PENYAJIAN
LAPORAN
KEUANGAN
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan
ANGGOTA KELOMPOK 2
Maharani Rahma wijayanti B200200103
KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN
5 13 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEUANGAN
DEFINISI
DEFINISI
Anggaran Pendapatan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
01 Belanja Daerah (APBD)
adalah rencana keuangan tahunan 02 Negara (APBN)
adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. Rakyat.
1. Aset 6. Transfer
2. Kewajiban 7. Pembiayaan
3. Ekuitas 8. Saldo anggaran Lebih
4. Pendapatan – LRA 9. Pendapatan – LO
5. Belanja 10. Beban
11. Arus Kas
04 Tanggung jawab pelaporan
keuangan
Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan
berada pada pimpinan entitas.
Laporan arus kas yang hanya disajikan Laporan perubahan saldo anggaran lebih
oleh entitas yang mempunyai fungsi yang hanya disajikan Oleh Bendahara
perbendaharaan umum Umum Negara dan entitas pelaporan yang
menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya
06
Struktur dan isi
- IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas. Di samping itu, informasi berikut
harus dikemukakan secara jelas dan diulang pada setiap halaman laporan bilamana perlu untuk
memperoleh pemahaman yang memadai atas informasi yang disajikan:
- Nama entitas pelaporan atau sarana indentifikasi lainnya
- Cakupan laporan keuangan
- Tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan yang sesuai dengan
komponen laporan keuangan
- Mata uang pelaporan
- Tingkat ketepatan yang digunakan dalam penyajian angka-angka pada laporan keuangan
- PERIODE PELAPORAN
Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. entitas pelaporan
mengungkapkan informasi berikut:
- Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun
- Fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan tertentu seperti arus kas dan catatan-catatan
terkait tidak dapat diperbandingkan
- TEPAT WAKTU
Kegunaan laporan keuangan berkurang bilamana
laporan tidak tersedia bagi pengguna dalam suatu
periode tertentu setelah tanggal pelaporan. Faktor-faktor
yang dihadapi seperti kompleksitas operasi suatu entitas
pelaporan bukan merupakan alasan yang cukup atas
kegagalan pelaporan yang tepat waktu.
07 LAPORAN
ANGGARAN
REALISASI
Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan
keuanganpemerintah pusat/daerah yang menunjukkan
ketaatan terhadap APBN/APBD.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:
1 2 3
4 5 6
1 2 3
Saldo anggaran lebih awal Penggunaan saldo anggaran Sisa lebih/kurang pembiayaan
lebih anggaran tahun berjalan
4 5 6
Di samping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang
terdapat dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
09 NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu.
Neraca menyajikan secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos - pos berikut:
1. kas dan setara kas;
2. investasi jangka pendek;
3. piutang pajak dan bukan pajak;
4. persediaan;
5. investasi jangka panjang;
6. aset tetap;
7. kewajiban jangka pendek;
8. kewajiban jangka panjang;
9. ekuitas.
Aset Lancar Aset nonlancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai asset Aset nonlancar mencakup asset yang
lancar jika: bersifat jangka Panjang dan aset tak
berwujud, yang digunakan secara
1. diharapkan segera untuk langsung atau tidak langsung untuk
direalisasikan, dipakai, atau kegiatan pemerintah atau yang
dimiliki untuk dijual dalam waktu digunakan masyarakat umum.
12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan, atau Investasi jangka panjang adalah
2. berupa kas dan setara kas. investasi yang dimaksudkan untuk
3. semua aset selain yang termasuk dimiliki selama lebih dari 12 (dua
dalam point (1) dan (2), belas) bulan. Investasi jangka panjang
diklasifikasikan sebagai aset terdiri dari investasi nonpermanen dan
nonlancar. investasi permanen.
Investasi nonpermanen adalah investasi Investasi permanen adalah investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk jangka panjang yang dimaksudkan
dimiliki secara tidak berkelanjutan. untuk dimiliki secara berkelanjutan.
2. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas operasional
3. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi di laporan cash
flow
4. Menghitung & melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas pendanaan
5. Hitung dan jumlahkan kas bersih dari ketiga aktivitas arus kas
12
LAPORAN
OPERASIONAL
Definisi
Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standar dengan pengertian:
1. Azas Bruto adalah suatu prinsip tidak diperkenankannya pencatatan penerimaan setelah dikurangi pengeluaran
pada suatu unit organisasi atau tidak diperkenankannya pencatatan pengeluaran setelah dilakukan kompensasi
antara penerimaan dan pengeluaran.
2. Beban Hibah adalah beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah lainnya,
perusahaan negara/daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat.
3. Beban Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
4. Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas
pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
5. Pendapatan Hibah adalah pendapatan pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa dari pemerintah lainnya,
perusahaan negara/daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat
serta tidak secara terus-menerus.
7. Pendapatan Transfer adalah pendapatan berupa penerimaan uang atau hak untuk menerima uang oleh entitas
pelaporan dari suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
Struktur dan Isi Laporan Operasional
●Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi,
surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar secara komparatif. Dalam Laporan
Operasional harus diidentifikasikan secara jelas, dan, jika dianggap perlu, diulang pada setiap halaman
laporan, informasi berikut:
a. nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi
b. cakupan entitas pelaporan
c. periode yang di cakup
d. mata uang pelaporan
e. satuan angka yang di gunakan
●struktur laporan oprasional mencakup pos pos sebagai berikut :
a. pendapatan- LO
b. Beban
c. Surplus/deficit dari oprasi
d. Kegiatan non oprasional
e. Surplus/deficit sebelum pos luar biasa
f. Pos luar biasa
g. Surplus/deficit-LO
●Contoh format Laporan Operasional disajikan dalam ilustrasi PSAP 12.A, PSAP 12.B, dan PSAP 12.C
standar ini. Ilustrasi merupakan contoh dan bukan merupakan bagian dari standar. Tujuan ilustrasi ini
adalah menggambarkan penerapan standar untuk membantu dalam klarifikasi artinya.
Informasi Yang Disajikan Dalam Laporan
Operasional
●Entitas pelaporan menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
● Entitas pelaporan menyajikan beban yang diklasifikasikan menurut klasifikasi jenis beban. Beban
berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan
perundangan yang berlaku, disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
●Klasifikasi pendapatan-LO menurut sumber pendapatan maupun klasifikasi beban menurut ekonomi,
pada prinsipnya merupakan klasifikasi yang menggunakan dasar klasifikasi yang sama yaitu
berdasarkan jenis.
13
LAPORAN
PERUBAHAN
EKUITAS
Suatu entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Perubahan Ekuitas sebagaimana dimaksud
bahwa Di samping menyajikan laporan keuangan pokok, suatu entitas pelaporan diperkenankan
menyajikan Laporan Kinerja Keuangan berbasis akrual dan Laporan Perubahan Ekuitas. maka
menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos:
1. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
2. Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti diisyaratkan dalam standar-
standar lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas
3. Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang mendasar
diatur dalam suatu standar terpisah.
Suatu entitas pelaporan menyajikan dalam lembar muka laporan atau dalam Catatan atas Laporan
Keuangan :
a) Saldo ekuitas pada awal periode dan pada tanggal pelaporan, serta perubahannya selama
periode berjalan.
b) Apabila komponen ekuitas diungkapkan secara terpisah, rekonsiliasi antara nilai tiap
komponen ekuitas dana pada awal dan akhir periode mengungkapkan masing-masing
perubahannya secara terpisah.
1
4
CATATAN ATAS
LAPORAN
KEUANGAN
Tujuan
Catatan atas Laporan Keuangan
Tujuan pernyataan Standar Catatan atas Laporan Keuangan adalah mengatur
penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada catatan atas laporan
keuangan
Ketentuan Umum
Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan
Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
tujuan umum.
Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat
diapahami oleh pembaca secara luas, laporan keuangan mungkin mengandung
Informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman di antara
pembacannya.
Struktur dan isi
Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan
Arus Kas dapat mempunyai referensi silang dengan
informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Ungkapan-ungkapan catatan atas laporan
keuangan
a) Mengungkapkan informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
b) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
c) Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan
yang dihadapi dalam pencapaian target
d) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang
dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya
Penyajian kebijakan-kebijakan
akuntansi
Bagian kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan
menjelaskan hal-hal berikut ini:
a) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
b) Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan-ketentuan masa transisi Standar Akuntansi
Pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas pelaporan
c) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami
laporan keuangan.
1
Tanggal Efektif
5
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku
efektif untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran mulai Tahun Anggaran 2010.