Anda di halaman 1dari 9

Nama : Arya Dhimas Dzikrul Muttaqien

Nim : 5501200039

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

TUGAS ALK

BAB 1

TUGAS

1. Jelaskan tujuan analisis keuangan!


2. Jelaskan lingkup analisis seorang calon investor saham!
3. Jelaskan lingkup calon pemberi kredit!
4. Jelaskan lingkup analisis keuangan oleh pemerintah!
5. Jelaskan bagaimana asuransi bisa memakai analisis keuangan!

EVALUASI

Apa yang dimaksud dengan “Earning Management”? Kenapa manajer melakukan hal tersebut?
Identifikasi cara – cara manajer mengelola (me-manage) earning-nya! Menurut anda apakah
praktik “Earning Management” merupakan tindakan yang etis? Jelaskan alasannya!

JAWABAN

1. Tujuan dari analisis keuangan adalah untuk membantu individu atau organisasi dalam
mengambil keputusan keuangan yang tepat dan bijaksana. Analisis keuangan dilakukan
dengan cara mengevaluasi informasi keuangan seperti laporan keuangan, neraca, laporan
laba rugi, arus kas, dan rasio keuangan. Tujuan utama dari analisis keuangan adalah sebagai
berikut:

 Menilai kinerja keuangan perusahaan: Analisis keuangan membantu mengevaluasi


kinerja keuangan suatu perusahaan untuk mengukur kesehatan keuangan
perusahaan dan menentukan apakah perusahaan itu menghasilkan keuntungan atau
tidak.
 Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan: Analisis keuangan dapat
membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga
perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan mereka dan memperbaiki kelemahan
mereka.
 Memantau pengeluaran dan pendapatan: Analisis keuangan membantu memantau
pengeluaran dan pendapatan perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan
berada dalam anggaran yang ditetapkan.
 Membantu dalam pengambilan keputusan: Analisis keuangan membantu dalam
pengambilan keputusan seperti memilih proyek atau investasi yang tepat,
menentukan harga saham yang tepat, dan menentukan strategi keuangan yang
tepat untuk perusahaan.

Dengan melakukan analisis keuangan secara berkala, perusahaan dapat memantau


kesehatan keuangan mereka dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memastikan kesuksesan keuangan jangka panjang.
2. Lingkup analisis seorang calon investor saham meliputi berbagai aspek untuk mengevaluasi
kelayakan investasi saham yang akan dilakukan. Berikut ini adalah beberapa lingkup analisis
yang perlu diperhatikan oleh seorang calon investor saham:
 Analisis Industri: Calon investor perlu mengetahui kondisi industri di mana
perusahaan saham beroperasi. Hal ini termasuk mengidentifikasi persaingan, tren
industri, dan prospek pertumbuhan masa depan.
 Analisis Perusahaan: Calon investor perlu menganalisis kinerja keuangan
perusahaan, termasuk laporan keuangan, laba rugi, neraca, arus kas, dan rasio
keuangan. Selain itu, calon investor juga harus mengetahui strategi bisnis
perusahaan, manajemen perusahaan, produk atau jasa yang ditawarkan, dan posisi
perusahaan di pasar.
 Analisis Pasar: Calon investor perlu mempelajari pasar saham secara keseluruhan,
termasuk tren pasar, harga saham, dan indikator pasar lainnya. Hal ini akan
membantu calon investor memahami bagaimana saham suatu perusahaan bersaing
dengan saham lain di pasar.
 Analisis Makroekonomi: Calon investor perlu memahami kondisi ekonomi secara
keseluruhan, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat bunga, dan kebijakan
pemerintah yang berpengaruh terhadap kondisi pasar saham.
 Analisis Risiko: Calon investor perlu mempertimbangkan risiko investasi dalam
saham, termasuk risiko pasar, risiko industri, dan risiko perusahaan.

Dalam melakukan analisis saham, seorang calon investor juga dapat menggunakan
berbagai teknik analisis, seperti analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis
fundamental meliputi evaluasi kinerja keuangan dan strategi bisnis perusahaan,
sedangkan analisis teknikal melibatkan evaluasi harga saham dan tren pasar melalui
grafik dan indikator teknikal. Dengan menggabungkan berbagai aspek analisis tersebut,
calon investor dapat membuat keputusan investasi yang bijak dan tepat.

3. Lingkup analisis calon pemberi kredit meliputi berbagai aspek untuk mengevaluasi kelayakan
calon peminjam dan risiko yang terkait dengan memberikan kredit. Berikut ini adalah
beberapa lingkup analisis yang perlu diperhatikan oleh calon pemberi kredit:
 Analisis Kelayakan Peminjam: Calon pemberi kredit perlu mengevaluasi kelayakan
peminjam, termasuk latar belakang peminjam, penghasilan dan pekerjaan, riwayat
kredit, dan kemampuan untuk membayar kembali pinjaman.
 Analisis Karakter Peminjam: Calon pemberi kredit perlu mengevaluasi karakter
peminjam, termasuk integritas, kepercayaan, dan kejujuran peminjam dalam
melunasi kewajiban finansial.
 Analisis Jaminan: Calon pemberi kredit perlu mengevaluasi jaminan yang ditawarkan
oleh peminjam, seperti properti, kendaraan, atau aset lainnya, untuk memastikan
bahwa mereka dapat menutupi nilai pinjaman jika peminjam gagal membayar.
 Analisis Industri: Calon pemberi kredit perlu mengevaluasi kondisi industri di mana
peminjam beroperasi, termasuk persaingan, prospek pertumbuhan, dan risiko
industri.
 Analisis Makroekonomi: Calon pemberi kredit perlu memahami kondisi ekonomi
secara keseluruhan, seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan kebijakan pemerintah
yang dapat mempengaruhi kemampuan peminjam untuk membayar kembali
pinjaman.
Dalam melakukan analisis kredit, calon pemberi kredit juga dapat menggunakan
berbagai teknik analisis, seperti analisis rasio keuangan dan peramalan arus kas. Analisis
rasio keuangan melibatkan evaluasi kinerja keuangan dan kemampuan peminjam untuk
membayar kembali pinjaman, sedangkan peramalan arus kas melibatkan proyeksi arus
kas masa depan peminjam. Dengan menggabungkan berbagai aspek analisis tersebut,
calon pemberi kredit dapat membuat keputusan pemberian kredit yang bijak dan tepat.

4. Lingkup analisis keuangan oleh pemerintah meliputi berbagai aspek untuk memantau dan
mengatur keuangan negara agar dapat mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang ditetapkan.
Berikut ini adalah beberapa lingkup analisis yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam
melakukan analisis keuangan:
 Analisis Anggaran: Pemerintah perlu melakukan analisis anggaran untuk
mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran negara, memastikan bahwa anggaran
negara seimbang, dan mencari cara untuk meningkatkan pendapatan dan
mengurangi pengeluaran.
 Analisis Pajak: Pemerintah perlu melakukan analisis pajak untuk mengevaluasi
kebijakan pajak yang ada, memastikan bahwa pajak yang diterima cukup untuk
membiayai pengeluaran negara, dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas sistem pajak.
 Analisis Utang: Pemerintah perlu melakukan analisis utang untuk mengevaluasi
tingkat utang negara, memastikan bahwa utang negara dapat dilunasi, dan mencari
cara untuk mengurangi risiko utang.
 Analisis Kebijakan Moneter: Pemerintah perlu melakukan analisis kebijakan moneter
untuk mengevaluasi tingkat inflasi, suku bunga, dan kebijakan moneter lainnya, dan
mencari cara untuk mengatur kebijakan moneter yang sesuai dengan tujuan
ekonomi negara.
 Analisis Investasi: Pemerintah perlu melakukan analisis investasi untuk mengevaluasi
program investasi publik, memastikan bahwa investasi tersebut efektif dan efisien,
dan mencari cara untuk meningkatkan pengembalian investasi.

Dalam melakukan analisis keuangan, pemerintah juga dapat menggunakan berbagai


teknik analisis, seperti analisis rasio keuangan dan analisis regresi. Analisis rasio
keuangan melibatkan evaluasi kinerja keuangan pemerintah dan efektivitas penggunaan
sumber daya keuangan, sedangkan analisis regresi melibatkan pemodelan data
keuangan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel ekonomi dan keuangan.
Dengan menggabungkan berbagai aspek analisis tersebut, pemerintah dapat membuat
keputusan kebijakan yang bijak dan tepat untuk mencapai tujuan ekonomi negara.

5. Asuransi adalah industri yang mengandalkan analisis keuangan untuk mengevaluasi risiko
dan mengambil keputusan yang bijak dalam bisnis. Dalam hal ini, analisis keuangan
digunakan untuk memastikan bahwa asuransi dapat membayar klaim dari pelanggan dan
menjaga kestabilan keuangan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa cara di mana
asuransi dapat memakai analisis keuangan:
 Analisis Risiko: Asuransi dapat melakukan analisis risiko untuk mengevaluasi
kemungkinan terjadinya kerugian dan memperkirakan potensi kerugian. Analisis
risiko ini dapat membantu asuransi dalam menentukan premi yang diperlukan untuk
menutupi kerugian yang mungkin terjadi.
 Analisis Rasio Keuangan: Asuransi dapat melakukan analisis rasio keuangan untuk
mengevaluasi kinerja keuangan dan efisiensi penggunaan sumber daya keuangan.
Analisis ini dapat membantu asuransi dalam membuat keputusan keuangan, seperti
menentukan investasi yang tepat dan menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar klaim dari pelanggan.
 Analisis Portofolio: Asuransi dapat melakukan analisis portofolio untuk mengevaluasi
portofolio aset dan menentukan cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya
keuangan perusahaan. Analisis ini dapat membantu asuransi dalam memperkirakan
risiko investasi dan mengambil keputusan investasi yang tepat.
 Analisis Kredit: Asuransi juga dapat melakukan analisis kredit untuk mengevaluasi
risiko kredit dan memutuskan apakah akan memberikan kredit atau tidak. Analisis
kredit ini dapat membantu asuransi dalam mengurangi risiko kredit dan memastikan
kestabilan keuangan perusahaan.

Dalam melakukan analisis keuangan, asuransi juga dapat menggunakan berbagai teknik
analisis, seperti peramalan arus kas dan analisis regresi. Peramalan arus kas melibatkan
proyeksi arus kas masa depan dan analisis regresi melibatkan pemodelan data untuk
mengidentifikasi hubungan antara variabel keuangan dan risiko. Dengan
menggabungkan berbagai aspek analisis tersebut, asuransi dapat membuat keputusan
keuangan yang bijak dan tepat untuk memastikan kestabilan keuangan perusahaan dan
membayar klaim dari pelanggan.

EVALUASI

"Earning Management" adalah praktik di mana manajer perusahaan menggunakan berbagai


teknik akuntansi untuk mengelola laporan keuangan dan memanipulasi laba yang dilaporkan
agar terlihat lebih baik dari yang seharusnya. Praktik ini dapat dilakukan dengan cara
memindahkan pendapatan atau biaya dari periode tertentu ke periode lain atau dengan cara
melakukan akuntansi kreatif untuk mengubah cara pengakuan pendapatan atau biaya.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba yang dilaporkan dan menunjukkan kinerja yang
lebih baik dari yang sebenarnya.

Manajer melakukan praktik "Earning Management" untuk berbagai alasan, di antaranya


adalah:

Meningkatkan nilai perusahaan: Laba yang dilaporkan yang lebih tinggi dapat meningkatkan
harga saham dan nilai perusahaan, sehingga manajer dapat memperoleh manfaat finansial
dan meningkatkan reputasi perusahaan.

Memenuhi target keuangan: Manajer dapat berusaha memenuhi target keuangan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan atau pasar, terutama jika target tersebut terkait dengan
bonus atau insentif manajerial.

Menghindari pelaporan rugi: Manajer dapat menggunakan "Earning Management" untuk


menghindari pelaporan rugi dan menjaga reputasi perusahaan.

Beberapa cara yang digunakan oleh manajer untuk mengelola earning-nya, antara lain:

Perataan laba (income smoothing): Manajer dapat menggunakan teknik ini untuk
mengurangi fluktuasi laba antar periode dengan memindahkan laba dari periode dengan
laba yang lebih tinggi ke periode dengan laba yang lebih rendah.
Penundaan pengakuan pendapatan atau biaya: Manajer dapat menunda pengakuan
pendapatan atau biaya hingga periode berikutnya untuk menunda pengaruhnya pada laba
dan menghindari pelaporan rugi.

Pemilihan metode akuntansi yang lebih menguntungkan: Manajer dapat memilih metode
akuntansi yang lebih menguntungkan untuk perusahaan dalam jangka pendek, meskipun
tidak selalu lebih akurat.

Menurut saya, praktik "Earning Management" tidak etis karena dapat menyesatkan para
pemegang saham dan investor serta merugikan kepentingan jangka panjang perusahaan.
Praktik ini dapat menghasilkan laporan keuangan yang tidak akurat dan dapat
mempengaruhi keputusan investasi atau keputusan bisnis lainnya yang tidak tepat. Selain
itu, praktik ini juga dapat merusak kepercayaan publik terhadap perusahaan dan industri
secara keseluruhan. Oleh karena itu, manajer seharusnya mengutamakan integritas dan
kejujuran dalam pelaporan keuangan dan menghindari praktik "Earning Management".

BAB 2

TUGAS

1. Jelaskan beberapa elemen pokok dalan neraca!


2. Jelaskan apa yang dimaksud historical cost!
3. Jelaskan definisi Asset, Utang dan Modal saham!
4. Jelaskan definisi dan contoh elemen pokok dalam laporan laba rugi!
5. Jelaskan informasi apa saja yang diberikan oleh laporan arus kas!

EVALUASI

Carilah salah satu laporan tahunan perusahaan periode terbaru yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan identifikasi komponen penyusun laporan keuangannya!

JAWABAN

TUGAS

1. Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang digunakan untuk menunjukkan posisi
keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Terdapat beberapa elemen
pokok dalam neraca, yaitu:
 Aset (Assets)
Aset adalah semua sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan, seperti
uang tunai, piutang, persediaan, tanah, bangunan, dan mesin. Aset digunakan oleh
perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional dan menciptakan nilai tambah
bagi pemilik perusahaan.
 Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan, seperti hutang bank,
hutang pajak, dan hutang kepada pemasok. Kewajiban merupakan sumber dana
yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional dan investasi.
 Ekuitas (Equity)
Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban perusahaan. Ekuitas merupakan
klaim atas aset perusahaan yang dimiliki oleh pemilik atau investor. Dalam neraca,
ekuitas biasanya terdiri dari modal saham, laba ditahan, dan surplus modal.
 Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar adalah aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu satu
tahun atau siklus operasi perusahaan. Contoh aktiva lancar adalah uang tunai,
piutang, persediaan, dan investasi jangka pendek.
 Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap adalah aset yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan
operasional dalam jangka waktu yang lebih lama dari satu tahun, seperti tanah,
bangunan, dan mesin.
 Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
Kewajiban lancar adalah hutang yang harus dibayar oleh perusahaan dalam waktu
satu tahun atau siklus operasi perusahaan, seperti hutang bank, hutang pajak, dan
hutang kepada pemasok.
 Kewajiban Jangka Panjang (Long-term Liabilities)
Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang harus dibayar oleh perusahaan dalam
waktu lebih dari satu tahun, seperti obligasi atau pinjaman jangka panjang.
 Modal Saham (Stockholders' Equity)
Modal saham adalah modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan melalui
pembelian saham perusahaan. Modal saham dapat dibagi menjadi saham biasa dan
saham preferen.
 Laba Ditahan (Retained Earnings)
Laba ditahan adalah laba yang belum dibagikan kepada pemegang saham dan tetap
menjadi bagian dari ekuitas perusahaan. Laba ditahan dapat digunakan untuk
membiayai investasi dan kegiatan operasional perusahaan.
Itulah beberapa elemen pokok dalam neraca yang mencerminkan posisi keuangan
suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.

2. Historical cost adalah konsep akuntansi yang menyatakan bahwa aset, kewajiban, dan
ekuitas perusahaan harus dicatat dalam laporan keuangan pada nilai perolehan atau biaya
awal yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membuat aset atau memenuhi kewajiban.
Dalam konsep historical cost, nilai perolehan atau biaya awal yang dikeluarkan untuk
memperoleh atau membuat aset akan menjadi dasar untuk menentukan nilai aset tersebut
pada laporan keuangan. Sebagai contoh, jika perusahaan membeli sebuah bangunan
seharga $100.000 pada tahun 2020, maka nilai aset bangunan tersebut pada laporan
keuangan akan tetap dicatat sebesar $100.000 selama aset tersebut dimiliki oleh
perusahaan.
Konsep historical cost diterapkan karena dapat memberikan informasi yang akurat mengenai
nilai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada saat transaksi terjadi. Selain itu, konsep
ini juga relatif mudah untuk diterapkan dan dapat meminimalisasi manipulasi nilai aset yang
dapat terjadi jika menggunakan metode penilaian yang lebih kompleks.
Namun, konsep historical cost memiliki kelemahan yaitu tidak memperhitungkan perubahan
nilai aset akibat inflasi atau perubahan nilai pasar. Hal ini dapat menyebabkan nilai aset pada
laporan keuangan tidak sesuai dengan nilai aktualnya pada saat laporan keuangan disusun.
Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan metode penilaian yang berbeda seperti
metode revaluasi atau metode fair value untuk mencatat nilai aset pada laporan
keuangannya.

3. Aset (Asset)
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas, baik berupa uang,
barang, maupun hak yang dapat memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan datang.
Contoh aset meliputi kas, piutang usaha, inventaris barang, investasi, properti, dan mesin.
Aset dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu aset lancar (current asset) dan aset
tetap (fixed asset).

Utang (Liability)
Utang adalah kewajiban finansial yang dimiliki oleh suatu entitas terhadap pihak lain, seperti
bank, pemasok, atau karyawan. Utang dapat terdiri dari hutang lancar (current liability) dan
hutang jangka panjang (long-term liability). Contoh utang meliputi hutang usaha, hutang
bank, utang pajak, dan pinjaman.

Modal Saham (Stockholders' Equity)


Modal saham adalah modal yang ditanamkan oleh para pemilik atau investor dalam suatu
perusahaan. Modal saham terdiri dari saham biasa (common stock) dan saham preferen
(preferred stock). Saham biasa memberikan hak pemilik untuk memilih direksi dan
mendapatkan dividen, sedangkan saham preferen memberikan hak untuk mendapatkan
dividen tetap sebelum saham biasa dan tidak memiliki hak suara dalam pemilihan direksi.
Modal saham juga dapat terdiri dari laba ditahan (retained earnings), yaitu keuntungan yang
belum dibagikan kepada para pemilik perusahaan.

4. Laporan laba rugi atau income statement adalah laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai pendapatan, biaya, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu
periode waktu tertentu. Beberapa elemen pokok yang terdapat dalam laporan laba rugi
meliputi:
Pendapatan (revenue)
Pendapatan adalah arus masuk dari penjualan produk atau jasa suatu perusahaan dalam
suatu periode waktu tertentu. Contoh pendapatan meliputi penjualan barang atau jasa,
sewa, bunga, dan royalti.
Biaya (expenses)
Biaya adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode waktu
tertentu untuk menghasilkan pendapatan. Contoh biaya meliputi biaya produksi, biaya
overhead, gaji karyawan, bunga pinjaman, dan pajak.
Laba atau Rugi (profit or loss)
Laba atau rugi adalah selisih antara pendapatan dengan biaya yang dihasilkan oleh
perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Jika pendapatan lebih besar dari biaya,
maka perusahaan memperoleh laba. Sedangkan jika biaya lebih besar dari pendapatan,
maka perusahaan mengalami rugi.

Contoh elemen pokok dalam laporan laba rugi:

Pendapatan: penjualan produk sebesar 100.000


Biaya produksi: bahan baku sebesar 20.000, upah tenaga kerja sebesar 10.000, dan biaya
overhead sebesar 5.000
Biaya operasional: biaya sewa gedung sebesar $8.000, biaya pemasaran sebesar 5.000, dan
biaya administrasi sebesar 3.000
Laba kotor: pendapatan (100.000) - biaya produksi (20.000 + 10.000 + 5.000) = 65.000
Laba bersih: laba kotor (65.000) - biaya operasional (8.000 + 5.000 + 3.000) = 49.000
5. Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang arus kas suatu perusahaan selama suatu periode waktu tertentu, yang terdiri dari
arus kas dari operasi, arus kas dari investasi, dan arus kas dari pendanaan. Beberapa
informasi yang diberikan oleh laporan arus kas antara lain:

 Arus Kas dari Operasi (Cash Flow from Operations)


Arus kas dari operasi adalah arus kas yang diperoleh atau dikeluarkan dari kegiatan
operasional suatu perusahaan. Informasi yang diberikan meliputi penerimaan kas
dari penjualan produk atau jasa, pembayaran kas untuk biaya operasional dan pajak,
serta penerimaan atau pembayaran kas terkait dengan piutang dan hutang usaha.

 Arus Kas dari Investasi (Cash Flow from Investing)


Arus kas dari investasi adalah arus kas yang diperoleh atau dikeluarkan dari kegiatan
investasi suatu perusahaan, seperti investasi dalam aset tetap, investasi dalam
saham atau obligasi, atau penjualan aset tetap. Informasi yang diberikan meliputi
penerimaan atau pengeluaran kas terkait dengan pembelian atau penjualan aset
tetap, investasi dalam saham atau obligasi, dan penerimaan atau pembayaran dari
pinjaman atau piutang.

 Arus Kas dari Pendanaan (Cash Flow from Financing)


Arus kas dari pendanaan adalah arus kas yang diperoleh atau dikeluarkan dari
kegiatan pendanaan suatu perusahaan, seperti penerbitan saham atau obligasi,
pembayaran utang, atau pembayaran dividen. Informasi yang diberikan meliputi
penerimaan atau pengeluaran kas terkait dengan penerbitan saham atau obligasi,
pembayaran utang, dan pembayaran dividen.

 Perubahan Kas dan Setara Kas (Changes in Cash and Cash Equivalents)
Laporan arus kas juga menyajikan perubahan kas dan setara kas (cash and cash
equivalents) suatu perusahaan selama suatu periode waktu tertentu. Informasi yang
diberikan meliputi saldo awal kas dan setara kas, arus kas yang diperoleh atau
dikeluarkan dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan, serta saldo akhir kas
dan setara kas.

Dengan informasi tersebut, laporan arus kas memberikan gambaran tentang ketersediaan
kas dan penggunaan kas suatu perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu, yang
berguna untuk membantu analisis keuangan dan pengambilan keputusan bisnis.

EVALUASI

Berikut adalah contoh laporan tahunan perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk periode terbaru
(tahun buku 2020) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Komponen penyusun laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk terdiri dari:

Laporan posisi keuangan (balance sheet)


Laporan posisi keuangan PT Unilever Indonesia Tbk mencantumkan informasi tentang aset,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada akhir periode pelaporan. Komponen yang terdapat pada
laporan posisi keuangan antara lain:

Aset lancar (current assets), seperti kas dan setara kas, piutang usaha, dan persediaan

Aset tetap (fixed assets), seperti tanah, gedung, mesin, dan kendaraan

Kewajiban lancar (current liabilities), seperti utang usaha, pajak yang harus dibayar, dan biaya yang
masih harus dibayar

Kewajiban jangka panjang (long-term liabilities), seperti utang obligasi dan pinjaman jangka panjang
Ekuitas, yang terdiri dari modal saham, laba ditahan, dan komponen lainnya.

Laporan laba rugi (income statement)

Laporan laba rugi PT Unilever Indonesia Tbk mencantumkan informasi tentang pendapatan, biaya,
dan laba perusahaan selama periode pelaporan. Komponen yang terdapat pada laporan laba rugi
antara lain:

Pendapatan, yang mencakup penjualan produk dan jasa, bunga, dan lain-lain

Beban, yang mencakup biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan lain-lain

Laba sebelum pajak (profit before tax)

Pajak penghasilan (income tax expense)

Laba bersih (net profit), yang mencakup laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pemilik.

Laporan arus kas (cash flow statement)

Laporan arus kas PT Unilever Indonesia Tbk mencantumkan informasi tentang arus kas dari kegiatan
operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama periode pelaporan. Komponen yang terdapat
pada laporan arus kas antara lain:

Arus kas dari operasi, yang mencakup penerimaan kas dari penjualan produk atau jasa, pembayaran
kas untuk biaya operasional dan pajak, serta penerimaan atau pembayaran kas terkait dengan
piutang dan hutang usaha

Arus kas dari investasi, yang mencakup penerimaan atau pengeluaran kas terkait dengan pembelian
atau penjualan aset tetap, investasi dalam saham atau obligasi, dan penerimaan atau pembayaran
dari pinjaman atau piutang

Arus kas dari pendanaan, yang mencakup penerimaan atau pengeluaran kas terkait dengan
penerbitan saham atau obligasi, pembayaran utang, dan pembayaran dividen

Perubahan kas dan setara kas, yang mencakup saldo awal kas dan setara kas, arus kas yang
diperoleh atau dikeluarkan dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan, serta saldo ak

Anda mungkin juga menyukai