PENYELESAIAN
2. Klasifikasi Pergerakan
Berdasarkan tujuan pergerakan
Ada 5 kategori tujuan pergerakan yang sering digunakan:
a. Pergerakan ke tempat kerja
b. Pergerakan ke Sekolah atau universitas (tujuan pendidikan)
c. Pergerakan ke tempat belanja
d. Pergerakan untuk kepentingan social atau rekreasi,
e. Dan lain-lain
Berdasarkan waktu, biasanya dibedakan menjadi pergerakan pad jam sibuk dan pada
jam tidak sibuk.
Berdasarkan jenis Orang, perilaku pergerakan individu sangat dipengaruhi oleh atribut
sosio-ekonomi. Atribut yang dimaksud adalah:
Tingkat pendapatan
Tingkat kepemilikankendaraan
Ukuran dan struktur rumah tangga
Proses Permodelan Bangkitan dan Tarikan Dengan Menggunakan Metode Analisis Korelasi
Terdapat 3 metode analisis korelasi berbasis zona yang dapat digunakan untuk analisis
bangkitan pergerakan, yaitu :
Metode step wise type 1
Metode step wise type 2
Metode coba – coba
Dilihat dari table diatas, model yang terpilih untuk tipe 1 ini adalah model yang dihasilkan
pada tahap ke 5. Meskipun nilai R2 (=0,665) yang dihasilkan bukan yang tertinggi, tanda
koefisien regresi peubah bebasnya sesuai dengan yang diharapkan (nilai positif). Nilai
konstanta regresi (intersep) termasuk kecil jika dibandingkan dengan hasil tahap lainnya.
3. Metode coba-coba
Berdasarkan table diatas dengan kriteria yang ada, model terbaik dari 6 kombinasi yang ada
adalah model kombinasi 2. Alasannya adalah terdapat lima peubah bebas yang terlibat, tiga
diantaranya mempunyai milai koefisien refresi positif, sedangkan koefisien refresi mepunyai
tanda negatife nilainya cukup kecil. Nilai R 2 (=0,749) cukup tinggi dibandingkan dengan
model kombinasi lainnya. Dan nilai konstanta regresi (intersep) tidak begitu banyak berbeda
dengan model kombinasi lain.
Metode analogi merupakan metode yang hanya mempertimbangkan faktor pertumbuhan tanpa
memperhitungkan adanya perubahan aksesibilitas system jaringan transportasi. Metode analogi
ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
Metode tanpa batasan atau metode seragam (unconstrained)
Metode satu batasan (single constrained)
Metode dua batasan (doubly constrained)
Terbagi 5:
a. Metode rata-rata
Ei+ Ej
Persamaan model : Tij = tij.
2
dari bentuk model dapat dilihat bahwa perbedaan tingkat pertumbuhan pada
setiap daerah dinetralisir dengan cara dibuat nilai rata-rata. Dengan data
eksisting trip di atas, jika dikerjakan dengan model ini akan diperoleh:
pengulangan ke 1
Pada pengulangan ke 12
Terdapat beberapa kelemahan pada metode rata-rata ini karena besarnya perbedaan tidak
tersebar secara acak, tetapi tergantung pada nilai tingkat pertumbuhan. Contohnya, zona
yang tingkat pertumbuhannya lebih rendahnya dari tingkat pertumbuhan global akan
menghasilkan nilai yang lebih besar dari perkiraan.
b. Metode fratar
Model ini mencoba mengatasi masalah sebelumnya dengan cara:
1. Trip distribusi dari suatu zona pada masa mendatang proporsional dengan trip
distribusi pada masa sekarang
2. Trip distribusi tersebut dimodifikasi dengan growth factor dari zona ke mana
pergerakan tersebut berakhir
3. pengaruh lokasi zona diperhitungkan
Li+ Lj
Bentuk model : Tij = tij . Ei . Ej .
2
Li, Lj = efek dari lokasi
c. Metode Detroit
Ei+ Ej
Bentuk model : Tij = tij .
2
dimana, E = faktor pertumbuhan total
Pengulangan ke 1
Pengulangan ke 8
Seperti halnya metode fratar dan rata-rata,proses terus diulangi hingga sampai pada kesesuaian
yang diinginkan (Ti=Ti(g)). Dan kesesuaian itu tercapai saat pengulangan ke .
d. Model Furness
Bentuk model : Tij = tij . Ei