Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PONDASI

Disusun oleh :
Kelompok 6 Kelas B
Ahmad Faris 10111710000096
M. Yusril Bastian 10111710000097
Yahya Abdurrahman R. 10111710000098
Erlyana Saputri R. 10111710000099
Akhmad Syarifuddin 10111710000100
Juninno Candra Z. 10111710000101
Akbar Rachmansyah 10111710000102

Dosen Asistensi :
Dr. Machsus ST., MT.

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019

1
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Rekayasa Pondasi ini dengan sebaik
mungkin. Terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Rekayasa Pondasi
yang senantiasa membimbing dan memotivasi kami. Orang tua kami yang senantiasa
meridhoi semua aktivitas kami, serta rekan – rekan kelas B 2017 yang selalu
mensupport kami di setiap waktu.
Dalam pengerjaannya, makalah ini kami sadari tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan selalu kami terima demi
kesempurnaan laporan praktikum selanjutnya. Demikianlah yang dapat kami
sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih atas perhatiannya.

Surabaya, 15 April 2019

Penyusun

2
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I ....................................................................................................................................... 4
STANDARD PENETRATION TEST (SPT) ....................................................................... 4
1.1 Tujuan ........................................................................................................................... 4
1.2 Dasar Teori ................................................................................................................... 4
1.3 Peralatan dan Bahan ................................................................................................... 6
1.4 Langkah Kerja ............................................................................................................. 7
1.5 Hasil Praktikum ......................................................................................................... 10
1.6 Kesimpulan ................................................................................................................. 11
1.7 Dokumentasi Praktikum ........................................................................................... 12
BAB II ................................................................................................................................... 13
CONE PENETRATION TEST (CPT) ............................................................................... 13
2.1 Tujuan ......................................................................................................................... 13
2.2 Dasar Teori ................................................................................................................. 13
2.3 Peralatan dan Bahan .................................................................................................. 15
2.4 Langkah Kerja ........................................................................................................... 16
2.5 Hasil Praktikum ......................................................................................................... 17
2.6 Kesimpulan ................................................................................................................. 19
2.7 Dokumentasi Praktikum............................................................................................ 20

3
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
1.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memperoleh jumlah pukulan terhadap penetrasi dari split barrel sampler
dan contoh representative yang akan digunakan untuk keperluan identifikasi tanah
b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan pratikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui dan memahami prosedur pengujian SPT.
2. Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan yang digunakan dalam
pengujian SPT dengan baik dan benar.
3. Dapat mengetahui perkiraan dan kekuatan lapisan di dalam tanah yang akan
menjadi dasar pondasi.

1.2 Dasar Teori


Dalam desain struktur tanah pondasi sering dilakukan analisis stabilitas dan
perhitungan desain fondasi suatu bangunan dengan menggunakan parameter tanah
baik tegangan total maupun tegangan efektif, dan identifikasi tanah. Mengingat
diperlukannya parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan untuk
keperluan identifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi
suatu bangunan, uji penetrasi lapangan dapat dilakukan dengan metode pengujian
penetrasi dengan SPT (SNI 03-4153-1996).
Percobaan SPT dilakukan bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui
perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik
penumbukan. Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam
tanah disertai pengukuran jumlah pukulan yang diperlukan untuk memasukkan
tabung belah (penetrasi) setiap 15 cm hingga mencapai penetrasi total sebesar 45 cm.
Tinggi jatuhnya beban (palu) adalah 76 cm dengan berat beban sebesar 63,5 kg.
Sehingga nilai “N-SPT” adalah jumlah total pukulan pada penetrasi 30 cm terakhir
atau jumlah pukulan pada penetrasi ke 2 dan ke 3 (dinyatakan dalam pukulan/0,3 m).
Jumlah pukulan penetrasi 15 cm pertama tidak diperhitungkan karena pada pukulan

4
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

pertama tanah dianggap dalam keadaan rusak (disturbed) akibat pengeboran.

Tabel 1.1 Hubungan nilai N dengan Dr (kerapatan relatif)


Nilai N Dr
<4 Sangat tidak padat
4 – 10 Tidak padat
10 – 30 Kepadatan sedang
30 – 50 Padat
>50 Sangat padat

Gambar 1.1 Skema Pengujian SPT dan tabung belah

5
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.3 Peralatan dan Bahan

No Alat dan Bahan


1 Alat bor lengkap dengan peralatannya

Gambar 1.2 Mata bor dan stang bor


2 Split barrel samper dan palu dengan berat 63,5 kg

Gambar 1.3 Split barrel samper dan Palu

3 Alat penahan (Tripod) dan Kerekan

Gambar 1.4 Tripod dan Kerekan

6
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

4 Kunci-kunci pipa dan tali tambang

Gambar 1.5 Kunci Pipa dan Tali Tambang

1.4 Langkah Kerja


Langkah kerja berikut sesuai dengan SNI 4153-2008 : Cara uji penetrasi lapangan
dengan SPT
 Tahap persiapan :
1. Pasang blok penahan (knocking block) pada batang bor.
2. Beri tanda pada ketinggian ± 75 cm pada batang bor yang berada diatas penahan.
3. Lubang bor pada kedalaman yang akan diadakan pengujian harus bersih dari
bekas-bekas pengeboran.
4. Pasang alat pengambil contoh tanah tabung belah (split barrel samper) pada pipa
bor dan pada ujung lainnya disambungkan dengan batang bor yang telah
dipasangi dengan blok penahan.
5. Masukkan peralatan SPT kedalam dasar lubang bor atau sampai kedalaman
pengujian yang dikehendaki.

Gambar 1.6 Alat SPT masuk ke lubang bor

7
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

6. Batang bor mulai dari muka tanah diberi tanda pada ketinggian 15 cm, 30 cm,
45 cm.
7. Masukkan hammer/palu yang sudah diikat dengan tali tambang pada pipa blok
penahan.

Gambar 1.7 Palu masuk ke pipa blok penahan

 Tahap pengujian :
1. Pengujian dilakukan pada setiap perubahan lapisan tanah atau pada interval
sekitar 1.50 m – 2.00 m atau sesuai keperluan.
2. Tarik tali pengikat palu (hammer) sampai pada tanda yang telah dibuat
sebelumnya (±75 cm).

Gambar 1.8 Palu ditarik keatas

8
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

3. Lepas tali sehingga palu jatuh bebas menimpa penahan.

Gambar 1.8 Palu dijatuhkan


4. Ulangi langkah ke 2 dan 3 berkali-kali sampai mencapai penetrasi 15 cm.
5. Hitung jumlah pukulan atau tumbukan N pada penetrasi 15 cm yang pertama.
6. Ulangi langkah ke 2, 3, 4, dan 5 sampai pada penetrasi 15 cm yang kedua dan
ketiga.
7. Pada setiap penentrasi 15 cm dicatat jumlah pukulan (N):
- 15 cm pertama dicatat sebagai N1
- 15 cm pertama dicatat sebagai N2
- 15 cm pertama dicatat sebagai N3
 Tahap Pengukuran Muka Air Tanah
1. Gunakan pipa bor untuk membantu mempermudah pengukuran muka air tanah.
2. Masukkan pipa bor kedalam tanah, beri tanda pada bagian pipa yang sejajar
dengan permukaan tanah.
3. Tarik keluar pipa bor dan ukur panjang bagian pipa yang basah terkena air
dengan titik permukaan tanah yang sudah ditandai di pipa bor.
4. Catat dan masukkan kedalam form pengujian SPT

9
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.5 Hasil Praktikum


Tabel 1.2 Data Hasil Praktikum SPT

STANDARD PENETRATION TEST


Proyek : Praktikum SPT Tanggal : 12 Maret 2019
: Kelompok
Lokasi : Kampus ITS Manyar Dikerjakan oleh
6
Diagram SPT
Jumlah Pukulan Jumlah Pukulan Per 30
Dept
MAT Deskripsi Tanah cm Penetrasi
(m)
N = N2 +
N1 N2 N3
N3 1 2 3 4
0
0,5 m

1 Lanau berlempung 1 1 1 2 ·
dengan sedikit pasir
2 halus, berwarna abu-
abu
3 1 2 1 3
Lempung berlanau, ·
berwarna abu-abu
4 gelap

5 Lempung berlanau, 2 1 Loss 1 ·


berwarna abu-abu
gelap hampir hitam

Blaballbllblala

10
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum SPT, dapat disimpulkan bahwa muka air tanah
berada pada 0,5 meter dari permukaan tanah. Pada kedalaman 1 meter jumlah
pukulan (N) SPT sebanyak 2 blow/feet dengan jenis tanah lanau berlempung. Di
kedalaman 3 meter jumlah pukulan (N) SPT sebanyak 3 blow/feet dengan tanah
berjenis lempung berlanau. Sedangkan pada kedalaman 5 meter jumlah pukulan (N)
SPT sebanyak 1 blow/feet dengan tanah berjenis lempung berlanau.
Selanjutnya jika sudah dikatahui N spt dari tanah maka data tsb akan digunakan
untuk perancangan bangunan konstruksi seperti perhirtungn DAYA DUKUNG
PONDASI

11
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.7 Dokumentasi Praktikum

Gambar 1.10 Tanah hasil pengeboran

Gambar 1.9 Persiapan praktikum

Gambar 1.11 Penjatuhan beban (palu)

Gambar 1.12 Pencatatan nilai


N

12
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II
CONE PENETRATION TEST (CPT)
2.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memperoleh parameter gaya perlawanan penetrasi lapisan tanah di
lapangan, yaitu perlawanan terhadap penetrasi konus, hambatan pelekat dan
perlawanan gesek selimut
b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan pratikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui dan memahami prosedur pengujian CPT.
2. Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan yang digunakan dalam
pengujian CPT dengan baik dan benar.
3. Dapat mengetahui perkiraan dan kekuatan lapisan di dalam tanah yang akan
menjadi dasar pondasi.

2.2 Dasar Teori


Pengujian CPT berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman tanah keras dan
memperoleh nilai variasi kepadatan tanah pasir yang tidak padat. Pada tanah pasir
yang padat dan tanah-tanah berkerikil dan berbatu, penggunaan alat sondir menjadi
tidak efektif, karena mengalami kesulitan dalam menembus tanah. Ujung alat ini
terdiri dari kerucut baja yan mempunyai sudut kemiringan 60 o dan berdiameter 35.7
mm atau luas penampang 10 cm2. Cara menggunakan alat ini dengan menekan pipa
penekan dan mata sondir secara terpisah, melalui alat penekan mekanis atau dengan
tangan yang memberikan gerakan ke bawah. Kecepatan penetrasi kira-kira 10
mm/detik. Pembacaan nilai tahanan konus dilakukan dengan melihat arloji pengukur
yang dilakukan pada tiap-tiap penetrasi sedalam 20 cm.
Hasil dari praktikum ini adalah data besarnya gaya perlawanan dari tanah terhadap
konus, serta hambatan pelekat dari tanah. Perlawanan penetrasi konus adalah
perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas
𝑘𝑔
(𝑐𝑚2 ). Hambatan pelekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung biconus
𝑘𝑔
dalam gaya persatuan panjang (𝑐𝑚). Grafik sondir diperoleh dari hasil pengamatan

13
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

diatas, yang selanjutnya digunakan untuk estimasi besar daya dukung tiang pancang
bangunan gedung/jembatan dan lain-lain pada lokasi tersebut.
Pemeriksaan sondir dihentikan pada kondisi sebagai berikut:
- Sondir ringan (2,5 ton) bila tekanan manometer tiga kali berturut-turut
melebihi 250 kg/cm2
- Sondir berat (10 ton) bila tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi
500 kg/cm2
Karena uji sondir tidak mengeluarkan tanah saat pengujian berlangsung, maka
jenis tanah tidak dapat diketahui dengan pasti. Robertson dan Campanella (1983)
mengusulkan hubungan tahanan konus (qc) dengan rasio gesekan (fr), untuk
mengklasifikasikan tanah secara pendekatan, seperti yang ditunjukkan dalam gambar
dibawah ini.

Gambar 2.1 Klasifikasi Tanah didasarkan Uji Sondir

14
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Perhitungan hasil pengujian sondir menurut SNI 2827:2008 Cara Uji Penetrasi
Lapangan dengan Alat Sondir
 Perlawanan konus (Qc) Keterangan :
𝐶𝑤 𝑥 𝐴𝑝𝑖
Qc = Cw = pembacaan manometer nilai perlawanan konus
𝐴𝑐
 Perlawanan geser (fs) Tw = pembacaan manometer nilai perlawanan konus dan geser
𝐾𝑤 𝑥 𝐴𝑝𝑖
Fs = Kw = selisih antara Tw dan Cw
𝐴𝑠
Kw = Tw - Cw
Ac = luas penampang konus
 Angka banding geser (fr)
𝑓𝑠 Api = luas penampang piston
Fr = 𝑞𝑐 x 100
As = luas selimut
 Geseran total (Tf)
Tf = fs x interval pembacaan
2.3 Peralatan dan Bahan
- Alat Sondir Ringan (2,5 ton) - Pipa sondir 1 meter

Gambar 2.2 Alat Sondir Ringan Gambar 2.3 Pipa sondir

- Alat manometer (kapasitas 250 kg/cm2) - Kunci pipa

Gambar 2.4 Manometer Gambar 2.5 Kunci Pipa

15
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

- Conus dan Biconus


Conus adalah alat yang dipakai untuk mengetahui besarnya tekanan
tanah berdasarkan tekanan titik tersebut.
Biconus adalah alat yang dipakai untuk mengetahui besarnya tekanan
tanah berdasarkan tekanan titik dan kelekatan tanah.

2.4 Langkah Kerja


1. Siapkan lubang untuk penusukan konus pertama kalinya, biasanya digali
sekitar 5 cm.
2. Masukkan 4 buah angker ke dalam tanah pada kedudukan yang tepat sesuai
dengan letak rangka pembebanan
3. Setel angka pembebanan, sehingga kedudukan rangka berdiri vertikal
4. Pasang manometer 0 Mpa s.d 2 Mpa dan manometer 0 Mpa s.d 5 Mpa untuk
penyondiran tanah lunak atau pasang manometer 0 Mpa s.d 25 Mpa untuk
penyondiran tanah keras
5. Periksa sistem hidrolik dengan menekan piston hidraulik menggunakan kunci
piston, dan jika kurang tambahkan oli serta cegah terjadinya gelembung udara
dalam sistem
6. Tempatkan rangka pembebanan, sehingga penekan hidraulik berada tepat di
atasnya
7. Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan dengan memutar
baut, untuk memastikan apakah mesin benar-benar dalam keadaan vertikal
8. Pasang bikonus pada ujung pipa petama dan kontrol sambungan-
sambungannya
9. Pasanglah rangkaian pipa pertama pada mesin sondir tepat pada lubang yang
telah dipersiapkan
10. Tekanlah pipa dengan jalan memutar stang pemutar pada alat sondir untuk
memasukkan bikonus ke dalam tanah, setelah pipa masuk sedalam 20 cm,
hentikan pemutaran stang. Pemutaran dilanjutkan kembali untuk menekan besi
isi pipa
11. Tekan kembali pipa sondir ke dalam tanah untuk mencapai kedalaman baru.

16
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.5 Hasil Praktikum


Tabel 2.1 Data Hasil Praktikum Sondir
Kedalaman Manometer Tekanan Local Friction Hambatan JHP
Tanah bacaan bacaan Konus Friction Ratio Pelekat
I II
m Kg/cm2 Kg/cm2 Kg/cm2 Kg/cm2 % Kg/cm Kg/cm
0 0 0 0 0 0.00 0 0
0.2 10 20 10 1 10.00 20 20
0.4 4 6 4 0.2 5.00 4 24
0.6 3 5 3 0.2 6.67 4 28
0.8 3 5 3 0.2 6.67 4 32
1 4 6 4 0.2 5.00 4 36
1.2 6 8 6 0.2 3.33 4 40
1.4 6 10 6 0.4 6.67 8 48
1.6 7 13 7 0.6 8.57 12 60
1.8 8 13 8 0.5 6.25 10 70
2 8 13 8 0.5 6.25 10 80
2.2 6 10 6 0.4 6.67 8 88
2.4 6 12 6 0.6 10.00 12 100
2.6 8 13 8 0.5 6.25 10 110
2.8 6 11 6 0.5 8.33 10 120
3 7 10 7 0.3 4.29 6 126
3.2 8 10 8 0.2 2.50 4 130
3.4 5 10 5 0.5 10.00 10 140
3.6 7 12 7 0.5 7.14 10 150
3.8 4 7 4 0.3 7.50 6 156
4 6 7 6 0.1 1.67 2 158
4.2 7 8 7 0.1 1.43 2 160
4.4 6 8 6 0.2 3.33 4 164
4.6 7 8 7 0.1 1.43 2 166
4.8 5 8 5 0.3 6.00 6 172
5 7 11 7 0.4 5.71 8 180
5.2 7 14 7 0.7 10.00 14 194
5.4 6 11 6 0.5 8.33 10 204
5.6 6 10 6 0.4 6.67 8 212
5.8 5 9 5 0.4 8.00 8 220
6 9 10 9 0.1 1.11 2 222
6.2 4 7 4 0.3 7.50 6 228
6.4 3 5 3 0.2 6.67 4 232
6.6 4 7 4 0.3 7.50 6 238
6.8 3 6 3 0.3 10.00 6 244
7 4 6 4 0.2 5.00 4 248

17
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

7.2 5 8 5 0.3 6.00 6 254


7.4 5 7 5 0.2 4.00 4 258
7.6 5 8 5 0.3 6.00 6 264
7.8 5 8 5 0.3 6.00 6 270
8 4 6 4 0.2 5.00 4 274
8.2 3 5 3 0.2 6.67 4 278
8.4 3 5 3 0.2 6.67 4 282
8.6 6 11 6 0.5 8.33 10 292
8.8 5 7 5 0.2 4.00 4 296
9 4 6 4 0.2 5.00 4 300
9.2 4 5 4 0.1 2.50 2 302
9.4 4 6 4 0.2 5.00 4 306
9.6 4 6 4 0.2 5.00 4 310
9.8 3 6 3 0.3 10.00 6 316
10 4 6 4 0.2 5.00 4 320

Luas penampang konus = 10 cm²


Luas piston plunger = 10 cm²
Luas selimut bikonus = 100 cm²
Interval pembacaan data = 20 cm²
berat tiang = 3 cm²

Contoh perhitungan pada kedalaman 1 meter.


 Menghitung perlawanan konus (qc)
𝐶𝑤 𝑥 𝐴𝑝𝑖 4 𝑥 10
Qc = = = 4 Kg/cm2
𝐴𝑐 10

 Perlawanan geser (fs)


𝐾𝑤 𝑥 𝐴𝑝𝑖 (6−4) 𝑥 10
Fs = = = 0.2 Kg/cm2
𝐴𝑠 100

Kw = Tw - Cw = 6 – 4 = 2

 Angka banding geser (fr)


𝑓𝑠 0.2
Fr = 𝑞𝑐 x 100% = x 100% = 5%
4

 Geseran total (Tf)


Tf = fs x interval pembacaan
Tf = 0.2 x 20 = 4 Kg/cm

18
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.6 Kesimpulan

TEKANAN KONUS (Kg/cm²)

0 50 100 150 200 250 300 350


0

2
Kedalaman (m)

4
Tekanan Konus
JHP
6

10

12

Gambar 2.6 Grafik hubungan tekanan konus (Qc) dengan kedalaman


Berdasarkan hasil praktikum tersebut didapatkan jenis tanah yaitu tanah lempung
berdasarkan grafik klasifikasi tanah hasil uji sondir.

19
PROGRAM D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.7 Dokumentasi Praktikum

Gambar 2.7 Pemutaran tuas sondir Gambar 2.8 Pembacaan dial

20

Anda mungkin juga menyukai