Skripsi
Oleh
MAIMUNAH
NIM 150384202014
(Q.S Al-Baqarah:153)
(Q.S Al-Mukmin:60)
kesanggupannya”
(Q.S Al-Baqarah:286)
v
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan rahmat, taufik, dan karunia-
Nya kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan
Kedua orang tua tercinta, Ibunda Hj. Bastiah dan Ayahanda H. Helmi yang
telah melantunkan doa tiada henti untuk anaknya dan pengorbanan untuk bisa
menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana. Terima kasih untuk ibu dan ayah
Abang dan kakak yang tersayang, M. Sopian Atssauri, M. Khaidir, Diana, dan
Almamater tercinta:
vi
KATA PENGANTAR
Kelas XI”.
Berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, hambatan dan halangan yang
ditemui dalam penelitian skripsi ini dapat teratasi. Dalam kesempatan ini peneliti
1. Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc., selaku Rektor Universitas Maritim Raja
Ali Haji;
2. Drs. H. Abdul Malik, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
4. Dr. Nur Izzati, S.Pd., M.Si, selaku Dosen pembimbing I yang telah banyak
skripsi ini;
vii
5. Alona Dwinata, S.Si., M.Si, selaku Dosen pembimbing II yang telah
6. Mirta Fera, S.Pd., M.Sc, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
ilmu, komentar, saran dan kritikan yang membangun dalam skripsi ini;
skripsi ini;
8. Puji Astuti, S. Pd., M.Sc dan Rindi Antika, S.Pd., M.Pd yang telah bersedia
yang dikembangkan;
Maritim Raja Ali Haji yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti
11. Kedua orang tua, Ibunda Hj. Bastiah dan Ayahanda H. Helmi yang
13. Deri Etika Sari, S.Pd., selaku Guru Matematika Kelas XI yang telah
dikembangkan;
14. Peserta Didik kelas XI IPA 2 SMAN 4 Tanjungpinang, selaku subjek uji
coba penelitian;
viii
15. Teman-teman terbaik yaitu Novi Dwi Lestari, Renny Fauzila, Rosmidar
16. Nina Linda Sari yang telah bersedia untuk membantu selama proses
penelitian;
17. Teman seperjuangan dalam menyusun skripsi yaitu Novia Sakina Putri,
Friska Ruth Dina S, Nielda Junika, Zainudin Ahmad Yani, Syarfina Witri,
dkk;
Untuk itu dengan segala kerendahan hati peneliti menerima saran dan kritik dari
pembaca. Semoga skripsi ini berguna bagi peneliti maupun bagi pihak yang
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
x
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 29
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 34
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 34
B. Model Penelitian dan Pengembangan ..................................................... 34
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ................................................. 35
D. Uji Coba Produk ..................................................................................... 40
1. Desain Uji Coba ................................................................................ 41
2. Subjek Uji Coba ................................................................................ 43
E. Jenis Data ................................................................................................ 43
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 45
G. Teknik Analisis Data............................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 56
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 56
B. Pembahasan ........................................................................................... 100
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 104
A. Simpulan .................................................................................................. 104
B. Implikasi .................................................................................................. 105
C. Saran ........................................................................................................ 106
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107
LAMPIRAN........................................................................................................ 111
JADWAL PENELITIAN ................................................................................. 238
DOKUMENTASI ............................................................................................... 239
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
D2. Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP . 234
D3. Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan
Riau .......................................................................................................... 236
D4. Surat Keterangan dari SMAN 4 Tanjungpinang ...................................... 237
xv
ABSTRAK
xvi
ABSTRACT
The lack of use of teaching materials that are able to stimulate students to
practice mathematical problem solving ability can caused by the students'
mathematical abilities does not develop optimally. This study aims to develop
student’s worksheet based on realistic mathematics education with a maritime
context which are valid, practical and effective to train students' mathematical
problem solving ability. This research is a type of Research and Development (R
& D) research. Data in the study were collected by test, questionnaires, interviews.
The instruments’s research used expert validation sheets, response sheets for
students and teachers, test sheets and interview guidelines. Data were analyzed by
descriptive analysis to measure the validity of LKPD, Rasch modeling to measure
the practicality of LKPD, and minimum individual and classical completeness
criteria to measure the effectiveness of LKPD. The results showed that RME-
based LKPD with maritime context is valid criteria with the dominance of
assessment in the good category, practical criteria with dominant responses of
students in the practical category, and very effective with a percentage of 87%,
also 67.7% of students are in the high category of mathematical problem solving
abilities.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu wujud pencapaian tujuan negara sebagaimana termuat dalam
agar kualitas pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saat ini, kurikulum
yang berlaku adalah kurikulum 2013 revisi 2017, yang mana didalamnya
pendidikan.
untuk mencapai tujuan yang lebih ideal yakni penguasaan kecakapan matematika
masih banyak peserta didik yang merasa kesulitan dengan berbagai persoalan
matematika yang mereka dapatkan dalam materi pembelajaran. Hal ini terjadi
akhirnya, matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang abstrak, sulit dan
matematika (ilmu pasti) bagi anak pada umumnya merupakan mata pelajaran yang
tidak disenangi, kalau bukan sebagai mata pelajaran yang dibenci (dalam Maulana
(2009:3). Sugesti ini terus turun temurun dan membuat matematika sebagai
merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam
matematika mendapat peringkat 46 dari 51 negara dengan skor 397. Hal ini
didik di Indonesia masih rendah karena soal-soal yang bermodel TIMSS pada
bidang matematika. Jadi, peserta didik yang sebagian besar lemah dalam
sebaliknya. Oleh karena itu, tingkat kemampuan pemecahan masalah peserta didik
Sumber belajar yang digunakan juga kurang mampu menstimulasi peserta didik
buku Kemendikbud revisi 2017 dan LKS Tuntas. Namun, perangkat pembelajaran
yang dikembangkan sendiri oleh pendidik agar sesuai dengan kebutuhan peserta
karena masih berorientasi pada kemampuan berhitung. Hal ini sejalan dengan
ajar yang digunakan agar tepat penggunaannya dan tidak monoton dalam
pelaksanaannya.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD di pilih karena pendidik bisa
mendesain sendiri bahan ajar sesuai dengan kondisi peserta didiknya. LKPD dapat
menjadi solusi dalam memfasilitasi serta menjadi sarana latihan bagi peserta didik
Mathematics Education (RME) dalam desain bahan ajar LKPD bertujuan agar
Hal tersebut dapat dilakukan karena kondisi geografis wilayah Kepulauan Riau
sebagian besar terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil yang letak satu dengan yang
rendah dengan persentase skor 46.6%. Salah satu penyebabnya adalah pendidik
dinyatakan layak digunakan karena telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan
Kelas XI”.
B. Batasan Masalah
1. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah materi barisan dan deret aritmatika.
Kompetensi dasar pada silabus yang memuat materi pokok ini adalah
kompetensi dasar 3.6 dan 4.6 yang mengacu pada kurikulum 2013 revisi 2017.
masalah asal.
7
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
penelitian ini adalah untuk mengembangkan lembar kerja peserta didik berbasis
didik.
Peserta Didik (LKPD) sebagai inovasi bahan ajar yang dapat digunakan oleh
berikut:
1. Bagian depan merupakan sampul LKPD yang terdiri dari judul LKPD berbasis
RME dengan konteks kemaritiman pada materi barisan dan deret aritmatika
8
kelas XI SMA. Selain itu, pada bagian ini juga memuat kata pengantar, daftar
2. Bagian isi LKPD terdiri dari kompetensi dasar sesuai kurikulum 2013 revisi
yang berorientasi pada masalah riil dalam kehidupan sehari-hari, latihan soal,
dan rangkuman.
3. Bagian penutup terdiri atas daftar pustaka dan biografi penulis sekaligus
F. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi
2. Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini memberikan manfaat antara lain:
nyata.
Asumsi dalam penelitian ini adalah produk LKPD berbasis RME yang
masalah matematis yang dimiliki oleh peserta didik. Produk LKPD yang
waktu yang lama. Serta uji coba bahan ajar harus disesuaikan dengan materi
pengujian dan revisi maka produk yang dikembangkan mampu memenuhi ktiteria
baik, teruji secara empiris dan tidak ada kesalahan lagi. Oleh karena itu, penelitian
H. Definisi Operasional
1. Pengembangan
sebagai bentuk tambahan inovasi dalam bahan ajar yang dapat digunakan oleh
sehingga LKPD yang dikembangkan berbeda dari bentuk yang sudah ada.
2. LKPD
LKPD merupakan singkatan dari lembar kerja peserta didik yaitu bahan cetak
kemaritiman didalamnya.
diskusi kelompok.
5) Terintegrasi dengan topik lain. Pada bagian ini, peserta didik mampu
yang lain.
berkenaan dengan laut meliputi aspek manusia, lingkungan alam, dan biotanya
dalam soal latihan yang terdapat pada LKPD. Maksud dari kemampuan
matematika;
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
pemecahan masalah (problem solving). Peserta didik pada tiap jenjang pendidikan
keras untuk menyelesaikan masalah. Jadi, aspek penting dalam masalah adalah
penyelesaian yang diperoleh tidak dapat dikerjakan dengan prosedur rutin, tetapi
13
14
yang relevan. Ditinjau dari banyaknya solusi dan atau cara penyelesaiannya,
masalah matematika dapat bersifat tertutup dan terbuka. Tertutup dalam artian
bahwa masalah yang memiliki solusi dan cara penyelesaian tertentu sedangkan
terbuka adalah masalah yang mempunyai lebih dari satu atau beragam solusi dan
matematis.
adalah proses menemukan jawaban dari suatu pertanyaan yang terdapat dalam
terlebih dahulu.
15
sebagai berikut:
masalah matematis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
pemecahan masalah
16
2. Menyusun model matematika dari suatu masalah dalam bentuk gambar dan
digunakan peneliti dalam menganalisis hasil tes tertulis peserta didik dalam
dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif berpartisipasi
dalam proses belajar mereka sendiri. Menurut Freudenthal, peserta didik tidak
pasif matematika yang sudah jadi atau diolah). Menurutnya pendidikan harus
untuk menemukan kembali matematika dengan cara mereka sendiri (Hadi 2017:8).
Secara garis besar, definisi RME sebagai salah satu pendekatan pembelajaran
menekankan pada masalah yang real (nyata) dimana terhubung langsung dengan
dengan kehidupan nyata dan dialami oleh peserta didik agar dapat bergerak aktif,
pelajaran matematika.
Kemaritiman adalah konteks lingkungan yang secara geografis terdiri atas lautan
yang kaya akan sumber daya alamnya. Kemaritiman secara umum menyangkut
semua yang berhubungan dengan laut. Menurut KBBI, maritim diartikan sebagai
manusia, lingkungan alam dan biotanya. Jadi, secara umum kemaritiman dapat
18
diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan laut meliputi aspek
daratan dan 96% luas lautan (Chaidir Mirza dkk., 2017:64). Dalam desain produk
LKPD dengan konteks kemaritiman yang dimuat mencakup wilayah Pulau Bintan,
Provinsi Kepulauan Riau. Sehingga, masalah nyata dalam RME adalah yang
adalah aspek manusia, lingkungan alam, dan biotanya. Aspek manusia bisa
meliputi aspek mata pencaharian dan budaya maritim yang ada di Pulau Bintan.
konteks kemaritiman.
berupa model, skema, diagram ataupun simbol sebagai jembatan antara level
peserta didik dalam konstruksi dan produksi peserta didik sendiri yang
Penelitian ini dibatasi pada cakupan materi barisan dan deret aritmatika.
Materi ini dipilih karena bisa diterapkan pendekatan RME yang membawa
2013 revisi 2017 yang mengacu pada kompetensi dasar 3.6 dan 4.6. Deskripsi
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang beda setiap dua suku
yang berurutan adalah sama. Beda dua suku yang berurutan pada barisan
Keterangan:
bilangan asli
Suku ke-
suku ke-
20
Keterangan:
aritmatika. Deret aritmatika disebut juga deret hitung karena perbedaan antar
atau
Dimana:
Suku pertama
Banyak suku
Jadi, materi barisan dan deret aritmatika merupakan materi yang dipilih
pemaparan yang ada pada materi ini berdasarkan kompetensi dasar yang telah
wilayah Kepri yang sebagian besar terdiri atas laut terutama yang bisa dikaitkan ke
dalam pembelajaran.
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik (Depdiknas, 2008:13). Lembar
tugas. Prastowo (2015:204) mengatakan bahwa LKPD merupakan suatu bahan ajar
cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
peserta didik yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai.
lembaran tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Sementara Prastowo
22
mengatakan bahwa LKPD tidak hanya sekedar berisi lembaran tugas akan tetapi
LKPD adalah bahan ajar yang didalamnya menyangkut materi serta bahan yang
akan disampaikan kepada peserta didik. Sehingga dari kedua pernyataan diatas
disimpulkan bahwa LKPD adalah lembar kegiatan peserta didik yang disusun
dalam bentuk lembaran yang berisi tentang materi, ringkasan, petunjuk, dan
Dalam menyiapkan lembar kerja peserta didik ada beberapa hal yang
berikut:
1. Unsur-unsur LKPD
Dilihat dari strukturnya, bahan ajar LKPD terdiri dari 6 unsur utama yang
informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian. Sedangkan dari
sisi formatnya, LKPD memuat 8 unsur yaitu judul, kompetensi dasar yang
dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Jadi, penelitian ini memuat
semua unsur yang dilihat dari struktur maupun format dari LKPD.
jumlah LKPD yang harus ditulis kemudian juga bisa melihat sekuensi atau
urutan LKPD-nya.
kurikulum.
LKPD.
membantu peserta didik dalam menemukan suatu konsep. Hal ini dikarenakan
jenis LKPD ini sangat sesuai dengan prinsip konstruktivisme yang relevan dengan
kurikulum 2013 dalam membangun pengetahuan peserta didik itu sendiri. Ciri-ciri
dari LKPD ini adalah menunjukkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat
LKPD jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik, misalkan
saja melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, perlu dirumuskan
peserta didik.
akan dikembangkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Kajian teori ini memberikan
menggunakan kajian ini sebagai acuan yang dapat mengarahkan peneliti untuk
proses. Model mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan mulai dari awal sampai
akhir. Model dalam bidang pendidikan yang dipaparkan disini adalah model yang
(Mulyatiningsih, 2014:162).
suatu produk hingga proses akhirnya yaitu tahap penyebarluasan. Model ini juga
pengujian dan sebagainya. Dalam penelitian ini, akan dikembangkan suatu produk
Delivery and Evaluations yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996). Pada
Carey. Alasan peneliti menggunakan model ini karena lebih mudah dipahami
1) Analisis (Analysis). Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah analisis
kurikulum, analisis kondisi peserta didik dan analisis materi yang akan dimuat
bidang ini yang meliputi ahli bahasa, materi dan media. Setelah dinyatakan
valid, maka produk LKPD dilakukan ujicoba pada subjek penelitian untuk
26
dan telah melalui tahapan revisi setelah dikembangkan bisa diterapkan untuk
belajar peserta didik, serta mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh
sasaran.
sebagai berikut:
1. Tahap Analisis
Pada tahap ini, dilakukan analisis terlebih dahulu yaitu analisis kurikulum,
2. Tahap Desain
Pada tahap ini, dilakukan perancangan produk LKPD berbasis RME dengan
mengenai spesifikasi produk LKPD yang akan dikembangkan. Dalam hal ini
27
3. Tahap Pengembangan
bersama temannya dalam kelompok untuk bertukar informasi. Bagian ini, peserta
nyata yang termuat dalam LKPD dan melibatkannya aktif dalam proses
pembelajaran. Selain itu, bahan ajar ini juga sebagai salah satu sarana untuk
didik.
berupa tes kemampuan pemecahan masalah yang dapat menjadi sarana latihan
hari. Setelah draft LKPD telah disiapkan, maka draft tersebut divalidasi oleh pakar
akan diperbaiki agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setelah produk
dinyatakan valid, maka kegiatan berikutnya adalah uji coba pada kelompok
terbatas untuk mengetahui tingkat keterbacaan, konstruksi materi dan bahasa yang
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, Amir, dan Risnawati (2017) dengan judul,
Relevansi studi ini dengan studi yang akan dilakukan adalah jenis
menguji suatu produk berupa lembar kerja peserta didik. Selain itu, studi
terdahulu berbasis RME yang sama dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan dan produk yang dikembangkan sekaligus menjadi salah satu wadah
model ADDIE, serta studi yang akan dilakukan juga memuat karakteristik
2. Penelitian yang dilakukan oleh Andari dan Komsiatun (2018) yang berjudul
Relevansi studi ini dengan studi yang dilakukan terletak pada jenis
berbasis RME yang juga sama dengan peneliti lakukan. Hasil penelitian ini
juga menghasilkan suatu produk berupa LKPD. Perbedaan dengan studi yang
akan dilakukan yaitu terletak pada model penelitian dan pengembangan yang
yang akan dilakukan menggunakan model ADDIE. Selain itu, materi yang
termuat dalam produk LKPD dan studi yang akan dilakukan juga memuat
3. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Afri, dan Richardo (2016) dengan judul
yang digunakan dan materi yang termuat dalam LKPD yang berbeda satu sama
lain.
penelitian. Hal ini dilakukan agar tidak mengulangi topik penelitian yang sama,
menghasilkan sesuatu yang baru, dan menghindari pelanggaran etika ilmiah atau
plagiarism.
C. Kerangka Berpikir
dilihat dari hasil laporan TIMSS, peserta didik Indonesia menduduki peringkat
peserta didik masih rendah, karena soal yang diujikan dalam TIMSS pada
belajar, sehingga peserta didik belum terbiasa dengan soal-soal berbasis masalah.
Oleh karena itu, diperlukan salah satu sarana yang dapat melatih kemampuan
pemecahan masalah peserta didik yaitu melalui bahan ajar Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD).
32
kemampuan berhitung dan belum bisa menjadi salah satu wadah untuk melatih
masih belum optimal. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengembangkan
bahan ajar LKPD yang bertujuan untuk menemukan suatu konsep sekaligus
bidang matematika. Salah satu karakteristik RME adalah memuat masalah nyata
yang ada di lingkungan alam sekitar. Dalam hal ini, peneliti menggunakan konteks
wilayah kemaritiman.
pakar/ahli dalam bidang ini untuk mengukur kevalidan bahan ajar. Setelah itu,
produk yang sudah dinyatakan valid akan diujicobakan terbatas untuk mengetahui
kelemahan, produk diperbaiki dan di uji coba kepada subjek penelitian. Tahap
produk berupa LKPD yang valid, praktis dan efektif untuk melatih kemampuan
pemecahan masalah peserta didik. Kerangka berpikir yang disajikan diatas dapat
Kondisi Awal
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adalah untuk mengembangkan produk berupa bahan ajar Lembar Kerja Peserta
pengembangan yang merujuk pada model pengembangan Dick and Carry (1996),
namun peneliti hanya menerapkan sebagian dari model tersebut yang terdiri atas
34
35
berikut:
yang ada dalam kurikulum dapat disediakan bahan ajarnya. Berdasarkan observasi
materi utama yang perlu diajarkan, mengumpulkan dan memilih materi yang
menggunakan buku Kemendikbud edisi revisi 2017 dan LKS Tuntas yang
didalamnya memuat 4 bab yaitu barisan, limit fungsi, turunan dan integral tak
tentu. Peneliti memilih materi dengan cara mengidentifikasi materi yang relevan
dengan landasan pengembangan LKPD yaitu pendekatan RME. Oleh karena itu,
materi yang dipilih peneliti untuk dimuat dalam LKPD adalah materi barisan dan
deret aritmatika karena materi ini bisa disesuaikan dengan masalah realistik dan
matematis peserta didik bervariasi dan tergantung juga pada minatnya dalam
matematika yang baik dan ada juga sebagian kelompok peserta didik menganggap
bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dipahami terutama yang
berkaitan dengan proses pemecahan masalah matematis. Oleh karena itu, peneliti
ingin mengembangkan bahan ajar LKPD sebagai tambahan inovasi bahan ajar
yang sekaligus menjadi wadah bagi peserta didik untuk melatih kemampuan
merancang soal dan kunci jawaban. Kegiatan yang dilakukan pada perancangan
mulai dari cover LKPD, urutan komponen isi LKPD hingga bagian penutupnya
2010.
37
dipilih dalam LKPD adalah barisan dan deret aritmatika, untuk SMA kelas XI
ajar LKPD.
c) Menentukan judul LKPD. Judul LKPD disesuaikan dengan materi yang dipilih
d) Penyusunan struktur LKPD sebagai berikut: 1) Bagian depan yang terdiri atas
halaman sampul, kata pengantar, daftar isi dan tokoh matematika. 2) Bagian isi
terdiri atas daftar pustaka dan biografi penulis sekaligus sampul belakang
LKPD.
validitasnya oleh ahli media, ahli materi dan ahli bahasa untuk menentukan
kelayakan sebelum dilakukan uji coba pada peserta didik. Tahap ini bertujuan
untuk menghasilkan produk yang sudah valid. LKPD yang sudah dirancang
divalidasi oleh dosen pendidikan matematika dengan aspek atau kriteria penilaian
Uji coba produk merupakan tahap pengujian kelayakan dari produk yang
dikembangkan. Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji coba
pendidikan matematika. Setelah dinyatakan valid oleh ahli materi, bahasa dan
media maka LKPD diujicobakan kepada peserta didik kelas XI IPA 2 SMAN 4
Tanjungpinang.
diujicobakan secara klasikal pada subjek penelitian. Uji coba terbatas ini ditujukan
kepada sekelompok peserta didik kelas XI yang bukan subjek penelitian. Setelah
pembelajaran, peserta didik diberikan lembar angket respon peserta didik. Hal ini
itu, peserta didik juga diberikan lembar tes untuk memperoleh data keefektifan
angket dalam Ramadhona dan Izzati (2018:24) dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tahap akhir dalam penelitian adalah evaluasi. Setelah, LKPD diujicobakan kepada
peserta didik akan diperoleh data kepraktisan dan keefektifan. Berbagai kelemahan
41
yang ditemui setelah uji coba diperbaiki sehingga terbentuklah LKPD yang valid,
Desain uji coba pada penelitian ini berdasarkan model yang dikembangkan
Analisis
Analisis Kurikulum
Tahap
Analisis Kondisi Peserta Didik
Analisis Materi
Desain
Tahap
Perancangan Spesifikasi Produk LKPD meliputi tampilan dan
sistematika urutan komponen LKPD
Draft LKPD
Tahap Pengembangan
Ahli III Ahli II
Revisi Revisi
Revisi Revisi
Tidak
Revisi Valid
yYa
Uji Coba Terbatas Peserta Didik Kelas XI SMAN 4 Tanjungpinang
Tidak
Revisi Dapat
Dipahami
yYa
Tidak Tidak
Revisi Praktis Efektif Revisi
yYa yYa
LKPD teruji Valid, Praktis, dan Efektif
Subjek pada penelitian ini adalah 33 peserta didik kelas XI IPA 2 SMAN
dari guru matematika yang mengarahkan pada kelas tersebut. Hasil dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan LKPD untuk
E. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data kualitatif
dan kuantitatif.
a. Data kualitatif berupa komentar, saran dan kesimpulan dari ahli media, ahli
materi dan ahli bahasa dalam lembar validasi untuk mengukur kualitas LKPD
data kualitatif juga didapatkan dari hasil pengisian angket oleh peserta didik
saat uji coba terbatas, wawancara pendidik dan wawancara peserta didik yang
b. Data kuantitatif berupa skor yang diperoleh dari penilaian validator, subjek uji
coba dalam angket praktikalitas dan hasil posttest untuk penilaian efektifitas
data yang diperoleh langsung dengan menggunakan lembar validasi LKPD, angket
44
respon peserta didik dan pendidik untuk praktikalitas LKPD, dan tes kemampuan
a. Metode Tes
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Widoyoko, 2017:45).
Pada penelitian ini, tes berbentuk uraian akan diberikan pada akhir pembelajaran
b. Metode Angket
atau pernyataan yang disampaikan kepada responden yang dijawab secara tertulis
(Hamzah, 2014:159). Angket terbagi menjadi dua yaitu angket terbuka dan
tertutup. Angket respon peserta didik dan pendidik menggunakan jenis angket
untuk dipilih oleh subjek penelitian. Sedangkan, angket respon peserta didik saat
c. Metode Wawancara
peserta didik untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
wawancara merupakan metode yang dipilih peneliti pada tahapan analisis sebelum
beberapa hal yang bisa menjadi penyebab peserta belum mampu mencapai kriteria
berikut:
pendidikan matematika untuk menilai lembar kerja peserta didik yang dilihat
peserta didik adalah lembar angket respon peserta didik dan lembar angket respon
pendidik. Lembar angket dibuat menurut skala Likert (Sukardi, 2015) yaitu skala
dimana terdiri atas kategori jawaban yang telah diatur oleh peneliti yaitu sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Dalam
Widoyoko (2017:115), skala Likert digunakan skala dengan lima angka, dengan
pilihan respons yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju
(TS), dan sangat tidak setuju (STS). Tingkat kepraktisan akan dilihat dan diukur
melalui instrumen lembar angker respon peserta didik terhadap penggunaan bahan
ajar LKPD dalam pembelajaran. Jadi, penelitian ini akan menggunakan skala likert
Instrumen yang digunakan adalah lembar soal tes yang diberikan diakhir
pembelajaran dan pedoman wawancara untuk peserta didik yang tidak mencapai
masalah sehingga data yang diperoleh bisa mengukur keefektifan produk untuk
Data hasil validasi yang diperoleh dari ahli materi, ahli bahasa, dan ahli
Penilaian LKPD dari aspek materi (konten) diberikan oleh 3 orang ahli
yang terdiri dari 2 orang dosen pendidikan matematika UMRAH dan 1 orang guru
matematika. Penilaian dari aspek bahasa diberikan oleh 2 orang dosen pendidikan
matematika UMRAH. Serta, penilaian dari aspek media diberikan oleh 1 orang
LKPD divalidasi secara berurutan oleh ahli dengan setiap urutan ada tindakan
revisi produk sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh ahli. Produk
LKPD dikatakan valid atau layak untuk diuji coba lapangan apabila penilaian
terakhir yang diberikan oleh masing-masing ahli pada setiap aspek minimal pada
kriteria baik.
respon pendidik dianalisis dengan cara perhitungan angka indeks apabila hasil
48
penilaian pendidik menghasilkan data yang tidak beragam. Namun, jika data yang
menu person item map. Menu tersebut dapat menunjukkan tingkat kepraktisan
a. Input data angket pada Microsoft excel. Kolom pertama menyatakan identitas
ketiga dan keempat menyatakan nomor urut responden, dalam hal ini adalah
nomor absen. Kolom kelima dan seterusnya merupakan data angket yang akan
diolah.
b. Setelah menginput data angket, blok seluruh kolom kemudian klik kanan dan
c. Simpan file dalam bentuk *.xlsx dan bentuk *.prn pada desktop dengan
memilih menu other formats, kemudian jenis filenya adalah Formatted text
(space delimited).
d. Menarik icon file formatted text yang telah tersimpan pada desktop ke icon
winstep.
e. Klik data setup dan mulailah pengisian data pada pemodelan rasch
g. Refresh data display bertujuan untuk memperlihatkan hasil input dari kolom
h. Melakukan scan data for codes yang akan melakukan pemeriksaan jenis data
j. Klik ministep dan pilih Save Control Data With Data File and Exit to Ministep
Analysis.
k. Setelah data terinput pada pemodelan rasch, klik enter dua kali maka akan
diberikan.
Keterangan:
= Pemisahan strata
person item map. Selanjutnya, data pada angket respon pendidik dianalisis dengan
perhitungan angka indeks. Dalam statistika sosial, angka indeks merupakan angka
yang dipakai sebagai perbandingan dua atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun
waktu yang berbeda. Namun secara luas indeks analisis dapat juga digunakan
(Suranto, 2014:49).
a. Menghitung jumlah skor jawaban yang diperoleh dari angket respon pendidik.
c. Menghitung jumlah skor kategori dengan cara mengalikan setiap skor yang
Dalam penelitian ini menggunakan lima kategori penilaian, maka nilai interval
kategorinya adalah
Tidak Setuju
Ragu – ragu
Setuju
Produk dikatakan praktis apabila mencapai lebih dari atau sama dengan
Metode yang digunakan adalah metode tes tertulis dan wawancara. Hasil tes
tertulis dianalisis apakah dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal dan klasikal
dimana nilai KKM untuk materi barisan dan deret aritmatika adalah 72. Hasil
Tes yang diberikan diuji secara empiris pada kelas XII IPA 1. Pengujian
a. Validitas
disebut juga dengan tingkat kesesuaian butir soal (item fit). Item fit
tidak (Sumintono and Widhiarso, 2015:71). Jika terdapat suatu soal tidak fit,
hal itu merupakan indikasi bahwa terjadi miskonsepsi pada peserta didik
terhadap butir soal tersebut. Menurut Boone et al. (2014) dalam Sumintono
kesesuaian butir soal yang tidak sesuai (Outliers atau misfits) adalah:
Butir soal dapat digunakan apabila setidaknya memenuhi dua kriteria di atas.
b. Reliabilitas
maupun interaksi antara person dan butir soal (Sumintono dan Widhiarso,
2015:85). Adapun kriteria dalam menentukan nilai Person Reliability dan Item
a. lemah
b. cukup
53
c. Bagus
d. Bagus sekali
e. Istimewa
c. Tingkat Kesukaran
informasi ini adalah Output Tables Item Measure yang dapat merinci informasi
logit dari tiap butir soal (Sumintono dan Widhiarso, 2015:69). Tingkat
nilai measure yang diperoleh. Adapun kategori tingkat kesulitan butir soal
adalah
d. Daya Pembeda
membedakan peserta didik mana yang telah menguasai materi dana peserta
didik mana yang belum menguasai materi. Analisis daya pembeda bertujuan
peserta didik yang memiliki kemampuan rendah dilihat dari tingkat abilitas
apakah butir memiliki kualitas daya pembeda yang baik, maka dapat
Keterangan:
= Pemisahan strata
maka tes dapat digunakan. Berikut pedoman penskoran dan penilaian tes hasil
1) Soal tes terdiri dari 4 soal, setiap soal memiliki bobot penilaian dengan
A17.
2) Dari jumlah skor yang diperoleh, selanjutnya data dihitung dengan rumus
∑
dengan cara ̅ , dimana ∑ adalah jumlah nilai yang diperoleh sedangkan
ketuntasan minimal (KKM). Adapun KKM yang ditetapkan sekolah adalah 72.
55
dengan cara:
Ketuntasan (
3.4.
tingkat ketuntasan tes hasil belajar yang dicapai adalah kriteria efektif.
Selanjutnya, hasil post tes peserta didik dilihat nilai separation person untuk
A. Hasil Penelitian
Hasil utama penelitian ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Dick and Carry (1996) yang terdiri atas tahapan Analysis (Analisis), Design
berikut:
1. Analysis (Analisis)
a. Analisis Kurikulum
bahan ajar tersebut akan dikembangkan. Hal ini dilakukan karena ada
56
57
Adapun hasil analisis kurikulum 2013 revisi 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Pemaparan analisis kurikulum secara rinci dapat dilihat pada Lampiran B1.
b. Analisis Materi
yang perlu diajarkan, mengumpulkan dan memilih materi yang relevan, dan
kelas XI IPA semester genap adalah barisan, limit fungsi, turunan dan integral
tak tentu. Analisis materi dilakukan untuk mengetahui sub topik pada materi
yang akan dimuat dalam LKPD. Setelah dianalisis, topik barisan dipilih
58
peneliti untuk dimuat dalam LKPD karena topik ini bisa direlevansikan dengan
Setelah dianalisis materi pada bab barisan, maka sub materi barisan dan deret
dikembangkan.
sebagai berikut:
matematis peserta didik bervariasi setiap kelasnya. Ada yang baik, sedang
kemampuan peserta didik itu sendiri atau yang disebut dengan Intelligence
kurang teliti dalam menghitung, kurang terlatih berfikir kritis dan sulit
4) Bahan ajar yang digunakan adalah buku dari Kemendikbud revisi 2017 dan
LKS Tuntas.
dalam kehidupan sehari-hari sebagian dapat dicerna oleh peserta didik dan
suatu pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara aktif untuk
2. Design (Desain)
produk LKPD terdiri atas tiga bagian utama yaitu bagian depan, bagian isi dan
bagian penutup.
pengantar, daftar isi dan tokoh matematika. Halaman sampul depan LKPD
didesain dengan memuat unsur judul LKPD, kolom identitas peserta didik, tujuan
pengguna LKPD, nama penulis, penampilan ikon kurikulum 2013 dan gambar
wilayah Tanjungpinang, Pulau Bintan sebagai salah satu wilayah kemaritiman dari
segi aspek geografis serta gambar lainnya yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya, kata pengantar, daftar isi, dan tokoh matematika yang
Bagian isi LKPD terdiri atas pemetaan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran, latihan soal dan rangkuman. Bagian isi memiliki dua pembatas
yang memisahkan antara bagian satu dengan bagian lainnya. Hal ini dilakukan
agar peserta didik dapat membedakan materi yang sedang dipelajari pada
pertemuan pertama dan kedua. Setiap materi yang disajikan memuat karakteristik
Bagian penutup terdiri atas bagian daftar pustaka dan biografi penulis
yang telah ditempuh oleh peneliti sekaligus menjadi halaman sampul belakang
LKPD.
3. Development (Pengembangan)
a. Pembuatan LKPD
2) Penyusunan jumlah LKPD yang terdiri atas dua aktivitas yaitu aktivitas
1) Penggunaan
Konteks
2) Model Matematika
(Informal ke formal)
64
3) Kontribusi Peserta
Didik
65
4) Pengajaran
Interaktif
5) Keterkaitan antar
Topik
66
manusia yang berkaitan dengan profesi kelautan dan aspek biota laut
c) Menentukan judul LKPD. Judul LKPD adalah Lembar Kerja Peserta Didik
1) Halaman sampul depan LKPD terdiri atas judul LKPD, kolom identitas
yang digunakan adalah warna biru tua dan biru muda yang mencirikan
dengan ukuran 18 dan kata – kata didalamnya dengan ukuran huruf 12.
3) Daftar Isi berisi daftar halaman yang dapat mempermudah peserta didik
latar daftar bagian isi LKPD menggunakan warna Red Accent 2 dengan
masing 11.
68
deret aritmatika.
69
materi yang satu dengan materi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar
8) Materi pembelajaran terdiri atas dua aktivitas yaitu aktivitas 1.1 dan
aktivitas 1.2. Aktivitas itu menunjukkan kegiatan apa saja yang harus
peserta didik.
aritmatika. Latihan soal juga menjadi salah satu sarana agar peserta
11) Daftar Pustaka berisi tentang berbagai referensi yang bisa menjadi
materi yang telah disajikan dalam LKPD. Daftar pustaka juga berfungsi
terdiri atas ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Instrumen ini disusun dengan
kriteria tertentu sesuai dengan landasan pengembangan LKPD dan telah melalui
peserta didik dan pendidik. Instrumen ini disusun melalui tahapan bimbingan
dengan dosen pembimbing dan diuji kualitasnya dengan melakukan validitas muka
dan isi oleh validator. Instrumen lembar angket respon peserta didik dan pendidik
post tes. Soal post tes disusun oleh peneliti terdiri atas 4 soal tes kemampuan
aritmatika dan 2 soal deret aritmatika yang telah dirancang oleh peneliti
dilakukan agar peserta didik terbiasa dan terlatih untuk menyelesaikan soal – soal
pemecahan masalah. Soal post tes dan kunci jawaban dapat dilihat pada Lampiran
A14.
76
Instrumen post tes yang telah disusun diuji kualitasnya melalui validitas
muka dan isi oleh validator dan uji kelayakan instrumen melalui validitas empiris
yang terdiri dari unsur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
Hasil analisis kelayakan instrumen post tes secara empiris adalah sebagai
berikut:
1. Validitas
Hasil uji coba kualitas butir soal yang diujikan pada kelas XII IPA 1
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa semua soal masuk dalam
kriteria valid karena semua butir soal memenuhi tiga kriteria item fit order. Hal
2. Reliabilitas
Hasil analisis dari segi reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.5 di
bawah ini.
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa interaksi antara peserta didik
dan butir-butir soal secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup (Nilai
tergolong istimewa.
3. Tingkat Kesukaran
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel
4.6:
Berdasarkan pada kolom measure, maka kategori soal nomor 1 sangat sulit,
soal nomor 2 dan 3 tergolong sulit, dan soal nomor 4 tergolong sangat mudah.
4. Daya Pembeda
7 kelompok butir. Dengan demikian, butir soal memiliki daya pembeda yang
bahwa makin besar nilai separation, maka kualitas instrumen dalam hal
78
Selain melihat daya pembeda peserta didik, instrumen post tes juga
dapat mengetahui abilitas peserta didik dalam program winsteps dengan menu
Skor maksimum untuk soal post tes adalah 36 dan skor minimumnya adalah 9.
Jika dilihat dari Tabel 4.7 total score paling tinggi diperoleh peserta didik
SL32 sedangkan total score paling rendah diperoleh peserta didik DP07. Pada
Abilitas paling tinggi dimiliki oleh peserta didik SL 32 (measure = 1.76) dan
abilitas paling rendah dimiliki oleh peserta didik DP07 (measure = -3.60).
lembar validasi kualitas produk LKPD oleh beberapa ahli yaitu ahli materi, ahli
media, dan ahli bahasa. Ahli materi menilai dari aspek konten pada LKPD. Ahli
bahasa menilai dari aspek kebahasaan sedangkan ahli media menilai dari aspek
kegrafikan.
80
berikut:
1) Ahli Materi
digunakan tanpa revisi. Penilaian yang diberikan ahli I berorientasi pada kategori
baik dan sangat baik pada tiap komponen penilaian. Jadi, LKPD tidak terdapat
revisi dari aspek materi berdasarkan penilaian yang diberikan oleh ahli I.
sehingga perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penilaian dari ahli II dilakukan
sebanyak dua kali. Penilaian pertama yang diberikan oleh ahli II sangat beragam
yang terdiri dari kategori kurang, cukup dan baik. Dominan penilaian yang
diberikan berada pada kategori cukup. Produk dikatan valid apabila minimal
penilaian yang diperoleh adalah kategori baik. Oleh karena itu, produk LKPD
direvisi sesuai saran dan masukan ahli yang dapat dilihat pada pada Tabel 4.8.
81
ahli II guna mengetahui kelayakan produk dari penilaian ahli II. Hasil penilaian
yang diperoleh menunjukkan bahwa penilaian ahli dalam kategori baik dan
baik dan hanya ada revisi kecil berupa penambahan sub cover pada LKPD sebagai
pembatas antara tiap – tiap penyajian aktivitas dalam LKPD. Sub cover yang
ditambah sebagai salah satu komponen pada LKPD dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Penilaian yang diberikan oleh ahli ini dominan pada kategori baik, sehingga
84
produk LKPD dapat dikatakan valid dari aspek materi untuk diuji coba pada
subjek penelitian.
2) Ahli Bahasa
pendidikan matematika UMRAH. Adapun ahli yang menilai dari aspek bahasa
penyusunan kalimat yang belum baik. Saran yang diberikan berupa perbaikan
susunan kalimat pada masalah kontekstual. Penilaian yang diberikan oleh ahli I
dari aspek bahasa adalah dominan pada kategori baik dan LKPD dapat digunakan
dengan sedikit revisi. Setelah produk diperbaiki sesuai saran yang diberikan maka
Menurut ahli II, LKPD yang dikembangkan masih perlu perbaikan yang
cukup signifikan dari aspek bahasa, diantaranya berupa redaksi bahan ajar dan soal
masih perlu direvisi. Penilaian yang diberikan oleh ahli II dominan dalam kategori
cukup, sehingga LKPD belum memenuhi kriteria valid. Produk LKPD diperbaiki
sesuai saran ahli. Adapun saran perbaikan dari ahli dapat dilihat pada Tabel 4.9.
85
Soal latihan yang diberikan masih Produk LKPD diperbaiki sesuai redaksi
terdapat kesalahan dalam penyusunan kalimat yang disarankan
penyusunan redaksi kalimat
ahli II guna mengetahui kelayakan produk setelah direvisi. Penilaian terakhir yang
diberikan ahli II dominan dalam kategori sangat baik sehingga produk LKPD
3) Ahli Media
pendidikan matematika dan 1 orang guru matematika kelas XI. Adapun ahli yang
tanggapan yang positif. Perbaikan LKPD pada aspek ini tidak terlalu signifikan.
Beberapa saran yang diberikan adalah penyesuaian salah satu pertanyaan dalam
87
LKPD dengan masalah kontekstual dan penambahan beberapa ikon gambar yang
bisa memberikan daya tarik bagi peserta didik. Oleh karena itu, secara umum
LKPD yang dikembangkan sudah baik dari aspek media atau kegrafikan. Penilaian
ahli I dominan pada kategori sangat baik dan penilaian ahli II dominan pada
kategori baik. Jadi, LKPD sudah masuk dalam kriteria valid dari aspek media.
dengan konteks kemaritiman dari aspek materi, aspek bahasa dan aspek media
berada pada kriteria valid atau layak diujicobakan pada subjek penelitian.
Beberapa saran perbaikan dari para ahli diterima oleh peneliti untuk memperbaiki
2 kali uji coba, yaitu uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Waktu pelaksanaan
Uji coba terbatas dilakukan pada kelompok kecil peserta didik yang bukan
termasuk dari subjek uji coba. Uji coba terbatas ini dilakukan untuk mengetahui
penilaian dari beberapa peserta didik sebelum digunakan pada uji coba lapangan.
Uji coba terbatas dilakukan setelah pulang sekolah di hari Jumat. Subjek uji coba
88
terbatas adalah sekelompok peserta didik kelas XI IPA 1. Penilaian dari peserta
didik melalui pengisian angket yang berisi daftar pertanyaan. Angket ini
digunakan untuk mengetahui respon peserta didik mengenai produk LKPD dari
segi pemahaman materi, bahasa yang digunakan serta kelayakan produk bagi
peserta didik yang menggunakan. Angket ini dianalisis secara deskriptif oleh
peneliti. Angket respon peserta didik ini dapat dilihat pada Lampiran B3. Hasil
pengisian angket dengan subjek uji coba terbatas adalah sebagai berikut:
diberikan.
2. Pertanyaan yang diberikan dalam LKPD menurut peserta didik justru lebih
berikut:
digunakan?
soal
tanggapan semua peserta didik bahwa LKPD layak untuk digunakan. Berdasarkan
hasil tanggapan peserta didik tersebut, LKPD dapat diujicobakan pada subjek
penelitian tanpa revisi karena tanggapan peserta didik positif dan tidak menemui
dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 peserta didik. Kegiatan pertama saat uji
coba lapangan adalah peneliti mengucapkan salam dan memperkenalkan diri yang
dibimbing oleh guru mata pelajaran. Selanjutnya, peneliti melakukan ice breaking
melalui pola berhitung kelipatan tiga dengan peserta didik. Setelah itu, peneliti
mengajak peserta didik untuk memahami keterkaitan antara ice breaking yang
dilakukan dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian, beberapa peserta didik
ingin dicapai.
90
berbasis masalah (PBL) dan pendekatan RME. Adapun pendekatan RME yang
1. Penggunaan konteks
Pada tahapan ini, peserta didik diberikan LKPD berbasis RME dengan konteks
didik dibagi menjadi beberapa kelompok melalui teknik number head together
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peserta didik dibebaskan untuk
Instrumen yang digunakan peserta didik dalam bentuk yang beragam. Ada
yang melalui diagram, skema, gambar maupun model matematika. Salah satu
diarahkan untuk menemukan konsep barisan dan deret aritmatika dari masalah
4. Kegiatan interaktif
dilakukan.
untuk dapat mengetahui kaitan antara topik matematika yang sedang dipelajari
LKPD.
93
Diakhir uji coba lapangan, peserta didik diberikan angket respon peserta didik
dan pendidik diberikan angket respon pendidik. Instrumen ini diberikan untuk
mengetahui tingkat kepraktisan dari segi penggunaa, daya tarik dan waktu
LKPD oleh pendidik maupun peserta didik. Tingkat kepraktisan LKPD dilihat dari
segi penggunaan, daya tarik dan waktu. Data kepraktisan diperoleh melalui lembar
angket respon peserta didik dan pendidik. Data ini dianalisis dengan menggunakan
aplikasi winstep. Adapun hasil yang ditunjukkan melalui pemodelan rasch dapat
Hasil indeks Separation Person yang didapatkan berdasarkan Gambar 4.19 ialah
sebesar 2.42. Dengan indeks separation 2.42, maka strata responden dalam
kelompok praktikalitas LKPD yaitu tidak praktis, kurang praktis, praktis dan
perhitungan angka indeks. Data ini tidak dapat dianalisis dengan pemodelan rasch
karena penilaian yang diberikan oleh pendidik hanya terdiri dari dua jenis
penilaian yaitu kategori ragu-ragu (3) dan setuju (4). Rasch akan mengartikan data
tersebut sebagai data politomi namun teknik analisisnya seperti data dikotomi
(terdiri atas dua kemungkinan). Oleh karena itu, analisis data angket respon
memiliki rerata indeks sebesar 3.61. Rekapitulasi penilaian angket respon peserta
dalam bentuk soal uraian sebanyak 4 soal. Jumlah peserta didik yang mengikuti tes
sebanyak 31 dari 33 peserta didik. Adapun hasil tes peserta didik pada materi
Tabel 4.12 Hasil Tes Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMAN 4 Tanjungpinang
Jumlah Simpangan
Rata-rata
Ketuntasan Peserta Persentase Baku
Nilai
Didik
Tuntas 27 87%
81.4 9.20
Tidak Tuntas 4 13%
didik yang tidak tuntas. Ini berarti bahwa terdapat 87% peserta didik yang tuntas
97
dan 13% peserta didik tidak tuntas ketika melaksanakan tes kemampuan
pemecahan masalah matematis. Rekapitulasi data hasil Post Tes dapat dilihat pada
Lampiran B8.
mata pelajaran matematika wajib sebesar 72. Secara klasikal, ketuntasan yang
diperoleh adalah 87% yang mana menurut Widoyoko (2017:242) termasuk dalam
disebabkan oleh beberapa hal. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara
peserta didik tidak mencapai ketuntasan adalah peserta didik kurang memahami
Selain itu, kurang teliti juga menjadi penyebab nilai yang dicapai peserta didik
tidak mencapai KKM. Oleh karena itu, peserta didik yang tidak mencapai
beberapa bagian berdasarkan tingkat jenis jawaban yang diberikan. Hal ini
didik.
Berdasarkan nilai separation person pada hasil post tes peserta didik
Kategori kelompok peserta didik tinggi, sedang dan rendah berpedoman seperti
pada penelitian Ahmad dan Nasution (2018:87). Adapun jumlah peserta didik
yang masuk dalam kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Dari Tabel 4.13 tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan pemecahan
dengan konteks kemaritiman pada kategori tinggi yaitu 21 peserta didik atau
sebesar 67.7%, pada kategori sedang terdapat 7 peserta didik atau 22.6% dan pada
Jika dilihat dari sebaran peserta didik kelas XI IPA 1, kategori soal post
tes tergolong mudah karena sebaran peserta didik pada person maps menunjukkan
Sementara itu, soal post tes yang digunakan adalah soal yang tergolong sulit dari
hasil uji coba instrumen post tes pada kelas XII IPA 1. Hal ini berarti bahwa
B. Pembahasan
berbasis RME dengan konteks kemaritiman pada materi barisan dan deret
efektifitas. Dari ketiga aspek penilaian kualitas LKPD diperoleh bahwa LKPD
berbasis RME dengan konteks kemaritiman termasuk kategori valid, praktis dan
efektif.
melalui instrumen lembar validasi ahli materi, ahli bahasa dan ahli media. Data
memenuhi kriteria penilaian yang ditetapkan. Dilihat dari aspek materi, LKPD
sesuai dengan kondisi peserta didik karena sudah melalui tahapan analisis
kurikulum. Sajian materi dalam LKPD dikemas dalam bentuk yang menarik.
Konteks kemaritiman yang disajikan juga masalah nyata dalam kehidupan sehari-
hari yang mudah dipahami oleh peserta didik. Dilihat dari aspek konstruksi bahasa
Lebih jauh lagi, bahasa yang digunakan juga sederhana dan mudah dipahami oleh
pembaca.
Terakhir, aspek media juga turut memberikan kontribusi dari segi desain
tampilan, penggunaan gambar, dan desain tata letak yang dapat memberikan daya
tarik bagi peserta didik untuk belajar. Warna yang digunakan pada LKPD juga
bervariasi dan memiliki kesesuaian satu sama lain. Sehingga, LKPD berbasis RME
kemaritiman diukur melalui instrumen angket respon peserta didik dan pendidik.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pemodelan rasch dan LKPD
yang dikembangkan masuk dalam kategori praktis karena dominan respon yang
diberikan peserta didik terdapat pada interval praktis. Respon pendidik terhadap
LKPD yang dikembangkan juga masuk dalam kategori praktis dengan rerata
indeks sebesar 3.61. Secara keseluruhan baik respon peserta didik maupun
pendidik terhadap LKPD yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dari segi
Beberapa hal yang mendukung LKPD sangat praktis adalah pertama, segi
daya tarik yang mana LKPD berbasis RME dengan konteks kemaritiman didesain
dengan tampilan cover dan isi yang menarik. Desain tersebut menggunakan
beberapa layout yang berbeda disetiap bagiannya. Selain itu, LKPD juga
menggunakan gambar dan ikon-ikon yang dapat menarik minat peserta didik untuk
menggunakannya.
102
didik dalam menemukan konsep barisan dan deret aritmatika. LKPD disusun
Ketiga dari segi waktu yang digunakan dimana LKPD yang diuji coba setiap
pertemuan sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan. Oleh karena itu, LKPD
berbasis RME dengan konteks kemaritiman wajar diberikan respon yang positif
Kriteria tersebut dapat diperoleh karena LKPD telah dirancang dengan soal
matematis. Selain itu, soal latihan juga berkonteks kemaritiman yang dekat dengan
berkarakteristik RME, sehingga dapat memberikan efek positif bagi peserta didik.
Hasil post tes juga dapat mengidentifikasi tiga kelompok peserta didik
yaitu tinggi, sedang dan rendah. Peserta didik kelas XI IPA 2 lebih dominan
LKPD juga merangsang peserta didik secara tidak langsung untuk memecahkan
Kelas XI yang dikembangkan dapat memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
Hal ini selaras dengan penelitian Sari, Amir, dan Risnawati (2017:73)
efektif. Andari dan Komsiatun (2018:159) juga menunjukkan lembar kerja siswa
(LKS) berbasis RME yang dikembangkan valid, praktis dan efektif untuk
Selain itu, Lestari, Afri, dan Richardo (2016:8) yang menyatakan lembar
kegiatan siswa berbasis PMR pada materi PLSV memenuhi kriteria sangat valid
dan praktis. Dalam hal ini jelas bahwa LKPD yang dikembangkan berbasis RME
dengan konteks kemaritiman dapat layak digunakan oleh peserta didik, praktis
masalah matematis karena LKPD didesain untuk peserta didik agar terbiasa
A. Simpulan
yaitu aspek materi dengan kategori baik, aspek bahasa dengan kategori sangat
ditunjukkan oleh hasil analisis data angket respon peserta didik melalui
pemodelan rasch di mana pada menu person item map dominansi respon
peserta didik dalam kategori praktis. Serta rerata indeks respon pendidik
yang dicapai peserta didik sebesar 87% di mana 27 dari 31 peserta didik tuntas
104
105
dimana hasil uji coba soal post tes yang diberikan dalam kategori sulit
B. Implikasi
adalah:
2. LKPD juga dapat mendorong peserta didik terlibat aktif dalam proses
Sehingga, LKPD dapat dijadikan pendidik sebagai salah satu bahan ajar yang
C. Saran
pendidik sebagai salah satu bahan ajar untuk melatih peserta didik dalam
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, T., & Erlina, E. (2017). Profil literasi kemaritiman guru biologi dalam
pembelajaran ipa smp negeri di kabupaten bintan. Jurnal Kiprah, 5(1), 7–
13. http://ojs.umrah.ac.id/index.php/kiprah/article/view/229/210
Komariyah, S., Deswita, H., & Arcat. (2016). Pengembangan lembar kerja siswa
(lks) matematika berbasis masalah untuk kelas vii smp pada materi
himpunan. Universitas Pasir Pengaraian, 1–8. http://e-
journal.upp.ac.id/index.php/mtkfkip/article/view/675
108
Lestari, N. I., Afri, L. E., & Richardo, R. (2016). Pengembangan lembar kerja
siswa berbasis pendidikan matematika realistik pada materi plsv kelas vii
smp. Universitas Pasir Pengaraian, 1–8. http://e-
journal.upp.ac.id/index.php/mtkfkip/article/view/771
Prastowo, A. (2015). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif (7th ed).
Yogyakarta: Diva Press.
Roliza, E. (2017). Pengembangan lembar kerja siswa (lks) berbasis inquiry pada
materi statistika untuk siswa kelas x sekolah menengah kejuruan negeri 2
tanjungpinang tahun ajaran 2016/2017 (Skripsi tidak diterbitkan).
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
Sari, R. M., Amir, Z., & Risnawati. (2017). Pengembangan lembar kerja siswa
(lks) berbasis pendekatan realistic mathematic education (rme) untuk
memfasilitasi kemampuan representasi matematis siswa smp. Jurnal
Formatif, 7(11), 66–74.
http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/1108
LAMPIRAN
112
LAMPIRAN A
(Instrumen Penelitian)
A16. RPP
A. Tujuan Wawancara
Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk menggali informasi mengenai
kurikulum sekolah yang digunakan, bahan ajar pendidik dan kondisi peserta
didik kelas XI IPA terutama yang berkenaan dengan kemampuan
matematisnya.
B. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang dilakukan adalah terencana dan semi terstruktur yaitu
wawancara dilakukan berdasarkan pedoman yang telah dibuat dan pertanyaan
dapat berkembang sesuai kondisi di lapangan.
C. Pelaksanaan Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pendidik mata pelajaran matematika wajib kelas
XI SMAN 4 Tanjungpinang
D. Rumusan Pertanyaan
1. Apakah jenis kurikulum yang sedang digunakan sekolah saat ini?
2. Bahan ajar apakah yang ibu gunakan dalam proses pembelajaran dan
apakah bahan ajar tersebut sudah mampu memfasilitasi pembelajaran?
3. Menurut ibu, bagaimana kondisi peserta didik kelas XI MIPA terkait
kemampuan matematisnya?
4. Apa saja kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran
matematika?
5. Apakah kemampuan memecahkan masalah yang terdapat pada
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (soal cerita) sudah mampu
dicerna dan diselesaikan oleh peserta didik?
158
Nama :
Kelas :
Sekolah :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu memahami
maksud dari masalah
kontekstual yang disajikan
dalam LKPD
2 Apakah setiap pertanyaan
dalam LKPD membantumu
untuk menyelesaikan
permasalahan?
4 Berikan tanggapanmu
mengenai kelayakan LKPD
tersebut untuk digunakan!
(……………………………..…)
159
Nama :
Hari/Tanggal :
(…………………………….)
162
Nama :
Hari/Tanggal :
Saran Perbaikan:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
(……………………………..)
165
KISI-KISI SOAL
PENILAIAN POST TES
Bentuk Nomor
No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal
Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7
1. KI 3 : Memahami, 3.6 Menggeneralisasi 3.6.1 Mendefinisikan Disajikan diagram batang yang Uraian 1
menerapkan, dan pola bilangan dan barisan dan deret menunjukkan banyaknya jumlah
menganalisis jumlah pada 3.6.2 Menyatakan pola tim yang mengikuti dragon boat
pengetahuan barisan Aritmetika 3.6.3 Menemukan race setiap tahun. Peserta didik
faktual, konseptual, dan Geometri rumus suku ke- diminta untuk menentukan rumus
prosedural, dan 4.6 Menggunakan pola suatu barisan dan suku ke yang dapat dibentuk
metakognitif barisan aritmetika deret aritmatika dari diagram batang yang
berdasarkan rasa atau geometri 4.6.1 Menyajikan model diberikan
ingin tahunya untuk menyajikan matematika dari
tentang ilmu dan suatu masalah
pengetahuan, menyelesaikan nyata yang Disajikan deskripsi mengenai Uraian 2
teknologi, seni, masalah berkaitan dengan siput gonggong yang dapat
budaya, dan barisan dan deret dihasilkan di daerah Desa
humaniora dengan aritmatika. Pengudang. Peserta didik dapat
wawasan menggunakan metode eliminasi
166
Bentuk Nomor
No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal
Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7
kemanusiaan, dan substitusi dari suatu model
kebangsaan, matematis yang bisa dibentuk
kenegaraan, dan dari soal. Peserta didik diminta
peradaban terkait untuk menentukan suku ke-7
penyebab (tempat ketujuh dari
fenomena dan penangkapan gonggong) serta
kejadian, serta menginterpretasi jawaban yang
menerapkan diperoleh
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang Soal yang diberikan memiliki Uraian 3
spesifik sesuai informasi tentang lima jenis
dengan bakat dan kelong. Kelong tersebut
minatnya untuk digunakan nelayan untuk
memecahkan menjaring sumber daya laut yang
masalah. ada di Pantai Trikora. Kelong-
KI 4 :Mengolah, menalar, kelong tersebut mempunyai
dan menyaji dalam jaring yang jumlah masing-
ranah konkret dan masingnya membentuk suatu
ranah abstrak barisan aritmatika. Peserta didik
terkait dengan diminta untuk menentukan
pengembangan dari banyaknya jaring yang digunakan
yang dipelajarinya pada seluruh kelong.
di sekolah secara
mandiri, bertindak
167
Bentuk Nomor
No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal
Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7
secara efektif dan Ditunjukkan suatu jumlah otak- Uraian 4
kreatif, serta otak yang telah dijual selama
mampu event sepak bola di Kijang.
menggunakan Peserta didik diminta untuk
metode sesuai menentukan banyaknya otak-otak
kaidah keilmuan yang dipesan pada hari pertama.
Pada soal diketahui total pesanan
otak-otak selama event sepak
bola dan pesanan otak-otak pada
hari terakhir event tersebut.
168
POST TES
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Nama : ______________________________________________________________________
Kelas : ______________________________________________________________________
Post Tes
Banyak Tim
Tahun
Post Tes
Sumber: Google.co.id
Jawab:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
171
Post Tes
3. Pak Usman adalah seorang nelayan yang bekerja dikawasan perairan Pantai
Trikora. Pak Usman mempunyai 5 jenis kelong yang berfungsi untuk
memperoleh sumber daya laut berupa ikan, udang, dsb dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Kelong merupakan bangunan dari kayu yang digunakan
untuk memasang jaring di tengah laut. Kelong jenis I yang dimiliki Pak Usman
terdiri atas 4 jaring. Kelong jenis III mempunyai jaring sebanyak dua kali lebih
banyak dari kelong jenis I ditambah 2 jaring. Jika banyaknya jaring yang ada
pada setiap kelong membentuk suatu barisan aritmatika, berapakah banyaknya
jaring yang digunakan pada seluruh kelong?
Sumber: Google.co.id
Jawab:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
172
Post Tes
4. Sebuah warung di kawasan Sei. Nam, Kijang menjual makanan khas Provinsi
Kepulauan Riau yaitu otak-otak. Otak-otak merupakan produk hasil olahan
laut berupa ikan tenggiri, lele maupun cumi-cumi yang dibungkus dengan
daun pisang kemudian dibakar atau dipanggang. Warung tersebut menerima
pesanan yang meningkat dalam kurun waktu 5 hari berturut-turut karena ada
event sepak bola yang diselenggarakan dekat kawasan tersebut. Jika pesanan
otak-otak pada hari kelima adalah 350 otak-otak dan total pesanan otak-otak
yang diterima warung selama event sepak bola adalah 1500 otak-otak, maka
tentukan pesanan otak-otak yang diterima warung pada hari pertama event
sepak bola berlangsung!
Jawab:
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
173
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
1 Setiap tahun, Kota Tanjungpinang selalu Diketahui: Mengidentifikasi data 2
mengadakan Event International Dragon Boat Race - Jumlah tim peserta Dragon Boat Race pada yang diketahui,
yang dilaksanakan di Sungai Carang, Kota tahun 2011 adalah 20 tim ditanyakan, kecukupan
- Jumlah tim peserta Dragon Boat Race pada data untuk pemecahan
Tanjungpinang. Event ini diikuti oleh masyarakat
tahun 2016 adalah 35 tim masalah
lokal maupun luar negeri. Dari data diketahui - Jumlah tahun event International Dragon Boat
bahwa tahun 2011 – 2018 (lihat grafik) jumlah tim Race adalah 8 tahun
peserta Lomba International Dragon Boat Race
mengalami peningkatan yang konstan setiap Ditanya :
tahunnya. - Rumus suku ke- data jumlah tim peserta
International Dragon Boat Race
Model matematika: Menyusun model 2
Misalkan: tahun 2011 matematika dari suatu
masalah dalam bentuk
gambar dan atau ekspresi
tahun 2016 matematika
…. (1)
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
Tentukan rumus suku ke- dari data di atas! menyelesaikan masalah
matematika berdasarkan
gambar dan atau ekspresi
matematika yang telah
disusun
(Terbukti benar)
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
salah satu daerah penghasil siput gonggong. Siput sebanyak 10 tempat ditanyakan, kecukupan
gonggong merupakan makanan khas yang terkenal - Jumlah gonggong pada tempat ke-3 dan ke-5 data untuk pemecahan
di Provinsi Kepulauan Riau. Suatu studi adalah 250 ekor masalah
- Jumlah gonggong pada tempat ke-9 dan ke-10
menunjukkan bahwa tingkat keasaman air
adalah 525 ekor
mempengaruhi jumlah pertumbuhan gonggong di
tempat tersebut. Perairan di Desa Pengudang Ditanya:
memiliki 10 tempat penangkapan gonggong dan - Banyaknya siput gonggong pada tempat ke-7
memiliki perbedaan keasaman yang bertingkat dari
rendah ke tinggi. Tingkat keasaman tinggi berada
pada tempat pertama yang selalu berurutan hingga
Model matematika: Menyusun model 2
tingkat keasaman rendah berada pada tempat yang
matematika dari suatu
kesepuluh. Jika Dandi mampu menangkap siput …… (1) masalah dalam bentuk
gonggong pada tempat ke-3 dan tempat ke-5 gambar dan atau ekspresi
sebanyak 250 ekor, kemudian pada tempat ke-9 dan …… (2) matematika
tempat ke-10, Dandi mampu menangkap siput …. (3)
gonggong sebanyak 525 ekor. Maka tentukanlah
banyaknya siput gonggong yang dapat ditangkap Penyelesaian: Memilih dan menerapkan 2
oleh Dandi pada tempat ketujuh dan berikanlah Eliminasi pers (1) dan pers (2) strategi untuk
menyelesaikan masalah
interpretasi mengenai gonggong yang dihasilkan
- matematika berdasarkan
berdasarkan tingkat keasaman diperairan Desa gambar dan atau ekspresi
Pengudang! matematika yang telah
disusun
176
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
Substitusi nilai ke persamaan (1) diperoleh:
(Terbukti)
atau
(Terbukti benar)
177
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
Menginterpretasikan hasil: Menginterpretasikan 2
Jadi, banyaknya siput gonggong pada tempat ke-7 solusi yang diperoleh
adalah 200 ekor. Banyaknya gonggong yang dihasilkan
berdasarkan tingkat keasaman ditempat tersebut.
Semakin tinggi tingkat keasaman suatu tempat maka
semakin sedikit gonggong yang dihasilkan begitu pula
sebaliknya semakin rendah tingkat keasamannya
semakin tinggi atau banyak pula gonggong yang
dihasilkan.
3 Pak Usman adalah seorang nelayan yang bekerja Diketahui: Mengidentifikasi data 2
dikawasan perairan Pantai Trikora. Pak Usman - Terdapat 5 jenis kelong yaitu kelong I, kelong II, yang diketahui,
mempunyai 5 jenis kelong yang berfungsi untuk kelong III, kelong IV, dan kelong V ditanyakan, kecukupan
- Kelong I memiliki 4 jaring data untuk pemecahan
memperoleh sumber daya laut berupa ikan, udang,
- Kelong III memiliki jaring sebanyak dua kali masalah
dsb dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. jumlahnya pada kelong I ditambah dua jaring
Kelong merupakan bangunan dari kayu yang
digunakan untuk memasang jaring di tengah laut. Ditanya: Banyaknya jaring yang digunakan pada
Kelong jenis I yang dimiliki Pak Usman terdiri atas seluruh kelong
4 jaring. Kelong jenis III mempunyai jaring Model Matematika: Menyusun model 2
sebanyak dua kali lebih banyak dari kelong jenis I Misalkan: banyaknya jaring pada kelong jenis I matematika dari suatu
jaring masalah dalam bentuk
ditambah 2 jaring. Jika banyaknya jaring yang ada
banyaknya jaring pada kelong jenis III gambar dan atau ekspresi
pada setiap kelong membentuk suatu deret
…. (1) matematika
aritmatika, berapakah banyaknya jaring yang …. (2)
178
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
digunakan pada seluruh kelong? Penyelesaian: Memilih dan menerapkan 2
Substitusi ke persamaan (1) strategi untuk
menyelesaikan masalah
matematika berdasarkan
gambar dan atau ekspresi
matematika yang telah
…. (3) disusun
Sumber: Google.co.id
Menentukan
jaring
179
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
Uji coba Memeriksa kebenaran 1
solusi yang diperoleh
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
adalah 350 otak-otak dan total pesanan otak-otak Model matematika: Menyusun model 2
yang diterima warung selama event sepak bola matematika dari suatu
adalah 1500 otak-otak, maka tentukan pesanan …. (1) masalah dalam bentuk
gambar dan atau ekspresi
otak-otak yang diterima warung pada hari pertama
matematika
event sepak bola berlangsung!
…. (2)
Indikator Kemampuan
No. Soal Kunci Jawaban Pemecahan Masalah Skor
Matematis
(Terbukti benar)
(Terbukti benar)
PEDOMAN WAWANCARA
A. Tujuan Wawancara
Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk:
1. Mengetahui alasan atau penyebab peserta didik tidak mencapai ketuntasan
KKM yang ditetapkan pada soal post tes
2. Menggali informasi mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis
peserta didik yang tidak tuntas pada materi barisan dan deret aritmatika.
B. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang dilakukan adalah terencana dan semi terstruktur yaitu
wawancara dilakukan berdasarkan pedoman yang telah dibuat.
C. Pelaksanaan Wawancara
1. Wawancara dilakukan kepada peserta didik yang tidak mencapai
ketuntasan KKM
2. Pertanyaan wawancara berkaitan dengan hasil tes yang telah diselesaikan
oleh peserta didik.
D. Rumusan Pertanyaan
1. Perhatikan kembali hasil jawabanmu, apakah yang menyebabkan kamu
tidak bisa menyelesaikan soal dengan benar?
2. Apakah kamu bisa memahami maksud dari soal yang diberikan?
3. Bagian mana dari soal yang tidak dapat kamu selesaikan?
4. Dapatkah kamu mengidentifikasi unsur yang diketahui dan ditanyakan
pada soal tes?
5. Dapatkah kamu merumuskan model matematika dari soal yang diberikan?
6. Strategi apakah yang kamu pilih dalam menyelesaikan soal? Kendala apa
saja yang kamu temukan dalam menyelesaikannya?
183
A. IDENTITAS
Sekolah : SMA Negeri 4 Tanjungpinang
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas, Semester : XI IPA, 2 (dua)
Materi Pokok : Barisan dan Deret
Alokasi Waktu : 4 45 menit (2 Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2018/2019
B. KOMPETENSI INTI
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui Problem Based Learning,
metode diskusi serta ceramah terbimbing berpendekatan Realistic Mathematics
Education (RME), dengan tahapan pembelajaran diawali dengan
permasalahan, menghubungkan dengan instrumen, kontribusi peserta didik,
pembelajaran interaktif dan keterkaitan antar topik matematika, peserta didik
dapat: menjelaskan pengertian barisan dan deret aritmatika, menjelaskan
dengan kata-kata dan menyatakan masalah dalam sehari-hariyang berkaitan
dengan barisan dan deret aritmatika, menunjukkan pola barisan dan deret
aritmatika, menyajikan model matematika berdasarkan masalah nyata
berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika melalui penerapan perilaku
responsif dan proaktif serta menghargai perbedaan sebagai anugrah Tuhan
Yang Maha Esa.
185
E. MATERI PEMBELAJARAN
Barisan dan Deret
Pertemuan 1
A. Barisan Aritmatika
Fakta Pola bilangan
Ilustrasi:
Pak Budi adalah seorang pedagang buah. Suatu
hari, ia menerima pemasukan buah untuk dijual dan
disusun dalam bentuk seperti pada gambar di atas.
Apabila susunan buah paling atas berjumlah 3 dan
terdiri atas 8 susunan ke bawah. Maka tentukanlah
banyaknya buah jeruk pada susunan ke-8 apabila
setiap susunan selalu bertambah 2 jeruk.
Konsep/Prinsip Definisi barisan aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang
beda setiap dua suku yang berurutan adalah sama.
Beda dua suku yang berurutan pada barisan
aritmatika dinotasikan dan dirumuskan sebagai
berikut:
A. Barisan Aritmatika
suku pertama barisan aritmatika
beda barisan aritmatika
banyak suku barisan aritmatika
Prosedural Langkah-langkah menemukan pola barisan
aritmatika
Langkah-langkah menemukan rumus mencari suku
ke- dari suatu barisan aritmatika
Penerapan barisan aritmatika untuk menyelesaikan
masalah yang berkenaan dengan barisan aritmatika
Metakognitif Penerapan barisan aritmatika dalam kehidupan
sehari-hari dapat terlihat dalam berbagai aspek.
Misalnya saja, melalui susunan buah atau barang
yang dilakukan oleh pedagang dapat membentuk
suatu pola bilangan dengan jumlah tertentu. Apabila
setiap beda susunan barang adalah konstan maka
dapat dikatakan susunannya membentuk barisan
aritmatika. Dari kegiatan tersebut, diharapkan peserta
didik mampu membuat model matematika dan
menganalisisnya dari suatu permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari serta menyelesaikannya yang
berkaitan dengan barisan aritmatika
Pertemuan 2
B. Deret Aritmatika
Fakta Pola bilangan deret aritmatika
Ilustrasi:
Sama pada kasus sebelumnya, pada susunan buah
jeruk Pak Budi. Tentukanlah banyaknya buah
jeruk yang dimiliki Pak Budi dari susunan paling
atas ke susunan paling bawah.
Konsep Pengertian deret aritmatika
Deret aritmatika adalah penjumlahan berurut
suku-suku suatu barisan aritmatika. Deret
aritmatika disebut juga deret hitung karena
perbedaan antar sukunya dihitung berdasarkan
operasi penjumlahan.
Rumus jumlah suku pertama deret aritmatika:
atau
suku pertama
banyaknya suku
Prosedural Langkah-langkah menemukan pola deret
aritmatika
187
B. Deret Aritmatika
Langkah-langkah menemukan rumus mencari
jumlah suku ke- dari suatu deret aritmatika
Penerapan deret aritmatika untuk menyelesaikan
masalah yang berkenaan dengan deret aritmatika
Metakognitif Penerapan barisan aritmatika dalam kehidupan
sehari-hari dapat terlihat dalam berbagai aspek.
Misalnya saja, melalui susunan buah atau barang
yang dilakukan oleh pedagang dapat membentuk
suatu pola bilangan dengan jumlah tertentu. Apabila
setiap beda susunan barang adalah konstan maka
dapat dikatakan susunannya membentuk barisan
aritmatika. Dari kegiatan tersebut, diharapkan
peserta didik mampu membuat model matematika
dan menganalisisnya dari suatu permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari serta
menyelesaikannya yang berkaitan dengan barisan
aritmatika
2. Sumber Belajar:
a. Pegangan Peserta didik
Aksin, Nur dkk.. 2017. Matematika Mata Pelajaran Wajib. Klaten:
PT Intan Pariwara
b. Pegangan Guru
Aksin, Nur dkk.. 2017. Matematika Mata Pelajaran Wajib. Klaten:
PT Intan Pariwara
Manullang, Sudianto. dkk.. 2017. Buku Guru Matematika Kelas XI
Edisi Revisi 2017. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
188
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (2 45 menit)
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik mengucapkan salam dan 10
Pendahuluan mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan
2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta
didik (pendidik menanamkan sikap
disiplin)
3. Pendidik memberikan apersepsi dengan
mengajak peserta didik bermain ice
breaking berhitung kelipatan tiga yang
bertujuan untuk merangsang
pengetahuan peserta didik mengenai
materi yang akan dipelajari
4. Memotivasi peserta didik dengan
mengajukan pertanyaan.
Ilustrasi:
“Siapa yang tahu pola tepuk tangan
dari berhitung tadi?
5. Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran
Ilustrasi:
Baiklah anak-anak, adapun tujuan
pembelajaran kita pada hari ini adalah:
- Menjelaskan pengertian barisan
aritmatika
- Menjelaskan dengan kata-kata dan
menyatakan masalah dalam sehari-
hari yang berkaitan dengan barisan
aritmatika
- Menunjukkan pola barisan
aritmatika
- Menyajikan model matematika
berdasarkan masalah nyata
berkaitan dengan barisan aritmatika
dan menyelesaikannya
Penggunaan Konteks
Fase I: Pendidik
2. Peserta didik diminta untuk membaca
mengorientasi kembali masalah kontekstual 2 yang
peserta didik terdapat pada LKPD
pada masalah 3. Peserta didik diminta untuk
menuliskan informasi dari
permasalahan yang terdapat dalam
193
Kegiatan Interaktif
Fase IV : 12. Salah satu kelompok peserta didik
Mengembangkan diminta untuk memaparkan hasil
dan menyajikan diskusi kelompok didepan kelas.
hasil karya 13. Peserta didik mengasosiasi dan
menginterpretasi hasil kerja kelompok
masing-masing
14. Pendidik mengajak kelompok lain
memperhatikan kelompok yang
sedang memaparkan hasil kerja
kelompok mereka dan meminta saran
apabila ada perbedaan dari hasil kerja
masing-masing kelompok.
Ilustrasi:
Anak-anak, perhatikan hasil kerja
kelompok kalian masing-masing.
Bandingkan dengan hasil kerja yang
teman kalian paparkan di depan kelas
Fase V : 15. Hasil kerja peserta didik dianalisis
Menganalisis oleh pendidik
dan 16. Pendidik mengajak peserta didik untuk
mengevaluasi bersama-sama menarik kesimpulan
proses dari pembelajaran yang dilakukan
pemecahan Ilustrasi:
masalah Baiklah, siapa yang bisa
menyimpulkan apa saja yang sudah
kita pelajari hari ini?
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap (Format terlampir)
a. Jurnal
b. Observasi sikap
2. Penilaian Pengetahuan:
a. Teknik
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan tes uraian individu. Peserta didik
diminta untuk menyelesaikan 4 soal yang berbasis pemecahan masalah.
b. Instrumen Penilaian:
Soal Uraian.
Kerjakan soal berikut dengan benar!
Dengan menggunakan konsep barisan aritmatika, selesaikanlah
permasalahan berikut:
196
Sumber: Google.co.id
Sumber: Google.co.id
4. Sebuah warung di kawasan Sei. Nam, Kijang menjual makanan khas
Provinsi Kepulauan Riau yaitu otak-otak. Otak-otak merupakan produk
hasil olahan laut berupa ikan tenggiri, lele maupun cumi-cumi yang
dibungkus dengan daun pisang kemudian dibakar atau dipanggang.
Warung tersebut menerima pesanan yang meningkat dalam kurun
waktu 5 hari berturut-turut karena ada event sepak bola yang
diselenggarakan dekat kawasan tersebut. Jika pesanan otak-otak pada
hari kelima adalah 350 otak-otak dan total pesanan otak-otak yang
diterima warung selama event sepak bola adalah 1500 otak-otak, maka
tentukan pesanan otak-otak yang diterima warung pada hari pertama
event sepak bola berlangsung!
198
Ditanya :
- Rumus suku ke- data jumlah tim peserta
International Dragon Boat Race
Model matematika: 2
Misalkan: tahun 2011
tahun 2016
…. (1)
Penyelesaian: 2
Substitusikan ke persamaan (1)
(Terbukti benar)
Menginterpretasikan hasil: 2
Jadi, rumus suku ke- dari data jumlah tim peserta
International Dragon Boat Race adalah
2 Diketahui: 2
- Jumlah tempat penangkapan siput gonggong
sebanyak 10 tempat
- Jumlah gonggong pada tempat ke-3 dan ke-5
adalah 250 ekor
199
Ditanya:
- Banyaknya siput gonggong pada tempat ke-7
Model matematika: 2
…… (1)
…… (2)
…. (3)
Penyelesaian: 2
Eliminasi pers (1) dan pers (2)
(Terbukti)
atau
(Terbukti benar)
Menginterpretasikan hasil: 2
Jadi, banyaknya siput gonggong pada tempat ke-7 adalah
200 ekor. Banyaknya gonggong yang dihasilkan
berdasarkan tingkat keasaman ditempat tersebut. Semakin
tinggi tingkat keasaman suatu tempat maka semakin
sedikit gonggong yang dihasilkan begitu pula sebaliknya
200
…. (3)
Menentukan
jaring
Uji coba 1
201
Ditanya :
Banyaknya otak-otak yang dipesan pada hari pertama
event sepak bola …?
Model matematika: 2
…. (1)
…. (2)
Penyelesaian: 2
Eliminasi persamaan (1) dan (2)
| | –
Uji coba 1
202
(Terbukti benar)
(Terbukti benar)
Menginterpretasikan hasil: 2
Jadi, pesanan otak-otak yang diterima warung pada hari
pertama event sepak bola adalah 250 otak-otak
c. Penskoran
Untuk soal tes uraian individu skor tertinggi adalah 100 dan skor terendah
adalah 0
LAMPIRAN B
(Hasil Penelitian)
B4. Hasil Post Tes Uji Coba Instrumen Kelas XII IPA 1
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Lampiran B4. Hasil Post Tes Peserta Didik Kelas XII IPA 1
1. Validitas
2. Reliabilitas
216
3. Tingkat Kesukaran
4. Daya Pembeda
217
Lampiran B6. Rekapitulasi Angket Respon Peserta Didik Uji Coba Lapangan
17 Nilam Cahya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
18 Puput Vitria Ningsih 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 96
19 Putri Yanti 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
20 Rangga Difa Oktavia 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 97
21 Reyzeta Nabila Oriza Putri 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 94
22 Ricky Agustiansyah 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 93
23 Ridho Al Hafis 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 97
24 Rina Sherliyanti 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
25 Rizki Heruszalli 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
26 Said Sulaiman 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
27 Sambang Prayogo 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 85
28 Selly Saisar Emelia 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
29 Silpa Yani 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 100
30 Siti Mayawi Vanesa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
31 Suci Kirani Aprilia Putri 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 79
32 Tri Wahyudi 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 101
33 Zuldi Amrik S 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
219
Hasil Respon Pendidik Terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis RME
dengan Konteks Kemaritiman pada Materi Barisan dan Deret Aritmatika
untuk Peserta Didik SMA Kelas XI
Rumusan Pertanyaan:
P1 : Coba dilihat kembali hasil jawabannya, kira-kira apakah yang
menyebabkanmu tidak bisa menjawab soal dengan benar, terutama soal
nomor 4?
N1 : Soalnya itu begitu rumit untuk dipahami.
P1 : Dimana letak rumitnya? Misalnya mengidentifikasi data yang diketahui
dan ditanyakan bisa ga?
N1 : Tergantung pemahamannya bu. Kalau misalnya, guru lebih ngasih
pemahaman yang lebih dalam kepada muridnya. Insya Allah bisa paham
bu.
P1 : Selanjutnya, apakah kamu memahami maksud dari soal yang diberikan?
N1 : Ya, kalau dijelaskan sedetail-detailnya, bisa paham bu. Tapi, kalau
dijelasin sekilas gitu aja, itu mungkin belum bisa paham juga sih bu.
P1 : Intinya, apakah soal nomor 4 ini bisa kamu pahami?
N1 : Belum sih bu.
P1 : Jadi penyebabnya, karena kurang paham ya?
N1 : Iya bu, kurang paham.
P1 : Selanjutnya, untuk soal nomor 1 sampai 4 dalam mengidentifikasi data
yang diketahui dan ditanyakan bisa atau tidak untuk Sambang sendiri?
222
Rumusan Pertanyaan:
P1 : Coba dilihat kembali jawaban yang diberikan. Kira-kira dari 4 soal yang
diberikan, apakah yang menyebabkanmu tidak bisa menyelesaikan soal
dengan benar, terutama soal nomor 4?
N2 : Saya tidak tau rumus-rumusnya bu. Terus saya juga kurang pandai
menyelesaikan soal seperti ini bu.
P1 : Dari soal yang diberikan, apakah kamu mengerti maksud dari soal yang
diberikan?
N2 : Yang saya mengerti hanya nomor 1 bu.
P1 : Lalu, nomor 2,3 dan 4 kurang mengerti?
N2 : Iya bu.
P1 : Tapi, apakah ada yang kamu pahami sedikit dari soal tersebut?
N2 : Iya bu. Yang paling saya pahami soal nomor 1 namun yang kurang saya
pahami soal yang lainnya bu.
P1 : Soal nomor 1-4 untuk mengidentifikasi data yang diketahui dan
ditanyakan bisa atau tidak Abdul Hakim?
N2 : Bisa bu.
P1 : Selanjutnya untuk model matematika seperti simbol, pola atau diagram,
bisakah Abdul Hakim merumuskannya?
N2 : Tidak bu.
P1 : Kenapa tidak bisa? Apa yang sulit? Takut salah atau bagaimana?
224
N2 : Iya bu. Saya takut salah. Tapi, ada keinginan untuk merumuskannya bu.
P1 : Dalam menyelesaikan permasalahan, apakah kendala yang ditemukan
oleh Abdul Hakim?
N2 : Saya sudah tidak tahu lagi mau menulis apa bu. Saya hanya tahu sampai
disini saja.
P1 : Lalu, salah satu indikator pemecahan masalah adalah memeriksa kembali
jawaban yang diberikan. Nah, untuk Abdul Hakim sendiri, diperiksa lagi
atau tidak jawaban yang diberikan?
N2 : Tidak bu. Saya kira sudah betul bu jawabannya. Jadi, saya tidak periksa
lagi.
P1 : Selanjutnya, buat interpretasi mudah atau tidak dilakukan oleh Abdul
Hakim?
N2 : Cukup sulit bu.
P1 : Kenapa cukup sulit?
N2 : Karena saya kurang pandai bu.
P1 : Baiklah itu saja, terima kasih atas waktunya.
225
Rumusan Pertanyaan:
P1 : Coba lihat kembali jawaban yang diberikan, kemudian kira-kira apakah
yang menyebabkan Andes tidak bisa menjawab soal dengan benar,
terutama soal nomor 4?
N3 : Saya tidak bisa menyelesaikan ini dikarenakan saya kurang paham bu.
P1 : Coba lihat kembali soal nomor 2, sepertinya kamu bisa menyelesaikan
soal tetapi jawabannya salah. Kenapa bisa salah?
N3 : Saya salah hitung bu.
P1 : Apakah Andes bisa mengerti maksud dari soal yang diberikan?
N3 : Sebenarnya saya kurang paham bu, tetapi ada yang bisa saya pahami
sedikit bu.
P1 : Paling mudah dipahami soal nomor berapa?
N3 : Nomor 1 bu.
P1 : Paling sulit dipahami soal nomor berapa?
N3 : Nomor 4 bu.
P1 : Baiklah. Selanjutnya, untuk indikator mengidentifikasi data yang
diketahui dan ditanyakan, bisakah kamu mengidentifikasinya dari soal
yang diberikan?
N3 : Saya kurang bisa bu.
P1 : Kenapa tidak bisa? Apakah karena kurang mengerti atau memang lemah
dalam mata pelajaran matematika?
226
Rumusan Pertanyaan:
P1 : Lihatlah kembali lembar jawabanmu, kira-kira apakah yang
menyebabkanmu tidak bisa menjawab soal dengan benar, terutama soal
nomor 4?
N4 : karena saya tidak tau caranya bu.
P1 : Apa yang menyebabkanmu tidak tau caranya?
N4 : Saya kurang paham cara menyelesaikannya bu.
P1 : Dari soal nomor 1-4, manakah soal yang paling kamu pahami?
N4 : Soal nomor 3 bu.
P1 : Manakah soal yang paling sulit kamu pahami?
N4 : Soal nomor 4 bu.
P1 : Coba lihat kembali soal nomor 2, Ghaza dapat menyelesaikan soal
namun jawabannya kurang tepat. Apa kendala yang Ghaza temukan?
N4 : Saya kurang mengerti bu dan sepertinya saya salah hitung.
P1 : Selanjutnya untuk mengidentifikasi data yang diketahui dan ditanyakan
pada soal, apakah Ghaza bisa mengidentifikasinya?
N4 : Oh, bisa bu.
P1 : Dalam menyelesaikan soal, kendala apa saja yang Ghaza temukan?
N4 : Tidak ada kendala sih bu. Hanya saja, saya lupa caranya.
P1 : Jika Ghaza sudah dapat jawabannya, diperiksa kembali atau tidak
jawaban tersebut?
228
N4 : Tidak bu.
P1 : Kenapa?
N4 : Tergantung sih bu jika cukup waktunya.
P1 : Jadi, sewaktu diadakan tes, apakah waktunya tidak cukup?
N4 : tidak tahu bu.
P1 : Pertanyaan terakhir nih, misalkan Ghaza sudah menemukan solusi dari
soal yang diberikan, apakah selanjutnya Ghaza bisa membuat interpretasi
atau menyimpulkan kembali hasil yang diperoleh?
N4 : Bisa bu. Tapi, saya tidak tau bu karena kurang menyimak arahan
sebelum tes bu.
P1 : Baiklah itu saja dari ibu. Terima kasih atas waktunya.
229
LAMPIRAN C
Nama :
Kelas :
Sekolah :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
Berbasis RME dengan Konteks Kemaritiman
Kurikulum 2013 revisi 2017
Penulis : Maimunah
Pembimbing : Dr. Nur Izzati, S.Pd., M.Si
Sukma Adi Perdana, S.Si., M.Sc
Validator : Puji Astuti, S. Pd., M. Sc
Rindi Antika, S. Pd., M. Pd
Maimunah
Diskusi ............................................ 5
Kesimpulan ..................................... 6
Diskusi ............................................ 10
Kesimpulan ..................................... 12
Rangkuman .....................................14
Leonardo Da Pisa
Barisan dan deret merupakan sub topik matematika yang erat kaitannya dengan
bilangan. Bilangan yang teurut dan memiliki pola tertentu dapat ditentukan bentuk
barisan dan deretnya. Salah satu tokoh matematika yang terkenal dalam bidang barisan
bilangan adalah Leonardo Da Pisa.
Leonardo da Pisa atau Leonardo Pisano (1175 - 1250), dikenal juga sebagai
Fibonacci, adalah seorang matematikawan Italia yang dikenal sebagai penemu bilangan
Fibonacci. Salah satu hasil penemuannya adalah deret bilangan Fibonacci seperti
berikut ini:
Deret bilangan tersebut merupakan deretan bilangan yang ditentukan oleh
penjumlahan dua suku berurutan sebelumnya. Deret ini berasal dari pemikiran
Fibonacci tentang banyaknya pasangan kelinci yang bisa beranak dalam satu tahun.
Penerapan barisan Fibonacci yang lain dalam kehidupan sehari-hari adalah pilinan biji
bunga matahari yang membentuk spiral, jumlah kelopak mahkota bunga, dsb.
Awal mula pembentukan bilangan nol dalam barisan Fibonacci adalah untuk
membedakan hasil perdagangan masyarakat yang mendapat kerugian maupun
keuntungan. Sehingga, Fibonacci memperkenalkan bilangan nol sebagai pembatas
dalam sektor perekonomian masyarakat.
Lalu, apa hubungannya dengan materi barisan dan deret aritmatika yang akan
kalian pelajari? Apa hubungannya barisan aritmatika dengan deret aritmatika? Kamu
akan mengetahui jawabannya setelah menyelesaikan tugas pada LKPD berikut untuk
memperluas pemahamanmu mengenai barisan dan deret aritmatika.
Kompetensi Dasar:
3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan
Geometri
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan
menyelesaikan masalah
Tujuan Pembelajaran
Dalam penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik ini, ikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
Bacalah LKPD ini dengan seksama. Kemudian mulailah mengerjakan tugas
yang diberikan bersama teman sekelompokmu
Pahamilah konsep yang terkandung dalam masalah yang diberikan. Jika ada
beberapa istilah yang tidak dimengerti, mintalah penjelasan dari guru.
Selesaikan masalah yang terdapat dalam LKPD dan dipresentasikan.
Kegiatan belajar diakhiri dengan mengerjakan soal latihan.
Pengantar
Provinsi Kepulauan Riau merupakan wilayah strategis yang identik dengan wilayah
maritimnya. Terdiri dari banyak pulau menjadikan hasil olahan sumber daya lautnya
turut memajukan sektor perekonomian. Lalu, bagaimana keterkaitannya pada bidang
matematika?. Kita akan melihat bagaimana konsep matematis dapat dinuansakan
dengan kemaritiman. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut, lakukanlah
serangkaian kegiatan pada LKPD ini.
Kompetensi Dasar:
3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan
Geometri
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan
dan menyelesaikan masalah
Tujuan Pembelajaran
Waktu Penyelesaian
Tugas – tugas yang terdapat dalam LKPD Berbasis RME dengan Konteks
Kemaritiman dikerjakan selama :
2 JP (1 Jam 40 Menit).
Baca dan pahamilah deskripsi dibawah ini, kemudian jawablah pertanyaan yang diberikan.
Masalah Kontekstual 1
Pak Andi adalah seorang pengusaha ikan asin di Desa Malang Rapat, Pantai Trikora. Salah
satu jenis ikan yang digunakan Pak Andi untuk membuat ikan asin adalah ikan tongkol.
Serangkaian proses pengolahan dilakukan Pak Andi termasuk proses penjemuran. Jika
tempat penjemuran ikan yang dimiliki Pak Andi membentuk bidang trapesium sama kaki,
dimana pada susunan pertama terdiri atas 3 ikan tongkol, susunan kedua terdiri atas 5 ikan
tongkol, dan susunan ketiga 7 ikan tongkol. Berapakah banyaknya ikan tongkol yang disusun
Pak Andi pada susunan ke-10?
1. Bagaimana susunan pola ikan tongkol yang dijemur pada bidang trapesium?
Deskripsikan jawabanmu disini!
No Notasi Definisi
menyatakan suku pertama
1. menyatakan suku kedua
menyatakan suku ke-𝑛
𝑎 Suku perama dari suatu barisan, dimana
2.
𝑎
3. 𝑏 Selisih dua suku berurutan
4. 𝑛 Banyaknya suku
3. Model Matematika
Selanjutnya, bagaimana susunan bilangan yang dapat kamu lihat dari hingga ke- ?
Jawab:
𝑎𝑎
Jawab:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
5. Bagaimana banyaknya ikan tongkol pada susunan ke-100, berdasarkan pada masalah
kontekstual 1?
Jawab:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
Jawab:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
7. Periksalah kembali kebenaran rumus matematika susunan ke-𝑛 yang telah kamu
temukan!
Jawab:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
Kesimpulan
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Tulislah berbagai topik matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah diatas!
1. Operasi Bilangan Bulat
2. ________________________________________________________________________
3. ________________________________________________________________________
dst
Latihan!
Pak Ardi mengembangkan usahanya untuk menambah produksi ikan tongkol menjadi ikan
asin. Berikut aturan yang dibuat oleh Pak Ardi dalam proses penjemuran ikan tongkol:
Susunan ke-2 + susunan ke-3 = 16, dan susunan ke-4 + susunan ke-5 =24. Tentukanlah
banyaknya ikan tongkol pada susunan pertama!
Jawab:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Kompetensi Dasar:
3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan
Geometri
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan
dan menyelesaikan masalah
Tujuan Pembelajaran
Waktu Penyelesaian
Tugas – tugas yang terdapat dalam LKPD Berbasis RME dengan Konteks
Kemaritiman dikerjakan selama :
2 JP (1 Jam 40 Menit).
Baca dan pahamilah deskripsi dibawah ini, kemudian jawablah pertanyaan yang
diberikan!
Masalah Kontekstual 2
Didi adalah salah satu karyawan yang bekerja di tempat Pengolahan Ikan Asin milik Pak
Andi. Setiap hari, ia bekerja pada bagian penjemuran ikan tongkol menjadi ikan asin. Didi
menjemur ikan-ikan tersebut pada tempat yang berbenttuk bidang trapesium dengan susunan
pertama adalah 21 ikan tongkol, susunan kedua 19 ikan tongkol, dan susunan ketiga memuat
17 ikan tongkol. Jika tempat penjemuran tersebut mampu memuat 10 susunan ikan, maka
berapa banyak ikan yang dapat dihasilkan dalam sekali penjemuran?
1. Bagaimana susunan pola ikan tongkol yang dijemur pada bidang trapesium?
Deskripsikan jawabanmu disini!
3. Model Matematika
.
.
.
𝑎 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏
𝑎
5. Bagaimana menentukan deret 20 susunan ikan tongkol apabila susunan pertama ikan
tongkol adalah 50?
Jawab:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
Jawab:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
7. Periksalah kembali kebenaran hasil jumlah ikan tongkol untuk 𝑛 suku pertama!
Jawab:
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
Sebuah Kedai di Desa Teluk Bakau, Jalan Pantai Trikora menyediakan kuliner khas
Kepulauan Riau yaitu kerang bulu. Pada awal tahun 2019, pendapatan kedai
mengalami peningkatan yang signifikan, karena banyak wisatawan yang menyukai
kuliner ini. Jika total pendapatan kedai selama tiga hari beruturut-turut adalah Rp
3.150.000,00 dan pendapatan kedai pada 3 Januari 2019 adalah Rp1.200.000,00,
tentukanlah pendapatan yang diperoleh kedai tersebut pada hari pertama apabila
pendapatan yang diperoleh membentuk suatu barisan aritmatika!
Sumber: Google.co.id
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Keterkaitan dengan
Topik Lain
Tulislah berbagai topik matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah diatas!
1. Operasi Bilangan Bulat
2. _____________________________________________________________________
3. _____________________________________________________________________
dst
“Pada tahun 2019, PT. Pelabuhan Indonesia Sri Bintan Pura melakukan survei mengenai
jumlah penumpang transportasi laut tujuan Tanjungpinang-Batam. Hasil survei menunjukan
bahwa tiga jenis kapal ferry yaitu MV. Oceana, Marina, dan Baruna Jaya memiliki jumlah
penumpang yang berbeda secara signifikan. Kapal Marina memiliki jumlah penumpang
paling sedikit yaitu sebanyak 1500 penumpang. Sedangkan kapal MV. Oceana memiliki
jumlah penumpang paling banyak sebesar tiga kali lipat dari kapal marina. Jika pihak
manajemen PT Pelabuhan Indonesia mengurutkan jumlah penumpang dari yang terkecil
dan urutan tersebut membentuk suatu barisan aritmatika, maka tentukanlah jumlah seluruh
penumpang kapal tujuan Tanjungpinang-Batam!”
Sumber: Google.co.id
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
https://kumparan.com/@kumparantravel/dragon-boat-race-2018-naikkan-
jumlah-wisman-ke-tanjungpinang-1540026632166491284, diakses
pada 21 Oktober 2018, 21.56 WIB
LAMPIRAN D
Bulan
September -
Kegiatan Agustus November Desember Januari Februari Maret April - Juni Juli
Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
Bimbingan
Judul Penelitian
Menyusun
Proposal
Penelitian
Seminar
Proposal
Revisi
Proposal
Permohonan
Izin Penelitian
Validasi Produk
dan instrumen
Penelitian Ke
Sekolah
Analisis Data
Wawancara
Peserta Didik
Penyusunan
Skripsi
Pengajuan
Sidang Skripsi
Sidang Skripsi
239
DOKUMENTASI PENELITIAN
Kegiatan Uji Coba Terbatas LKPD pada Sekelompok Peserta Didik Kelas XI IPA 1
240
BIODATA PENULIS
Pada hari Selasa tanggal 02 Juli 2019 berdasarkan Berita Acara Presensi