Anda di halaman 1dari 5

Pengawasan Semenisasi dan Drainase Jl Dwikora Gg Nusantara Kel Handil 2021

Bakti RT 30 Kec Palaran

BAB III
DESAIN PERKERASAN BETON

Pelaksanaan perencanaan ini mengacu pada Pedoman Perencanaan Perkerasan


Jalan Beton Semen (Pd T-14-2003) yang merupakan penyempurnaan Petunjuk
Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) yang diterbitkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum Tahun 1985 – SKBI 2.3.28.1985.
Dalam penerapan jalan beton semen, pengambil kebijakan harus
mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan di sekitar lokasi proyek, sehingga tidak
terjadi kesulitan ataupun permasalahan dikemudian hari setelah perkerasan beton
semen dilaksanakan.
Perlu diketahui bahwa pedoman Pd T-14-2003 merupakan adopsi dari
AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements
(1992), dengan demikian setelah diterbitkannya pedoman ini, maka pedoman yang
terdahulu oleh Departemen Pekerjaan Umum dinyatakan tidak berlaku lagi. Kendati
demikian tidak berarti pedoman lain seperti AASHTO tidak dapat dipergunakan.

3.1. Struktur Perkerasan Beton


Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri
atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah di atas
tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis
pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang
berfungsi sebagai lapis permukaan.
Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi akan
mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian
terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini
berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal
lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang
menanggung beban, maka factor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal
perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya beragam kekuatan
CV. IDEAS 03 ENGINEERING
Pengawasan Semenisasi dan Drainase Jl Dwikora Gg Nusantara Kel Handil 2021
Bakti RT 30 Kec Palaran

dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas
structural perkerasannya.
Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa
pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali
terhadap system drainase, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah
dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan
konstruksi.
Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah, adalah :
- Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
- Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction
= k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction).
- Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
- Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
- Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butiran-butiran halus tanah
bersama air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir
perkerasan, akibat lendutan atau gerakan vertical plat beton karena beban
lalu lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di bawah plat.
Perkerasan beton semen prategang tidak dibahas dalam laporan ini. Perkerasan
beton semen adalah struktur yang terdiri atas pelat beton semen yang bersambung
(tidak menerus) tanpa atau dengan tulangan atau menerus dengan tulangan, terletak
di atas lapis pondasi bawah atau tanah dasar, tanpa atau dengan lapis permukaan
beraspal. Struktur perkerasan beton semen secara tipikal sebagaimana terlihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Tipikal struktur perkerasan beton

CV. IDEAS 03 ENGINEERING


Pengawasan Semenisasi dan Drainase Jl Dwikora Gg Nusantara Kel Handil 2021
Bakti RT 30 Kec Palaran

Pada perkerasan beton semen, daya dukung perkerasan terutama diperoleh dari
pelat beton. Sifat daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi
keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah kadar air pemadatan, kepadatan dan peru-bahan kadar air
selama masa pelayanan. Lapis pondasi bawah pada perkerasan beton semen adalah
bukan merupakan bagian utama yang memikul beban, tetapi merupakan bagian yang
berfungsi sebagai berikut :
• Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar.
• Mencegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan dan tepi-tepi
pelat.
• Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat.
• Sebagai perkerasan lantai kerja selama pelaksanaan.
Pelat beton semen mempunyai sifat yang cukup kaku serta dapat menyebarkan
beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada lapisan-
lapisan di bawahnya.

3.2. Tebal Beton


Kita coba melakukan taksiran awal tebal beton dengan desain ADT (Average
Daily Traffic) yang menggunakan asumsi bahwa volume lalu lintas dianggap
terdistribusi sama pada kedua arah dimana truk dan bus tidak melebihi 5% dari
maksimum 2000 kendaraan per hari. Tabel dibawah ini memperlihatkan jenis tanah
dasar dihubungkan dengan kemampuan daya dukung beban dan karakteristik drainase
dari setiap tanah dasar tersebut.

CV. IDEAS 03 ENGINEERING


Pengawasan Semenisasi dan Drainase Jl Dwikora Gg Nusantara Kel Handil 2021
Bakti RT 30 Kec Palaran

Tabel 3.1 Tipikal tanah dasar untuk perencanaan tebal taksiran awal

3.3. Penulangan Beton


Tulangan utama penulangan pada beton untuk :
1. Membatasi lebar retakan agar kekuatan pelat tetap dapat di pertahankan.
2. Memungkinkan penggunaan pelat yang lebih panjang agar dapat mengurangi
jumlah sambungan melintang, karena sambungan melintang mempengaruhi
kenyamanan pengendara.
3. Mengurangi biaya pemeliharan.
4. Jumlah tulangan yang diperlukan dipengaruhi oleh jarak sambungan susut,
sedangkan dalam hal beton bertulang menerus,diperlukan jumlah tulangan
yang cukup untuk mengurangi sambungan susut.

Jarak sambungan susut melintang untuk perkerasan beton bersambung dengan


tulangan adalah 5 m. Sambungan ini harus dilengkapi dengan dowel panjang 70 cm,
jarak antara dowel 45 cm, lurus dan bebas dari tonjolan tajam yang akan
mempengaruhi gerakan bebas pada saat pelat beton menyusut.
CV. IDEAS 03 ENGINEERING
Pengawasan Semenisasi dan Drainase Jl Dwikora Gg Nusantara Kel Handil 2021
Bakti RT 30 Kec Palaran

Setengah panjang dowel harus dicat atau dilumuri dengan bahan anti lengket
untuk menjamin tidak ada ikatan dengan beton.

CV. IDEAS 03 ENGINEERING

Anda mungkin juga menyukai