NIM : B1C121263
KELAS :D
UAS : AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
EMAIL DOSEN : fitriaman0708@uho.ac.id.
SOAL
3. Sebutkan dan Jelaskan syarat suatu aset digolongkan sebagai aset tetap !
6. Mengapa penyajian SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) perlu dikemas dalam suatu
peraturan yang berlaku. Didalam peraturan pemerintah No 54/2005 pasal 7 dan pasal
12 tercantum ketentuan ketentuan. Sebutkan dan jelaskan apa saja ketentuan tersebut!
JAWABAN
- Neraca.
Menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset,
kewajiban, dan ekuitas dana. Masing-masing unsur didefinisikan sebagai berikut :
1. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan
jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
2. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yangpenyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
3. Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah.
- Laporan Operasional.
Menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya
yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan
Operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Masing-masing
unsur dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
2. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
3. Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu entitas
pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
4. Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin
terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
- Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu.Unsur yang
dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas, yang masing-
masing didefinisikan sebagai berikut:
1. Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum Negara/Daerah.
2. Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum
Negara/Daerah.
sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka aset tetap tersebut tetap diakui pada saat
pembelian atau pembayaran dan dicatat dalam CALK bahwa tanah tersebut belum bersertifikat
dan masih dalam pengurusan. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. berwujud;
dipelihara; dan
barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan.
4. Manajemen aset
Manajemen Aset Daerah adalah melaksanakan pengelolaan aset/ Barang Milik Daerah
(BMD) berdasarkan prinsip dasar-dasar manajemen aset terhadap aset/BMD dengan mengikuti
landasan kebijakan yang diatur berdasarkan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keppres,
Kepmen,dan Surat Keputusan lainnya yang berhubungan dengan pengaturan/ pengelolaan
aset daerah.
Kosekuensi: Dalam sistem akrual, pendapatan dan beban diakui saat terjadi, bukan saat uang
diterima atau dibayar. Hal ini dapat mengubah pola pengakuan pendapatan dan beban dari
metode kas yang mungkin lebih umum di sistem akrual menjadi metode accrual yang berfokus
pada periode waktu tertentu.
Kosekuensi: Sistem akrual memerlukan pengakuan penyusutan aset tetap selama masa
manfaatnya, bukan hanya pada saat aset tersebut dibeli. Ini berarti bahwa biaya penyusutan akan
terdistribusi selama beberapa periode, mencerminkan penggunaan nilai aset tersebut sepanjang
waktu.
Kosekuensi: Utang dan piutang diakui saat terjadi, bahkan jika pembayaran atau penerimaan
uang tunai dilakukan di periode yang berbeda. Hal ini memberikan gambaran yang lebih akurat
tentang kewajiban dan hak pada suatu waktu tertentu.
- Kepercayaan Publik
Jika penyajian SAP tidak diatur oleh aturan pemerintah, maka mungkin terjadi ketidakpastian,
perbedaan praktik akuntansi, dan ketidakkonsistenan dalam pelaporan keuangan entitas
pemerintahan.
- Perjanjian Pinjaman:
Sebelum pencairan pinjaman, pemerintah daerah dan pemberi pinjaman harus membuat
perjanjian pinjaman yang memuat ketentuan-ketentuan seperti suku bunga, jangka waktu, cara
pembayaran, dan hal-hal lain yang relevan.
- Pelaporan:
Pemerintah daerah wajib menyampaikan laporan tentang penggunaan pinjaman secara berkala
kepada pemerintah pusat dan DPRD setempat. Laporan tersebut harus mencakup penggunaan
dana, kemajuan proyek, dan kondisi keuangan daerah.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 bertujuan untuk memberikan landasan hukum dan
pengaturan yang jelas terkait penggunaan pinjaman oleh pemerintah daerah. Tujuan utama dari
peraturan ini adalah menjaga keberlanjutan keuangan daerah.
8. Pasal 7 :
1. Pinjaman Jangka Pendek hanya dipergunakan untuk menutup kekurangan arus kas pada
tahun anggaran yang bersangkutan.
2. Pinjaman Jangka Menengah dipergunakan untuk membiayai penyediaan layanan umum yang
tidak menghasilkan penerimaan.
Pasal 12 :
Dalam hal Pemerintah Daerah akan melakukan pinjaman jangka menengah atau jangka
panjang, Pemerintah Daerah wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi
75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.
b. rasio proyeksi kemampuan keuangan Daerah untuk mengembalikan pinjaman paling sedikit
2,5 (dua koma lima).
c. tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang berasal dari Pemerintah.
d. mendapatkan persetujuan DPRD.