Anda di halaman 1dari 10

AUDIT SAMPLING UNTUK

PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI

KELOMPOK 2:
• ALFINO CANDRA 1802124439
• ANNISA SEPTIA NINGSIH 1802113151
• MINA RISTIYANI 1802110181
• MOHD RAIHAN FADILLAH 1802112060
• MUHAMMAD FURQON 1702122433
• NAZIVAH ARINI 1802111778
Pengertian Sampling Audit

Menurut PSA No. 26, sampling audit adalah


penerapan prosedur audit terhadap kurang dari
seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau
kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai
beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok
transaksi tersebut.Seksi ini memberikan panduan
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
sampel audit.
Sampel representatif dan sampel nonrepresentatif
 
Sampel representatif adalah sampel yang karakteristiknya
hampir sama dengan yang dimiliki oleh populasi. Ini berarti
item-item yang dijadikan sampel populasi serupa dengan item
yang tidak dijadikan sampel. Cara untuk mengetahui apakah
sampel representatif adalah dengan melakukan audit lebih
lanjut atas populasi secara keseluruhan. Sedangkan sampel
nonrepresentatif adalah sampel yang memiliki kesalahan
nonsampling atau kesalahan sampling.Kedua kesalahan
tersebut dapat mengakibatkan sampel menjadi tidak
representatif
Risiko dari kedua jenis kesalahan yang
terjadi disebut dengan risiko
nonsampling dan risiko sampling. Auditor memiliki 2 cara untuk
mengendalikan risiko sampling:
1)Risiko nonsampling (nonsampling risk)
adalah risiko bahwa pengujian audit tidak 1)Menyesuaikan ukuran
menemukan pengecualian yang ada pada sampling
sampel. Penyebab risiko nonsampling
adalah kegagalan auditor untuk 2)Menggunakan metode
mengenali pengecualian dan prosedur pemilihan item sampel yang
audit yang tidak sesuai atau tidak efektif. tepat dari populasi
 
2)Risiko sampling (sampling risk) adalah
risiko bahwa auditor mencapai
kesimpulan yang salah karena sampel
populasi tidak representative. Risiko
sampling adalah bagian yang merekat
akibat menguji lebih sedikit dari populasi
secara keseluruhan. Jika poipulasi
sebenarnya memiliki tingkat
pengecualian, auditor menerima populasi
yang salah karena sampel tidak cukup
mewakili piopulasi.
Sampling Statistik Vs Sampling Nonstatistik dan Pemilihan
Sampel Probabilistik Vs Nonprobabilitik
Dalam pemilihan sampel probabilistic
Sampling statistik (statistical sampling)
(probabilistic sample selection) auditor
menerapkan aturan matematika, auditor
memilih secara acak item-item sehingga
dapat mengkuantifikasi (mengukur) risiko
setiap item populasi memiliki item
sampling dalam merencanakan sampel dan
probabilitas yang sama untuk
dalam mengevaluasi hasil.
dimasukkan dalam sampel. Proses ini
Dalam sampling nonstatistik (nonstatistical
memerlukan ketelitian yang sangat tinggi
sampling) auditor memilih item sampel yang
dan menggunakan salah satu dari
diyakini akan memberikan informasi yang
beberapa metode yang telah dibahas
paling bermanfaat, dalam situasi tertentu,
secara singkat. Sedangkan dalam
dan mencapai kesimpulan mengenai
pemilihan sampel nonprobabilistik,
piopulasi ats dasar pertimbangan. Karena
auditor memilih item sampel dengan
alasan tersebut penggunaan sampling
menggunakan pertimbangan yang
nonstatistik sering kali disebut dengan
profesional dan bukan metode
sampling pertimbangan (judgemental
probabilistik.Auditor dapat menggunakan
sampling).
salah satu dari beberapa metode
pemilihan sampel nonprobabilistik.
 
Metode Pemilihan Sampel Nonprobabilistik
dan Probabilistik Metode Pemilihan Sampel
Metode pemilihan sampel Probabilistik
nonprobabilistik (pertimbangan)
•Pemilihan sampel acak
• Pemilihan sampel terarah sembarangan
auditor dengan sengaja memilih setiap setiap kombinasi dari item populasi
item dalam sampel berdasarkan kriteria yang mungkin memiliki kesempatan
pertimbangannya sendiri ketimbang untuk dimasukkan dalam sampel
menggunakan pemilihan acak. auditor menggunakan sampling
random atau acak sederhana untuk
• Pemilihan sampel blok populasi sampel apabila tidak ada
auditor memilih pos pertama dalam satu kebutuhan untuk menekankan satu
blok, dan sisanya dipilih secara atau lebih item populasi
• Pemilihan sampel sistematis
berurutan. Biasanya penggunaan sampel
blok hanya dapat diterima jika jumlah auditor menghitung suatu interval
blok yang digunakan masuk akal dan kemudian memilih item-item
yang akan dijadikan sampel
• Pemilihan sampel sembarangan berdasarkan ukuran interval tersebut
• Pemilihan sampel probabilitas yang
pemilihan sampel item atau pos tanpa
bias yang disengaja oleh auditor proporsional dengan ukuran dan
  bertahap
Sampel Untuk Tingkat Pengecualian
Jenis pengecualian dalam populasi
data akuntansi yang harus Tingkat pengecualian dalam suatu sampel
diperhatikan: akan digunakan untuk mengestimasi
•Penyimpangan atau deviasi dari tingkat pengecualian dalam populasi yang
pengendalian yang ditetapkan klien. merupakan “estimasi terbaik” auditor atas
•Salah saji moneter dalam populasi tingkat pengecualian populasi
data transaksi
•Salah saji moneter dalam populasi Karena tingkat pengecualian didasarkan pada
sampel, kemungkinan besar tingkat pengecualian
rincian saldo akun.
akan berbeda dari tingkat pengecualian populasi
actual. Perbedaan ini disebut sebagai kesalahan
sampling (sampling error)

Dalam menggunakan sampling audit untuk menentukan tingkat pengecualian,


auditor ingin mengetahui seberapa besar tingkat pengecualian itu, dan bukan
lebar interval keyakinannya. Karena itu auditor berfokus pada batas estimasi
interval, yang disebut tingkat pengecualian atas yang dihitung (computed
upper exception rate = CUER) atau yang diestimasi dalam melakukan
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Aplikasi Sampling Audit Nonstatistik

Merencanakan sampel
1) Menyatakan tujuan pengujian audit
2) Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
3) Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian
4) Mendefinisikan populasi
5) Mendefinisikan unit sampling
6) Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi
7) Menetapkan risiko yang dapat diterima atas penentuan risiko penilaian
yang terlalu rendah
8) Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
9) Menentukan ukuran sampel awal
Memilih sampel dan melaksanakan audit
10) Memilih sampel
11) Melaksanakan prosedur audit
Mengevaluasi hasil
12) Menggenaralisasi dari sampel ke populasi
13) Menganalisis pengecualian
14) Memutuskan aksebtabilitas populasi
Sampling Audit Statistik

Metode sampling statistik yang


paling sering digunakan untuk
pengujian pengendalian dan
pengujian substantive atas
transaksi adalah sampling atribut Distribusi Sampling
(attribute sampling).
Dalam pengujian dan
pengendaliannya hampir sama Distribusi sampling merupakan
dengan sampling nonstatistik, distribusi frekuensi dari semua
hanya saja perhitungan ukuran sampel berukuran khusus yang
sampel awal menggunakan tabel diperoleh dari beberapa populasi
dikembangkan dari distribusi yang memiliki karakteristik
probabilitas statistik. tertentu.Dimana sampling
atribusi didasarkan pada
distribusi binomial yang mana
setiap sampel dalam populasi
memiliki satu dari dua nilai
mungkin, seperti ya/tidak.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai