Anggota :
MINGGU 1-2
2. Pembagian Ekonometrika
Ekonometrika dibagi ke dalam 2 (dua) cabang:
1) Ekonometrika teoritis
Mencakup pengembangan dari metode yang tepat untuk pengukuran hubungan
ekonomi. Seperti ditekankan sebelumnya, teknik ekonometrika didasarkan pada teknik
statistika yang disesuaikan terhadap sifat khusus dari hubungan ekonomi.
Dua fitur realitas ekonomi yang menyebabkan metode murni dari matematika statistika
tekait dalam pengukuran fenomena ekonomi adalah pertama, data yang digunakan untuk
pengukuran hubungan ekonomi diamati untuk kehidupan aktual dan tidak diturunkan
untuk memonitor percobaan (experiment). Dalam kehidupan ekonomi percobaan tidak
mungkin dilakukan, sebab banyak besaran ekonomi berubah secara temporer, dan
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh satu sama lain dari besaran-besaran
ekonomi. Secara terkait, metode ekonometrika telah dikembangkan untuk menganalisis
dari data non percobaan. Terkait pengembangan metode – metode yang cocok untuk
mengukur hubungan - hubungan ekonomi yang ditetapkan dalam model ekonometrika.
2) Ekonometrika Terapan
Hubungan ekonomi tidaklah eksak seperti teori ekonomi dan matematika
ekonomi sebagai asumsinya. Perilaku ekonomi sering berubah-ubah, dipengaruhi oleh
kejadian yang tak dapat diprediksi. Dampak dari beberapa faktor ditetapkan ke dalam
perhitungan oleh ahli ekonometrika melalui introduksi atau pengenalan dalam hubungan
yang sedang dikaji dari variabel acak tertentu, yang mana secara alamiah akan di uji
dalam bab tertentu. Membahas penggunaan atau penerapan metode – metode ekonomi
yang telah dikmbangkan dalam ekonometrika teoritik.
3. Metodologi Ekonometrika
Metodologi ekonometrika merupakan tahapan yang harus dilalui untuk melakukan
analisis terhadap fenomena ekonomi secara ilmiah. Tahapan pada metodologi ekonometrika
adalah sebagai berikut:
1) Pernyataan teori atau hipotesis
Teori Keynesian berkaitan dengan konsumsi, menyatakan bahwa orang (baik
wanita maupun pria) akan meningkatkan konsumsinya seiring dengan meningkatnya
pendapatan, tetapi peningkatan konsumsi tersebut tidaklah sebesar peningkatan
pendapatan mereka.
Keynes mempostulasikan bahwa MPC (Marginal Proipensity to Consume)
merupakan tingkat perubahan konsumsi karena adanya perubahan satu unit pendapatan.
Nilai MPC lebih dari nol, tetapi lebih kecil dari Satu.
Ket :
Y = Konsumsi
X = Pendapatan
β 1 = Konstanta
β 2 = Slope
Model ekonometrika setidaknya terdiri dari dua golongan variable, yaitu variable
terikat (dependent) yang berada pada sebelah kiri tanda persamaan, dan variable bebas
(independent) yang berada di sebelah kanan tanda persamaan. Konsumsi (Y) merupakan
variable tergantung, sedangkan pendapatan (X) merupakan variable bebas. Jumlah
variable bebas tidak harus satu, tetapi lebih dari satu.
3) Spesifikasi model ekonometrik berdasarkan teori
Model matematika mengasumsikan bahwa terdapat hubungan pasti antara
pendapatan dan konsumsi, atau hubugan deterministic. Pada hubungan antar variable
ekonomi, suatu variable tergantung tidak hanya dipengaruhi oleh satu variable bebas saja,
tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa variable lain.
Konsumsi tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan, tetapi juga dipengaruhi olej
jumlah anggota keluarga, umur dan gaya hidup. Untuk mengakomodasi variable yang
tidak diteliti maka fungsi matematik itu diubah menjadi fungsi statistic sebagai berikut:
Y = β 1+ β 2 X + μ
µ menyatakan disturbance atau error, yang menggambarkan semua variable yang dapat
memengaruhi konsumsi (Y) tetapi tidak dipertimbangkan atau tidak dimasukkan dalam
model.
4) Mendapatkan data
Untuk membuat estimasi maka diperlukan data. Sumber data dapat berasal dari
data primer maupun data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti, langsung dari sumber pertama, sedangkan data sekunder adalah data yang
diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.
Pengambilan data dapat dilakukan secara cross section maupun time series. Data
cross section adalah data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa
obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan, sedangkan data time series adalah
data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
6) Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya, menguji hipotesis dari model ekonometrika yang telah
ditetapkan.
Dalam arti, memeriksa apakah model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu
ekonomi dan apakah hasil yang diperoleh cocok dengan teori ekonomi yang
mendasarinya.