Anda di halaman 1dari 131

ANALISIS MINAT KELOMPOK TANI IKAN DESA NAGROG

WANAYASA MENGGUNAKAN JASA PERBANKAN


SYARIAH

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :
Ifad Fadillah
NPM : 19462023

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARI’AH INDONESIA
PURWAKARTA
1445 H/ 2023 M
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisis Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog

Wanayasa Menggunakan Jasa Perbankan Syariah

Nama Mahasiswa : Ifad Fadillah

NPM : 19462023

Jenjang : Strata 1

Program Studi : Perbankan Syariah

Lulus Ujian : Minggu, 26 November 2023

Penguji I Penguji II

Eka Ahadiyat Suryana, S.Sos., M.E Gugun Gunara, S.E


NIP. 130.217.260214.1004 NIP.130.217.051118.2014

Mengetahui Dan Disahkan Oleh Ketua Ketua Program Studi


STIES Indonesia Purwakarta, Perbankan Syariah,

H. Ahmad Damiri, S,Sy., M.Ag Ayi Nurbaeti, S.E.Sy., M.E


NIP.130.217.110814.1006 NIP. 130.217.200719.2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Analisis Minat Kelompok Tani Ikan Desa


Nagrog Wanayasa Menggunakan Jasa
Perbankan Syariah

Nama Mahasiswa : Ifad Fadillah

NPM : 19462023

Jenjang : Strata I

Program Studi : Perbankan Syariah

Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Sidang Munaqosyah

Pembimbing I Pembimbing II

Jalaludin, S.E., M.E Ahmad Ali Sopian, S.E., M.E


NIP. 130.217.051118.2014 NIP. 130.217.220719.2016

Mengetahui,
Ketua Prodi Perbankan Syariah,

Ayi Nurbaeti, S.E.Sy., M.E


NIP. 130.217.200719.2020

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ifad Fadillah

NPM : 19462023

Program Studi : Perbankan Syariah

Fakultas : Syariah

Jenjang : S1 (Strata Satu)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Analisis

Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa Menggunakan Jasa

Perbankan Syariah” yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Ekonomi Syariah dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia

Purwakarta seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari

hasil karya orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat referensi dijadikan bahan rujukan.

Purwakarta, 20 Oktober 2023


Yang Menyatakan,

Ifad Fadillah

iii
MUTIARA KALAM

َ‫ﺇِﺫﺍَ ﻟﻢَ ﺗَﺴَْﺘﺤْﻲِ ﻓَﺎﺻْﻨَﻊْ ﻣَﺎ ﺷِْﺌﺖ‬


“Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu“

(Hadits Nabawi)

iv
MOTTO

" Orang sukses juga pernah malas, bodoh, dan gagal. Namun mereka tetap terus

bergerak dan mencoba."

Ifad Fadillah

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada allah

SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW. yang dinantikan syafa’atnya di hari akhir kelak. Atas karunianya

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Minat Kelompok Tani Ikan Desa

Nagrog Wanayasa Menggunakan Jasa Perbankan Syariah”.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S1) pada Program Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Syariah (STIES) Indonesia Purwakarta. Penulis menyadari bahwa

tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari peran serta pihak lain yang telah rela

memberikan bantuan, dukungan, bimbingan, dan motivasi, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi dalam waktu sesuai yang direncanakan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Purwakarta, 20 Oktober 2023


Penulis

Ifad Fadillah
NPM. 19462023

vi
UCAPAN TERIMAKASIH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT dan karuniaNya, Dalam penulisan

skripsi ini banyak sekali pihak yang membantu baik moril ataupun materil serta

berkontribusi dalam penyelesaian skripsi, selalu memberi support doa, dukungan,

kerjasama, dan bimbingan yang telah di berikan selama proses penyusunan skripsi,

melalui skripsi ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan banyak

terimakasih dan rasa hormat kepada :

1. Bapak Dr. H. K. Prihartono AH, Drs., S.Sos., S.Kom, selaku Pembina

Konsorsium Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah

Indonesia Purwakarta.

2. Bapak Ahmad Damiri, S.Sy., M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Syariah Indonesia Purwakarta;

3. Ibu Dr. Hj. Rina Nurhayati, S.Sos., M.Si, selaku Pembantu Ketua I di

Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia

Purwakarta;

4. Ibu Faridha Nurazizah, Y. S.Pd, selaku Pembantu Ketua II di Bidang

Keuangan dan Saranaprasarana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah

Indonesia Purwakarta;

5. Bapak Moch. Cahyo Sucipto, M.Pd, selaku Pembantu Ketua III di Bidang

Mahasiswa dan Kerjasama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah

Indonesia Purwakarta;

vii
6. Bapak Dr. Ahmad Sepudin, S.Ud., M.Ud, selaku Ketua Program Studi

Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia

Purwakarta;

7. Bapak Jalaudin, S.E., M.E, selaku Dosen Pembimbing I Skripsi Sarjana

Strata 1 (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia Purwakarta;

8. Bapak Ahmad Ali Sopian, S.E., M.E, selaku Dosen Pembimbing II Skripsi

Sarjana Strata 1 (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia

Purwakarta;

9. Bapak dan Ibu Dosen dan Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah

Indonesia Purwakarta yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan;

10. Bapak dan ibu staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia

Purwakarta;

11. orangtua, Ibu tercinta, yang selalu memberikan doa dan motivasi selama

proses penyusunan skripsi ini;

12. Kakak-kakak yang selalu memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi

ini baik dari materil dan non materil;

13. Teman-teman seperjuangan angkatan 2019 dari jurusan Ekonomi Syariah

dan Perbankan Syariah STIES Indonesia Purwakarta.

14. Teman seperjuangan yang selalu mendukung, membantu, dan menemani

selama menyelesaikan skripsi ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu sehingga

proses penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

viii
16. Teman seperjuangan personil revolusi toxic yang selalu hadir dan

membantu di kehidupan saya pribadi.

17. Untuk diri sendiri terimakasih udah menempuh sampe saat ini.

18. Terimakasih untuk perempuan terkasih ‘Dewi nurdiani’ yang selalu

medampingi ketika susah atau senang.

Semoga apa yang saya peroleh dalam kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Syariah Indonesia Purwakarta bisa bermanfaat khususnya bagi saya umumnya

pembaca. Disini penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput dengan yang

namanya kesalahan, menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan

skripi ini.

Akhir kata semoga tulisan ini, dapat memberikan sumbangsih keilmuan

manfaat kepada semua pihak yang memerlukannya. Aamiin

Wassalamualaikum Wr. Wb

Purwakarta, 20 Oktober 2023

Ifad Fadillah

ix
ABSTRAK
Ifad Fadillah, 19462023, Analisis Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog
Wanayasa Menggunakan Jasa Perbankan Syariah

Desa Nagrog memiliki lembaga keagaman yang terbilang banyak, sekitar 12


pesantren, 6 MDA dan 4 Majelis Ta’lim. Lingkungan yang religius memiliki
dampak terhadap kehidupan sehari-hari termasuk transaksi yang dilakukan. Namun
lain halnya dengan kelompok tani ikan belum ada yang menggunakan jasa bank
Syariah. Akses lokasi dan layanan lembaga bank syariah sangat jauh dan belum
ada, kalaupun ada harus ke kota atau wilayah kantor cabang. Sosialisasi bank
syariah kepada kelompok tani ikan masih jarang ditemukan, dan pandangan
masyarakat Desa Nagrog Wanayasa terhadap bank syariah masih kurang, karena
banyak oknum rentenir yang mengatasnamakan bank syariah. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui perkembangan kelompok tani ikan di Desa Nagrog Wanayasa.
Dan untuk mengetahui minat kelompok tani ikan di Desa Nagrog Wanayasa dalam
menggunakan layanan jasa perbankan syariah.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, sumber
data primer melalui wawancara dengan kelompok tani ikan Desa Nagrog,
sedangkan data sekunder didapatkan dari arsip, website, jurnal yang berhubungan
dengan minat Kelompok Tani Ikan. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perkembangan kelompok Tani
Ikan di Desa Nagrog Wanayasa Purwakarta sebagai berikut: a) Jumlah kelompok
Tani Ikan 2008 hanya 1 kelompok, sekarang sudah ada 5 kelompok Tani Ikan. b)
Jumlah anggota tahun 2008 hanya 15 orang sekarang sudah mencapai 125 orang.
c) Jumlah pendapatan 2008 hanya menghasilkan 500 canting, sekarang sudah
mencapai 1.000.600 canting. d) Bantuan pemerintah dari Pemerintah Provinsi 2
tahun sekali, sedangkan dari Kementerian 3 tahun sekali. e) Jumlah konsumen 2008
hanya 1 di Jatiluhur, sedangkan sekarang sudah mempunyai 26 konsumen.
Selnjutnya, minat kelompok tani ikan Desa Nagrog Wanayasa menggunakan Jasa
Bank Syariah sebagai berikut: 1) Indikator pengetahuan, kelompok tani ikan
hanya mendengar tentang bank syariah dari temannya dan media sosial saja. 2)
Indikator Produk, sebanyak 40% kelompok tani ikan telah mengetahui produk
bank syariah dan 60% belum mengetahui; kelompok tani ikan berharap produk
bank syariah harus mudah dalam meminjam modal dan harus bebas dari riba. 3)
Indikator lokasi, sebanyar 40% kelompok tani ikan telah mengetahui lokasi bank
syariah. 4) Indikator Pendapatan, kelompok tani ikan memiliki pendapatan
sebesar Rp.3.000.000 – Rp.11.000.000. 5) Indikator lingkungan dan budaya,
kelompok tani ikan belum pernah menggunakan jasa bank syariah, ajakan untuk
menggunakan bank syariah pun belum ada. 6) Indikator religiusitas, 20% dari
kelompok tani ikan percaya tidak ada riba pada bank syariah dan berkeinginan besar
untuk menjadi nasabah bank syariah.
Kata Kunci: Minat, Kelompok Tani ikan, Bank Syariah, Desa Nagrog.

x
ABSTRACT

Ifad Fadillah 19462023, Analysis of the Interest of the Nagrog Wanayasa


Village Fish Farmer Group in Using Islamic Banking Services

Nagrog Village has a large number of religious institutions, around 12


Islamic boarding schools, 6 MDAs and 4 Ta'lim Assemblies. A religious
environment has an impact on daily life, including the transactions carried out.
However, the fish farmer group has not yet used the services of an Islamic bank.
Road access and Islamic bank institution services are very far away and do not yet
exist, even if they have to go to the city or branch office area. The socialization of
Islamic banks to fish farmer groups is still rarely found, and the view of the people
of Nagrog Wanayasa Village towards Islamic banks is still lacking, because there
are many unscrupulous moneylenders on behalf of Islamic banks. The purpose of
this study was to determine the development of fish farmer groups in Nagrog
Wanayasa Village. And to find out the interest of fish farmer groups in Nagrog
Wanayasa Village in using Islamic banking services.
This research method uses a descriptive qualitative approach, primary data
sources through interviews with fish farmer groups in Nagrog Village, while
secondary data is obtained from archives, websites, journals related to the interests
of Fish Farmer Groups. Data collection techniques using observation, interviews,
and documentation.
The results of this study can be concluded that the development of Fish
Farmer groups in Nagrog Village Wanayasa Purwakarta as follows: a) The number
of fish farmer groups in 2008 was only 1 group, now there are 5 fish farmer groups.
b) The number of members in 2008 was only 15 people, now it has reached 125
people. c) The amount of income in 2008 only produced 500 canting, now it has
reached 1,000,600 canting. d) Government assistance from the Provincial
Government every 2 years, while from the Ministry every 3 years. e) The number of
consumers in 2008 was only 1 in Jatiluhur, while now it has 26 consumers. Next,
the interest of the Nagrog Wanayasa Village fish farmer group in using Sharia Bank
Services is as follows: 1) Knowledge indicators, fish farmer groups only hear about
Islamic banks from their friends and social media. 2) Product indicators, as many
as 40% of fish farmer groups have known Islamic bank products and 60% have not
known; fish farmer groups hope that Islamic bank products must be easy to borrow
capital and must be free from usury. 3) Location indicators, 40% of fish farmer
groups are aware of the location of Islamic banks. 4) Income indicators, fish farmer
groups have an income of Rp.3,000,000 - Rp.11,000,000. 5) Environmental and
cultural indicators, fish farmer groups have never used Islamic bank services, there
has been no invitation to use Islamic banks. 6) Indicators of religiosity, 20% of fish
farmer groups believe there is no usury in Islamic banks and have a great desire to
become customers of Islamic banks.
Keywords: Interest, Fish Farmer Group, Islamic Bank, Nagrog Village.

xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Sesuai dengan :

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor: 158


Tahun1987- Nomor 0543b/u/1987

A. Konsonan Tunggal
Huruf Nama Huruf Latin Nama

‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba B -

‫ت‬ Ta T -

‫ث‬ ṡa ṡ s (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim J -

‫ح‬ ha’ ḥ h (dengan titik dibawah)

‫خ‬ kha’ Kh -

‫د‬ Dal D -

‫ذ‬ ẑal ẑ z (dengan titik di atas)

‫ر‬ Ra R -

‫ز‬ Za Z -

‫س‬ Sin S -

‫ش‬ Syin Sy -

‫ص‬ ṣad ṣ s (dengan titik dibawah)

‫ض‬ ḑad ḑ d (dengan titik dibawah)

‫ط‬ ṭa ṭ t (dengan titik dibawah)

‫ظ‬ ẓa ẓ z (dengan titik dibawah)

xii
Huruf Nama Huruf Latin Nama

‫ع‬ ‘ain ‘ koma terbalik ke atas

‫غ‬ Gain G -

‫ف‬ Fa F -

‫ق‬ Qaf Q -

‫ك‬ Kaf K -

‫ل‬ Lam L -

‫م‬ Mim M -

‫ن‬ Nun N -

‫و‬ Wawu W -

‫ه‬ Ha H -

‫ء‬ Hamza ʼ Apostrof


h
‫ى‬ Ya Y -

A. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

‫متعددة‬ Ditulis Muta‟addidah

‫عدة‬ Ditulis „iddah

B. Ta’marbutah di akhir kata Bila dimatikan tulis h

‫حكمة‬ Ditulis Hikmah

xiii
‫جزية‬ Ditulis Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan apada kata-kata arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat, dan sebagainya, kecuali, bila

dikehendaki lafal aslinya)

1. Bila diketahui dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

‫كرامةاألولياء‬ Ditulis Karamah al-auliya‟

2. Bila ta‟marbutoh hidup atau dengan harakat, fathah atau kasrah atau

dammah ditulis dengan

‫زكاةالفطر‬ Ditulis Zakat al-fitr

C. Vokal Pendek

‫ﹷ‬ Fathah Ditulis A

‫ﹻ‬ Kasrah Ditulis I

‫ﹹ‬ Dammah Ditulis U

D. Vokal Panjang

1. Fathah + alif Ditulis A

‫جاهلية‬ Ditulis Jahiliyah

xiv
2. Fathah + ya‟mati Ditulis A

‫تنس‬ ditulis Tansa

3. Kasrah + ya‟mati ditulis I

‫كريم‬ ditulis Karim

4. Dammah + wawu mati ditulis U

‫فروض‬ ditulis Furud

E. Vokal Rangkap

1. Fathah + ya‟mati ditulis Ai

‫بينكم‬ ditulis Bainakum

2. Fathah + wawu mati ditulis Au

‫قول‬ ditulis Qaul

F. Vokal Pendek Yang Berurutan Dalam Satu Kata Dipisahkan Dengan

Apostrof

‫أأنتم‬ Ditulis a‟antum

‫أعدت‬ Ditulis u‟iddat

‫لئن شكرتم‬ Ditulis la‟in syakartum

G. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah

xv
‫القران‬ Ditulis al-qur‟an

‫القياس‬ Ditulis al-qiyas

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf I (el) nya.

‫السماء‬ Ditulis As-sama

‫الشمس‬ Ditulis Asy-syams

xvi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii
MUTIARA KALAM ............................................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................. x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN .............................................. xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xx
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xxi
DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Penelitian..................................................................................... 5
Bagaimana Perkembangan kelompok tani ikan Desa Nagrog Wanayasa?
......................................................................................................................... 5
Bagaimana Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa
Menggunakan Jasa Perbankan Syariah? .......................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
Untuk Mengetahui Perkembangan kelompok tani ikan Desa Nagrog
Wanayasa ......................................................................................................... 5
Untuk Mengetahui Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa
Menggunakan Jasa Perbankan Syariah ............................................................ 5
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................... 6
Manfaat Akademis .................................................................................. 6

xvii
Manfaat Teoritis...................................................................................... 6
Manfaat Praktis ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................. 8
2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 8
Minat ....................................................................................................... 8
Bank Syariah ......................................................................................... 18
2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 26
2.3 Perbandingan Terdahulu .......................................................................... 30
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ............................................ 42
3.1 Objek Penelitian ........................................................................................ 42
Gambaran Umum Desa Nagrog ............................................................ 42
Visi Misi Desa Nagrog ......................................................................... 43
Struktur Organisasi Desa Nagrog ......................................................... 44
3.2 Metode Penelitian ...................................................................................... 45
Metode Penelitian ................................................................................. 45
Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................... 46
Sumber Data ......................................................................................... 46
Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 47
Teknik Analisis Data ............................................................................ 49
Uji Keabsahan data ............................................................................... 51
Teknik Populasi dan Sampling ............................................................. 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 55
4.1 Hasil Data Informan.................................................................................. 55
Hasil data Informan berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 55
Hasil Data Informan Berdasarkan Usia ................................................ 55
Hasil Data Informan Berdasarkan Pekerjaan ........................................ 56
Hasil Data Informan Berdasarkan Pendidikan...................................... 57
Hasil Data Informan Berdasarkan Status Pernikahan ........................... 58
Hasil Data Informan Berdasarkan Pengahasilan .................................. 59
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 60
Perkembangan Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa ............. 60

xviii
Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa Menggunakan Jasa
Perbankan Syariah ......................................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN....................................................................................... 78
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 78
5.2 Saran ........................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82
LAMPIRAN ......................................................................................................... 89

xix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Resume Penelitian Terdahulu .......................................................... ….29

Tabel 3.1 Data Narasumber.............................................................................. ….39

Tabel 4.1 Minat Kelompok Tani…………………………………………………64

xx
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Penilitian………. ………………………….......................28

Bagan 3.1 Struktur Organisasi Desa Nagrog…………………………………….42

xxi
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Informan Berdasarkan Jenis Kelamin………………………..53

Diagram 4.2 Hasil Informan Berdasarkan Usia………………………………… 54

Diagram 4.3 Hasil Informan Berdasarkan Pekerjaan…………………………….55

Diagram 4.4 Hasil Informan Berdasarkan Pendidikan…………………………..56

Diagram 4.5 Hasil Informan Berdasarkan Status Pernikahan…………………... 57

Diagram 4.6 Hasil Informan Berdasarkan Penghasilan………………………… 58

xxii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Desa Nagrog memiliki lembaga keagaman yang terbilang banyak, sekitar 12

pondok pesantren, 6 MDA dan 4 Majelis Ta’lim mempengaruhi lingkungan Desa

Nagrog dengan tingkat religiusitas yang tinggi. Dengan banyaknya sekolah Islam

dan pondok pesantren yang mendominasi di Desa Nagrog, maka hal tersebut

tentunya berdampak pada masyarakat Desa Nagrog, dimana kultur Islami terbentuk

pada masyarakat dari budaya sampai kegiatan yang dijalani oleh masyarakat Desa

Nagrog.

Namun masyarakat dan kelompok tani ikan yang ada di dalamnya sedikit

yang menggunakan layanan jasa Bank Syariah, terutama untuk kelompok tani ikan

belum ada yang menggunakan jasa bank Syariah. Bank yang digunakan masyarakat

dan petani ikan Desa Nagrog adalah Bank Mandiri dan BJB (Bank Jawa Barat),

serta jenis transaksi atau jasa bank yang banyak digunakan kelompok tani ikan Desa

Nagrog adalah Transfers Uang (Pengiriman dan penerimaan uang) serta produk

yang sering digunakan adalah pinjaman uang.

Desa Nagrog Wanayasa dikenal lingkungan yang memiliki nilai Religiusitas

yang tinggi, karena di Desa Nagrog terdapat banyak lembaga pendidikan Islam

seperti Pondok Pesantren sampai sekolah dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama sampai Sekolah Menengah Atas yang berbasis Islami. Dengan

banyaknya sekolah Islam yang mendominasi di Desa Nagrog, maka hal tersebut

1
2

tentunya berdampak pada masyarakat Desa Nagrog, dimana kultur Islami terbentuk

pada masyarakat dari budaya sampai kegiatan yang dijalani oleh masyarakat Desa

Nagrog.

Dari kultur budaya dan kegiatan yang sangat religius, maka lahir kegiatan

meliputi Pertanian, usaha, sampai usaha petrtanian ikan yang karena pengaruh

religius yang tinggi maka harus menghindari kegiatan yang dilarang dalam Islam

seperti transaksi yang terdapat riba didalamnya. Transaksi yang terdapat pada

pengusaha yang ada di Desa Nagrog seperti kelompok petani ikan haruslah sesuai

dengan aturan-aturan yang telah ada pada agama Islam. Hal tersebut tentunya akan

menjadi pembiasaan bagi kelompok pengusaha yang ada di lingkungan Desa

Nagrog walaupun tidak semua pengusaha menggunakan pembiayaan atau transaksi

yang sesuai dengan syariat Islam, salah satunya yaitu pengusaha ikan 1.

Desa Nagrog sendiri memiliki berbagai kelompok usaha tani dan pertanian

ikan. Namun, lahan usaha di lingkungan Desa Nagrog di dominasi oleh usaha tani

dan pertanian ikan, sehingga terdapat banyak kelompok pertanian ikan seperti

kelompok tani ikan pusaka, kelompok tani ikan jaya makmur, dan masih banyak

kelompok tani ikan yang lainnya. Sebagaimana hasil wawancara dengan pihak

pemerintah Desa Nagrog, menjelaskan bahwa di Desa Nagrog mayoritas

masyarakat banyak yang berprofesi sebagai petani, diantaranya adalah kelmpok

petani ikan.

1
Mukhamad Yusuf and others, “Pengaruh Pengetahuan Petani Tembakau Tentang
Perbankan Syariah Terhadap Minat Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Petani
Tembakau Desa Kerokan, Kec. Tlogomulyo, Kab. Temanggung, Jawa Tengah)” (UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2016).
3

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa

pembayaran yang dilakukan oleh petani ikan masih menggunakan transaksi

konvensional, hal tersebut bisa terjadi karena banyaknya faktor yang melatar

belakangi pengusaha ikan di Desa Nagrog belum menggunakan transaksi yang

berbasis Syariah, padahal melihat dari segi lingkungan dan keuntungan yang

didapatkan tidak akan menjadi kerugian bagi pengusaha ikan tersebut apabila

menggunakan transaksi yang berbasis Syariah, karena pada dasarnya transaksi

konvensional dan Syariah memiliki kekurangan dan kelebihanya masing-masing2.

Faktor pertama yang melatar belakangi pengusaha ikan belum menggunakan

transakasi Syariah karena akses atau jangkauan terhadap lembaga Syariah masih

jauh dan susah di tempuh jika melihat dari sisi letak geografis Desa Nagrog, petani

ikan harus menempuh perjalanan jauh ke pusat kota atau kantor cabang lembaga

Syariah. Sehingga jika dilihat dari segi pengeluaran terhadap biaya perjalanan itu

akan memakan lebih banyak waktu dan biaya yang dikeluarkan.

Selanjutnya layanan ATM bank Syariah belum tersedia dilingkungan Desa

Nagrog, bahkan di Kecamatan Wanayasa pun belum tersedia layanan ATM Bank

Syariah, kalaupun ada layanan ATM sifatnya channeling ke lembaga perbankan

yang lain, seperti BSI bisa menarik uang secara gratis di ATM Mandiri, sehingga

sebagaian masyarakat yang memang belum paham dengan teknis tersebut akan

menganggap bahwa ATM seperti BSI hanya bisa di ambil dari layanan ATM Bank

BSI saja. Hal tersebut haruslah menjadi perhatian bagi bank Syariah untuk

2
Andrianto Andrianto and Muhammad Anang Firmansyah, “Manajemen Bank Syariah:
Implementansi Teori Dan Praktek” (Qiara Media Pustaka, 2019).
4

mengembangkan pemasaran bukan hanya pusat kota atau wilayah yang terpusat

atau ramai penduduk, karena pada zaman sekarang masyarakat yang tinggal di

wilayah-wilayah seperti Desa Nagrog masyarakatnya sudah membutuhkan layanan

bank Syariah yang lengkap3.

Faktor selnajutnya, layanan sosialisasi dari lembaga Bank yang berbasis

Syariah terhadap petani ikan di Desa Nagrog belum pernah ditemukan. Hal tersebut

menjadikan faktor ketidaktahuan sebagian petani ikan di Desa Nagrog terhadap

layanan atau transaksi bank yang menggunakan Syariah, dimana dari segi hasil

keuntungan yang didapatkan tidak jauh berbeda. Padahal tingkat Religiusitas yang

ada di lingkungan masyarakat Desa Nagrog bisa dikatakan sangat tinggi dengan

sistem perbankan Syariah yang keduanya memiliki rujukan yang sama yaitu aturan

agama Islam.

Faktor terakhir yaitu pandangan masyarakat Desa Nagrog Wanayasa terhadap

bank Syariah masih kurang, karena banyak oknum rentenir yang mengatasnamakan

bank syariah atau pinjaman Syariah. Lembaga-lembaga pembiayaan yang

mengatasnamakan lembaga Syariah banyak beredar, padahal setelah ditelaah dan

ditelusuri lembaga yang mengatasnamakan Syariah tersebut adalah lembaga

rentenir konvensional yang banyak ditemui di pelosok-pelosok wilayah seperti

Desa Nagrog. Sehingga timbul stigma masyarakat Desa Nagrog bahwa lembaga

Syariah dan lembaga konvensional sama-sama membuat kerugian yang besar

terhadap masyarakat.

3
Rika Mawarni, “Penerapan Digital Banking Bank Syariah Sebagai Upaya Customer
Retantion Pada Masa Covid-19,” Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Ekonomi Islam 9,
no. 2 (2021): 39–54.
5

Berdasarkan Fenomena diatas, maka peneliti merasa penting untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Analisis Minat Kelompok Tani Ikan

Desa Nagrog Wanayasa Menggunakan Jasa Perbankan Syariah”. Penelitian ini

mengkaji lebih dalam terkait analisis Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog

Wanayasa Menggunakan Jasa Perbankan Syariah.

1.2 Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti membuat

rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana Perkembangan kelompok tani ikan Desa Nagrog Wanayasa?

Bagaimana Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa

Menggunakan Jasa Perbankan Syariah?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan

masalah yang dipaparkan diatas, yaitu sebagai berikut:

Untuk Mengetahui Perkembangan kelompok tani ikan Desa Nagrog

Wanayasa

Untuk Mengetahui Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa

Menggunakan Jasa Perbankan Syariah


6

1.4 Kegunaan Penelitian

Maka dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

kegunaan sebagai berikut:

Manfaat Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai minat pelaku usaha perikanan di Desa Nagrog dalam

menggunakan jasa perbankan syariah.

b. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian berikutnya mengenai minat pelaku

usaha perikanan di Desa Nagrog dalam menggunakan jasa perbankan

syariah.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perekonomian di Indonesia pada umumnya dan memberikan manfaat untuk para

pelaku usaha perikanan di Desa Nagrog Kecamatan Wanayasa Kab. Purwkarta.

Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambahkan ilmu pengetahuan tentang

Ekonomi Syariah khususnya tentang minat pelaku usaha perikanan di desa

nagrog kecamatan. Wanayasa Kabupaten Purwakarta dalam menggunakan

jasa perbankan syariah, Memperdalam pengetahuan tentang penulisan

karya ilmiah. Serta untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1.

b. Bagi Lembaga
7

Sebagai bahan masukan bagi lembaga untuk meningkatkan

eksistensi lembaga dimata masyarakat khususnya generasi milenial

berdasarkan hasil analisis.

c. Bagi Pembaca

Memberikan motivasi untuk mempelajari dan di implementasikan

dalam hidup.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Minat

a. Pengertian Minat

Pengertian dari minat sendiri adalah kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan serta merasa tertarik pada bidang

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu4. Sehingga minat

mengandung unsur keinginan untuk mengetahui dan mempelajari obyek yang

diinginkan itu sebagai wawasan pengetahuan bagi dirinya, orang tersebut

akan melakukan tindakan yang nyata untuk mengetahui dan mempelajari

dari sesuatu yang diinginkannya itu sebagai kebutuhannya. Oleh karena itu,

minat disebut juga keinginan seseorang terhadap sesuatu yang ia cita-citakan,

merupakan hasil kesesuaian antara kondisi dan situasi dengan kebutuhan

yang di harapkan5.

Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan

dengan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;

keinginan. Serupa dengan Poerwanto memaknai minat sebagai

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Djamarah mengatakan

minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal

4
Maria Kanusta, Gerakan Literasi Dan Minat Baca (CV. Azka Pustaka, 2021).
5
Hawam Machrus Hartini, Dewi Retno Suminar, and Seger Handoyo, “Peran Pola
Permainan Sosial Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak,” Jurnal Penelitian Dinamika
Sosial 2, no. 1 (2001): 66–72.

8
9

atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Rusmiati mengartikan minat

sebagai karekteristik kemampuan untuk memusatkan perhatian dengan penuh

kemauan pada suatu keadaan yang tergantung bakat dan lingkungan.

Dalam kata lain bahwa minat merupakan karakteristik seseorang berupa

kekuatan khusus yang terdapat didalam diri seseorang, yang

kecenderungannya atau keinginannya sangat tinggi atau sangat suka

terhadap sesuatu6.

Minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memberi stimulasi yang

mendorong seseorang untuk memperhatikan orang lain, sesuatu barang atau

suatu kegiatan, dan sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap

pengalaman yang telah distimulasi oleh kegiatan itu sendiri. Minat

merupakan salah satu faktor yang berada dalam diri seseorang. Menurut

Pasaribu dan Simanjutak secara psikologis minat dibagi menjadi dua macam,

yaitu :

1. Minat disposional (arahan minat yang berdasarkan pada pembawaan

atau disposisi dan menjadi ciri sikap hidup seseorang).

2. Minat aktual yaitu yang berlaku pada suatu saat dan minat tersebut

merupakan dasar dari proses belajar7.

6
Salim Korompot, Maryam Rahim, and Rahmat Pakaya, “Persepsi Siswa Tentang Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Belajar,” JAMBURA Guidance and Counseling Journal 1, no. 1 (2020):
40–48.
7
Siti Maesaroh, “Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam,” Jurnal kependidikan 1, no. 1 (2013): 150–168.
10

Menurut Slameto8 minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat pada sesuatu yang diinginkan.

Kemudian menurut Ahmadi9 “Minat adalah sikap jiwa orang seorang

termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi,konasi, dan emosi), yang tertuju

pada sesuatu dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat” Dari

beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat

adalah sikap jiwa seseorang tentang rasa ketertarikan, perhatian, keinginan

lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan dari

siapapun.

b. Indikator Minat

1. Pengetahuan

Pengetahuan masyarakat adalah semua informasi yang dimiliki oleh

masyarakat mengenai berbagai produk dan jasa serta pengetahuan lainnya

yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang

berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan

konsumen mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan

produk10.

8
Belajar Slameto and Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, “Rineka Cipta,” Ja-karta,
cetakan empat (2003).
9
Rissyo Melandy and Nurna Aziza, “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri, Sebagai Variabel Pemoderasi” (SNA, 2006).
10
Wirdayani Wahab, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Di Bank
Syariah,” Jebi (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam) 1, no. 2 (2016): 167–184.
11

Pengetahuan masyarakat tentang bank Syariah adalah semua

informasi yang dimilik masyarakat mengenai berbagai macam produk dan

jasa perbankan Syariah, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan

bank Syariah. Sosialisasi sangat penting untuk memberikan pengetahuan

kepada msyarakat tentang kelebihan dan keungulan bank Syariah.

Sosialisasi ini harus melibatkan pemerintah dan semua kalangan

masyarakat untuk memperkenalkan bank Syariah kepada masyarakat.

Informasi tentang mengenai produk atau product knowledge

merujuk kepada pemahaman tentang berbagai informasi yang diterima,

seperti terminologi, fitur, harga, hingga kepercayaan akan suatu produk

sehingga mereka terdorong untuk membeli. Dalam berbisnis, product

knowledge berfungsi sebagai dasar informasi tentang bagaimana

konsumen kenal dan dekat dengan produk anda. Oleh karena itu, baik tim

marketing ataupun tim sales sangat wajib menguasai apapun seluk-beluk

produknya. Pengetahuan produk tersebut harus jelas disampaikan sebagai

petunjuk atas apa yang ditawarkannya kepada konsumen, sehingga mereka

nantinya tidak berpaling atau salah dalam membuat keputusan11.

2. Produk

Sesungguhnya masyarakat tidak membeli barang atau jasa,

melainkan membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Apa

yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang bisa pelanggan

11
Barastia Windu Murti, “Pengaruh Citra Negara Asal Produk Dan Pengetahuan Produk
Terhadap Niat Beli Smartphone Oppo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Lampung” (2018).
12

dapatkan dari pembelian suatu barang atau jasa. Sedangkan, sesuatu yang

dapat ditawarkan itu sendiri dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

a. Barang nyata

b. Barang nyata disertai jasa

c. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan

d. Murni jasa.

Apabila seseorang membutuhkan produk, terbayang terlebih dahulu

manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain

diluar manfaat. Adapun terkait dengan produk bank syariah sebagi produk

jasa tentu sangat tergantung pula pada kualitas dan keragaman produk

yang dibutuhkan konsumen untuk memberikan kepuasan kepada

konsumen sehingga mampu menarik minat masyarakat/nasabah untuk

menggunkan jasa bank Syariah.

Kendatipun perbankan Syariah melalui program-programnya telah

mensosialisasikan produk Syariah ke masyarakat umum, namun masih ada

sebagian masyarakat yang belum memahami beberapa produk Syariah,

padahal apabila dikaji tentang manfaatnya, semua produk Syariah tentunya

mempunyai fungsi dan perannya masing-masing dalam kehidupan

ekonomi umat.

3. Lokasi

Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan

mengenai dimana operasi dan sifatnya akan ditempatkan. Yang paling

penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.
13

Lokasi pelayanan yang digunakan dalam memasok jasa kepada

pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai

lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan

bagaiman penyerhan jasa kepada masyarakat dan dimana itu akan

berlangsung.

Menentukan lokasi merupakan keputusan penting dalam bisnis yang

bertujuan untuk membujuk pelanggan agar datang ke tempat tersebut

dengan dalam pemenuhan kebutuhannya. Lokasi mempunyai fungsi yang

strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha.

Lokasi yang tepat dalam mendiikan suatu usaha adalah salah satu hal yang

sangat menentukan keuntungan bagi perusahaan, pengusaha akan selalu

mencari lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh

konsumen. Lokasi yang tepat adalah di tempat dengan potensi pasar yang

besar.

4. Pendapatan

Pendapatan dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan,

termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan

atau apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara12.

Pendapatan menjadi salah satu faktor yang melatar belakangi

masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, salah satunya ialah

menabung. Tabungan dalam ilmu makro ekonomi didefinisikan sebagai

12
Nurlaila Hanum and Sari Sarlia, “Pengaruh Pendapatan Perkapita TerhadapKonsumsi Di
Provinsi Aceh,” Jurnal Samudra Ekonomika 3, no. 1 (2019): 65–73.
14

pendapatan yang tidak habis dibelanjakan. Menurut Keynes,besarnya

tabungan seseorang bukan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat suku

bunga, namun tergantung besar kecilnya pendapatan seseorang. Semakin

besar pendapatan maka semakin besar jumlah tabungan yang dilakukan

masyarakat.

5. Lingkungan Dan Budaya

Lingkungan sosial budaya adalah kelompok sosial budaya yang

hidup dalam batas-batas tertentu yang ditata berdasarkan norma sosial

budaya yang membedakannya dengan lingkungan alam. Lingkungan

sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dengan

orang sekelilingnya atau antara banyak orang13.

6. Religiusitas

Banyak ahli menyebutkan agama berasal dari bahasa sanskerta, yaitu

“a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Maka, agama berarti

tidak kacau (teratur). Dengan demikian agama ialah peraturan, yaitu

peraturan yang yang mengatur keadaan manusia, maupun mengenai segala

sesuatu yang ghaib, mengenai budi pekerti dan pergaulan hidup bersama.14

Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion

(inggris), religie (Belanda), religio/relagere (Latin) dan dien (Arab). Kata

13
Yohanes Suhari, “Keputusan Membeli Secara Online Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya,” Dinamik 13, no. 2 (2008).
14
Latifah Nurul Safitri and others, “Pengembangan Nilai Agama Dan Moral Melalui Metode
Bercerita Pada Anak,” Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini 4, no. 1 (2019):
85–96.
15

religion dan religie berasal dari bahasa induk dari kedua bahasa tersebut

yaitu bahasa relagere yang berarti mengkiat.

Religiusitas terlahir dari istilah-istilah diatas. Telah dirumuskan

sebuah komitmen religius oleh Glock Star (yang berhubungan dengan

agama atau keyakinan imam), yang dapat dilihat melalui aktivitas atau

perilaku individu terhadap agama atau keyakinan iman yang dianutnya

itulah yang disebut religiusitas. Religiusitas seringkali diidentikan dengan

keberagaman. Religiusitas diartikan sebegai seberapa jauh pengetahuan,

seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksana ibadah dan kaidah dan

seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang

muslim religiusitas terpancar dari bagaimana pengetahuan, keyakinan,

pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam15.

c. Proses Pembentukan Minat

Minat dibentuk setelah diperoleh informasi tentang objek dengan

didasari atas kemauan, melibatkan perasaan, dan diiringi rasa senang yang

terarah pada suatu objek atau kegiatan tertentu. Minat terbentuk oleh adanya

unsur-unsur rasa tertarik, perhatian, harapan, bakat, kesadaran individu,

pengalaman, kepribadian, lingkungan, aktivitas, alat/fasilitas dan perasaan

senang yang membuat individu ada kecenderungan untuk berhubungan lebih

aktif lagi terhadap objek yang menjadi pusat perhatiannya16.

15
Rizal Ahmad Nur Alfian Syah,"Faktor Minat Masyarakat Kota Madiun Dalam
Menggunakan Bank Syariah” (IAIN Ponorogo, 2021).
16
Abdul Gani, Bambang Ismaya, and Akhmad Dimyati, “Survei Minat Siswa Dalam
Mengikuti Ekstrakurikuler SepakBola Di SMPN 1 Lemahabang Karawang,” Riyadhoh: Jurnal
Pendidikan Olahraga 4, no. 2 (2022): 47–54.
16

Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena

pengaruh dari beberapa faktor. Menurut Adityaromantika faktor-faktor yang

mempengaruhi minat seseorang, antara lain:

1. Faktor dari dalam Faktor internal adalah sesuatu yang membuat

seseorang berminat yang datangnya dari dalam diri. Menurut Reber

dalam Muhibbin Syah faktor internal tersebut adalah ”pemusatan

perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan”.

2. Faktor dari luar Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa

berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang

tua, dorongan dari guru, rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau

fasilitas, dan keadaan lingkungan 17.

Faktor minat dalam konteks menabung sendiri memiliki beberapa poin

yang dapat mempengaruhi minat masyarakat dalam menabung, faktor

tersebut bersifat umum sehingga hal ini akan mempengaruhi bukan hanya dari

lembaga bank yang bersifat konvensional, namun juga untuk bank yang

sifatnya berbasis Syariah. Faktir tersebut yaitu:

1. Faktor kepercayaan

Faktor kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat menabung masyarakat. Jadi semakin tinggi rasa

percaya yang dimiliki masyarakat terhadap bank maka minat

menabung masyarakat di bank juga meningkat. Kepercayaan

17
Aditya Romantika, “Hubungan Persepsi Tentang Profesionalisme Guru Dan Minat Siswa
Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjasorkes Kelas Xi Ips Semester 2 Sma Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2009/2010” (2010).
17

masyarakat pada pihak bank bahwa bank dapat mengelola uangnya

dan pelayanan yang diberikan oleh pegawai menunjukkan bahwa

pengaruh kepercayaan dapat meningkatkan minat menjadi nasabah..

2. Faktor Lokasi

Faktor lokasi berpengaruh signifikan terhadap minat

menabung di lembaga bank. Lokasi bank yang mudah diakses, dekat,

dan mudah dijangkau dengan transportasi menjadi salah satu

pertimbangan yang diambil oleh masyarakat dalam menabung.

Tentunya faktor tersebut menjadi pertimbangan yang sangat penting

bagi masyarakat, jika akses dekat dan mudah di jangkau maka

pengeluaran dana yang biasanya di pakai dalam perjalanan akan

berkurang.

3. Faktor Pendapatan

Faktor pendapatan berpengaruh positif terhadap minat

menabung bagi masyarakat. Jadi semakin tinggi pendapatan

seseorang maka minat menabung masyarakat di lembaga bank juga

meningkat. Secara tidak langsung tabungan masyarakat dipengaruhi

oleh besarnya pendapatan dan besarnya konsumsi. Artinya ketika

masyarakat mempunyai pendapatan yang semakin tinggi maka

mereka akan meningkatkan minat menabung di bank karena mereka

akan meresa aman menyimpan uangnya pada lembaga bank.

4. Faktor Persepsi
18

Faktor persepsi menjadi pengaruh bagimana masyarakat

menabung dan mempercayakan uang mereka untuk di simpan pihak

bank. Rasa aman serta kerugian yang masyarakat tanggung akan

berkurang, mengurangi resiko hilang atau adanya pencurian uang.

Dalam kasus bank yang bersifat Syariah sendiri biasanya dibentuk

oleh persepsi religius dan produk-produk yang bersifat islami seperti

nisbah atau bagi hasil18.

Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Kata bank berasal dari bahasa Italia banco yang berarti uang. Biasanya

bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan

bunga dari pinjaman uang. Menurut undangundang Nomor 10 Tahun 1998,

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.

Sedangkan pengertian bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai

dengan prinsip-prinsip Syariah Islam yaitu mengikuti ketentuan-ketentuan

Syariah Islam khususnya yang menyangkat tata cara bermuamalat secara

Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu menjauhi praktk-praktik yang

18
Sodik Dwi Purnomo, Heru Cahyo, and Siti Ainul Mukharomah, “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah Pada Masyarakat Kabupaten Banyumas,”
J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains) 6, no. 2 (2021): 343–350.
19

dikhawatirkan mengandung unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan

investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan 19.

Secara tegas pengertian Bank diatur di dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-

Undang no 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Dijelaslaskan bahwa

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup orang banyak.” Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Sedangkan menurut G.M Verryn Stuart, Bank adalah

suatu badan uang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan

alat-alat pembayarannya sendiri maupun dengan uang yang diperolehnya dari

pihak lain, atau dengan jalan mengendarakan alat-alat penukar baru berupa

uang giral20.

Bank menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk Kredit atau bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank secara sederhana dapat

diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

19
Rahmat Ilyas, “Manajemen Permodalan Bank Syariah,” BISNIS: Jurnal Bisnis Dan
Manajemen Islam 5, no. 2 (2018): 323–338.
20
Nia J Kosasih, Sri Murni, and Paulina Van Rate, “Analisis Faktor Internal Dan Eksternal
Terhadap Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2018,” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 9, no. 2
(2021): 20–28.
20

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank pada dasarnya

adalah entitas yang melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam

bentuk pembiayaan atau dengan kata lain melaksanakan fungsi intermediasi

keuangan21.

Dari definisi bank yang sudah di jelaskan di atas, dapat disimpulkan

bahwa bank meliputi beberapa kegiatan yaitu menghimpun dana,

menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

b. Dasar Hukum

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan Prinsip-

prinsip Syariah. Implementasi prinsip Syariah inilah yang menjadi pembeda

utama dengan bank konvensional. Pada intinya prinsip syariah tersebut

mengacu kepada Syariah Islam yang berpedoman utama kepada Al-Quran

dan Hadist. Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur

kehidupan manusia secara komprehensif dan universal baik dalam hubungan

dengan Sang Pencipta (HabluminAllah) maupun dalam hubungan sesama

manusia (Hablumminannas)22.

Ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar hukum bagi perbankan syariah

yang menjelaskan tentang keharaman riba, diantaranya:

21
Rahmah Rahmah, “Pembiayaan Modal Kerja BAGI Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM) Dalam Perspektif Undang-Undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah (Studi
Pada UMKM Kota Di Medan),” Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi dan Informasi Hukum
dan Masyarakat 20, no. 3 (2021): 261–293.
22
Abdul Rachman, “Dasar Hukum Kontrak (Akad) Dan Implementasinya Pada Perbankan
Syariah Di Indonesia,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 8, no. 1 (2022): 47–58.
21

ِ ِ َّ
ُ‫خ بَّطُه‬ َ َ‫ين يَأْ ُك لُو َن اﻟرِبَﺎ ََل يَ قُ وﻣُ و َن إِ ََّل َك َم ﺎ يَ قُ ومُ ا ﻟَّذ ي يَ ﺘ‬ َ ‫اﻟ ذ‬
ۗ ‫ك بِأَنَّ ُه ْﻢ قَﺎﻟُوا إِنَّ َم ﺎ ا ﻟْبَ يْ ﻊُ ِﻣ ثْلُ اﻟرِبَﺎ‬ ِ ِ ‫اﻟش ي طَﺎ ُن ِﻣ ن ا ﻟْم‬
َ ‫س ۚ ذََٰ ﻟ‬ َ َ ْ َّ
ٰ َٰ ‫َح لَّ اﻟ لَّهُ ا ﻟْبَ يْ ﻊَ َو َح َّرمَ اﻟرِبَﺎ ۚ ﻓَ َم ْن َج ﺎءَهُ َﻣ ْوعِ ظَةٌ ِﻣ ْن َربِهِ ﻓَﺎنْ ﺘَ َه‬
َ ‫َوأ‬
ۖ ِ‫ﺎب اﻟ ﻨَّﺎ ر‬ ُ ‫ﺤ‬ َ ‫أَﺻ‬
ْ ‫ك‬ َ ِ‫أَﻣ ُرهُ إِﻟَ ٰ اﻟ لَّهِ ۖ َوﻣَ ْن عَ ﺎدَ ﻓَأُوﻟََٰ ﺌ‬
ْ ‫ف َو‬ َ َ‫ﻓَ لَهُ ﻣَ ﺎ َس ل‬
‫يه ﺎ َخ ﺎﻟِ ُد و َن‬ ِ
َ ‫ُه ْﻢ ﻓ‬
“Orang-orang yang makan (mengambil) RIBA' tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba', padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba'. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil RIBA'),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Alloh. Orang yang
kembali (mengambil Riba'), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya”. (Surat Al-Baqarah, ayat 275)23.

Pendapat para Ulama ahli fiqh bahwa bunga yang dikenakan dalam

transaksi pinjaman (utang piutang, al-qardh wa al-iqtiradh) telah memenuhi

kriteria riba yang di haramkan Allah SWT, seperti dikemukakan, antara lain

oleh Al-Nawawi berkata, al-Mawardi berkata: Sahabat-sahabat kami (ulama

mazhab Syafi'i) berbeda pendapat tentang pengharaman riba yang ditegaskan

oleh al-Qur'an, atas dua pandangan.Pertama, pengharaman tersebut bersifat

mujmal (global) yang dijelaskan oleh sunnah. Setiap hukum tentang riba yang

dikemukakan oleh sunnah adalah merupakan penjelasan (bayan) terhadap

kemujmalan al Qur'an, baik riba naqad maupun riba nasi'ah.Kedua, bahwa

pengharaman riba dalam al-Qur'an sesungguhnya hanya mencakup riba

nasai' yang dikenal oleh masyarakat Jahiliah dan permintaan tambahan atas

23
Al-Qur’an Terjemah Al-Hakim, Q.S al-Baqarah/2:275, (Depok, Al-Huda, 2016). 48.
22

harta (piutang) disebabkan penambahan masa (pelunasan). Salah seorang di

antara mereka apabila jatuh tempo pembayaran piutangnya dan pihak

berhutang tidak membayarnya,ia menambahkan piutangnya dan

menambahkan pula masa pembayarannya. Hal seperti itu dilakukan lagi pada

saat jatuh tempo berikutnya. Itulah maksud firman Allah : "janganlah kamu

memakan riba dengan berlipat ganda" kemudian Sunnah menambahkan riba

dalam pertukaran mata uang (naqad) terhadap bentuk riba yang terdapat

dalam al-Qur'an.

Abu zahrah, Abu 'ala al-Maududi Abdullah al-'Arabi dan Yusuf

Qardhawi mengatakan bahwa bunga bank itu termasuk riba nasiah yang

dilarang oleh Islam. Karena itu umat Islam tidak boleh bermuamalah dengan

bank yang memakai system bunga, kecuali dalam keadaan darurat atau

terpaksa. Bahkan menurut Yusuf Qardhawi tidak mengenal istilah darurat

atau terpaksa, tetapi secara mutlak beliau mengharamkannya. Pendapat ini

dikuatkan oleh Al-Syirbashi, menurutnya bahwa bunga bank yang diperoleh

seseorang yang menyimpan uang di bank termasuk jenis riba, baik sedikit

maupun banyak. Namun yang terpaksa, maka agama itu membolehkan

meminjam uang di bank itu dengan bunga.

Hadis Shahih Muslim24

‫ك‬ِ ِ‫حدَّثَﻨَﺎ ﻣﺤ َّم ُد بن اﻟْمثَﻨَّ ٰ حدَّثَﻨَﺎ ﻣﺤ َّم ُد بن جع َف ٍر حدَّثَﻨَﺎ ُﺷعبةُ َعن َعب ِد اﻟْمل‬
َ ْ ْ َْ َ َْ ُْ َ ُ َ ُ ُْ َ ُ َ
َّ ‫ﺻلَّ ٰ اﻟلَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َﻢ أ‬
‫َن‬ ٍ ‫بْ ِن ُع َمْي ٍر َع ْن ِربْعِ ِﻲ بْ ِن ِحَر‬
َ ‫اش َع ْن ُح َذيْ َفةَ َع ْن اﻟﻨَّبِ ِﻲ‬
َ ‫ﺎل ﻓَِإ َّﻣﺎ ذَ َكَر َوإَِّﻣﺎ ذُكَِر ﻓَ َق‬
‫ﺎل‬ َ َ‫ﺖ ﺗَ ْع َم ُل ق‬ ِ
َ ‫يل ﻟَهُ َﻣﺎ ُكْﻨ‬
َ ‫ﺎت ﻓَ َد َخ َل اﻟْ َجﻨَّةَ ﻓَق‬
َ ‫َر ُج اًل َﻣ‬
24
Hadits.id, “Keutamaan Memberi Kemudahan Kepada Orang Yang Kesulitan,”
Https://Www.Hadits.Id/Hadits/Muslim/2919.
23

‫اﻟﺴ َّك ِة أ َْو ﻓِﻲ اﻟﻨَّ ْق ِد‬ ِ ‫إِنِﻲ ُكْﻨﺖ أُبﺎيِﻊ اﻟﻨَّﺎس ﻓَ ُكْﻨﺖ أُنْ ِظر اﻟْمع ِﺴر وأَﺗَج َّوز ﻓِﻲ‬
ُ َ َ َ ُْ ُ ُ َ ُ َ ُ
‫ﺻلَّ ٰ اﻟلَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َﻢ‬ ِ ِ ِ ِ ٍ َ ‫ﻓَغُ ِفَر ﻟَهُ ﻓَ َق‬
َ ‫ﺎل أَبُو َﻣ ْﺴعُود َوأَنَﺎ َسم ْعﺘُهُ ﻣ ْن َر ُسول اﻟلَّه‬
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Abdul Malik bin Umair dari Rib'i bin Hirasy
dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa seorang
laki-laki meninggal dunia kemudian dia dimasukkan ke surga, lantas
dikatakan kepadanya, 'Apa amalanmu (sewaktu di dunia)? ' -ia
menyebutkan atau disebutkan- Beliau bersabda: "Sesungguhnya
dahulu saya pernah transaksi dengan orang-orang, lalu saya memberi
tangguh kepada orang yang kesusahan dan mempermudah dalam
urusan keuangan atau dalam pembayaran, oleh karena itu dosanya di
ampuni." Abu Mas'ud berkata, "Dan saya mendengar hal itu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam”

c. Layanan Bank Syariah

1. Funding

Kegiatan menghimpun dana merupakan membeli dana dari

masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan funding. Kegiatan membeli dana

dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan.

Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenis-jenis

simpanan yang ada25 :

a) Simpanan Giro (Demand Deposit)

Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang

penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau

bilyet giro.

b) Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

25
Lintang Nur Agia And Hafidzah Nurjannah, “Analisis Kualitas Layanan Bank Syariah
Indonesia Menggunakan Importance Performance Analysis,” Costing: Journal Of Economic,
Business And Accounting 5, No. 2 (2022): 1570–1574.
24

Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank.

c) Simpanan deposito (Time Deposit)

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka

waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannya pun dilakukan sesuai

jangka waktu tersebut.

2. Landing

Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil

dihimpun dari masyarakat. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank

dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih

dikenal dengan nama Kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari

beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya.

Penerimaan Kredit akan dikenakan bunga Kredit yang besarnya

tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga Kredit

sangat mempengaruhi keuntungan bank ,mengingat keuntungan utama

bank adalah dari selisih bunga Kredit dengan bunga simpanan. Jenis - jenis

Kredit yang ditawarkan bank meliputi

a) Kredit investasi, merupakan Kredit yang diberikan kepada

pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal.

b) Kredit modal kerja, merupakan Kredit yang digunakan sebagai

modal usaha.

c) Kredit perdagangan, merupakan Kredit yang diberikan kepada

para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau

memperbesar kegiatan perdagangannya.


25

d) Kredit profesi, merupakan Kredit yang diberikan kepada para

kalangan professional seperti dosen, dokter atau pengacara. 26

3. Jasa

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk

mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.

Kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan

nasabah, bahkan memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit

bagi keuntungan bank. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan

meliputi :

a) Kiriman Uang (transfer)

b) Kliring (clearing)

c) Inkaso (collection)

d) Safe Deposit Box

e) Bank Card (kartu Kredit)

f) Bank Notes

g) Bank Garansi

h) Menerima setoran-setoran27.

26
Asiroch Yulia Agustina, Khairunnisa Khairunnisa, And Khoyriyah Khoyriyah, “Pengaruh
Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyaluran Dana (Landing) Bank Syariah,” Fair Value: Jurnal
Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan 5, No. 6 (2023): 2623–2629.
27
Sabik Khumaini, Fahrudin Fahrudin, And Samsuri Samsuri, “Pengaruh Fasilitas Layanan
Internet Banking Dan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Indonesia Kantor
Cabang Tangerang,” Al Maal: Journal Of Islamic Economics And Banking 3, No. 2 (2022): 143–
153.
26

2.2 Kerangka Pemikiran

Perkembangan lembaga keuangan berkaitan dengan pembangunan ekonomi

negara. Sektor keuangan memiliki peran penting terhadap pembangunan ekonomi

dan berkembangnya lembaga keuangan hasil dari pertumbuhan ekonomi. Salah satu

sektor yang memiliki peran penting terhadap pembangunan ekonomi adalah sektor

pertanian. Petani merupakan salah satu pelaku dalam sektor pertanian petani

sebagai pelaku dalam pembangun ekonomi negara sudah seharusnya dapat ikut

serta dalam menikmati perkembangan lembaga keuangan. Petani dapat ikut serta

menikmati produk dari perbankan. Namun, pada kenyataannya masih sedikit petani

yang menggunakan jasa perbankan untuk menabung maupun akses pembiayaan.

Petani memiliki sifat rasional, berpikir kreatif dengan keinginan yang tinggi, namun

tidak bisa tercapai karena terbatasnya kemampuan.

Pada dasarnya minat petani untuk menabung dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor –faktor tersebut yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan

suatu tindakan. Minat adalah perilaku seseorang yang berkaitan dengan sikap

ketertarikannya terhadap sesuatu. Minat menabung merupakan rasa ketertarikan

yang timbul dalam diri dan mendorong untuk melakukan tindakan menabung.

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi petani untuk berminat dalam menabung

khususnya di bank syariah. Faktor stabilitas ekonomi dapat mendorong untuk

meningkatkan keinginan individu dalam menabung. Namun pada kasus di Desa

Nagrog sendiri terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat petani

ikan untuk menabung di lembaga bank yang berbasis Syariah.


27

Bank Syariah adalah institusi keuangan yang memiliki hukum, aturan dan

prosedur sebagai wujud dari komitmen kepada prinsip syariah dan melarang

menerima dan membayar bunga dalam proses operasi yang dijalankan.28 Menurut

UU No. 7 tahun 1992 yang direvisi dengan UU Perbankan No. 10 Tahun 1998

mendefinisikan bank syariah adalah : lembaga keuangan yang pengoperasiannya

dengan sistem bagi hasil. Dalam UU No.21 tahun 2008 mengenai Perbankan

Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah,

mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan usaha, serta tata cara dan proses di

dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prisnsip syariah dan

menurut jenisnya bank syariah terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit

Usaha Syariah) dan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah). Dari definisi di atas

dapat disimpulkan yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan

yang seluruh aturan dan transaksinya mengikuti prinsip-prinsip syariah. Maka

dalam operasional bank syariah sangat ditentukan oleh prinsip-prinsip syariah,

tidak boleh sedikitpun ada produknya yang bertentangan dengan syariah29.

Pengetahuan seputar bank syariah atau perbankan syariah yang masih minim

diketahui oleh petani ikan dan masyarakat di Desa Nagrog menjadi alasan

kurangnya pengusaha di Desa Nagrog khususnya pengusaha petani ikan

menggunakan layanan dari bank syariah. Minimnya sosialisai terhadap pengusaha

28
Rahmat Ilyas, “Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan Syari’ah,” Jurnal Penelitian 9, no.
1 (2015).
29
Mohamad Ainun Najib, “Penguatan Prinsip Syariah Pada Produk Bank Syariah,” Jurnal
Jurisprudence 7, no. 1 (2017): 15–28.
28

ikan di Desa Nagrog yang ada di Desa seperti Nagrog menjadikan bank syariah

belum banyak dikenal oleh pihak petani ikan dan masyarakat yang ada disana.

Dengan kurangnya sosialisai dari pihak lembaga bank syariah terhadap

masyarakat Desa Nagrog mengakibatkan kurangnya nya juga informasi yang

diketahui oleh masyarakat seputar produk apa saja yang ada dalam perbankan

Syariah. Jika saja masyarakat mengetahui informasi produk perbankan syariah

seperti Nisbah atau bagi hasil sebagai pengganti bunga, maka masyarakat tentunya

akan kebih memilih bank syariah, karena hal tersebut akan sesuai dengan

lingkungan Desa Nagrog yang tingkat religiusnya tinggi.

Faktor lokasi perbankan syariah yang jauh menjadi hambatan bagi

masyarakat dan petani ikan di Desa Nagrog untuk menabung di lembaga perbankan

syariah, selain itu tidak adanya layanan mesin ATM bank syariah yang

memfasilitasi pembayaran juga menjadi alasan masyarakat lebih menggunakan

layanan jasa bank konvensional yang sudah ada. Kalau pun ada layanan

pengambilan uang dengan ATM dari layanan bank syariah biasanya hanya

channeling dengan ATM lain seperti ATM bank konvensional.

Faktor pendapatan masyarakat khususnya petani ikan tentunya menjadi salah

satu penentu pentingnya bagaimana keputusan masayarakat dalam menabung, jika

pendapatan masyarakat besar maka cenderung akan lebih menabungkanya di

lembaga bank, namun apabila pendapatan masyarakat khususnya petani ikan di

Desa Nagrog tergolong kecil, biasanya masyarakan akan menyimpan nya sendiri

dikarenakan takutny akan pengeluaran yang tak terduga dalan waktu dekat.
29

Tingkat Religiusitas masyarakat juga menjadi salah satu penentu minat

menabung pada bank syariah. Desa Nagrog memiliki tingkat Religiusitas yang

tinggi dikarenakan banyaknya lembaga pendidikan islam sperti pesantren dan

sekolah-sekolah yang berbasis agama Islam, tentunya menjadikan lingkungan Desa

Nagrog mendoronfg tingkat religius masyarakat. Apabila pihak lembaga bank

syariah membuat layanan bank syariah dan bersosialisai dengan masyarakat Desa

Nagrog, maka akan menjadi keuntungan bagi lembaga bank syariah dalam

menambah nasabah.

Penulis berusaha menguraikan dan memecahkan sistematika permasalahan

sistem minat pengusaha ikan di Desa Nagrog Kecamatan wanayasa dalam

menggunakan layanan bank syariah, dan dari teori diatas dapat disimpulkan dengan

kerangka pemikiran seperti dibawah ini:

Bagan 2.1
Kerangka Penelitian Minat Petani Ikan Desa Nagrog Terhadap Layanan Bank
Syariah

Pengetahuan

Produk
Kelompok Minat Menggunakan
Lokasi
Petani Ikan Bank Syariah
Pendapatan

Religiusitas
30

2.3 Perbandingan Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan untuk menganalisis berbagai perbedaan

penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan saat ini, perbandingan

penelitian terdahulu juga digunakan untuk menghindari terjadinya plagiasi terhadap

penelitian-penelitian sebelumnya. Secara umum, sudah banyak ditemukan

penelitian tentang analisis minat petani ikan menggunakan jasa bank syariah.

Berikut ini terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang bisa dijadikan

perbandingan dan juga acuan dalam menyusun skripsi ini.

Tabel 2.2
Resume Penelitian Terdahulu
No Nama Penulis Judul Metode Hasil

1. Dewi Ratna Faktor-Faktor Yang Kualitatif Tujuan dari


Sari (2022)
Mempengaruhi Deskriptif penelitian ini

Minat Pedagang adalah untuk

Sayur Bertransaksi mengetahui Pokok

Di Bank Syariah permasalahan

(Studi Kasus tentang faktor-

Pedagang Pasar Atas faktor yang

Curup) mempengaruhi

minat pedagang

sayur bertransaksi

dengan bank

syariah. Hasil dari


31

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

penelitian ini

adalah pedagang

sayur minat

bertransaksi di

Bank Syariah

adalah dimana

mereka berminat

bertransaksi di

Bank Syariah yaitu

meminjam maupun

menabung di Bank

Syariah dan yang

meminjam uang di

Bank Syariah untuk

modal usaha

mereka agar bisa

berjualan dipasar,

dan mengapa

pedagang memilih

bertransaksi di

Bank Syariah
32

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

dikarenakan

menghindari

adanya riba yang

mereka ketahui di

Bank Syariah tidak

ada bunga tetapi

yang ada bagi hasil.

dan yang dikatakan

minat adalah

kecendrungan atau

keinginan

sedangkan disini

pedagang berminat

dikarenakan adanya

faktor yang

mempengaruhi

minat pedagang

sayur bertransaksi

di Bank Syariah

adalah faktor

pengetahuan
33

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

tentang bank

syariah yang

mereka pahami dan

mereka ketahui

sehingga membuat

mereka berminat

bertransaksi di

Bank Syariah, dan

faktor promosi

yang sangat

menarik sehingga

pedagang sayur

tertarik di Bank

Syariah, dan juga

faktor lokasi

dimana kantor

Bank Syariah ada

yang dekat rumah

pedagang tersebut

dan juga tidak

terlalu jauh dari


34

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

tempat mereka

berjualan.

2. Riyanti, Nazori Pengaruh Bagi Hasil Deskriptif Hasil dari

Madjid, Awal Dan Kepercayaan Kualitatif penelitian ini

Habibah (2023) Terhadap Minat menunjukkan

Masyarakat bahwa (1) Pada

Menabung Di Bank saat yang sama,

Syariah Kota Jambi sebagian, ada

pengaruh penting

dan penting antara

pembagian

keuntungan dan

ketergantungan

pada kepentingan

tabungan baik yang

menabung maupun

yang tidak. (2) Bagi

penabung: minat

memperngaruhi
35

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

bagi hasil dan

kepercayaan secara

positif.Dan jika

Anda tidak

menabung: Bagi

hasil memiliki efek

negatif, dan

kepercayaan

memiliki efek

positif pada minat

Anda untuk

menabung.(3)

Variabel

kepercayaan

memberikan

kontribusi yang

signifikan terhadap

minat masyarakat

untuk menabung,

dengan atau tanpa

tabungan.
36

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

3. Endri Susilo Faktor-Faktor Yang Kualitatif hasil yang dperoleh

(2020) Mempengaruhi Deskriptif dari penelitian ini

Tingkat Pemahaman berdasarkan

Masyarakat Desa penyebaran

Terhadap Produk kuesioner yang

Perbankan Syariah telah diukur melalui

(Studi Di Desa indkator faktor

Sumber Jaya Jati tingkat

Agung Lampung pemahaman, yang

Selatan) digambarkan pada

garis kontinum

dapat diketahui

bahwa,

pengetahuan berada

pada kategori

sedang yaitu

51,29%,

pengalaman

terdahulu berada

pada kategori

sedang yaitu
37

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

52,7%, ekonomi

berada pada

kategori baik yaitu

68,75%, sosial/

lingkungan berada

pada kategori

sedang yaitu

52,55%, informasi

berada pada

kategori tidak bik

yaitu 41,70%,

pendidikan berada

pada kategori baik

yaitu 62,04% dan

pekerjaan berada

pada kategori

sedang yaitu

55,00%. Maka

dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor

yang
38

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

mempengaruhi

tingkat pemahaman

masyarakat Desa

Sumber Jaya

terhadap produk

perbankan syariah

adalah faktor

ekonomi (68,75%)

dan faktor

pendidikan

(62,04%,) karena

berdasarkan

penyebaran

kuesioner hanya

dua indikator

tersebut yang

paling dominan

diantara kelima

indikator yang lain

yaitu berada pada

kategori baik yang


39

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

dapat dilihat pada

garis kontinum.

Penelitin oleh Dewi Ratnasari30 dengan judul ”Praktek Gadai Sawah Pada

Masyarakat Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar Perspektif Etika Bisnis

Islam”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pokok permasalahan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi minat pedagang sayur bertransaksi dengan bank

syariah. Dalam penelitian ini peneliti meggunakan metode Kualitatif Deskriptif.

Persamaan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan terletak pada metode

yang digunaan yaitu Deskriptif kualitatif, sedangkan perbedaan dengan penelitian

yang sedang penulis lakukan adalah objek penelitian terdahulu adalah Pedaganng

sayur pasar. Sedangkan penelitian saat ini yaitu Kelompok Pengusaha Ikan. Selain

itu, lokasi penelitian terdahulu dilakukan di Pasar Atas Curup, Rejang Lebong,

Bengkulu. Sedangkan penelitian saat ini dilakukan di Desa Nagrog, Wanayasa,

Purwakarta.

Penelitin oleh Riyanti, Nazori Madjid dan Awal Habibah31 dengan judul

”Pengaruh Bagi Hasil Dan Kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat Menabung

Di Bank Syariah Kota Jambi”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh

tingkat bagi hasil dan kepercayaan secara parsial dan simultan terhadap minat

30
Dewi Ratnasari, Muhammad Istan, and Ratih Komala Dewi, “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Pedagang Sayur Bertransaksi Di Bank Syariah (Studi Kasus Pasar Atas
Curup)” (IAIN CURUP, 2022).
31
M Nazori Madjid, G W I Awal Habibah, And Others, “Pengaruh Bagi Hasil Dan
Kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat Menabung Di Bank Syariah Kota Jambi,” Jurnal Ilmiah
Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi 3, No. 1 (2023): 56–70.
40

masyarakat untuk menabung pada Bank Umum Syariah Jambi. Dalam penelitian

ini peneliti meggunakan metode Kualitatif Deskriptif. Persamaan dengan penelitian

yang sedang penulis lakukan terletak pada: metode yang digunaan yaitu Deskriptif

kualitatif Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan

adalah: Penelitian terdahulu memakai sistem produk bagi hasil bank Syariah

sebagai indikator minat. Sedangkan penelitian ini tidak terpaku kepada satu produk

dari bank syariah. Lalu, objek penelitian terdahulu adalah Masyarakat Kota Jambi.

Sedangkan penelitian saat ini yaitu Kelompok Pengusaha Ikan.

Penelitin oleh Endri Susilo32 dengan judul ”Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Masyarakat Desa Terhadap Produk

Perbankan Syariah (Studi Di Desa Sumber Jaya Jati Agung Lampung Selatan)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pemahaman masyarakat Desa Sumber Jaya terhadap produk

perbankan syariah. Dalam penelitian ini peneliti meggunakan metode Kualitatif

Deskriptif. Persamaan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan terletak

pada: metode yang digunaan yaitu Deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaan

dengan penelitian yang sedang penulis lakukan adalah: Objek penelitian terdahulu

adalah Masyarakat Desa Sumber Jaya, Jati Agung, Lampung Selatan. Sedangkan

penelitian saat ini yaitu Kelompok Pengusaha Ikan. Selain itu, penelitian terdahulu

meneliti faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang bank syariah.

Sedangkan penelitian sekarang meneliti faktor-faktor apa saja yang menjadi minat

32
Endri Susilo, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Masyarakat Desa
Terhadap Produk Perbankan Syariah (Studi Di Desa Sumber Jaya Jati Agung Lampung Selatan)”
(UIN Raden Intan Lampung, 2020).
41

kelompok tani ikan. Selanjutnya lokasi penelitian terdahulu dilakukan di Desa

Sumber Jaya, Jati Agung, Lampung Selatan. Sedangkan penelitian saat ini

dilakukan di Desa Nagrog, Wanayasa, Purwakarta.


BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Gambaran Umum Desa Nagrog

Desa Nagrog adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Wanayasa

Kabupaten Purwakarta. Arti nama Desa Nagrog di ambil dari kebiasaan masyarakat

yang sering kumpul bersama di pinggir jalan sambil duduk di atas batu, dan orang

sunda menyebutnya “Naragog”. Desa Nagrog berdiri pada tahun 1905, dan pada

kurun waktu 1905 sampai 1983 desa nagrog telah mengalami 10 kali pergantian

Kepala Desa dan 2 kali PLT (Pelaksana Tugas), dari tahun 1989 sampai 1992 5 kali

pergantian kepala desa dan 3 kali PLT (Pelaksana Tugas). Pada tahun 1983 Desa

Nagrog mengalami pemekaran menjadi 2 Desa atas intruksi Pemerintah Daerah

Tingkat II Kabupaten yaitu Desa Nagrog dan Desa sakambang. Desa Nagrog terdiri

dari 2 Dusun, 4 RW dan 9 RT, jumlah penduduk Desa Nagrog yang telah tercatat

sebanyak 2.419 jiwa, diantaranya 1.146 laki-laki dan 1.273 jiwa perempuan dan

terdiri darib 792 KK. Luas Desa Nagrog 776.02 Ha, yang terdiri dari 25 Ha Luas

Pemukiman, 78,24 Luas Area Pesawahan, 70,7 Ha Luas Perkebunan, 594,74 Ha

luas hutan lindung, 7,34 Ha luas tanah fasilitas umum, 0,4 Ha luas pertokoan, 1 Ha

Bangunan Sekolah, dan usaha perikanan 3 Ha dengan mata pencaharian utama

buruh tani mencapai 45%33.

33
Petikan Hasil Wawancara Dengan Ruhiyan Hidayat dan Lia, “Profil Desa Nagrog”. Pada
Tanggal 01 Oktober 2023.

42
43

Adapun yang menjadi batas-batas wilayah Desa Nagrog yait: Sebelah utara

berbatasan dengan Desa Raharja Kecamatan Wanayasa, sebelah timur berbatasan

dengan Desa Cibuntu Kecamatan Wanayasa, sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Sakambang Kecamatan Wanayasa dan sebelah barat berbatasan dengan Desa

Nangerang dan Simpang Kecamatan Wanayasa.

Visi Misi Desa Nagrog

a. Visi

“Berjuang Bersama Masyarakat Untuk Membangun Desa”

b. Misi

1) Bekerja melayani dan mengayomi masyarakat tanpa pamrih

2) Menciptakan pemerintahan yang bersih dan amanah

3) Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam bidang pelayanan

kesehatan

4) Membangun ekonomi masyarakat secara gotong royong

5) Bekerjasama dengan karang taruna membuat kegiatan olahraga di tingkat

Desa

6) Mengupayakan keterbukaan dan transparansi dalam berbagai hal

7) Mengupayakan musyawarah untuk mufakat

8) Melibatkan tokoh masyarakat untuk ikut serta untuk menyampaikan

pendapat dalam musyawarah


44

9) Menggali sumber potensi yang ada di Desa dengan tujuan untuk

kepentingan masyarakat

10) Menciptakan generasi yang berkualitas, iman dan taqwa

11) Membantu anak-anak yang tidak sekolah dan mengaji untuk diusulkan

dari dana Desa.

Struktur Organisasi Desa Nagrog

Bagan 3.1
Struktur Organisasi Desa Nagrog

BPD Kepala
Desa

Sekretaris
Desa

Kaur KaurPerencana Kaur TU &


Keuangan an Umum

Kasi Kasi Kasi


Pemerintahan Pelayanan kesejahteraan
Keuangan

Dusun Dusun
1 2

RW 1 RW 2 RW 3 RW 4

RT 1 RT 4 RT 6 RT 8

RT 2 RT 5 RT 7 RT 9

RT 3
45

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan

rasional. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang

masuk akal, sehingga terjangkaunya oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-

cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain

dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya,

proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu

yang bersifat logis.

Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu dengan metode Kualitatif

Deskrtiptif. Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena

populasinya belum lama. Metode ini di sebut juga sebagai metode aristik, karena

proses peelitian lebih berifat seni dan disebut ebagai metode interpretive karena

data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan. Metode penelitian kualitatif pun sering disebut sebagai

metode penelitian naturalstik Karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang

alamiah (natural setting) metode entographi karena pada awalnya metode ini lebih

banyak digunakan untuk penelitian bidang antorpoogi budaya. Metode penelitian

Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivesme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.


46

Teknik pegumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data

bersifat sekunder34.

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Nagrog Kecamatan Wanayasa

Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini mengambil objek Kelompok tani ikan yang

ada di Desa Nagrog karena jumlah petani ikan dengan potensi yang banyak untuk

penilitian ini. Waktu penelitian dilakukan selama 3 Bulan.

Sumber Data

Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, data diartikan sebagai kenyataan yang ada yang berfungsi

sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar, dan

keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran dan penyelidikan. Jadi yang

dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah subyek penelitian dimana data

menempel. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan

sebagainya. Sumber data terbafi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan

sekunder.

Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan dua sumber

data, yaitu primer dan sekunder. Sumber data primer adalah hasil data yang

didapatkan secara langsung dari sumbernya tanpa adanya perantara. Bentuk dari

data ini berupa opini, hasil observasi, hasil dari pengujian, dan juga kegiatan secara

34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017).
47

meneliti, untuk metode yang digunakan data primer yaitu metode survey dan

observasi. Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara

dengan pelaku usaha kelompok tani ikan yang ada di Desa Nagrog Kecamatan

Wanayasa mengenai minat kelompok tani ikan menggunakan layanan bank syariah.

Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau tidak

langsung dari sumbernya. Sumber ini mengumpulkan data secara tidak langsung

tetapi menggunakan media perantara, seperti dengan menggunakan website, jurnal,

penelitian terdahulu dll. Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari jurnal,

website resmi, buku dan penelitian terdahulu yang sesuai dengan judul penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data sebagai suatu

metode yang independen terhadap metode analisis data atau bahkan menjadi alat

utama metode dan teknik analisis data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian

akan digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan pada rumusan

masalah dan kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan

kesimpulan atau keputusan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

a. Observasi

Observasi dilakukan mulai dari pengamatan secara umum terlebih

dahulu, atau menyeluruh dimulai dari pengamatan terhadap peristiwa-

peristiwa pembelajaran berlangsung atau kegiatan yang sedang di lakukan.


48

Observasi adalah mengamati (watching) dan mendengar (listening)

perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi

atau pengendalian serta mencatat penemuan yang memungkinkan atau

memenuhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat penafsiran analisis.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi

terstruktur, dimana peneliti sebelumnya mempersiapkan alur observasi

untuk mengamati dan mengkaji informasi yang di dapat di Desa Nagrog

mengenai minat usaha kelompok tani ikan dalam menggunakan layanan

bank Syariah.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengajukan beberapa pertanyaan lisan kepada responden. Tujuan dari

wawancara adalah untuk menggali informasi yang lebih kompleks dan

mendapatkan penjelasan dari responden secara terperinci untuk

mendapatkan hasil dan tujuan. Wawancara dalam penelitian ini bertujuan

untuk menggali informasi lebih rinci kepada pelaku usaha kelompok tani

di Desa Nagrog. Dalam proses wawancara, peneliti juga mewawancari

Bapak Samsul Arif selaku ketua kelompok pembudidaya ikan Sumber

Rezeki, Bapak Usman selaku ketua kelompok pembudidaya ikan Tunas

Narwana, Bapak Rijal Nurpamungkas selaku ketua kelompok

pembudidaya ikan Pusaka,

c. Dokumen
49

Teknik Pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data yang diambil dari dokumen atau catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah keidupan, biografi, peraturan dan kebijakan.

Sementara dokumen berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup,

sketsa dan lain-lain.

Dokumentasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk melengkapi

sekaligus menambah keabsahan dan keakuratan data yang dikumpulkan

dari bahan observasi dan wawancara kepada pelaku usaha petani ikan di

Desa Nagrog yang pernah melakukan transaksi menggunakan layanan jasa

bank atau yang tidak pernah menggunakan layanan transaksi lewat bank.

Tabel 3.1
Data Narasumber
No. Narasumber Profesi Usia Jenis Kelamin
1. Usman Hendarsyah Petani Ikan 30 Th Laki-laki
2. Syamsul Arif Petani Ikan 31 Th Laki-laki
3. Rijal Nurpamungkas Petani Ikan 26 Th Laki-laki
4. Inda Maryanti Karyawan Swasta 43 Th Perempuan
5. Mamat Mulyana Petani cengkeh 65 Th Laki-laki

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah sebuah proses yang bersifat mencari serta

menyusun data secara sistematis yang didapat dari hasil observasi, wawancara dan
50

dokumentasi. Dengan cara mengelompokan data kepada kategori, lalu menjabarkan

kedalam unit-unit, membuat sintesa, menyusun data ke dalam pola, lalu memilih

data mana yang sangat penting untuk di analisi kembali secara rinci dan dipelajari,

sehingga bisa membuat kesimpulan yang mudah dipahami oleh peneliti ataupun

orang lain. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 3 jalur analisis data kualitatif

yaitu : Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan seperti seperti teori

yang digunakan oleh Miles dan Huberman.

a. Reduksi data merupakan kegiatan memilah data pokok yang didapat dari

hasil wawancara dan observasi pelaku usaha tani ikan Desa Nagrog

mengenai minat menggunakan layana transaksi bank syariah kemudian

menggolongkan data, membuang data yang tidak perlu, lalu

mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kemudian bisa ditarik

kesimpulan.

b. Penyajian data adalah sebuah informasi data dari wawancara dengan

pelaku usaha tani ikan di Desa Nagrog mengenai minat menggunakan

layanan transaksi bank syariah yang telah tersusun untuk kemudian ditarik

kesimpulanya.

c. Penarikan kesimpulan adalah analisis data dilakukan oleh peneliti secara

terus menerus selama peneliti berada dilapangan terutama pada saat

menganalisa informan pelaku usaha tani ikan di Desa Nagrog mengenai

minat menggunakan layanan transaksi bank Syariah. Yang tujuanya untuk

memperjelas serta merincikan hasil kesimpulan.


51

Uji Keabsahan data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep

kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) dan disesuaikan dengan tuntutan

pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.35 Keabsahan data dalam penelitian

ini ditentukan dengan menggunakan kriteria kredibilitas. Untuk mendapatkan data

yang relevan, maka peneliti melakukan pengecekan keabsahan data hasil penelitian

dengan cara :

a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah

ditemui maupun yang baru.36 Dengan perpanjangan pengamatan ini,

peneliti mengecek kembali apakah data yang telah diberikan selama ini

setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain ternyata

tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan

mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan perpanjangan pengamatan, dengan

kembali lagi ke lapangan untuk memastikan apakah data yang telah

penulis peroleh sudah benar atau masih ada yang salah.

b. Ketekunan Pengamatan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian

35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 321.
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, 270.
52

data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

Meningkatkan ketekunan itu ibarat kita mengecek soal-soal, atau makalah

yang telah dikerjakan, apakah ada yang salah atau tidak. Dengan

meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan

kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian

juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan

deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.37

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah

dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian

atau dokumentasi-dokumentasi mengenai minat transaksi menggunakan

bank syariah.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling

banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi

dengan sumber berarti membanding dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif.38

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, 272.
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 330-331.
53

waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu.39

Teknik Populasi dan Sampling

Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas: objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Kesimpulannya bahwa

populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari obyek yang merupakan

perhatian dari peneliti40.

Populasi dalam penelitian ini adalah Semua Anggota Petani Ikan Desa

Nagrog Wanayasa Purwakarta berjumlah 125 Anggota yang terbagi ke dalam 5

Kelompok Tani ikan yang ada di Desa Nagrog, Wanayasa, Purwakarta. Dengan

begitu setiap satu kelompok tani ikan memiliki 25 Anggota.

Sampling dalam penelitian empirik diartikan sebagai proses pemilihan atau

penentuan sampel (contoh). Secara konvensional, konsep sampel (contoh)

menunjuk pada bagian dari populasi. Akan tetapi, dalam penelitian kualitatif tidak

bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi

kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi, melainkan lebih berfokus kepada

representasi terhadap fenomena sosial. Data atau informasi harus ditelusuri seluas-

39
Sugfiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, 273.
40
Nidia Suriani, M Syahran Jailani, and others, “Konsep Populasi Dan Sampling Serta
Pemilihan Partisipan Ditinjau Dari Penelitian Ilmiah Pendidikan,” Jurnal IHSAN: Jurnal
Pendidikan Islam 1, no. 2 (2023): 24–36.
54

luasnya sesuai dengan keadaan yang ada. Hanya dengan demikian, peneliti mampu

mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara utuh41.

Menurut Sugiyono, dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang lebih

sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang

pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.

Penelitian ini mengunakan teknik purposive sampling. Karena tidak semua

populasi dalam penelitian ini (Kelompok Tani Ikan) mengetahui perkembangan,

dan ruang lingkup Kelompok Tani Ikan secara mendalam. Adapun syarat-syarat

yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah :

a. Bagian dari Kelompok Tani Ikan (Pengawas, Pengurus, dan Anggota)

yang ada dilingkungan Desa Nagrog Wanayasa.

b. Minimal bergabung dengan kelompok tani 2 Tahun

c. Mengetahui perkembangan Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog dari tahun

2008 hingga 2023

d. Mengetahui lembaga perbankan syariah atau lembaga keuangan

perbankan

e. Mengetahui lokasi masing-masing Kelompok Tani Ikan di Desa Nagrog

Wanayasa

41
Juhana Nasrudin, Metodologi Penelitian Pendidikan: Buku Ajar Praktis Cara Membuat
Penelitian (Pantera Publishing, 2019).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Informan

Hasil data Informan berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil data informan yang diperoleh penulis dari narasumber dalam penelitian

tentang minat kelompok tani ikan Desa Nagrog menggunakan jasa bank syariah

berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Diagram 4.1

Hasil Informan berdasarkan jenis kelamin

Perempuan
20%

Laki - laki
80%

Sumber: Diolah Oleh Peneliti

Berdasarkan Diagram 4.1 diatas mengenai data informan berdasarkan jenis

kelamin dapat disimpulkan bahwa informan berjumlah 5 orang dengan jenis

kelamin 4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

Hasil Data Informan Berdasarkan Usia

Hasil data informan yang diperoleh penulis dari narasumber dalam penelitian

tentang minat kelompok tani ikan Desa Nagrog menggunakan jasa bank syariah

berdasarkan usia adalah sebagai berikut :

55
56

Diagram 4.2
Hasil Informan berdasarkan jenis kelamin

50 - 70 Tahun
20%

40 - 50 Tahun 20 - 40 Tahun
20% 60%

20 - 40 Tahun 40 - 50 Tahun 50 - 70 Tahun

Sumber: Diolah Oleh Peneliti

Berdasarkan Diagram 4.2 ditemukan hasil data usia dari informan dengan

kisaran umur 20 – 40 Tahun terdapat tiga orang informan yaitu, Bapak Usman

Hendarsyah berusia 30 Tahun, Bapak Syamsul Arif Berusia 31 Tahun dan Bapak

Rijal Nurpamungkas berusia 26 Tahun. Untuk usia dengan kisaran 40 – 50 Tahun

terdapat satu orang informan yaitu Ibu Inda Maryanti yang berusia 43 Tahun, dan

terakhir informan yang berusia kisaran 50 – 70 Tahun Bapak Mamat Mulyana yang

berusia 65 Tahun.

Hasil Data Informan Berdasarkan Pekerjaan

Hasil data informan yang diperoleh penulis dari narasumber dalam penelitian

tentang minat kelompok tani ikan Desa Nagrog menggunakan jasa bank syariah

berdasarkan pekerjaan sebagai berikut :


57

Diagram 4.3
Hasil Data Informan Berdasarkan Pekerjaan
Karyawan
Swasta; 20%

Petani Ikan; 60%


Petani Cengkeh;
20%

Sumber: Diolah Oleh Peneliti

Berdasarkan Diagram 4.3 ditemukan bahwa tidak semua petani ikan sebagai

pekerjaan utamanya, ada juga yang sebagian mendirikan usaha tani ikan sebagai

pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan diluar pekerjaan utamanya,

seperti Bapak Mamat Mulyana yang pekerjaan utamanya sebagai petani cengkeh

dan Ibu Inda Maryani yang pekerjaan utamanya sebagai karyawan swasta.

Hasil Data Informan Berdasarkan Pendidikan

Hasil data informan yang diperoleh penulis dari narasumber dalam penelitian

tentang minat kelompok tani ikan Desa Nagrog menggunakan jasa bank syariah

berdasarkan Pendidikan sebagai berikut :

Diagram 4.4

Hasil Data Informan Berdasarkan Pendidikan

Strata 1; 40% SMP; 40%

SMA; 20%
58

Berdasarkan Diagram 4.4 ditemukan bahwa 2 pelaku tani ikan di Desa

Nagrog berpendidikan Sekolah Menengah Pertama, 1 Sekolah Menengan Atas, dan

2 Strata 1. Ini menjelaskan bagaimana program yang dilakukan oleh pemerintah

tidak berdasarkan tingkat pendidikan pelaku, melainkan keinginan untuk

mendiriakan usaha, sehingga mereka yang berpendidikan di bawah Sekolah

Menengah Atas juga bisa mengembangkan usaha.

Hasil Data Informan Berdasarkan Status Pernikahan

Hasil data informan yang diperoleh penulis dari narasumber dalam penelitian

tentang minat kelompok tani ikan Desa Nagrog menggunakan jasa bank syariah

berdasarkan Status Pernikahan sebagai berikut :

Diagram 4.5
Hasil Data Informan Berdasarkan Status Pernikahan

Lajang; 40%

Menikah; 60%

Menikah Lajang

Sumber: Diolah Oleh Peneliti

Berdasarkan Diagram 4.5 ditemukan bahwa sebagian petani ikan belum

menikah diantara ada Bapak Usman Hendarsyah dan Bapak Rijal Pamungkas,

sedangkan untuk Bapak Syamsul Arif, Bapak Mamat Mulyana dan Ibu Inda

Maryani sudah berstatus Menikah.


59

Hasil Data Informan Berdasarkan Pengahasilan

Hasil data informan yang diperoleh penulis dari narasumber dalam penelitian

tentang minat kelompok tani ikan Desa Nagrog menggunakan jasa bank syariah

berdasarkan penghasilan dari usaha tani ikan sebagai berikut :

Diagram 4.6
Hasil Data Informan Berdasarkan Pengahasilan

20%
40%

40%

Rp. 3.500.000 - Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 - Rp. 7.500.000


Rp. 7.500.000 - Rp. 11.000.000

Sumber: Diolah Oleh Peneliti

Beradasarkan Diagram 4.6 ditemukan bahwa petani ikan di Desa Nagrog

tidak berpenghasilan dalam kurun waktu perbulan, melainkan mengikuti

siklus panen yaitu per enam bulan, dengan penghasilan kisaran Rp. 3.500.000

– Rp.11.000.000 per enam bulan atau sekali panen. Untuk Bapak Usman

Hendasryah sendiri karena sebagai ketua kelompok tani ikan, maka mendapat

tunjangan dari pemerintah perbulan, dan jika di akumulasikan dengan hasil

yang biasa didapatkan oleh Bapak Usman maka mencapai Rp. 9.000.000

dalam satu kali panen.


60

4.2 Pembahasan

Perkembangan Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa

Permintaan akan konsumsi ikan air tawar masih tergolong tinggi pada

masyarakat Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa barat. Masyarakat Desa Nagrog

Kecamatan Wanayasa adalah salah satu daerah penghasil ikan air tawar

disamping profesi mereka sebagai petani . Hal ini didukung dengan kondisi suhu

dan air yang melimpah yang sesuai dengan pembudidayaan ikan air tawar seperti

ikan mas dan ikan nila. Maka dari itu, disinilah berperan penting yang namanya

pemberdayaan masyarakat terhadap kekayaan sumber daya yang terdapat pada

Desa Nagrog Kecamatan Wanayasa di bidang pertanian ikan. Dukungan dari

pemerntah untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Desa Nagrog dengan

cara mengsosialisasikan seputar budidaya ikan air tawar, yang kemudian

diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi ikan air tawar yang berkualitas

dalam upaya memenuhi kebutuhan permintaan ikan air tawar bagi masyarakat

Kabupaten Purwakarta dan Daerah lainya, serta untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup khususnya untuk masyarakat Desa Nagrog.

a. Perkembangan Jumlah Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog

Setelah adanya pendirian balai penelitian dari pemerintah provinsi,

maka pada tahun 2008 masyarakat mendirikan kelompok petani ikan

pertama di Desa Nagrog yang bernama Kelompok Petani Ikan Pusaka,

kelompok tersebut menjadi cikal bakal dari kelompok-kelompok tani ikan

lainya. Lalu pada tahun 2011 kelompok petani ikan Tunas Narwana

didirikan menjadi kelompok tani ikan kedua yang ada di Desa Nagrog.
61

Setelah itu berdiri kelompok tani ikan ke tiga pada tahun 2017 dengan

nama kelompok tani ikan Berkah Nirwan. Lalu pada tahun 2019 juga

berdiri kelompok tani ikan Mina Sumber Rezeki menjadi kelompok tani

ikan ke empat yag berdiri di Desa nagrog. Dan kelompok tani ikan yang

terakhir yaitu Kelompok Tani Ikan Anugrah yang berdiri pada tahun 2021.

Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu

pengawas kelompok tani ikan Tunas Narwana sebagai berikut:

“Dari 2008 sampai 2023 sudah ada 5 kelompok dengan keseluruhan


anggota termasuk pengurus 125 orang. Masyarakat melihat peluang
yang baik dan menjanjikan menjadi petani ikan sehingga membuat
yang lain ikut terjun menggeluti usaha tani ikan, terutama yang
awalnya berprofesi sebagai petani”42.

b. Perkembangan Jumlah Anggota Kelompok Tani Ikan di Desa Nagrog

Anggota kelompok tani ikan Desa Nagrog, Wanayasa, Purwakarta

berawal hanya memiliki 15 anggota saja pada tahun 2008 termasuk

kepengurusan. Sampai sekrang anggota Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog

berkembang mencapai 125 anggota dengan termasuk kepengurusan di

dalam nya.

Anggota dari masing-masing kelompok ikan tani berjumlah 25 orang

anggota dari tiap masing-masing kelompok. Terdapat pembatasan dalam

jumlah kelompok tani ikan di Desa Nagrog, pembatasan tersebut hanya

sampai 25 orang saja termasuk pengurus, hal ini karena untuk menertibkan

administrasi penerimaan bantuan yang di berikan oleh pemerintah Provinsi

42
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Mamat Mulyana Sebagai Pengawas Kelompok
Tani Ikan, “Perkembangan Anggota Kelompok Tani Desa Nagrog” (Purwakarta, 2023).
62

dan Kementerian perikanan dan kelautan. Jadi jumlah anggota kelompok

tani ikan Desa Nagrog yang sudah tercatat sebanyak 125 orang petani ikan.

Adanya penetapan kelompok tani ikan Desa Nagrog hanya sampai

25 anggota per satu kelompok dikarena untuk menertibkaan administrasi

dan untuk memudahkan dalam mengkordinir penerimaan bantuan dari

pemerintah provinsi serta kementerian perikanan dan keluatan yang

diberikan.

c. Perkembangan Jumlah Pendapatan atau Hasil Panen Kelompok Tani

Ikan di Desa Nagrog

Perkembangan pendapatan dari awal tahun 2008 hasil panen

mendapatkan 500 Canting (1 canting berisi 1600 ekor larva ikan), dan

sampai saat ini peningkatan dari penghasilan panen bisa mencapai

1.000.600 canting yang berjumlah 1.600.960.000.000 ekor larva ikan pada

panen terakhir yang diteliti.

Jumlah pendapatan dari petani ikan Desa Nagrog tergantung dari

berapa banyak hasil panen, rata-rata pendapatan petan ikan dihitung per

enam bulan dengan kisaran pendapatan Rp. 3.500.000 – Rp. 11.000.000.

Nilai pendapatan tersebut bersih dan belum dipotong biaya lainya. Hasil

wawancara dengan Anggota kelompok tani ikan Tunas Narwana:

“Pengahasilan tergantung panen, panen kita 6 bulan sekali, kalau

sedang bagus maksimal kita dapat Rp. 11.000.000 satu kali panen,

paling kecil kisaran Rp. 3.500.000”43

43
Petikan Hasil Wawancara Samsul Arif, Selaku Anggota Kelompok Tani Ikan“Penghasilan
Dan Pendapatan” (Purwakarta, 2023).
63

d. Perkembangan Bantuan Pemerintah Terhadap Kelompok Tani Ikan

di Desa Nagrog

Kelompok petani ikan Desa Nagrog menerima bantuan dari

kementerian perianan dan kelautan, selain menerima bantuan dari

kementerian petani ikan Desa Nagrog juga menerima bantuan dari

pemerintah provinsi Jawa Barat berupa pakan ikan kepada kelompok lalu

di bagikan kepada setiap anggotanya. Bantuan tersebut turun dari

kementerian setiap 3 tahun sekali, sedangkan dari Pemerintah provinsi 2

tahun sekali, namun diluar bantuan rutin ada juga bantuan program yang

tidak tentu waktunya dari kementerian kelautan dan perikanan, biasanya

bantuan program tersebut berupa pakan ikan, indukan dan bibit serta

fasilitas kelompok berupa logistik atau peralatan yang digunakan oleh para

petani ikan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan

salah satu pengawas petani ikan sebagai berikut:

“Bantuan yang dilakukan oleh pemerintah sangat membantu para


petani ikan di Desa Nagrog, terkadang saat hasil penen menurun,
bantuan dari pemerintah sangat membantu karena bisa mengganti
biaya pembelian pakan atau bibit. Sampai saat ini program bantuan
pemerintah masih ada dan banyak petani ikan yang berkembang
karena dibantu juga oleh pemerintah”44

e. Perkembangan Jumlah Konsumen Kelompok Tani Ikan di Desa

Nagrog

Berkembangnya kelompok ikan tani Desa Nagrog besar dipengaruhi

oleh jumlah konsumen yang terus meningkat sampai saat ini. Saat pertama

44
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Mamat Mulyana, Selaku Pengawas Kelompok
Tani Ikan Desa Nagrog “Bantuan Pemerintah Terhadap Kelompok Tani Ikan” (Purwakarta, 2023).
64

kali pendirian kelompok tani ikan hanya mengirim untuk sekitaran

Kabupaten Purwakarta, yaitu daerah Kecamatan Jatiluhur saja dengan

hanya 1 konsumen lalu berkembang menjadi 26 konsumen sampai

sekarang. Lalu cakupan ekspor ikan berkembang sampai luar daerah

Kabupaten Purwakarta (Jatiluhur, Maniis, Cirata, Palumbon) seperti

Subang (Tanjungsiang, Timanggu, Cibuang , Langgensari, Anggasari

,Jalan cagak), Indramayu (Cimeti, Sukamaju, Widasari, Haurgelis,

Indramayu), Cirebon (Ciwaringin, Gempol, Losari, Pabuaran, Palumbon,

Tengahtani, Ciwaringin, Gunung jati, Pabedilan) sampai Lampung(

Balitung, Pesawaran).

Perkembangan Kelompok tani ikan di Desa Nagrog terbilang lancar

dan sedikit hambatan, biasanya produksi akan menurun tergantung dari

cuaca. Hal tersebut dirasakan oleh anggota tani ikan Desa Nagrog dimana

panen ikan akan menurun apabila cuaca tidak stabil. Hasil wawancara

dengan ketua kelompok tani ikan tunas narwana:

“Jika melihat dari awal perkembangan petani ikan di Desa Nagrog,


kita akan bisa menyimpulkan perkembangan yang baik dan
terbilang cepat, namun di dalam perkembangan itu terkadang ada
hambatan seperti cuaca yang membuat hasil panen menurun”45.

45
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Rizal Nurpamungkas, Selaku Ketua Kelompok
Tani Tunas Narwana “Perkembangan Konsumen” (Purwakarta, 2023).
65

Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa Menggunakan Jasa

Perbankan Syariah

Minat ialah dorongan yang disebabkan oleh seseorang untuk membeli

produk. Dengan pengertian lain, Minat adalah sebuah rasa yang menunjukan

kesukaan atau ketertarikan pada suatu barang atau hal yang muncul tanpa ada yang

menyuruh46. Minat seseorang dalam memilih produk dan jasa bank berbeda dengan

orang lain, tergantung pada faktor atau indikator yang ditemui oleh seseorang

tersebut, termasuk yang dirasakan oleh penjual dan pembeli terdapat perbedaan

dalam minat menggunakan jasa bank syariah untuk melakukan transaksi atau

sekedar menabungnya saja, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.7

Minat Kelompok Tani Ikan Menggunakan Jasa Bank Syariah

Indikator No. Uraian


Kelompok Tani Ikan hanya sebatas pernah mendengar
1
bank syariah tapi tidak mengetahui secara pasti
Kelompok Tani Ikan pernah mencari informasi dari teman,
2
masyarakat, dan media sosial
Pengetahuan
Kelompok Tani Ikan mencari informasi melalui media
3
sosial dan teman
Kelompok Tani Ikan berminat menggunakan jasa bank
4
syariah jika sudah mengetahui produknya
Kelompok Tani Ikan belum mengetahui produk-produk
5
bank syariah
40% mengetahui produk bank syariah hanya bagi hasil
Produk 6
saja, sisanya 60% tidak mengetahui produk bank syariah
Produk bank syariah harus mudah digunakan, bebas riba,
7
dan terhindak dari praktek "bank emok"

Asnawati Matondang, “Pengaruh Antara Minat Dan Motivasi Dengan Prestasi Belajar,”
46

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (2018): 24–32.


66

Indikator No. Uraian


Layanan bank syariah jangan memberikan bunga yang
8
besar, dan memudahkan pinjaman modal usaha
40% Kelompok Tani Ikan mengetahui lokasi bank syariah,
9
60% tidak mengetahui lokasi bank syariah
Tanggapan Kelompok Tani Ikan terhadap lokasi bank
Lokasi 10
syariah sangat jauh
Kelompok Tani Ikan berminat menggunakan jasa bank
11
syariah jika lokaisnya lebih dekat didaerah Wanayasa
12 Pendapatan Kelompok Tani Ikan berkisar 3 juta-11 juta
Biaya yang harus dikeluarkan kisaran 2 juta-6 juta dalam
13
Pendapatan 6 bulan
keinginan menggunakan jasa bank syariah di kalangan
14
Kelompok Tani Ikan tergantung pengeluaran
Belum ada keluarga Kelompok Tani Ikan yang
15
menggunakan jasa bank syariah
Lingkungan dan Masyarakat sekitar Kelompok Tani Ikan masih jarang
16
Budaya yang menggunakan jasa bank syariah
Kelompok Tani Ikan belum pernah mendapatkan ajakan
17
menggunakan jasa bank syariah
Bank syariah dalam pandangan Kelompok Tani Ikan tidak
18
ada riba dan bisa jadi angsuran lebih rendah
20% berpendapat sudah bagus terhindar dari riba, tapi 80%
Religiusitas 19
tidak mengetahuinya
Bank syariah yang di inginkan Kelompok Tani Ikan cicilan
20
yang murah, dan mudah pinjaman modal usaha

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dijelaskan bahwa minat petani ikan Desa

Nagrog menggunakan jasa bank Syariah tergantung beberapa indikator sebagai

berikut:

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

disadari oleh seseorang. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai

sumber, seperti kepercayaan yang didasarkan dari tradisi, kebiasaan-

kebiasaan dan agama, pengalaman, akal pikiran, dan intuisi individual.


67

Pengetahuan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui,

pedoman dalam membentuk suatu tindakan seseorang, dan dapat juga

didefinisikan sebagai fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh

melalui pengalaman atau pembelajaran. Pengetahuan dapat dijadikan

sebagai sumber pemecahan suatu masalah. Tingkat pengetahuan seseorang

dapat diukur dengan wawancara atau angket 47. Pengetahuan kelompok

petani ikan untuk menggunakan jasa bank syariah sebagai berikut :

1) Kelompok Tani Ikan hanya sebatas pernah mendengar bank syariah tapi

tidak mengetahui secara pasti, karena petani ikan Desa Nagrog hanya

mendapat informasi dari masyarakat, sehingga informasi yang di dapat

tidak lengkap dan menjadi sebatas informasi yang lewat saja dan tidak

mencari informasi kembali secara mendalam tentang bank Syariah. Hal

ini dibuktikan dengan pengetahuan salah kelompok petani ikan Desa

Nagrog yang belum tahu sama sekali tentang perbankan syariah:

“Kalo masalah bank syariah saya pernah mendengar cuma tidak

mengetahui”48.

2) Kelompok Tani Ikan pernah mencari informasi dari teman, masyarakat,

dan media sosial. Bagi petani ikan yang mendapatkan informasi dari

teman dan masyarakat tidak mengetahui lebih, sedangkan ada sebagian

anggota tani ikan yang memang dengan sengaja mencari tahu tentang

bank Syariah menggunakan media sosial, namun hasil dari pencarian

47
F. Budi Hardiman, Filsafat Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche (Jakarta:
Gramedia Pusaka Utama, 2007), 82.
48
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Syamsul Arif Selaku Anggota Tani Ikan Tunas
Narwana(Purwakarta, 2023).
68

yang didapatkan tentunya tidak berlanjut sehingga hanya sedikit

informasi yang di dapat perihal bank Syariah Sebagaimana wawancara

ketua kelompok mina suber rezeki:

“Tidak semuanya tahu informasi tentang bank syariah, apalagi


sebagian dari anggota kelompok petani ikan gagap teknologi,
adapun yang mengetahui diluar menggunakan media sosial,
mereka mendapatkan informasi mulut ke mulut dari
masyarakat”49.

3) Kelompok Tani Ikan berminat menggunakan jasa bank syariah jika

sudah mengetahui produknya, hal tersebut terjadi karena sebagian lagi

menganggap bahwa bank syariah akan sama dengan bank konvensional

walaupun sudah mengetahui. Kurangnya literasi membuat sebagian

yang mendengarkan dari mulut ke mulut hanya beranggapan dan

mudah menyimpulkan tanpa mencari tahu lebih terkait produk bank

syariah. Padahal jika melihat dari transaksi pembayaran walaupun ada

produk bagi hasil, tapi setidaknya tidak ada riba dalam transaksi

tersebut. sebagaimana hasil lanjutan wawancara dengan Ketua

kelompok tani ikan Mina Sumber Rezeki:

“Anggota tani ikan hanya mengetahui bahwa bank syariah sama


dengan bank konvensional, saya sendiri mengetahui bank syariah
hanya sebatas bagi hasil dan menggunakan akad saja dari
informasi yang lewat di media sosial saya ”50.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh wawancara dengan anggota

kelompok tani Berkah Nirwana, yaitu:

49
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Usman Hendarsyah Selaku Ketua Kelompok
Tani Ikan Minat Sumber Rezeki, (Purwakarta, 2023).
50
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Usman Hendarsyah Selaku Ketua Kelompok
Tani Ikan Mina Sumber Rezeki, "Pengetahuan Bank Syariah" (Purwakarta, 2023).
69

“Saya hanya mengetahui bank syariah dari anak saya, dan hanya

mendapatkan informasi mengenai bank syariah tidak memakai

bunga”51.

b. Produk

Produk adalah hal utama bagi masyarakat dalam menentukan minat,

masyarakat cenderung akan membeli dan memilih produk yang

beramanfaat dan bernilai bagi diri sendiri atau bagi kepentingan

masyarakat tersebut. Di butuhkan informasi menngenai suatu produk agar

seseorang bisa membeli atau menggunakan produk tersebut, sama halnya

dengan produk dari bank syariah, masyarakat haruslah mngetahui dahulu

produk dari bank syariah sebelum mereka memustukan untuk memakai

jasa transaksi menggunakan bank syariah. Pengetahuan kelompok petani

ikan Desa Nagrog terhadap produk bank Syariah adalah sebagai berikut:

1) Kelompok Tani Ikan belum mengetahui produk-produk bank

Syariah namun sebagian lainya menanggapi bank Syariah sama

saja dengan bank konvensional. Dikarena karena pernah terjadi

kasus dimana ada lembaga keuangan (rentenir) kepada

masyarakat yang mengatasnakaman bank syariah, sehingga

sebagian anggota kelompok yang percaya menjadi trauma dan

beranggapan bahwa bank syariah dan konvensional sama saja.

51
Petikan Hasil Wawancara Dengan Ibu Inda Maryani Selaku Anggota Kelompok Tani Ikan
Berkah Nirwana, “Pengetahuan Tentang Bank Syariah” (Purwakarta, 2023).
70

Sebagaimana wawancara dengan selaku ketua kelompok petani

ikan Tunas Narwana:

“Saya pernah meminjam uang di lembaga yang mengatas

namakan bank syariah tapi memiliki bunga yang terlampau

besar”52

2) 40% mengetahui produk bank syariah hanya bagi hasil saja,

sisanya 60% tidak mengetahui produk bank syariah, Produk bank

syariah yang diketaui oleh anggota kelompok tani ikan Desa

Nagrog hanya bagi hasil saja atau tidak menggunakan bunga

dalam jasa transaksi nya, karena anggota kelompok tidak

menerima edukasi dan sosialisasi dari lembaga bank syariah

sehingga pemgetahuan tentang produk bank syariah hanya

sebatas bagi hasil saja. Sebagaimana wawancara dengan ketua

kelompok tani ikan Tunas Narwana :

“Kalau dari produk saya belum mengetahui, cuman saya

pernah dengar di bank syariah ada bagi hasil sebagai

pengganti bunga”53

3) Produk bank syariah harus mudah digunakan, bebas riba, dan

terhindak dari praktek "bank emok", Harapan pelaku usaha tani

terhadap bank syariah adalah adanya sosialisasi, sehingga semua

anggota paham dan tahu tentang produk dari bank syariah.

52
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Rijal Nurpamungkas Selaku Ketua Kelompok
Tani Ikan Tunas Narwana, “Produk - Produk Bank Syariah” (Purwakarta, 2023).
53
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Rijal Nurpamungkas Selaku Ketua Kelompok
Tani Ikan Tunas Narwana, “Pengetahuan Produk” (Purwakarta, 2023).
71

Sebagaimana wawancara dengan anggota petani ikan Tunas

Narwana:

“Ya saya berharap ada sosialisasi dari bank syariah, agar


kelompok petani ikan yang ada di Desa Nagrok mengetahui
informasi seputar bank syariah dengan baik, agar siapa tahu
saat kita memilih untuk beralih menggunakan bank syariah
akan bisa lebih meningkatkan penghasilan”54

4) Layanan bank syariah jangan memberikan bunga yang besar, dan

memudahkan pinjaman modal usaha, yang diharapkan oleh

kelompok tani ikan Desa Nagrog adalah layanan yang bebas riba

dan tidak ada bunga dalam transaksinya.

c. Lokasi

Lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut

menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi menjadi salah satu

faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan jasa

bank syariah.

1) 40% Kelompok Tani Ikan mengetahui lokasi bank syariah, 60%

tidak mengetahui lokasi bank syariah. Diantaranya ketua dan

bendahara dari masing-masing kelompok tani ikan, karena ketua

dan bendahara saja yang melakukan transaksi untuk keuangan

kelompok tani ikan di Desa Nagrog. Hasil wawancara dengan

ketua kelompok tani Mina Sumber Rezeki:

54
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Syamsul Arif Selaku Anggota Kelompok Tani
Ikan Tunas, “Produk Bank Syariah” (Purwakarta, 2023).
72

“yang mengetahui haya kepengurasan inti seperti ketua dan

bendahara”55

2) Tanggapan Kelompok Tani Ikan terhadap lokasi bank syariah

sangat jauh, lokasi bank syariah menurut anggota kelompok tani

ikan sangat jauh dari Desa Nagrog, karena harus ke pusat kota

atau kantor cabang, bank syariah belum ada kantor kas untuk

daerah wanayasa, sehingga kelompok petani ikan memilih

transaksi di bank yang sudah tersedia dekat dengan Desa Nagrog.

Sebagaimana hasil wawancara dengan pengawas kelompok tani

ikan Desa Nagrog:

“Lokasi bank syariah sangat jauh, sehingga saya bahkan

anggota yang lain memilih transaksi di bank yang dekat agar

mengurangi biaya dan kerugian”56

3) Kelompok Tani Ikan berminat menggunakan jasa bank syariah

jika lokaisnya lebih dekat didaerah Wanayasa. Hal tersebut

diperkuat hasil jawaban saat wawancara dengan salah satu

anggota kelompok tani Ikan Tunas Narwana

“Tentunya jika lokasi bank syariah atau transaksi bank

syariah ada di Desa Nagrog akan memudahkan dan

mengurangi biaya tarnsaksi bagi saya”57

55
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Usman Hendarsyah, “Pengetahuan Tentang
Lokasi Bank Syariah” (Purwakarta, 2023).
56
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Mamat Mulyana Selaku Pengawas Kelompok
Tani Ikan Desa Nagrog, “Lokasi Bank Syariah” (Purwakarta, 2023).
57
Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Syamsul Arif Selaku Anggota Kelompok Tani
Ikan Tunasnarwana, “Lokasi Bank Syariah” (Purwakarta, 2023).
73

d. Pendapatan

Pendapatan menjadi salah satu penentu masyarakat dalam

memutuskan untuk menabungkan sebian pemghasilanya atau tidak.

Pendapatan yang melatarbelakangi kelompok tani ikan Desa Nagrog

adalah sebagai berikut:

1) Pendapatan Kelompok Tani Ikan berkisar 3juta-11juta

Pendapatan kelompok tani ikan Desa Nagrog di hitung dari

pendapatan anggota dengan rata-rata penghasilan berkisar Rp.

3.000.000 – Rp. 11.000.000. Hasil wawancara dengan ketua

kelompok tani ikan Mina Sumber Rezeki:

“Pendapatan untuk sementara ini stabil berkisar

Rp.3.500.000 sampai Rp.11.000.000 karena konsumen masih

terus mengambil ikan dari kelompok tani ikan Desa Nagrog”58

2) Biaya yang harus dikeluarkan kisaran 2 juta-6 juta dalam 6

bulan Rata-rata pengeluaran kelompok tani ikan Desa Nagrog

sampai Rp. 2.000.000 – Rp. 6.000.000 untuk kebutuhan usaha

tani ikan, tentunya hal ini menjadi alasan minimnya kelompok

tani ikan Desa Nagrog menabung di bank. Hasil wawancara

dengan anggota kelompok tani Tunas Narwana menyebutkan:

“Banyaknya transaksi tergantung kebutuhan dari usaha


tani ikan sendiri, seperti untuk membeli pakan, bibit,

58
Usman Hendarsyah, “Wawancara Tentang Pendapatan Kelompok Tani Ikan” (Purwakarta:
Ketua Kelompok Tani Ikan Mina Suber Rezeki, 2023).
74

logistik dll berkisar Rp. 2.000.000 – Rp. 6.000.000


tergantung besar kecil usaha tani ikan nya”59
Untuk proses transaksinya terbilang cepat apabila hanya

mengirim atau menerima uang saja, berbeda apabila pihak petani

ikan menggunakan jasa pinjaman modal, maka pencairan bisa

mencapai satu minggu dari pihak bank.

“Kalau untuk transaksi mengirim dan menerima uang

sebentar dan selesai pada hari itu juga. Sedangkan jika kita

mengajukan pinjaman untuk usaha biasanya menunggu

sampai satu minggu atau lebih”60

3) Keinginan menggunakan jasa bank syariah di kalangan

Kelompok Tani Ikan Sekitar 16% (100%) atau 20 orang dari 125

keseluruhan anggota kelompok tani ikan yang bersedia

menggunakan jasa layanan perbankan syariah, apabila terdapat

lembaga bank syariah yang mudah di jangkau, dari 40 orang

tersebut rata-rata adalah mereka yang tidak hanya

menggantungkan hidup pada usaha tani ikan saja, melainkan

memiliki penghasilan dari pekerjaan lainya.

e. Lingkungan

Lingkungan sosial budaya adalah kelompok sosial budaya yang

hidup dalam batas-batas tertentu yang ditata berdasarkan norma sosial

59
Petikan Hasil wawancara dengan bapak syamsul arif selaku anggota kelompok tani ikan
tunas narwana, “Biaya Pengeluaran” (Purwakarta, 2023).
60
Petikan hasil wawancara dengan bapak syamsul arif selaku anggota kelompok tani ikan
tunas narwana, “Pendapatan Tani Ikan” (Purwakarta, 2023).
75

budaya yang membedakannya dengan lingkungan alam. lingkungan

budaya membentuk cara berpikir dan bertingkah laku yang khas bagi para

anggotanya, cara berpikir dan bertingkah laku tersebut merupakan hasil

pengkondisian budaya (cultural conditioning)61. Indikator lingkungan

yang mempengaruhi minat kelompok tani ikan dalam menggunakan jasa

transaksi bank syariah adalah sebagai berikut:

1) Belum ada yang menggunakan jasa bank syariah di lingkungan

anggota kelompok tani Desa Nagrog, dikarenakan tidak adanya

sosiliasi dan minimnya informasi sehingga sampai sekarang

belum ada satu pun anggota yang pernah melakukan transaksi

menggunakan jasa bank syariah. Sebagaimana hasil wawancara

dengan anggota kelompok tani ikan Berkah Narwana:

“Belum ada yang transaksi menggunakan jasa bank syariah,


karena mayoritas anggota tidak mengetahui produk dari bank
syariah, serta belum pernah ada sosialisasi dari bank syariah
kepada kelompok tani ikan Desa Nagrog, jikalau ada pun
paling masyarakat di luar kelompok tani ikan”62

2) Masyarakat sekitar Kelompok Tani Ikan masih jarang yang

menggunakan jasa bank syariah Informasi yang didapat oleh petani

ikan di Desa Nagrog dari lingkungan masyarakat bukan berupa

ajakan untuk menggunakan bank syariah, tapi hanya sekedar

informasi mengenai bank syariah.

61
R Kusherdyana, “Pengertian Budaya, Lintas Budaya, Dan Teori Yang Melandasi Lintas
Budaya,” Pemahaman Lintas Budaya 1, no. 1 (2020): 1–63.
62
petikan hasil wawancara dengan ibu inda maryani selaku anggota kelompok tani ikan
berkah narwana, “Lingkungan Kelompok Tani Ikan Menggunakan Bank Syariah” (Purwakarta,
2023).
76

3) Kelompok Tani Ikan belum pernah mendapatkan ajakan

menggunakan jasa bank syariah Anggota kelompok tani ikan belum

pernah mendapatkan ajakan dari tetangga atau saudaranya untuk

menggunakan jasa bank syariah, hanya memberikan informasi saja.

f. Religiusitas

Religiusitas dalam konteks keislaman pun sudah tersirat dalam

ajaran agama Islam dalam proses menjalankan ajaran agama secara

kaffah atau menyeluruh63. Indikator religiusitas dalam minat kelompok

tani ikan Desa Nagrog adalah sebagai berikut:

1) Bank syariah dalam pandangan Kelompok Tani Ikan tidak ada riba

dan bisa jadi angsuran lebih rendah, Tanggapan kelompok tani ikan

terkait layanan bank syariah cenderung lebih mengetahui tidak

adanya riba dan angsuran ketika meminjam lebih rendah.

2) 20% berpendapat sudah bagus terhindar dari riba, tapi 80% tidak

mengetahuinya Namun sebagian lagi anggota kelompok tani ikan

yang sudah mengetahui tentang bank syariah menganggap bahwa

bank syariah sesuai dengan syariat agama Islam karena tidak

mengikut sertakan bunga, melainkan mengganti dengan sistem bagi

hasil atau Nisbah dalam jasa transaksinya.

3) Bank syariah yang di inginkan Kelompok Tani Ikan cicilan yang

murah, dan mudah pinjaman modal usaha, kelompok tani desa

63
Eva Mardiana, Husni Thamrin, and Putri Nuraini, “Analisis Religiusitas Terhadap Minat
Menabung Di Bank Syariah Kota Pekanbaru,” Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance 4,
no. 2 (2021): 512–520.
77

nagrog berharap lembaga bank syariah dapat membantu kelompok

tani ikan memper mudah proses pinjaman modal usaha dan saat

pengembalian cicilanya rendah.

Dengan Lingkungan yang sangat religius, tentunya bukan hanya

kelompok tani ikan saja yang mengharapkan bank syariah ada di Desa

Nagrog, melainkan masyarakat Desa Nagrog juga. Karena dengan

lingkungan yang baik dalam segi agama, tentunya akan berjalan dengan

baik jika di terapkan di lingkungan Desa Nagrog.


BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

perkembangan kelompok Tani Ikan di Desa Nagrog Wanayasa Purwakarta sebagai

berikut: a) Jumlah kelompok Tani Ikan di Desa Nagrog 2008 hanya 1 kelompok

Tani Ikan, sekarang sudah ada 5 kelompok Tani Ikan. b) Jumlah anggota tahun 2008

hanya 15 orang sekarang sudah mencapai 125 orang yang tersebar di 5 kelompok

Tani Ikan. c) Jumlah pendapatan kelompok Tani Ikan di Desa Nagrog 2008 hanya

mengahsilkan 500 canting, sekarang sudah mencapai 1.000.600 canting. d) Bantuan

pemerintah terhadap kelompok Tani Ikan di Desa Nagrog dari Pemerintah Provinsi

2 tahun sekali, sedangkan dari Kementerian 3 tahun sekali. e) Jumlah konsumen

kelompok Tani Ikan di Desa Nagrog tahun 2008 hanya 1 di Jatiluhur, sedangkan

sekarang sudah mempunyai 26 konsumen yang tersebat di daerah Purwakarta,

Subang, Indramayu, Cirebon, dan Lampung.

Minat kelompok Tani Ikan Desa Nagrog menggunakan Jasa Bank Syariah

adalah sebagai berikut : 1) Indikator pengetahuan mendapatkan respon : a).

Kelompok Tani Ikan hanya sebatas pernah mendengar bank syariah tapi tidak

mengetahui secara pasti; b). Kelompok Tani Ikan pernah mencari informasi dari

teman, masyarakat, dan media sosial; c). Kelompok Tani Ikan berminat

menggunakan jasa bank syariah jika sudah mengetahui produknya. 2) Indikator

Produk mendapatkan respon: a). 40% mengetahui produk bank syariah hanya bagi

hasil saja, sisanya 60% tidak mengetahui produk bank syariah; b). Produk bank

78
79

syariah harus mudah digunakan, bebas riba, dan terhindak dari praktek "bank

emok"; c). Layanan bank syariah jangan memberikan bunga yang besar, dan

memudahkan pinjaman modal usaha. 3) Indikator lokasi mendapatkan respon : a).

40% Kelompok Tani Ikan mengetahui lokasi bank syariah, sedangkan 60% tidak

mengetahui lokasi bank syariah; b). Tanggapan Kelompok Tani Ikan terhadap

lokasi bank syariah sangat jauh; c). Kelompok Tani Ikan berminat menggunakan

jasa bank syariah jika lokaisnya lebih dekat didaerah Wanayasa. 4) Indikator

Pendapatan mendapatkan respon : a). Pendapatan Kelompok Tani Ikan berkisar 3

juta-11 juta; b). Biaya yang harus dikeluarkan kisaran 2 juta-6 juta dalam 6 bulan;

c). Keinginan menggunakan jasa bank syariah di kalangan Kelompok Tani Ikan

tergantung pengeluaran. 5) Indikator lingkungan dan budaya mendapatkan

respon : a). Belum ada keluarga Kelompok Tani Ikan yang menggunakan jasa bank

syariah; b). Masyarakat sekitar Kelompok Tani Ikan masih jarang yang

menggunakan jasa bank syariah; c). Kelompok Tani Ikan belum pernah

mendapatkan ajakan menggunakan jasa bank syariah. 6) Indikator religiusitas

respon : a). Bank syariah dalam pandangan Kelompok Tani Ikan tidak ada riba dan

bisa jadi angsuran lebih rendah; b). 20% berpendapat sudah bagus terhindar dari

riba, tapi 80% tidak mengetahuinya; c). Bank syariah yang di inginkan Kelompok

Tani Ikan cicilan yang murah, dan mudah pinjaman modal usaha.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai minat dari kelompok tani ikan Desa

Nagrog dalam menggunakan jasa bank syariah maka penulis memberikan saran,

yaitu :
80

5.2.1 Kelompok Petani Ikan Desa Nagrog

Kelompok tani ikan harus mencari tahu lebih mendalam tentang layana jasa

bank syariah kekurangan dan kelebihanya, supaya bisa menumbuhkan minat untuk

menggunakan layanan bank syariah dan mudah-mudahan bisa meningkatkan

produktifitas petani ikan Desa Nagrog dengan transaksi yang menggunakan bank

Syariah.

5.2.2 Lembaga Perbankan Syariah

Saran untuk lembaga Perbankan Syariah yaitu, kembangkan program

sosialisasi serta pembuatan fasilitas untuk kegiatan transaksi agar lebih mudah di

Desa-desa yang memiliki potensi ekonomi yang baik seperti Desa Nagrog. Dengan

banyaknya masyarakat muslim yang mendiami Desa-desa terutama di Kabupaten

Purwakarta Provinsi Jawa Barat, maka harusnya menjadi perhatian khusus untuk

lembaga perbankan syariah, agar masyarakat muslim bisa menggunakan transaksi

yang sesuai dengan syariat dan jauh dari praktek riba.

5.2.3 Peneliti Selanjutnya

Penulis memberikan saran untuk peneliti selanjutnya agar menggali lebih

dalam tentang bagaimana faktor yang mampu mempengaruhi petani ikan Desa

Nagrog dalam memakai layanan jasa Bank Syariah.


81

5.2.4 Masyarakat

Masyarakat Desa Nagrog diharapkan mencari informasi lebih mendalam

mengenai bagaimana layanan jasa bank Syariah, meninjau bagaimana lingkungan

masyarakat Desa Nagrog memiliki tingkat religiusitas yang terbilang baik tentunya

akan selaras dengan layanan yang diberikan oleh bank Syariah.


DAFTAR PUSTAKA

Agia, Lintang Nur, and Hafidzah Nurjannah. “Analisis Kualitas Layanan Bank

Syariah Indonesia Menggunakan Importance Performance Analysis.”

Costing: Journal of Economic, Business and Accounting 5, no. 2 (2022):

1570–1574.

Agustina, Asiroch Yulia, Khairunnisa Khairunnisa, and Khoyriyah Khoyriyah.

“Pengaruh Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyaluran Dana (Landing) Bank

Syariah.” Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 5, no. 6 (2023):

2623–2629.

Andrianto, Andrianto, and Muhammad Anang Firmansyah. “Manajemen Bank

Syariah: Implementansi Teori Dan Praktek.” Qiara Media Pustaka, 2019.

Arif, Samsul. “Penghasilan Dan Pendapatan,” 2023.

Gani, Abdul, Bambang Ismaya, and Akhmad Dimyati. “Survei Minat Siswa Dalam

Mengikuti Ekstrakurikuler SepakBola Di SMPN 1 Lemahabang Karawang.”

Riyadhoh: Jurnal Pendidikan Olahraga 4, no. 2 (2022): 47–54.

Hadits.id. “Keutamaan Memberi Kemudahan Kepada Orang Yang Kesulitan.”

Https://Www.Hadits.Id/Hadits/Muslim/2919.

Hanum, Nurlaila, and Sari Sarlia. “Pengaruh Pendapatan Perkapita

TerhadapKonsumsi Di Provinsi Aceh.” Jurnal Samudra Ekonomika 3, no. 1

(2019): 65–73.

Hardiman, F. Budi. Filsafat Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche. Jakarta:

Gramedia Pusaka Utama, 2007.

Hartini, Hawam Machrus, Dewi Retno Suminar, and Seger Handoyo. “Peran Pola

82
83

Permainan Sosial Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak.” Jurnal

Penelitian Dinamika Sosial 2, no. 1 (2001): 66–72.

Hendarsyah, Usman. “Pengetahuan Tentang Lokasi Bank Syariah,” 2023.

———. “Wawancara Tentang Pendapatan Kelompok Tani Ikan,” 2023.

Ilyas, Rahmat. “Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan Syari’ah.” Jurnal

Penelitian 9, no. 1 (2015).

———. “Manajemen Permodalan Bank Syariah.” BISNIS: Jurnal Bisnis Dan

Manajemen Islam 5, no. 2 (2018): 323–338.

Kanusta, Maria. Gerakan Literasi Dan Minat Baca. CV. Azka Pustaka, 2021.

Khumaini, Sabik, Fahrudin Fahrudin, and Samsuri Samsuri. “Pengaruh Fasilitas

Layanan Internet Banking Dan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah

Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Tangerang.” Al Maal: Journal of

Islamic Economics and Banking 3, no. 2 (2022): 143–153.

Korompot, Salim, Maryam Rahim, and Rahmat Pakaya. “Persepsi Siswa Tentang

Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar.” Jambura Guidance and

Counseling Journal 1, no. 1 (2020): 40–48.

Kosasih, Nia J, Sri Murni, and Paulina Van Rate. “Analisis Faktor Internal Dan

Eksternal Terhadap Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018.” Jurnal Emba: Jurnal Riset

Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 9, no. 2 (2021): 20–28.

Kusherdyana, R. “Pengertian Budaya, Lintas Budaya, Dan Teori Yang Melandasi

Lintas Budaya.” Pemahaman Lintas Budaya SPAR4103/MODUL 1, no. 1

(2020): 1–63.
84

Madjid, M Nazori, G W I Awal Habibah, and others. “Pengaruh Bagi Hasil Dan

Kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat Menabung Di Bank Syariah Kota

Jambi.” Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi 3, no. 1 (2023):

56–70.

Maesaroh, Siti. “Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Dan Prestasi

Belajar Pendidikan Agama Islam.” Jurnal kependidikan 1, no. 1 (2013): 150–

168.

Mardiana, Eva, Husni Thamrin, and Putri Nuraini. “Analisis Religiusitas Terhadap

Minat Menabung Di Bank Syariah Kota Pekanbaru.” Jurnal Tabarru’: Islamic

Banking and Finance 4, no. 2 (2021): 512–520.

Matondang, Asnawati. “Pengaruh Antara Minat Dan Motivasi Dengan Prestasi

Belajar.” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (2018): 24–

32.

Mawarni, Rika. “Penerapan Digital Banking Bank Syariah Sebagai Upaya

Customer Retantion Pada Masa Covid-19.” Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran Dan

Penelitian Ekonomi Islam 9, no. 2 (2021): 39–54.

Melandy, Rissyo, and Nurna Aziza. “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri, Sebagai Variabel

Pemoderasi.” SNA, 2006.

Mulyana, Mamat. “Bantuan Pemerintah Terhadap Kelompok Tani Ikan,” 2023.

———. “Kemajuan Anggota Kelompok Tani,” 2023.

Murti, Barastia Windu. “Pengaruh Citra Negara Asal Produk Dan Pengetahuan

Produk Terhadap Niat Beli Smartphone Oppo (Studi Kasus Pada Mahasiswa
85

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung” (2018).

Najib, Mohamad Ainun. “Penguatan Prinsip Syariah Pada Produk Bank Syariah.”

Jurnal Jurisprudence 7, no. 1 (2017): 15–28.

Nasrudin, Juhana. Metodologi Penelitian Pendidikan: Buku Ajar Praktis Cara

Membuat Penelitian. Pantera Publishing, 2019.

Nirwana, Wawancara Dengan Ibu Inda Maryani selaku anggota kelompok Tani

Berkah. “Pengetahuan Tentang Bank Syariah,” 2023.

Nurpamungkas, Rizal. “Perkembangan Konsumen,” 2023.

Petikan hasil wawancara dengan bapak mamat mulyana selaku pengawas kelompok

tani ikan desa nagrog. “Lokasi Bank Syariah,” 2023.

Petikan Hasil wawancara Dengan Bapak rijal Nurpamungkas Selaku Ketua

Kelompok tani ikan tunas narwana. “Pengetahuan Produk,” 2023.

Petikan Hasil Wawancara Dengan Bapak Rijal Nurpamungkas Selaku Ketua

Kelompok Tani Ikan Tunas Narwana. “Produk - Produk Bank Syariah,” 2023.

Petikan hasil wawancara dengan bapak syamsul arif selaku anggota kelompok tani

ikan tunas. “Produk Bank Syariah,” 2023.

Petikan hasil wawancara dengan bapak syamsul arif selaku anggota kelompok tani

ikan tunas narwana. “Pendapatan Tani Ikan,” 2023.

Petikan Hasil wawancara dengan bapak syamsul arif selaku anggota kelompok tani

ikan tunas narwana. “Biaya Pengeluaran,” 2023.

Petikan Hasil wawancara Dengan Bapak Syamsul Arif Selaku Anggota Kelompok

Tani ikan Tunasnarwana. “Lokasi Bank Syariah,” 2023.

petikan hasil wawancara dengan ibu inda maryani selaku anggota kelompok tani
86

ikan berkah narwana. “Lingkungan Kelompok Tani Ikan Menggunakan Bank

Syariah,” 2023.

Purnomo, Sodik Dwi, Heru Cahyo, and Siti Ainul Mukharomah. “Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah Pada

Masyarakat Kabupaten Banyumas.” J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains) 6,

no. 2 (2021): 343–350.

Rachman, Abdul. “Dasar Hukum Kontrak (Akad) Dan Implementasinya Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 8, no. 1

(2022): 47–58.

Rahmah, Rahmah. “Pembiayaan Modal Kerja BAGI Usaha Mikro Kecil Dan

Menengah (UMKM) Dalam Perspektif Undang-Undang No 21 Tahun 2008

Tentang Perbankan Syariah (Studi Pada UMKM Kota Di Medan).” Jurnal

Hukum Kaidah: Media Komunikasi dan Informasi Hukum dan Masyarakat 20,

no. 3 (2021): 261–293.

Ratnasari, Dewi, Muhammad Istan, and Ratih Komala Dewi. “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Pedagang Sayur Bertransaksi Di Bank Syariah (Studi

Kasus Pasar Atas Curup).” IAIN CURUP, 2022.

Rezeki, Usman Hendarsyah selaku ketua kelompok tani ikan Minat Sumber. “No

Title,” 2023.

Rezeki, Wawancara dengan Bapak usman hendarsyah selaku ketua kelompok tani

ikan mina sumber. “No Titl,” 2023.

Romantika, Aditya. “Hubungan Persepsi Tentang Profesionalisme Guru Dan Minat

Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjasorkes Kelas Xi Ips


87

Semester 2 Sma Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010” (2010).

Safitri, Latifah Nurul, and others. “Pengembangan Nilai Agama Dan Moral Melalui

Metode Bercerita Pada Anak.” Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang

Anak Usia Dini 4, no. 1 (2019): 85–96.

Slameto, Belajar, and Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. “Rineka Cipta.” Ja-

karta, cetakan empat (2003).

sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2017.

Suhari, Yohanes. “Keputusan Membeli Secara Online Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya.” Dinamik 13, no. 2 (2008).

Suriani, Nidia, M Syahran Jailani, and others. “Konsep Populasi Dan Sampling

Serta Pemilihan Partisipan Ditinjau Dari Penelitian Ilmiah Pendidikan.”

Jurnal IHSAN: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 2 (2023): 24–36.

Susilo, Endri. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman

Masyarakat Desa Terhadap Produk Perbankan Syariah (Studi Di Desa Sumber

Jaya Jati Agung Lampung Selatan).” UIN Raden Intan Lampung, 2020.

Syah, Rizal Ahmad Nur Alfian.“Faktor Minat Masyarakat Kota Madiun Dalam

Menggunakan Bank Syariah.” IAIN Ponorogo, 2021.

Syamsul Arif Selaku Anggota Tani Ikan Tunas. “T,” 2023.

Wahab, Wirdayani. “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Di

Bank Syariah.” Jebi (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam) 1, no. 2 (2016): 167–

184.

Wanayasa, Nagrog. “Profil Desa Nagrog.”


88

Yusuf, Mukhamad, and others. “Pengaruh Pengetahuan Petani Tembakau Tentang

Perbankan Syariah Terhadap Minat Menggunakan Jasa Perbankan Syariah

(Studi Kasus Pada Petani Tembakau Desa Kerokan, Kec. Tlogomulyo, Kab.

Temanggung, Jawa Tengah).” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.


LAMPIRAN

89
90
Lampiran 1 SK Pembimbi
91
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian
92
Lampiran 3 Surat Balasan Ketersediaan Lokasi
93
Lampiran 4 Bukti Bimbingan 1
94
95
96
97
98
Lampiran 4 Bukti Bimbingan 2
99

Lampiran 6 Panduan Wawancara


Teori Indikator No. Pertanyaan U/Kelompok Tani Ikan
1 Nama Lengkap
2 Usia
3 Jenis Kelamin
Prolog 4 Pendidikan
5 Pekerjaan
6 Pendapatan Perbulan

Perkembangan Jasa bank apa yang banyak digunakan Kelompok Tani Ikan
1. Di Desa Nagrog Wanayasa?
kelompok
Tani Ikan Transaksi apa saja yang banyak digunakan Kelompok Tani
2. Ikan Di Desa Nagrog melalui jasa perbankan?
Berapa biaya yang dihabiskan untuk setiap transaksi di
3. lembaga perbankan?
berapa lama waktu yang dibutuhkan saat bertransaksi
4. menggunakan jasa perbankan?
Bagaimana Perkembangan Kelompok Tani Ikan di Desa
5. Nagrog?
Bagaimana perkembangan Jumlah Anggota kelompok tani
6. ikan di Desa Nagrog?
Bagaimana Perkembangan hasil panen atau pendapatan
7. kelompok tani ikan di Desa Nagrog?
Bagaimana Perkembangan Bantuan pemerintah untuk
8. Kelompok Tani Ikan Di Desa Nagrog?
Bagaimana Perkembangan jumlah konsumen kelompok
9. tani ikan di Desa Nagrog?
Pengetahuan 10. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang bank syariah ?
Pernahkah Bapak/Ibu mencari informasi tentang bank
11.
Syariah?, Jika pernah, melalui media apa?
Minat
Bagaimana cara bapak/ibu mencari tahu tentang bank
12.
syariah ?
Apakah bapak/ibu berminat menggunakan bank syariah ?,
13.
Apa alasannya?
Produk Bagaimana tanggapan bapak/ibu terkait produk-produk
14.
yang disediakan Bank syariah?
15. Apa saja produk bank syariah yang bapak/ibu ketahui ?
Apa yang Bapak/Ibu harapkan dari hadirnya layanan
16.
produk-produk perbankan syariah?
Layanan atau produk Bank Syariah seperti apa yang
17.
Bapak/Ibu harapkan?
Lokasi Apakah Bapak/Ibu mengetahui lokasi kantor Bank Syariah
18.
(Semua Bank Syariah yang ada di Purwakarta)?
Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terkait jangkauan lokasi
19.
Bank Syariah dari lokasi tempat tinggal Bapak/Ibu?
Jika lokasi Bank Syariah lebih dekat, adakah kemauan
20.
Bapak/Ibu menggunakan jasa bank syariah?
Pendapatan Mohon maaf, berapa pendapatan Bapak/Ibu rata-rata dalam
21.
1 bulan?
Dari pendapatan tersebut, berapa ratarata biaya yang harus
22.
Bapak/Ibu keluarkan dalam 1 bulan?
100

Teori Indikator No. Pertanyaan U/Kelompok Tani Ikan


Adakah keinginan Bapak/Ibu menggunakan jasa bank
23. syariah dari uang yang disisihkan/didapatkan dalam 1
bulan?
Lingkungan dan Apakah keluarga Bapak/Ibu ada yang sudah menggunakan
24.
Budaya jasa bank syariah ?
Apakah masyarakat atau kelompok tani ikan sekitar
25. Bapak/Ibu sudah ada yang menggunakan jasa/layanan bank
syariah ?
Pernahkan Bapak/Ibu mendapatkan ajakan dari kelompok
26.
tani ikan lain untuk menggunakan jasa bank syariah?
Religiusitas Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu antara bank syariah dan
27.
bank konvesnional (tidak syariah)?
Menurut Bapak/Ibu apakah pelayanan yang diberikan bank
28. syariah sudah mencerminkan nilai-nilai islami?, apa
alasannya?
29. Bank syariah seperti apa yang Bapak/Ibu inginkan?
101

Lampiran 7 Hasil Wawancara


Pertanyaan
U/Kelompok Tani Jawaban 1 Jawaban 2 Jawaban 3 Jawaban 4 Jawaban 5
Ikan
Usman Rijal Mamat
Nama Syamsul Arif Inda Maryani
Hendarsyah Nurpamungkas Mulyana
Umur 30 Tahun 31 Tahun 26 Tahun 65 Tahun 43 Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan
Pendidikan Terahir SMP SMP SMK S1 Hukum S1 Pendidikan
Peropesi Petani Ikan Petani Ikan Petani Ikan Petani dan Wirausaha
Bisnis lain
Pendapatan 8.000.000/6bulan 6.000.000/6bulan 8.000.000/6 bulan 5.000.000/6 5.000.000/6
bulan Bulan

Jasa bank apa yang Saya biasanya Saya Hanya pake Mengunakan bank Menggunakan Mandiri
banyak digunakan menggunakan bank mandiri mandiri saja jasa bank
Kelompok Tani Ikan bank mandiri dan mandiri
Di Desa Nagrog Bjb
Wanayasa?
Transaksi apa saja Panling digunakan Hanya di Panling digunakan Yang saya Yang saya
yang banyak haya untuk gunakan untuk haya untuk lakukan paling lakukan paling
digunakan Kelompok tranferan dari tranfer dan tranferan dari untuk untuk
Tani Ikan Di Desa kunsumen,ngambil mengambil uang kunsumen,ngambil mengambil mengambil
Nagrog melalui jasa uang dan pinjaman uang dan pinjaman uang dari uang dari
perbankan? transferan transferan
konsumen saja konsumen saja
Berapa biaya yang Yak kalo sesama Paling sesuai Biasaya melihat Setiap 6 bulan Setiap 6 bulan
dihabiskan untuk bank sih tampa kebutuhan paling dari admin haya sekali saya sekali saya
setiap transaksi di biaya cuma kalo kalo saya tranfer 2.500. - 7.500 mendapatkan mendapatkan
lembaga perbankan? beda bank ada ke beda bank pendapatan pendapatan Rp.
biaya sekali haya 2.500 Rp.5.000.000 - 5.000.000 - Rp.
transaksi 2.500 Rp. 11.000.000 11.000.000
sampe 7.500
berapa lama waktu Kalo masalah itu Haya butuh Kalo masalah itu Karena hanya Karena hanya
yang dibutuhkan saat gimana transaksi beberapa menit gimana transaksi mentransfer mentransfer
bertransaksi kalo semisal kalo tranfer kalo semisal uang, paling uang, paling
menggunakan jasa tranfer gak lama tranfer gak lama lama 5 menit lama 5 menit
perbankan? cuma butuh cuma butuh
beberapa menit beberapa menit
tapi kalo semisal tapi kalo semisal
pinjaman biasaya pinjaman biasaya
nyampe 2 minggu nyampe 2 minggu
itu juga kalo di acc itu juga kalo di acc
Bagaimana Kalo melihat dari Menurut saya Kalo melihat dari Kalo melihat Kalo melihat
Perkembangan awal saya menjadi sekarang awal saya menjadi dari awal saya dari awal saya
Kelompok Tani Ikan anggota dan perkembangan anggota dan menjadi menjadi
di Desa Nagrog? nyamepe sekarang sih stabil karna nyamepe sekarang anggota dan anggota dan
jadi ketua untuk kunsumen masih jadi ketua untuk nyamepe nyamepe
perkembangan yak percaya perkembangan yak sekarang jadi sekarang jadi
stabil cuma kalo stabil cuma kalo ketua untuk ketua untuk
semisal cuaca semisal cuaca perkembangan perkembangan
tidak setabil itu tidak setabil itu yak stabil cuma yak stabil cuma
ngaruh terhadap ngaruh terhadap kalo semisal kalo semisal
hasil panen hasil panen cuaca tidak cuaca tidak
102

Pertanyaan
U/Kelompok Tani Jawaban 1 Jawaban 2 Jawaban 3 Jawaban 4 Jawaban 5
Ikan
setabil itu setabil itu
ngaruh ngaruh
terhadap hasil terhadap hasil
panen panen
Bagaimana Berdirinya Sangat pesat Berdirinya Perkembangan Perkembangan
perkembangan kelompok tani di karna berawal kelompok tani di anggota anggota
Jumlah Anggota desa nagrog sangat dari 2008 desa nagrog sangat kelompok tani kelompok tani
kelompok tani ikan di berkembang karna nyampe sekarang berkembang karna dari awal hanya dari awal hanya
Desa Nagrog? di awal itu haya 15 sudah terdiri dari di awal itu haya 15 15 orang. 15 orang.
orang yang telah 5 kelompok orang yang telah Sekarang sudah Sekarang sudah
jadi anggota jadi anggota mencapai 125 mencapai 125
pertama nah pertama nah orang karena orang karena
yampe saat ini yampe saat ini dibatasi dibatasi
udah lebih dari 100 udah lebih dari 100 perkelompok perkelompok
orang orang itu hanya 25 itu hanya 25
orang orang
Bagaimana Penghasilan sih Yak seperti Penghasilan sih Penghasilan sih Penghasilan sih
Perkembangan hasil gak tentu gimana kebayakan gak tentu gimana gak tentu gak tentu
panen atau hasil panen , karna kelompok hasil panen , karna gimana hasil gimana hasil
pendapatan panen di kita haya lainnya pasti panen di kita haya panen , karna panen , karna
kelompok tani ikan di 6 bulan sekali , yak sama karna kita 6 bulan sekali , yak panen di kita panen di kita
Desa Nagrog? kalo lagi bagus saling mengisi kalo lagi bagus haya 6 bulan haya 6 bulan
bisa kita dapat dan membantu bisa kita dapat sekali , yak kalo sekali , yak kalo
11.000.000 pertasu 11.000.000 pertasu lagi bagus bisa lagi bagus bisa
kali panen kalo kali panen kalo kita dapat kita dapat
semisal lagi turun semisal lagi turun 11.000.000 11.000.000
paling dapet paling dapet pertasu kali pertasu kali
3.500.000 3.500.000 panen kalo panen kalo
semisal lagi semisal lagi
turun paling turun paling
dapet 3.500.000 dapet 3.500.000
Bagaimana Masalah bantuan Bantuan dari Kalo bantuan dari Kalo bantuan Kalo bantuan
Perkembangan dari pemerintah itu pemerintah pemerintah gimana dari pemerintah dari pemerintah
Bantuan pemerintah paling turun 3 menurut saya ada program yang gimana ada gimana ada
untuk Kelompok Tani tahun sekali itu terlalu lama biasanya sih 3 program yang program yang
Ikan Di Desa pun kalo ada karna haya tahun sekali tapi biasanya sih 3 biasanya sih 3
Nagrog? program dari datang 3 tahun cukum membantu tahun sekali tahun sekali
pemerintah , tapi sekali apalgi karna petani bayak tapi cukum tapi cukum
sangat membantu sekarang petani yang kekurangan membantu membantu
para petani ikan membutuhkan modal karna petani karna petani
atau anggota bisa alat mesin sedot bayak yang bayak yang
air karna susah kekurangan kekurangan
karna cuaca modal modal
Bagaimana Untuk semtara ini Stabil sih soalnya Untuk semtara ini Untuk semtara Untuk semtara
Perkembangan sih stabil karna kunsumen sudah sih stabil karna ini sih stabil ini sih stabil
jumlah konsumen konsumen dari luar ada yang konsumen dari luar karna karna
kelompok tani ikan di daerah masih trus langganan dan daerah masih trus konsumen dari konsumen dari
Desa Nagrog? mengambil dari konsumen tetap mengambil dari luar daerah luar daerah
kita kita masih trus masih trus
mengambil dari mengambil dari
kita kita
103

Pertanyaan
U/Kelompok Tani Jawaban 1 Jawaban 2 Jawaban 3 Jawaban 4 Jawaban 5
Ikan
Apa yang bapak/ibu Yang saya ketahui Kalo masalah Haya mengetahui Ya saya Ya saya
ketahui tentang bank bank syariah itu bank syariah saya tentang bank mengetahui mengetahui
syariah ? tida riba karna pernah syariah itu lebih ke bank syariah bank syariah
tidak ada bunga mendengar cuma mengunakan akad
tidak mengetahui
Pernahkah Bapak/Ibu Pernah , dari media Tidak paling Pernah dari media Pernah, saya Pernah saya
mencari informasi sosial dan mulut denger denger sosial mengetahuinya sering sering
tentang bank kemulut dari temen dan dari cucu saya dengan anak
Syariah?, Jika pernah, masyarakat yang sedang saya yang
melalui media apa? kuliah sedang
berkulain
Bagaimana cara Di media sosial Dari mulut ke Dari media sosial Mengobrol Sosial medai
bapak/ibu mencari karna apa sih yang mulut sih langsung dan mulut
tahu tentang bank gak ada di media dengan cucu kemulut
syariah ? sosial pernah juga saya
menanya ke temen
yang ada di ponpes
alhikam
Apakah bapak/ibu Jika ada lembaga Saya ingin Kalo emang beda Ya, karena Ya, karena
berminat atau bank di daerah mengetahui dengan bank bank keperluan keperluan
menggunakan bank wanayasa mungkin terlebih dahulu lainya sih mungkin untuk transfer untuk transfer
syariah ?, Apa saja saya membuat saya membuat uang, selain itu uang, selain itu
alasannya? karena sistem karena sistem
yang dipakai yang dipakai
menggunakan menggunakan
syariat Islam syariat Islam
Bagaimana Cuma mengetahui Tidak tahu Kalo dari produk Saya belum Saya belum
tanggapan bapak/ibu gak ada nya riba saya belum terlalu terlalu
terkait produk- atau bunga mengetahui cuma mengetahui mengetahui
produk yang saya pernah dengar produk-produk produk- produk
disediakan Bank di bank syariah ada apa saja yang apa saja yang
syariah? bagi hasil ada di bank ada di bank
syariah syariah
Apa saja produk bank Adanya bagi hasil Tidak tahu Paling yang bagi Ya belum tahu Belum
syariah yang hasil dek mengetahui
bapak/ibu ketahui ?
Apa yang Bapak/Ibu Transaksi yang Tidak tahu Yak intinya bunga Intinya mah Transaksi yang
harapkan dari lebih mudah di yang di cicil tida bisa terhindar lebih mudahdi
hadirnya layanan banding bank lain besar dari riba dan banding bank
produk-produk bank emok lain
perbankan syariah?
Layanan atau produk Tidak ada bunga Tidak tahu Memudah kan Yang bisa Yang bisa
Bank Syariah seperti yang besar jiga petani seprti saya pinjam modal pinjam modal
apa yang Bapak/Ibu meminjam modal untuk melakukan
harapkan? usaha pinjaman untuk
modal usaha
Apakah Bapak/Ibu Haya sedikit yang Tidak tahu Hanya sebagian Ya tidak lah, Ya tidak lah,
mengetahui lokasi tahu, kalo di kemungkinan tidak tahu tidak tahu
kantor Bank Syariah kelompok kami
(Semua Bank Syariah haya saya dan
yang ada di pengus yang
Purwakarta)? mengetahui
104

Pertanyaan
U/Kelompok Tani Jawaban 1 Jawaban 2 Jawaban 3 Jawaban 4 Jawaban 5
Ikan
Bagaimana Sangat jauh sekali Tidak tahu Sangat jauh sekali Jauh lokasinya Jauh lokasinya
tanggapan Bapak/Ibu karna harus ke kota karna adanya haya dengan rumah dengan rumah
terkait jangkauan di kota saya saya
lokasi Bank Syariah
dari lokasi tempat
tinggal Bapak/Ibu?
Jika lokasi Bank Kalo dekat dengan Saya pengen tahu Kalo dekat dengan Ya, kalo ada Ya, kalo ada
Syariah lebih dekat, wilayah wanayasa terlebih dahulu wilayah wanayasa mah saya mah saya
adakah kemauan kemungkinan saya kemungkinan saya kemungkinan kemungkinan
Bapak/Ibu akan membuat dan akan membuat dan ikut bank ikut bank
menggunakan jasa memilih bank memilih bank syariah syariah
bank syariah? syariah syariah, dan kalo
emang
menguntungkan
Mohon maaf, berapa Alhamdulilah dari Dari sekali panen Alhamdulilah dari Sekitar Sekitar
pendapatan hasil panen Rp. saya bisa yampe hasil panen Rp. Rp.5.000.000 - Rp.5.000.000 -
Bapak/Ibu rata-rata 3.500.000 3.000.000 - 3.500.000 Rp. 11.000.000 Rp. 11.000.000
dalam 1 bulan? nyamperp. 6.000.000 nyamperp.
11.000.000 11.000.000
Dari pendapatan Kalo pengeluaran Gimana Kalo pengeluaran Pengeluarannya Pengeluarannya
tersebut, berapa bisa Rp. 2.000.000 kebutuhan usaha bisa Rp. 2.000.000 Rp. 3.000.000 - Rp. 3.000.000 -
ratarata biaya yang - Rp. 6.000.000 dan keluarga - Rp. 6.000.000 Rp.6.000.000 Rp. 6.000.000
harus Bapak/Ibu untuk 6 bulan paling dalam 6 untuk 6 bulan per 6 bulan per 6 bulan
keluarkan dalam 1 bulan bisa
bulan? 2.000.000 -
3.500.000
Adakah keinginan Tergantung Belum tahu Tergantung Ya keinginan Tergantung
Bapak/Ibu pengeluaran pendapatan dan mah selalu ada pengeluaran
menggunakan jasa pengeluaran
bank syariah dari
uang yang
disisihkan/didapatkan
dalam 1 bulan?
Apakah keluarga Tidak ada Tidak ada kalo di Tidak ada Belum ada Belum ada
Bapak/Ibu ada yang keluaga kemungkinan kalo karena belum karena belum
sudah menggunakan masyarakat desa ada bank ada bank
jasa bank syariah ? narog ada syariah di syariah di
wilayah saya wilayah saya
Apakah masyarakat Kalo dari Yang saya Kalo dari Tidak ada Tidak ada
atau kelompok tani kelompok ketahui tidak ada kelompok
ikan sekitar sepengtahuan saya sepengtahuan saya
Bapak/Ibu sudah ada belom ada yang belom ada yang
yang menggunakan menggunakan kalo menggunakan kalo
jasa/layanan bank masyarak ada masyarak
syariah ? temen saya tadi keungkinan ada
Pernahkan Bapak/Ibu Belum ada karna Belum pernah Belum pernah Belum pernah Belum pernah
mendapatkan ajakan yak belum ada
dari kelompok tani yang mengunakan
ikan lain untuk
menggunakan jasa
bank syariah?
105

Pertanyaan
U/Kelompok Tani Jawaban 1 Jawaban 2 Jawaban 3 Jawaban 4 Jawaban 5
Ikan
Bagaimana Menurut saya bank Mungkin sama Yang saya ketahui Dari segi Dari segi
tanggapan Bapak/Ibu syariah tidak ada aja karna bank bang syariah namanya saja namanya saja
antara bank syariah bungga jadi melihat dari syariat sudah berbeda, sudah berbeda,
dan bank mungkin cicilan syariat islam ya pasti beda ya pasti beda
konvesnional (tidak akan rendah kemungkinan tidak lah. Kalo saya lah. Kalo saya
syariah)? adanya riba melihatnya melihatnya
bank bank
konvensional konvensional
itu masih ada itu masih ada
bungan atau bungan atau
riba, tetapi pada riba, tetapi pada
bank syariah bank syariah
tidak ada tidak ada
Menurut Bapak/Ibu Simpel aja kan di Belum Belum tau karna Belum tau, Belum tau,
apakah pelayanan dalam islam riba mengetahui belom pernah soalnya belum soalnya belum
yang diberikan bank itu dilarang nahh di berkecimpung pernah pernah
syariah sudah bank syariah kan memakai jasa memakai jasa
mencerminkan nilai- tidak ada jadi bank syariah bank syariah
nilai islami?, apa menurut saya
alasannya? bagus untuk jauh
dari riba
Bank syariah seperti Cicilan yang tidak Tidak Bunga tidak terlalu Yang benar Yang benar
apa yang Bapak/Ibu terlalu mahal mengetahui besar benar benar
inginkan? menggunakan menggunakan
prinsip Islam, prinsip Islam,
dan juga bisa dan juga bisa
memudahkan memudahkan
untuk kami para untuk kami para
petani ikan saat petani ikan saat
ingin ingin
meminjam meminjam
modal modal
106

Lampiran 8 Dokumentasi

Wawancara dengan Ketua Kelompok Tani Ikan Mina Sumber Rezeki

(Foto Diambil Di Sekretariat Kelompok Tani Ikan Tunas Narwana)

(Foto Diambil Di Kediaman Bapak Mamat Mulyana)


107

(Foto Diambil Di Kediaman Ibu Inda Maryani)

(Kolam Ikan Milik Bapak Usman Hendarsyah)

(Kolam Ikan Milik Bapak Rijal Nurpamungkas)

(kolam ikan milik ibu inda maryani)


RIWAYAT HIDUP PENULIS

Ifad Fadillah lahir di Purwakarta 22 September 1999.

Merupakan Anak Tunggal yang lahir dari Ibu Inda

Maryani dan Bapak Cece tajiri. Penulis dilahirkan

pada tahun yang disebut tahun milenium, tahun

Milenium adalah bilangan untuk tiap jangka waktu

seribu tahun dalam kalender. Penulis menempuh

pendidikan sekolah dasar di SDN 2 Nanggrang lulus tahun 2012, lalu menempuh

sekolah menengah pertama di SMPN 1 Wanayasa lulus tahun 2015 dan sekolah

menengah atas di SMK Negeri 1 Bojong lulus tahun 2018. Lalu penulis

melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah (STIES)

Indonesia Purwakarta dan saat ini sedang menempuh semester 7.

Atas berkat rahmat Allah serta upaya dan motivasi tinggi penulis untuk terus

belajar dan berikhtiar sehingga penulis telah menyelesaikan penulisan Skripsi

untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana Strata I (S1). Semoga

dengan penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat dan efek positif bagi dunia

pendidikan Indonesia terkhusus bagi adinda adik-adik tingkat di Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia Purwakarta.

Akhir kata penulis ingin mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT,

serta semua pihak yang membantu dan mensupport sehingga Skripsi telah selesai

ditulis dengan judul “Analisis Minat Kelompok Tani Ikan Desa Nagrog Wanayasa

Menggunakan Jasa Perbankan Syariah”.

108

Anda mungkin juga menyukai