Anda di halaman 1dari 17

UKURAN KINERJA STRATEGIS: PUSAT INVESTASI

KELOMPOK 13 KELAS (C) :

Krista Saraswaty
Nadila Agustin
Ria Yesika

JURUSAN AKUNTANSI (SI)


FAKULTAS EKONOMI
UNOVERSITAS ISLAM RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen biaya dengan judul
“UKURAN KINERJA STRATEGIS: PUSAT INVESTASI”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 25 Oktober 2019


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bentuk pusat pertanggungjawaban yang paling lengkap adalah pusat investasi. Pusat
investasi memiliki semua hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta hak keputusan atas
jumlah modal yang akan diinvestasikan.

Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi untuk
menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan dihubungkan
dengan dana investasi. Pengertian pusat investasi menurut Mulyadi dalam bukunya
“Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa” menerangkan bahwa: “Pusat
investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan laba
yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan”
(20014;27)

Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer utama dan bertanggungjawab atas
setiap unit kegiatan atau program yang terjadi didalam semua divisi yang dipimpinnya.
Kemudian secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya
kepada pimpinan perusahaan.

Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur


investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat Investasi adalah
menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta mengelola asset
yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat Investasi diukur
prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan aset (investasi)
yang dipergunakan. Laporan kinerja suatu pusat investasi tidak hanya terbatas pada laba yang
diperoleh tapi juga jumlah asset yang digunakan dalam memperoleh laba.

Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing
manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer tersebut
berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran
kinerja.

Pengukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja pusat
laba. Pengukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba tinggi
tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Disini prestasi manajer dinilai atas laba
dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan di kaji
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Pengukuran Kinerja Strategi Pusat Investasi ?

2. Apa tujuan dan manfaat dari Pengukuran Kinerja Strategi Pusat Investasi?

3. Bagaimanakah Kriteria Sistem Pengukuran Kinerja Strategi Pusat Investasi?

1.3 Tujuan

Dengan adanya rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah:
 Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai
investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka untuk
melakukan keputusan yang tepat.

 menngukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.

 Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber
ekonomi

Informasi dari pusat investasi dapat digunakan memotivasi manajer divisi dalam :
 Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang
sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.

 mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan


kembalian (return) yang memadai

 mengambil keputusan untuk melepas/mengurangi investasi yang tidak memberikan


kembalian (return) yang memadai.
BAB II
PEMBAHASAN

UKURAN KINERJA STRATEGIS PUSAT INVESTASI

Lima langkah dalam menilai kinerja keuangan unit-unit investasi strategis dalam
sebuah perusahaan
1. Tentukan isu-isu strategis yang melingkupi permasalahan
Electronic inc telah mengatur dirinya menjadi sejumlah unit-unit yang didesentralisasikan
termasuk unit-unit investasi strategis dimana para direktur mempunyai tanggung jawab yang
luas terhadap keputusan-keputusan operasional dan tingkat investasi dalam unit. Para unit
perusahaan ingin mengintruksikan sistem pengukuran kinerja yang akan memungkinkan para
pemiliknya untuk mengevaluasi kinerja keuangan yang akan memungkinkan para pemiliknya
untuk mengevaluasi kinerja kauangan dari setiap pusat investasi yang telah dibuat.
2. Identifikasi tindakan-tindakan alternatif
Tugas utama adalah memilih satu atau lebih indikator kinerja keuangan yang dimasukkan
dalam mengukur tingkat investasi pada tiap unit indikator-indikator alternatif yang diajukan
mencakup ROI, RI, atau nilai tambah ekonomi (EVA). Global juga harus memilih periode
waktu terhadap kinerja keuangan mana yang akan dieveluasi (contohnya, satu tahun versus
dasar serangkaian waktu). Unutk transfer produk dan jasa antar divisi, global harus memilih
sistem penetapan harga transfer yang sesuai diantara beberapa alternatif berikut: biaya
variabel, biaya penh, harga pasar, atau harga negosias. Selanjutnya, perusahaan harus
menentukan apakah harga transfer yang telah ditetapkan akan dicatat sesuai kenyataannya,
dianggarkan atau pada biaya standar. Akhirnya global harus menentukan apakah
menggunakan sistem penetapan harga transfer tunggal (single) atau rangkap dual.
3. Dapatkan informasi dan lakukan analisis terhadap tindakan-tindakan alternatif yang
telah dibuat.
Pilihan sistemevaluasi kinerja untuk unit-unityang didesentralisasi, seperti pusat investasi,
memiliki perlakuan konsekuensi yang penting. Sebagai coontoh, untuk level yang lebih besar
atau lebih kecil, pilihan tersebut bisa berupa mempertahankan atau mengurangi otonomi
pengelolaan, meningkatkan atau mengurangi motivasi pengelolaan, dan untuk hasil yang
lebih besar atau lebih rendah dalam kesesuaian dengan tujuan perusahaan.
4. Berdasarkan strategi dan analisis, pilihan dan implementasikan tindakan alternatif
yang diinginkan.
Setelah mendiskusikan persoalan-persoalan tersebut denga para konsultan, perusahaan
memilih indikator kinerja keuangan gabungan dan atau sistem penetapan harga transfer
tertentu yang mencoba untuk menyeimbangkan biaya implementasi terhadap manfaat
perilaku dan pertimbangan pajak pendapatan. Indikator-indikator kinerja keuangan tingkat
tinggi seharusnya dihubungkan secara strategis dengan BSC perusahaan. Secra keseluruhan,
sistem evaluasi kinerja yang diajukan untuk pusat investasi miliknya akan membantu global
mengimplementasikan strategi pertumbuhannya dan menentukan pertumbuhan dibagian
mana yang lebih menguntungkan
5. Sediakan evaluasi terus menerus dari efektivitas empat langkah yang telah dilakukan.
Kinerja keuangan semua pusat investasi strategis perusahaan dievaluasi tiap tiga bulan.
Dalam hubungannya dengan sub unit dengan kartu skor (scorecard) perusahaan. Selanjutnya,
metrik-metrik kinerja keuangan mengacu mengacu pada kinerja terbaik dikelas para pesaing
global. Perubahan-perubahan kearah kinerja keuangan dievaluasi, sebagaimana perubahan-
perubahan potensial terhadap terhadap sistem penetapan harga transfer yang digunakan oleh
perusahaan, didiskusikan selama pertemuan tiap tiga bulan dengan para pemilik perusahaan.

Bagian Satu: Indikator Kinerja Keuangan Untuk Pusat Investasi


Berdasarkan pengertian tentang pengendalian perlu bagi manajemen puncak untuk
mengevaluasi profitabilitas setiap pusat investasi dalam hubungannya dengan jumlah modal
yang diinvestasikan daam sub unit. Pada prakitknya, menejemen puncka dapat menggunakan
satu atau gabungan dari metrik-metrik berikut: ROI, RI, atau EVA aetiap alat ukur tersbeut
dibahas pada bagian ini.pada umumnya , kita mengevaluasi setiap alternatif tersebut
berdasarkan kriteria dibawah ini:
1. Sejauh mana ukuran tingkat tinggi memotivasi level yang tinggi dari usaha pada
bagian para pimpinan subunit.
2. Sejauh mana penggunaan ukuran memberikan hasil dalam kesesuaian tujuan
(konsistensi antara keputusan-keputusan yang dibuat oleh para pimpinan dab
tujuan-tujuan pimpinan teratas).
3. Sejauh mana ukuran itu memberi imbalan yang cukup kepada para pimpinan atas
usaha dan kemampuan mereka, dan atas efektivitas setiap keputusan yang mereka
buat.
Laba Atas Investasi
Laba atas investasi (return on investment ROI) adalah ukuran yang paling penting
digunakan oleh kinerja keuangan pusat investasi jangka pendek. Didefinisikan sebagai
beberapa ukuran keuntungan dibagi oleh beberapa ukuran modal dalam unit bisnis. ROI
adalah pesentase, dan makin besra persentase makin bagus ROI. Tingkat penerimaan ROI
tergantung pada banyaknya faktor, termasuk kondisi ekonomi, yang umum dan khususnya
kondisi ekonomi terkini dari perusahaan. Contohnya industri-industri bersiklus seperti
penerbangan dan kontruksi rumah memiliki ROI yang secara signifikan berubah-ubah
bberdasarkan kondisi ekonomi yang berbeda dalam menghitung ROI, “keuntungan”
(contohnya pembilang dalam rasio) untuk pusat investasi (dibandingkan dengan perusahaan
secara keseluruhan) didefinisikan secara khusus sebagai laba operasional divisi. Jumlah”
investasi” (seperti penyebut dalam rasio) sering kali ditentukan oleh aset dari unit bisnis.

ROI=ROSXATᶾ
ROI adalah hasil dari dua komponen, RQS dan AT. Karena penjualan dan keuntungan
berhubungan dengan angka waktu, untuk konsistensi jumlah aset yang dugunakan untuk
menghitung ROI biasanya ditentukan dari rata-rata sederhana nilai aset diawal periode dan
nilai aset diakhir periode

ROI=ROSXAT
ROI= keuntungan/penjualan x penjualan/aset
Laba atas penjualan (raturn onsales ROS) atau keuntungan penjualan dalam dolar, mengukur
kemampuan direktur untuk mengendalikan biaya dan menaikkan hasil untuk meningkatkan
profitabilitas. perputaran aset (asset turnover AT) jumlah penjualan dalam dolar yang
diterima perdolar investasi, mengukur kemampuan ayng diukur untuk menaikkan penjualan
dari tingkat investasi yang diberikan .

Laba atas investasi: persoalan ukuran


Jika ROI digunakan untuk mengevaluasi kinerja relatif untuk unit bisnis, lalu
pendapatan dan investasi harus ditentukan secara konsisten dan adil melewati unit-unit
dibawah ini.
1. Pendapatan dan investasi, sejauh mana kemungkinannya, diukur dengan cara yang
sama untuk tiap unit. Contohnya semua unit yangg dievaluasi harus menggunakan
inventory cost flow assumptions (FIFO atau LIFO) yang sama dalam metode
penurunan yang sama pula.
2. Metode pengukuran harus beralasan dan adil untuk semua unit. Contohnya jika
beberapa unit memiliki asset yang lebih lama dibandingkan yang dimiliki oleh unit
lain, penggunaan NBV untuk aset secara signifikan dapat membuat ukuran ROI
berat sebelah dalam menyokong unit-unit yang lebih lama.

Aset yang dilibatkan dalam penghitungan produk


Metode umum untuk menghitung ROI adalah menetapkan investasi sebagai biaya
bersih aset dengan usia yang panjang ditambah modal kerja (misalnya aset saat ini dikurangi
pasiva saat ini). Kriteria kunci untuk memasukkan aset dalam roi adalah tingkat yang
dikendalikan oleh unit. Sebagai contoh, jika neraca kas unit dikendali pada level perusahaan,
hanya satu bagian (atau mungkin nol) dari neraca lkas harus dimasukan pada jumlah investasi
untuk menghitung ROI divisi. Dengan cara yang sama, jumlah uang yang dapat diterima dan
persediaan harus memasukkan hanya hal-hal yang dapat dikendali pada level unit.
Aset dengan umur yang panjang umumnya dimaskkan pada investasi jika barang-
barang itu dapat dicatat terhadap unit (untuk aset bersama, lihat sesi berikutnya). Namun,
masalah-masalah manajemen muncul jika aset dengan umur yang panjang disewa atau jika
beberapa bagian yang penting tidak dapat dijalankan
Untuk aset pasif, masalah utama lagi-lagi adalah pengendalian. Jika aset yang pasiv
itu memiliki penggunaan alternatif atau siap untuk dijual, aset tersebut harus dimasukkan
dalam jumlah investasi untuk ROI.

Mengukur investasi: mengalokasikan aset bersama


Saat fasilitas bersama dilibatkan, seperti fasilitas pemeliharaan umum, manajemen
harus menentukan suatu pengaturan bersama yang adil. Seperti dalam alokasi biaya
gabungan, manajemen puncak harus mencari aset untuk bisnis yang menggunakannya dan
mengalokasikan aset yang tidak dapat dicatat atas dasar sedekat mungkin dengan penggunaan
yang sebenarnya. Sebagai contoh investasi dalam sebuah vasilitas pemeliharaan kendaraan
bisa dialokasikan berdasarkan jumlah kendaraan dalam tiap unit atau berdasarkan nilai total
kendaraan-kendaraan tersebut.
Mengukur investasi: nilai lancar
Jumlah investasi biasanya adalah biaya history aset divisi (historycal cost of
divisional assets) yang didevinisikan sebagai nilai buku dari aset saat ini ditambah NBV aset
berumur panjang. Nilai buku bersih (net book value-NBV) untuk aset yang dapat menyusut
adalah selisih antara harga asli aset dan akumulasi depresiasi aset tersebut. Masalah muncul
saat aset berumur panjang merupakan bagian penting dari investasi keseluruhan karena
kebanyakan aset berumur panjang dinyatakan dalam biaya historis, dan harga berubah karena
pembelian mereka dapat membuat gambaran biaya historys tidak relevan dan menyesatkan.
Ukuran nilai lancar Tiga metode untuk mengembangkan atau memperkirakan nilai lancar aset
adalah (1) nilai buku kotor,(2) biaya pengendalian(3) nilai likuidasi. Nilai buku kotor (gross
book value) adalah biaya historys tanpa pengurangan untuk depresiasi. Ini adalah perkiraan
yang perkiraan kasar nilai lancar aset GBV meningkatkan NBV karena ia menghapus
ketidakseimbangan atas perbedaan usia aset dan perbedaan metode depresiasi yang
digunakan terhadap unit bisnis yang berbeda. namun, ia tidak menambahkan perubahan
hanya yang potensial pada aset sejak waktu pembelian asli.
Biaya penggantian (replacement cost) mewakili biaya saat ini untuk mengganti aset pada
tingkat layanan dan fungsi saat ini. Sebaliknya, nilai likuiditas (liquiditations value) adalah
harga perkiraan yang dapat diterima dari penjualan aset unit bisnis efeknya, biaya
penggantian adalah harga pembelian dan nilai likuiditas adalah harga penjualan. Umumnya,
biaya pengembalian lebih tinggi dari nilai likuiditas.

Masalah strategis mengenai penggunaan ROI


Penggunaan ROI untuk tujuan penilaian kinerja digunakan dengan baik dalam praktik bisnis.
Bamun, manajemen laporan harus waspada terhadap beberapa batasan atau difisiensi dalam
menggunakan ROI untuk mengevaluasi kinerja para pusat investasi. Empat maslaah seperti
itu: penerapan ROI sebagai indikator kinerja dalam ekonomi berbasis pengetahuan , masalah-
masalah kesesuaian tujuan diasosiasikan dengan menggunakan berbagai indikator penilaian
kinerja keuangan jangka pendek, seperti ROI, konekuensi prilaku diasosiasikan dengan
menggunakan model model yang berbeda (contohnya NPV dan ROI) yang berkenaan dengan
investasi baru oleh unti-unit yang paling menguntungkan dari perusahaan.

PENDAPATAN RESIDUAL
Berbeda dengan ROI, yang merupakan persentase, pendapatan residual,(residual
income RI) adalah jumlah dolar sama dengan pendapatan unit bisnis dikurangi beban yang
berhubungan untuk tingkat investasi pada unit. Beban ditentukan dengan melipat gandakan
tingkat laba minimum yang diinginkan oleh tingkat investasi dalam divisi. RI dpata
diinterpretasikan sebagai pendapatan yang diperoleh setelah divisi membayar beban untuk
dana yang diinvestasikan oleh manajemen puncak dalam investasi.
Permasalahan mengenai ukuran investasi dan pendapatan untuk RI sama dengan yang
dibahas lebih dulu untuk ROI. Namun, RI tentu memiliki keuntungan untuk memotivasi
sebuah sub unit untuk mengejar kesempatan investasi sejauh laba yang diharapkan investasi
melampaui tingkat laba minimum yang ditetapkan perusahaan.
Sebuah keuntungan tambahan dari RI adalah bahwa perusahaan dpat menyesuaikan
tingkat laba yang dibutuhkan untuk resiko yang berbeda-beda. Sebagai contoh, unit-unit
dengan resiko bisnis yang lebih tinggi dapat dievaluasi pada tingkat laba minimum yang lebih
tinggi. Tingkat resiko yang bertambah bisa saja dikarenakan produk-produk yang sudah
usang, persaingan yang meningkat dalam industri, atau faktor-faktor ekonomi lainnya yang
memengaruhi unit bisnis.
Keuntungan lainnya adalah bahwa hal ini memungkinkan untuk menghitung beban
investasi yang berbeda untuk tipe aset yang berbeda. Misalnya, tingkat laba minimum yang
lebih tinggi bisa digunakan untuk aset dengan umur yang panjang yang sepertinya lebih
dikhususkan dalam penggunaan dan demikian juga belum sipa dijual.

Jangka Waktu Analsis


Baik ROI maupun RI merupakan indikator kinerja keuangan jangka pendek. Pada
umumnya keduanya mencerminkan kinerja satu tahun. Oleh karena itu, beberapa perusahaan
memilih untuk mengevaluasi kedua indikator kinerja tersebut selama beberapa
tahun.kecendrungan analisis, bersama-sama dnegan penentuan tolak ukur yang kompetitif,
akan menghasilkan indikasi-indikasi kinerja tahunan dalam bingkai penilaian, sepertinya
akan mengurangi dorongan untuk mengajak dalam perilaku jangka pendek yang tidak
berpengaruh dalam profitabilita sjangka panjang. Dalam pembahasan ROI ditemukan bahwa
penggunaan depresiasi sekarang adalah salah satu penggunaan mekanisme untuk mencapai
keseuaian antara model yang digunakan untuk pengambilan keputusan investais jangka
panjang dan model yang digunakan terdahulu untuk mengevalusi kinerja pengelolaan.
Penggunaan gambaran RI dengan ebberapa tahun dilibatkan (multiyear) adalah untuk
mencapai tujuan yang sama. Karena NPV RI selama masa proyek berlangsung, jika aliran
tunai tepat seperti yang diprediksikan, akan smaa dengan NPV dsri aliran tunai setelah pajak
bersih. Intinya, penggunaan gambaran multiyear RI membantu untuk mencapai kesesuaian
tujuan.

Batasan Pendapatan Residual


Meskipun ukuran RI secara efektif sehubungan dengan masalah penghentian ROI, ia
memiliki batasannya sendiri. Masalah kuncinya adalah karena RI bukanlah persentase, ia
tidak digunakan untuk membandingkan setiap unit dari ukuran yang berbeda secara
signifikan. RI menyokong unit-unit yang lebih besar yang akan diharapkan memiliki RI yang
lebih besar, bahkan dengan kinerja ynag relatif buruk. Selain itu, perubahan-perubahan kecil
yang relatif pada tingkat laba minimum laba secara dramatis dapat memengaruhi RI untuk
unit dengan ukuran berbeda.

NILAI TAMBAH EKONOMI


Nilai tambah ekonomi (economic value added) merupakan perkiraan dari keuntungan
ekoonomis sebuah unit bisnis yang didorong selama waktu yang ditentukan. Dalam bentuk
sederhananya, EVA dapat didefenisikan sebagai keuntungan dikurangi beban yang
dihubungkan atas penggunaan aset (modal) selama periode tersebut.
Kita menggambarkan ukuran penghasilan ini sebagai berikut:

Penjualan
Dikurangi: biaya operasional biaya operasional (termasuk pajak)
Dikurangi: financing expenses (biaya modal x jumlah modal yang diinvestasikan)
EVA
Sebagaimana RI dan ROI, EVA adalah sebuah metrik yang berpotensi untuk
mengevaluasi kinerja keuangan unit karena secara explisit ia menggabungkan itngkat modal
yang diinvestasikan dalam ukuran. Karena itu, sama hal nya dengan RI, tidak ada ukuran ROI
dinyatakan sampai ada satu pemulihan dari biaya modal. Sama halnya dengan RI, EVA
memotivasi para direktur untuk meningkatkan investasi selama laba investasi seperti itu
setidaknya $1 melampaui biaya modal. Dalam hal ini, penggunaan Eva ini diperkirakan lebih
baik meluruskan bunga dari para pemegang saham dan direktur perusahaan.
Pada permukaannya, RI dan EVA terlihat smaa. Namun, terdapat perbedaan pokok. RI
dihitung seluruhnya menggunakan data akuntansi yang dilaporkan seperti berbasis PSAK
(GAAP based). Dengan demikian, ukuran profitabilitas yang dihasilkan mengalami semua
batasan yang dihubungkan dengan laporan akuntansi berbasis historys. Sebaliknya, EVA
berusaha untuk memperkirakan ekonomi, dibandingkan akuntansi, pendapatan dan tingkat
modal yang diinvestasikan.
Dengan demikian, RI dan EVA memiliki bentuk yang sama namun berbeda secara
menarik dalam pengukuran. Tujuan keseluruhan EVA adalah untuk memberikan perkiraan
mengenai nilai tambah untuk (atau dihancurkan oleh) setiap divisi dalam perusahaan (atau
keseluruhan perusahaan itu sendiri) selama waktu yang diberikan. Dengan demikian Eva
dalah satu pendekatan terhadap apa yang kita sebut manajemen berbasis nilai.

Memperkirakan EVA
Persamaan untuk EVA di atas dapat dijelaskan seperti berikut ini:
EVA*= NOPAT-(K x rata-rata modal yang di investasikan)
Dimana NOPAT= Laba operasional tunai setelah pajak, setelah depresiasi (yaitu: jumlah
satuan dana tunai yang tersedia untuk penyedia modal).
= penghasilan – biaya operasional tunai- depresiasi- pajak tunai pada
laba operasional
Spesifikasi dari EVA adalah:
EVA*= (r-k) x modal
Dimana: r= tingkat ROI
=NOPAT/modal yang di investasikan
Dan k=WACC
Keuntungan utama dari formula di atas adalah interpretasi hubungannya:
Jika r > k selama satu periode, maka nilai pemegang saham di naikkan selama periode
tersebut (misalnya EVA* bernilai positif).

Beberapa penyesuaian umum EVA


Penyesuaian terhadap “modal” Penyesuaian terhadap “NOPAT”
Cadangan tangguhan beban pajak Perubahan pada persediaan pajak yang
penghasilan ditangguhkan
Persediaan LIFO Perubahan pada persediaan LIFO
Perluasan R & D Perubahan pada persediaan kredit macet
Persediaan kredit macet Pendapatan/ pengeluaran yang tidak biasa
Pendekatan alternatif untuk memperkirakan EVA NOPAT dan EVA Modal
Stewart memberikan dua cara alternatif untuk memperkirakan EVA perusahaan pendekatan
operasi, dan pendekatan keuangan. Metode mana yang anda pilih bergantung pada keinginan
masing-masing. Jika diaplikasikan secara tepat, keduanya menghasilkan perkiraan EVA yang
sama.

Pendekatan financial
Dalam pendekatan financial, NOPAT diperkirakan dengan membangun tingkat laba pad a
modal dari perhitungan standar laba atas modal sendiri (the standard return on equity, ROE)
dalam tiga langkah:
1. Menghilangkan keumpilan financial (misalnya efek dari pembayaran utang )
2. Menghilangkan apa yang disebut distorsi financial
3. Menghilangkan apa yang disebut distorsi akuntansi

Pendekatan operasi
Pendekatan operasi untuk memperkirakan NOPAT pada dasarnya diawali dengan penjualan
(tunai) dan kemudian mengurangi depresiasi dan mengulangi peningkatan ekonomi tunai.

MENGGUNAKAN RATA-RATA KESELURUHAN ASET


Rata-rata neraca awal dan akhir digunakan untuk total aset dimetrik kinerja karena
pendapatan dapat diaplikasikan selama tahun itu, maka dengan menggunakan rata-rata
sederhana dari jumlah keseluruhan aset tahun tiu konsisten dengan periiode yang dicakup
oleh pendapatan.

BAGIAN DUA:PENETAPAN HARGA TRANSFER


Penetapan harga transfer (transfer pricing) merupakan penentuan harga penukaran untuk
produk atau layanan saat unit-unit bisnis yang berbeda dalam sebuah perusahaan saling
bertukar.

TUJUAN PENETAPAN HARGA TRANSFER


1. Memotivasi usaha tingkat tinggi pada bagian manajer subunit (seperti sejauh mana
metode penentuan harga transfer tertentu memelihara otomatis divisi).
2. Kesesuasuan tujuan (seperti mencapai konsisten antara pengambilan keputusan yang
dibuat oleh manajer dan tujuan-tujuan manajemen) sebagai contoh, satu tujuan dari
penentuann harga transfer adalah untuk meminimalkan, konsekuensi pajak pendapatan dari
transfer barang dan jasa intradivisi.
3. Menghadiahi para manajer secara adil atas usaha dam kemampuan ,mereka, serta
keefektifan keputusan yang mereka buat.

METODE-METODE PENETAPAN HARGA TRANSFER


Empat metode yang tersedia untuk menentukan harga harga transfer adalah:
1. Metode biaya variabe (variable cost method) mengatur harga transfer sama dengan
biaya variabel per unit penjualan.
2. Metode biaya penuh mengatur harga transfer sama dengan biaya transfer ditambah
alokasi biaya yang telah ditentukan untuk unit penjualan.
3. Metode harga pasar menempatkan harga transfer sebagai harga produk saat ini
dipasar luar.
4. Metode harga negosiasi melibatkan proses negosiasi dan terkadang arbitrase antar
unit untuk menentukan harga transfer.
5. Penentuan harga ganda melibatkan penggunaan harga yang dilipatgandakan untuk
transfer internal.

Memilih metode penetapan harga transfer yang tepat: sudut pandang perusahaaan
secara menyeluruh
Salah satu aspek penentuan harga transfer adalah apakah harga transfer akan
mengarah pada tindakan-tindakan yang menguntungkan perusahaan secara menyeluruh. Lihat
pada perbedaannya, kita akan bertanya apakah harga transfer memotivasi an internal
transefer saat hal ini menguntungkan perusahaan, dan apakah ini memotivasi penjualan
eksternal saat penjualan seperti dubutuhkan (dari sudut pandang perusahaan yang luas).
Untuk memmandu keputusan seperti, tiga pertanyaan harus ditunjukan:
1. Apakah ada pemasok dari luar?
2. Apakah biaya variabel penjual kurang dari harga pasar?
3. Apakah unit penjualan beroperasi pada kapasitas penuh?
ATURAN UMUM PENETAPAN HARGA TRANSFER
Keputusan transfer harga tertinggi adalah fungsi dari beberapa pertimbangan. Salah
satunya adalah sejauh mana harga pengalihan memotivasi keputusan yang benar dari sudut
pandang perusahaan secara keseluruhan.
Biaya relevan adalah untuk pengambilan keputusan. Salah satu definisi biaya tersebut
adalah jumlah biaya pou-of-pocket ditambah biaya peluang (jika ada).
Aturan umum harga transfer:
Harga transfer minimum = biaya (misal, tunai) divisi produksi yang bertambah+ peluang
biaya perusahaan (jika ada) dengan membuat transfer internal.
Dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan, aturan sebellumnya biasanya akan
memastikan bahwa keputusan optimal (transfer internal atau bukan) akan termotivasi dengan
harga transfer. Pada saat yang sama kita harus melihat dengan benar jumlah yang ditunjukan
oleh aturan umum sebagai jumlah minimum yang harus diterima oelh divisi penjualan.

PERSOALAN PENETAPAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL


Standar netral (arms-length) diadakan untuk mengatur harga transfer untuk
mencerminkan harga yang telah ditetapkan oleh pihak ketiga yang bertindak independen.
Standar netral ditetapkan di banyak cara, namun tiga metode yang paling sering digunakan
adalah:
1. Metode perbandingan harga (compaarable price methode)
Adalah yang paling umum digunakan dan yang paling diinginkan oleh jenderal pajak.
Ini menetapkan harga netral dengan menggunakan harga penjualan dari produk serupa
yang dibuat oleh pihak ketiga.
2. Metode harga penjualan kembali (resale-price methode)
Digunakan untuk para distributor da unit penjualan saat sedikit nilai ditambahkan dan
tidak adanya operasi pabrik yang signifikan. Pada metode ini, harga transfer
berdasarkan kenaikan harga yang sesuai menggunakan laba kotor dari produk-produk
serupa yang dijual perusahaan-perusahaan lain.
3. Metode biaya plus (cost plus method)
Menentukan harga transfer nerdasarkan biaya penjualan ditambah persentase laba
kotor yang ditentukan dengan membandingkan penjualan oleh penjual dengan para
pihak ketiga atau penjualan para pihak ketiga tersebut dengan pihak ketiga lainnya.

Berbagai Pertimbangan Internasional Lainnya


Risiko pengembalian
Pengambilalihan (expropriation) terjadi saat pemerintah mengambil kepemilikan dan
pengendalian atas aset yang telah diinvestasikan oleh investor luar di negaranya. Dalam
mengatur hubungan dengan negara manapun, akuntan manajemen berusaha untuk
menemukan keseimbangan strategis diantara tujuan-tujuan yang terkadang menimbulkan
konflik tersebut. Saat ada risiko pengambilan alih yang signifikan, perusahaan dapat
mengambil tindakan yang tepat seperti membatasi investasi baru atau mengembangkan
hubungan yang ditingkatkan dengan pemerintah luar negeri (misal dengan membayar secara
nyata pajak yang lebih tinggi kepada pemerintah tersebut melalui keputusan penentuan harga
transfer.

Meminimalkan tuntutan bea cukai


Jumlah harga transfer dapat mempengaruhi biaya keseluruhan, termasuk tuntutan bea cukai,
barang-barang yang dimpor dari unit luar negeri. Sebagai contoh, jika tuntutan bea cukai atas
bagian-bagian dan komponen yang di impor oleh unit pabrik domestik dalam jumlah yang
signifikan, harga transfer High Value computer yang relatif rendah pada barang-barang impor
ini akan menguntungkan untuk mengurangi jumlah tuntutan bea cukai.

Pembatasan mata uang


Sebagai keuntungan yang diakumulasikan unit luar negeri, satu masalah muncul dibeberapa
negara yang membatasi jumlah dan/atau waktu pengiriman kembali keuntungan-keuntungan
tersebut keinduk perusahaan. Satu cara untuk membuat kesepakatan dengan pembatasan ini
adalah dengan menempatkan harga transfer sehingga keuntungan diakumulasikan dalam
jumlah yang relatif rendah. Masalah ini memberi para pimpinan dan akuntan manajemen
kesempatan merencanakan tambahan dalam keadaan yang pasti.

Kesepakatan penentuan harga lanjutan


Kesepakatan penentuan harga lanjutan (advance pricing agreement APA) merupakan satu
perjanjian antara internal revenue service (IRS) dan perusahaan yang mengadakan harga
transfer sesuai kesepakatan. APA biasanya didapatkan sebelum perusahaan terlibat dalam
transfer.. tujuan program APA adalah untuk memecahkan perselisihanpenentuan harga
transfer dalam cara terbatas dan untuk menghindari proses pengadilan yang memakan biaya.

Anda mungkin juga menyukai