LINGKUNGAN KERJA
Pembinaan & Pengawasan
Lingkungan Kerja
1. UU No.1 tahun 1970, pasal 2, 3 ayat (1) f, g, i, j, k, l, m
pasal 8, 9, 14
1. UU No. 3 tahun 1969 – Persetujuan Konvensi ILO No.120
Mengenai Hygene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor
2. PP No.7 tahun 1973 ttg Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
3. Permenaker No.3/Men/1986 ttg Syarat K3 di Tempat Kerja
Yang Mengelola Pestisida
4. Permenaker No.3/Men/1985 ttg K3 Pemakaian Asbes
Pembinaan & Pengawasan
Lingkungan Kerja
1. PMP 7 tahun 1964 – Syarat Kesehatan, Kebersihan serta
Penerangan Dalam Tempat Kerja
2. Surat Edaran Menaker No. SE- 1 tahun 1997 – NAB
Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja
3. Kepmennaker No. Per. 51/Men/1999 – NAB Faktor
Fisika di Tempat Kerja
4. Kepmenaker No.187/Men/1999 ttg Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
5. Instruksi Menaker No.2/M/BW/BK/1984 ttg Pengesahan
Alat Pelindung Diri
Pengertian Lingkungan
Adalah istilah generikKerja
yg mencakup identifikasi dan
evaluasi faktor-faktor lingkungan yg memberikan
dampak pd kesehatan TK (ILO)
Faktor-faktor Bahaya
Lingkungan Kerja
Terdapat lima faktor penyebab kecelakaan
dan penyakit akibat kerja yaitu :
1. Faktor fisik
2. Faktor kimia
3. Faktor biologi
4. Faktor fisiologi (ergonomi)
5. Faktor psikologi
Hygiene Perusahaan
Hygiene perusahaan adalah ilmu pengenalan,
penilaian dan pengendalian faktor-faktor bahaya,
sehingga masyarakat tenaga kerja dan masyarakat
terhindar dari efek sampingan kemajuan teknologi.
Hygiene perusahaan merupakan bagian dari kesehatan kerja yg
mempelajari ttg identifikasi, evaluasi dan pengendalian berbagai resiko
kesehatan dalam lingkungan kerja, terutama yg bersifat kimia-fisik
1. PENGENDALIAN TEHNIS
2. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
3. ALAT PELINDUNG DIRI
Bahan Kimia Berbahaya
Ref. Kepmenanker No. Kep. 187/Men/1999 - Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat kerja
Pestisida
Ref.
1. PP No. 7 tahun 1973 – Pengawasan Atas Perdaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
2. Permenaker No. Per. 03/Men/1986 – Syarat-syarat
Keselamatan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja Yang
Mengelola Pestisida
Asbes
Ref. Permennaker No. Per. 03/Men/1985
PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA
(Kep.Menaker No. KEP.187/MEN/1999)
PENGUSAHA ATAU PENGURUS :
Kulit :
LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan
Pernafasan :
LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
KRITERIA
SANGAT BERACUN
Ditetapkan dengan memperhatikan sifat
kimia, fisika dan toksik sbb. :
Mulut :
LD 50 < 25 mg/kg berat badan
Kulit :
LD 50 < 25 mg/kg berat badan
Pernafasan :
LC 50 < 0.5 mg/l
KRITERIA
Cairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat Mudah
Terbakar dan Gas Mudah Terbakar
Kriteria Beracun
Kriteria Sangat Beracun
Kriteria Mudah Meledak
Kriteria Reaktif
Ditetapkan dalam Lampiran III Kep.Menaker
No. Kep. 187/MEN/1999
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) :
Beracun
No. Nama Bahan Kimia NAK
1. Aceton Cyanohydrin (2-Cyanopropan- 200 ton
2. 2-1) 200 ton
3. Acrolein (2-propenal) 20 ton
4. Acrylonitrile 200 ton
5. Allyl alcohol (2-propen-1-1) 200 ton
6. Allyamine 100 ton
7. Ammonia 10 ton
8. Bromine 200 ton
9. Carbon disulphide 10 ton
10. Chlorine 200 ton
11. Diphenil methane di-isocyanate (MDT)
dst
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Sangat Beracun
No. Nama Bahan Kimia NAK
1. Aldicarb 100 kg
2. 4-Aminodiphenil 1 kg
3. Amiton 1 kg
4. Anabasine 100 kg
5. Arsenic pentoxide 500 kg
6. Arsenic trioxide 100 kg
7. Arsine ( Arsenic hydride) 10 kg
8. Azinphos – ethyl 100 kg
9. Benzidine 1 kg
10. Beryllium (powder compounds) 10 kg
11. Dst.
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Sangat Reaktif
No. Nama Bahan Kimia NAK
1. Acethylene 50 ton
2. Ammonium nitrate 500 ton
3. Ethylene oxide 50 ton
4. Ethylene nitrate 50 ton
5. Hydrogen 10 ton
6. Oxygen 500 ton
7. Paracetic Acid (Concent. >60%) 50 ton
8. Propylene Oxide 50 ton
9. Sodium Chlorate 20 ton
10. Dst.
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)
Mudah Meledak
No. Nama Bahan Kimia NAK
1. Barium Azide 50 ton
2. Chlorotrinitrobenzene 50 ton
3. Cellulose nitrate (contain.>12.6% nitrogen) 50 ton
4. Cyclotetramethylene-trinitramine 50 ton
5. Diazodinitrophenol 10 ton
6. Diethylene glycol dinitrate 10 ton
7. Hydrazine nitrate 50 ton
8. Lead Azide 50 ton
9. Mercury Fluminate 50 ton
10. Dst
NAK DAPAT PULA DITETAPKAN SBB :
Apabila :
Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya
yang digunakan MELEBIHI atau
LEBIH BESAR dari Nilai Ambang
Kuantitas (NAK)
POTENSI BAHAYA MENENGAH
Apabila :
Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya
yang Digunakan SAMA atau LEBIH
KECIL dari Nilai Ambang Kuantitas
(NAK)
KEWAJIBAN PENGUSAHA ATAU
PENGURUS
Persh. Potensi Bahaya Besar
Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang
Sistem Kerja Shift min. 5 orang
No. Kurikulum
III. KELOMPOK PENUNJANG
2004
Country Origin 2001 2002 2003
(Jan-Apr)
Africa 7.475 Mt 8.570 Mt 6.290 Mt 3.180 Mt
Brazil 4.980 Mt 5.336 Mt 5.928 Mt 6.300 Mt
Canada 21.438 Mt 18.634 Mt 10.420 Mt 4.470 Mt
Greece 656 Mt
Hungary 133 Mt
Russia 7.868 Mt 10.155 Mt 10.420 MT 5.300 Mt
Poland 1.252 Mt 230 Mt 137 Mt
USA 833 Mt
Other
(Germany,Japan,Holla
1.068 Mt 969 Mt
nd,China,Taiwan,Turke
y)
Total 45.047 Mt 43.082 Mt 33.929 Mt 20.219 Mt
Penggunaan Asbes di Indonesia
Use of Chrysotile asbestos per-year in
Indonesia
Use of chrysotile
Types of product No. of worker
Ton/year
1. Asbestos Roof 57.400 2.134
2. Ceiling, Heat, Insulation, Cone
360 590
Block
3. Brake System, Lining, Pads, etc. 200 4.120
4. Others 100 389
2. Syarat-syarat perundangan
Harus dilaksanakan
Syarat-syarat Utama Sistem
PBB
A. Tenaga Kerja
Inspektur pemerintah
Kelompok tenaga ahli
Komite penasihat
B. Peralatan
Sistem komputer
Peralatan teknik yang digunakan dalam
situasi darurat
C. Sumber- sumber informasi
Menentukan informasi yang di butuhkan
untuk membentuk sistem PBB.
Rencana Keadaan Darurat
Rencana Keadaan Darurat adalah suatu alat
untuk meningkatkan keselamatan.
Meliputi 3 tahapan :
1. Penyimpanan (refuse storage)
2. Pengumpulan (refuse collection)
3. Pembuangan (refuse disposal)
Sistem Pembuangan Limbah
1. Hog Feeding : penggunaan sampah jenis garbage
u/ makanan ternak
2. Inceneration : pembakaran secara besar-besaran
3. Sanitary landfill
4. Composting
5. Discharge to sewers
6. Dumping
7. Dumping in water
8. Landfill
9. Individual incineration
10. Recycling
11. Salwaging
Alat Pelindung Diri (APD)
1. Pengertian APD
2. Jenis-jenis APD
3. Syarat-syarat APD
4. Pemeliharaan dan penggunaan APD
TERIMA KASIH ...