Anda di halaman 1dari 21

Audit insfraktruktur jalan tentang pemahaman rambu lalu-lintas untuk

mengurangi kecelakaan angkutan moda transportasi truk


(Studi Kasus Di Rawan Kecelakaan Data’e Kab. Sidrap)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ii
DAFTAR ISI ii
BAB 1. PENDAHULUAN ii
1.1 Latar Belakang ii
1.2 Tujuan Penelitian ii
1.3 Manfaat Penelitian ii
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ii
2.1 Transportasi ii
2.2 Truck ii
2.3 Keselamatan jalan Raya ii
2.4 Definisi Kecelakaan ii
2.5. Faktor Yang mempengaruhi Kecelakaan lalu Lintas ii
2.6 Lokasi Rawan Kecelakaan ii
2.7 Rambu – Rambu Lalu Lintas ii
2.7 Rambu – Rambu Lalu Lintas ii
2.8 Audit Keselamatan Jalan ii
BAB 3. METODE PENELITIAN ii
3.1 Tempat dan Waktu ii
3.2 Data Primer ii
3.3 Data Sekunder ii
3.4 Penelitian Populasi dan Sampel ii
3.5 Analisa Data ii
3.6 Diagram Alur Penelitian ii
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ii
4.1 Anggaran Biaya ii
4.2 Jadwal Kegiatan ii
DAFTAR PUSTAKA ii
LAMPIRAN ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten sidrap adalah salah satu wilayah yang terletak di bagian barat provinsi
Sulawesi selatan. Daerah yang memiliki luas 1.102,10 km2 (BPS Kabupaten
Sidenreng Rappang 2020); dan mempunyai peran penting dalam perkembangan di
berbagai bidang, salah satunya yaitu di bidang ekonomi. Letaknya yang strategis
membuat daerah ini banyak dilirik oleh pelaku ekonomi. Selain itu posisinya yang
menghubungkan beberapa daerah pemasok barang dan logistic menjadikan
pergerakan transportasi di daerah ini menjadi semakin tinggi. Kondisi topografi untuk
wilayah ini bervariasi, dengan daerah pegunungan tertinggi adalah kecamatan
Wattang pulu, daerah Data,e (RKPD Kabupaten Sidenreng Rappang 201 7); sehingga
perancangan jalan harus menyesuaikan dengan kondisi topografi daerah tersebut.
Jalan poros data’e yang merupakan jalan kolektor, sering dilalui angkutan barang
dikarenakan tingginya permintaan kebutuhan di bidang ekonomi sehingga
menimbulkan beberapa permasalahan, mulai dari kemacetan, maupun kerusakan jalan
akibat tingginya tekanan kendaraan yang melewati daerah ini. Permasalahan-
permasalahan tersebut memicu terjadinya masalah yang lebih kompleks seperti
halnya kecelakaan lalu lintas disebabkan geometric jalan seperti tikungan tajam dan
tanjakan. Kurangnya kesadaran pengemudi dalam berkendara, misalnya tidak
memahami, memperhatikan, dan menaati peraturan lalulintas yang sudah ada, tidak
memiliki kesiapan mental dalam mengemudi atau mengemudi dalam kondisi
kelelahan. Kondisi ketidaksiapan pengemudi dalam berkendara memungkinkan
terjadinya kecelakaan lalulintas di jalan raya
Karenanya upaya yang harus segera dilakukan untuk meminimalkan defisiensi/
penurunan keselamatan infrastruktur jalan adalah inspeksi keselamatan infrastruktur
jalan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan inspeksi keselamatan
infrastruktur jalan berdasarkan Pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan
terhadap penyimpangan geometrik dan pemahaman operator transportasi barang
mengenai rambu lalu lintas terhadap tingkat kecelakaan
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pelaksanaan penelitian ini yang akan dicapai:
1. Untuk mengetahui karakteristik moda transportasi barang yang melintas di
kawasan rawan kecelakaan lalulintas
2. Untuk mengetahui pengaruh geometrik jalan dan pemahaman operator
transportasi barang mengenai rambu lalu lintas terhadap tingkat kecelakaan
1.3 Manfaat Dari Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut
a. Bagi penulis
Penelitian ini dapat digunakan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh di
bangku perkuliahan dan mengaplikasikan dengan kenyataan yang ada, serta
menambah pengalaman dan pengetahuan penulis akan masalah keselamatan
jalan.
b. Bagi lembaga
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi dan masukan serta
informasi bagi lembaga Ditjen Perhubungan Darat dan Bina Marga agar dapat
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di kawasan tersebut
c. Bagi pengemudi kendaraan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengmudi kendaraan
terhadap pentingnya pemahaman rambu lalulistas agar terhindar dari kecelakaan
lalulintas
BAB 2. TINJAUAAN PUSTAKA
2.1 Transportasi
Menurut berbagai pakar di bidang transportasi, ada beragam definisi tentang
transportasi. Menurut kamaluddin (1987) transportasi berasal dari kata latin
tranpotare, dimana tran berarti seberang atau sebelah dan portare berarti mengangkut
atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lain.
Menurut abbas (2008) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang
(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Sedangkan menurut sakti
(2001) transportasi merupakan kegiatan memindahkan atau mengangkut muatan
(barang dan manusia) dari satu tempat ke tempat lain, dari satu tempat asal (origin) ke
tempat tujuan (destination). Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar
proses transportasi penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam ruang
dan waktu tertentu dengan pertimbangan faktor keamanan, kenyamanan, kelancaran
dan efisiensi atas waktu dan biaya.
2.2 Truk
Menurut kargo (2017) trucking adalah layanan jasa pengiriman barang via
darat menggunakan armada mobil dan truk antar kota hingga antar pulau dimana
baraang yang akan dikirim dicampur bersama dengan milik orang lain untuk
memenuhi kebutuhan pengiriman barang yang lebih murah dan cepat.
Menurut hoel (1971) dalam angkutan barang permasalahan yang sering timbul
adalah dalam penyaluran barang antara kota. Untuk penyaluran barang antar kota
umumnya menggunakan truk dengan kapasitas besar dan fasilitas khusus untuk
bongkar muat, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk di dalam kota
sebagian barang produksi dan barang komsusi di kirim dan didatangkan dari luar kota
menggunakan truk-truk besar truk-truk besar ini akan berpengaruh terhadap sistem
transportasi kota, karena pengiriman barang terbanyak dilakukan pada pagi hari,
siang dan sore dan pada saat itu lalu lintas kota cukup padat. Sedangkan penyaluran
barang di dalam kota menyebar ke seluruh kawasan kota dan sangat sulit
diperkirakan, serta dengan penggunaan moda transportasi yang bervariasi.
2.3 Keselamatan Jalan Raya
Keselamatan jalan raya suatu upaya mengurangi kecelakaan jalan raya dengan
memperhatikan faktor – faktor penyebab kecelakaan ,seperti: prasarana, faktor
sekeliling, manusia dan rambu atau peraturan (www.wikipedia.org/saifety_road).
Keselamatan jalan raya merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari konsep
transportasi berkelanjutan yang menekankan pada prinsip transortasi yang aman,
nyaman, cepat, bersi (mengurangi polusi/pencemaran udara) dan dapat diakses oleh
semua orang dan kalangan, baik oleh para penyandang cacat, anak – anak, ibu –ibu
maupun para lanjut usia (soejachmoen, 2004).
2.4. Definisi kecelakaan
Yang dimaksud dengan kecelakaan lalu lintas berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan dalam pasal 93 peraturan pemerintah nomor 45 tahun 1993 ayat adalah
suatu peristiwa di jalan yang tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pemakai jalan lainnya mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.
Korban kecelakaan lalu lintas sebagaimana yang di mkasud dalam ayat (1) disebutkan
dalam pasal 93 ayat (2), antara lain:
a. korban mati
b. korban luka berat
c. korban luka ringan
2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Kecelakaan Lalu Lintas
Sistem transportasi jalan terdiri dari tiga komponen utama: pengguna jalan
(manusia), kendaraan, dan jalan (termasuk lingkungan sekitarnya). Masing-masing
faktor dapat berkontribusi pada terjadinya kecelakaan lalu lintas. Namun, pada
umumnya suatu kejadian kecelakaan melibatkan interaksi yang rumit di antara ketiga
komponen tersebut :
1. Interaksi antara kendaraan dan jalan adalah isu dalam desain geometrik jalan. Hal
ini menjadi pertimbangan utama para perancang jalan.
2. Interaksi antara pengguna jalan dan kendaraan merupakan hubungan (interface)
manusia dengan mesin. Hal ini menjadi pertimbangan utama industri kendaraan
bermotor.
3. Interaksi antara pengguna jalan dan jalan merupakan isu di bidang faktor manusia.
Hal ini masih belum banyak dibahas dalam pedomanpedoman teknis. Ahli teknik
jalan sering kali mengabaikan fakta bahwa mereka membuat jalan yang akan
digunakan oleh manusia.
2.6. Lokasi Rawan Kecelakaan
a. Definisi Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Suatu lokasi dimana angka
kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan
rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu.
b. Kriteria Lokasi Rawan Kecelakaan Suatu lokasi dinyatakan sebagai lokasi rawan
kecelakaan lalu lintasapabila:
a. memiliki angka kecelakaan yang tinggi
b. lokasi kejadian kecelakaan relatif menumpuk
c. lokasi kecelakaan berupa persimpangan atau segmen ruas jalan sepanjang 100 –
300 m untuk jalan perkotaan dan ruas jalan sepanjang 1 km untuk jalan antar
kota
d. kecelakaan terjadi dalam ruang dan rentang waktu yang relatif sama
e. memiliki penyebab kecelakaan dengan faktor yang spesifik.
c. Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan
Identifikasi lokasi rawan kecelakaan lalu lintas bertujuan memberikan suatu
persyaratan penentuan lokasi kecelakaan terburuk atau lokasi rawan kecelakaan
yang memiliki prioritas tertinggi untuk mendapatkan penanganan.
2.7. Rambu Rambu Lalulintas
Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambang,
huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan
peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Rambu lalu lintas diatur
menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 tahun 2014. Agar rambu dapat terlihat
baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari
material retro-reflektif.
Setiap jenis lalu lintas mempunyai tata tertib masing-masing. Sebagai peraturan lalu
lintas yang berlaku di Indonesia dibuat dalam bentuk rambu-rambu lalu lintas yang bersifat
internasional
Rambu-rambu tersebut dibagi kedalam 3 jenis yaitu :
1. Peringatan
2. Larangan
3. Petunjuk
2.7 Alinyemen Jalan
a. Alinyemen Horizontal
Hadiwardoyo (1995) menyatakan alinyemen horizontal adalah garis proyeksi
sumbu jalan tegak lurus bidang datar peta (trase).
Jari-jari tikungan minimum Radius lengkung tikungan di pengaruhi oleh
superelevasi maksimum dan gaya gesekan melintang antara ban dan kendaraan (e+f).
Dalam merencanakan alinyemen horizontal sebaiknya menghindari penggunaan
radius lengkung tajam karena pengemudi akan mengalami kesulitan dalam
menyesuikan diri dengan kondisi jalan. Berdasarkan kecepatan tersebut, maka di
peroleh rumusan untuk menentukan R minimum sebagai berikut:
2
V
Rmin = ………………………….(1)
127 ¿ ¿
Rmin = Jari-jari tikungan minimum, (m)
V = Kecepatan, (km/jam)
e maks = Superelevasi maksimum, (%)
Fm = Koefisien gesekan melintang antara ban kendaraan dan permukaan
jalan, untuk perkerasan aspal (0.14-0.24).
Nilai superelevasi maksimum (e), koefision gesekan melintang (Fm)
maksimum sehubungan dengan nilai kecepatan rencana yang dipilih dapat di
lihat pada tabel.
Tabel 1. Besarnya R minimum untuk kecelakaan rencana
R min R min
Kecepatan Rencana e maks
F maks (Perhitungan) Desain
Km/jam m/m’ m M
0.1 47.363 47
40 0.166
0.08 51.213 51
0.1 75.858 76
50 0.16
0.8 82.192 82
0.1 112.04 112
60 0.153
0.08 121.66 122
R min R min
Kecepatan Rencana e maks
F maks (Perhitungan) Desain
Km/jam m/m’ m M
0.1 156.52 157
70 0.147
0.08 170.34 170
0.1 209.97 210
80 0.14
0.08 229.06 229
0.1 280.35 280
90 0.08 0.128 307.37 307
0.1 366.23 366
100 0.08 0.115 403.8 404
0.1 470.5 470
110 0.08 0.103 522.06 522
0.1 596.77 597
120 0.08 0.09 666.98 667
Sumber : Selvia Sukirman 1999

b. alinyamen vertikal
Alinyamen vertikal perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan
perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan dua lajur dua arah atau melalui tepi
dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Seringkali disebut juga
penampang memanjang jalan. Alinyemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal
dan bagian.
2.8 Audit Infrastruktur Jalan
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2005), audit keselamatan jalan
terhadap kondisi desain geometrik, bangunan pelengkap jalan, fasilitas pendukung
jalan yang berpotensi mengakibatkan konflik lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas
melalui merupakan bagian dari strategi pencegahan kecelakaan lalu lintas dengan
suatu pendekatan perbaikan suatu konsep pemeriksaan jalan yang komprehensif,
sistematis dan independen. Klasifikasi nilai dampak keparahan korban kecelakaan
dan klasifikasi untuk mengukur penyimpangan desain bagian-bagian fasilitas jalan
terhadap standarnya, didasarkan pada tingkat kemungkinan dan tingkat ancaman.
Tingkat kemungkinan digunakan untuk menilai temuan defisiensi yang tidak
memiliki atau tidak diketahui adanya riwayat kecelakaan sebelumnya di tempat yang
diaudit. Sedangkan tingkat ancaman digunakan untuk menilai titik defisiensi yang
telah secara nyata mengakibatkan kecelakaan (memiliki riwayat kecelakaan).
Tabel 2. Matrik dasar penentuan klasifikasi peluang kejadian dan dampak
keparahan korban kecelakaan berdasarkan tingkat kemungkinan dan ancaman
Kemun Kemun Ancam Anca Anca Anca
Kemun Kemun Kemun
Konae gkinan gkinan an Ancaman man man man
gkinan gkinan gkinan
kuensi Amat Amat Amat Kecil Seda Besa Besa
Besar Sedang Kecil
Besar Kecil Kecil ng r r
Peluang Nilai -100 -70 -40 -10 -1 1 10 40 70 100
Kemung
kinan
5 -500 -350 -200 -50 -5
hampir
pasti Pada bagian ini tidak dilakukan penilaian
Kemung
kinan 4 -400 -280 -160 -40 -4
besar
Kemung 3 -300 -210 -120 -30 -3 Nilai negatif menunjukkan adanya resiko yang
kinan masig berupa pondasi karena tidak adanya
sedang riwayat kecelakaan sebelumnya dititik
Kemung
kinan 2 -200 -140 -80 -20 -2
kecil
Kemung defisiensi tersebut
kinan
1 -100 -70 -40 -10 -1
amat
kecil
Ancama
n amat 1 1 10 40 70 100
Pada bagian ini tidak dilakukan
jarang
penilaian
Ancama
2 2 20 80 140 200
n jarang
Ancama
3 3 30 120 210 300
n sedang
Nilai negatif menunjukkan adanya
Ancama
resiko yang masih berupa potensi karena
n cukup 4 4 40 160 280 400
tidak adanya riwayat kecelakan
sering
sebelumnya dititik defisiensi tersebut
Ancama
5 5 50 200 350 500
n kerap
Sumber : Mulyono, dkk (2009)
Berdasarkan asumsi yang dibangun dari olah data kejadian kecelakaan pada
lokasi black spot di beberapa wilayah di Indonesia, maka dapat diklasifikasikan nilai
peluang defisiensi keselamatan infrastruktur jalan terhadap kejadian kecelakaan di
jalan raya, seperti ditunjukkan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Dampak Keparahan Korban
Korban tidak mengalami
luka apapun kecuali Amat ringan 1
kerugian material.
Korban mengalami luka
ringan dan kerugian Ringan 10
material.
Korban mengalami luka
berat dan tidak berpotensi
cacat anggota tubuh. Serta Sedang 40
ada atau tidak kerugian
material
Korban mengalami luka
berat dan berpotensi
meninggal dunia dalam
proses perawatan di rumah
Berat 70
sakit atau tempat
penyembuhan, serta ada
atau tidak ada kerugian
material.
Korban meninggal dunia
di tempat kejadian
kecelakaan, serta ada atau Amat berat 100
tidak ada kerugian
material.
Sumber : Mulyono, dkk (2009)
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Data’e, kabupaten Sidrap. Waktu yang diperlukan
untuk penelitian ini diselesaikan selama 3 bulan.
3.2. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data topografi dan
kuesioner.
3.3. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan yaitu data kecelakaan 2015-2020.
3.4. Penentuan Populasi dan Sampel
Teknik sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang
representative dari suatu populasi, teknik sampling meliputi dua hal, yaitu seberapa
besar ukuran sampel yang digunakan dan bagaimana proses atau teknik penarikan
sampel tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Isaac dan
Michael yaitu untuk menentukan jumlah sampel yang memenuhi syarat berikut:
1. diketahui jumlah populasinya;
2. pada taraf kesalahan (significance level) 1%, 5% dan 10%;
3. cara ini khusus digunakan untuk sampel yang berdistribusi normal, sehingga cara
ini tidak dapat digunakan untuk sampel yang tidak berdistribusi normal, seperti
sampel yang homogeny
4. cara untuk menentukan jumlah sampel yang di perlukan dalam suatu penelitian
yaitu Menggunakan Rumus Slovin
N
n= 2 ..........................................................................................................(1)
1+ N . e
Keterangan:
N = besar populasi/jumlah populasi
n = jumlah sampel
e = batas toleransi kesalahan (error to lerance)
3.5. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif
menggunakan program SPSS. Analisis kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan
perhitungan atau metode statistik untuk mengolah data yang diperoleh (Umar dalam
Sunyoto,2014). Analisis ini diolah dan dianalisa sehingga dapat diukur untuk
memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif antara suatu perubahan dengan
perubahan lainnya yang dapat dilakukan melalui alat uji statistic Pada penelitian ini
digunakan alat bantu program SPSS (Statistic Product and Service Solution) dan
analisa data jari jari tikungan, defisiensi, serta peluang kecelakaan.
3.6. Diagram Alur Penelitian

Mulai

Menentukan Rumusan
Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Data Kecelakaan Lalu Lintas


Data Kuesioner Data Topografi

Input Data
Input Data

Analisis Statistik
(Program SPSS)
1.Analisa Jari-jari Tikungan
2.Analisa Peluang Terjadinya
Kecelakaan Berdasarkan Defisiensi

Hasil

Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Agus Taufik Mulyono. 2010 “Inspeksi Keselamatan Jalan Di Jalan Lingkar Selatan
Yogyakarta” Jurusan Teknik Sipil Dan Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281 (0274)
513665Atm8002@Yahoo.Com
Amalia Permatasari. 2017 “Gambaran Perilaku Keselamatan Berkendara Pada
Pelajar Sma Dua Mei Ciputat Timur” Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakareta.
Ahmad Rais.Karnawan Pemahaman Masyarakat Terhadap Hukum Tentang Lalu
Lintas Ditinjau Dari Pemakaian Alat Keselamatan Saat Berkendara ( Studi
Kasus Di Makassar )
Agus Aji Sumekto, S. (2014). Peningkatan Kinerja Perusahaan Ekspedisi Muatan
Kapal Melalui Deversifikasi Usaha. Jurnal Manejemen Transportasi Logistik,
1-14.
Chancard Basumerda, Rini Dharmastiti , Andi Rahadiyanwijaya. 2014 “Pengaruh
Jenis Edukasi Keselamatan Berkendara Terhadap Pemahaman Calon
Pengendara Mobil Dalam Menghadapi Konflik Lalu Lintas”
Defia Rosalina Anwar. 2017 “Analisis Risiko Kecelakaan Lalu Lintas Berdasar Tipe
Kepribadian Dan Pelanggaran Pada Pengendara Sepeda Motor”
Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga, Surabaya, Jawa Timur Indonesia Email: Deaa.
Rosalina@Yahoo.Co.Id
Direktorat Jenderal Mina Marga. 2006. Kajian Kebutuhan Pelaksanaan Keselamatan
Jalan Di Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Gambar Rambu Rambu Lalu Lintas Yang Ada Di Indonesia.
Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Rambu_Lalu_Lintas_Di_Indonesia
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor Pm 13 Tahun 2014 Tentang Rambu Lalu
Lintas. Http://-Hubdat.Dephub.Go.Id/Km/Tahun-2014/1626-Peraturan-
Mentri-Perhubungan-Nomor-Km-13-Tahun-2014-Tentang-Rambu-Lalu-
Lintas.
Pamungkas, N., S, Mengenal Perilaku Pengendara Kendaraan Dalam Upaya
Mencegah Terjadinya Kecelakaan Di Jalan Raya, Teknis, Vol 9 No1, 2014
Tata Tertib Berlalu Lintas – Direktorat Lalu Lintas
Https://Lantas.Kalsel.Polri.Go.Id/Tata-Tertib-Berlalu-Lintas/
Santi. “Kesadaran Hukum Berlalu Lintas Pengemudi Angkutan Kota Trayek Kode E
Di Makassar” Mahasiswa Jurusan Ppkn Fis Universitas Negeri Makassar
Firman Muin.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Honor Rp. 4.500.000
2 Biaya Perjalanan Rp. 2.500.000
3 Perlengkapan dan Bahan Rp. 3.000.000
Jumlah Rp. 10.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal penelitian untuk tahun pertama dan tahun kedua dapat dilihat ditabel
sebagai berikut:
Tabel 5. Jadwal
Bulan Ke- Person Pertanggung-Jawab
No Nama Kegiatan
1 2 3

1 Pengambilan Data √  √

2 Ananlisis Data   √  √


Lampiran 1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Agun kurniawan
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Teknik sipil
4 NIM 217190035
5 Tempat dan tanggal lahir Ajubissue, 10, april, 1999
6 Alamat E-mail Agunkurniawan45@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085257776427
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dan Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH

Parepare, 24 Februari 2021

Ketua

Agun Kurniawan
Lampiran 1. Biodata Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap
2 Jenis kelamin
3 Program studi
4 NIM
5 Tempat dan tanggal lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dan Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH

Parepare, 24 Februari 2021

Ketua

Agun Kurniawan
Lampiran 1. Biodata Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap
2 Jenis kelamin
3 Program studi
4 NIM
5 Tempat dan tanggal lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dan Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH

Parepare, 24 Februari 2021

Ketua

Agun Kurniawan
Lampiran 1. Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap
2 Jenis kelamin
3 Program studi
4 NIM
5 Tempat dan tanggal lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
C. Rekam Jejak Tri Darma PT
Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1
2
Penilitian

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1
2
Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH

Parepare, 24 Februari 2021

Dosen Pendamping

Dr. H. Hakzah, S.T,.M.T


Lampiran2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


1. Honor
a. Anggota Tim 3 Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000
b. Dosen Pendamping 1 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
SUB TOTAL
(Rp)
2. Biaya Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Transportasi Lokasi 80 Rp. 25.000 Rp. 2.000.000
Penelitian
b. Transportasi konsultasi 50 Rp. 10.000 Rp. 500.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.500.000
3. Perlengkapan dan Bahan
a. Penyewaan Laptop 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
b. Penyewaan Printer 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
c. Kertas A4 3 Rp. 50.000 Rp. 150.000
d. Polpen 10 Rp. 5.000 Rp. 50.000
e. Cartridge warna 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
f. Cartridge Hitam 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
g. Tinta 2 Rp. 200.000 Rp. 400.000
h. Foto kopi dan jilid 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
i. Administrasi peneliti 1 Rp. 700.000 Rp. 700.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.000.000
TOTAL 1+2+3 (Rp) Rp. 10.000.000
Terbilang : Sepuluh Juta Rupiah
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian Tugas


(Jam/Minggu)
1
2
3
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

NIM :

Program studi :

Fakultas :

Dengan ini nyatakan proposal PKM-RSH saya dengan judul Audit insfraktruktur
jalan tentang pemahaman rambu lalu-lintas untuk mengurangi kecelakaan
angkutan moda transportasi truk (Studi Kasus Di Rawan Kecelakaan Data’e
Keb. Sidrap) yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksasuaian dengan pernyataan ini, maka


saya bersedia untuk dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Parepare, 24 Februari 2021

Yang menyatakan,

Agun Kurniawan
217 190 035

Anda mungkin juga menyukai