Anda di halaman 1dari 11

MODIFIKASI DAUN, BATANG, DAN AKAR

A. Modifikasi Daun
Modifikasi daun adalah variasi pada daun yang terjadi sebagai akibat adanya reduksi
atau penambahan jaringan-jaringan tertentu selama perkembangannya karena faktor
kegiatannya daun itu sendiri atau oleh lingkungan. Modifikasi daun berkaitan erat dengan
adaptasi yang bertujuan untuk mempertahankan hidupnya.
Menurut Rachmawati et al.(2014) ada beberapa macam modifikasi pada daun,yaitu
sebagai berikut:
1. Duri (spina phyllogenum)

Duri merupakan organ aksesori dan berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari
pemangsa (serangga maupun herbivora) dan dapat mengurangi penguapanair yang
dapat berasal dari modifikasi daun atau merupakan organ aksesori sejati. Daun yang
termodifikasi menjadi duri umumnya dapat ditemukan pada suku Cactaceae,
contohnya pada kaktus (Opuntia sp.). Fotosintesis pada kaktus diambil alih oleh
batang atau yang sering dikenal dengan sebutan phyllocladodium.

2. Sulur (tendril)

Beberapa spesies memiliki daun-daun dengan berbagai adaptasi yang memungkinkan


daun-daun tersebut melakukan fungsi sebagai pendukung dengan cara memodifikasi
diri menjadi sebuah sulur. Pada konteks ini, sulur tersebut membantu tumbuhan
untuk mengaitkan diri pada objek tumpuan atau tumbuhan lain pada saat tanaman
tumbuh. Contoh tanaman yang daunnya termodifikasi menjadi sulur ialah Smilax
rotundifolia.
3. Sisik (cataphyll/scale)

Daun yang termodifikasi menjadi sisik dapat dibuktikan dengan cara melihat adanya
tunas aksilar pada ketiak daun atau sisik tersebut, susunannya seperti letak daun pada
umumnya. Sisik tersebut mengering apabila tumbuhannya telah dewasa.
Fotosintesisnya serupa dengan duri, diambil alih oleh batang.Umumnya ditemukan
pada suku Cassuarinaceae, Equisetaceae dan tanaman tanaman yang memiliki
rhizoma. Contohnya ialah cemara laut (Cassuarina equisetifolia).

4. Brakte (bractea)

Brakte atau daun pelindung adalah daun termodifikasi yang mengelilingi sekelompok
bunga. Brakte memiliki struktur yang khas dan peruratan yang berbeda pada
umumnya berwarna hijau namun ada juga brakte yang berwarna mencolok sehingga
seringkali disangka petal. Warna cerah semacam ini berfungsi untuk memikat
serangga penyerbuk. Contoh tanaman ini ialah bunga kertas(Bougainvillea
spectabilis).

5. Seludang bunga (spatha)


Spatha atau seludang bunga merupakan daun yang termodifikasi menjadi sebuah daun
pelindung besar yang menyungkup bunga majemuk dari sekelompok tumbuhan, biasanya
dari suku aren-arenan (Arecaceae) dan suku talas-talasan (Araceae).Seludang bunga ini
biasanya melindungi tongkol bunga (spadix). Contoh tanaman ialah bunga lili
(Spathiphyllum).

B. Modifikasi Batang
Batang yang bentuknya berubah disebut batang yang telah mengalani modifikasi. Batang
dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti
menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis.Pada batang, buku adalah tempat
melekatnya daun pada batang, dan batang diantara 2 daun berurutan disebut ruas. Kuncup
yang terletak pada ujung batang disebut kuncup terminal. Bersama kuncup aksilar,
kuncup terminal akan menentukan bentuk dari percabangan. Beberapa modifikasi batang
menurut Meutia(2017) antara lain:
1. Stolon / Geragih

(Sumber: Nursaptia, 2015)

Stolon adalah batang horizontal panjang yang menjalar di atas atau dalam tanah
maupun air. Pada buku-buku batangnya tumbuh tunas dan membentuk akar. Setelah
beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu
membengkok ke atas membentuk individu baru. Cabang yang demikian itu
dibedakan menjadi :
 Cabang yang Merayap di Atas Tanah
Misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica) dan arbei
(Fragrariavesca)
 Cabang yang Merayap di Bawah Tanah
Misalnya teki ( Cyperus rotundus )
 Cabang yang Merayap di Bawah Air
Dapat dijumpai misalnya pada eceng gondok ( Eichornia crassipes ).
2. Rhizoma/ Rimpang

(Sumber: Nursaptia, 2015)

Rimpang adalah batang di bawah tanah yang tumbuh horisontal dan biasanya
bercabang, berbuku, beruas, daun yang melekat pada buku berbentuk sisik yang
tipis seperti selaput dan warnanya tidak hijau. Rimpang . Rimpang merupakan
tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan, contohnya antara lain pada tanaman
tasbih(Canna edulis Ker), kerut (Maranta arundina L) dan lengkuas (Alpinia
galanga)
Rimpang merupakan organ modifikasi batang bukan akar dengan ciri sebagai
berikut:
 berdaun, tetapi daun melekat pada buku, telah menjelma menjadi sisik-sisik
yang tipis seperti selaput dan tidak hijau.
 Mempunyai kuncup-kuncup
 Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, kadang ke atas dan muncul ke
tanah.

3. Umbi Batang

Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas


khusus seperti menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis. Umbi batang
merupakan salah satu bentuk modifikasi batang yang berguna untuk menyimpan
cadangan makanan. Umbi batang merupakan pembengkakan batang yang di
dalamnya terdapat jaringan yang digunakan untuk menyimpan zat cadangan
makanan. Ciri dari umbi batang adalah :
• Berada di bawah permukaan tanah
• Terdapat tunas
• Batang menebal namun tidak tertutup daun sisik
• Buku pada kuncup tiap ketiak tetap tampak .
Contoh dari umbi batang adalah Kentang ( Solanum tuberosum ). Pada pangkal
batang kentang diatas tanah, tumbuh sejumlah geragih yang memasuki tanah dan
menjadi panjang. Di saat kegiatan meristem apeks di ujung geragih terhenti
sehinnga tidak bertambah panjang. Sebagian tumbuh menjadi umbi kentang.
Perbanyakan vegetative dapat dilakukan dengan menanam sebagian batang dengan
tunas ketiaknya.

4. Umbi Lapis

Umbi ini terselubung oleh lapisan luar yang kering dan tipis seperti selaput. Penutup
yang dinamakan tunika, berperan sebagai pelindung terhadap kekeringan dan luka
mekanik terhadap umbi. Sisik berdaging tersusun sebagai lapisan continue dan konsentris
sehingga berstruktur padat. Umbi lapis jika ditinjau asalnya adalah penjelmaan batang
beserta daunnya. Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-
lapis yaitu yang terdiri dari daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging,
merupakan bagian umbi yang menyimpan zat cadangan, sedang batangnya hanya bagian
yang kecil pada bagian bawah umbi lapis itu. Contoh pada bawang merah.

5. Kormus

Terdiri dari batang pendek dan gemuk yang berorientasi vertical dalam tanah dan
diselubungi sisik ( daun ) kering. Kormus dapat menghasilkan anak kormus yang disebut
kormel yang merupakan tunas yang berkembang di ketiak daun pada kormus induk.
Seringkali kormel terdapat di ujung sumbu batang yang tergolong geragih . Pada kormus
dapat dibedakan ruas dan buku. Sebagian besar kormus terdiri dari parenkim yang berisi
cadangan makanan. Pada kormus yang dewasa, dasar daun kering bertahan pada buku-
buku dan menyelubungi serta menutupi kormus. Tutup atau tunika ini melindungi kormus
terhadap luka dan kekeringan. Di setiap buku kormus terdapat kuncup ( tunas ) ketiak.
Contoh tanaman yang berkormus adalah Gladiolus gandavensis.

6. Umbi Semu

Umbi semu atau pseudobulbus sering ditemukan pada tanaman anggrek epifit.
Pseudobulbus ini digunakan untuk menyimpan air.

7. Duri (spina)

Duri merupakan modifikasi dari akar, daun maupun batang. Biasanya duri berbentuk
struktur kecil yang tajam. Menurut asalnya duri dibedakan menjadi duri semu dan duri
sejati. Duri semu bukan merupakan modifikasi tumbuhan. Karena duri ini sebenarnya
hanya merupakan alat tambahan, maka disebut sebagai duri semu. Duri semu merupakan
semacam alat tambahan, hanya menempel pada batang atau tangkai, sehingga disebut
sebagai duri tempel. Biasanya duri tempel mempunyai struktur yang tajam, dan mudah
dilepaskan tanpa menyebabkan luka pada tumbuhan. Duri semu dapat dilihat pada mawar
(Rosa chinesis)
C. Modifikasi Akar
Modifikasi akar menurut Silalahi(2015) yaitu sebagai berikut:
1. Modifikasi dari akar tunggang.
 Fusiform roots : merupakan akar yang sangat tebal di bagian tengah
hingga ke ujung akar. Pada tipe akar ini hipokotil dan akar berfungsi
sebagai penyimpanan cadangan makanan. Sebagai contoh lobak
(Raphanus sativus).
 Conical roots : merupakar akar yang memiliki ketebalan paling besar
dibagian atar dan makin kecil kebagian ujung. Sebagai contoh pada
wortel (Daucus carota).
 Napiform : merupakar akar yang mengelembung dibagian tengah
dan sangat besar dan sangat kecil dibagian ujung. Sebagai contoh
Turnip (Brassica rapa), Sugarbeet.
 Tuberous root : akar yang tidak memiliki bentuk yang tetap dan
dapat membesar atau mengembang pada beberapa bagian akar.
2. Nodulated root : nodul akar terbentuk dari cabang akar yang difikasai
oleh bakteri nitrogen (Rhizobium). Pada umumnya terdapat pada
famili Leguminosaceae seperti kacang-kacangan.

3. Respiratory roots : merupakan akar yang pada umumnya terdapat pada


daerah dengan kadar garam tinggi (halophyte) atau mangrove yang
tumbuh karena kekurangan oksigen. Beberapa cabang dari ujung akar
tumbuh vertikal dan keluar dari dalam tanah. Akar ini disebut juga
sebagai pneumatophores yang berfungsi menangkap oksigen ke dalam
tubuh tumbuhan. Akar ini umumnya dimiliki oleh Rhizophora, Heritiera,
Sonaratia dan tumbuhan mangrove lainnya.
Modifikasi dari akar adventif:
1. Akar adventif sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
 Umbi akar : ketika cadangan makanan disimpan di dalam akar maka
akar menjadi membesar (swollen) dan membentuk kumpulan seperti
pada ubi jalar/sweet potato (Ipomea batata).
 Fasciculated : akar-akar bergelombol membentuk cluster dari
sebelah bawah nodus batang dan berdaging seperti pada Dahlia,
Asparagus.
 Nodulose : pada tipe ini ujung dari akar mebgembang ke arah atas
sepertu pada Melilotus, Curcuma amoda.
 Beaded atau moniliform : akar mengembang ke arah atas seperti
kancingpada tempat-tempat yang berbeda pada interval yang teratur.
Seperti pada Vitis, Momordica (pare), Portulaca.
 Annulated : akar memiliki serangkaian cincin yang memgenbang
seperti pada Psychrotia

2. Stilt roots atau akar penguat: akar ini muncul darii bawah nosus dan
masuk ke dalam tanah. Seperti pada Maize (Zea mays), Sugarcane
(Saccharum officinarum), Pandanus (pandan)
3. Prop root atau pillar roots : akar yang muncul dari cabang-cabang
tanaman dan tumbuh ke arah bawah dan masuk ke dalam tanah. Akar ini
berfungsi untuk menyokong batang seperti pada Banyan.
4. Butteress root; merupakan akar yang muncul dari bagian basal batang
dan menyebar ke arah yang berbeda ke dalam tanah seperti pada Ficus,
Bombax , Terminalia. Akar ini merupakan karakteristik dari tanaman
hutan hujan tropis.
5. Akar pemanjat (climbing roots) merupakan akar yang muncul dari nodus
dan membantu tanaman memanjat. Akar ini banyak ditemukan pada
tanaman Pothos, sirih (Pipie betle), lada (Piper nigrum), dan Techoma.
6. Foliar roots atau epiphyllous roots: merupakan akar yang muncul dari
daun seperti terdapat pada Bryophyllum, Bignonia.
7. Akar penghisap (sucking atau haustorial roots atau parasitic roots) :
merupakan akar yang terdapat pada tanaman parasit. Akar tanaman ini
masuk ke dalam batang tanaman inang dan mengabsopsi nutrisi dari
tanaman inang. Sebagai contoh pada tanaman Dendrophthoe, Cuscuta,
Viscum.

8. Assimilatory roots: marupakan akar yang terdapat di udara pada tanaman


Tinospora dan akar Trapa dan warnanya berubah menjadi hijau,
sehingga berfungsi juga untuk assimilasi.

9. Hygroscopic roots: merupakan akr yang ditemukan pada tumbuhan epifit


khususnya pada anggrek yang berfungsi membantu menyerap uap air
dari atmosfir dengan menggunakan jaringan khusus yang disebut dengan
velamen. Sebagai contoh pada tanaman Orchids, Banda

10. Contractile roots : merupakan akar yang menyusuf hingga 60 – 70% dari
panjang awal dan membawa rgan ke dalam tanah. Sebagai contoh corm
dari Crocus dan Fresia.
11. Root thorns : merupakan akar yang keras, tebal dan membentuk duri
seperti pada Pothos armatus.

Reproductive roots : merupakan akar yang berdaging, atau akar adventif yang
digunakan sebagai organ reproduksi seperti pada sweet potato (Ipomea batata)
dan Dahlia. Akar daun (leaf roots) pada Salvinia, satu daun pada setiap nodus
bermodifikasi menjadi truktur menyerupai akar yang bercabang-cabang ke dalam
air.
Akar Banir Akar Penghisap

Akar adventif pada jagung Bintil akar pada Leguminosaceae

Anda mungkin juga menyukai