Anda di halaman 1dari 23

MEKANIKA KEKUATAN

MATERIAL
Bahasan: Analisis Tegangan Gabungan
Oleh: Ali
Prodi Teknik Mesin
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
ali@itenas.ac.id
Analisis Tegangan Gabungan

1. Konsep Tegangan Gabungan/Majemuk


2. Rumus-rumus Tegangan
3. Regangan Akibat Beban W dan P
4. CONTOH 1 (Superposisi Tegangan Normal)
5. CONTOH 2 (Superpoisis Tegangan Geser)
6. SOAL-SOAL
1. Konsep Tegangan Gabungan/Majemuk

Superposisi stres
• mempertimbangkan situasi beban tunggal dan individu untuk setiap reaksi
beban internal
• penjumlahan tegangan karena konvensi tanda aljabar (±)
• tegangan maksimum dan minimum ditemukan di masing-masing posisi
penampang

Batasan superposisi
• Mempertimbangkan hasil gaya reaksi internal menurut Teori 1 Orde
mengabaikan efek pada gaya reaksi internal yang disebabkan oleh defleksi
(misalnya balok terkena lentur ditambah gaya aksial)
1. Konsep Tegangan Gabungan/Majemuk
• Jika struktur dibebani berbagai jenis pembebanan pada saat yang
bersamaan/simultan, maka juga terjadi berbagai jenis tegangan.
• Dua cara analisis tegangan gabungan, yaitu :
1. Cara Superposisi :
Digunakan jika tegangan yang terjadi sejenis , tegangan normal-normal atau tegangan
geser-geser.
2. Cara grafis/Lingkaran Mohr
Digunakan jika tegangan yang terjadi tidak sejenis , tegangan normal-geser.
• Tegangan :
• Tegangan normal : 
Akibat gaya aksial (F)
Akibat momen lentur (M)
• Tegangan geser : 
Akibat gaya geser (V)
Akibat momen puntir (T)
2. Rumus-rumus Tegangan :
3. Regangan Akibat Beban W dan P :
• Balok sederhana yang dibebani dengan gaya terpusat W dan P
Eccentric Axial Loads
Beams with Axial Loads
Contoh
• Balok tubular ACB dengan panjang L = 1,5 m dibebani gaya miring P
pada panjang tengah P = 4,5 kN d = 140 mm b = 150 mm A = 12.500
mm2 I = 33,86 x 106 mm4

Ubah dalam
satuan mm (SI)
Jawab :
Ph = P sin 60o = 3,897 N
Pv = P cos 60o = 2,250 N
M0 = Ph d = 3,897 x 140 = 545,6 x 103 N-mm
tegangan tarik dan
kompres maksimum
terjadi pada bagian
bawah balok, y = - 75
mm
sehingga (c) max = - 2,16 MPa terjadi pada puncak
balok di sebelah kiri titik C.
4. CONTOH 1 (Superposisi Tegangan Normal)
• Sebuah batang 50 X 75 mm yang panjangnya 1,5 m yang beratnya diabaikan
diberi beban seperti yang terlihat dalam Gambar. Tentukanlah tegangan-tegangan
tarik dan tekan maksimum yang bekerja tegak lurus terhadap irisan pada balok,
yaitu, dapatkanlah tegangan normal gabungan/majemuk maksimum.
Lanjutan
• Tegangan Gabungan secara 3 dimensi :

• Tegangan Gabungan secara 2 dimensi :


5. CONTOH 2 (Superpoisis Tegangan Geser)
• Tentukanlah tegangan geser maksirnum yang disebabkan oleh gaya-
gaya terpakai dalam bidang A-B dari poros yang diameternya 10 mm
seperti yang terlihat dalam Gambar
5. CONTOH 3 (Superpoisis Tegangan Geser)

• Gambar 1 menunjukkan tuas berbentuk L


yang membawa gaya ke bawah di ujungnya.
Hitung kondisi tegangan yang ada pada titik di
atas tuas dekat penyangga. Misalkan P = 1500
N, a = 150 mm, b = 300 mm, dan D = 30 mm.
• Tunjukkan kondisi stres pada elemen stres.
• Hitung kondisi tegangan dan gambarkan
elemen tegangannya.

Gambar 1
Untuk sistem yang ditunjukkan pada Gambar 2, tentukan kombinasi tegangan tarik atau
tegangan tekan maksimum di setiap balok kantilever horizontal ketika beban statis 10.000
lb digantung dari sistem kabel di antara mereka. Baloknya adalah balok Aluminium
Association I standar, I 6 × 4,03. Kemudian, jika balok dibuat dari paduan aluminium 6061-
T6, hitung faktor desain yang dihasilkan. Hitung tegangan gabungan maksimum dan faktor
desain yang dihasilkan untuk balok kantilever horizontal pada Gambar 10–15.

Gambar 2
6. SOAL-SOAL
• Tentukan tegangan normal gabungan maksimum pada suatu
potongan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai