Anda di halaman 1dari 9

1

Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University


Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

MODEL PELUANG DAN PROBABILITAS


PENGGUNA JALAN TERHADAP
TARIF TOL CIBITUNG – CILINCING

Penulis: Boby Liyaldi (202144500005), Ahmad Ridwan (202144500008), Nurul Jannah


(202144500010), Adjie Rizky Pramudya (202144500026), Muhamad Ramzy Ar-Rasyid
(202144500028), Muhammad Ikhsan Kandias (202144500030), Ary Dwi Purwanto (202144500034),
Agung Denny Setiawan (202144500049)

ABSTRAK

Salah satu proyek mega jalan tol yang dicanangkan pemerintah adalah Proyek Jalan Tol 16 ruas yang salah satunya adalah rual
Cibitung-Cilincing. Sejalan dengan pembangunan Proyek jalan tol Cibitung-Cilincing, maka faktor tarik jalan tol dan waktu
tempuh sangat diperhitungkan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model peluang pengguna jalan
dalam memilih jalan tol berdasarkan tarif dan waktu tempuh. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner stand
preference kepada pengguna kendaraan pribadi beroda empat di lingkungan masyarakat terdekat. Formulir survei
dikelompokkan menjadi 2 bentuk formulir, yaitu formulir 1 berisi data karakteristik responden dan formulir 2 berisi pilihan
responden terhadap 9 skenario yang diperoleh dari 2 faktor: tarif berdasarkan willingness to Pay (WTP) dan waktu tempuh.
Masing-masing atribut merupakan selisih dalam menggunakan jalan tol dan jalan non-tol. Selanjutnya data yang diperoleh akan
dianalisa fungsi utilitas regresi liniernya dengan model logit dan model probit untuk diketahui nilai perrbandingan peluang
pengguna. Sehingga hasil yang diperoleh merupakan nilai peluang yang hampir sama antara model logit dan probit. Peluang
paling besar terjadi pada Skenario 1 dengan selisih tarif tol dan non-tol Rp. 21.000 dan selisih waktu tempuh tol dan non tol 75
menit. Peluang paling kecil terjadi pada Skenario 9 dengan selisih tarif tol dan non tol Rp. 38.500 dan selisih waktu tempuh tol
dan non-tol 51 menit.

Kata kunci: willingness to pay, logit binomial, probit binomial, stated preference

ABSTRACT

One of mega toll road project which is implemented by the government is the toal road project that consists of sixteen segments
and one of the segmet is Cibitung-Cilincing segment. In line with the Cibitung-Cilincing toll project is being developed, fee and
travel time are very important. Therefore, the objective of research is to find out the opportunity model of road users who will
use tol road by the scenarios of the given toll fee and time. Primary data was obtained by distributing stated preference
questionnaire to road users in the closest community environment. Survey form was rouped into 2: form 1 containing data of
respondent characteristic and form 2 containing respondents’ choice over 9 scenarios which consists 2 factors : fee toll form
Willingness to Pay (WTP) analyzis and travel time. Each of the attributes are the different between tool road and non-toll road.
Then, the data obtained would be analyzed the limier regression utility function using binary logir and provit model to know the
comparative of the road users opportunity value. The result is similar opportunity value between logit and probit model. The
biggest opportunity value occurs when the toll and non-toll fee difference is IDR 21.000 and the toll and non-toll travel time
difference is 75 minutes. The lowest opportunity value occurs when the toll and non-toll fee difference is IDR 38.500 and the toll
and non-toll travel time difference is 51 minutes.

Keywords: Willingness to pay, binomial logit, binomial probit, stated preference


2
Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University
Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

pemerintah. Tol Trans Jawa ini ditargetkan memiliki


I. PENDAHULUAN1 panjang sekitar kurang lebih 1000 km dan akan
membentang sekaligus menyatu dengan enam belas
ruas tol lain. Salah satu ruas tersebut adalah Jalan tol
Cibitung-Cilincing. Dengan adanya jalan tol Cibitung-
P engertian Jalan Tol yaitu jalan umum yang
merupakan bagian dari sistem jaringan jalan
yang penggunanya diwajibkan untuk membayar tarif
Cilincing diharapkan dapat mempermudah akses
transportasi bagi masyarakat yang akan berpergian ke
yang telah ditentukan. Tujuan pembangunan jalan tol Cilincing melalui Cibitung. Sejalan dengan tujuan
adalah menjadikan lalu lintas di daerah yang tersebut, maka faktor tariff jalan tol dan waktu tempuh
berkembang lancar, menunjang pertumbuhan ekonomi merupakan faktor utama seseorang memilih
lewat peningkatan pelayanan distribusi jasa dan barang menggunakan jalan tol. Oleh karena itu tujuan
serta meringankan beban pemeritah dalam hal dana penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai peluang
lewat partisipasi dari pengguna jalan. Proyek pengguna jalan dalam menggunakan jalan tol sesuai
skenario yang telah tersedia dengan model logit dan
Jalan Tol Trans Jawa merupakan salah satu mega probit. Lokasi penelitian berada di lingkungan
proyek pembangunan jalan tol yang dicanangkan masyarakat terdekat

C. Teori Permintaan Transportasi


II. METODE DAN PROSEDUR
Menurut Kanafani (1983), Permintaan akan jasa
Penelitian tentang nilai peluang dan probabilitas transportasi merupakan permintaan turunan (derived
dalam menentukan pilihan dengan model logit dan demand) akibat adanya permintaan lain dan bersifat
probit telah dilakukan sebelumnya. Edy Rahardjo murni sebagai suatu kebutuhan turunan. Ada 4
(2001) melakukan penelitian tentang perbandingan (empat) atribut yang harus tersedia untuk penyediaan
model probit dan logit dalam menghitung peluang transportasi penumpang yaitu: total waktu
dan probabilitas pilihan menggunakan kendaraan
perjalanan, total biaya perjalanan, jadwal yang tepat
pribadi dan angkutan umum, dan dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa model probit lebih akurat dalam dan kenyamanan
menggambarkan perilaku pengguna kendaraan
pribadi dan angkutan umum di Kota Semarang serta D. Teori Willingness to Pay (WTP)
hasil perbedaan ke dua model probit dan logit sebesar
26,48%. Willingness to Pay (WTP) adalah ketersediaan
pengguna untuk mengeluarkan imbalan atas barang
A. Jalan Tol atau jasa yang diterimanya. Pendekatan yang
digunakan dalam analisis WTP didasarkan pada
Menurut undang-undang Republik Indonesia no. 38 preferensi dan persepsi pengguna terhadap tarif dari
tahun 2004 tentang Jalan, Jalan Tol adalah jalan barang atau jasa tersebut. (Briedert, 2005). Dalam
umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan permasalahan transportasi, WTP dipengaruhi oleh
dan sebagai jalan nasional yang penggunaannya
beberapa faktor yaitu: kualitas dan kuantitas jasa,
diwajibkan membayar tol. Sedangkan tol sendiri utilitas pengguna terhadap jasa tersebut serta
adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penghasilan pengguna.
pengguna jalan tol.
E. Metode Stated Preference
B. Tarif Jalan Tol
Metode stated preference adalah metode yang
Prakoso (2011), mendefinisikan tarif sebagai harga menggunakan pernyataan seorang responden
atau biaya yang dikenakan sebagai kompensasi atas mengenai preferensi responden terhadap pilihan
konsumsi suatu barang atau jasa. Sehingga, dalam transportasi untuk mengestimasi fungsi utilitas
jasa transportasi dapat diterapkan tarif untuk
(Kroes dan Sheldon, 1988). Metode Stated
kompensasi atas konsumsi jasatransportasi. Preference secara luas juga banyak digunakan untuk
3
Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University
Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

penelitian mengenai perilaku perjalanan dan secara Bolduc, 1996). Persamaan model ini dapat dilihat
praktik untuk mengidentifikasi respon dalam pada Persamaan (3).
memilih suatu situasi yang belum ada di pasar,
dimana level pada artribut yang ditawarkan oleh
pilihan yang ada dimodifikasi sedemikian rupa.
(3)
F. Analisis Data Stated Preference
Analisis data stated preference digunakan untuk
mendapatkan nilai utilitas. Nilai utilitas diketahui dengan Vin -Vjn = fungsi utilitas pemilihan jalan tol, σ
dengan melakukan pengukuran terhadap atribut- = standar deviasi dan φ = kumulatif distribusi normal
atribut suatu produk yang diprediksikan memberikan
kepuasan produk tersebut, sehingga berfungsi untuk
merefleksikan pengaruh pilihan responden pada I. Koefisien Determinasi
seluruh atribut yang termasuk dalam stated
preference, dan model matematik yang diturunkan Setiap model akan menghasilkan nilai R-kuadrat
dari data stated preference akan mencerminkan yang berbeda. Nilai R-kuadrat yang baik adalah yang
hipotesa dari peneliti. Utilitas biasa didefenisikan mendekati 1. R-kuadrat menunjukkan presentase dari
sebagai kombinasi linier dari beberapa atribut dan total variasi variabel tak bebas yang terjelaskan oleh
variabel yangmempunyai bentuk seperti pada variasi dari variabel- variabel tak bebasnya. Besaran
Persamaan (1) : pseudo-R2, tidaklah benar-benar analog dengan R2
pada model regresi linier, ini karena model regresi
linier sesuai dengan namanya adalah linier
sedangkan model Multi Non Linier yang berbasis
(1) pada choice analysis adalah non linier. Pada
kenyatannya nilai pseudo-R2 pada rentang 0,3
Dengan Un = utilitas pilihan n, ao,…,an = parameter sampai 0,4 dapat dianalogikan dengan nilai R2
model dan xo,…,xn = nilai atribut
sebesar 0,6 sampai 0,8.
G. Model Logit Binomial
J. Nilai Chi-squared (χ2)
M. Aris Supriyanto (2003) mengatakan model logit
Pengujian Chi-squared merupakan uji ketetapan
merupakan salah satu teknil model dalam
model serta kesesuaian data dan digunakan untuk
menentukankomponen utiliti (peluang pemilihan).
menguji hipotesa nol (Ho). Persamaan ini dapat
Persamaan model ini dapat dilihat pada Persamaan
dilihat pada Persamaan (4)
(2).

(4)
(2)

dengan L(β) = nilai likelihood (L) maksimum dan


L(0) = nilai awal likelihood jika semua parameter
dengan Pjt = peluang pemilihan jalan tol, Pjnt =
adalah 0
peluang pemilihan jalan non tol, Ujt = utilitas
pemilihan jalantol, dan Ujnt = Utilitas pemilihan jalan
non tol.
Lalu setelah semua sudah kami tentukan di atas
prosedur pengerjaannya, kami melakui metode
H. Model Probit Biner sebagai berikut:

Model probit merupakan salah satu asumsi logis yang


menunjukkan sejumlah permasalahan yang besar
padakomponen variabel bebas (Ben Akiva dan
4
Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University
Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

A. Pengumpulan Data memilih jalan tol, mungkin memilih jalan tol, ragu-
ragu, mungkin tidak memilih jalan tol, dan pasti tidak
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan memilih jalan. Setelah peneliti mengolah data
selama 14 hari yaitu pada tanggal 21 Mei 2022 – 3 kuesioner, metode linkert tidak menghasilkan utilitas
Juni 2022 dengan mengambil sampel di lokasi yang sesuai dengan syarat statistik. Sehingga peneliti
penelitian yang telah ditentukan serta melakukan kemudian mengubah metode linkert menjadi metode
pilot survey selama 2 hari pada tanggal 21 Mei 2022 Discrete Choice dengan skala jawaban menjadi 2
– 22 Mei 2022. Pada saat melaksanakan pilot survey, buah yaitu: Ya (menggunakan jalan tol) dan Tidak
kuesioner dilaksanakan dengan skala Linkert (tidak menggunakan jalan tol).
variabel ordinal dengan 5 skala jawaban yaitu: pasti
B. Deskripsi Data Responden

Berdasarkan penyebaran kuisioner dari 385 pengguna jalan, karakteristik pengguna jalan berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Pengguna Jalan dengan Karakteristik Pengguna berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 328 85,12

Perempuan 57 14,88

Jumlah 385 100

Berdasarkan penyebaran kuisioner dari 385 pengguna jalan, karakteristik pengguna jalan berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Pengguna Jalan dengan Karakteristik Pengguna berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

23-32 93 24,28

33-42 89 23,24

43-52 112 29,24

53-62 78 19,84
5
Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University
Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

63-72 13 3,4

Jumlah 385 100

Berdasarkan penyebaran kuisioner dari 385 pengguna jalan, karakteristik pengguna jalan berdasarkan pekerjaan
dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Pengguna Jalan dengan Karakteristik Pengguna berdasarkan Pekerjaan

Usia Jumlah Persentase

Wiraswasta 101 26,37

Karyawan Swasta 116 30,29

PNS 85 22,19

Pegawai BUMN 37 9,14

Lainnya 46 12,01

Jumlah 385 100

C. Pengujian Kuesioner masing-masing skenario < nilai tabel R = 0,1005.


Dapat dilihat bahwa nilai corrected item- total
Sebelum peneliti menghitung nilai utilitas pemilihan correlation pada seluruh skenario lebih besar
jalan tol dengan model probit dan logit, peneliti daripada nilai y = 0,1005 sehingga dapat disimpulkan
terlebih dahulu menguji kuesioner dengan Uji bahwa seluruh skenario sudah bagus dan kuesioner
Reabilitas dan Uji Validitas agar mengetahui tingkat layak untuk disebar.
kelayakan kuesioner sehingga menghasilkan data
yang layak untuk dianalisis. Pengujian Reabilitas dan E. Uji Validitas
Validitas kuesioner dilakukan dengan Ms. Excel dan
Dari hasil pengujian diperoleh nilai pada kolom total
SPSS 20.0.
berurutan dari skenario pertama adalah 0,408 ; 0,717
; 0,672 ; 0,648 ; 0,840 ; 0,780 ; 0,655 ; 0,835 ; 0,787.
Kuesioner dikatakan layak apabila nilai total pada
D. Uji Reabilitas
masing-masing skenario < nilai tabel R = 0,1005.
Dapat dilihat bahwa nilai total seluruh skenario lebih
besar daripada nilai y = 0,1005 sehingga dapat
Dari hasil pengujian diperoleh nilai corrected item- disimpulkan bahwa seluruh skenario sudah bagus
total correlation berurutan dari skenario pertama dan kuesioner layak untuk disebar.
adalah 0,312 ; 0,605 ; 0,567 ; 0,525 ; 0,779 ; 0,716 ;
0,527 ; 0,780 ; 0,728. Kuesioner dikatakan layak
apabila nilai corrected item- total correlation pada
6
Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University
Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

F. Pemodelan Pemilihan Rute G. Analisis Selisih Utilitas Jalan Tol

Sesuai dengan data yang telah diperoleh dari survei Persamaan regresi yang dipakai untuk model utilitas
dapat dibuat persamaan untuk model logit binomial Jalan Tol adalah seperti pada Persamaan (5) :
antara melalui jalan tol dan jalan non tol. Persamaan
diperoleh dengan menggunakan model logit U jt jnt
α  β β
1(CjtCjnt ) 2(TjtTjnt )
binomial selisih. Model diperoleh dengan menyusun
peluang dan probabilitas pilihan rute yang dipilh (5)
responden berdasarkan sembilan skenario.
Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan analisis
Dengan Ujt-jnt = model jalan tol terhadap jalan non tol,
regresi berganda yang diperoleh dari transformasi
1 dan 2 = koefisien, Cjt = besar tarif yang berlaku
persamaan model logit dan probit binomial selisih.
pada jalan tol, Cjnt = besar tarif yang berlaku pada
Analisis regresi berganda dilakukan dengan bantuan
jalan non tol, Tjt = waktu perjalanan yang ditempuh
Ms.Excel dan SPSS 20.0.
saat melalui jalan tol, dan Tjnt = waktu perjalanan
yang ditempuh saat melalui jalan non tol.

H. Perhitungan Variabel dan Uji Statistik dengan Model Logit

Sebelum mencari nilai koefisien, dilakukan perhitungan yaitu selisih dari nilai kedua variabel yang digunakan. Nilai
selisih tersebut adalah selisih antara Jalan Tol dan Jalan Non Tol. Sehingga didapat nilai variabel pembentuk logit
binomial UJt – Jnt. Nilai variabel disajikan seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Nilai Variabel Pembentuk Persamaan Logit Binomial Selisih Ujt - Ujnt

Skenario Ca-Cb Ta-Tb

X1 X2

1 21000 40

2 30000 49

3 38500 54

4 21000 30

5 30000 39

6 38500 44

7 21000 16

8 30000 25

9 38500 30
7
Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University
Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

Melalui hasil rekapitulasi pada SPSS 20.0 untuk pemilihan rute Jalan Tol terhadap Jalan Non Tol, didapat nilai
taksiran koefisien regresi modelnya, sehingga didapatkan model utilitas sebagai berikut :

(6)

Square sebesar 0,287. Nilai ini kemudia dianalogkan


I. Uji Statistik Chi-Square
sehingga didapat nilai R2 sebesar 0,58. Sehingga
Dari hasil perhitungan pada program SPSS 20.0, diketahui bahwa presentase pengaruh variabel tarif
didapatkan nilai Chi-Square sebesar 96,268 dengan dan waktu pada model logit ialah sebesar 58%
nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05) sehingga sedangkan 42% dijelaskan oleh variabel lain.
menolak Ho, yang menunjukkan bahwa penambahan
variabel independen dapat memberikan pengaruh K. Uji Overall Percentage
nyata terhadap model, atau dengan kata lain model
Berdasarkan pengujian dengan SPSS 20.0
dinyatakan fit.
didapatkan hasil Overall Percentage sebesar 72,5%.
Hasil Overall Percentage pada analisis ini masuk
J. Uji Koefisien Determinasi
akal dan sesuai dengan syarat statistik. Peneliti juga
Berdasarkan perhitungan menggunakan program melakukan pengujian dengan Ms. Excel dengan hasil
SPSS 20.0, diketahui bahwa nilai Nagelkerke R 72.56%.

L. Perhitungan Variabel dan Uji Statistik dengan Model Probit

Sebelum mencari nilai koefisien, dilakukan perhitungan yaitu selisih dari nilai kedua variabel yang digunakan. Nilai
selisih tersebut adalah selisih antara Jalan Tol dan Jalan Non Tol. Sehingga didapat nilai variabel pembentuk probit
binomial UJt – Jnt. Nilai variabel disajikan seperti pada Tabel 5:

Tabel 5. Nilai Variabel Pembentuk Persamaan Probit Binomial Selisih Ujt - Ujnt

Skenario Ca-Cb Ta-Tb Jawaban Total

X1 X2 Ya Responden

1 21000 40 349 385

2 30000 49 183 385

3 38500 54 98 385

4 21000 30 250 385

5 30000 39 104 385


8
Scientifict Journal of Industrial Engineering of Indraprasta PGRI University
Volume 1 Number 1
DOI: 8 July 2022

6 38500 44 64 385

7 21000 16 205 385

8 30000 25 78 385

9 38500 30 55 385

Melalui hasil rekapitulasi pada SPSS 20.0 untuk pemilihan rute Jalan Tol terhadap Jalan Non Tol, didapat nilai
taksiran koefisien regresi modelnya, sehingga didapatkan model utilitas sebagai berikut :

(7)

Square sebesar 0,287. Nilai ini kemudia dianalogkan


M. Uji Statistik Chi-Square
sehingga didapat nilai R2 sebesar 0,58. Sehingga
Dari hasil perhitungan pada program SPSS 20.0, diketahui bahwa presentase pengaruh variabel tarif
didapatkan nilai Chi-Square sebesar 102,995 dengan dan waktu pada model logit ialah sebesar 58%
nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05) sehingga sedangkan 42% dijelaskan oleh variabel lain.
menolak Ho, yang menunjukkan bahwa penambahan
variabel independen dapat memberikan pengaruh O. Uji Overall Percentage
nyata terhadap model, atau dengan kata lain model
Berdasarkan pengujian dengan Ms. Excel didapatkan
dinyatakan fit.
hasil Overall Percentage sebesar 72,56%. Hasil
Overall Percentage pada analisis ini masuk akal dan
N. Uji Koefisien Determinasi
sesuai dengan syarat statistik.
Berdasarkan perhitungan menggunakan program
SPSS 20.0, diketahui bahwa nilai Nagelkerke R

paling kecil terjadi pada skenario 9 dengan tarif


III. HASIL tertinggi (Rp. 38.500) dan selisih waktu tol dan non
tol lebih kecil (30 menit). Semakin mahal tarif jalan tol
Hasil peluang dan probabilitas dengan model logit dan maka akan semakin kecil peluang dan probabilitas
probit memiliki nilai yang hampir sama. Peluang dan pemilihan jalan tol dan sebaliknya serta semakin besar
Probabilitas paling tinggi terjadi pada skenario 1 perbedaan waktu jalan tol dan jalan non tol maka
dengan tarif terendah (Rp. 21.000) serta selisih waktu peluang dan probabilitas pemilihan jalan tol jugaakan
tol dan non tol lebih besar (40 menit) dan probabilitas lebih besar dan sebaliknya.
9

diketahui nilai perrbandingan peluang pengguna. Sehingga


IV. KESIMPULAN hasil yang diperoleh merupakan nilai peluang yang hampir
sama antara model logit dan probit. Peluang paling besar
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan terjadi pada Skenario 1 dengan selisih tarif tol dan non-tol
selama 14 hari yaitu pada tanggal 21 Mei 2022 – 3 Juni 2022 Rp. 21.000 dan selisih waktu tempuh tol dan non tol 75
dengan mengambil sampel di lokasi penelitian yang telah menit. Peluang paling kecil terjadi pada Skenario 9 dengan
ditentukan serta melakukan pilot survey selama 2 hari pada selisih tarif tol dan non tol Rp. 38.500 dan selisih waktu
tanggal 21 Mei 2022 – 22 Mei 2022. Pada saat melaksanakan tempuh tol dan non-tol 51 menit. Semakin mahal tarif jalan
pilot survey, kuesioner dilaksanakan dengan skala Linkert tol maka akan semakin kecil peluang dan probabilitas
variabel ordinal dengan 5 skala jawaban yaitu: pasti memilih pemilihan jalan tol dan sebaliknya serta semakin besar
jalan tol, mungkin memilih jalan tol, ragu-ragu, mungkin perbedaan waktu jalan tol dan jalan non tol maka peluang
tidak memilih jalan tol, dan pasti tidak memilih jalan. Setelah dan probabilitas pemilihan jalan tol juga akan lebih besar dan
peneliti mengolah data kuesioner, metode linkert tidak sebaliknya.
menghasilkan utilitas yang sesuai dengan syarat statistic,
Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisa fungsi utilitas
regresi liniernya dengan model logit dan model probit untuk
[9] Lestari, Fitri Catur, (2015). “Model Probit dan Logit”. Sekolah Tinggi
Ilmu Statistik. Jakarta
[10] Miro, Fidel. (2005). “Perencanaan Transportasi”. Jakarta: Erlangga.
[11] Ortuzar, Juan de Dios, dan Luis G. Willumsen.(2011). “Modelling
Transport”. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.
REFERENCES [12] Panjaitan, Imelda M. (2012).” Pemodelan Pemilihan Moda Angkutan
[1] Ben-Akiva, M.E dan Bolduc, Denis.(1996). “Multinomial Probit with Penumpang Karya Agung & KBT (Koperasi Bintang Tapanuli)
a Logit Kernel and a General Parametric Specification of The dengan ketetapan Model Probit dan Logit Studi Kasus Medan –
Covariance Structure”. MIT Press. Cambridge, Mass. Balige”.Jurnal Universitas Sumatera Utara.
[2] Ben-Akiva, M.E dan Lerman, S.R.(1985). “Discrete Choice [13] Prakoso, Rendy Wisnu. (2011). “Analisa Tarif Tol dengan Metode
Analysis: Theory and Application to Travel Demand”. MIT Press. Stated Preference Studi Kasus Jalan Tol Jorr II Segmen Cengkareng
Cambridge, Mass. – Kunciran”. Jurnal Universitas Indonesia.
[3] Breidert Christoph. (2005). “Estimation of Willingness to Pay: [14] Rahardjo, Edy. (2001). “Perbandingan Model Probit dan Model
Theory, Measurement, Application”. Deutscher Universitäts-Verlag. Logit Dalam Menghitung Probabilitas Pilihan Menggunaka
[4] Greene, William H. (1997). “Econometric Analysis”. Prentice Hall. Kendaraan Pribadi dan Angkutan Umum”. Jurnal Universitas
University of Michigan. New York. Indonesia.
[5] Hensher, D.A. (1993). “Stated Preference Analysis of Travel [15] Syafi’i. (2010). “Topik Khusus Perencanaan dan Pemodelan
Choices: The State of Practice”. Institute of Transport Studies, Transportasi”. http://sipil.ft.uns.ac.id/ekuliah/login/index.php.
Graduate School of Business, University of Sydney. Diakses pada tanggal 28 September 2016.
[6] Hensher, D.A., Rose, J.M. dan Greene, W.H. (2005). “Applied Choice [16] Tamin, O.Z.(2000). “Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Jilid
Analysis: A Primer”. Cambridge University Press. Cambridge. 1”.ITB Bandung.
[7] Kanafani, Adib K.(1983). “Transportation Deman Analysis”. McGraw [17] Tim Pelaksanaan Pekerjaan ATP – WTP Tol Solo - Ngawi. (2016).
Hill. University Of Michigan. New York “Usulan Teknis ATP WTP PT SNJ”. Surakarta.
[8] Kroes, Eric P. dan Robert J Sheldon.(1988). “Stated Preference
Methods: An Introduction”. Journal Of Transport Econimics and
Policy.

Anda mungkin juga menyukai