Anda di halaman 1dari 23

Analisa Laporan Keuangan

TUGAS KELOMPOK 1
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DISUSUN OLEH:
KELAS C
PUTRI NADILA 201930074
PUTRI MELLYNIA ZAINUDDIN 201930173
FATMASARI MURSALINA 201930002

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


STIEM BONGAYA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI
ANALISIS BISNIS
Pengantar Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) merupakan aplikasi dari
alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis
bisnis. Sedangkan analisis bisnis sendiri adalah analisis atas prospek dan risiko
perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Analisis bisnis berguna
untuk membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas
lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.
Dalam mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi perusahaan, di mulai dengan
mempelajari aktivitas bisnis perusahaan. Kemudian demi meningkatkan keputusan
bisnis banyak individu dan perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk
menyediakan sumber informasi yang kaya dan dapat diandalkan untuk analisis tersebut.

Jenis-Jenis Analisis Bisnis


Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
analisis bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan
keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan
perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya.
Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu bagian penting
dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa dana (fund manager),
bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit raters), bankir
korporasi (corporate bankers), dan investor individual. Jenis-jenis utama analisis bisnis
adalah sebagai berikut.
1. Analisis Kredit
Kreditor (creditors) meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima
janji pembayaran kembali atas dana mereka dan bunganya. Pendanaan ini bersifat
sementara,kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam
tujuan. Jenis kreditor terbagi dua (2) jenis, yaitu
a. Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada
perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang
sering kali didasarkan pada norma industri, yaitu berkisar antara 30 sampai 60
hari dengan pemberian diskon tunai untuk pembayaran lebih awal.
b. Kreditor non-dagang (nontrade creditors atau debtholder), menyediakan
pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas
pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di
masa depan. Jenis pendanaan ini biasanya bersifat jangka pendek atau jangka
panjang serta muncul dalam berbagai jenis transaksi.
Dalam pendanaan kredit murni, elemen pentingnya adalah keuntungan bagi
kreditor yang bersifat tetap.Kemungkinan keuntungan kreditor terbatas pada tingkat
bunga atau kotrak utang atau pada margin laba atas barang atau jasa yang diserahkan,
kreditor menanggung resiko tidak di bayar (risk of default) oleh pelanggan.
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan
kredit. Sebuah perusahaan dapat mendapatkan kredit jika ialulus dalamkelayakan
kredit (credit worthiness) yang di ukur dari tingkat laba, sedangkan credit worthiness
adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama
analisis kredit terletak pada risiko, bukan sisi baik potensi (profitabilitas). Hal ini
meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas.
a. Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Alat analisis kredit
dan kriteria likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen
aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.
b. Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan
panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.Alat analisis
kredit dan kriteria solvabilitas meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan
analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka
panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut
(disebut pula sustainable earning power).
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai
balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia
terbesar pendanaan perusahaan, atau disebut juga ekuitas atau modal saham yang
menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan. Hal ini
berarti investor ekuitas berhak atas distribusi aset perusahaan hanya setelah klaim dari
pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Hal
ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap
kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun kerugian mereka terbatas pada jumlah
yang diinvestasikan. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas
bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor
ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan,
kebutuhan analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
Strategi investasi aktif dalam analisis ekuitas adalah sebagai berikut
a. Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah
harga atau volume sebuah saham untuk memprediksi pergerakan harga saham
di masa depan.
b. Analisis fundamental (fundamental analysis), merupakan proses menentukan
nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor
kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis
fundamental adalah menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai
fundamental (fundamental value). Sedangkan nilai intrinsik (intrinsic value)
adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis
fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham). Contoh
strategi fundamental adalah beli saham perusahaan jika nilai intrinstiknya lebih
tinggi dari nilai pasar, dan menjual saham jika nilai pasar lebih tinggi daripada
nilai intrinstiknya.

Kegunaan Lain dari Analisis Bisnis


Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain
sebagai berikut.
1. Manajer
Manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek
perusahaan mereka, baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan yang
memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan investor
memandangnya. Kegunaan analisis laporan keuangan bagi manajer memberikan
petunjuk tentang perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan
pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan keuangan perusahaan
pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut juga
memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik
untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun
sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja.

2. Merger, Akuisisi, dan Divestasi


Analisis Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi
operasinya, melalui merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi
perlu mengindentifikasi target potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu
menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya, yang
dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan target.

3. Manajemen Keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap
nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan
keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya.

4. Direktur.
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk
melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas
perusahaan.

5. Regulator (Pembuat Peraturan).


Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk
mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan.
6. Serikat kerja.
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi
tawar-menawar kolektif.

7. Pelanggan.
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan
dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
Komponen Analisis Bisnis

Komponen Proses Analisis Bisnis

Analisis
lingkungan
bisnis dan
strategi

Analisis Analisis
Industri Strategi

Analisis Laporan
keuangan

Analisis
Keuangan Analisis
Analisis
Prospektif
Angkuntansi

Analisis
Analisis sumber dan Analisis
Profitabilitas penggunaan Risiko
dana

Biaya estimasi Biaya Intrinsik


modal

Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi

Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri dari : (1) bagian analisis industri,
dan (2) analisis strategi.
a. Analisis industri (industry analysis) merupakan langkah pertama dalam
prospek dan struktur industri karena hal tersebut akan menentukan
profitabilitas perusahaan. Analisis industri sering dikerjakan dengan
menggunakan kerangka yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis
rantai nilai (value chain analysis).
b. Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis
perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan
kompetitifnya.
Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang
kekuatan ekonomi dan industri. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang
manajemen strategi, kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistik, pemasaran, dan
ekonomi manajerial.

Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana
akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini
mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah
dalam analisis.
a. Etidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan
(comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang
berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau
peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah
akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding
sementara.
b. Pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi
laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan
penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang
mendasarinya.Distorsi ini muncul dalam tiga bentuk. (1) Estimasi
manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini
merupakan sebab utama distorsi akuntansi; (2) Manajer dapat
menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau
mempercantik laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini
dapat menyebabkan distorsi akuntansi; dan (3) Standar akuntansi dapat
menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas
ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi tersebut akan menciptakan risiko akuntansi
laporan keuangan (accounting risk), yang berarti ketidakpastian dalam
analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi.
Tujuan utama dari analisis akuntansi adalah untuk mengevaluasi dan
mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis
laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputievaluasi kualitas laba perusahaan atau secara
lebih luas, kualitas akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup
evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala
disebut sustainable earning power.

Analisis Keuangan
Analasis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan
untuk menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja
keuangan di masa depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
1. Analisis Profitabilitas, merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi
perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat
profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai
pemicu profitabilitas.
2. Analisis Resiko, merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi
komitmennya dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas,
baik untuk mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk
mengestimasi biaya modal perusahaan.
3. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana, merupakan evaluasi bagaimana
perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan
pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.

Analisis Prospektif
Analisis Prospektif (prospective analysis) merupakan peramalana hasil dimasa
depan- biasanya laba,arus kas, atau keduanya. Output dari analisis prospektif adalah
hasil yang diharapkan (expected payoffs) dimasa depan yang digunakan untuk
mengestimasi nilai perusahaan.

Valuasi

Valuasi (valuation) merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan


menjadi estimasi nilai perusahaan. Sehingga Valuasi ini menjadi tujuan utama dari
banyak jenis analisis bisnis.

Analisis Laporan Keuangan dan Analisis Bisnis

Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan


bagian dari analisis bisnis. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan dipandang
sebagai bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen
analisisnya.

LAPORAN KEUANGAN – DASAR ANALISIS


Aktivitas Bisnis
Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan
empat aktivitas utama perusahaan, yaitu:

1. Aktivitas Perencanaan
Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan
mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalamam
rencana bisnis membantu analisis atas prospek perusahaan kini dan nanri, dan
merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi.kita mencari informasi
tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan oasar, kinerja manajemen, analisis
kompetitif, strategi penjualan, kinerja manajeman,dan proyeksi keuangan.
Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan (management discussion dan
analysis) dan juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti pernyatan
pers,publikasi industri, bulletin analisis, dan berita keuangan .
2. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah metode yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan uang untuk membayara kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber
pendanaan,yaitu:
1. Investor ekuitas(pemegang saham)
 Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian
atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di
harapkana dan resiko.
 Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk
distribusi laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung,
deviden dapat diberikan dalam bentuk tunai atau deviden saham atau secara
tidak langsung melalui pembelian kembali saham.pembayaran diveden mengacu
pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di nyatakan dalam rasio
atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam
perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan
rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio)
 Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di
kontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham
privat melibatkan penjualan ke individu atau organisasi. Untuk Penawaran
saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan oeraturan
pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk agen penjual.
Tetapi manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan dana dalam jumlah
besar untuk aktivitas bisnis.

2. Kreditor (pemberi pinjaman)


Kreditor di bagi menjadi dua jenis,yaitu
 kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya
pendanaannya terjadi melalui pinjaman atau melalui pemberian efek atau
obligasi. Pemberi utang meliputi bank,institusi pemberi pinjaman, institusi
keuangan dan non keuangan,
 kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian
dari operasinya. Kreditor opersi meliputi pemasok,karyawan,pemerintah dan
pihak lainnya yang meminjamkan uang kepada perusahaanpendanaan kreditor
berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, pada
umumnya mensyatkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada
tanggal. Pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam kontak pinjaman.
Resiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar
kembali pinjaman dan bunga.dalam situasi ini, kreditor mungkin tidak menerima
uang mereka yang jatoh tempo, dan menyebabkan kebangkrutan atau
penanganan legal lainnya. Penangana tersebut menimbulakan biaya bagi
kreditor.

3. Analisis Investasi
Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual
produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan
kasbiasanya dalam bentuk aktiva operasi(bangunan, peralatan, hak paten, persediaan,
modal manusia(karyawan dan manajer, system informasi) dan aktiva keuangan dalam
bentuk efek(saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan reksa dana).

4. Aktivitas Operasi
Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas
pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima komponen,yaitu:
penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen
harus menentukan baura yang paling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif
perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan.
Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan
perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan efektif.

Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis

1. Neraca

PERSAMAAN AKUNTASI : AKTIVA= KEWAJIABAN + EKUITAS


Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan
melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili
kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari
pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba
yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak perusahaan didirikan.

2. Laporan Rugi Laba


Laporan rugi laba mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca.
Laporan rugi laba menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan
suatu periode waktu. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas
sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang saham.

3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham


Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-poas ekuitas. Laporan ini bermanfaat
untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aset perusahaan.
Perubahan ekuitas pemegang saham disebabkan karena penerbitan saham (sebagian
besar disebabkan karena opsi saham pegawai), pembelian kembali saham (treasury
stock), dan reinvestasi laba.

4. Laporan arus Kas


Melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan perusahaan secara terpisah selama suatu periode tertentu.
Laporan arus kas mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

 Cash inflow

Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas)

 Cash out flow

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas.

Informasi Tambahan
Analisis laporan keuangan yang menyeluruh melibatkan pemerikasaan tambahan
sebagai berikut:
1. Management Disscussion and Analysis (MD&A)

Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan


ketidakpastian yang material, yang menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan
menjadi kurang mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi keuangan di masa
depan.

2. Laporan Manajemen (Management Report)

Laporan manajemenbertujuan untuk menekankan tanggung jawab manajemen


senior atas sistem pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal
perusahaanpembagian peran manajemen direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan
keuangan.

3. Laporan Auditor (Auditor Report)

Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang diminta


oleh perusahaan untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan keuangan
perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis laporan keuangan
memerlukan penelaahan atas laporan auditor untuk meyakinkan bahwa perusahaan
mendapatkan opini wajar tanpa pengendalian.

4. Catatan Penjelas (Explanatory Notes)

Catatan ini merupakan median untuk mengkomunikasikan informasi tambahan


tentang pos-pos yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Catatan tambahan ini
meliputi informasi tentang:

 prinsip dan metode akuntansi yang digunakan


 pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan
 komitmen dan kontinjensi
 kombinasi bisnis
 transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
 rencana opsi saham
 kemajuan proses hukum
 pelanggan signifikan
5. Informasi Tambahan (Supplementary Information)

Informasi tambahanMeliputi :

 Data segmen bisnis


 penjualan ekspor
 efek yang diperdagangkan
 akun penilaian
 pinjaman jangka pendek
 data keuangan kuartalan

6. Laporan Proksi (Proxy Statement)

Proksi merupakan media dimana pemegang saham mengotorisasi pihak lain untuk
mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat informasi yang
diperlukan pemegang saham untuk memberikan suara dalam hal bersangkutan. Proxy
statement memuat banyak informasi tentang perusahaan termasuk identitas pemegang
saham dengan kepemilikan saham beredar 5% ke atas, informasi biografi dewan direksi,
kesepakatan kompensasi untuk pejabat dan direktur, rencana kompensasi pegawai dan
transaksi-transaksi tertentu yang terkait dengan para pejabat dan direktur perusahaan.

PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Dalam menganalisis laporan keuangan di butuhkan alat yang membantu pengguna
untuk mempermudah pekerjaannya dalam memenuhi kebutuhan yang spesifik, oleh
karena itu di bagian ini akan diperkenalkan beberapa alat dasar analisis keuangan
berikut penerapannya.
1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi atau
laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini
meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama
beberapa tahun. Pada analisis laporan keuangan komparatif disebut juga analisis
horisontal karena saat menelaah laporan komparatif kita menganalisis saldo akun
dengan analisis dari kiri ke kanan (atau kanan ke kiri).
2. Analisis Perubahan Tahun ke Tahun
Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga
tahun biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap
pos.Analisis perubahan tahun ke tahun untuk jangka pendek ini dapat ditangani dan
dipahami. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut
maupun persentase. Analisis perubahan dalam jumlah maupun persentase menjadi
relevan karena dasar dolar yang berbeda dalam perhitungan perubahan persentase dapat
menghasilkan perubahan besar yang tidak konsisten dengan kepentingan aktualnya.

3. Analisis Tren Angka Indeks


Analisis perubahan tahun ke tahun untuk membandingkan laporan keuaangan
lebih dari dua atau tiga periode kadang kala merepotkan. Analisis ini memerlukan
pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya diberi angka indeks 100. karena
tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun
dimana kondisi bisnis normal.
Salah satu hasil tren adalah kekuatan untuk menyampaikan pandangan dalam
filosofi manajer, kebijakan, dan motivasi. Makin beragam lingkungan yamhg
membentuk periode analisis, makin baik pula gambaran tentang bagai mana manajer
menangani kesulitan dan memanfaatkan kesempatan.

4. Analisis Laporan Keuangan Common-Size


Pengetahuan atas proporsi kelopmpok atau subkelompok yang membentuk suatu
pos tertentu yang bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Prosedur ini juga disebut
analisis vertical karena evaluasi pos dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas) dalam
laporan common-size. Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam
memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-
size menekankan pada dua faktor :
1. sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar,
kewajiban tak lancar dan ekuitas.
2. komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan
aktiva tak lancar.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos
terkait dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan
mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari
penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk pajak
penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak bukan penjualan. Keterbatasan
utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar perusahaan adalah
kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.

5. Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan salah stu alat analisis keuangan yang paling popular dan
banyak digunakan. Perannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya,
kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan
penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit
untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio.
Rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan artinya kita sering menyesuaikan
faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa
depan.
1. faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor
industri, kebijakan manajemen dan metode akuntansi.
2. interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan
dengan rasio tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio
pesaing.
Analisis rasio deterapkan pada tiga tingkat penting analisis laporan keuangan,
yaitu
1. Analisis Kredit (Resiko). Analisis kerdit adalah analisis berfokus pada
likuiditas, yang merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang penting adalah
rasio lancar- ketersediaan aset lancar untuk memenuhi kewajiban lancar.
Analisissolvabilitasmenunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
a. Likuiditas.Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka
pendek.
b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memnuhi
kewajiban jangka panjang.
2. Analisis Profitabilitas. Analisis Profitabilitas merupakanevaluasi rasio kinerja
operasi yang umumnya mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan.
Rasio ini sering disebut juga dengan margin laba (profit margin).
a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI). Untuk
menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendapatan ekuitas dan
utang.
b. Kinerja Operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
c. Pemanfaatan Aset (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan
intensitas aset dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran
(trunover).
3. Valuasi
Dalam membuat perbandingan antar perusahaan yang valid ditingkatkan dengan
penyesuaian kita terhadap angka yang dilaporkan sebelum digunakan dalam
analisis.
a. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).

6. Analisis Arus Kas


Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan
tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber
dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis
likuiditas.

7. Model Penilaian(Valuasi)
Valuasi merupakan hasil penting dari dari berbagai jenis analisis bisnis dan
laporan keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah
perusahaan atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang (present value
theory). Teori ini menyatakan bahwa “nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalah
ini, segala aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa
depan yang di diskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang
tepat”. Teori ini sekarang menggunakan konsep nilai waktu dari uang (time value of
money)-yang secara sederhana menyatakan bahwa sebuah entitas lebih menyukai
konsumsi saat ini dari pada konsumsi di masa depan.Sehingga, untuk menilai sebuah
efek, investor memerlukan dua buah informasi : (1) hasil masa depan yang diharapkan
di masa depan sepanjang umur efek, dan (2) tingkat diskonto.
Secara sederhana model valuasi diaplikasikan pada efek obligasi, di mana hasil
masa depan obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya, dengan tingkat diskonto
obligasi adalah bunga yang berlaku (atau yield to matury). Sedangkan hasil masa depan
saham adalah deviden dan peningkatan modal, dengan tingkat diskontonya adalah biaya
modal yang telah disesuaikan untuk risisko (atau disebut tingkat pengembalian yang
diharapkan – expected rate of return).

1. Valuasi Utang
Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan
pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan
bunganya. Perhitungan untuk mencari nilai obligasi adalah sebagai berikut
I t +1 I t +1 I t +1 I t +n F
Bt = + + + ......... + +
( I +r ) 1
( I +r ) 2
( I +r ) 3
( I +r ) n
( I +r )n

Dimana, It+n adalah pembayan bunga dalam periode t+n,


F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan
R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo – Yield to
maturity).

Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan berdasarkan
faktor – faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan, dan risiko gagal
bayar.

2. Valuasi Ekuitas
Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang,yaitu nilai sekarang hasil di masa
depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Dalam valuasi ekuitas, investor tidak
memiliki klaim atas hasil yang ditentukan sebelumnya, melainkan investor mencari dua
hasil, yaitu pembayaran deviden dan peningkatan modal. Karena peningkatan modal
menunjukkan perubahan nilai ekuitas.
Sedangkan untuk rumus valuasi ekuitas menggunakan dividen yang diharapkan
(expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan dividen yang
diharapkan ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan. Oleh karena itu,
sebagai alternatif digunakan penilain arus kas bebas bagi ekuitas didefinisikan sebagai
arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan
utang. Perhitungan nilai diskonto deviden (devinded discount model) adalah
E ( Dt +1) E ( Dt +2) E ( Dt +3 )
Vt = + + + ..........
( 1+k )1 ( 1+k )2 ( 1+k )3
Dimana, Dt+n adalah deviden dalam periode t+n, dan k adalah biaya modal.

Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Model diskonto deviden sebenarnya


mengalami kendala praktis pada rentang waktu yang tidak terbatas karena disebabkan
pembayaran deviden bersifat operasional dan setiap perusahaan mempunyai kebijakan
pembayaran deviden yang berbeda. Sehingga model valuasi sering mengganti deviden
dengan laba atau arus kas, maka dari itu diperkenalkan dua model valuasi lain, yaitu

1. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) yang menghitung
nilai ekuitas pada waktu t dengan mengganti deviden yang diharapkan dengan
arus kas bebas yang diharapkan oleh ekuitas :

E ( FCFEt +1 ) E ( FCFEt +2 ) E ( FCFEt +3 )


Vt = + + + ……….
( 1+k )1 ( 1+k )2 ( 1+k )3

Dimana, FCFE t + n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t+n , dan k k
adalah biaya modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari operasi
dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan utang.

2. Model laba sisa (residual income model) yang menghitung nilai perusahaan
dengan mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai ekuitas pada
waktu t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang seluruh laba sisa yang
diharapkan di masa depan :

E ( RI t +1 ) E ( RI t +1 ) E ( RI t +1 )
Vt = BVt + 1 + 1 + + …….
( 1+k ) ( 1+k ) ( 1+k )1

Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba dalam
periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual income)pada waktu t
didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif dikurangi pembebanan pada
nilai buku awal, yaitu RIt = NIt – (k x BVt-1).

ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN


1. Efisiensi Pasar
Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis-EMH) berhubungan dengan
reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. EMH di bagi
dalam tiga bentuk, yaitu
1. Bentuk lemah (weak form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan harga
historis.
2. Bentuk semikuat (semistrong form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
3. Bentuk kuat (strong form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan seluruh informasi termasuk informasi dari dalam.

2. Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis


EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi dengan
baik yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan bahwa analis terus-
menerus mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi yang masuk ke pasar.
Sedangkan pendukung yang ekstrim menyatakan bahwa jika seluruh informasi secara
instan terefleksi dalam harga, usaha untuk mendapatkan secara konsisten melalui
analisis laporan keuangan akan sia-sia. Sehingga posisi ekstrim ini menimbulkan
paradoks. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan paradoks adalah :
pertama, EMH dibangun atas perilaku investor secara keseluruhan, bukan
individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan menekankan kinerja rata-rata dan
mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang didasarkan pada kemampuan, niat
yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu atas informasi.
Kedua, Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis yang
dimotivasi oleh kompenasasi personal. karena sebagian besar percaya bahwa informasi
yang relevan bergerak cepat di dorong oleh besarnya kepentingan keuangan. Dan
terakhir, sebagian percaya bahwa pasar adalah pengolah informasi yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai