen, melainkan dengan para stakeholder yang terlibat di

kegiatan usaha tersebut.

Kegiatan relationship marketing adalah upaya kita untuk

menarik, memelihara, dan meningkatkan hubungan dengan konsumen.

menarik disini bisa dikatakan sebagai langkah “perantara” dalam

proses pemasaran.sedangkan memelihara dan meningkatkan adalah

upaya kita untuk menjadikan konsumen loyal kepada produk kita dan
24

melayani konsumen sesuai dengan kebutuha mereka. Intinya, dengan

relationship marketing ini, dipihak pengusaha dapat menghasilkan

laba yang besar dan tujuan dari masing-asing pihak pun akan tercapai

dan merasa terpuaskan.

4) Peran Personal selling (Selling Person Role)

Peran seorang selling person akan berbeda-beda di berbagai

perusahaan. Sales person mungkin bisa berperan sebagai pengambil

pesanana atau pengemban tanggung jawab utama sebagai konsultan

bagi konsumen. Sales person harus memiliki fleksibilitas dalam

mengerjakan peran yang akan ia kerjakan dalam bauran pemasaran.

5) Personal Selling Managerial

Para sales person harus dikelola secara baik. Para sales person

akan memiliki kemampuan, motivasi, dan kinerja yang berbeda-beda.

Mereka harus dikontrol disatu divisi agar tujuan kerja mereka akan

mudah untuk ditentukan, diawasi, dan dievaluasi hasilnya.

3. Advertising

a. Pengertian Advertising

Menurut Al-Arif (2012: 174) mendefinisikan iklan sebagai sarana

promosi yang digunakan oleh perusahaan dalam hal ini bank guna

menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Informasi yang diberikan adalah nama produk, harga produk, serta

keuntungan-keuntungan produk dibandingkan produk sejenis yang

ditawarkan oleh pesaing.


25

Sedangkan menurut Morissan (2010: 17) advertising dapat didefinisikan

sebagai setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,

produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.

Adapun maksud “dibayar” pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa

ruang atau waktu bagi suatu iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata

“nonpersonal” berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio,

majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar

kelompok individu saat bersamaan.

Menurut Hermawan (2012: 72) advertising adalah semua bentuk

penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan

oleh perusahaan tertentu.

Menurut Aeker (Yunita dan Haryanto, 2012) menyatakan bahwa iklan

memegang peranan penting dalam pemasaran karena iklan akan

menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah brand awareness (dikenal

oleh masyarakat), strong brand association (memiliki persepsi yang baik

terhadap merek tertentu), perceived quality (dipersepsikan konsumen untuk

mengetahui produk tersebut bagian dari produk berkualitas), dan brand

loyalty atau memiliki konsumen setia.

b. Jenis Media Advertising

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media

cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah. Menurut

Tjiptono (2004:243) jenis media advertising yaitu :

1) Media cetak
26

Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-

pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalma tata warna

maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya

berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan

layanan masyarakat. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar,

majalah, tabloid, brosur, selebaran dan lain-lain.

2) Media elektronik

Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bias

digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk iklan dalam media

elektornik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan di

tengah-tengah film atau acara), pengumuman acara/film, iklan layanan

masyarakat, jingle, sandiwara, dan lain-lain. Jenis iklan pada media

elektronik yaitu televisi, radio, internet, dan sebagainya.

3) Media luar ruang

Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar)

yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat

keramaian, atau tembok, dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang

meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul, transit

(panel bus), balon raksasa, dan lain-lain.

4) Media lini bawah

Media lini bawah yaitu media-media yang digunakan untuk

mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang

digunakan dalam media lini bawah, yaitu: pameran , direct mail, point

of purchase, merchandising schemes, dan kalender


27

c. Tujuan Advertising

Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan

bank. Masing-masing media memiliki tujuan yang berbeda. Terdapat paling

tidak empat macam tujuan penggunaan iklan sebagai media promosi yaitu

sebagai berikut (Kasmir, 2011: 223).

1) Untuk memberitahu tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa

bank yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti peluncuran produk baru,

keuntungan dan kelebihan suatu produk atau informasi lainnya.

2) Untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan

atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan (Kasmir, 2011: 233). Hal

ini dilakukan karena banyaknya saingan yang masuk sehingga

nasabah perlu diingatkan agar nasabah tidak beralih kapada bank lain

(Al-Arif, 2012: 175).

3) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan

harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah (Kasmir,

2011: 223). Diharapkan mereka mencoba untuk membeli atau

menggunakan produk yang ditawarkan atau paling tidak para calon

nasabah baru sudah mengerti tentang kehadiran produk untuk

kemudian akan mencobanya pada suatu hari (Al-Arif, 2012: 175)

4) Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita (Kasmir,

2011: 223). Dalamhal ini sasarannya adalah nasabah yang sudah

mengerti dan sudah menjadi nasabah kita, diharapkan nasabah bank

lain juga ikut terpengaruh dengan iklan yang ditampilkan (Al-Arif,

2012: 176)
28

5) Membangun citra perusahaan untuk jangka panjang, baik untuk

produk yang dihasilkan maupun nama perusahaan (Al-Arif, 2012:

176).

d. Sifat-Sifat Iklan

Menurut Kotler dalam Raviany (2011: 41), suatu iklan memiliki sifat-

sifat sebagai berikut :

1) Public Presentation, maksudnya iklan memungkinan setiap orang

menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. Sifat

umum iklan memberikan legitimasi pada produk tersebut dan juga

menyiratkan suatu tawaran yang standarisasi.

2) Pervasiveness, artinya pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang

untuk memantapkan penerimaan informasi dan memungkinkan

pembeli dapat membandingkan pesan dari berbagai pesaing.

3) Amplified Expresiveness, maksudnya iklan mampu mendramatisasi

perusahaan dan produknya melalui gambar, warna dan suara untuk

menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.

4) Impersonality, artinya iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk

memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi

yang monolog (satu arah).

4. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) dalam Ujang (2011: 357)

mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua

atau lebih pilihan alternatif.


29

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009: 184) mengatakan bahwa

keputusan pembelian adalah proses psikologis dasar yang memainkan

peranan penting dalam memahami cara konsumen benar-benar membuat

keputusan pembelian.

Selain itu Nugroho (2003: 38) mengemukakan bahwa keputusan

pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap

pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan

memilih salah satu diantaranya.

Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2003: 260) ada 4 sudut pandang dalam

menganalisis pengambilan keputusan konsumen.

1) Sudut Pandang Ekonomik

Pandangan ini melihat konsumen sebagai orang yang membuat

keputusan secara rasional. Ini berarti bahwa konsumen harus

mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu

membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan. Dilihat dari

kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasi satu

alternatif terbaik. Menurut para ahli sosial, model economic man ini

tidak realistis. Alasan yang mereka kemukakan adalah :

a) Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan dan

gerak.

b) Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.

c) Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki.


30

2) Sudut Pandang Pasif

Pandangan ini mengatakan bahwa konsumen pada dasarnya

pasrah kepada kepentingannya sendiri dan menerima secara pasif

usaha-usaha promosi dari para pemasar. Kelemahan pandangan ini

adalah tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen

memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang mereka

lakukan.

3) Sudut Pandang Kognitif

Menurut pandangan ini, konsumen merupakan pengolah

informasi yang senantiasa mencari dan mengevaluasi informasi

tentang produk dan gerai. Cognotive man juga seringkali pula

mengambil jalan pintas untuk memfasilitasi pengambilan keputusan

sampai pada keputusan yang memuaskan.

4) Sudut Pandang Emosional

Pandangan ini menekankan emosi sebagai pendorong utama

sehingga konsumen membeli suatu produk. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa keputusan konsumen merupakan suatu tindakan

pemilihan yang dilakukan oleh konsumen atas beberapa alternatif

yang dihadapkan pada dirinya.

b. Langkah-Langkah Keputusan Pembelian

Menurut Sumarwan (2011: 361) keputusan membeli atau mengkonsumsi

suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah

sebagai berikut :
31

1) Pengenalan Kebutuhan

Muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu

suatukeadaaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang

diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Faktor yang

mempengaruhi kebutuhan menurut Engel, Blackwell, dan Miniard

dalam Sumarwan (2011: 361) diantaranya waktu, perubahan situasi,

pemilikan produk, konsumsi produk,perbedaan individu, pengaru

pemasaran.

2) Pencarian Informasi

Mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan

tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu

produk. Konsumen akan mencari informasi yangtersimpan di dalam

ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi di luar

(pencarian eksternal).

3) Evaluasi Alternatif

Proses mengevaluasi produk dan merek, dan memilihnya sesuai

dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif,

konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan

masalah yang dihadapinya. Evaluasi alternatif muncul karena

banyaknya alternatif pilihan, dan disini konsumen akan memillih

merek yang akan memberikan manfaat yang diharapkannya.


32

4) Keputusan Pembelian

Konsumen akan menentukan pilihan serta bentuk niat pembelian

setelah melalui tahap-tahap sebelumnya, konsumen biasanya akan

membeli produk yang paling dapat memenuhi kebutuhannya.

Konsumen juga dapat menunda atau menghindari keputusan

pembelian jika resiko yang dihadapi besar bila membeli produk

tersebut.

5) Perilaku Setelah Pembelian

Konsumen akan mengevaluasi produk yang dibelinya apakah

memuaskan atau tidak, jika memuaskan dan sesuai denga harapan

konsumen maka ada kemungkinan ia akan kembali membeli produk

tersebut.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Suryani (2007: 13) konsumen dapat dikelompokan

menjadikonsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas individu dan

rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan

sendiri atau dikonsumsi sedangkan kelompok lain adalah konsumen

organisasi yang terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lebaga

non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau

kesejahteraan anggotanya. Tentunya hal tersebut sangat berpengaruh

terhadap proses pengambilan keputusan dimana proses pengambilan

keputusan tersebut memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi untuk

terjadinya proses tersebut.


33

Menurut Suryani (2007: 13) Keputusan pembelian barang/jasa seringkali

melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada lima peranan yang terlibat

yang menjadikan faktor terjadinya proses pengambilan keputusan konsumen.

Kelima peranan tersebut meliputi:

1) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan

ide untuk membeli suatu barang/jasa.

2) Pembawa Pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki pandangan

atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.

3) Pengambilan Keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan

proses keputusan pembelian.

4) Pembeli (buyer), yaitu melakukan pembelian secara nyata.

5) Pemakai (user), yaitu orang yang mengosumsi dan menggunakan

barang/jasa yang dibeli.

Menurut Kotler dan Keller (2009: 166) perilaku konsumen adalah studi

tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhn dan keinginan mereka.

Berdasarkan hal tersebut proses keputusan pembelian yang menjadikan

faktor utama terjadinya proses pencarian akan kebutuhan tersebut sampai

dengan proses pembalian. Tentunya pembelian keputusan memiliki faktor-

faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya proses pengambilan keputusan

yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu produk. Berikut ini adalah

faktor-faktor tersebut:
34

1) Faktor Budaya

Kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat mempengaruhi

perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen. Budaya adalah

determinan dasar keinginan dan prilaku seseorang. Setiap budaya

terdiri atas beberapa subbudaya yang lebih kecil yang memberikan

identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka.

Faktor budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok, ras dan

wilayah geografis. Hampir seluruh kelompok manusia mengalami

sertifikasi sosial di dalam budaaya sebuah negara ke dalam bentuk

kelas sosial.

2) Faktor Sosial

Adalah faktor yang mempengaruhi adanya dorongan bagi seorang

konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan pembelian

suatu produk yang dorong tersebut berasal dari kelompok refrensi,

keluarga serta peran sosial dan pengaruh lingkungan. Berikut ini

adalah penjelasannya:

a) Kelompok (Referensi)

Adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh

langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau

perilaku orang tersebut. Mereka mempengaruhi anggotanya

dengan melalui tiga cara. Mereka memperkenalkan perilaku dan

gaya hidup baru, menciptakan tekanan kenyamanan, serta

mempengaruhi sikap dan konsep diri.


35

b) Keluarga

Adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga memberikan

dampak yang besar dalam proses pengambilan keputusan

pembelian dalam konsumen. Dan anggota keluarga

merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling

berpengaruh.

c) Pengaruh Lingkungan

Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

terhadap pembentukandan perkembangan perilaku individu,

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-prikologis,

termasuk didalamnya adalah belajar. Lingkungan juga terkadang

sering disebut patokan utama pembentukan perilaku. Semuanya

dikaitkan dengan lingkungan dan manusia pun selalu terantung

pada lingkungan nya.

3) Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi karakteristik pembeli

pribadi. Dari karakteristik ini banyak mempunya dampak yang sangat

langsung terhadap perilaku konsumen untuk melakukan proses

pengambilan keputusan. Faktor pribadi meliputi:

a) Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi konsumen juga mempengaruhi pola

konsumsi. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok yang

mempunyai minat yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan


36

ekonomi tersebut. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat,

stabilitas, dan pola waktu).

b) Kepribadian

Adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang

menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama

terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian).

c) Gaya Hidup

Adalah pola hidup seseorang didunia yang tercermin

adalah kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup memotret

interaksi dengan lingkungannya. Gaya hidup sangat berpengaruh

dalam proses pengambilan keputusan pembelian sebuah produk.

4) Faktor Psikologis

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model

respon rangsangan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki

kesadaran konsumen dan sekelompok proses psikologis digabungkan

dengan karakteristik konsumen tertentu sehingga dapat menghasilkan

proses pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Faktor

psikologis meliputi:

a) Motivasi

Adalah kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu

meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga

mendorong konsumen untuk bertindak.


37

b) Persepsi

Adalah proses dimana konsumen memilih, mengatur dan

menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan sebuah

produk yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung pada

rangsangan fisik, tetapi juga hubungan pada rangsangan

terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap

diri konsumen.

c) Kepercayaan

Adalah kesediaan konsumen atau satu pihak menerima

resiko dari sebuah produk yang dibeli berdasarkan keyakinan

dan harapan produk tersebut akan sesuai dengan apa yang

diharapkan, meskipun penggunaan produk tersebut tergolong

masih baru.

Secara garis besar kita dapat mengetahui bahwa dasar-dasar yang

mempengaruhi konsumen didalam proses pengambilan keputusan adalah

adanya faktor budaya, sosial, pribadi dan faktor psikologi.

d. Jenis-Jenis Keputusan

Para ahli dalam bidang teori keputusan telah mengembangkan beberapa

cara untuk mengklasifikasikan beberapa jenis keputusan yang berbeda-beda.

Dalam hal ini, akan digunakan pembedaan yang banyak diterima umum

seperti yang disarankan herbert simon dalam Tampubolon (2012: 67),

sebagaimana yang diuraikan berikut ini:

1) Keputusan yang terprogram (Programmed Decision)


38

Keputusan yang terprogram adalah jika keputusan yang diambil

berdasarkan sering terjadinya suatu kasus sehingga digunakan

prosedur rutin yang memecahkannya. Suatu keputusan dapat

diprogram sejauh keputusan itu berulang-ulang serta rutin dantelah

dikembangkan prosedur yang tertentu untuk menanganinya.

2) Keputusan yang tidak terprogram (Unprogrammed Decision)

Keputusan yang tidan terprogram adala jika keputusan baru tidak

tersusun (unstructure), atau belum ada prosedur yang pasti untuk

menanganinya, karena persoalan yang timbul tidak persis dengan

sebelumnya atau karena persoalanitu rumit atau luar biasa pentingnya.

Dengan demikian, keputusan semacam ini memerlukan penanganan

secara khusus.

e. Bentuk Pengambilan Keputusan

Di dalam organisasi, proses dan pengambilan keputusan sangat

tergantung pada individu dan kelompok. Keputusan individu dan kelompok

pada saat-saat tertentu dapat saja bertentangan sehingga efektifitas keputusan

yang diambil tidak maksimal (Tampubolon, 2012: 81).

1) Keputusan Individu

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa keputusan individu

ditentukan oleh empat faktor perilaku, yaitu nilai individu,

kepribadian, kecenderungan akan risiko, dan kemungkinan

ketidakcocokan. Keputusan individu akan efektif apabila keempat

faktor tersebut digunakan sebagai pertimbangan dan akan dapat

menghasilkan keputusan yang lebih efektif dan efisien, dengan catatan


39

bahwa naluri berdasarkan pengalaman individu juga berperan dalam

pengambilan keputusan.

2) Keputusan Kelompok

Dalam praktik, sebenarnya tidak ada keputusan kelompok, tetapi

proses pengambilan keputusan selalu dilakukan kelompok (play

makers), sedangkan keputusan ditetapkan oleh pimpinan kelompok

(decision maker). Anggota kelompok bertugas menyiapkan data-data

dan informasi (data based) untuk dianalisis kelompok secara bersama-

sama maupun oleh pimpinan kelompok untuk lebih meyakinkan

terhadap keputusan yang akan diambil.

3) Keputusan Individu VS Keputusan Kelompok

Keputusan individu dapat dibandingkan dengan keputusan

individu lainnya, dan selanjutnya bisa dibandingkan lagi dengan

keputusan kelompok. Perbandingan dapat dilakukan antar individu di

dalam kelompok, maupun individu antar kelompok, dan kelompok

dengan kelompok. Perbandingan dapat dibuat, antara lain di dalam (1)

kecepatan dan akurasi, (2) kreatifitas, dan (3) penerimaan atas

keputusan individu dan keputusan kelompok.

C. Kerangka Penelitian

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan menabung. Dalam

penelitian ini penulis memilih faktor citra merek, personal selling dan advertising.

Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan

dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu (Kotler, 2009:

260). Personal selling adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan
40

tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan

(Abdurrahman, 2015: 183). Advertising dapat didefinisikan sebagai setiap

bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide

yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (Morissan (2010: 17). Keputusan

pembelian adalah proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam

memahami cara konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian (Kotler dan

Keller, 2009: 184). Kerangka dalam penelitian ini berdasarkan teori-teori yang telah

diuraikan sebagai berikut :

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan melalui

penelitian (Sugiono, 2009: 42). Secara kuantitatif, hipotesis merupakan pernyataan

tentang nilai suatu parameter yang untuk sementara waktu dianggap benar (Supranto,

2003: 327).

1. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung

Citra merek didefinisikan sebagai representasi dari keseluruhan persepsi

terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu

terhadap merek itu (Kotler, 2009: 260). Makin baik citra merek suatu produk
41

semakin menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Merek

mempunyai posisi yang penting dalam keputusan pembelian karena salah satu

keputusan dalam struktur keputusan pembelian adalah mengenai merek,

sehingga konsumen lebih memilih produk atau jasa yang mereknya bercitra

positif. (Fadhilah, 2016: 52)

Penelitian terdahulu mengenai pengaurh citra merek terhadap keputusan

menabung yang dilakukan oleh Aditya Bagus Indratama dan Yessy Artanti

(2014) dari penelitiannya menyatakan bahwa citra merek memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Penelitian lain juga

dilakukan oleh Ramdhani Harri Pratama dan Indi Djastuti (2015) dalam

penelitiannya menggunakan variabel independen diferensiasi produk, kualitas

pelayanan, dan citra merek, menyatakan bahwa variabel citra merek

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.

Berdasarkan teori dan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H1 : Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta.

2. Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung

Personal selling merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara

penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada

calon pelanggan dan membentuk pemahaman terhadap suatu produk atau jasa

sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya (Tjiptono, 2008:

224).
42

Berdasarkan penelitian Selvia Puji Rahayu (2017) dari penelitiannya

menujukkan bahwa personal selling berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung. Penelitian lain juga dilakukan oleh Agustin

Ayu dan Setiyo Budiadi (2015) dalam penelitianya dengan variabel independen

personal selling dan sales promotion menunjukkan bahwa personal selling

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.

Berdasarkan teori dan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H2 : Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta

3. Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi terbaik untuk menggiring

konsumen melakukan konsumen pembelian (Thorson and Leavitt, 1992).

Dalam upaya mencari informasi sebelum memutuskan untuk membeli produk,

iklan merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting (Keillor et

al., 1996).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Helmi Haris dan Nur Said Irham

(2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel advertising

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Selain itu,

Al Kharis Putrandragiri dan Sri Wahyuni (2014) dalam penelitiannya dengan

variabel independen advertising, personal selling, promosi penjualan, dan

publisitas menunjukkan bahwa advertising berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung.


43

Berdasarkan teori dan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Advertising berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta.

4. Pengaruh Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap

Keputusan Menabung

Dari keseluruhan hasil uji hipotesis maka terdapat pengaruh citra merek,

personal selling, dan advertising terhadap keputusan nasabah menabung dan

dapat dirumuskan sebagai berikut :

H4 : Citra Merek, Personal Selling dan Advertising berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di BNI Syariah KC

Surakarta.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Menurut Azwar (2007: 5) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Penelitian kuantitatif

menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian

inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan

hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode

kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedanaan kelompok atau signifikansi

hubungan antara variabel ayng diteliti. pada umumnya, penelitian kuantitatif

merupakan penelitian sampel besar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini mengambil tempat di BNI Syariah KC Surakarta. Dan

penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan

subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan di tarik kesimpulan oleh

peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti,

tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi syarat-syarat tertentu dengan

maslah yang akan dipecahkan. Dari pengertian tersebut, maka peneliti

44
45

menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah nasabah BNI Syariah KC

Surakarta yang kurang lebih berjumlah 5.123 nasabah.

2. Sampel

Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah objek atau subjek penelitian yang

dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Dalam penelitian ini teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan

metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Dalam teknik ini, kita memilih orang yang kan dijadikan sampel dengan

memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan

penelitian kita. (Martono, 2011: 79).

Dengan kriteria responden yaitu sebagai berikut :

a. Responden adalah nasabah yang di BNI Syariah KC Surakarta.

b. Responden berusia produktif dari umur 18 tahun sampai 50 tahun.

Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti gunakan adalah

10%. Menurut Bawono (2006: 29) teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana :

S = Sampel

P = Populasi

e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini

sehingga dapat ditentukan sampel sebagai berikut :


46

P = 5.123

E = 10%

= 98,08

= 100 responden

D. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti

untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu

kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Dalam penelitian ini menggunakan data sumber

primer, sumber primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh

peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29), sumber ini dapat diperoleh dengan cara :

1) Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek

penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna

(Bawono, 2006: 29).

2) Studi kepustakaan

Penelitian yang dilakukan memperoleh data dan informasi yang diperoleh

dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal dan

bahan bacaan yang lain.


47

E. Skala Pengukuran

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval, skala interval

menurut Supranto (2006: 128) adalah skala yang berisi 7 butir atau 10 butir jawaban

dan kemudian dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atribut. Skala 0-10 dipilih

dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat

tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam

penelitian ini terbiasa dengan penilaian interval angka 0 sebagai kategori rendah dan

10 sebagai kategori paling tinggi (Murdianingsih, 2015: 46). Berikut ini adalah

bentuk rentang penilaian dalam skala interval yang menunjukkan skor 0-10.

Sangat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Tidak Setuju
Setuju

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel terikat / dependent variabel (Y)

Variabel dependen (variabel Y) atau variabel terikat, yaitu suatu variabel

yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel Y (variabel dependen) yaitu Keputusan Menabung.

Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap

pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih

salah satu diantaranya (Nugroho, 2003: 38). Menurut Widayat (2015: 9) indikator

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Tertarik untuk mencari informasi

2) Ingin mengetahui fasilitas yang diberikan

3) Tertarik untuk mencoba membeli


48

4) Mempertimbangkan untuk membeli

5) Ingin membeli

2. Variabel bebas / independent variabel (X)

Variabel independen (variabel X) atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi dan merupakan faktor penyebab yang mempengaruhi variabel-

variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ini yaitu citra merek,

personal selling, dan advertising.

a. Citra Merek

Citra merek menurut Tatik Suryani (2008: 113) adalah segala hal yang

terkait dengan merek yang ada di benak ingatan konsumen. Citra merek

mempresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang

terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu

merek. Menurut Hoeffler dan Kotler (2015: 18) indikator yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1) Kesan profesional

2) Kesan modern

3) Perhatian kepada konsumen

4) Melayani semua segmen

b. Personal Selling

Menurut Kotler dan Keller (2008: 205) personal selling adalah interaksi

tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk

melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.

Indikator untuk mengukur personal selling menurut Gunasekharan et.al

(2015) adalah sebagai berikut :


49

1) Kemampuan komunikasi

2) Pengetahuan produk

3) Kreatifitas

4) Empati

c. Advertising

Menurut Al-Arif (2012: 174) mendefinisikan iklan sebagai sarana

promosi yang digunakan oleh perusahaan dalam hal ini bank guna

menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Informasi yang diberikan adalah nama produk, harga produk, serta

keuntungan-keuntungan produk dibandingkan produk sejenis yang

ditawarkan oleh pesaing. Indikator untuk mengukur advertising menurut

Kotler dan Amstrong (2008: 150) ada empat indikator, yaitu :

1) Penemuan informasi tentang produk perusahaan di berbagai media

2) Desain media yang menarik

3) Informasi media yang jelas

4) Pesan dapat dipercaya

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah di oleh

(Arikunto, 2010: 203). Pengumpulan data penelitian ini adalah dengan angket atau

kuesione, yaitu untuk mengumpulkan data dari setiap variabel yanga ada. Angket

dibuat dengan memperhatikan konsep atau teori yang sudah ada dan disesuaikan
50

dengan kondisi studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuesioner disebarkan kepada

responden.

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Definisi Konseptual Indikator
Variabel
1. Citra Menurut Kotler (2009: Menurut Hoeffler dan
Merek 260) citra merek Kotler (2015: 18)
didefinisikan sebagai indikator yang digunakan
representasi dari dalam penelitian ini
keseluruhan persepsi adalah :
terhadap merek dan 1) Kesan profesional
dibentuk dari informasi 2) Kesan modern
dan pengalaman masa 3) Perhatian kepada
lalu terhadap merek itu. konsumen
4) Melayani semua
segmen

2. Personal Menurut Kotler dan Menurut Gunasekharan


Selling Keller (2008: 205) et.al (2015) adalah
personal selling adalah sebagai berikut:
interaksi tatap muka 1) Kemampuan
dengan satu atau komunikasi
beberapa calon pembeli 2) Pengetahuan produk
dengan maksud untuk 3) Kreatifitas
melakukan presentasi, 4) Empati
menjawab pertanyaan,
dan memperoleh
pemesanan.
3. Advertising Menurut Al-Arif (2012: Menurut Kotler dan
174) mendefinisikan Amstrong (2008: 150) ada
iklan sebagai sarana empat indikator, yaitu :
promosi yang digunakan 1) Penemuan informasi
oleh perusahaan dalam tentang produk
hal ini bank guna perusahaan di
menginformasikan, berbagai media
segala sesuatu produk 2) Desain media yang
yang dihasilkan oleh menarik
perusahaan. 3) Informasi media yang
jelas
4) Pesan dapat dipercaya

4. Keputusan Keputusan pembelian Menurut Widayat (2015:


Pembelian adalah proses 9) indikator yang
pengintegrasian yang digunakan dalam
mengkombinasi sikap penelitian ini adalah :
51

pengetahuan untuk 1) Tertarik untuk


mengevaluasi dua atau mencari informasi
lebih perilaku alternatif 2) Ingin mengetahui
dan memilih salah satu fasilitas yang
diantaranya (Nugroho, diberikan
2003: 38). 3) Tertarik untuk
mencoba membeli
4) Mempertimbangkan
untuk membeli
5) Ingin membeli

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu

untuk mengungkapka sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono,

2006:68). Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan

apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut shahih atau tidak dengan cara

menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya.

Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat pada kolom atau baris total

score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan

menghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada

dua kemungkinan:

1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05)

untuk dua sisi.

2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01)

untuk dua sisi.


52

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh

instrumen penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan

seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliable

(dapat dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh

konsisten, walaupun dilkukan pengukuran ulang pada subjek yang sama (Hadi

dalam Indrayati, 2014: 54).

Menurut Bawono (2006: 68) suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha > 0,60. Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk

pengukuran dan meneliti selanjutnya.

3. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik merupakan tahapanyang penting dilakukan dalm proses analisis

regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan

model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bisa dan handal sebagi

penaksir (Bawono, 2006: 115).

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-

variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut

variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat

disebut variabel-variable ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat

orthogonal adalah variable bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama

dengan nol (Bawono, 2006: 116).


53

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoleniaritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut:

1) Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup rendah

(umumnya di bawah 0,90), maka hal ini merupakan indikasi tidak

adanya multikoleniaritas.

2) Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak adanya

multikoleniaritas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai

VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013: 105-106).

b. Uji Heteroskedastis2itas

Heteroskedastisitas adalah nilai varian residual dengan varian setiap

variabel independen tidak sama. Selanjutnya untuk mendeteksi ada atau

tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode park.

Metode park mengemukakan metode bahwa σ2 merupakan fungsi dari

variabel-variabel bebas yang dinyatakan sebagai berikut: σ2i = αXiβ.

Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga

menjadi: Ln σ2i = α + β Ln Xi + Vi karena σ2i umumnya tidak diketahui,

maka dapat ditaksir dengan menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:

Ln U2i = α + β Ln Xi + Vi

Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut signifikan

secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang

diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika β tidak

signifikan secara statistik, maka asumsi homokedastisitas pada data model

tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 137). Pengambilan

keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa (0,05) maka
54

data tidak mengandung heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi kurang

dari 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2013: 160). Salah satu cara untukmedeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Uji K-S yang membarikan nilai dengan probabilitas jauh di

atas 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi ini menunjukkan hubungan antara nilai – nilai yang

berurutan dari variabel – variabel yang sama (Bawono, 2006). Salah satu

teknik untuk mendeteksi adanya autokorelasi dengan uji Durbin Watson.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat di lihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel 3.2
Ketentuan Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi Tolak 0 > d > dl
positif
Tidak ada autokorelasi No Decision DI ≤ d ≤ du
positif
Tidak ada autokorelasi Tolak 4-dl < d< 4
negatif
Tidak ada autokorelasi No Decision 4-du ≤ d ≤ 4 - dl
negatif
Tidak ada autokorelasi Tidak ditolak Du < d < 4 - du
positif atau negatif
55

4. Uji Statistik

a. Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat

multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel

dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono,

2006: 85).

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh citra merek (X1), personal selling (X2), dan advertising (X3)

tehadap keputusan pembelian (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari

dengan rumus:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan :

Y = keputusan pembelian

β0 = konstanta (constant)

β1-3 = koefisien regresi

X1 = citra merek (brand image)

X2 = personal selling

X3 = advertising

e = kesalahan (error)

b. Uji ttes (Uji Secara Individu)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Menurut Bawono (2006) ketentuan pengambilan keputusan uji t

dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :


56

1) Jika t hitung < t tabel, maka H1 diterima, artinya tidak ada pengaruh

yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen.

2) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh yang

positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

Di samping membandingkan t hitung dengan tabel, penelitian ini juga

menggunakan metode Quick Look. Dengan demikian degree of feedom (df)

adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% (Ghozali, 2013:

98).

c. Uji Ftes (Uji Secara Serempak)

Uji statistik F menurut Imam Ghozali (2013: 98) pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen (variabel bebas) yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (variabel terikat). Untuk menguji hipotesis ini

digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai

berikut:

1) Quick Look, bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak

pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima

hipotesis altermatif yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel

dependen.
57

2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai Fhitung menurut

tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak

dan Ha diterima.

d. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R2) menunjukkan

sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen memengaruhi

variabel dependen. Menurut Gujarati dalam Bawono (2006: 92) analisis

koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2 pada hasil analisis

persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinasi (R2)

semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin

tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen ( Bawono, 2006:

92-93).

I. Alat Analisis Regresi Berganda

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS (Statistic

Packagefor Social Science) 20 merupakan sebuah program komputer statistik yang

berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat dan

tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambilan

keputusan.
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Umum BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan

dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan

yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,

pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI

dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan

Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang

BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional

perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.

Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf

Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga

telah memenuhi aturan syariah.

Dalam mengembangkan bisnis, PT. Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah

Kantor Cabang Surakarta, terletak di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 318 Laweyan,

Sriwedari, Surakarta. BNI Syariah KC Surakarta berdiri pada tahun 2006, dengan

nama UUS BNI Surakarta. Lalu, setelah dilaksanakan spin off pada tahun 2010,

maka UUS BNI mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah (BUS), dan

berganti nama menjadi BNI Syariah KC Surakarta.

58
59

BNI Syariah KC Surakarta memiliki lokasi yang strategis yaitu berada di jalan

utama kota, tepatnya di depan Stadion Sriwedari sehingga memudahkan akses

masyarakat yang ingin bertransaksi di bank tersebut. PT. BNI Syariah KC

Surakarta memiliki tiga Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di tiga kota, yaitu

di Sragen, Klaten dan Sukoharjo. Di Sragen,berdiri pada tahun 2008

yangberalamat di Gedung Atrium Plaza Blok F, Jl. Raya Sukowati No. 302-304,

Nglorog, Kec. Sragen, Kab. Sragen.Lalu di Klaten, BNI Syariah berdiri pada

tahun 2010 dan terletak di Jl. Pemuda No. 58 Kec.Klaten Tengah, Klaten. Dan

yang terakhir BNI Syariah di Sukoharjo, berdiri pada tahun 2017, dan beralamat

di Jl. Slamet Riyadi No. 22 D Gayam, Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo.

BNI Syariah KC Surakarta merupakan salah satu bank ternama dan juga

terpercaya, yang memiliki beberapa penghargaan di bidang pelayanan. Alasan dari

masyarakat memilih Bank BNI Syariah karena mampu melakukan pelayanan

yang cukup baik terhadap masyarakat serta banyaknya produk-produk yang

ditawarkan banyak diminati dan mampu menjawab permasalahan masyarakat.

Selain itu, karyawan BNI Syariah KC Surakarta sendiri secara keseluruhan

memiliki kinerja yang baik, walaupun ada beberapa karyawan yang berasal dari

berbagai latar belakang pendidikan yang tidak berkaitan dengan ekonomi.

2. Visi dan Misi BNI Syariah

a. Visi BNI Syariah

Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan

kinerja.
60

b. Misi BNI Syariah

1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan

syariah.

3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

3. Produk-produk BNI Syariah

a. Pendanaan

1) BNI Giro iB Hasanah

Merupakan simpanan transaksional dalam mata uang IDR dan USD

yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad

Mudharabah Mutlaqah atau Wadiah Yadh Dhamanah yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro,

Sarana Perintah pembayaran lainnya atau dengan Pemindahbukuan.

2) BNI Deposito iB Hasanah

Merupakan investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip

syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan

menggunakan akad mudharabah.

3) BNI Tabungan iB Hasanah

a. BNI Dollar iB Hasanah


61

Tabungan yang dikelola dengan akad Wadiah dan Mudharabah

yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasbah

Perorangan dan Non Perorangan dalam mata uang USD.

b. BNI SimPel iB Hasanah

Tabungan dengan akad Wadiah untuk siswa berusia di bawah 17

tahun dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang

menarik untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

c. BNI Baitullah iB Hasanah

Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang

dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi

berangkat menunaikan ibadah Haji (Reguler/Khusus) dan

merencanakan ibadah umrah sesuai keinginan penabung dengan

sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD.

d. BNI Prima iB Hasanah

Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah yang memberikan

berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah segmen high

networth individuals secara perorangan dalam mata uang rupiah dan

bagi hasil yang lebih kompetitif.

e. BNI Bisnis iB Hasanah

Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah yang dilengkapi

dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi

hasil yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah.


62

f. BNI iB Hasanah

Merupakan tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang

memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan dalam mata uang

Rupiah.

g. BNI Tapenas iB Hasanah

Merupakan tabungan berjangka dengan akad Mudharabah untuk

perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah

dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu

menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah

umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya

h. BNI TabunganKu iB Hasanah

Merupakan produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang

dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah dalam

mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung

masyarakat.

b. Pembiayaan

1) Konsumer

a. BNI Griya iB Hasanah

Merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada

anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah

(termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan

membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan

dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali

masing-masing calon nasabah.


63

b. BNI Multiguna iB Hasanah

Fasilitas Pembiayaan Konsumtif yang diberikan kepada anggota

masyarakat untuk pembelian barang kebutuhan konsumtif dan/atau

jasa sesuai prinsip syariah dengan disertai agunan berupa tanah dan

bangunan yang ditinggali berstatus SHM atau SHGB dan bukan

barang yang dibiayai.Akad yang digunakan dalam produk ini adalah

Murabahah atau Ijarah Multijasa.

c. BNI Oto iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada

anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan

agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini.

Akad yang digunakan dalam produk ini adalah Murabahah.

d. BNI Emas iB Hasanah

Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli

emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur setiap

bulannya melalui akad murabahah (jual beli).

e. BNI Fleksi Umroh iB Hasanah

Pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan pembelian Jasa Paket Perjalanan Ibadah Umroh melalui

BNI Syariah yang telah bekerja sama dengan Travel Agent sesuai

dengan prinsip syariah. Akad yang digunakan dalam produk ini adalah

Ijarah Multijasa.
64

2) Korporasi

a. BNI Syariah Multifinance

Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan

langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya

dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.

Dibuatkan plafond pembiayaan dan akad Musyarakah/Murabahah.

b. BNI Syariah Linkage Program

Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah

fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana

menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan

ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah).

B. Identitas Responden

Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu perlu

dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan dan

pendidikan. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang

telah di sebar.

1. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Laki-laki 56 56.0 56.0 56.0
Perempuan 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
65

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan jumlah responden laki-laki

sebanyak 56 orang atau 56% dan responden perempuan sebanyak 44 orang

atau 44%. Artinya nasabah yang menabung BNI Syariah KC Surakarta

mayoritas adalah laki-laki.

2. Profil Responden Berdasarkan Usia


Tabel 4.2
Usia Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 20 tahun 2 2.0 2.0 2.0
21s/d 30 tahun 52 52.0 52.0 54.0
31 s/d 40 tahun 27 27.0 27.0 81.0
> 40 tahun 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan status pendidikan terakhir

nasabah yang menabung di BNI Syariah KC Surakarta yang diambil sebagai

responden mayoritas berpendidikan SMA/SMK sebanyak 38 orang atau

38%. Selanjutnya adalah Sarjana sebanyak 33 orang atau 33%, Diploma

sebanyak 19 orang atau 19%, Magister sebanyak 7 orang atau 7% dan sisanya

SMP berjumlah 3 orang atau 3%. Artinya nasabah yang menabung di BNI

Syariah KC Surakarta mayoritas berpendidikan SMA/SMK.

3. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Mahasiswa 14 14.0 14.0 14.0
Wiraswasta 38 38.0 38.0 52.0
Karyawan 27 27.0 27.0 79.0
PNS 13 13.0 13.0 92.0
Petani 2 2.0 2.0 94.0
66

Ibu RT 4 4.0 4.0 98.0


Guru 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat dari bidang pekerjaan nasabah

mayoritas adalah wiraswasta sebanyak 38 orang atau 38%. Sedangkan

karyawan sebanyak 27 orang atau 27%, mahasiswa sebanyak 14 orang atau

14%, PNS sebanyak 13 orang atau 13%, ibu rumah atngga sebanyak 4 orang

atau 4%, guru sebanyak 2 orang atau 2%, dan sisanya petani sebanyak 2

orang atau 2%.

4. Profil Responden Berdasarkan Periode Nasabah


Tabel 4.4
Periode Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 s/d 2 tahun 43 43.0 43.0 43.0
3 s/d 4 tahun 28 28.0 28.0 71.0
> 4 tahun 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa mayoritas periode

nasabah menabung di BNI Syariah KC Surakarta adalah 1 s/d 2 tahun

sebanyak 43 orang atau 43%. Sisanya periode > 4 tahun sebanyak 29 orang

atau 29% dan periode 3 s/d 4 tahun sebanyak 28 orang atau 28%.

5. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan


Tabel 4.5
Penghasilan_Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 1 juta 22 22.0 22.0 22.0
1 juta s/d 3 juta 41 41.0 41.0 63.0
3,1 juta s/d 6 juta 26 26.0 26.0 89.0
67

6,1 juta s/d 9 juta 4 4.0 4.0 93.0


> 9 juta 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa sebanyak 41 orang

berpenghasilan 1 juta s/d 3 juta dengan presentase 41%, kemudian 26 orang

berpenghasilan 3,1 juta s/d 6 juta dengan presentase 26%, 22 orang

berpenghasilan < 1 juta dengan presentase 22 %, 7 orang berpenghasilan > 9

juta dengan presentase 7%, dan yang terakhir 4 orang berpenghasilan 6,1 juta

s/d 9 juta dengan presentase 4%. Sehingga dapat dilihat bahwa mayoritas

nasabah yang menabung di BNI Syariah KC Surakarta adalah berpenghasilan

1 juta s/d 3 juta sebanyak 41 orang dengan presentase 41%.

6. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir


Tabel 4.6
Pendidikan Terakhir Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SMP 3 3.0 3.0 3.0
SMA/SMK 38 38.0 38.0 41.0
Diploma 19 19.0 19.0 60.0
Sarjana 33 33.0 33.0 93.0
Magister 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan status pendidikan terakhir

nasabah yang menabung di BNI Syariah KC Surakarta yang diambil sebagai

responden mayoritas berpendidikan SMA/SMK sebanyak 38 orang atau 38%.

Selanjutnya adalah Sarjana sebanyak 33 orang atau 33%, Diploma sebanyak

19 orang atau 19%, Magister sebanyak 7 orang atau 7%dan sisanya SMP
68

berjumlah 3 orang atau 3%. Artinya nasabah yang menabung di BNI Syariah

KC Surakarta mayoritas berpendidikan SMA/SMK.

C. Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Menurut Bawono (2006: 68), sebuah data yang didapat dari kuesioner

sebaiknya diuji validitasnya. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan

apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut adalah shahih atau tidak. Item

kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang.

Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian validitas:

Tabel 4.7
Uji Validitas
Variabel Item Pearson Ket.
Correlation
Pernyataan 1 0,925** Valid

Pernyataan 2 0.938** Valid

Pernyataan 3 0.938** Valid

Pernyataan 4 0.937** Valid


Citra Merek
Pernyataan 5 0.901** Valid

Pernyataan 6 0.913** Valid

Pernyataan 7 0.939** Valid

Pernyataan 8 0,901** Valid

Pernyataan 9 0,948** Valid

Pernyataan 10 0,943** Valid


Personal Selling
Pernyataan 11 0,951** Valid

Pernyataan 12 0,924** Valid


69

Pernyataan 13 0,888** Valid

Pernyataan 14 0,948** Valid

Pernyataan 15 0,951** Valid


Advertising
Pernyataan 16 0,964** Valid

Pernyataan 17 0,948** Valid

Pernyataan 18 0,900** Valid

Pernyataan 19 0,913** Valid

Keputusan Pernyataan 20 0,938** Valid


Menabung
Pernyataan 21 0,910** Valid

Pernyataan 22 0,895** Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji validitas diatas, dapat dilihat bahwa korelasi antara

masing-masing indikator pertanyaan menunjukkan hasil yang berbintang dua,

sehingga dapat disimpulkan indikator pertanyaan dalam kuesioner adalah

valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Untuk mengukur

reliabilitas dengan menggunakan uji statistik adalah dengan melihat nilai

Cronbach Alpha (α), suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

Alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun uji reliabilitas dalam

penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut:


70

Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
Cronbach
Variabel Keterangan
Alpha (α)
Citra Merek (X1) 0,802 Reliable
Personal Selling (X2) 0,831 Reliable
Advertising (X3) 0,851 Reliable
Keputusan Menabung (Y) 0,828 Reliable
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel

memiliki Cronbach Alpha (α) > 0,6, sehingga dapat disimpulkan seluruh

variabel reliabel dan semua butir pertanyaan dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikoleniaritas

Jika antar variabel independen tidak ada korelasi yang cukup rendah

(umumnya di bawah 0,90), maka hal ini merupakan indikasi tidak adanya

multikolinearitas. Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak

adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai

VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013: 105-106). Berikut ini hasil uji multikolinearitas:

Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 3.151 .700 4.503 .000
X1 .404 .106 .434 3.829 .000 .544 1.838
1
X2 .225 .112 .222 2.008 .047 .572 1.749
X3 -.019 .099 -.022 -.187 .852 .515 1.943
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
71

Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak

ada korelasi antar variabel indepeden yang nilainya lebih dari 95%. Hasil

perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang

sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih sari

10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi

yang digunakan terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficient
s
B Std. Error Beta
(Constant) 5.325 2.508 2.124 .036
LnX1 -1.544 1.353 -.149 -1.141 .257
1
LnX2 -1.729 1.503 -.146 -1.151 .253
LnX3 .092 1.207 .010 .076 .940
a. Dependent Variable: Lnei2
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Dari tabel diatas diketahui nilai signifikansi citra merek (X1) sebesar

0,257, berarti data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai

signifikansi untuk variabel personal selling (X2) sebesar 0,253, berarti data

termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai signifikansi advertising


72

(X3) sebesar 0,940, berarti data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas, sehingga asumsi persamaan regresi baik.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak. Uji normalitas

ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Jika variabel residual tidak

terdistribusi normal, maka uji statistik t dan F menjadi tidak valid. Data

dikatakan normal apabila nilai signifikansi > 0,05. Berikut hasil penghitungan

Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS:

Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b Std.
1.19087577
Deviation
Absolute .066
Most Extreme
Positive .038
Differences
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .784
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 0,655 dan nilai signifikansinya sebesar 0,784. Angka tersebut lebih

besar dari 0,05, sehingga data dikatakan normal dan dapat digunakan untuk

uji selanjutnya.
73

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Gambar 4.1
Uji Normalitas Grafik Normal Plot
Dalam grafik normal plot disini yang dapat dilihat adalah perbandingan

antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi

kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik Normal Plot terlihat

adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, sedangkan

penyebaranya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga dapat di simpulkan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi ini menunjukkan hubungan antara nilai-nilai yang

berurutan dari variabel – variabel yang sama (Bawono, 2006).Salah satu

teknik untuk mendeteksi adanya Autocorrelation dengan uji Durbin Watson.


74

Tabel 4.12
Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
a
1 .575 .330 .310 6.047 1.865
a. Predictors: (Constant), Advertising, Penjualan_Pribadi,
Citra_Merek
b. Dependent Variable: Keputusan_Menabung
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Kemudian untuk mengetahui letak Durbin-Watson atau DW berdasarkan

tabel Durbin-Watson dengan level signifikan 5% yang mana nilai k = 3 (tanpa

variabel terikat) dan nilai n = 100, didapatkanlah nilai dL= 1,6131 dan

dU=1,7364. Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai Durbin-Watson

sebesar 1.865 yaitu dengan melihat rumus dU < d < 4 - dU, 1,7364 < 1.865 <

2,2636 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel dalam

penelitian ini maka disimpulkan tidak ada autokorelasi dalam data.

3. Uji Regresi

a. Analisis Regresi Berganda

Menurut Bawono (2006: 84) regresi ini di gunakan untuk menganalisis

data yang bersifat multivariate, analisis ini di gunakan untuk meramalkan

nilai variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu.
75

Tabel 4.13
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
Citra_Merek .253 .066 .434 3.829 .000
1
Penjualan_Pribadi .225 .112 .222 2.008 .047
Advertising -.023 .124 -.022 -.187 .852
a. Dependent Variable: Keputusan_Menabung
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan output SPSS di atas, maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 15,754 + 0,253 X1 + 0,225 X2 – 0,023 X3 + e

Dari persamaan fungsi di atas dapat di artikan bahwa :

a) Konstanta sebesar 15,754 menyatakan bahwa jika ada citra merek

(X1), personal selling (X2) dan advertising (X3) konstan atau tidak

ada atau 0, maka keputusan menabung sebesar 15,754.

b) Koefisien regresi citra merek (X1) sebesar 0,253 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 point citra merek (X1) akan meningkatkan

keputusan menabung sebesar 0,253 dengan anggapan personal selling

(X2) dan advertising (X3) tetap.

c) Koefisien personal selling (X2) sebesar 0,225 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 point personal selling (X2) akan meningkatkan

minat menabung 0,225 dengan anggapan citra merek (X1) dan

advertising (X3) tetap.

d) Koefisien regresi Advertising (X3) sebesar 0,023 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 point Advertising (X3) keputusan menabung


76

tidak mengalami peningkatan, dengan anggapan Citra Merek (X1)

dan Personal selling (X2) tetap.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independent

mempengaruhi variabel dependen secara. Pengujian ini dilakukan secara

persial, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel

bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006:89). Uji t dalam

output data dapat dilihat pada tabel Coefficient sebagai berikut:

Tabel 4.14
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
Citra_Merek .253 .066 .434 3.829 .000
1
Penjualan_Pribadi .225 .112 .222 2.008 .047
Advertising -.023 .124 -.022 -.187 .852
a. Dependent Variable: Keputusan_Menabung
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel coefficients diatas dapat diperoleh hasil sebagai

berikut:

a) Nilai koefisien regresi parsial citra merek (X1) mempunyai nilai thitung

(3.829) > ttabel (1,66071) dan nilai sig. (0,000) < α (0,05) maka H1

diterima, sehingga variabel citra merek (X1) berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan menabung (Y).

b) Nilai koefisien regresi parsial personal selling (X2) mempunyai nilai

thitung (2.008) > ttabel (1,66071) dan nilai sig. (0,047) < α (0,05) maka
77

H2 diterima, sehingga variabel personal selling (X2) berpengaruh

secara signifikan terhadap keputusan menabung (Y).

c) Nilai koefisien regresi parsial advertising (X3) mempunyai nilai thitung

(0.187) < ttabel (1,66071) dan nilai sig. (0,852) > α (0,05) maka H3

ditolak, sehingga variabel advertising (X3) tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan menabung.

c. Uji Signifikansi Simultan (F)

Uji statistik F menurut Imam Ghozali (2013: 98) pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen (variabel bebas) yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau

simultan terhadap variabel dependen (variabel terikat).

Tabel 4.15
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
Regression 1732.182 3 577.394 15.792 .000b
1 Residual 3510.008 96 36.563
Total 5242.190 99
A. Dependent Variable: Keputusan_Menabung
B. Predictors: (Constant), Advertising, Penjualan_Pribadi, Citra_Merek
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Dari uji atau Ftest diatas nilai Fhitung sebesar 15.792 dengan probabilitas

0,000 dan nilai alfa (α) 0,05 (5%). Karena probabilitas jauh lebih kecil dari

0,05, dan Fhitung (15.792) > Ftabel (2,72) maka model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi keputusan menabung atau dapat digunakan untuk

memprediksi keputusan menabung atau dapat dikatakan bahwa citra merek,

personal selling dan advertising secara bersama-sama berpengaruh terhadap

keputusan menabung.
78

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Bawono (2006:92) koefisien determinasi (R2) menunjukkan

sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi

variabel dependen.

Tabel 4.16
Hasil Uji Determinasi (Adjusted R Square)
Model Summary
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of the
l Square Estimate
1 .575a .330 .310 6.047
a. Predictors: (Constant), Advertising, Penjualan_Pribadi,
Citra_Merek
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Tabel ini untuk menunjukan :

1) Koefesien korelasi (R) sebesar : 0, 575 ini artinya bahwa ada

hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variable

dependen (karena mendekati angka 1).

2) Koefesien determinasi (R2) sebesar 0,330 ini artinya bahwa kontribusi

variabel independen menjelaskan/mempengaruhi variable dependen

sebesar 33,0%, sedangkan sisanya sebesar 67,0% di jelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel yang lain di luar model.

4. Hasil Uji Hipotesis

Setelah diketahui hasil dari uji-uji yang telah dilakukan sebelumnya, maka

selanjutnya didapatkan hasil uji hipotesis. Adapun hasil pengujian masing-masing

hipotesis adalah sebagai berikut:


79

a. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung

Variabel citra merek (X1) dengan nilai koefisien sebesar 0,253 dan nilai

signifikansi citra merek (X1) 0,000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari

nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa citra merek (X1) secara statistik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di bank

syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menerima H1, yang

menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menabung dibank syariah (Y). Hal ini berarti bahwa semakin

tinggi tingkat citra merek seseorang maka semakin tinggi pula keputusan

menabung dibank syariah.

b. Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung

Variabel personal selling (X2) dengan nilai koefisien sebesar 0, 225 dan

nilai signifikansi personal selling (X2) 0,047, dimana nilai signifikansi lebih

kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa personal selling (X2)

secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menabung di bank syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menerima

H2, yang menyatakan bahwa personal selling berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menabung di bank syariah (Y). Hal ini berarti

bahwa semakin tinggi tingkat personal selling seseorang maka semakin tinggi

pula keputusan menabung di bank syariah.

c. Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung

Variabel advertising (X3) dengan nilai koefisien sebesar -0,023 dan nilai

signifikansi advertising sebesar 0,852, dimana nilai signifikansi tersebut lebih

besar dari nilai alfa 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel advertising
80

(X3) secara statistik tidak mempengaruhi secara langsung keputusan

menabung di bank syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak H3,

yang menyatakan bahwa advertising mempengaruhi keputusan menabung di

bank syariah. Artinya, besar kecilnya advertising yang diterima oleh

seseorang tidak mempengaruhi keputusan menabung di bank syariah.

d. Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap Keputusan

Menabung

Dari uji atau Ftest diatas nilai Fhitung sebesar 15.792 dengan probabilitas

0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi keputusan menabung atau dapat

digunakan untuk memprediksi keputusan menabung atau dapat dikatakan

bahwa citra merek, personal selling dan advertising secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan menabung. Dengan demikian secara empiris

menerima H4, yang menyatakan bahwa citra merek, personal selling dan

advertising secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menabung.

5. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

a. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung

Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel citra

merek yaitu 0,253 bertanda positif, artinya citra merek berbanding lurus atau

searah terhadap keputusan menabung dan hasil uji statistik ttest (uji parsial)

menunjukkan nilai signifikansi citra merek sebesar 0,000, lebih kecil dari

0,05, artinya citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan

menabung, hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik citra merek yang

diciptakan BNI Syariah KC Surakarta, maka akan semakin meningkatkan


81

keputusan menabung, sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan

bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menabung dapat diterima.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh

Ayu Rizki Fadhilah (2012) mengenai “Pengaruh Strategi Diferensiasi,

Positioning Product, dan Citra Merek terhadap Keputusan Nasabah untuk

Menabung Di KCP Bank Syariah Mandiri Salatiga”. Hasil penelitianya

menyimpulkan bahwa citra merek tidak signifikan, dengan nilai signifikan

sebesar 0,577 (lebih besar dari 0,05). Sehingga variabel citra merek tidak

mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank syariah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ramdhani Harri Pratama dkk (2015) mengenai “Analisis Pengaruh

Diferensiasi Produk, Kualitas Pelayanan, dan Citra Merek terhadap

Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus

Pada Bank Syariah Mandiri Kota Semarang)“. Hasil penelitiannya adalah

variabel citra merek terbukti signifikan dan berpengaruh positif Keputusan

Konsumen Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank

Syariah Mandiri Kota Semarang). Itu terbukti dengan nilai signifikan sebesar

0,003. Dengan kata lain variabel citra merek mempengaruhi keputusan

nasabah dalam menabung di bank syariah.

b. Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Menabung

Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel personal

selling yaitu 0,225 bertanda positif, artinya personal selling berbanding lurus

atau searah terhadap keputusan menabung dan hasil uji statistik ttest (uji
82

parsial) menunjukkan nilai signifikansi personal selling sebesar 0,000, lebih

kecil dari 0,05, artinya personal selling berpengaruh signifikan terhadap

keputusan menabung, hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik personal

selling yang yang diciptakan BNI Syariah KC Surakarta, maka akan semakin

meningkatkan keputusan menabung, sehingga hipotesis kedua (H2) yang

menyatakan bahwa personal selling berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung dapat diterima.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Darna dan Dita Pramudya Wardani (2013) mengenai “Pengaruh Bauran

Promosi terhadap Keputusan Pengambilan Produk Pembiayaan KPR

Platinum iB Pada Bank X Syariah Cabang Harmoni Jakarta “ Hasil

penelitianya menyimpulkan bahwa personal selling tidak signifikan, dengan

nilai signifikan sebesar (lebih besar dari 0,05). Sehingga variabel personal

selling tidak mempengaruhi keputusan masyarakat menabung di bank

syariah

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Agustin Ayu Rizki Diansari dkk (2015) mengenai “ Pengaruh Personal

Selling Dan Sales Promotion terhadap Keputusan Konsumen Menabung

Britama Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sidoarjo”.

Hasil penelitiannya adalah variabel personal selling terbukti signifikan dan

berpengaruh positif keputusan konsumen menabung Britama Di PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Sidoarjo. Itu terbukti dengan nilai

signifikan sebesar 0,005. Dengan kata lain variabel personal selling

mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah.


83

c. Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Menabung

Variabel advertising (X3) dengan nilai koefisien -0,023 dan nilai

signifikansi sebesar 0,852, dimana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari

nilai alfa 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel advertising (X3)

berbanding terbalik atau berlawanan terhadap keputusan menabung dan hasil

uji statistik ttest menunjukkan nilai signifikansi advertising sebesar 0,852 lebih

besar dari 0,05, artinya advertising tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap keputusan menabung, hal ini mengindikasikan bahwa advertising

berpengaruh positif tapi tidak signifkan terhadap keputusan menabung di

bank syariah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak H3, yang

menyatakan bahwa advertising berpengaruh posistif dan signifikan terhadap

keputusan menabung di bank syariah. Artinya, tingkat intensitas advertising

yang diterima oleh seseorang tidak memengaruhi keputusan menabung di

bank syariah.

Advertising merupakan sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan

dalam hal ini bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang

dihasilkan oleh perusahaan. Informasi yang diberikan adalah nama produk,

harga produk, serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan produk

sejenis yang ditawarkan oleh pesaing (Al-Arif, 2012: 174). Advertising pada

penelitian ini menunjukkan bahwa advertising tidak berpengaruh terhadap

keputusan menabung.

Advertising tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan disebabkan

karena dilihat dari pekerjaan responden yang mayoritas adalah wiraswasta,

dengan presentase 38%, yaitu bahwa menabung merupakan suatu kebutuhan


84

bagi wiraswasta, sehingga dengan ada atau tidaknya suatu iklan tidak

mempengaruhi keputusan mereka untuk menabung. Selain itu, dari data yang

diperoleh dari kuesioner yang disebar oleh peneliti kebanyakan dari mereka

berpendapat bahwa iklan yang ditampilkan oleh BNI Syariah KC Surakarta

kurang menarik.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh

Fitri Maisya (2012) mengenai“Pengaruh Advertising, Promosi Penjualan dan

Hubungan Masyarakat terhadap Keputusan Menabung di PT. Bank Negara

Indonesia. Tbk Cabang Bukittinggi”. Hasil penelitianya menyimpulkan

bahwa advertising berpengaruh positif dan signifikan, dengan nilai signifikan

sebesar 0,014 (lebih besar dari 0,05). Sehingga variabel advertising

mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menabung di BNI Cabang

Bukittinggi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh

Rianita Lasut Dan Altje Tumbel (2017) mengenai “Pengaruh Bauran

Promosi tehadap Keputusan Pembelian pada PT Astra International Tbk-

Daihatsu Cabang Malalayang Manado (Studi Kasus Pada Pembeli Produk

Ayla)”. Hasil penelitianya menyimpulkan bahwa advertising berpengaruh

positif tapi tidak signifikan. Sehingga variabel advertising mempengaruhi

keputusan masyarakat untuk Keputusan Pembelian pada PT. Astra

International Tbk-Daihatsu Cabang Malalayang Manado (Studi Kasus Pada

Pembeli Produk Ayla).


85

d. Citra Merek, Personal Selling dan Advertising terhadap Keputusan

Menabung

Berdasarkan hasil uji Ftest, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 yang berarti secara simultan citra merek, personal selling dan

advertising bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menabung di bank syariah (BNI Syariah KC Surakarta). Dengan

demikian secara empiris menerima hipotesis keempat H4, yang menyatakan

bahwa citra merek, personal selling dan advertising bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di bank

syariah.

Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi citra merek, personal

selling dan advertising maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap

keputusan menabung di bank syariah (BNI Syariah KC Surakarta).


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah

menabung di bank syariah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi citra merek

yang diciptakan di benak masyarakat, maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah (BNI Syariah KC

Surakarta)

2. Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung di bank syariah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

personal selling yang dilakukan, maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah (BNI Syariah KC

Surakarta)

3. Advertising tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di

bank syariah. Hal ini berarti bahwa meskipun advertising yang dilakukan

tinggi, tidak dapat mempengaruhi keputusan nasabah menabung di bank

syariah (BNI Syariah KC Surakarta).

4. Secara simultan citra merek, personal selling dan advertising secara bersama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah

menabung di bank syariah dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini

berarti semakin tinggi citra merek, personal selling dan advertising yang

86
87

dilakukan maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap keputusan nasabah

menabung di bank syariah (BNI Syariah KC Surakarta).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran dapat diajukan adalah

sebagai berikut :

1. Bagi Bank BNI Syariah KC Surakarta

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti, bahwa advertising berpengaruh positif tidak signifikan serta citra

merek dan personal selling berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

menabung di BNI Syariah KC Surakarta. Sehingga BNI Syariah KC

Surakarta dapat meningkatkan advertising sehingga dapat lebih besar

mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a) Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian

sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan menabung.

b) Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah sampel yang

digunakan bisa lebih banyak. Dengan sampel yang lebih banyak, maka

hasil analisis dari penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2015. Manajemen Strategis Pemasaran. Cetakan Kedua Maret. Bandung:


Alfabeta.
Al Arif, M.N. 2012. Dasar-Dasar Pemsaran Bank Syariah, Cetakan Kedua. Bandung:
Alfabeta
Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, Syaifuddin, 2007, Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Dharmessta, Basu Swastha dan Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Cetakan Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta
Ferrina, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu
Hermawan.2012. Komunikasi Pemasaran.Jakarta: Erlangga. Yogyakarta: Andi.
Kasmir. 2011. Manajemen Perbankan, Cetakan ke 10. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Kotler, Philip dan Kevinlane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi Ketigabelas.
Jakarta:Erlangga.
Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Sciffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen, alih bahasa
Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategis dan
Penelitian Pemasaran. Edisi Kesatu. Jakarta: Kencana
Simamora, Henry. 2007. Manajemen Pemasaran Internasional Jilid 2. Jakarta: Rineka Cipta
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Bogor: Ghalia Indonesia. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program IBM SPSS 21. Edisi VII. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Supranto, J. (2004). Analisis Multivariat Arti dan Interprestasi. Jakarta: Rineka Cipta
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi
Pemasaran.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutisna, dkk. 2001. Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Tampubolon, Manahan P. 2012. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi. Zoelkifli Kasip
Edisi ke-7. Jakarta: PT Indeks

SKRIPSI/JURNAL
Aditya Dan Yessy Artanti. 2014. “Pengaruh Citra Merek dan Promosi Penjualan
terhadapKeputusan Nasabah Memilih Tabungan Bank Syariah Mandiri”. Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol. 2, No. 4.
Ajeng, Dwi, dkk. “ Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian
Sepatu Nike (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis
TelkomUniversitas Bandung). 2017. Jurnal Computech Dan Bisnis, Vol.11. No.1
Al Kharis Putrandragiri dan Sri Wahyuni. 2014. “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap
Keputusan Menabung Di PT. BCA Tbk. di Jakarta”. Jurnal Manajemen, Akuntansi dan
Studi Pembangunan, Vol. 14, No.1.
Darna, dkk. 2013. “Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pengambilan Produk
Pembiayaan KPR Platinum IB pada Bank BTN Syariah Cabang Harmoni Jakarta”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1.
Hakim, Lukmanul. 2016.”Analisis Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Konsumen pada
BPR Sejahtera Batam”. Jurnal Dimensi Vol.1 No.
Haris, Helmi Dkk. 2012 .“Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan
Nasabah dalam Menabung pada Bank Syariah (Studi Kasus pada BTN Syariah
Surakarta). Jurnal Muqtasid Vol 3 No. 1.
Imam,dkk. 2016. “Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Nasabah dalam
Menggunakan Tabungan IB Hasanah pada PT. BNI Syariah Cabang Palu. Jurnal
Ilmu Manajemen UNTAD, Vol. 2, No. 1.
Maisya, Fitri. 2012. “Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat
terhadap Keputusan Menabung di PT. BTN Tbk. Cabang Bukit Tinggi. E-
Journal Manajemen UNUD, Vol. 4, No. 12.
Marsa, Widya Hilda. 2017. Pengaruh Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Direct
Marketing Dan Corporate Image terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank
BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Skripsi. Salatiga: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Murdianingsih, Sri. 2015. Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap Perbankan
Syariah dengan Sikap Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Salatiga: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Noor, Irmansyah, Dkk. 2015. “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Nasabah
Menabung Simpeda Pada Bank Kalsel Unit Gambut”. Jurnal Bisnis Dan
Pembangunan, Vol. 4, No. 1
Priccilia dkk. 2014.“Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan
Pembelian”. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol 2, No 2
Rahayu, Selvia. 2017.“Pengaruh Promotional Mix Syariah terhadap Proses Keputusan Nasabah
dalam Memilih Tabungan (Studi Kasus pada Tabungan Faedah PT.Bank BRI Syariah).
Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Ramdhani dkk. 2014. “Analisis Pengaruh Diferensiasi Produk, Kualitas Pelayanan dan Citra
Merek terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi
Kasus pada Bank Syariah Mandiri Kota Semarang)”. Jurnal Studi Manajemen dan
Organisasi 12 Juni 90-91
Rizki, Fadhilah. 2016. “Pengaruh Strategi Diferensiasi, Positioning Product, dan Citra Merek
terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di KCP Bank Syariah Mandiri Salatiga.
Skripsi. Salatiga: Institut Agama Islam Negeri
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 4

KUESIONER PENELITIAN

Sehubungan penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang sedang saya lakukan di Jurusan
S1 Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga, maka saya melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Citra Merek, Penjualan Pribadi dan Periklanan terhadap Keputusan
Nasabah Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Surakarta)”.

Adapun salah satu cara untuk mendapatkan data adalah dengan menyebarkan kuesioner
kepada responden. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/I sekalian
untuk mengisi kuesioner ini sebagai data yang dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan
dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Peneliti,

(Choirunisa Mona Zuhri)


A. Identitas Responden

Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis, mohon dijawab dengan


sejujur-jujurnya. Bacalah dan jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan teliti, lalu
lingkari (o) jawaban yang anda pilih.

1) Nama :

2) Alamat :

3) Usia : tahun

4) Jenis kelamin : a. Perempuan b. Laki-laki

5) Pendidikan terakhir :

a. SD

b. SMP

c. SMA/SMK

d. Diploma

e. S1

6) Pekerjaan

a. Pelajar/mahasiswa

b. PNS/Karyawan

c. TNI/Polisi

d. Wiraswasta

e. Lainnya

7) Lama menjadi nasabah

a. 1-2 tahun

b. 3-4 tahun

c. > 4 tahun

8) Jumlah penghasilan

a. < 1 juta

b. 1 juta s/d 3 juta

c. 3,1 juta s/d 6 juta


d. 6,1 juta s/d 9 juta

e. > 9 juta

B. Petunjuk Pengisian

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara dengan
memberikan tanda chek list ( ) atau tanda silang (X) pada kolom jawaban yang anda
anggap paling sesuai. Pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan pengaruh brand
image, personal selling dan periklanan terhadap keputusan menabung di bank syariah,
di mana :

a. Nilai 0-4 maka semakin tidak setuju

b. Nilai 5 maka netral

c. Nilai 6-10 maka semakin setuju

C. PERNYATAAN

No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Citra Merek (Brand Image)

1. BNI Syariah KC Surakarta


merupakan bank yang menyediakan
produk tabungan yang berkualitas,
amanah dan sesuai prinsip syariah

2. BNI Syariah KC Surakarta memiliki


aplikasi untuk mempermudah
nasabah dalam proses transaksi
menabung

3. BNI Syariah KC Surakarta memiliki


beragam produk yang disesuaikan
dengan keinginan dan kebutuhan
nasabah

4. Saya mengenal BNI Syariah KC


Surakarta sebagai bank yang
terpercaya

5. Menurut saya, BNI Syariah KC


Surakarta merupakan bank yang
memiliki track record yang baik

6. Menurut saya, BNI Syariah KC


Surakarta merupakan bank yang
kredibilitas yang tinggi
7. Saya merasa bangga jika saya
menabung di BNI Syariah KC
Surakarta

8. Menurut saya, produk-produk


tabungan BNI Syariah KC Surakarta
memiliki mutu yang baik dan
terpercaya

Penjualan Pribadi (Personal Selling)

No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

9. Menurut saya, pegawai BNI Syariah


KC Surakarta berpenampilan baik

10. Menurut saya, pegawai BNI Syariah


KC Surakarta dapat melayani
nasabah dengan ramah

11. Menurut saya, pegawai BNI Syariah


KC Surakarta menguasai informasi
perusahaan dengan baik

12. Menurut saya, pegawai BNI Syariah


KC Surakarta mampu menjelaskan
produk-produk tabungan kepada
saya dengan baik

13. Pegawai BNI Syariah KC Surakarta


menanggapi keluh kesah saya
dengan cepat

Periklanan

No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

14. Saya mudah menemukan informasi


di brosur tentang BNI Syariah KC
Surakarta

15. Menurut saya, desain brosur yang


digunakan BNI Syariah KC
Surakarta sangat menarik

16. Menurut saya, informasi tentang


produk BNI Syariah KC Surakarta
melalui brosur sangat jelas

17. Menurut saya, pesan produk


tabungan BNI Syariah KC Surakarta
di berbagai brosur dapat dipercaya

Keputusan Menabung

No. Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

18. Saya selalu tertarik untuk mencari


informasi tentang produk tabungan
BNI Syariah KC Surakarta.

19. Saya sangat ingin mengetahui


fasilitas yang diberikan oleh BNI
Syariah KC Surakarta.

20. Saya selalu tertarik untuk mencoba


menabung di BNI Syariah KC
Surakarta.

21. Saya selalu mempertimbangkan


untuk menabung di BNI Syariah KC
Surakarta.

22. Saya ingin sekali menabung di BNI


Syariah KC Surakarta.
LAMPIRAN 5

DATA RESPONDEN

Usia Jenis Pendidikan Pekerjaan Lama Jumlah


Kelamin Terakhir Nasabah Penghasilan

17 Laki-laki Sarjana Mahasiswa > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

29 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

28 Laki-laki Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun < 1 juta

46 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

40 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

23 Perempuan Sarjana Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

50 Perempuan Sarjana Ibu Rumah > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta


Tangga

24 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

23 Laki-laki Sarjana Guru 1 s/d 2 tahun < 1 juta

22 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

28 Laki-laki Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun < 1 juta

32 Perempuan Diploma PNS 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

21 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

23 Laki-laki Diploma Karyawan 1 s/d 2 tahun < 1 juta

45 Laki-laki Diploma Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

28 Perempuan SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

21 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

20 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

24 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

20 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta


23 Perempuan Diploma Mahasiswa > 4 tahun < 1 juta

26 Perempuan Diploma Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

23 Perempuan Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

30 Perempuan Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

22 Laki-laki Sarjana Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

19 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

23 Perempuan Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

22 Laki-laki SMA/SMK PNS 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

21 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 3 s/d 4 tahun < 1 juta

21 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

24 Perempuan Sarjana Karyawan 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

43 Perempuan Magister Karyawan > 4 tahun 6,1 juta s/d 9 juta

37 Laki-laki SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

26 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

21 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

23 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

27 Laki-laki Sarjana PNS > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

26 Perempuan Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

30 Laki-laki Diploma Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

60 Laki-laki Sarjana Guru > 4 tahun > 9 juta

34 Perempuan Diploma Ibu Rumah > 4 tahun < 1 juta


Tangga

24 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 6,1 juta s/d 9 juta

35 Perempuan Diploma Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

36 Laki-laki Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

43 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta


34 Laki-laki SMP Wiraswasta 1 s/d 2 tahun < 1 juta

22 Laki-laki SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

45 Perempuan Magister PNS > 4 tahun > 9 juta

35 Laki-laki Diploma Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

31 Perempuan Diploma Ibu Rumah > 4 tahun < 1 juta


Tangga

42 Perempuan Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

40 Laki-laki SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

43 Laki-laki Magister PNS > 4 tahun > 9 juta

23 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

35 Perempuan Diploma PNS 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

45 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

30 Perempuan SMA/SMK Ibu Rumah > 4 tahun 1 juta s/d 3 juta


Tangga

25 Perempuan SMA/SMK Mahasiswa 1 s/d 2 tahun < 1 juta

30 Perempuan SMP Petani 1 s/d 2 tahun < 1 juta

29 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

30 Laki-laki Sarjana Karyawan 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

37 Perempuan Magister PNS 3 s/d 4 tahun > 9 juta

25 Perempuan Sarjana Ibu Rumah 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta


Tangga

47 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

23 Perempuan SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

31 Laki-laki Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

27 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

45 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

36 Perempuan Diploma Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta


49 Laki-laki SMP Petani 3 s/d 4 tahun < 1 juta

22 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

30 Perempuan Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

41 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

46 Perempuan Diploma Wiraswasta > 4 tahun > 9 juta

35 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

27 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

23 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

36 Perempuan Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

39 Perempuan SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

37 Laki-laki Sarjana Karyawan 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

29 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

46 Laki-laki Magister Wiraswasta > 4 tahun > 9 juta

32 Laki-laki Magister Karyawan 1 s/d 2 tahun 6,1 juta s/d 9 juta

33 Laki-laki SMA/SMK Karyawan 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

25 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 6,1 juta s/d 9 juta

34 Laki-laki Sarjana Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

38 Perempuan SMA/SMK Karyawan > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

45 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

28 Laki-laki Sarjana PNS > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

31 Laki-laki Diploma Wiraswasta > 4 tahun > 9 juta

40 Laki-laki SMA/SMK Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

27 Laki-laki Diploma Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

37 Laki-laki Sarjana Wiraswasta > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

25 Perempuan SMA/SMK Karyawan 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta


39 Perempuan Magister PNS > 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

44 Perempuan Diploma Karyawan 3 s/d 4 tahun 1 juta s/d 3 juta

24 Laki-laki Sarjana Wiraswasta 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta

38 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

22 Perempuan SMA/SMK Wiraswasta 1 s/d 2 tahun 1 juta s/d 3 juta

41 Laki-laki Sarjana PNS 3 s/d 4 tahun 3,1 juta s/d 6 juta


LAMPIRAN 6

HASIL DATA KUESIONER

CITRA MEREK

No. CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 CM7 CM8 X1

1 9 9 9 10 10 9 8 10 74

2 5 5 5 8 5 7 8 8 51

3 10 10 10 10 10 8 10 10 78

4 10 10 7 7 6 7 7 8 62

5 8 8 7 8 8 7 8 8 62

6 5 8 7 9 9 9 9 9 65

7 7 8 6 9 7 8 8 7 60

8 9 8 8 8 4 4 8 8 57

9 5 6 7 6 6 6 5 5 46

10 9 8 8 9 9 9 8 8 68

11 10 10 10 10 10 10 10 10 80

12 6 6 6 6 7 8 8 8 55

13 8 8 8 9 9 10 8 8 68

14 8 9 8 6 5 7 8 7 58

15 6 6 6 6 6 7 7 7 51

16 5 5 5 5 5 5 5 5 40

17 8 7 8 7 6 6 7 8 57

18 7 8 7 8 7 7 8 8 60

19 8 7 7 8 8 9 8 7 62

20 10 10 10 10 10 10 9 9 78

21 10 10 8 10 7 8 8 9 70
22 6 7 7 7 7 8 7 6 55

23 7 8 8 8 8 7 7 8 61

24 5 6 6 6 7 6 6 6 48

25 6 6 5 5 5 6 5 6 44

26 7 8 8 8 7 7 7 8 60

27 7 7 7 7 7 7 7 7 56

28 9 9 9 9 10 10 10 9 75

29 8 8 8 8 8 8 9 9 66

30 8 7 7 8 8 7 8 8 61

31 10 10 9 10 10 10 10 10 79

32 8 8 8 8 8 8 8 8 64

33 7 7 7 7 6 6 7 7 54

34 8 8 8 8 8 8 8 8 64

35 9 9 9 9 8 7 7 7 65

36 10 10 10 10 10 10 10 10 80

37 8 8 9 8 8 9 8 9 67

38 10 10 10 9 10 10 9 10 78

39 9 8 8 9 9 9 8 8 68

40 7 8 8 8 8 7 7 8 61

41 5 5 6 6 7 6 6 6 47

42 10 10 10 9 10 10 9 9 77

43 9 9 9 9 9 8 8 9 70

44 10 10 10 10 10 10 10 10 80

45 8 9 9 8 9 8 8 8 67

46 6 7 6 6 7 6 6 7 51

47 4 4 5 5 6 5 5 4 38

48 8 8 8 8 8 8 8 9 65
49 7 8 8 7 7 7 8 8 60

50 5 6 6 6 5 6 6 6 46

51 7 6 6 6 7 6 6 6 50

52 10 10 9 9 9 10 10 9 76

53 8 8 8 8 8 8 8 9 65

54 10 10 10 10 10 10 10 10 80

55 6 6 6 6 7 8 8 8 55

56 7 8 7 8 7 7 8 8 60

57 6 5 6 5 6 5 6 5 44

58 9 10 9 9 9 10 9 9 74

59 6 7 7 6 7 7 6 7 53

60 7 7 8 8 8 7 7 7 59

61 9 10 10 10 9 10 10 9 77

62 9 9 10 10 9 10 10 9 76

63 7 8 7 7 8 8 7 6 58

64 3 3 4 4 4 3 3 5 29

65 5 5 4 4 5 5 5 5 38

66 8 8 8 9 9 9 9 9 69

67 7 7 7 8 8 8 7 7 59

68 5 5 6 5 5 6 6 6 44

69 8 8 9 9 8 8 9 9 68

70 3 3 4 3 3 4 4 4 28

71 8 8 7 7 8 8 9 9 64

72 6 6 7 6 7 6 6 7 51

73 5 6 5 5 8 5 5 6 45

74 8 8 9 9 8 8 9 8 67

75 6 6 6 5 5 6 5 6 45
76 7 9 8 8 7 6 6 5 56

77 6 6 7 8 7 9 7 7 57

78 7 8 9 8 9 9 8 8 66

79 8 7 7 8 7 8 7 8 60

80 7 6 6 6 7 6 7 6 51

81 8 9 9 8 8 9 8 9 68

82 9 9 8 8 9 8 8 7 66

83 8 7 7 8 8 6 7 7 58

84 6 6 5 5 5 6 6 6 45

85 7 8 6 7 7 7 8 8 58

86 5 5 5 5 5 6 5 5 41

87 10 10 10 10 10 9 9 8 76

88 7 7 8 7 8 7 8 7 59

89 9 9 8 8 9 9 8 8 68

90 5 6 6 7 6 6 6 5 47

91 7 6 6 7 5 7 6 7 51

92 6 5 5 6 7 6 6 5 46

93 7 6 6 7 6 7 7 7 53

94 2 4 3 4 2 2 2 4 23

95 7 6 6 7 6 6 7 7 52

96 8 7 7 6 7 8 7 8 58

97 6 6 7 6 5 6 6 7 49

98 9 10 10 10 10 9 9 8 75

99 4 5 5 4 6 5 6 7 42

100 5 5 5 6 5 5 5 6 42
PENJUALAN PRIBADI DAN PERIKLANAN

No. PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 X2 IK1 IK2 IK3 IK4 X3

1 9 9 9 10 9 46 9 9 9 9 36

2 9 10 10 10 10 49 5 7 7 7 26

3 10 10 8 10 10 48 10 10 10 10 40

4 5 6 6 8 5 30 7 7 6 5 25

5 8 8 8 8 7 39 7 8 7 7 29

6 7 7 7 7 7 35 5 6 6 5 22

7 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32

8 7 7 8 7 8 37 8 7 7 8 30

9 6 6 6 7 8 33 5 5 5 5 20

10 9 9 9 9 9 45 9 8 9 9 35

11 10 9 9 9 9 46 10 8 10 10 38

12 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32

13 9 8 8 10 9 44 9 8 8 9 34

14 7 9 9 9 5 39 4 6 4 5 19

15 7 7 7 7 7 35 6 6 6 6 24
16 5 5 5 5 1 21 5 5 5 5 20

17 7 6 7 7 6 33 7 7 8 9 31

18 10 9 9 9 9 46 5 4 4 5 18

19 9 8 8 7 7 39 8 8 7 7 30

20 10 10 10 10 10 50 5 6 6 6 23

21 8 9 9 10 10 46 8 8 9 9 34

22 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32

23 8 8 8 8 8 40 7 7 7 7 28

24 8 8 7 7 8 38 5 6 6 5 22

25 7 7 6 6 6 32 8 8 7 7 30

26 8 8 8 8 9 41 9 8 8 8 33

27 6 6 6 6 7 31 6 6 6 7 25

28 10 10 10 10 9 49 9 9 9 9 36

29 8 8 7 7 8 38 8 8 9 9 34

30 9 9 9 8 8 43 9 9 8 8 34

31 10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40

32 9 9 9 8 8 43 8 9 9 9 35
33 8 8 8 8 8 40 7 7 7 8 29

34 9 9 9 8 8 43 7 7 8 7 29

35 10 9 8 8 8 43 9 9 9 8 35

36 9 8 9 9 9 44 10 10 9 10 39

37 6 7 6 6 7 32 7 6 7 7 27

38 10 10 10 10 9 49 5 6 5 6 22

39 9 9 9 9 8 44 7 6 6 7 26

40 7 8 7 7 6 35 7 6 7 7 27

41 8 8 8 8 8 40 7 8 7 6 28

42 9 8 8 9 8 42 8 7 7 7 29

43 9 9 9 8 8 43 9 9 8 8 34

44 10 10 10 10 10 50 10 9 9 10 38

45 9 10 9 9 10 47 7 6 7 6 26

46 9 8 9 8 9 43 6 5 6 5 22

47 5 6 6 7 5 29 4 4 4 4 16

48 9 9 8 8 8 42 8 9 9 9 35

49 8 8 8 9 8 41 5 6 6 5 22
50 8 8 8 7 8 39 7 8 7 6 28

51 8 8 7 7 8 38 5 6 6 5 22

52 5 6 6 6 5 28 7 7 6 6 26

53 9 8 8 8 8 41 8 7 8 7 30

54 9 8 9 9 9 44 10 10 9 10 39

55 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32

56 7 8 7 8 7 37 7 8 8 7 30

57 6 5 6 5 7 29 5 5 5 6 21

58 9 9 10 10 9 47 9 8 8 8 33

59 9 8 8 8 9 42 6 6 5 5 22

60 10 9 9 10 10 48 9 9 9 8 35

61 9 8 9 9 9 44 10 9 9 10 38

62 9 9 8 8 9 43 8 9 9 8 34

63 9 9 9 8 7 42 5 5 6 6 22

64 6 6 5 5 6 28 5 5 4 4 18

65 7 7 7 8 8 37 4 4 4 3 15

66 8 8 7 7 6 36 6 6 7 7 26
67 6 6 5 6 4 27 6 7 7 7 27

68 8 8 7 7 8 38 5 4 4 4 17

69 7 7 7 7 7 35 5 5 7 7 24

70 6 5 5 5 6 27 5 5 4 4 18

71 7 6 6 5 7 31 4 4 5 4 17

72 8 7 7 8 7 37 6 4 4 6 20

73 4 4 5 5 4 22 4 3 3 4 14

74 7 7 8 7 8 37 5 5 4 4 18

75 6 7 7 8 7 35 4 4 5 4 17

76 4 5 5 6 6 26 5 4 4 5 18

77 6 7 5 5 6 29 6 7 8 6 27

78 9 9 9 8 9 44 6 6 7 6 25

79 9 9 8 7 8 41 9 7 8 9 33

80 5 7 4 5 7 28 6 7 7 6 26

81 9 8 9 8 7 41 8 7 7 6 28

82 9 8 9 8 8 42 7 6 7 8 28

83 8 7 6 7 7 35 5 4 5 5 19
84 9 8 8 7 7 39 6 5 5 6 22

85 3 4 4 5 4 20 5 5 5 5 20

86 6 5 6 5 6 28 6 5 6 5 22

87 6 6 7 6 8 33 5 5 5 4 19

88 8 7 7 8 7 37 6 7 7 6 26

89 7 8 7 8 8 38 6 8 7 8 29

90 8 8 8 8 8 40 3 4 3 3 13

91 6 6 7 7 6 32 4 4 3 4 15

92 4 5 4 4 5 22 4 3 4 5 16

93 7 6 7 7 8 35 6 6 6 5 23

94 5 5 5 5 5 25 6 5 4 5 20

95 8 7 8 8 7 38 5 5 6 6 22

96 7 8 7 7 8 37 6 7 7 6 26

97 6 7 6 6 7 32 5 4 4 5 18

98 5 5 5 5 5 25 4 5 6 8 23

99 5 6 6 5 5 27 3 6 6 5 20

100 8 7 8 7 8 38 6 6 6 5 23
KEPUTUSAN MENABUNG

No. KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 Y

1 9 9 9 9 9 45

2 5 5 9 7 8 34

3 6 7 10 10 10 43

4 6 8 9 5 9 37

5 7 7 8 7 9 38

6 5 5 5 5 5 25

7 5 5 5 5 8 28

8 7 8 7 7 6 35

9 4 5 5 4 5 23

10 9 9 8 10 10 46

11 10 10 10 8 8 46

12 8 8 8 8 8 40

13 8 9 10 9 10 46

14 5 7 8 9 9 38

15 6 6 6 6 6 30

16 4 4 5 5 5 23

17 9 8 9 8 9 43

18 6 10 8 6 9 39

19 9 8 9 9 9 44

20 6 10 10 6 6 38

21 9 10 10 10 9 48

22 7 7 8 7 8 37

23 7 8 8 8 8 39

24 7 8 7 7 8 37

25 5 6 5 5 6 27
26 9 9 9 9 8 44

27 5 6 6 6 6 29

28 9 10 10 9 10 48

29 10 9 9 8 10 46

30 9 8 8 8 9 42

31 10 10 10 10 10 50

32 9 9 9 9 9 45

33 6 7 7 7 6 33

34 9 9 10 10 10 48

35 9 10 9 10 10 48

36 8 8 8 9 8 41

37 5 5 5 5 5 25

38 10 10 10 9 9 48

39 8 7 8 7 8 38

40 7 7 7 8 8 37

41 5 5 5 5 5 25

42 10 8 9 8 9 44

43 8 9 8 8 9 42

44 9 10 10 9 10 48

45 9 8 8 9 8 42

46 9 9 8 8 9 43

47 3 4 4 3 3 17

48 9 8 9 8 9 43

49 8 7 8 7 8 38

50 5 5 5 4 5 24

51 7 8 7 7 8 37

52 6 7 6 6 7 32
53 9 8 9 8 9 43

54 8 8 8 9 8 41

55 8 8 8 8 8 40

56 8 7 8 7 9 39

57 5 4 5 6 5 25

58 9 9 10 9 10 47

59 8 9 8 8 9 42

60 9 10 9 10 9 47

61 8 9 8 9 8 42

62 9 8 9 8 8 42

63 7 7 8 7 8 37

64 5 5 5 5 5 25

65 7 7 6 6 6 32

66 9 8 8 8 9 42

67 7 8 7 7 6 35

68 7 7 6 6 7 33

69 8 8 9 9 9 43

70 8 7 7 7 8 37

71 9 10 9 9 9 46

72 8 5 6 6 6 31

73 5 5 5 5 5 25

74 9 10 9 10 9 47

75 7 6 6 7 6 32

76 8 8 7 7 7 37

77 9 9 8 7 8 41

78 9 9 9 8 8 43

79 6 7 6 5 8 32
80 7 6 6 7 7 33

81 9 8 9 8 9 43

82 8 7 8 9 7 39

83 7 6 6 6 7 32

84 9 8 8 9 8 42

85 9 9 8 9 9 44

86 7 6 6 7 6 32

87 8 8 9 9 10 44

88 9 9 10 10 9 47

89 7 7 7 7 8 36

90 9 9 9 8 8 43

91 10 10 10 9 9 48

92 9 8 9 8 8 42

93 6 6 6 7 6 31

94 9 8 8 7 9 41

95 7 8 7 7 8 37

96 9 9 10 10 9 47

97 9 8 8 9 7 41

98 9 9 10 10 9 47

99 8 7 7 6 8 36

100 8 9 9 9 7 42
LAMPIRAN 7
HASIL OUTPUT ANALISIS

Uji Deskriptif (Karakteristik Responden)

Jenis Kelamin Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 56 56.0 56.0 56.0
Perempuan 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 3 3.0 3.0 3.0
SMA/SMK 38 38.0 38.0 41.0
Diploma 19 19.0 19.0 60.0
Sarjana 33 33.0 33.0 93.0
Magister 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pekerjaan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Mahasiswa 14 14.0 14.0 14.0
Wiraswasta 38 38.0 38.0 52.0
Karyawan 27 27.0 27.0 79.0
PNS 13 13.0 13.0 92.0
Petani 2 2.0 2.0 94.0
Ibu Rumah Tangga 4 4.0 4.0 98.0
Guru 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Periode Nasabah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 s/d 2 tahun 43 43.0 43.0 43.0
3 s/d 4 tahun 28 28.0 28.0 71.0
> 4 tahun 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Penghasilan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 1 juta 22 22.0 22.0 22.0
1 juta s/d 3 juta 41 41.0 41.0 63.0
3,1 juta s/d 6 juta 26 26.0 26.0 89.0
6,1 juta s/d 9 juta 4 4.0 4.0 93.0
> 9 juta 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Usia Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 20 tahun 2 2.0 2.0 2.0
21s/d 30 tahun 52 52.0 52.0 54.0
31 s/d 40 tahun 27 27.0 27.0 81.0
> 40 tahun 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Uji Reliabilitas

Case Processing Summary Reliability Statistics

N % Cronbach's
Alpha Based on
Cases Valid 100 100.0
a Cronbach's Standardized N of
Excluded 0 .0
Alpha Items Items
Total 100 100.0
.802 .981 9
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
CM1 7.27 1.808 100
CM2 7.43 1.754 100
CM3 7.33 1.658 100
CM4 7.45 1.708 100
CM5 7.37 1.750 100
CM6 7.39 1.717 100
CM7 7.38 1.607 100
CM8 7.48 1.507 100
X1 59.10 12.484 100

Inter-Item Correlation Matrix


CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 CM7 CM8 X1
CM1 1.000 .912 .870 .847 .769 .779 .837 .808 .925
CM2 .912 1.000 .903 .869 .797 .796 .838 .811 .938
CM3 .870 .903 1.000 .875 .831 .810 .840 .805 .938
CM4 .847 .869 .875 1.000 .826 .828 .865 .818 .937
CM5 .769 .797 .831 .826 1.000 .859 .815 .751 .901
CM6 .779 .796 .810 .828 .859 1.000 .872 .805 .913
CM7 .837 .838 .840 .865 .815 .872 1.000 .887 .939
CM8 .808 .811 .805 .818 .751 .805 .887 1.000 .901
X1 .925 .938 .938 .937 .901 .913 .939 .901 1.000

Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
CM1 110.93 543.177 .913 . .774
CM2 110.77 544.300 .929 . .774
CM3 110.87 548.458 .930 . .776
CM4 110.75 546.371 .928 . .775
CM5 110.83 547.738 .886 . .776
CM6 110.81 548.075 .900 . .776
CM7 110.82 550.654 .930 . .777
CM8 110.72 557.860 .888 . .781
X1 59.10 155.848 1.000 . .975

Case Processing Summary Reliability Statistics

N % Cronbach's

Cases Valid 100 100.0 Alpha Based on


a Cronbach's Standardized
Excluded 0 .0
Alpha Items N of Items
Total 100 100.0
.831 .975 6
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Inter-Item Correlation Matrix
Item Statistics
Mean Std. Deviation N PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 X2

PS1 7.65 1.641 100 PS1 1.000 .896 .892 .815 .801 .948
PS2 7.60 1.449 100 PS2 .896 1.000 .874 .842 .782 .943
PS3 7.50 1.508 100 PS3 .892 .874 1.000 .887 .776 .951
PS4 7.53 1.507 100 PS4 .815 .842 .887 1.000 .762 .924
PS5 7.49 1.592 100 PS5 .801 .782 .776 .762 1.000 .888
X2 37.77 7.162 100 X2 .948 .943 .951 .924 .888 1.000

Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
PS1 67.89 163.291 .934 . .787
PS2 67.94 168.118 .930 . .796
PS3 68.04 166.362 .939 . .792
PS4 68.01 167.545 .906 . .796
PS5 68.05 167.199 .860 . .797
X2 37.77 51.290 1.000 . .961
Case Processing Summary Reliability Statistics

N %
Cases Valid 100 100.0
a
Excluded 0 .0 Cronbach's
Alpha Based on
Total 100 100.0 Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
a. Listwise deletion based on all variables in the
.851 .980 5
procedure.

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
IK1 6.59 1.821 100
IK2 6.56 1.748 100
IK3 6.61 1.769 100
IK4 6.59 1.815 100
X3 26.35 6.814 100
Inter-Item Correlation Matrix
IK1 IK2 IK3 IK4 X3
IK1 1.000 .876 .866 .869 .948
IK2 .876 1.000 .911 .840 .951
IK3 .866 .911 1.000 .900 .964
IK4 .869 .840 .900 1.000 .948
X3 .948 .951 .964 .948 1.000

Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
IK1 46.11 141.998 .931 . .808
IK2 46.14 143.475 .936 . .811
IK3 46.09 142.366 .953 . .808
IK4 46.11 142.139 .931 . .809
X3 26.35 46.432 1.000 . .966

Case Processing Summary Reliability Statistics


N % Cronbach's
Alpha Based on
Cases Valid 100 100.0 Cronbach's Standardized
a Alpha Items N of Items
Excluded 0 .0
.828 .967 6
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 7.62 1.625 100
KM2 7.70 1.592 100
KM3 7.81 1.600 100
KM4 7.58 1.628 100
KM5 7.88 1.539 100
Y 38.59 7.277 100

Inter-Item Correlation Matrix


KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 Y
KM1 1.000 .799 .776 .787 .737 .900
KM2 .799 1.000 .846 .761 .756 .913
KM3 .776 .846 1.000 .826 .827 .938
KM4 .787 .761 .826 1.000 .766 .910
KM5 .737 .756 .827 .766 1.000 .895
Y .900 .913 .938 .910 .895 1.000

Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
KM1 69.56 171.845 .876 . .791
KM2 69.48 172.010 .892 . .791
KM3 69.37 170.680 .923 . .788
KM4 69.60 171.354 .887 . .790
KM5 69.30 174.091 .870 . .795
Y 38.59 52.951 1.000 . .949

Uji Validitas

Correlations

CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 CM7 CM8 X1


CM1 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
1 .912 .870 .847 .769 .779 .837 .808 .925
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

CM2 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.912 1 .903 .869 .797 .796 .838 .811 .938
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

CM3 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.870 .903 1 .875 .831 .810 .840 .805 .938
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

CM4 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.847 .869 .875 1 .826 .828 .865 .818 .937
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

CM5 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.769 .797 .831 .826 1 .859 .815 .751 .901
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

CM6 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.779 .796 .810 .828 .859 1 .872 .805 .913
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

CM7 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.837 .838 .840 .865 .815 .872 1 .887 .939
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

CM8 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.808 .811 .805 .818 .751 .805 .887 1 .901
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1 Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.925 .938 .938 .937 .901 .913 .939 .901 1
Correlation
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N
100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 X2
** ** ** ** **
PS1 Pearson Correlation 1 .896 .892 .815 .801 .948
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
PS2 Pearson Correlation .896 1 .874 .842 .782 .943
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
PS3 Pearson Correlation .892 .874 1 .887 .776 .951
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
PS4 Pearson Correlation .815 .842 .887 1 .762 .924
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
PS5 Pearson Correlation .801 .782 .776 .762 1 .888
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
X2 Pearson Correlation .948 .943 .951 .924 .888 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
IK1 IK2 IK3 IK4 X3
** ** ** **
IK1 Pearson Correlation 1 .876 .866 .869 .948
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
** ** ** **
IK2 Pearson Correlation .876 1 .911 .840 .951
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
** ** ** **
IK3 Pearson Correlation .866 .911 1 .900 .964
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
** ** ** **
IK4 Pearson Correlation .869 .840 .900 1 .948
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
** ** ** **
X3 Pearson Correlation .948 .951 .964 .948 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 Y
** ** ** ** **
KM1 Pearson Correlation 1 .799 .776 .787 .737 .900
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
KM2 Pearson Correlation .799 1 .846 .761 .756 .913
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
KM3 Pearson Correlation .776 .846 1 .826 .827 .938
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
KM4 Pearson Correlation .787 .761 .826 1 .766 .910
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
KM5 Pearson Correlation .737 .756 .827 .766 1 .895
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
Y Pearson Correlation .900 .913 .938 .910 .895 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Multikoleniaritas
a
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Method
Removed
PERIKLANAN,
1 PENJUALAN_PRIBADI, . Enter
b
CITRA_MEREK
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
b. All requested variables entered.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .575 .330 .310 6.047
a. Predictors: (Constant), PERIKLANAN,
PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK

a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 1732.182 3 577.394 15.792 .000
1 Residual 3510.008 96 36.563
Total 5242.190 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
b. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK

a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
CITRA_MEREK .253 .066 .434 3.829 .000 .544 1.838
1 PENJUALAN_PR
.225 .112 .222 2.008 .047 .572 1.749
IBADI
PERIKLANAN -.023 .124 -.022 -.187 .852 .515 1.943
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG

a
Coefficient Correlations
Model PERIKLANAN PENJUALAN_P CITRA_MEREK
RIBADI
PERIKLANAN 1.000 -.383 -.434
Correlations PENJUALAN_PRIBADI -.383 1.000 -.312
CITRA_MEREK -.434 -.312 1.000
1
PERIKLANAN .015 -.005 -.004
Covariances PENJUALAN_PRIBADI -.005 .013 -.002
CITRA_MEREK -.004 -.002 .004
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG

Uji Heteroskedastisitas
Uji Park
a
Variables Entered/Removed
Model Variables Variables Method
Entered Removed
LnX3, LnX2,
1 b
. Enter
LnX1
a. Dependent Variable: Lnei2
b. All requested variables entered.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .253 .064 .035 2.39908
a. Predictors: (Constant), LnX3, LnX2, LnX1

a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 37.867 3 12.622 2.193 .094
1 Residual 552.534 96 5.756
Total 590.401 99
a. Dependent Variable: Lnei2
b. Predictors: (Constant), LnX3, LnX2, LnX1

a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 5.325 2.508 2.124 .036
LnX1 -1.544 1.353 -.149 -1.141 .257
1
LnX2 -1.729 1.503 -.146 -1.151 .253
LnX3 .092 1.207 .010 .076 .940
a. Dependent Variable: Lnei2
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100

a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 1.19087577
Absolute .066
Most Extreme Differences Positive .038
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .784
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Autokorelasi

b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
a
1 .575 .330 .310 6.047 1.865
a. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG

Uji Determinasi, Uji F dan Uji T

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .575 .330 .310 6.047
a. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI,
CITRA_MEREK

a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 1732.182 3 577.394 15.792 .000
1 Residual 3510.008 96 36.563
Total 5242.190 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
b. Predictors: (Constant), PERIKLANAN, PENJUALAN_PRIBADI, CITRA_MEREK

a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 15.754 3.499 4.503 .000
CITRA_MEREK .253 .066 .434 3.829 .000
1
PENJUALAN_PRIBADI .225 .112 .222 2.008 .047
PERIKLANAN -.023 .124 -.022 -.187 .852
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MENABUNG
LAMPIRAN 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Choirunisa Mona Zuhri

Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 03 Juli 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : Desa Glawan RT.01/02 Kec. Pabelan Kab. Semarang

Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Email : choirunisa802@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

a. Tahun 2001-2002 : TK Ar Rohmah Jembrak


b. Tahun 2002-2008 : SDN 01 Glawan
c. Tahun 2008-2011 : MTS Darussalam Jombang
d. Tahun 2011-2014 : MA Darussalam Jombang
e. Tahun 2014-2018 : Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga

Anda mungkin juga menyukai