Krista Saraswaty
Nadila Agustin
Ria Yesika
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen biaya dengan judul
“UKURAN KINERJA STRATEGIS: PUSAT INVESTASI”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
PENDAHULUAN
Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi untuk
menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan dihubungkan
dengan dana investasi. Pengertian pusat investasi menurut Mulyadi dalam bukunya
“Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa” menerangkan bahwa: “Pusat
investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan laba
yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan”
(20014;27)
Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer utama dan bertanggungjawab atas
setiap unit kegiatan atau program yang terjadi didalam semua divisi yang dipimpinnya.
Kemudian secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya
kepada pimpinan perusahaan.
Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing
manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer tersebut
berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran
kinerja.
Pengukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja pusat
laba. Pengukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba tinggi
tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Disini prestasi manajer dinilai atas laba
dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan di kaji
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
2. Apa tujuan dan manfaat dari Pengukuran Kinerja Strategi Pusat Investasi?
1.3 Tujuan
Dengan adanya rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah:
Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai
investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka untuk
melakukan keputusan yang tepat.
Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber
ekonomi
Informasi dari pusat investasi dapat digunakan memotivasi manajer divisi dalam :
Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang
sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.
Lima langkah dalam menilai kinerja keuangan unit-unit investasi strategis dalam
sebuah perusahaan
1. Tentukan isu-isu strategis yang melingkupi permasalahan
Electronic inc telah mengatur dirinya menjadi sejumlah unit-unit yang didesentralisasikan
termasuk unit-unit investasi strategis dimana para direktur mempunyai tanggung jawab yang
luas terhadap keputusan-keputusan operasional dan tingkat investasi dalam unit. Para unit
perusahaan ingin mengintruksikan sistem pengukuran kinerja yang akan memungkinkan para
pemiliknya untuk mengevaluasi kinerja keuangan yang akan memungkinkan para pemiliknya
untuk mengevaluasi kinerja kauangan dari setiap pusat investasi yang telah dibuat.
2. Identifikasi tindakan-tindakan alternatif
Tugas utama adalah memilih satu atau lebih indikator kinerja keuangan yang dimasukkan
dalam mengukur tingkat investasi pada tiap unit indikator-indikator alternatif yang diajukan
mencakup ROI, RI, atau nilai tambah ekonomi (EVA). Global juga harus memilih periode
waktu terhadap kinerja keuangan mana yang akan dieveluasi (contohnya, satu tahun versus
dasar serangkaian waktu). Unutk transfer produk dan jasa antar divisi, global harus memilih
sistem penetapan harga transfer yang sesuai diantara beberapa alternatif berikut: biaya
variabel, biaya penh, harga pasar, atau harga negosias. Selanjutnya, perusahaan harus
menentukan apakah harga transfer yang telah ditetapkan akan dicatat sesuai kenyataannya,
dianggarkan atau pada biaya standar. Akhirnya global harus menentukan apakah
menggunakan sistem penetapan harga transfer tunggal (single) atau rangkap dual.
3. Dapatkan informasi dan lakukan analisis terhadap tindakan-tindakan alternatif yang
telah dibuat.
Pilihan sistemevaluasi kinerja untuk unit-unityang didesentralisasi, seperti pusat investasi,
memiliki perlakuan konsekuensi yang penting. Sebagai coontoh, untuk level yang lebih besar
atau lebih kecil, pilihan tersebut bisa berupa mempertahankan atau mengurangi otonomi
pengelolaan, meningkatkan atau mengurangi motivasi pengelolaan, dan untuk hasil yang
lebih besar atau lebih rendah dalam kesesuaian dengan tujuan perusahaan.
4. Berdasarkan strategi dan analisis, pilihan dan implementasikan tindakan alternatif
yang diinginkan.
Setelah mendiskusikan persoalan-persoalan tersebut denga para konsultan, perusahaan
memilih indikator kinerja keuangan gabungan dan atau sistem penetapan harga transfer
tertentu yang mencoba untuk menyeimbangkan biaya implementasi terhadap manfaat
perilaku dan pertimbangan pajak pendapatan. Indikator-indikator kinerja keuangan tingkat
tinggi seharusnya dihubungkan secara strategis dengan BSC perusahaan. Secra keseluruhan,
sistem evaluasi kinerja yang diajukan untuk pusat investasi miliknya akan membantu global
mengimplementasikan strategi pertumbuhannya dan menentukan pertumbuhan dibagian
mana yang lebih menguntungkan
5. Sediakan evaluasi terus menerus dari efektivitas empat langkah yang telah dilakukan.
Kinerja keuangan semua pusat investasi strategis perusahaan dievaluasi tiap tiga bulan.
Dalam hubungannya dengan sub unit dengan kartu skor (scorecard) perusahaan. Selanjutnya,
metrik-metrik kinerja keuangan mengacu mengacu pada kinerja terbaik dikelas para pesaing
global. Perubahan-perubahan kearah kinerja keuangan dievaluasi, sebagaimana perubahan-
perubahan potensial terhadap terhadap sistem penetapan harga transfer yang digunakan oleh
perusahaan, didiskusikan selama pertemuan tiap tiga bulan dengan para pemilik perusahaan.
ROI=ROSXATᶾ
ROI adalah hasil dari dua komponen, RQS dan AT. Karena penjualan dan keuntungan
berhubungan dengan angka waktu, untuk konsistensi jumlah aset yang dugunakan untuk
menghitung ROI biasanya ditentukan dari rata-rata sederhana nilai aset diawal periode dan
nilai aset diakhir periode
ROI=ROSXAT
ROI= keuntungan/penjualan x penjualan/aset
Laba atas penjualan (raturn onsales ROS) atau keuntungan penjualan dalam dolar, mengukur
kemampuan direktur untuk mengendalikan biaya dan menaikkan hasil untuk meningkatkan
profitabilitas. perputaran aset (asset turnover AT) jumlah penjualan dalam dolar yang
diterima perdolar investasi, mengukur kemampuan ayng diukur untuk menaikkan penjualan
dari tingkat investasi yang diberikan .
PENDAPATAN RESIDUAL
Berbeda dengan ROI, yang merupakan persentase, pendapatan residual,(residual
income RI) adalah jumlah dolar sama dengan pendapatan unit bisnis dikurangi beban yang
berhubungan untuk tingkat investasi pada unit. Beban ditentukan dengan melipat gandakan
tingkat laba minimum yang diinginkan oleh tingkat investasi dalam divisi. RI dpata
diinterpretasikan sebagai pendapatan yang diperoleh setelah divisi membayar beban untuk
dana yang diinvestasikan oleh manajemen puncak dalam investasi.
Permasalahan mengenai ukuran investasi dan pendapatan untuk RI sama dengan yang
dibahas lebih dulu untuk ROI. Namun, RI tentu memiliki keuntungan untuk memotivasi
sebuah sub unit untuk mengejar kesempatan investasi sejauh laba yang diharapkan investasi
melampaui tingkat laba minimum yang ditetapkan perusahaan.
Sebuah keuntungan tambahan dari RI adalah bahwa perusahaan dpat menyesuaikan
tingkat laba yang dibutuhkan untuk resiko yang berbeda-beda. Sebagai contoh, unit-unit
dengan resiko bisnis yang lebih tinggi dapat dievaluasi pada tingkat laba minimum yang lebih
tinggi. Tingkat resiko yang bertambah bisa saja dikarenakan produk-produk yang sudah
usang, persaingan yang meningkat dalam industri, atau faktor-faktor ekonomi lainnya yang
memengaruhi unit bisnis.
Keuntungan lainnya adalah bahwa hal ini memungkinkan untuk menghitung beban
investasi yang berbeda untuk tipe aset yang berbeda. Misalnya, tingkat laba minimum yang
lebih tinggi bisa digunakan untuk aset dengan umur yang panjang yang sepertinya lebih
dikhususkan dalam penggunaan dan demikian juga belum sipa dijual.
Penjualan
Dikurangi: biaya operasional biaya operasional (termasuk pajak)
Dikurangi: financing expenses (biaya modal x jumlah modal yang diinvestasikan)
EVA
Sebagaimana RI dan ROI, EVA adalah sebuah metrik yang berpotensi untuk
mengevaluasi kinerja keuangan unit karena secara explisit ia menggabungkan itngkat modal
yang diinvestasikan dalam ukuran. Karena itu, sama hal nya dengan RI, tidak ada ukuran ROI
dinyatakan sampai ada satu pemulihan dari biaya modal. Sama halnya dengan RI, EVA
memotivasi para direktur untuk meningkatkan investasi selama laba investasi seperti itu
setidaknya $1 melampaui biaya modal. Dalam hal ini, penggunaan Eva ini diperkirakan lebih
baik meluruskan bunga dari para pemegang saham dan direktur perusahaan.
Pada permukaannya, RI dan EVA terlihat smaa. Namun, terdapat perbedaan pokok. RI
dihitung seluruhnya menggunakan data akuntansi yang dilaporkan seperti berbasis PSAK
(GAAP based). Dengan demikian, ukuran profitabilitas yang dihasilkan mengalami semua
batasan yang dihubungkan dengan laporan akuntansi berbasis historys. Sebaliknya, EVA
berusaha untuk memperkirakan ekonomi, dibandingkan akuntansi, pendapatan dan tingkat
modal yang diinvestasikan.
Dengan demikian, RI dan EVA memiliki bentuk yang sama namun berbeda secara
menarik dalam pengukuran. Tujuan keseluruhan EVA adalah untuk memberikan perkiraan
mengenai nilai tambah untuk (atau dihancurkan oleh) setiap divisi dalam perusahaan (atau
keseluruhan perusahaan itu sendiri) selama waktu yang diberikan. Dengan demikian Eva
dalah satu pendekatan terhadap apa yang kita sebut manajemen berbasis nilai.
Memperkirakan EVA
Persamaan untuk EVA di atas dapat dijelaskan seperti berikut ini:
EVA*= NOPAT-(K x rata-rata modal yang di investasikan)
Dimana NOPAT= Laba operasional tunai setelah pajak, setelah depresiasi (yaitu: jumlah
satuan dana tunai yang tersedia untuk penyedia modal).
= penghasilan – biaya operasional tunai- depresiasi- pajak tunai pada
laba operasional
Spesifikasi dari EVA adalah:
EVA*= (r-k) x modal
Dimana: r= tingkat ROI
=NOPAT/modal yang di investasikan
Dan k=WACC
Keuntungan utama dari formula di atas adalah interpretasi hubungannya:
Jika r > k selama satu periode, maka nilai pemegang saham di naikkan selama periode
tersebut (misalnya EVA* bernilai positif).
Pendekatan financial
Dalam pendekatan financial, NOPAT diperkirakan dengan membangun tingkat laba pad a
modal dari perhitungan standar laba atas modal sendiri (the standard return on equity, ROE)
dalam tiga langkah:
1. Menghilangkan keumpilan financial (misalnya efek dari pembayaran utang )
2. Menghilangkan apa yang disebut distorsi financial
3. Menghilangkan apa yang disebut distorsi akuntansi
Pendekatan operasi
Pendekatan operasi untuk memperkirakan NOPAT pada dasarnya diawali dengan penjualan
(tunai) dan kemudian mengurangi depresiasi dan mengulangi peningkatan ekonomi tunai.
Memilih metode penetapan harga transfer yang tepat: sudut pandang perusahaaan
secara menyeluruh
Salah satu aspek penentuan harga transfer adalah apakah harga transfer akan
mengarah pada tindakan-tindakan yang menguntungkan perusahaan secara menyeluruh. Lihat
pada perbedaannya, kita akan bertanya apakah harga transfer memotivasi an internal
transefer saat hal ini menguntungkan perusahaan, dan apakah ini memotivasi penjualan
eksternal saat penjualan seperti dubutuhkan (dari sudut pandang perusahaan yang luas).
Untuk memmandu keputusan seperti, tiga pertanyaan harus ditunjukan:
1. Apakah ada pemasok dari luar?
2. Apakah biaya variabel penjual kurang dari harga pasar?
3. Apakah unit penjualan beroperasi pada kapasitas penuh?
ATURAN UMUM PENETAPAN HARGA TRANSFER
Keputusan transfer harga tertinggi adalah fungsi dari beberapa pertimbangan. Salah
satunya adalah sejauh mana harga pengalihan memotivasi keputusan yang benar dari sudut
pandang perusahaan secara keseluruhan.
Biaya relevan adalah untuk pengambilan keputusan. Salah satu definisi biaya tersebut
adalah jumlah biaya pou-of-pocket ditambah biaya peluang (jika ada).
Aturan umum harga transfer:
Harga transfer minimum = biaya (misal, tunai) divisi produksi yang bertambah+ peluang
biaya perusahaan (jika ada) dengan membuat transfer internal.
Dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan, aturan sebellumnya biasanya akan
memastikan bahwa keputusan optimal (transfer internal atau bukan) akan termotivasi dengan
harga transfer. Pada saat yang sama kita harus melihat dengan benar jumlah yang ditunjukan
oleh aturan umum sebagai jumlah minimum yang harus diterima oelh divisi penjualan.