Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan magnet. Pada
kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya. Magnet tersebut
biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk tersebut berada dalam
keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatan magnet bumi. Inilah yang dijadikan
dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi berbasis medan magnet yang lain.
Umumnya kompas terdiri dari tiga komponen kompas, yaitu badan kompas, jarum magnet,
dan skala arah mata angin. Badan kompas berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung
komponen utama kompas. Jarum magnet dipasang sedemikian rupa agar bisa berputar bebas
secara horizontal. Skala penunjuk umumnya berupa lingkaran 360° dan arah mata angin.

1.2. Tujuan
Mengkeritik / membandingkan 1 topik dalam 2 buku yang berbeda dalam pelajaran ilmu
ukur tanah

1.3. Manfaat
a. Untuk menambah ilmu dalam mengkritik sebuah buku yang baik
b. Untuk menambah pegetahuan tentang kompas
c. Untuk mengetahui cara menggunakan kompas
d. Untuk mengetahui jenis kompas

1.4. Identitas buku utama


Judul buku : Dasar – dasar pengukuran tanah
Edisi : edisi ketuju
Pengarang : Russel c. Brinker, paul r. Wolt, djoko walijatun
Penerbit : Erlangga
Kota terbit : jakarta
1
Tahun terbit : 1996
Tebal halaman : 310

Identitas buku pembanding


Judul buku : ilmu ukur tanah
Edisi :
Pengarang : IDI SUTARDI
Penerbit :
Kota terbit : Bandung
Tahun terbit : 2007
Tebal halaman : 250

BAB II

ISI BUKU

2.1. Buku Pertama


Kompas

1. Pengantar
Kompas telah dipakai oleh para navigator dan lain-lain selama berabad-abad
menentukan arah. Sebelum diketemukan teodolit kompas dan sextan, kompas
merupakan satu-satunya jalan yang praktis bagi juru-ukur untuk mengukur arah dan
surut horisontal.
2. Teori Kompas
Sebuah kompas terdiri atas sebuah jarum baja bermagnet dipasang pada sebuah
sumbu-putar di titik pusat lingkaran berpembagian skala. Kutub utara dan selatan
magnetik kira-kira berturut-turut pada lintang 76,8°U, bujur 101,5°B, dan lintang
65,4°S, bujur 139,4°T.
3. Deklinasi Magnetik
2
Deklinasi adalah sudut horisontal dari sebuah meridian geografik sebenarnya sampai
ke sebuah meridian magnetik. Navigator menamakan ini variasi kompas; angkatan
bersenjata menggunakan deviasi.
Sebuah garis pada peta atau peta perairan yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai deklinasi sama disebut garis isogonik. Garis yang melalui titik-titik yang
deklinasinya nol dinamakan garis agonik.
4. Keragaman Dalam Deklinasi Magnetik
Perubahan dapat dikategorikan sebagai:
Perubahan Abadi. Dalam melacak kembali garis-garis batas pemilikan lama
yang diukur dengan kompas, perlu memperhitungkan perbedaan deklinasi magnetik di
waktu pengukuran semula dan sekarang. Perbedaan pada umumnya sebagian besar
karena perubahan abadi
Perubahan Harian. Deklinasi jarum magnetik menyebabkan berputar melalui
busur yang rata-rata sekitar 8 menit untuk Amerika Serikat.
Perubahan Tahunan. Putaran berkala ini besarnya di bawah busur 1 menit dan
dapat diabaikan.
Perubahan Tak Beraturan. Gangguan dan badai magnetik yang tak dapat
diramalkan dapat menyebabkan variasi tak beraturan dalam jangka pendek sebesar satu
derajat atau lebih.
5. Gaya Tarik Lokal
Medan magnetik dipengaruhi oleh obyek-obyek bersifat logam dan listrik arus-
searah, keduanya menyebabkan gaya tarik lokal. Gaya tarik lokal terjadi bila sudut-sudut
arah ke muka dan belakang sebuah garis berbeda lebih daripada galat pengamatan biasa.

6. Kompas Juru Ukur

George washington dan ribuan juru-juru lainya menggunakan instrumen jenis ini untuk
mengukur garis-garis tanah yang masiih menentukan penguasaan hak milik dan karenannya
harus ditetapkan kembali. Dengan demikian untuk memahami konstruksi dan sifat-sifatnya.

7. Kompas Kehutanan Dan Geologi

Menentukan suatu jenis kompas yang dipakai oleh para ahli geologi dan U.S. Forest
Service. Alat ini dapat dipakai sebagai instrumen yang di pegang dengan tangan atau didukung
pada sebuah tongkat atau kaki tiga. Cincin (bawah) pengukur sudut di pakai untuk membelok
tegak lurus atau untuk ,emgukur sudut vertikal dengan menempati tepi bidang dasar pada
permukaan dasar.

8. Kompas Brunton

Kompas suku brunton, yang menggabungkan ciri-ciri utama sebuah kompas bidik ,
kompas prismatik, alat sifat datar tangan, dan klinometer. Instrumen ini mudah dan cukup teliti
3
untuk banyak jenis grafik dan pengukurann pendahuluan. Alat ini dapat dipegang tangan atau
dipasang pada sebagai tongkat yacob attau kaki tiga.

Busur klinometri (sudut vertikal), dibagian dalam cincin kompas diberi pmbagian skala
sampai derajat sampai 5 mennit terdekat dengan sebuah nonius pada batang klinometer. Untuk
membaca sudut vertikal atau persentasi gradien kompas dipegang vertikal, tidak horisontal.
Busur lain memberikan persentase gradien baik untuk eleppasi maupun dipresi (junam). Kompas
suku berunton berukuran in dan beratnya kira-kira 8 ons.

9. Masalah-Masalah Khas

Masalah- masalah khas dalam pengukuran dengan kompas memerlukan konversi dari
sudut arah sebenarnya menjadi sudut arah sebenarnya menjadi sudut arah magnetik, sudut arah
magnetik menjadi sudut arah sebenarnya, dan sudut arah magnetik menjadi sudut arah magnetik
untuk deklanasi yang ada pada tanggal yang berbeda.

7.

2.2. Ringkasan buku pembanding

KOMPAS GEOLOGI
Pada umumnya Kompas Geologi adalah sama, walaupun bentuknya berbeda-beda. Bagian-
bagian yang paling utama pada Kompas Geologi ialah : bulatan bidang datar, sebagai alat
pembacaan azimut/arah lapisan batuan, jarum magnit sebagai alat penunujuk untuk menentukan
besarnya azimut, klinometer untuk menunjukan besarnya sudut miring lapisan batuan. Ditinjau
pada cara pembacaan azimutnya Kompas Geologi itu ada 2 (dua) macam :
1. Pembacaan azimut timur. Yang dimaksud dengan pembacaan azimut timur ialah apabila
pembagian skala pembacaan pada lingkaran datar membesarnya pembagian angkanya
dimulai dari kanan ke kiri
2. Pembacaan azimut barat Pembacaan azimat Barat ialah apabila pembagian sekala
pembacaan pada lingkaran datar membesarnya pembagian angkanya dimulai dari kiri ke
kanan

A. Cara Pengontrolan
Sebelum kompas dipergunakan di lapangan terlebih dahulu perlu diteliti kebenarannya.
Yang perlu diteliti antara lain :

4
1. Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh bidang datar dan jarum magnit.
2. Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah Utara Bumi dengan arah Utara Magnit.
3. Cek Kelancaran Putaran Jarum Magnit untuk ini perlu kompas diletakan pada meja yang datar
dan terhindar dari pengaruh besi yang dapat mengganggu jalannya jarum magnit. Sekarang
baca jarum magnit utara berapa azimuthnya. Putar lingkaran 180o, kemudian kunci jarum
magnit. Kembalikan kompas pada kedudukan pertama. Buka jarum magnit kuncinya. Baca
sekarang azimuthnya.
B. Cara Membaca
Kompas dengan lingkaran pembagian 360o. Telah disebutkan dimuka bahwa cara
pembacaan itu ada azimuth Timur dan azimuth Barat. Dalam membaca azimuth selalu
dimulai dari 0 (utara) ke arah bidikan. Pada saat membaca, bukan arah bidikan yang dibaca,
tapi pada jarum magnit utara, berapa angka yang ditunjuk oleh jarum magnit utara itu pada
sekala lingkaran datar. Kalau membaca pada arah bidikan biasanya angka akan tetap
menunjukan 0 (N);
C. Kegunaannya
Kegunaan kompas geologi ini dapat dipergunakan sebagai berikut :
1. Penunjuk arah dari setiap lintasan yang dilalui;
2. Sebagai penunjuk arah lapisan batuan;
3. Untuk mengetahui sudut kemiringan lapisan batuan dan kemiringan tanah.

5
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

3.1. kelebihan buku utama (kompas)


a. bahasa mudah dimengerti
b. memili pengertian – pengertian yang jelas pada bagian – bagian kompas.
kekurangan buku utama (kompas)
a. huruf – huruf dalam buku terlalu kecil sehingga menyulitkan para pembaca
b. tidak adanya rangkuman pada akhir bab
c. kurangnya gambar kompas yang dilampirkan

3.2. kelebihan buku pembanding (kompas geologi)


a. bahasa yang digunakan mudah dimengerti
b. terdapat contoh gambar – gambar pada buku
c. materi lengkap dan lebih ringkas
kekurangan buku pembanding
a. Tidak mempunyai ringkasan pada akhir bab
b. Sampul kurang menarik
6
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Kompas adalah suatu alat penunjuk yang dapat digunakan untuk menetapkan arah,
dimana arah disini adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas. Umumnya kompas
terdiri dari tiga komponen kompas, yaitu badan kompas, jarum magnet, dan skala arah mata
angin. Kompas banyak digunakan oleh para ahli geologi

4.2. SARAN
Semoga CBR ini dapat berguna bagi para pembaca, dan semoga pembaca dapat
memahami kata - kata yang di buat oleh penulis.

7
DAFTAR PUSTAKA
Brinker.c.russell,wolk.r.paul,walijatun djoko.dasar – dasar pengukuran
tanah.jakarta:erlangga.1996

Sutardi Idi.ilmu ukur tanah.bandung:diktat.2007

Anda mungkin juga menyukai