Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 4

Anggota :

 Adella Indri Mahardika


 Indah Putih Fadilah
 Jesenia Callista
 Muhammad Syahnakri
 Ranti Faiza Adista

MINGGU 1-2

1. Konsep Dasar Ekonometrika


Ekonometrika adalah ilmu yang mencakup teori ekonomi, matematika, dan statistika
dalam satu kesatuan sistem yang bulat, menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri dan
berlainan dengan ilmu ekonomi; matematika; maupun statistika.
Atau Ekonometrika juga merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang menggunakan dan
menerapkan pengukuran matematika dan statistika untuk memecahkan masalah-masalah
ekonomi yang dibuat dalam suatu model ekonometrika yang kemudian hasilnya akan diuji
lagi kesesuaiannya dengan teori ekonomi yang sudah ada.

Defenisi lain mengenai Ekonometrika yaitu:


 Sebagai ilmu sosial yang menerapkan peralatan teori ekonomi, matematik, dan statistik
inferensi untuk menganalisis fenomena ekonomi.
 Suatu analisis kuantitatif fenomena ekonomi nyata berdasarkan perkembangan teori dan
pengamatan yang dikaitkan metode-metode inferensi yang sesuai

2. Pembagian Ekonometrika
Ekonometrika dibagi ke dalam 2 (dua) cabang:
1) Ekonometrika teoritis
Mencakup pengembangan dari metode yang tepat untuk pengukuran hubungan
ekonomi. Seperti ditekankan sebelumnya, teknik ekonometrika didasarkan pada teknik
statistika yang disesuaikan terhadap sifat khusus dari hubungan ekonomi.
Dua fitur realitas ekonomi yang menyebabkan metode murni dari matematika statistika
tekait dalam pengukuran fenomena ekonomi adalah pertama, data yang digunakan untuk
pengukuran hubungan ekonomi diamati untuk kehidupan aktual dan tidak diturunkan
untuk memonitor percobaan (experiment). Dalam kehidupan ekonomi percobaan tidak
mungkin dilakukan, sebab banyak besaran ekonomi berubah secara temporer, dan
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh satu sama lain dari besaran-besaran
ekonomi. Secara terkait, metode ekonometrika telah dikembangkan untuk menganalisis
dari data non percobaan.  Terkait pengembangan metode – metode yang cocok untuk
mengukur hubungan - hubungan ekonomi yang ditetapkan dalam model ekonometrika.
2) Ekonometrika Terapan
Hubungan ekonomi tidaklah eksak seperti teori ekonomi dan matematika
ekonomi sebagai asumsinya. Perilaku ekonomi sering berubah-ubah, dipengaruhi oleh
kejadian yang tak dapat diprediksi. Dampak dari beberapa faktor ditetapkan ke dalam
perhitungan oleh ahli ekonometrika melalui introduksi atau pengenalan dalam hubungan
yang sedang dikaji dari variabel acak tertentu, yang mana secara alamiah akan di uji
dalam bab tertentu. Membahas penggunaan atau penerapan metode – metode ekonomi
yang telah dikmbangkan dalam ekonometrika teoritik.

3. Metodologi Ekonometrika
Metodologi ekonometrika merupakan tahapan yang harus dilalui untuk melakukan
analisis terhadap fenomena ekonomi secara ilmiah. Tahapan pada metodologi ekonometrika
adalah sebagai berikut:
1) Pernyataan teori atau hipotesis
Teori Keynesian berkaitan dengan konsumsi, menyatakan bahwa orang (baik
wanita maupun pria) akan meningkatkan konsumsinya seiring dengan meningkatnya
pendapatan, tetapi peningkatan konsumsi tersebut tidaklah sebesar peningkatan
pendapatan mereka.
Keynes mempostulasikan bahwa MPC (Marginal Proipensity to Consume)
merupakan tingkat perubahan konsumsi karena adanya perubahan satu unit pendapatan.
Nilai MPC lebih dari nol, tetapi lebih kecil dari Satu.

2) Spesifikasi model matematis berdasarkan teori


Meskipun Keynes telah menjelaskan adannya hubungan positif antara pendapatan
dengan konsumsi, tetapi Keynes belum menspessifikasikannya dalam model matematis
sehingga ahli matematika membuat spesifikasi matematik berdasarkan teori Keynessian
sebagai berikut:

Y = β 1+ β 2 X dimana 0< β 2<1

Ket :
Y = Konsumsi
X = Pendapatan
β 1 = Konstanta
β 2 = Slope
Model ekonometrika setidaknya terdiri dari dua golongan variable, yaitu variable
terikat (dependent) yang berada pada sebelah kiri tanda persamaan, dan variable bebas
(independent) yang berada di sebelah kanan tanda persamaan. Konsumsi (Y) merupakan
variable tergantung, sedangkan pendapatan (X) merupakan variable bebas. Jumlah
variable bebas tidak harus satu, tetapi lebih dari satu.
3) Spesifikasi model ekonometrik berdasarkan teori
Model matematika mengasumsikan bahwa terdapat hubungan pasti antara
pendapatan dan konsumsi, atau hubugan deterministic. Pada hubungan antar variable
ekonomi, suatu variable tergantung tidak hanya dipengaruhi oleh satu variable bebas saja,
tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa variable lain.
Konsumsi tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan, tetapi juga dipengaruhi olej
jumlah anggota keluarga, umur dan gaya hidup. Untuk mengakomodasi variable yang
tidak diteliti maka fungsi matematik itu diubah menjadi fungsi statistic sebagai berikut:
Y = β 1+ β 2 X + μ

µ menyatakan disturbance atau error, yang menggambarkan semua variable yang dapat
memengaruhi konsumsi (Y) tetapi tidak dipertimbangkan atau tidak dimasukkan dalam
model.

4) Mendapatkan data
Untuk membuat estimasi maka diperlukan data. Sumber data dapat berasal dari
data primer maupun data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti, langsung dari sumber pertama, sedangkan data sekunder adalah data yang
diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.
Pengambilan data dapat dilakukan secara cross section maupun time series. Data
cross section adalah data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa
obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan, sedangkan data time series adalah
data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.

5) Estimasi parameter dari model ekonometrika


Setelah data terkumpul maka selanjutnya adalah mengestimasi parameter model
ekonometrik U ^ mendapatkan angka Y^ pasti dari β 1 dan β 2 dan dengan menggunakan
teknik analisis regresi ditemukan tafsiran parameter model ekonometrik debagai berikut:
Y^ = β 1+ β 2 X

6) Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya, menguji hipotesis dari model ekonometrika yang telah
ditetapkan.
Dalam arti, memeriksa apakah model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu
ekonomi dan apakah hasil yang diperoleh cocok dengan teori ekonomi yang
mendasarinya.

7) Peramalan atau prediksi


Menggunakan model ekonometrika yang telah dibuat untuk melakukan prediksi
atau peramalan nilai-nilai suatu variable tertentu di luar data sampel yang ada.
Prediksi atau peramalan ini umumnya berkaitan erat dengan pilihan kebijakan dan
evaluasi kebijakan.

8) Penggunaan model untuk tujuan kebijakan


Setelah model didapatkan maka model tersebut dapat digunakan sebagai dasar
untuk merumuskan kebijakan.

4. Perbedaan Konsep Regresi Korelasi Dan Kausalitas


 Regresi merupakan metode estimasi utama dalam ekonometrika
 Dalam pengertian modern, regresi adalah studi bagaimana variabel dependen
dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel independen dengan tujuan mengestimasi dan
atau memprediksi nilai rata rata variabel dependen atas dasar nilai variabel variabel
independen yang diketahui
 Regresi menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen
berkaitan erat dengan hubungan yang bersifat statistik,bukan hubungan yang pasti
 Didalam statistik hubungan yang tidak pasti ini disebut hubungan yang acak(random),
hubungan ini mencerminkan perilaku ekonomi
 Regresi berbeda dengan kausalitas. Regresi menunjukan hubungan satu arah, sedangkan
kausalitas menunjukan hubungan yang dua arah. Semua variabel adalah dependen,tidak
ada independen
 Regresi juga berbeda dengan korelasi karena korelasi menunjukan derajat asosiasi atau
keeratan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainya
 Korelasi yang tinggi tidak berarti karena satu variabel mempengaruhi variabel lainya
 Korelasi yang tinggi ini mungkin disebabkan variabel bergerak dalam arah yang sama
atau berkebalikan yang dikenal dengan sebutan trend
 Jika satu variabel naik maka akan diikuti oleh variabel lainnya dengan gerak yang searah
atau berlawanan arah
 Keberhasilan dari setiap analisis regresi tergantung dari ada nya ketersediaan data

Anda mungkin juga menyukai