Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang ASUMSI DASAR Analisa tegangan dilakukan dgn asumsi dasar 1. Beton adalah material elastis dan homogen 2. Didalam batas – batas tegangan kerja 3. Suatu potongan datar sebelum melentur dianggap datar yg menyatakan distribusi regangan linear pd sepanjang batang ANALISA TEGANGAN • Rumus Umum f = - P/A + P. e /W + M / W • Dimana : P = Gaya Prategang A = Luas penampang lintang beton e = Eksentrisitas Tendon W = Momen tahanan serat atas dan bawah M = Momen f = Tegangan Resultante pada beton METODE ANALISA PRATEGANG • Ada tiga metode yang digunakan untuk penganalisaan tegangan pada beton prategang : 1. Metode Tegangan Ijin 2. Metode Penyeimbang Beban 3. Metode Kekuatan Batas • Ada tiga metode yang digunakan untuk penganalisaan tegangan pada beton prategang : 1. Metode Tegangan Ijin 2. Metode Penyeimbang Beban 3. Metode Kekuatan Batas Metode Tegangan Ijin Pada metode tegangan ijin, besar tegangan yang terjadi pada serat atas dan bawah penampang tidak boleh melampaui besarnya tegangan yang diijinkan pada penampang balok baik untuk daerah yang mengalami tekan atau tarik. Besarnya tegangan yang diijinkan ditentukan oleh beberapa peraturan Analisa Tegangan Pada Metode Tegangan Ijin • Hanya Gaya Prategang ft = - Fo /Ac + Fo. e / Wt fb = - Fo /Ac - Fo. e / Wb • Dengan Berat Sendiri ft = - Fo /Ac + Fo. e / Wt - M / Wt fb = - Fo /Ac - Fo. e / Wb + M / Wb • Dengan Beban Total ft = - Fe /Ac + Fe. e / Wt - M / Wt fb = - Fe /Ac - Fe. e / Wb + M / Wb Dimana : • ft, fb = Tegangan pada serat atas dan bawah • Fo , Fe = Gaya Prategang Inisial dan Efektif • Ac = Luas penampang beton • Wa, Wb = Momen Tahanan Serat Atas dan bawah • e = Eksentrisitas tendon terpasang • ya, yb = Titik berat penampang beton • M = Momen akibat beban Metode Penyeimbang Beban • Prinsip : Menyeimbangkan Beban dengan Besarnya Gaya Prategang rencana • M akibat beban = M akibat prategang • Tegantung Pada : 1. Jenis Struktur 2. Letak Pemasangan Tendon • Balok Diatas dua perletakan dgn pemasangan Tendon parabola dan beban merata 1/8 q l2 = P. e shg P = 1/8 ql2 / e • Balok Kantilever dgn tendon eksentris ½ q l2 = P.e shg P = ½ ql2 / e • Maka Tegangan : ft = - P/A - Msisa . y / I fb = - P/A + Msisa . y / I Metode kekuatan Batas • Suatu desain yang memperhatikan batas kekuatan suatu struktur yang didasarkan pada batas berhentinya fungsi suatu struktur • Keadaan batas yang mendasari adalah : keadaan batas runtuh, lendutan yang berlebihan, dan retak berlebihan • Kondisi keadaan batas tercapai akibat tipe susunan pembebanan. Batasan Dasar Disain Kekuatan Batas • Keadaan Batas runtuh • Lendutan Maksimum • Lebar Retak Terimakasih!