Anda di halaman 1dari 5

Nama : Very Cristian Sambo

NIM : 2005511106
Prodi : Teknik Sipil
Mata Kuliah : Sistem Transpotasi
Kelas : Reguler 2

UTS

Jawaban :

1) Fungsi transportasi sebagai pemindah manusia dan barang dari tempat asal (origin) ke
tempat tujuan (destination) adalah sebasgai media agar manusia atau berang dapat
berpindah daru suatu tempat ke tempat lain dengan aman, nyaman, praktis, hemat dan
sesuai dengan lingkungan jadi fungsi transportasi yaitu pemindahan manusia atau
barang tanpa memendang jarak dan waktu yang ditempuh ketempat tujuan. Contohnya
yaitu seperti pesawat terbang, pesawat terbang menyediakan tempat duduk yang
nyaman, penerbangan yang aman, tempat penyimpanan barang yang luas sehingga
sebagai penumpang yang akan dipindahkan ke tempat tujuan (destination) merasa
nyamat menggunakan transportasi ini serta difasilitasi keselamatan dalam penerbangan
agar tiba ditempat tujuan dengan selamat, aman, nyaman,waktu yang cepat, dan sesuai
dengan lingkungan.

2) Elemen elemen dalam sistem transportasi


a) Pengguna jalan (manusia dan barang) yaitu sebagai manusia yang membutuhkan
dan barang yang dibutuhkan, dalam pemindahan barang dan manusia ini
pastinya memerlukan transportasi sebagai pemindahnya. Contohnya manusia
ingin bepergian seperti ke kantor, sekolah dll pastinya menggunakan transportasi
sepertu bus umum, sepeda motor, jalan, mobil. Pemindahan barang contohnya
seperti ketika manusia membutuhkan barang namun dari jarak yang jauh maka
barang tersebut diantarkan melalui kurir kurir yang ada dan pastinya
membutuhkan transportasi untuk memindahkannya sehuingga bisa samapi ke
tempat tujuan
b) Kendaraan bermotor(motorised transport) dan kendaraan tidak bermotor( non
mototrised transport) yaitu, kendaraan bermototor yaitu hasil rekayasa
teknologi seperti sepeda motor, mobil, pesawat, kapal dl. ,kendaraan tidak
bermotor merupakan kendaraan yang Dapat mengantarkan manusia dan barang
menggunakan transportasi yang simpel dan masih belum tersentuh teknologi
yang canggih seperti sepeda,delman dan becak yang masih rama lingkungan dan
kanedraan seperti ini biasanya digunakan untuk menyediakan mobilitas bagis
masyarakat miskin, ramah lingkungan, dan menyediakan lapangan pekerjaan.
c) Jalan dan lingkungan, dalam sistem transportasi jalan tentunya berperan sebagai
prasarana dalam pemindahan barang yaitu jalan seperti penghubung antar
daerah satu dengan daerah lainnya serta lingkungan disekitar jalan yang dapat
mengurangi polusi dengan adanya pepohonan serta berfungsi memperindah
jalan, contohnya seperti jalan raya, rel kereta, bandar udara, pohon, bunga dll
d) Kelembagaan/manajemen, sistem transportasi yaitu suatu komplek yang
diperlukan oleh kelembagaan yang dapat mengoperasikan, mengatur,
mengontrol, memelihara, dan mengawasi baik itu sarana maupun prasarana
transportasi sehingga pengguna jalan dapat merasa aman dan nyaman saat
menggunakan moda tersebut contoh seperti PT Jasamarga bali Tol sebagai
pengelolah jalan Tol bali mandara.

3) Jasa transportasi merupakan suatu kebutuhan turunan, hal tersebut dimaksudkan


bahwa dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat diperlukan
suatu hal yang dapat mendukung dan memperlancar mobilitas masyarakat, hal tersebut
adalah transportasi. Transportasi merupkan kebutuhan turunan dari kegiatan ekonomi
dan kebutuhan lainnya sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara tercermin pada
intensitas transportasinya. Tidak hanya di bidang ekonomi saja, namun juga terhadap
bidang lain seperti sosial, tata guna lahan dan kelembagaan, politik, keamanan dan
budaya. Contoh : Ibu Rumah tangga yang pergi kepasar untuk berbelanja kebutuhan
warung, dalam hal ini transportasi merupakankebutuhan turunan yang muncul akibat
kebutuhan Perekonomian dan Anak sekolah yang menggunakan angkutan umum bus
untuk pergi ke sekolah, dalam hal ini transportasi merupakan kebutuhan turunan yang
muncul akibat kebutuhan akan Pendidikan.

4) a) Intangible, artinya jasa transportasi memberikan manfaat lokasi yang hanya dapat
dirasakan tetapi tidak dapat dipegang atau dilihat seperti material. Contoh : Dalam
menaiki angkutan umum kita dapat memberi penilaian apakan angkutan tersebut
nyaman atau tidak.
b) Perishable, artinya sekali jasa transportasi digunakan oleh konsumen maka selesai,
konsumen hanya dapat membawa pulang kerumah pengalaman atau kesan. Contoh :
Setelah menggunakan angkutan umum bus, penumpang tidak dapat membawa tempat
duudk atau bus yang di tumpangi tadi pulang kerumah, tetapi mereka hanya bisa
membawa pengalaman dan kesan yang didapatkan selama menaiki bus tersebut.
c) Complex, artinya proses pelayanan jasa transportasi melibatkan banyak orang dan
sarana prasarana. Contoh : Pelayanan terhadap penumpang kereta api melibatkan
petugas ticketing, petugas keamanan, dan lain lain.
d) Immediate, artinya jasa transportasi bila dibutuhkan oleh konsumen tidak dapat
ditangguhkan lama. Contoh : Seperti pesawat yang akan berangkat dan pesawat
tersebut mengalami delay karena transit kebeberapa tempat,
e) Amorphus, artinya mutu pelayanan jasa transportasi tidak dapat ditetapkan sesuai
dengan harapan pengguna jasa, namun bergantung kepada pendapat perseorangan.
Contoh : Setelah menaiki Bus kenyaman tidak dapat ditentukan oleh pengguna jasa
tersebut bahwa bus tersebut nyaman, tetapi hal itu merupakan pendapat tersendiri

5) a. Multi moda, meliputi semua moda atau transportasi baik itu darat, laut dan udara
serta penumpang dan barang. Contoh : penumpang, muatan atau kargo, air, land dan
marine
b. Multi sector, meliputi semua masalah dan sudut pandang pemerintah, industry
swasta dan masyarakat. Contoh : government, public industry, private
c. Multi problem, meliputi seluruh spektrum masalah yang mencakup kebijakan nasional
dna internasional, perencanaan system regional, lokasi dan desian fasilitas khusus, isu
isu manajemen operator, regulasi, kelembagaan dan kebijakan keuangan. Contoh ;
Nasional and Internasional, Policy
d. Multi discipline, berdasarkan pada teori dan metode Teknik, ekonomi riset, ilmu
politik, psikologi, ilmu alam dan social lainnya, manajemen dan hukum. Contoh :
Engineering, Economics, Operation Research, Political Science, Management, Law, dan
Environment

6)

Elemen-elemen transportasi terdiri dari pengguna jalan, kendaraan bermotor dan tidak
bermotor, jalan dan lingkungan, kelembagaan dan manajemen. Keterkaitan antar
elemen elemn tersebut dapat terlihat pada diagram manheim (1979). Pada diagram
diatas dapat didefinisikan ke dalam 3 variabel yaitu (T) sistem transportasi, (A) sistem
aktivitas dan (F) flows/pola arus. Ketiga variable tersebut memiliki hubungan keterkaitan
antara satu sama lain. Activity system (A) akan mempegaruhi Demand (permintaan)
akan transportasi. Semakin besar mobilitas atau pengguna jalan (road users) maka
semakin besar juga permintaan akan transportasi. Titik keseimbangan (equilibrium)
didapat jika supply dan demand terhadap transportasi itu sama atau seimbang. Supply
(penawaran) dipengaruhi oleh permintaan terhadap transportasi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa apabila sistem aktifitas masyarakat meningkat maka pengguna
jalan(road users) akan ikut meningkat denga demikian kendaraan bermotor dan tidak
bermotor juga akan meningkat sehingga berpengaruh terhadap volume lalu lintas yang
semakin meningkat sehingga kelembagaan atau manajemen lalu lintas akan kesusahan
dalam mengatur sistem transportasi.
Contoh : Dengan naiknya mobilitas masyarakat, penumoang pesawat menjadi
meningkat sehingga bandara akan penuh oleh penumpang, dengan penuh nya
penumpang di bandara, manajemen bandara akan kesusahan dalam melayani
penumpang yang membludak.

7) Tata guna lahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian
dalam tata ruang dari peran kota, kawasan tempat tinggal, kawasan tempat kerja,
kawasan tempat rekreasi dan sebagainya. Sistem transportasi dan tata guna lahan
memiliki keterkaitan, sehingga biasanya dianggap membentuk satu landuse transport
system. Agar tata guna lahan dapat terwujud dengan baik maka kebutuhan
transportasinya harus terpenuhi. Pergerakan arus lalulintas (F) akan timbul karena
adanya proses pemenuhan kebutuhan akan aktivitas (A). Setiap sistem aktivitas
mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan membangkitkan pergerakan dan akan
menarik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan. Peranan sistem transportasi
(T) serta sistem aktivitas (A) mempengaruhi pola arus (F) tujuan kegiatan. Keteraturan
sistem transportasi (T) di suatu wilayah dapat meningkatkankan pola arus (F) kegiatan
manusia pada ruang tersebut. Sistem transportasi (T) disamping sebagai sarana dan
prasaran kegiatan juga berfungsi sebagai alat untuk mempermudah dalam pencapaian
ke lokasi yang dituju. Fungsi utama transportasi sangat erat hubungannya dengan
aksesibilitas, yaitu kemudahan untuk melewatkan besarnya arus lalu lintas (F) yang
menggunakannya.

8) Tata Guna Lahan (TGL) campuran (mixed land uase) mencerminkan pemakaian area
untuk berbagai aktivitas kegiatan. Ini berarti sekolah dan kegiatan pelayanan lainnya
tersebar di seluruh pemukiman. Demikian pula, toko dan hiburan dapat ditemukan di
semua lingkungan tempat tinggal. Maka jarak rata-rata dari semua tempat tinggal ke
tempat pelayanan terdekat menjadi jauh lebih kecil. Jarak yang lebih pendek akan
menghasilkan lebih sedikit penumpang dan kendaraan-kilometer perjalanan. Efek pada
pilihan moda, yaitu moda lambat akan relatif lebih menarik karena jarak-jarak lebih
pendek. Di Pusat kota, tempat parkir relatif lebih sedikit. Penggunaan lahan campuran
juga berpotensi dapat mempengaruhi perilaku dan sifat-sifat perjalanan seseorang.
Dengan adanya sistem tat guna lahan campuran maka akan mengurangi permintaan
perjalanan yang membebani jalan tersebut, sehingga volume kendaraan bermotor dan
tidak bermotor di jalan akan berkurang.

9) Sistem kelembagaan merupakan sistem yang dapat meningkatkan keterkaitan antar


masing-masing subsistem pada transportasi makro. Di Indonesia, sistem kelembagaan
yang berkaitan dengan masalah transportasi adalah sebagai berikut :

a) Sistem Aktifitas (Tata Guna Lahan): BAPPENAS, BAPPEDA dan BANGDA.


b) Sistem Transportasi (Jaringan): DEPHUB, BINAMARGA , DPU, dan
c) Sistem arus (lalu lintas): DLLAJ, Kepolisisan, ORGANDA, dll. Dalam aspek
kelembagaan, terdapat pembagian Lembaga dengan tugas yang berbeda,
diantaranya :
1. Regulator, artinya lembaga tersebut berfungsi sebagai pembuat regulasi
atau peraturan terkait dengan transportasi. Di Indonesia, yang berfungsi
untuk membuat peraturan adalah pemerintah, contohnya diantaranya
Mentri Perhubunga, Dirjen Perhubungan, Dinas Perhubungan, dan lain
sebagainya.
2. Operator atau pemilik kendaraan yaitu angkutan umum, baik milik
pemerintah (BUMN) maupun swasta, merupakan pihak yang
bertanggung jawab atas operasional dan tidak terlibat dalam
perencanaan.
3. Penegakan hukum, merupakan Lembaga yang berfungsi menindak tegas
para pelanggar hukum lalu lintas da n mengatur lalu lintas agar tujuan
dan sasaran yang ingij dicapai dapat terwujud.
Contoh : Satpol PP, Polisi lalu linta

Anda mungkin juga menyukai