Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM 5

MODIFIKASI TUMBUHAN
A. Luaran Praktikum
Luaran dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal dan membedakan berbagai
modifikasi yang terjadi pada tumbuhan menggunakan contoh-contoh tumbuhan, meliputi bentuk-
bentuk modifikasi batang, daun dan salah satu modifikasi stamen pada bunga.

B. Materi
Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang
(kaulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut
dikelompokkan dalam kormofita. Organ lain pada tumbuhan dapat dipandang sebagai turunan
(derivat) dari salah satu atau dua organ pokok. Susunan organ pokok tumbuhan dapat berubah
dan berkembang menjadi struktur baru, sebagai adaptasi terhadap lingkungannya. Perubahan ini
disebut metamorfosis tumbuhan. Karena tumbuhan merupakan individu tidak bergerak, maka
istilah metamorfosis diganti menjadi modifikasi tumbuhan (Rosanti, 2013). Berikut merupakan
penjelasan dan beberapa modifikasi dari tumbuhan.
1) Batang
Batang disebut sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Sebagian besar batang terletak di atas
tanah, tetapi ada pula batang yang terdapat di dalam tanah. Penggolongan modifikasi batang
berdasarkan letak tumbuhnya dapat dilihat pada bagan berikut.

Gambar 1 Bagan Penggolongan Modifikasi Tumbuhan Berdasarkan Letak Tumbuh


(Sumber: https://www.biologydiscussion.com/plants/modifications-of-stem-explained-with-diagram/6222)
Pada praktikum ini, modifikasi batang tumbuhan yang dibahas antara lain:
a. Sulur (Cirrhus)
Sulur merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk spiral dan berguna untuk
membelit benda-benda yang disentuhnya serta untuk memanjat (tipe habitus liana).
Umumnya sulur merupakan modifikasi dari cabang dan secara tipikal ditemukan pada
tumbuhan berhabitus liana.

Gambar 2 Sulur pada Passiflora vitifolia


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
b. Rhizoma (Rimpang)
Rhizoma adalah batang yang merambat di dalam tanah (underground) secara horizontal
(Simpson, 2006). Karena merupakan modifikasi dari batang, sifat-sifat batang juga
nampak pada rimpang, seperti beruas-ruas, berbuku-buku (ada nodus dan internodus),
berdaun tipe sisik (scale), mempunyai kuncup, dan terkadang muncul di atas tanah
(Tjitrosoepomo, 1989). Fungi rhizome antara lain:
- sebagai tempat penimbunan makanan
- sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif, karena dari ujung rhizoma dapat
tumbuh tumbuhan baru (Haryani, 2012)
Gambar 3 Rhizoma pada Zingiber officinale (jahe)
(Sumber: https://depositphotos.com/73308999/stock-photo-zingiber-ginger-plant.html dan
https://cdn.britannica.com/95/172895-050-69C255EE/portion-Ginger-ginger-root-stem.jpg)

c. Stolon (geragih)
Pada beberapa tumbuhan, batang tumbuh mendatar tidak di bawah permukaan tanah,
melainkan di atas permukaan tanah (menjalar di permukaan tanah). Batang yang
demikian itu disebut stolon. Stolon memiliki struktur yang berbeda dengan rhizoma,
ruas-ruas pada stolon lebih panjang dan berdiamater lebih kecil. Pada setiap buku dari
stolon biasanya terdapat akar dan daun. Daun-daun pada stolon jarang sekali
termodifikasi menjadi sisik. Stolon (Geragih) merupakan modifikasi batang yang
tumbuh menyamping dan di ruang-ruasnya tumbuh calon tanaman baru (Haryani, 2012).

Stolon

Stolon

Gambar 4 Stolon pada Fragaria sp. (stroberi)


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
d. Duri (thorn) pada batang
Akar,daun dan batang dapat termodifikasi menjadi duri. Duri pada batang disebut thorn
dan berfungsi menjadi alat pelindung tumbuhan dari musuh, salah satunya hewan
herbivora. Duri pada batang berbentuk runcing dan tajam dan dapat ditemukan pada
Euphorbia milii, Duranta sp.,dan Rosa spp. (beraneka spesies mawar).

Gambar 5 Duri pada batang Euphorbia milii


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
e. Filocladium (phylloclade)
Pada xerofit (tanaman yang hidup di lingkungan kering), daun bermodifikasi menjadi
sisik/duri untuk mengurangi transpirasi. Hal ini menyebabkan fotosintesis tidak lagi
optimal dilakukan di daun, sehingga batang induk bermodifikasi menjadi struktur pipih
berwarna hijau untuk fotosintesis. Modifikasi pada batang ini disebut filocladium,
seperti pada Casuarina spp. dan Equisetum debile.

Filocladium Daun sisik


Daun sisik
Gambar 6 Filocladium pada Casuarina spp.
(Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1e/Equisetoid_twigs.jpg,
https://www2.palomar.edu/users/warmstrong/arbimg6b.htm)

f. Cladofil (cladophyll atau cladode)


Cladofil adalah modifikasi batang untuk fotosintesis. Stuktur tebal pada cladofil
berfungsi untuk menyimpan air dan warnanya yang hijau digunakan untuk membantu
fotosintesis. Dapat dikatakan bahwa modifikasi cladofil ini merupakan filocladium yang
muncul pada famili Cactaceae (kaktus). Cladofil menggantikan fungsi daun pada kaktus
untuk berfotosintesis. Hal ini dikarenakan daun pada kaktus bermodifikasi menjadi duri
untuk mengurangi penguapan.

Gambar 7 Cladofil pada Echinopsis sp.(Famili Cactaceae)


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
2) Daun
Daun (bahasa latin: folium) merupakan alat fotosintesis untuk menghasilkan bahan yang
dibutuhkan tumbuhan bagi kelangsungan hidupnya. Daun juga dapat temodifikasi menjadi
beberapa bentuk, antara lain:
a. Spina phyllogenum atau leaf spine (duri pada daun)
Perubahan daun menjadi duri biasanya diakibatkan karena lingkungan yanng panas,
sehingga untuk mengurangi penguapan yang keluar dari daun (transpirasi), maka daunnya
akan mereduksi. Duri daun banyak ditemukan pada famili Cactaceae dan disebut sebagai
areole, berikut adalah contoh areole pada Echinopsis sp.

Gambar 8 Areole pada Echinopsis sp. (Famili Cactaceae)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi dan Simpson, 2006)

b. Stipula (daun penumpu)


merupakan helaian daun kecil dekat pangkal tangkai daun,untuk melindungi kuncup
muda. Stipula ini banyak ditemukan pada famili Fabaceae maupun Moraceae.
Pangkal
tangkai
daun

Gambar 9 Stipula pada Ficus spp. (famili moraceae)


(Sumber: dokumentasi pribadi)
c. Braktea
Merupakan daun yang bermodifikasi bentuk atau warna dan berfungsi sebagai pelindung
bunga. Warna braktea yang biasanya cerah dan beragam, menyebabkannya sering
diangggap sebagai mahkota bunga, tetapi jika di amati lebih dekat, braktea memiliki
tulang-tulang daun yang jelas dan bertekstur seperti sisik. Braktea dapat ditemukan pada
Bougainvillea spp.

Gambar 10 Braktea pada Bougainvillea glabra


(Sumber: dokumentasi pribadi)
d. Spatha
merupakan selembar daun pelindung besar yang menyungkup dan melindungi bunga
majemuk/perbungaan dari sekelompok tumbuhan. Biasanya terdapat pada famili
Arecaceae (aren-arenan) dan Araceae (talas- talasan). Pada gambar 11 berikut, spatha
(berwarna putih) melindungi perbungaan majemuk yang disebut spadiks (berwarna putih
kekuningan).

Gambar 11 Spatha pada Spathiphyllum wallisii (family Araceae)


(Sumber: https://www.kalliergeia.com/wp-content/uploads/2018/11/4.-Spathiphyllum-wallisii-Peace-
Lily-the-Flower-of-the-Plant.jpg)
e. Epicalyx
Merupakan sekelompok braktea yang menyerupai kelopak dan letaknya persis di bawah
kelopak asli (calyx). Epicalyx banyak ditemukan pada famili Malvaceae.

epicalyx

calyx

Gambar 11 Braktea pada Hibiscus rosa-sinensis (famili malvaceae)


(Sumber: dokumentasi pribadi)

f. Involukrum
Merupakan sekelompok braktea yang menempel pada suatu perbungaan. Pada
gambar 12 berikut, involukrum yang berwarna hijau dan perbungaan tersusun
melingkar di tengah (disebut perbungaan kapitulum. Lebih jelasnya, akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya).
).

involukrum

Gambar 12 Involukrum pada Helianthus annuus (family asteraceae)


(Sumber: dokumentasi pribadi)
g. Filodium
Merupakan modifikasi petiole/rachis berkembang melebar menjadi seperti lamina
(helaian daun). Filodium dapat ditemukan pada Acacia spp. Pada gambar 13 berikut,
Acacia melanoxylon yang awalnya berdaun majemuk bipinnatus berubah lamina-
lamina, yang disebut filodium.
Gambar 13. Kiri = gambar daun Acacia melanoxylon yang bermodifikasi menjadi
filodium. Kanan = tahapan perubahan daun bipinnatus pada Acacia spp. menjadi filodium.
(Sumber:https://keyserver.lucidcentral.org/weeds/data/media/Images/acacia_melanoxylon/acaciamelanoxylon
44.jpg dan http://img.brainkart.com/extra3/ex3fKXq.jpg)

3) Petaloid Staminodes pada Bunga Canna


Stamen (benang sari) dapat bermodifikasi menjadi bentuk yang menyerupai petal (mahkota
bunga). Modifikasi ini disebut petaloid staminodes. Berikut merupakan contoh petaloid
staminodes pada Canna generalis.

Gambar 15. Petaloid staminodes pada Canna generalis


(sumber: Simpson, 2006)
Referensi
Haryani, T.S. 2012. “Organo Nutritivum (daun, batang dan akar)”. www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/PEBI4312-M1.pdf.

https://www.cactus-art.biz/note-
book/Dictionary/Dictionary_C/dictionary_cladodes.htm#:~:text=A%20cladode%20is%20a%20
stem,that%20looks%20like%20a%20leaf.&text=Cladodes%20are%20not%20leaves%20but,wel
l%20as%20to%20reduce%20transpiration.

https://www.slideshare.net/arohipatel583/stem-characteristics-functions-and-modifications

Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Simpson, Michael G. 2006. Plant Systematics. USA: Elsevier

Tjitrosoepomo , Gembong, 1989. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada,. Press.


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai