Anda di halaman 1dari 3

Nama : muhammad furqon

Nim : 1702122323

Matkul : akuntansi sektor publik

Materi : anggaran

A. Rangkuman

a. Definisi anggaran sektor publik


Anggaran sektor publik adalah anggaran yang merupakan pernyataan mengenai estimasi
kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran financial
b. Fungsi anggaran sektor publik
Terdiri atas:
1. Anggaran sebagai perencanaan
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
3. Anggaran sebagai alat kebijaksanaan fiskal
4. Angggaran sebagai alat politik
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
6. Anggaran sebagai alat rencana kinerja
7. Anggaran sebeagai alat motifasi
8. Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik
c. Jenis jenis anggaran sektor publik
1. Anggaran operasional
2. Anggaran modal/investasi
d. Sistem penyusunan anggaran sector publik, Anggaran disusun dengan berbagai sistem-
sistem atau proses yang dipengaruhi oleh pikiran- pikiran yang melandasi pendekatan
tersebut. Adapun proses atau sistem-sistem dalam penyusunan anggaran yang sering
digunakan adalah:
1. Traditional Budgeting System
2. Performance Budgeting System
3. Planning Programming Budgeting SysteM (PPBS).

1. Tradisonal budgeting system


Yaitu didasarkan pada Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang meliputi
pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya.
 Kelebihan
 Sederhana dan mudah dioperasikan karena tidak memerlukan
analisis yang rumit.
 Backward oriented dapat menjamin kepastian dibandingkan dengan
forward oriented karena keadaan di masa depan sulit untuk
diprediksi
 Kekurangan
 Hanya memberikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan,
bukan hasil dari kegiatan tersebut.
 Klasifikasi anggaran tidak menggambarkan adanya suatu program

2. Performance budgeting system


Yaitu Sistem ini mulai menitikberatkan pada segi penatalaksanaan (management
control), sehingga dalam sistem ini efisiensi penggunaan dana diperiksa, juga hasil
kerjanya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas kegiatan dan telah
ditetapkan suatu tolok ukur berupa standar biaya dan hasil kerjanya.
 Kelebihan
 Memungkinkan alokasi dana secara optimal karena setiap kegiatan
selalu dipertimbangkan dari segi efisiensi.
 Dapat menghindarakan pemborosan
 Kekurangan
 Tidak semua kegiatan dapat distandarkan dan diukur secara
kuantitatif.

3. Planning programming budgeting system (PPBS)


 Kelebihan
 Menggambarkan secara jelas tujuan-tujuan organisasi.
 Menghindarkan adanya program-program yang saling overlaing
(tumpang tindih) dan bertentangan satu sama lain.
 Kekurangan
 Memerlukan kualitas pengelola/administratur yang sangat tinggi
sehingga sering kali sulit untuk dilaksanakan.

e. Prinsip-prinsip pokok dalam siklus anggaran


Ada 4 tahap dalam prinsip pokok yang harus diketahui oleh penyelenggaran pemerintah
yaitu:
1. Tahap persiapan anggaran
2. Tahap ratifikasi anggaran
3. Tahap pelaporan dan evaluasi
4. Tahap pelaksanaan anggaran
f. Sistem penganggaran di indonesia
Penganggaran diawali dengan diterbitkannya peraturan perundang‐undangan
seperti Undang‐Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang‐
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Peraturan perundang‐undangan tersebut telah dilengkapi dengan PP Nomor 20/2004
tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP), PP Nomor 21/2004 tentang Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA‐K/L), PP Nomor 39/2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan PP Nomor
40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional yang
menekankan pada perencanaan dan sistem penganggaran terpadu (Unified Budgeting),
berbasis kinerja (Performance Based Budgeting), dan berjangka menengah
(MediumTerm Expenditure Framework).

B. Kasus

Menteri Keuangan menyebutkan, dalam RAPBN tahun 2021, alokasi belanja pemerintah pusat
ditetapkan sebesar Rp 1.951,2 triliun. Angka itu turun 1,2% dibandingkan tahun 2020 yang sekitar Rp
1.975,2 triliun.

Dalam rapat panja tersebut, Banggar mengusulkan kesepakatan panja adanya perubahan
anggaran dalam belanja pemerintah pusat menjadi Rp 1.954,4 triliun dengan komposisi belanja K/L
sebesar Rp 1.031,9 triliun serta belanja non K/L sebesar Rp 922,5 triliun. 

Adapun, komposisi untuk masing-masing belanja pemerintah pusat sebelumnya dalam RAPBN
2021 terbagi atas belanja K/L yang sebesar Rp 1.029,8 triliun serta belanja non K/L sebesar Rp Rp
921,4 triliun. 

Penyelesain:

1. Disini pemerintah mengarahkan anggaran untuk pemulihan dan adaptasi


terhadap covid19 dalam memperbaiki ekonomi
2. Disini belanja K/L lebih besar karna akan di gunakan untuk memberokan
bantuan sosial karna hancurnya dan terpuruknya ekonomi rakyat bisa berupa
sembako atau program lainnya
3. Untuk belanja non K/L kebih besar dari pada sebelumnya dikarnakan untuk
membayar uang bungan dikarenakan adanya pelebaran defisit akibat pandemi
covid 19

Anda mungkin juga menyukai