SISTEM TRANSPORTASI
Proses transportasi yang melibatkan manusia, barang, alat angkut dan ruang
sebagai tempat bergerak merupakan suatu kesatuan, yaitu “sistem transportasi”.
Sebuah gambaran tentang tujuan dari proses transportasi yang diharapkan, yakni
kelancaran, keamanan, kenyamanan dan keselamatan kadang menghadapi konflik
dengan realita kehidupan di masyarakat.
Sehingga aspek-aspek yang berhubungan dengan tujuan transportasi kurang begitu
terpenuhi terutama dalam hal keamanan, kenyamanan dan keselamatan.
1. Manusia membutuhkan
2. Barang yang dibutuhkan
3. Kendaraan sebagai alat atau sarana
4. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
5. Organisasi (pengelola transportasi)
Sarana moda transportasi udara adalah bandara dan pangkalan udara. Berbedaan
dari keduanya adalah Bandar udara yaitu lapangan terbang yang diperlukan untuk
mendarat dan lepas landas pesat udara. Sedangkan Pangkalan udara adalah
kawasan di daratan atau diperairan dalam wilayah RI yang dipergunakan untuk
kegiatan penerbangan Tentara Nasional Indonesia.
Moda transpotasi laut memiliki jaringan Transpotasi Laut, yaitu jaringan yang
terbentuk dari sekumpulan rute (lintas) dan noda (simpul) angkutan laut. Luas
terdiri dari rute atau sekumpulan rute, sedangkan node terdiri dari tempat awal dan
berakhirnya angkutan laut (pelabuhan atau dermaga).
Jenis moda transportasi darat ada dua macam yaitu kereta api dan angkutan umum.
Sistem Transportasi :
Sistem adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel/komponen
dengan variabel/komponen yang lain.
Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan dan keterkaitan antara
muatan(penumpang maupun barang), sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka
perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam tatanan, baik secara alami maupun
buatan/rekayasa.
Tujuan penyelenggaraan sistem transportasi :
Proses pemindahan penumpang dan barang dapat dilakukan secara optimum dalam
ruang dan waktu tertentu dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan dan
kelancaran, serta efisiensi waktu dan biaya.
Tercapainya suatu sistem transportasi yang berkelanjutan(sustainable transportation)
)
Prasarana Transportasi :
Prasarana Transportasi Darat
- Basis Jalan : Jaringan jalan raya, lajur sepeda motor, lajur sepeda,
lajur bus, terminal, halte, dll
- Basis Rel : Jaringan jalan rel, stasiun, halte
Prasarana Transportasi Air
- Basis Laut : pelabuhan
- Basis sungai, danau, penyeberangan : Dermaga Ferry
Prasarana Transportasi Udara : Bandara
MAKALAH
PERMASALAHAN PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DI
INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah mengenai “Permasalahan
Perkembangan Transportasi di Indonesia” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar
Rekayasa Transportasi.
Karya Ilmiah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata kuliah Dasar
- dasar Rekayasa Transportasi dalam kegiatan belajar dan juga dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu,
Karya Ilmiah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi warga negara yang
baik dan bertanggung jawab atas perkembangan trasportasi di indonesia dan juga bisa membantu
pemerintah dalam penanganan setiap permasalahan dari perkembangan transportasi.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
pembuatan karya ilmiah ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi saya dan pembaca. Amiin
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.2.1. Polusi............................................................................................................................... 4
2.4.3. Pariwisata........................................................................................................................ 12
3.1.Kesimpulan............................................................................................................... 15
3.2.Saran........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Transportasi merupakan urat nadi Pembangunan Nasional untuk melancarkan arus manusia,
barang maupun informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian sumber-sumber
perekonomian secara optimal, untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan
terjangkau daya beli masyarakat.
Dalam sejarah perkembangannya, alat transportasi yang awalnya manusia hanya menggunakan
alas kaki dan tenaga binatang guna mencapai tempat tujuan, kini sejalan dengan laju perkembangan
teknologi, beragam kendaraan diciptakan. Udara, darat, air, semua terjamah. Berawal dari rasa
keingintahuan manusia terhadap lingkungannya dan mencari tempat yang dapat dihuni untuk
memenuhi segala keinginannya, manusia menciptakan alat transportasi. Bahkan demi hasratnya ini
bangsa Barat berlayar ke timur menggunakan transportasi.
1.2.Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Proses Perkembangan Transportasi di Indonesia
2.1.1. Masa penjajahan
Seperti pembangunan jalan raya yang telah dirintis sejak zaman Gubernur Jenderal Daendels
ketika berkuasa di Indonesia. Daendels membangun jalan raya pos sepanjang 1.000 km dari Anyer
(Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur). Pembangunan jalan raya dilakukan untuk membuka
daerah-daerah yang terisolasi untuk menghubungkan pusat-pusat industri yang ada di seluruh
wilayah Indonesia.
Penemuan mobil oleh Gottlieb Daimeier pada tahun 1887 merupakan temuan teknologi
transportasi darat yang telah merubah sejarah transportasi dunia. Di Indonesia, mobil pada
awalnya dibawa masuk oleh orang-orang Eropa pada awal abad ke-20. Kepemilikan pun lebih
banyak dikuasai oleh orang-orang kaya Eropa dan terbatas di kalangan pribumi.
Pada awal kemerdekaan, pembangunan rel kereta api dan jalan darat dan perbaikan
prasarana jaringan transportasi berjalan sangat lambat, upaya untuk meningkatkan sektor
transportasi dilakukan dengan menyita perusahaan-perusahaan angkutan Belanda pada tahun
1957, namun hal itu mengalami kendala akibat berbagai pemberontakan pada akhir tahun 1950-
an.
Memasuki tahun 1960-an, sistem angkutan di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, hal
tersebut di dukung pila oleh repelita I yang memusatkan perhatian dan perbaikan prasarana
transportasi yang ada. Pembangunan jalan baru dilakukan untuk membuka daerah yang terisolasi
agar dapat terhubung dengan pusa-pusat kegiatan.
Upaya untuk pembangunan jalan raya terus dilakukan oleh pemerintah, bahkan tahun 1988
jalan raya yang sudah di bangun oleh pemerintah mencapai 42.982 km. Memasuki tahun 1990,
pembangunan jalan difokuskan di daerah-daerah industri dan pusat-pusat pemasarannya. Pada
periode ini, pemerintahan telah membangun jalan di Maluku sepanjang 23 km, Kalimantan
sepanjang 248 km, Sulawesi sepanjang 46 km, dan Papua sepanjang 152 km.
Kebijakan transportasi pertama kali yang dilakukan pemerintah orde baru adalah melakukan
ekspor alat transportasi umum berupa bus secara besar-besaran, pembangunan terminal-
terminal, serta jalan-jalan raya penghubung antar daerah. Pelaksanaan program ini dilakukan
oleh Departemen Perhubungan. Kemudian pemerintahan orde baru membentuk lembaga
transportasi darat yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api dan Perusahaan Umum angkutan bus
yang disebut Perum Damri.
Pendirian pabrik ini membawa kemajuan tranportasi yang sangat pesat di Indonesia.. bahkan
sampai era sekarang transportasi di Indonesia mengalami puncaknya hingga memunculkan
masalah kepadatan arus lalu lintas di jalan. Jaan-jalan menjadi padat dengan bertambahnya alat-
alat transportasi.
Permasalahan memang selalu muncul dalam setiap bidang, namun permasalahan perkembangan
transportasi khususnya di Indonesia cukuplah kompleks, karena transportasi merupakan suatu sistem
yang saling berkaitan, maka jika satu masalah yang timbul di satu unit ataupun jaringan akan
mempengaruhi sistem tersebut. Dan berikut merupakan permasalahan dari perkembangan
transportasi di Indonesia.
2.2.1. Polusi
Salah satu hasil dari sistem transportasi yang tidak diinginkan adalah polusi yang ditimbulkan.
Semakin berkembang transportasi, semakin banyak alat transportasi di Indonesia, maka akan
semakin banyak pula polusi yang akan ditimbulkan. Menurut data jasa raharja pada tahun 2007,
transportasi penyumbang polusi sebanyak 23,6 %, dan jika dibandingkan dengan tahun sekarang
(2015) tentunya persentase transportasi sebagai penyumbang polusi akan semakin meningkat
apalagi dengan bertambah banyaknya kendaraan-kendaraan yang memenuhi jalan.
Efek yang paling buruk dari polusi transportasi ini adalah meningkatkan resiko pemanasan
global dan kerusakan ozon.
Permasalahan energi di Indonesia sama seperti yang dihadapi dunia. Jika tidak ada penemuan
ladang minyak dan kegiatan eksploitasi baru, menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya
bahwa cadangan minyak di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 59 tahun, berari jika sekarang
tahun 2015 maka cadangan minyak di Indonesia tinggal mencapai 52 tahun. Apalagi jika
transportasi di Indonesia terus dikembangkan maka, penggunaan minyak di Indonesia setiap
tahunnya pasti akan bertambah banyak, sehingga cadangan minyak di Indonesia bisa dipastikan
kurang dari 52 tahun.
Ketika krisis energi terjadi, maka hal ini akan menimbulkan kelangkaan BBM yang
kemungkinan mempengaruhi harga BBM di pasaran, tentu hal ini akan semakin menyusahkan
masyarakat Indonesia yang didominasi oleh kalangan menengah ke bawah, dan kenaikan harga
BBM juga akan mempengaruhi harga kebutuhan rumah tangga lainnya.
2.2.3. Kemacetan
Kemacetan merupakan salah satu masalah yang dinilai paling mengganggu kenyamanan
pengguna transportasi darat, kemacetan dapat mengurangi efektifitas kerja maupun kegiatan
masyarakat, memperlambat manusia untuk melakukan aktifitas, meningkatkan polusi udara,
serta merupakan pemborosan bahan bakar yang semakin hari semakin menipis. Kemacetan lalu
lintas di jalan raya disebabkan ruas-ruas jalan sudah tidak mampu menampung luapan arus
kendaraan yang datang serta luasan dari jalan tersebut tidak seimbang dengan jumlah kendaraan
yang melintas, itu juga disebabkan karena jumlah kendaraan yang terus meningkat setiap
tahunnya.
Hal ini terjadi, juga karena pengaruh hambatan samping yang tinggi, sehingga mengakibatkan
penyempitan jalan ruas jalan, seperti : parkir di badan jalan, berjualan di trotoae dan badan jalan,
pangkalan becak dan angkitan umum, kegiatan sosial yang menggunakan badan jalan, serta
adanya masyarakat yang berjalan di badan jalan, ditambah lagi tingginya aksebilitas kegunaan
lahan di sekitar sisi jalan tersebut.
Perkembangan transportasi yang terus meningkat juga mengakibatkan kecelakaan lalu terus,
menurut data kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa sepanjang tahun lalu jumlah
korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 31.234 jiwa. Kerugian
ekonomi yang diderita akibat kecelakaan yang menelan korban jiwa mencapai Rp.35,8 triliun.
a. Faktor manusia
Faktor manusia sebagai pengemudi merupakan faktor yang paling dominan dalam
kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-
rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan
terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau
pura-pura tidak tahu.
b. Faktor kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungsi
sebagaimana seharusnya, kelelehan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan patah,
peralatan yang sudah aus tidak di ganti dan berbagai penyebab lainnya.
c. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Faktor lingkungan yang
sering terjadi karena jalanan basah disebabkan hujan, banyak jalan yang berlubang
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota yang pesat tanpa diikuti dengan pengadaan
sistem transportasi yang memadai untuk ukuran kota itu merupakan bentuk besarnya
permintaan daripada penawarannya, sebaliknya, cepatnya pertumbuhan sistem transportasi
yang tidak sesuai dengan ukuran perkembangan suatu kota, merupakan wujud penawaran lebh
besar dari pada permintaan untuk transportasi.
Kondisi-kondisi yang telah disebutkan itu akan berakibat pada timbulnya permasalahan-
permasalahn baru dalam sistem transportasi maupun permasalahan perkotaan pada umumya.
Tarsito (1997:92)
Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan berbagai permaslahan yang ada
pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan penduduk akan meningkatkan tingkat kebutuhan
masyarakat, termasuk kebutuhan transportasi. Penduduk akan melakukan mobilitas setiap
waktunya, mobilitas yang dimaksud tidak hanya sekedar perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lain, namun mobilitas ini lebih ditekankan pada mobilitas yang dimaksudkan adalah
pergerakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan hidup. Jadi pada intinya, ledakan penduduk
akan memicu peningkatan kebutuhan akan alat transportasi atau fasilitas transportasi.
Perkembangan trasnportasi yang terjadi terus menerus tentunya memerlukan lahan dan juga
bahan yang sering kali di ambil dari alam. Contoh, ketika ada pembuatan jalan raya baru, maka
pesawahan ataupun juga hutan yang biasanya dijadikan tempat atau lahan pembuatan jalan raya
tersebut yang mengakibatkan penggundulan hutan dan semacamnya. Juga pembuatan sarana
lain seperti terminal tentunya membutuhkan lahan yang cukup luas, dan biasanya juga
pesawahan ataupun hutan yang seringkali menjadi lahan pembuatannya.
Hal ini juga tentunya akan berdampak negatif kepada hal yang lainnya juga seperti menjadi
kurangnya resapan air ketika hujan yang menyebabkan lingkungan menjadi terendam air atau
banjir, tanah longsor dan terjadinya bencana alam yang lain. Semakin terus-menerusnya
transportasi dikembangkan dan alam yang menjadi korban, maka tidak menutup kemungkinan
kalau sumber daya alam di Indonesia semakin berkurang.
a. Penggunanan sumber daya terbarukan pada tingkat yang lebih rendah ari tingkat
regenerasinya;
b. Penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat
pengembangan sumber daya alternatif yang terbarukan.
a. Menjadi akses utama yang dibutuhkan oleh individu dan masyarakat agar keamanannya
lebih terjaga, manusiawi, tidak mencemari lingkungan, dan memberikan keadilan baik di
dalam maupun antar generasi;
Sistem transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang
berbasis pada penggunaan angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada
penggunaan kendaraan pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan merupakan tatanan baru
sistem di era globalisasi saat ini.
b. Mengurangi kemacetan
Generasi mendatang pastinya masih membutuhkan lengkungan alam yang sehat, udara
yang bersih dan ketersediaan kebutuhan alam yang cukup. Hal ini tidak akan bisa diwujudkan
apabila manusia yang hidup saat ini tidak menjaga lingkungan serta kualitas alam.
Perencanaan yang diharapkan tentu merupakan perencanaan yang cerdas, yang tidak hanya
mementingkan aspek transportasi, menempatkan transporrtasi sebagai satu sistem yang
harus dilaksanakan dengan baik dan bisa mengesampingkan aspek-aspek yang lain.
Dengan electronic roadpricing, pengguna kendaraan pribadi akan dikenakan biaya jika mereka
melewati satu area yang macet pada periode waktu tertentu. Pengguna kendaraan pribadi
akhirnya harus menentukan apakah akan meneruskan perjalanannya melalui area tersebut
dengan membayar sejumlah uang atau mencari rute yang lain.
Biaya yang dikenakan juga bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada pengguna
kendaraan pribadi bahwa perjalanan mereka dengan kendaraan pribadi mempunyai konstribusi
terhadap kerusakan lingkungan dan kerugian kepada masyarakat yang tidak menggunakan
kendaraan pribadi. ERP diharapkan mampu mengurangi perjalanan dengan kendaraan pribadi
dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu, terutama pada jam-jam sibuk.
Dalam konteks perencanaan kota, konsep ini bertujuan sebagai upaya peningkatan fasilitas
bagi komunitas bersepeda, pejalan kaki, fasilitas komunikasi maupun penyediaan transportasi
umum massal yang murah dan ramah lingkungan. Contoh penerapan green transportation adalah
penerapan bahan bakar untuk kendaraan bermotor yang ramah lingkungan :
a. Ethanol
Ethanol merupakan alkohol cair dengan bilangan oktana yang tinggi dan mampu
menggantikan bensin. Ethanol diproduksi dari sumber daya alam yang dapat dipebaharui
seperti jagung di Amerika Serikat dan tebu di Brazil. Menurut studi yang ada, ethanol lebih
menguntungkan terhadap lingkungan yang bersih dibandingan dengan bensin premium. Bila
produksi etanol sebagai bahan bakar alternatif pengganti bensin semakin digenjor, maka
impor bensin akan menurun. Di satu sisi, pemerintah bisa melakukan penghematan, tentu saja
harus disertai riset soal pengembangan produk otomotif berbahan bakar etanol.
b. Bioetanol
Bioetanol adalah bahan bakar nabati yang tak pernah habis selama matahari masih
memancarkan sinarnya, air tersedia, oksigen berlimpah, dan kita mau melakukan budidaya
pertanian. Sumber bioetanol dapat berupa singkong, ubi jalar, tebu, jagung, sagu, aren, nipah,
kelapa dan padi. Sumber bioetanol yang cukup banyak dikembangkan di Indonesia adalah
singkong, karena singkong merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia, selain itu
harganya juga relatif terjangkau. Langkah ini selain akan menguntungkan pemerintah yang
dapat mengurangi pengeluaran dana negara untuk mengimpor BBM atau memberi subsidi
untuk BBM, juga akan menguntungkan petani singkong yang pendapatannya tidak terlalu
tinggi.
- BBG memiliki beberapa keunggulan terhadap BBM, antara lain kaena cadangan gas
bumi relatif masih cukup besar dan biaya pengadaan lebih murah dari BBM.
d. Elpiji
Selain BBG, kini telah dikembangkan pula Elpiji untuk bahan bakar kendaraan bermotor,
ini merpukan bahwa trend bahan bakar tranportasi dimasa mendatang mengarah semakin
jelas, yakni bahan bakar yang tidak mencemari lingkungan. Negara yang paling mencolok di
bidang pengembangan Elpiji untuk kendaraan bermotor di dunia selain negeri Kincir Angin
adalah Selandia Barum Italia, Jepang, Belgia, Kanada, Australia, dan Spanyol. Negara – negara
ini telah cukup lama berkecimpung di bidang pengembangan Elpiji untuk kendaraan bermotor.
e. Biogas
Kotoran ternak dapat dipergunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan. Lewat proses fermentasi, limbah yang baunya merangsang itu dapat dirubah
menjadi biogas. Energi biogas mempunyai kelebihan dibanding nuklir atau batu bara, yakni
tak beresiko tinggi bagi lingkungan. Selain itu, biogas tak memiliki polusi tinggi sehingga
lingkungan pun makin terjaga.
Namun sayangya, pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas ini masih kalah populer
jika dibandingkan pupuk tannaman dari kotoran tersebut. Padahal dengan teknologi biogas,
kandungan zat-zat alami yang terdapat pada kotoran ternak dapat dipakai untuk memenuhi
kebutuhan energi yang kian meningkat. Hal ini dikarenakan biogas bisa dipakai untuk apa
saja. Mulai dari memasak, lampu penerangan, transportasi hingga keperluan lain yang perlu
energi. Apabila biogas telah diaplikasikan secara luas masalah mengenai kekurangan
pasokan energi bisa dihindari. Dan urusan lingkungan bisa teratasi
f. Biodiesel Sawit
Beberapa jenis minyak tumbuhan seperti minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak
sawit juga telah diteliti untuk digunakan langsung sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
Beberapa negara Eropa dan merika Seerikat telah mengembangkan dan menggunakan
bahan bakar dari minyak tumbuhan yang telah dikonversi menjadi bentuk metil ester asam
lemak yang disebut dengan biodiesel.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah berhasil mengembangkan palm biodiesel dari
minyak sawit mentah (CPO), Refined Bleached Deodorised Palm Oil (RBDPO) dan fraksi –
fraksi seperti stearin dan olein serta minyak inti sawit. Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) yang
merupakan hasil samping dari pabrik minyak goreng maupun minyak goreng bekas dari
industri rumahan juga telah dikembangkan oleh PPKS sebagai bahan baku pembuatan palm
biodiesel.
Dibalik permasalahan yang ada dari perkembangan transportasi di Indonesia, tentunya ada
beberapa manfaat atau dampak positif dari berkembangnya transportasi di Indonesia ini, berikut
adalah manfaat dari perkembangan transportasi :
Dengan menggunakan alat transportasi modern. Jarak antara tempat A dan tempat B dapat
ditempuh dengan cepat dan mudah. Contohnya dengan mobil ataupun motor. Dengan adanya
alat transportasi modern, jarak antara rumah dan sekolah bisa ditempuh dengan waktu beberapa
menit saja. Dahulu jarak rumah dan sekolah bisa ditempuh selama berjam-jam dengan berjalan
kaki, kini dengan adanya alat transportasi modern, jarak kedua tempat bisa ditempuh dengan
waktu yang singkat dan sangat mudah
Dengan menggunakan alat transportasi modern, pengiriman barang menjadi lebih mudah dan
cepat sampai di tempat tujuan. Contohnya pengiriman barang dari satu negara ke negara lain.
Dahulu butuh waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk mengirimkan sebuah atau
beberapa barang dari satu negara ke negara lain menggunakan kapal laut sederhana. Kini dengan
adanya pesawat terbang, pengiriman barang tersebut akan sangat cepat hanya beberapa hari
saja
2.4.3. Pariwisata
Dahulu tempat – tempat menarik hanya menjadi impian semata untuk menuju atau pergi
kesana karena kendala jarak yang jauh dan juga butuh waktu yang lama untuk sampai kesana dan
juga faktor-faktor lain yang dapat menghambatnya menuju kesana. Dengan menggunakan alat
transportasi modern, misalnya dengan menggunakan pesawat terbang ataupun kereta api,
perjalanan menuju tempat-tempat yang menarikpun akan jauh lebih cepat, terasa dekat dan jauh
lebih menyenangkan dan juga efisien waktu dan tenaga.
Contoh ketika kita ingin pergi dari Tasikmalaya menuju ke Aceh. Dengan menggunakan
pesawat terbang, perjalanan akan menjadi singkat dan tak menguras tenaga yang berlebihan.
Dan karena alat transportasi modernpun, tempat-tempat menarik akan banyak dikunjungi para
pelancong-pelancong, baik lokal maupun internasional hingga tempat tersebut menjadi tempat
pariwisata karena mudahnya akses menuju kesana
Dengan adanya transportasi modern, dapat membuka berbagai peluang usaha misalnya
membuat produk alat transportasi, menyewakan alat transportasi dan peluang usaha lainnya,
sehingga dapat memperkecil angka pengangguran.
Contohnya seperti di daerah Cianjur, banyak masyarakat yang menyewakan mobil untuk
keperluan jalan-jalan dan yang lainnya. Contoh lain juga di Indonesia kini sudah banyak industri
– industri pembuatan alat transportasi modern. Salah satu industri sparepart di Indonesia adalah
PT. Astra Honda Motor (AHM), PT. AHM sampai saat ini sudah memproduksi banyak alat-alat
transportasi yang dibutuhkan masyarakat
Selain itu menurut Rustian Kamaludin (1986), manfaat transportasi dapat di bagi ke dalam dua
bagian yaitu :
Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu barang atau
komoditi yangdiciptakan dan mengangkutnya dari suatu tempat ke tempat lainnya yang
mempunyai nilai kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah dimana barang tersebut
mempunyai nilai kegunaan yang lebih besar yang biasanya diukur dengan uang (interens of
money)
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Permasalahan yang timbul dari perkembangan transportasi sampai saat ini memang masih
belum sepenuhnya teratasi, namun tetap pemerintah dan masyarakat jangan cuma diam saja,
melainkan harus tetap berusaha mengatasi berbagai permasalahan yang ada, salah satunya
dengan merealisasikan berbagai penanganan seperti green transportation dan lain-lain agar
transportasi bisa terus berkembang dan lingkungan pun tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
- - Kristianto, 2009, makalah plsbt “transportasi darat” - https://krizi.wordpress.com/tag/masalah-
transportasi--di-indonesia/. Di akses pada tanggal 17 Oktober 2015