Anda di halaman 1dari 47

Kelas A

PENYAJIAN
LAPORAN
KEUANGAN
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan
ANGGOTA KELOMPOK 2
Maharani Rahma wijayanti B200200103

Fadilah Nur Fauziyah B200200110

Sania Adelina Wardhana B200200125

Mutiarantsa Arifatul L.M B200200157

Siti Khotimah B200200158

Syafrida Miftakhul Alifah B200200189

Oriana Amelia B200200245

Sylvia Aida Salsabila B200200372


POKOK PEMBAHASAN
1 PENDAHULUAN 9 NERACA

INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM NERACA


2 DEFINISI 10 ATAU DALAM CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN

3 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 11 LAPORAN ARUS KAS

TANGGUNG JAWAB PELAPORAN


4 12 LAPORAN OPERASIONAL
KEUANGAN

KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN
5 13 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEUANGAN

6 STRUKTUR DAN ISI 14 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

7 LAPORAN REALISASI ANGGARAN 15 TANGGAL EFEKTIF

8 LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH


01
PENDAHULUA
N
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Laporan
keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan terpisah atau
bagian dari laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen publik
lainnya seperti laporan tahunan. Pernyataan Standar ini berlaku
untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan keuangan suatu
entitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan
konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
yaitu basis akrual. Entitas pelaporan menyelenggarakan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan dengan menggunakan basis akrual baik
dalam pengakuan pendapatan dan beban, maupun pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas. Entitas pelaporan menyajikan Laporan
Realisasi Anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan tentang anggaran.
02

DEFINISI
DEFINISI
Anggaran Pendapatan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
01 Belanja Daerah (APBD)
adalah rencana keuangan tahunan 02 Negara (APBN)
adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. Rakyat.

Aset Aset tetap


03 adalah sumber daya ekonomi yang
dikuasai dan/atau dimiliki oleh
04 adalah aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat
pemerintah sebagai akibat dari lebih dari (dua belas) bulan
peristiwa masa lalu dan dari mana untuk digunakan, atau dimaksudkan
manfaat ekonomi dan/atau sosial untuk digunakan, dalam kegiatan
di masa depan diharapkan dapat pemerintah
diperoleh, serta dapat diukur atau dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam satuan uang. umum.
DEFINISI
Basis kas Ekuitas
05 adalah basis akuntansi yang 06 adalah kekayaan bersih
mengakui pengaruh transaksi dan pemerintah yang merupakan
peristiwa lainnya pada saat kas selisih antara aset dan kewajiban
atau setara kas diterima atau pemerintah.
dibayar.

Basis akrual Kebijakan akuntansi


07 adalah basis akuntansi yang
08 adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan
mengakui pengaruh transaksi dan praktik-praktik spesifik yang dipilih
peristiwa lainnya pada saat transaksi oleh suatu entitas pelaporan dalam
dan peristiwa itu terjadi, tanpa penyusunan dan penyajian laporan
memperhatikan saat kas atau setara keuangan.
kas diterima atau dibayar.
DEFINISI
Entitas Akuntansi Entitas Pelaporan
adalah unit pemerintahan adalah unit pemerintahan yang
pengguna anggaran/ pengguna terdiri dari satu atau lebih entitas
barang dan oleh karenanya wajib akuntansi atau entitas pelaporan
menyelenggarakan akuntansi dan yang menurut ketentuan peraturan
menyusun laporan keuangan perundang-undangan wajib
untuk digabungkan pada entitas menyampaikan laporan
pelaporan. pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan.
TUJUAN LAPORAN
03 KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur
mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum
laporan keuangan adalah menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan,realisasi anggaran, saldo
anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan
ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi
para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan
prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk
memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi
yang berkelanjutan, sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang
berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait.
Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna
mengenai:
- indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan
sesuai dengan anggaran; dan
- indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai
dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan
oleh DPR/DPRD.
Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan
menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal:

1. Aset 6. Transfer
2. Kewajiban 7. Pembiayaan
3. Ekuitas 8. Saldo anggaran Lebih
4. Pendapatan – LRA 9. Pendapatan – LO
5. Belanja 10. Beban
11. Arus Kas
04 Tanggung jawab pelaporan
keuangan
Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan
berada pada pimpinan entitas.

Apa itu pemimpin entitas ?

Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang


diangkat atau pejabat negara yang ditunjuk atau yang dipilih oleh
rakyat, dan Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik
langsung maupun tidak langsung kepada wakil rakyat sebagai
pihak yang menyetujui anggaran.
05 Komponen laporan
keuangan
Komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri dari
laporan pelaksanaan anggaran dan laporan finansial, sehingga seluruh
komponen menjadi sebagai

● Laporan realisasi anggaran


● Laporan perubahan saldo anggaran
lebih
● Neraca
● Laporan operasional
● Laporan arus kas
● Laporan perubahan ekuitas
● Catatan atas laporan keuangan
Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap entitas pelaporan, kecuali:

Laporan arus kas yang hanya disajikan Laporan perubahan saldo anggaran lebih
oleh entitas yang mempunyai fungsi yang hanya disajikan Oleh Bendahara
perbendaharaan umum Umum Negara dan entitas pelaporan yang
menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya
06
Struktur dan isi
- IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas. Di samping itu, informasi berikut
harus dikemukakan secara jelas dan diulang pada setiap halaman laporan bilamana perlu untuk
memperoleh pemahaman yang memadai atas informasi yang disajikan:
- Nama entitas pelaporan atau sarana indentifikasi lainnya
- Cakupan laporan keuangan
- Tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan yang sesuai dengan
komponen laporan keuangan
- Mata uang pelaporan
- Tingkat ketepatan yang digunakan dalam penyajian angka-angka pada laporan keuangan

- PERIODE PELAPORAN
Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. entitas pelaporan
mengungkapkan informasi berikut:
- Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun
- Fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan tertentu seperti arus kas dan catatan-catatan
terkait tidak dapat diperbandingkan
- TEPAT WAKTU
Kegunaan laporan keuangan berkurang bilamana
laporan tidak tersedia bagi pengguna dalam suatu
periode tertentu setelah tanggal pelaporan. Faktor-faktor
yang dihadapi seperti kompleksitas operasi suatu entitas
pelaporan bukan merupakan alasan yang cukup atas
kegagalan pelaporan yang tepat waktu.

07 LAPORAN
ANGGARAN
REALISASI
Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan
keuanganpemerintah pusat/daerah yang menunjukkan
ketaatan terhadap APBN/APBD.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:

1 2 3

Pendapatan-LRA Belanja Tansfer

4 5 6

Surplus/Defisit-LRA Pembiayaan Sisa Lebih/Kurang


Pembiayaan Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya


dalam satu periode pelaporan.
08
LAPORAN
PERUBAHAN
SALDO
ANGGARAN LEBIH
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:

1 2 3

Saldo anggaran lebih awal Penggunaan saldo anggaran Sisa lebih/kurang pembiayaan
lebih anggaran tahun berjalan

4 5 6

Koreksi kesalahan pembukuan Lain-lain Saldo anggaran lebih akhir


tahun sebelumnya

Di samping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang
terdapat dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
09 NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu.
Neraca menyajikan secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos - pos berikut:
1. kas dan setara kas;
2. investasi jangka pendek;
3. piutang pajak dan bukan pajak;
4. persediaan;
5. investasi jangka panjang;
6. aset tetap;
7. kewajiban jangka pendek;
8. kewajiban jangka panjang;
9. ekuitas.
Aset Lancar Aset nonlancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai asset Aset nonlancar mencakup asset yang
lancar jika: bersifat jangka Panjang dan aset tak
berwujud, yang digunakan secara
1. diharapkan segera untuk langsung atau tidak langsung untuk
direalisasikan, dipakai, atau kegiatan pemerintah atau yang
dimiliki untuk dijual dalam waktu digunakan masyarakat umum.
12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan, atau Investasi jangka panjang adalah
2. berupa kas dan setara kas. investasi yang dimaksudkan untuk
3. semua aset selain yang termasuk dimiliki selama lebih dari 12 (dua
dalam point (1) dan (2), belas) bulan. Investasi jangka panjang
diklasifikasikan sebagai aset terdiri dari investasi nonpermanen dan
nonlancar. investasi permanen.
Investasi nonpermanen adalah investasi Investasi permanen adalah investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk jangka panjang yang dimaksudkan
dimiliki secara tidak berkelanjutan. untuk dimiliki secara berkelanjutan.

Investasi nonpermanent terdiri dari: Investasi permanen terdiri dari:


1. Penyertaan Modal Pemerintah pada
1. Investasi dalam Surat Utang Negara; perusahaan negara/perusahaan daerah,
2. Penanaman modal dalam proyek lembaga keuangan negara, badan
pembangunan yang dapat dialihkan hukum milik negara, badan
kepada fihak ketiga; dan internasional dan badan hukum lainnya
3. Investasi nonpermanent lainnya bukan milik negara.
2. Investasi permanen lainnya.
Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Aset tetap terdiri dari :


1. Tanah;
2. Peralatan dan mesin;
3. Gedung dan bangunan;
4. Jalan, irigasi, dan jaringan;
5. Aset tetap lainnya; dan
6. Konstruksi dalam pengerjaan.
Pengakuan Aset Kewajiban Jangka Pendek
Aset diakui pada saat potensi manfaat Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
ekonomi masa depan diperoleh oleh pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan
pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya
yang dapat diukur dengan andal. diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Pengukuran aset Kewajiban Jangka Panjang


Pengukuran aset adalah sebagai berikut :
Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban
1. Kas dicatat sebesar nilai nominal; jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan
2. Investasi jangka pendek dicatat sebesar untuk diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
nilai perolehan; tanggal pelaporan.
3. Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
10 INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM
NERACA ATAU DALAM CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
Suatu entitas pelaporan mengungkapkan, baik dalam Neraca maupun
dalam Catatan atas Laporan Keuangan subklasifikasi pos-pos yang
disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai dengan operasi
entitas yang bersangkutan. Suatu pos disubklasifikasikan lebih lanjut,
bilamana perlu, sesuai dengan sifatnya.

Rincian yang tercakup dalam subklasifikasi di Neraca atau di Catatan


atas Laporan Keuangan tergantung pada persyaratan dari Standar
Akuntansi Pemerintahan dan materialitas jumlah pos yang
bersangkutan.
11 LAPORAN ARUS
KAS
laporan cash flow atau dikenal juga dengan nama laporan arus kas adalah jenis laporan
keuangan yang berisi tentang informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah
perusahaan pada periode waktu tertentu.
Fungsi dari laporan ini yaitu untuk memberikan informasi serta revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya.
Sederhananya, laporan ini digunakan untuk melacak catatan pemasukan dan pengeluaran
dari seluruh kegiatan perusahaan.
Tujuan dan manfaat laporan arus kas
Tujuan dari laporan arus kas yaitu Seperti pada laporan cashflow yang di-generate
adalah untuk menyajikan informasi oleh salah satu aplikasi akuntansi terbaik Mekari
mengenai penerimaan dan pengeluaran Jurnal, Anda bisa mengetahui banyak hal
kas dalam suatu periode akuntansi. termasuk komponen seperti investasi tunai dan
Selain bermanfaat bagi perusahaan, pendapatan tunai, dan jumlah kas yang
laporan ini juga memiliki manfaat dikeluarkan perusahaan.
untuk investor, kreditor, dan lainnya. Dengan adanya laporan arus kas dapat menilai :
1. Kemampuan entitas dalam mendapatkan
arus kas.
2. Transaksi investasi & pendanaan kas
3. Kemampuan entitas untuk membayar
dividen dan kewajiban
4. Keterangan atas perbedaan antara angka
laba bersih & kas bersih
Komponen Laporan
Arus Kas Metode laporan arus
1. Aktivitas Operasi (Operating
kas
Activities)
2. Aktivitas Investasi (Investing 1. Direct method
Activities) 2. Indirect method
3. Aktivitas Pendanaan (Financing
Activities)
Membuat Laporan Arus Kas
1. Menghitung kenaikan dan penurunan kas

2. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas operasional

3. Menghitung dan melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi di laporan cash
flow

4. Menghitung & melaporkan kas bersih yang digunakan pada aktivitas pendanaan

5. Hitung dan jumlahkan kas bersih dari ketiga aktivitas arus kas
12

LAPORAN
OPERASIONAL
Definisi
Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standar dengan pengertian:
1. Azas Bruto adalah suatu prinsip tidak diperkenankannya pencatatan penerimaan setelah dikurangi pengeluaran
pada suatu unit organisasi atau tidak diperkenankannya pencatatan pengeluaran setelah dilakukan kompensasi
antara penerimaan dan pengeluaran.
2. Beban Hibah adalah beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah lainnya,
perusahaan negara/daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat.
3. Beban Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
4. Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas
pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
5. Pendapatan Hibah adalah pendapatan pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa dari pemerintah lainnya,
perusahaan negara/daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat
serta tidak secara terus-menerus.
7. Pendapatan Transfer adalah pendapatan berupa penerimaan uang atau hak untuk menerima uang oleh entitas
pelaporan dari suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
Struktur dan Isi Laporan Operasional
●Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi,
surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar secara komparatif. Dalam Laporan
Operasional harus diidentifikasikan secara jelas, dan, jika dianggap perlu, diulang pada setiap halaman
laporan, informasi berikut:
a. nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi
b. cakupan entitas pelaporan
c. periode yang di cakup
d. mata uang pelaporan
e. satuan angka yang di gunakan
●struktur laporan oprasional mencakup pos pos sebagai berikut :
a. pendapatan- LO
b. Beban
c. Surplus/deficit dari oprasi
d. Kegiatan non oprasional
e. Surplus/deficit sebelum pos luar biasa
f. Pos luar biasa
g. Surplus/deficit-LO
●Contoh format Laporan Operasional disajikan dalam ilustrasi PSAP 12.A, PSAP 12.B, dan PSAP 12.C
standar ini. Ilustrasi merupakan contoh dan bukan merupakan bagian dari standar. Tujuan ilustrasi ini
adalah menggambarkan penerapan standar untuk membantu dalam klarifikasi artinya.
Informasi Yang Disajikan Dalam Laporan
Operasional
●Entitas pelaporan menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
● Entitas pelaporan menyajikan beban yang diklasifikasikan menurut klasifikasi jenis beban. Beban
berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan
perundangan yang berlaku, disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
●Klasifikasi pendapatan-LO menurut sumber pendapatan maupun klasifikasi beban menurut ekonomi,
pada prinsipnya merupakan klasifikasi yang menggunakan dasar klasifikasi yang sama yaitu
berdasarkan jenis.
13
LAPORAN
PERUBAHAN
EKUITAS
Suatu entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Perubahan Ekuitas sebagaimana dimaksud
bahwa Di samping menyajikan laporan keuangan pokok, suatu entitas pelaporan diperkenankan
menyajikan Laporan Kinerja Keuangan berbasis akrual dan Laporan Perubahan Ekuitas. maka
menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos:
1. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
2. Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti diisyaratkan dalam standar-
standar lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas
3. Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang mendasar
diatur dalam suatu standar terpisah.

Suatu entitas pelaporan menyajikan dalam lembar muka laporan atau dalam Catatan atas Laporan
Keuangan :
a) Saldo ekuitas pada awal periode dan pada tanggal pelaporan, serta perubahannya selama
periode berjalan.
b) Apabila komponen ekuitas diungkapkan secara terpisah, rekonsiliasi antara nilai tiap
komponen ekuitas dana pada awal dan akhir periode mengungkapkan masing-masing
perubahannya secara terpisah.
1
4
CATATAN ATAS
LAPORAN
KEUANGAN
Tujuan
Catatan atas Laporan Keuangan
Tujuan pernyataan Standar Catatan atas Laporan Keuangan adalah mengatur
penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada catatan atas laporan
keuangan

Ketentuan Umum
Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan
Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
tujuan umum.
Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat
diapahami oleh pembaca secara luas, laporan keuangan mungkin mengandung
Informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman di antara
pembacannya.
Struktur dan isi
Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan
Arus Kas dapat mempunyai referensi silang dengan
informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Ungkapan-ungkapan catatan atas laporan
keuangan
a) Mengungkapkan informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
b) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
c) Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan
yang dihadapi dalam pencapaian target
d) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang
dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya
Penyajian kebijakan-kebijakan
akuntansi
Bagian kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan
menjelaskan hal-hal berikut ini:
a) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
b) Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan-ketentuan masa transisi Standar Akuntansi
Pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas pelaporan
c) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami
laporan keuangan.
1
Tanggal Efektif
5
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku
efektif untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran mulai Tahun Anggaran 2010.

Dalam hal entitas pelaporan belum dapat menerapkan PSAP ini,


entitas pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju
Akrual paling lama 4 (empat) tahun setelah Tahun Anggaran
2010.
Neraca Pemerintah Pusat
Neraca Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai