Anda di halaman 1dari 10

BAB 8

ANALISIS KOMPARATIF UNTUK LAPORAN ARUS KAS

Tujuan analisis terhadap data arus kas adalah untuk membuat perkiraan
tentang masa depan. Analis ingin mengetahui apakah perusahaan mampu
membayar kembali kewajiban jangka pendeknya atau apakah laba dan
pembayaran dividen akan dapat tumbuh berkembang. Dalam membuat perkiraan
tersebut, analis menggunakan informasi historis dan asumsi-asumsi. Analisis akan
mencari tanda-tanda yang dapat menunjukkan hal-hal apa di masa datang yang
berbeda dengan masa lalu, seperti: serangan pesaing yang akan menurunkan
penjualan, produk-produk utama perusahaan yang akan menjadi usang, atau
pesaing akan mengembangkan produk-produk yang lebih unggul. Analis juga
menilai apakah manajemen telah mengoperasikan perusahaan secara efisien dan
efektif.
Manajemen yang balk merupakan faktor kunci dan kritis bagi keberhasilan
sebuah perusahaan. Oleh karenanya, analisis laporan keuangan sebaiknya tidak
hanya memfokuskan pada informasi kuantitatif dan finansial saja, akan tetapi juga
pada informasi kualitatif dan non-finansial. Selain dapat diperoleh dari laporan
keuangan, informasi tersebut dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti: jurnal,
laporan kepada Badan Pengawas Pasar Modal, dan publikasi bisnis. Bab ini hanya
akan membahas informasi kuantitatif dan finansial yang diperoleh dari laporan
arus kas. Dua jenis analisis komparatif yang dibahas pada bab ini, yaitu analisis

horizontal dan analisis vertikal dimaksudkan untuk melihat hubungan dan trend
yang signifikan.
ANALISIS HORIZONTAL
Analisis horizontal menitikberatkan pada perubahan-perubahan informasi
yang terjadi dari periode ke periode. Teknik analisis ini dapat menjelaskan apakah
penjualan, laba kotor, biaya-biaya, dan laba bersih perusahaan mengalami
kenaikan atau penurunan dalam kurun waktu tertentu. Analisis ini juga dapat
menunjukkan apakah kas (dan juga pos-pos laporan keuangan lainnya) mengalami
kenaikan atau penurunan selama kurun waktu yang sama. Perubahan dalam rupiah
saja belum cukup menjelaskan sebuah perubahan. Perubahan dalam persentase
akan menaikkan pemahaman para analis tentang signifikansi dan sifat perubahan
tersebut.
Laporan keuangan komparatif yang menyajikan laporan keuangan
perusahaan untuk dua periode atau lebih berikut ini digunakan dalam analisis
horizontal. Perusahaan menyusun laporan arus kas dengan metode langsung dan
menyiapkan rekonsillasi laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
(Dalam ribuan rupiah)
Aktivitas Operasi
Kas diterima dari pelanggan
Kas dibayarkan kepada pemasok dan karyawan
Kas dibayarkan untuk pajak penghasilan
Pendapatan bunga dan dividen diterima
Kas dibayarkan untuk biaya bunga
Kas diterima dari tax refund, termasuk bunga
Lain-lain-bersih
Total arus kas bersih aktivitas operasi
Aktivitas Investasi

Tahun yang berakhir per 31 Desember


2010
2009
2008
1.549.848
1.480.776
(1.361.971) (1.265.058)
(62.576)
(55.116)
12.071
9.960
(5.245)
(7.129)
20.418
3.036
8.266
135.163
192.117

1.395.667
(1.206.060)
(87.713)
10.181
(6.058)
8.302
114.319

Penjualan investasi
Pengeluaran modal
Investasi pada perusahaan non-afiliasi
Akuisisi-net of cash
Lain-lain-bersih
Total arus kas bersih aktivitas investasi
Aktivitas Pendanaan
Short-term borrowing (repayment)
Long-term borrowing
Pembayaran long-term liabilities
Pembayaran dividen
Penarikan kembali saham
Total arus kas bersih aktivitas pendanaan
Pengaruh perubahan kurs
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Kas dan setara kas awal
Kas dan setara kas akhir

8.512
(95.814)
(2.402)
1.541
(88.163)

(82.398)
(751)
(392)
3.589
(79.952)

105.843
(77.407)
(6.690)
(8.134)
1.912
15.524

(3.837)
3.690
(20.000)
(55.883)
(19.235)
(95.265)
(1.289)
(49.554)
126.147
76593

2.587
18.400
(18.660)
(53.322)
(10.327)
(61.322)
(796)
50.047
76.100
126147

3.240
34
(52.257)
(86.980)
(135.963)
579
(5.541)
81.641
76100

Laba bersih
Depresiasi dan amortisasi
Deferred income taxes
Distribusi laba dad perusahaan non-konsolidasi
Penghentian aktiva tetap
Laba penjualan investasi
Perubahan aktiva dan kewajiban lancar

Tahun yang berakhir per 31


Desember
2010
2009
2008
190.046
124.646
123.659
59.529
62.013
59.473
(37
3.749
(2.716)
2.792)
(3.743)
(4.178)
14.734
(6.484
(101.921)
)

Piutang
Persediaan
Utang dagang dan utang biaya
Aktiva lancar lainnya
Kenaikan non-current liabilities
Pos-pos lainnya-net
Arus kas bersih dari aktivitas operasi

(2.400
(30.807)
(13.693)
(316)
714)
(1.265
135.163)

(Dalam ribuan rupiah)

4.470
(14.187)
1.780
15.304
1.554
6.523
192.117

(57.034)
(32.244)
39.715
(2.146)
4.126
(58)
114.318

Pendekatan Base-Year-to-Date
Pendekatan ini menggunakan tahun 2009 sebagai tahun dasar, dimana
jumlah masing-masing pos disajikan sebesar 100%. Jumlah masing-masing pos
tahun 2010 disajikan dalam persentase atas dasar tahun 2009. Pendekatan ini
cocok diterapkan untuk analisis horizontal untuk data tiga tahun atau lebih.
Tahun yang berakhir per 31 Desember
2010
%
%
2009
Aktivitas Operasi
Kas diterima dari pelanggan
Kas dibayarkan kpd pemasok & karyawan
Kas dibayarkan untuk pajak penghasilan
Pendapatan bunga dan dividen diterima
Kas dibayarkan untuk biaya bunga
Kas diterima dari tax refund
Lain-lain-bersih
Total arus kas bersih aktivitas operasi
Aktivitas Inyestasi
Penjualan investasi
Pengeluaran modal
Investasi pada perusahaan non-afiliasi
Akuisisi-net of cash
Lain-lain-bersih
Total arus kas bersih aktivitas investasi
Aktivitas Pendanaan
Short-term borrowing (repayment)
Long-term borrowing
Pembayaran long-term liabilities
Pembayaran dividen
Penarikan kembali saham
Total arus kas bersih aktivitas pendanaan
Pengaruh perubahan kurs
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Kas dan setara kas awal
Kas dan setara kas akhir

1.549.848
(1.361.971)
(62.576)
12.071
(5.245)
3.036
135.163
8.512
(95.814)
(2.402)
1.541
(88.163)
(3.837)
3.690
(20.000)
(55.883)
(19.235)
(95.265)
(1.289)
(49.554)
126.147
76.593

104,7
107,7
113,5
121,2
73,6
0
36,7
70,4

1.480.776
(1.265.058)
(55.116)
9.960
(7.129)
(20.418)
8.266
192.117

100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0

116,3
319,8
0
42,9
110,3

(82.398)
(751)
(392)
3.589
(79.952)

100,0
100,0
100,0
100,0
100,0

2.587
18.400
(18.660)
(53.322)
(10.327)
(61.322)
J796)
50.047
76.100
126.147

100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0

*
20,1
107,2
104,8
186,3
155,4
161,9
165,8
60,7

Pendekatan Year-to-Year
Dibanding pendekatan sebelumnya, pendekatan ini menghasilkan informasi
yang sama dalam format yang berbeda, yaitu hanya menyajikan kenaikan atau
penurunan dari tahun 2009 ke 2010 dalam persentase. Pendekatan ini digunakan
untuk menganalisis laporan keuangan dua periode saja. Apabila periode yang
dianalisis hanya dua tahun, maka kedua pendekatan tersebut memberikan hasil
yang sama. Sebagai contoh kedua pendekatan ini menyajikan bahwa kas diterima
dari pelanggan tahun 2010 naik 4,7% dibanding tahun 2009, demikian juga
dengan pos-pos lainnya.
Tahun yang berakhir per 31 Desember
2010
Aktivitas Operasi
Kas diterima dari pelanggan
Kas dibayarkan kpd pemasok & karyawan
Kas dibayarkan untuk pajak penghasilan
Pendapatan bunga dan dividen diterima
Kas dibayarkan untuk biaya bunga
Kas diterima dad tax refund
Lain-lain bersih
Total arus kas bersih aktivitas operasi
Aktivitas Investasi
Penjualan investasi
Pengeluaran modal
Investasi pada perusahaan non-afiliasi
Akuisisi-net of cash
Lain-lain bersih
Total anus kas bersih aktivitas investasi
Aktivitas Pendanaan
Short-term borrowing (repayment)
Long-term borrowing
Pembayaran long-term liabilities
Pembayaran dividen

1.549.848
(1.361.971)
(62.576)
12.071
(5.245)
3.036

2009

Naik
(Turun)

135.163

1.480.776
(1.265.058)
(55.116)
9.960
(7.129)
20.418
8.266
192.117

69.072
96.913
7.460
2.111
(1.884)
(20.418)
(5.230)
(56.954)

4,7
7,7
13,5
21,2
(26,4)
(100,0)
(63,3)
29,6

8.512
(95.814)
(2.402)
1.541
(88.163)

(82.398)
(751)
(392)
3.589
(79.952)

8.512
13.416
1.651
(392)
(2.048)
8.211

16,3
219,8
(100,0)
(57,1)
10,3

(3.837)
3.690
(20.000)
(55.883)

2.587
18.400
(18.660)
(53.322)

(6.424)
(14.710)
1.340
2.561

(79,9)
7,2
4,8

Penarikan kembali saham


Total arus kas bersih aktivitas pendanaan
Pengaruh perubahan kurs
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Kas dan setara kas awal
Kas dan setara kas akhir

(919.235)
(95.265)
(1.289)
(49.554)
126.147
76.593

(10.327)
(61.322)
(796)
50.047
76.100
126.147

8.908
33.943
493
(99.601)
50.047
(49.554)

Dibanding pendekatan ini, pendekatan base-year- to-date memang lebih


unggul, karena memungkinkan analis mencermati perubahan relatif yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Laporan ini memberikan penjelasan alasan
penurunan dalam kas dan setara kas tahun 2010 sebesar Rp49.554, yaitu bahwa
kebutuhan modal kerja, pengeluaran modal, pembayaran dividen, dan pembelian
kembali saham dibiayai dan tiga sumber pendanaan, yaitu: dana yang dihasilkan
intern, kas dan setara kas pada awal tahun, dan pinjaman jangka pendek untuk
memenuhi kebutuhan musiman.
Analisis Trend
Teknik analisis ini merupakan salah satu bentuk analisis horizontal yang
rnenggunakan laporan keuangan komparatif untuk lebih dari dua periode. Analisis
memilih suatu tahun dasar dan membandingkan tahun-tahun lainnya dengan tahun
dasar tersebut. Analisis trend ini menjadi berguna karena dua alasan, yaitu:
rnengungkapkan perubahan yang terjadi selama kurun waktu tertentu, dan
memberikan informasi tentang arah ke mana perusahaan akan bergerak. Trend ini
sangatlah penting.
Membandingkan hanya satu tahun dengan tahun lainnya memang dapat
memperlihatkan perbedaan yang tidak lazim, namun perbedaan tersebut mungkin
bukan bagian dari sebuah pola yang signifikan. Sementara itu, perubahan kecil

86,3
55,4
61,9

65,8
(30,9)

yang tampaknya tidak signifikan bisa jadi merupakan bagian dari sebuah pola
signifikan tersebut, ketika beberapa rangkaian tahun dikaji. Pengguna laporan
keuangan umumnya tertarik pada informasi trend perubahan pos-pos penjualan,
laba bersih, aktiva, atau arus kas.

(Dalam persentase)
Aktivitas Operasi
Kas diterima dari pelanggan
Kas dibayarkan kpd pemasok & karyawan
Kas dibayarkan untuk pajak penghasilan
Pendapatan bunga dan dividen diterima
Kas dibayarkan untuk biaya bunga
Kas diterima dari tax refund
Lain-lain-bersih
Total arus kas bersih aktivitas operasi

Tahun yang berakhir per 31


Desember
2010
2009
2008
111
113
76
119
92
37
138

106
105
63
98
118
100
168

100
100
100
100
100
100
100

Kas diterima dari pelanggan mengalami kenaikan secara stabil, berkisar


antara 5-6%, demikian pula dengan kas yang dibayarkan kepada pemasok dan
karyawan. Pendekatan ini tidak dapat menjelaskan apakah kenaikan tersebut
berkait dengan kenaikan penjualan dan biaya atau dengan perubahan kebijakan
penagihan dan pembayaran.
Analisis trend tidak hanya dibatasi untuk pos-pos laporan arus kas saja,
melainkan dapatjuga dipakai untuk setiap pos dalam laporan keuangan. Perlu
diingat, meskipun suatu persentase perubahan sebuah pos laporan keuangan pada
suatu periode tampak signifikan, perubahan tersebut harus dipandang, baik dalam
perubahan absolutnya (perubahan rupiah) maupun dalam hubungannya dengan
pos-pos lainnya dari laporan keuangan.

Analisis Vertikal
Analisis vertikal menitikberatkan pada hubungan finansial antar pos-pos
laporan keuangan untuk suatu periode. Sebagai pedoman umum, analisis vertikal
untuk laporan laba-rugi menyajikan pos-pos laporan laba-rugi dalam satuan
rupiah dan persentase. Setiap persentase tersebut dihitung dengan cara membagi
saldo suatu pos dengan penjualan bersih pada suatu periode. Persentase tersebut
menggambarkan peran masing-masing pos dalam penentuan laba bersih.
Seringkali, pengguna laporan akan memeriksa persentase pos biaya terhadap
penjualan untuk membandingkan perusahaan dengan benchmark, seperti target
yang telah ditetapkan manajemen atau rata-rata industri. Pembandingan ini
berguna untuk melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, relatif terhadap
pesaingnya.
Analisis vertikal untuk neraca menyajikan setiap saldo pos neraca ke
dalam persentase atas dasar total aktiva atau total kewajiban plus ekuitas. Sekali
lagi, pengguna laporan juga akan memeriksa komponen-komponen relatif dari
aktiva, kewajiban, dan ekuitas, dibandingkan dengan target atau rata-rata industri
(untuk benchmark). Pada laporan arus kas, setiap pos disajikan dalam persentase
atas dasar total arus masuk (inflow) kas dan setara kas yang berasal dari semua
sumber, balk dari aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan. Total kas masuk
kas dan setara kas tahun 2010 berasal dari kas masuk bersih aktivitas operasi
sebesar Rp135.163; penjualan investasi Rp8.512 (aktivitas investasi), lain-lain
sebesar Rp1.541 (aktivitas investasi); dan long-term borrowing sebesar Rp3.690

(aktivitas pendanaan), sehingga totalnya sebesar Rp148.906 (100%). Analisis


vertikal untuk laporan arus kas disajikan berikut ini:
Tahun yang berakhir per 31
Desember
2010
%
2009
%
Aktivitas Operasi
Laba bersih
Depresiasi dan amortisasi
Deferred income taxes
Distribusi laba perusahaan nonkonsolidasi
Laba penjualan investasi
Perubahan aktiva dan kewajiban
lancar:
Piutang dagang

124.646 83,7
623.013 41,6
(37) (0,0)

123.659
59.473
(2.716)

57,1
27,4
(1,3)

1,9

(3.743)

(1,7)

(6.484) (4,4)

(2.400) (1,6)
(20,7
Persediaan
(30.807)
)
Utang dagang dan utang biaya
(13.693) (9,2)
Aktiva lancar lainnya
(316) (0,2)
Kenaikan non-current liabilities
714 0,5
Lain-lain-net
(1.265) (0,8)
Total arus kas bersih aktivitas operasi 135.163 90,8
Aktivitas Investasi
8.512 5,7
Penjualan investasi
(95.814) (64,4
Pengeluaran modal
(2.402)
)
Investasi pada perusahaan non-afiliasi
- (1,6)
Akuisisi-net of cash
1.541
Lain-lain-bersih
1,0
(88.163) (59,2
Total arus kas bersih aktivitas investasi
)
Aktivitas Pendanaan
Short-term borrowing (repayment)
(3.837) (2,6)
Long-term borrowing
3.690 2,5
(13,5
Pembayaran long-term liabilities
(20.000)
)
(37,5
Pembayaran dividen
(55.883)
)
(12,9
Penarikan kembali saham
(19.235)
)
Total arus kas bersih aktivitas
(64,0
(95.265)
pendanaan
)
Pengaruh perubahan kurs
0.289) (0,9)
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas (49.554) (33,3
)

4.470

40,7

(14.187)

9,5)

2.792

1.780
0,8
15.304
7,1
1.554
0,7
6.523
3,0
192.117
88,7
(82.398) (38,0)
(751)
(0,3)
(392) (0,2) 1,6
3.589
(79.952)

(36,9)

2.587
18.400

1,2
8,5

(18.660)

(8,6)

(53.522)

(24,6)

(10.327)

(4,8)

(61.322)

(28,3)

(796)
50.047

(0,4)
23,1

Kas dan setara kas awal


Kas dan setara kas akhir

126.147
76.593

76.100
126.147

Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi meningkat dari
88,7% dari total kas masuk di tahun 2009 menjadi 90,8% di tahun 2010, yang
menunjukkan pertanda baik. Dapat dilihat pula bahwa arus kas aktivitas investasi
mencatat hampir 60% (59,2%) dari total kas masuk, yang sebagian besar
didominasi oleh pengeluaran modal. Arus kas aktivitas pendanaan digunakan
untuk pembelian kembali saham, pembayaran dividen, dan pembayaran
kewajiban, yang dibanding tahun 2009, persentase tahun 2010 mengalami
kenaikan yang signifikan. Semua ini mengakibatkan terjadinya penurunan kas dan
setara kas. Tidak seperti yang terjadi tahun 2009, arus kas bersih dari aktivitas
operasi tahun 2010 tidak mampu rnendukung aktivitas investasi dan pendanaan.
Analisis lebih lanjut dapat dilakukan dengan melakukan pembandingan
dengan laporan arus kas periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, sehingga dapat ditemukan area mana yang memerlukan
investigasi lebih lanjut. Analisis horizontal menekankan pada perubahan dari
setiap pos laporan keuangan dalam kurun waktu tertentu, sedangkan analisis
vertikal mengungkapkan hubungan antara suatu pos tertentu dengan pos yang
dijadikan basis. Bab ini telah menggunakan kedua teknik tersebut, karena tidak
ada satupun teknik yang mampu memberikan gambaran komprehensif tentang
laporan arus kas sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai