Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

SMK3L
(Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan)

“Penilaian Pelaksanaan Rencana K3 “

DISUSUN OLEH :
Arafa Zahira 1011710010058
MATA KULIAH :
SMK3L Kelas F

DOSEN PENGAJAR :
Ir. Akhmad Yusuf Zuhdy, PG.DipL.Plg.MRE

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah SMK3L tentang “Penilaian
Pelaksanaan Rencana K3” ini dengan tepat waktu.

Berikut penulis mempersembahkan makalah ini, yang menurut kami bermanfaat bagi
mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan Teknik Infrastruktur Sipil. Dimana dalam
makalah ini berisikan tentang bagaimana pelaksanaan rencana K3 dinilai dalam suatu
proyek.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini. Besar harapan
penulis agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Surabaya, 20 Frebruari 2020

Penulis

2
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................... 5
1.4 Tujuan .................................................................................................................... 5
1.5 Manfaat .................................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
2.1 SMK3L ................................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian SMK3L .......................................................................................... 6
2.1.2 Tujuan SMK3L ................................................................................................ 6
2.1.3 Manfaat SMK3L .............................................................................................. 7
2.1.4 Peraturan SMK3L ............................................................................................ 7
2.1.5 Hambatan dari Penerapan SMK3L .................................................................. 8
2.2 Penilaian Pelaksanaan Rencana K3 .................................................................... 8
2.2.1 Syarat Penilaian ............................................................................................... 8
2.2.2 Penilaian Pelaksanaan Rencana ....................................................................... 8
2.3 Contoh Penilaian Tingkat Penerapan SMK3L ................................................ 10
BAB III ............................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

3
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai hak dasar manusia adalah faktor penting
dalam perlindungan kerja yang mempengaruhi produktivitas dan kelangsungan dunia
usaha. Sedangkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan
(SMK3L) adalah suatu sistem dalam rangka melindungi pekerja atas keselamatannya
yang melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat
kerja, dan memelihara serta menggunakan sumber-sumber produksi secara aman dan
efisien.

Adanya SMK3L ini, diharapkan tenaga kerja dapat menjamin keselamatan dan kesehatan
dari upaya kecelakaan dan penyakit kerja yang terjadi selama proses
pembangunan baik penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan,
proses, maupun lingkungan kerja. Berkebalikan dengan yang diharapkan, masalah
terkait K3 masih sering terabaikan di Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan masih
tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2019 yang mencapai 130.923
kasus. (menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, 2020)

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Kecelakaan kerja yaitu faktor lingkungan
kerja, faktor alat dan mesin, juga faktor manusia yang meliputi pengetahuan, fisik dan
mental, sikap, dan lain- lain. Sebagai Ahli Muda K3 Konstruksi diharapkan untuk lebih
mampu memahami permasalan kecelakaan kerja dan cara menanggulanginya dengan
SMK3L. Untuk itu, maka diperlukan kesadaran lebih di dalam pemahaman SMK3L
khususnya dalam penilaian pelaksanaan rencana K3.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana pelaksanaan rencana K3 Konstruksi dinilai?
2. Bagaimana cara mengukur pencapaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi?

4
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas dengan pembahasan masalah mengenai
penilaian pelaksanaan rencana K3, penulis hanya membahas mengenai cara pencapaian
dan penilaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi yang menjabarkan SKKNI Nomor 350
Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dengan,
 Kategori : Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis
 Golongan Pokok : Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisa dan Uji Teknis
 Nama Pekerjaan : Ahli Muda K3 Konstruksi (ADK3K)
 Kode Unit : S.941200.018.01
 Unit Kompetensi : Mengukur Pencapaian Pelaksanaan Rencana K3 Konstruksi
 Elemen Kompetensi : 2. Melakukan pengukuran kinerja Rencana K3 Konstruksi
 Kriteria Unjuk Kerja : 2.2 pelaksanaan Rencana K3 dinilai

1.4 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat diperoleh tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui penilaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi
2. Untuk mengetahui cara mengukur pencapaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi

1.5 Manfaat
 Dapat memperoleh pengetahuan mengenai cara pencapaian dan penilaian
pelaksanaan rencana K3 Konstruksi
 Dapat lebih mendalami ilmu pengetahuan tentang K3

5
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SMK3L
2.1.1 Pengertian SMK3L
Menurut Soemaryanto (2002) dalam Jurnal yang ditulis oleh Messah, dan dkk
(2012), ditinjau dari aspek yuridis, K3 adalah upaya perlindungan bagi
keselamatan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan di tempat kerja dan
melindungi keselamatan setiap orang yang memasuki tempat kerja, serta agar
sumber produksi dapat dipergunakan secara aman dan efisien. Ditinjau dari efek
teknis, K3 adalah ilmu pengetahuan dan penerapan untuk mencegah kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja. Penerapan K3 dijabarkan ke dalam sistem
manajemen yang disebut SMK3.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah
bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Selain itu, dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang selanjutnya disingkat SMK3
Konstruksi Bidang PU adalah bagian dari sistem manajemen organisasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pengendalian risiko K3 pada
setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa SMK3L adalah


bagian dari sistem manajemen organisasi perusahaan dalam rangka pengendalian
risiko K3 (Zero Accident) pada setiap pekerjaan guna menciptakan tempat kerja
yang aman, efisien, produktif, dan memelihara serta menggunakan sumber-
sumber produksi secara aman dan efisien.

2.1.2 Tujuan SMK3L


Tujuan dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) yaitu (PP no 50 tahun 2012):
- Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi;
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
buruh;
- Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas

6
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.1.3 Manfaat SMK3L


Manfaat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) bagi perusahaan menurut Tarwaka (2008) dalam Pangkey (2012)
adalah:
- Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistem
operasional sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan
kerugian-kerugian lainnya.
- Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di
perusahaan.
- Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang
K3.
- Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3,
khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit. Dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
Sementara manfaat penerapan SMK3 bagi industri menurut Cecep Dani
Sucipto (2014:169) dalam Saputro (2015) adalah:
- Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
- Menghindari kerugian marerial dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
- Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja
merasa aman dalam bekerja.
- Meningkatkan image market terhadap perusahaan.
- Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan.
Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat
umur alat semakin lama.

2.1.4 Peraturan SMK3L


Dasar hukum penerapan SMK3L yaitu:
- Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER01/MEN/1980
tentang K3 pada Pekerjaan Kontruksi
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 09/PER/M/2008 tentang
Pedoman Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontruksi
Bidang Pekerjaan Umum

7
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.1.5 Hambatan dari Penerapan SMK3L


Faktor – Faktor Penghambat Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah:
- Kurangnya pelatihan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Tidak adanya anggaran mengenai K3 dalam proyek konstruksi tersebut
- Tidak disediakannya Alat Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja
- Kurangnya kepedulian dari para pekerja untuk menggunakan APD dengan baik
dan benar
- Tidak dilaksanakannya Undang Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
secara konsisten
- K3 yang diterapkandi lapangan tidak sesuai dengan standard yang ada
- Tidak adanya bagi para pekerja yang tidak melaksanakan K3
- Tidak adanya unit yang khusus mengurusi tentang K3

2.2 Penilaian Pelaksanaan Rencana K3


2.2.1 Syarat Penilaian
(Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012)
1. Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang
ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan
2. Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan
penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Penilaian sebagaimana dimaksud dilakukan melalui Audit SMK3 yang
meliputi:
a. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
b. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
c. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
d. Pengendalian dokumen;
e. pembelian dan pengendalian produk;
f. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
g. standar pemantauan;
h. pelaporan dan perbaikan kekurangm;
i. pengelolaan material dan perpindahannya;
j. pengumpulan dan penggunaan data;
k. pemeriksaan SMK3; dan
l. pengembangan keterampilan dan kemampuan.

2.2.2 Penilaian Pelaksanaan Rencana


(Menurut SKKNI Nomor 350 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)
1. Konteks Penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja dengan simulasi
dan kondisi seperti tempat kerja normal.
8
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Penilaian dapat dilakukan di dalam ruang kelas tertutup yang hanya ada
peserta uji dan beberapa penguji.

2. Metode uji yang digunakan antara lain:


1.1 tes tertulis;
1.2 tes lisan/wawancara;
1.3 presentasi;
1.4 observasi;
1.5 demonstrasi/simulasi;

3. Persyaratan kompetensi
2.1 S.942100.009.01 Menerapkan Peraturan Perundang-Undangan
yang Terkait dengan K3 Konstruksi
2.2 S.942100.010.01 Melakukan Komunikasi kepada Para Supervisor
K3 di Tempat Kerja
2.3 S.942100.011.01 Mengidentifikasi Potensi Bahaya
2.4 S.942100.012.01 Menyusun Sasaran dan Program
2.5 S.942100.013.01 Melakukan Pelatihan K3 Konstruksi
2.6 S.942100.014.01 Melakukan Simulasi Tanggap Darurat
2.7 S.942100.015.01 Melakukan Inspeksi K3 Konstruksi
2.8 S.942100.016.01 Mengontrol Tindakan dengan Kondisi Berbahaya
2.9 S.942100.017.01 Melaporkan Setiap Kecelakaan Kerja

4. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
3.1.2 Peraturan perundangan K3 Konstruksi, data kode dan standar,
persyaratan keamanan serta persyaratan spesifik lainnya, yang digunakan
untuk memenuhi persyaratan kontrak kerja jasa konstruksi dan/atau dalam
lingkup kegiatan kerjanya sesuai dengan tingkat pengendalian resiko
atas segala macam dan bentuk resiko yang telah diidentifikasi sebelumnya
dan metode mengukur pencapaian pelaksanaan Rencana K3 Konstruksi
3.1.3 Pengukuran pencapaianpelaksanaan rencana K3 Konstruksi, yang
mencakup:
a. Analisis dan evaluasi laporan seluruh kegiatan
pelaksanaan penerapan K3 Konstruksi
b. Temuan ketidaksesuaian dalam penerapan K3 Konstruksi
dan keefektifan tindakan perbaikan
c. Statistik kinerja K3 Konstruksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menterjemahkan/menafsirkan dokumen kontrak kerja jasa
konstruksi yang di tangani, terkait pencapaian rencana K3
Konstruksi
3.2.2 Mengumpulkan dan merangkum semua sumber data
ketidaksesuaian atas penerapan K3 Konstruksi
3.2.3 Menganalisa semua sumber data ketidaksesuaian penerapan

9
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

K3 Konstruksi yang ditemukan


3.2.4 Membuat masukan/konsultasi/saran, perbaikan untuk
pencapaian sasaran dan target rencana K3 Konstruksi yang
telah dibuat sebelumnya
3.2.5 Mengukur pencapaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi
berdasar metode yang ada

5. Sikap kerja yang diperlukan


5.1 Kritis dalam mencermati perubahan bentuk pengukuran pencapaian
pelaksanaan rencana K3 konstruksi, berdasarkan peraturan perundang-
undangan
5.2 Jujur dalam menyampaikan hasil [engukuran pencapaian pelaksanaan
rencana K3 konstruksi
5.3 Teliti dalam melaksanakan pengukuran pencapaian pelaksanaan rencana
K3 Konstruksi

6. Aspek Kritis
5.1 Kecermatan dalam menggunakan perangkat pengukuran kinerja K3
Konstruksi
5.2 Ketepatan hasil laporan penilaian atas pelaksanaan rencana K3
Konstruksi

2.3 Contoh Penilaian Tingkat Penerapan SMK3L

Gambar. Pemeriksaan dan Evaluasi dan Evaluasi K3

10
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan:
- Pelaksanaan rencana K3 Konstruksi dinilai dengan berbagai aspek yaitu
- Penilaian SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen
- Perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian
penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan
- Penilaian sebagaimana dimaksud dilakukan melalui Audit SMK3
- Pengukuran pencapaian pelaksanaan rencana K3 Konstruksi ditentukan dengan
parameter yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus
merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian tujuan penerapan
SMK3.

3.2 Saran
Pada akhir penulisan ini, ada beberapa hal yang disarankan penulis bagi kemajuan dalam
hal keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia, yaitu:
1. Dilakukannya pelatihan mengenai K3 yang lebih baik dan rutin untuk menambah
pengetahuan tenaga kerja akan K3.
2. Penggunaan denda dan sanksi yang lebih berat agar tenaga kerja lebih menghormati
peraturan yang berlaku
3. Selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) di lokasi proyek secara taat sesuai
prosedur tanpa terkecuali

11
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

DAFTAR PUSTAKA

Ciputra (2015, 5 Februari). Susunan Kerangka Makalah. Dikutip 20 Februari 2020 dari
Ciputra UC EO: http://ciputrauceo.net/blog/2015/2/5/contoh-makalah-mahasiswa-yang-
benar-beserta-pedoman-pembuatan-makalah
Liputan6 (2020, 12 Januari). Kasus Kecelakaan Kerja Sepanjang 2019. Dikutip 20
Februari 2020 dari Liputan 6: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4153838/kasus-
kecelakaan-kerja-sepanjang-2019-turun-dari-2018
Ketenagakerjaan, Kementrian (2020, 12 Januari). Susunan Kerangka Makalah. Dikutip
20 Februari 2020 dari Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia:
https://kemnaker.go.id/news/detail/menaker-ida-canangkan-bulan-k3-nasional-tahun-
2020
Johanes, Steven (2017, 19 Oktober). Makalah LK3. Dikutip 20 Februari 2020 dari
Academia:
https://www.academia.edu/34894138/MAKALAH_K3_KESEHATAN_KESELAMAT
AN_KERJA
Sugiharjo, Robert (2017, 19 Oktober). Pembekalan Muda K3 Konstruksi. Dikutip 20
Februari 2020 dari Simantu PU:
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/84ac4_Bahan_tayang_RK3K.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai