Anda di halaman 1dari 19

Beton Prategang

 Lendutan
Lendutan = kemampuan layan

mudah ditentukan :
 w = beban merata
 L = bentang balok
5

384
sulit ditentukan :
 Ec = modulus elastisitas beton
 I = momen inersia penampang balok
 Pengaruh rangkak beton
Nilai Ec :
 Tergantung mutu beton
 Tergantung umur beton
 Tergantung benda uji, balok (lentur) tidak sama
dengan silinder (tekan)

Nilai pendekatan dari SNI 2847 - 2019:

Momen inersia balok :


 Penampang tidak retak
 Penampang retak (setelah tegangan retak terlampaui)

Rangkak pada beton :


 Tergantung lama pembebanan
 Tergantung umur beton
Lendutan pada beton = lendutan sesaat + lendutan jangka panjang

Beton bertulang biasa : Beton prategang :


 Balok beton langsung melendut akibat  Balok beton melendut “ke atas”
beban layan yang bekerja akibat gaya prategang
 Lendutan bertambah dari waktu ke  Beban merata memberikan
waktu untuk beban yang tetap lendutan ke arah sebaliknya
 Lendutan bertambah dari waktu
ke waktu untuk beban yang
tetap

Beton prategang dipengaruhi faktor lain seperti umur beton dan kehilangan prategang
Lendutan pada balok sederhana beton prategang :
 Harus ditentukan lendutan ke atas akibat gaya prategang
 Besar gaya prategang
 Umur beton
 Layout kabel
 Harus ditentukan lendutan sesaat karena beban layan
 Beton prategang kelas U, T, atau C
 Harus ditentukan tambahan lendutan jangka panjang
 Beton prategang kelas U, T, atau C
Prosedur analisa seperti pada beton bertulang biasa
 Lendutan ke atas akibat gaya prategang pada balok sederhana
 Load balancing
 Mohr’s theorems
 Lendutan ke bawah akibat beban luar pada balok sederhana
 Analisa struktur umum
 Lendutan total sesaat
 Lendutan akibat gaya prategang + lendutan akibat beban luar
 Lendutan jangka panjang
 Lendutan total dikalikan suatu koefisien

Load balancing
Hasil dari teori Mohr
Lendutan sesaat 5,97mm ke atas
saat gaya prategang efektif

Lendutan jangka panjang


Tugas_09
Balok prategang dengan dimensi 500x1000 mm2 mempunyai bentang 15m.
Diberi prategang saat peralihan F=1300 MPa. Luas tulangan baja prategang
sebesar 875 mm2, berbentuk parabola dengan jarak kabel ke tepi bawah balok di
tengah bentang sejauh 150mm. Pada ujung-ujung perletakan balok, baja
prategang berhimpit dengan titik berat penampang balok. Mutu beton 35 MPa.
Berat jenis beton 24 kN/m2 dan beban mati tambahan adalah beban merata 36
kN/m. Carilah :
1. Lendutan total sesaat pada tahap peralihan gaya prategang dengan cara load
balancing dan teori Mohr, bandingkan hasilnya!
2. Gunakan tabel 8.2, carilah:
a) Lendutan total pada tahap peralihan gaya prategang (F dan berat sendiri)
b) Lendutan total pada tahap pengangkatan (30 hari) (F dan berat sendiri)
c) Lendutan total setelah waktu 3 tahun (F, berat sendiri, beban mati)
d) Bila lendutan ijin L/240, apakah lendutan jawaban c masih memenuhi?
(Bila diketahui tidak akan ada beban lain yang bekerja)

Anda mungkin juga menyukai