Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN EVALUASI TIGA

PERENCANAAN SHIPON
MATA KULIAH REKAYASA IRIGASI (VC 191471)

NAMA KELOMPOK 4 :
1) Faiq Fakhruddin J (2036201009)
2) Delia Mandonzia P (2036201015)
3) Chairevita Novia M (2036201018)
4) Ramdani Baihaqi (2036201035)
5) Mochammad Ashar K (2036201046)
6) Muhammad Abi S (10111910020045)

KELAS : TRKBA C

DOSEN PENGAJAR :
Dwi Indriyani, S.T., M.T.
Ir. Ismail Sa`ud, M.MT.
Ir. Edy Sumirman, MT.

DOSEN ASISTEN :
Ir. Edy Sumirman, MT.

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI KONSTRUKSI BANGUNAN AIR
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI

1
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami masih diberi kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan “Laporan evaluasi tiga Perencanaan Shipon “Mata Kuliah Rekayasa Irigasi”
ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, dan para sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman
jahiliyah menuju jaman terang benderang yang melek teknologi seperti sekarang ini. Dengan
selesainya tugas besar ini, maka tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua orang
yang sudah membantu dalam mengerjakan tugas evaluasi tiga. Terima kasih juga untuk para
pihak yang sudah terlibat langsung, khususnya kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dwi Indriyani, S.T., M.T., Bapak Ir. Ismail Saud, M.T., dan Bapak Ir. Edy
Sumirman, M.T. selaku dosen mata kuliah Rekayasa Irigasi.
2. Bapak Ir. Edy Sumirman, M.T. selaku dosen asistensi tugas besar Perencanaan
Jaringan Irigasi.
3. Orang tua kami atas doa dan dukungannya sehingga tugas ini bisa dikerjakan dengan
lancar.
4. Semua pihak yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan laporan evaluasi tiga
ini.

Dalam menyusun laporan tugas besar ini kami berusaha keras untuk mencapai hasil yang
maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dalam penulisan laporan tugas evaluasi ini. Maka dari itu, kami memohon
saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada hasil laporan yang sudah kami
buat sebagai bahan evaluasi agar menjadi lebih baik kedepannya. Semoga laporan ini bisa
memberikan banyak kegunaan dan manfaat untuk pembaca. Demikian yang dapat kami
sampaikan, apabila ada kurang-lebihnya mohon maaf.

Penyusun

i
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
1.4 Manfaat.........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Shipon.............................................................................................................2
2.2 Kehilangan Energi.............................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................6
3.1 Data...................................................................................................................................6
3.2 Perhitungan........................................................................................................................7
3.2 Gambar Perencanaan.......................................................................................................11
BAB IV.....................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
LAMPIRAN.............................................................................................................................iv

ii
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Layout rencana siphon...............................................................................................3
Gambar 2 Kehilangan energi pada belokan pipa........................................................................5
Gambar 3 Harga-harga Kb untuk belokan..................................................................................5
Gambar 4 Soal evaluasi..............................................................................................................6
Gambar 5 Data Perencanaan Siphon...........................................................................................6
Gambar 6 Perhitungan perencanaan siphon..............................................................................10
Gambar 7 Denah Siphon...........................................................................................................11
Gambar 8 Potongan A-A..........................................................................................................12
Gambar 9 Potongan B-B...........................................................................................................13

iii
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rekayasa Irigasi adah Mata Kuliah yang dimana kita akan membuat perencanaan
saluran Irigasi yang akan disalurkan ke suatu desa, disini kelompok kami akan
merencanakan bangunan siphon. Bangunan Siphon sendiri merupakan bangunan
persilangan yang memotong sungai untuk mengalirkan debit air dari hulu ke bagian hilir
sungai. Bangunan ini berupa saluran tertutup yang dibangun di bagian bawah permukaan
sungai. Biasanya bentuknya berupa penampang lingkaran atau juga bisa dalam bentuk
segi empat. Konstruksi dalam bentuk lingkaran biasanya dibuat dari buis beton maupun
pipa baja, sedangkan untuk bentuk persegi empat berupa bangunan beton bertulang
atau box culvert precast. Bangunan Siphon memiliki kegunaan yaitu sebagai upaya untuk
mengalirkan air dari bagian hulu sungai ke bagian hilir dengan debit yang terjaga.
Dengan adanya bangunan ini, maka masyarakat di area sekitar sungai tetap merasakan
aliran air dengan lebih mudah, tanpa harus menggunakan aliran sungai secara langsung.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang sudah tertulis di latar belakang diatas, dapat dirumuskan
beberapa masalah yaitu :

1. Bagaimana melakukan perencanaan bangunan perlintasan siphon apabila debit


yang lewat saluran irigasi 4000liter/s
2. Rencanakan lengkap dengan gambar rencana

1.3 Tujuan
Tujuan dalam laporan tugas perencanaan shipon adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui perencanaan bangunan siphon dengan debit 4000liter/s


2. Untuk mendapatkan gambar rencana
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan tugas besar ini adalah :

1. Sebagai masukan efisiensi bahan yang digunakan dalam perencanaan


bangunan siphon.
2. Sebagai referensi untuk adik tingkat yang ingin melakukan perencanaan
terhadap bangunan perlintasan
1
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Shipon
Menurut Kriteria Perencanaan Standar Irigasi KP-04, Bangunan Siphon adalah
bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau
jalan. Pada siphon air mengalir karena tekanan, perencanaan hidrolis siphon harus
mempertimbangkan kecepatan aliran, kehilangan pada peralihan masuk, kehilangan pada
peralihan masuk, kehilangan akibat gesekan, kehilangan pada bagian siku siphon serta
kehilangan pada peralihan keluar. (Kriteria Perencanaan Standar Irigasi KP-04).
Bangunan siphon juga termasuk bangunan pembawa sama seperti bangunan talang,
siphon juga bagian aliran bangunan pembawa subkritis. Bangunan siphon ini termasuk
bangunan yang hanya memiliki fleksibiltas yang sedikit dalam mengangkut air yang lebih
banyak dari yang direncanakan. Bangunan siphon ini juga tidak dapat direkomendasi
sebagai bangunan pembuang walaupun debit tidak diatur tetapi bangunan pembuang akan
lebih banyak nantinya membawa benda-benda hanyut pada saat proses pengaliran terjadi.
Untuk itu biasanya siphon mencegah adanya benda – benda asing masuk, baik makhluk
hidup pada mulut atau lubang masuk aliran akan ditambah penyaring (trashtrack) dan
dikombinasikan dengan pelimpah tepat di bagian atas, agar dapat mencegah air meluap
dari atas tanggul saluran dihulu nantinya.

Di dalam perencanaan siphon ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, antara
lain:

1. Kondisi yang paling berbahaya pada konstruksi siphon adalah pada saatsiphon dalam
keadaan kosong. Pada saat kondisi ini gaya upflit yaitu gaya yang disebabkan oleh
tekanan hidrostatis dari bawah konstruksi siphon,menekan konstruksi siphon ke arah
atas. Gaya ini cenderung mengangkat konstruksi siphon. Sedangkan untuk
mengimbanginya diperlukan gaya penahan yang arahnya vertikal ke bawah yaitu gaya
berat akibat berat sendiri konstruksi siphon dan gaya berat akibat berat lapisan
penutup siphon.
2. Siphon harus dibuat pada kedalaman yang cukup di bawah dasar sungai. Pada kondisi
ini konstruksi siphon harus aman terhadap bahaya gerusan tanah dasar sungai
(degradasi) maupun bahaya gerusan lokal akibat dasar sungai yang terganggu. Jika
konstruksi siphon berada terlalu dekat dengan permukaan dasar sungai, maka tanah
penutup di atas siphon kemungkinan terkikis. Untuk itu konstruksi siphon harus dibuat
2
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada kedalaman yang cukup terhadap dasar sungai. Pada bagian dasar palung sungai,
konstruksi siphon sebaiknya dalam posisi horisontal dan panjangnya ke arah tebing
sungai harus cukup, karena tebing sungai keungkinan bisa juga terjadi erosi.
,sedangkan pada bagian lereng sungai bisa dibuat miring. Lapisan penutup dasar
sungai (di atas konstruksi siphon) sebaiknya berupa pasangan gabion(bronjong).

2.2 Kehilangan Energi


Kehilangan energi dibagi menjadi empat, yaitu akibat kisi – kisi penyaring, akibat
peralihan, akibat gesekan, dan akibat belokan yang dapat dijelaskan pada penjelasan di
bawah ini.

Gambar 1 Layout rencana siphon


1. Kehilangan Energi Akibat kisi – kisi penyaring
Kisi – kisi penyaring harus dipasang pada bukaan / lubang masuk bangunan
dimana benda – benda yang menyumbat menimnulkan akibat – akibat yang serius,
misalnya pada shipon atai gorong – gorong yang panjang.
Kisi – kisi penyaring dibuat dari jeruji – jeruji baja dan mencangkup seluruh
bukaan. Jeruji tegak dipilih agar bisa dibersihkan dengan penggaruk. Akibat adanya
kisi – kisi penyaring ini akan menambah kehilangan energi yang biasanya dapat
dihitung sebagai berikut :

()
2 4/ 3
V s
hf = C × → C= β × × sin δ
2g b
Dimana :
Hf = Kehilangan tinggi energi (m)
3
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
V = Kecepatan melalui kisi – kisi (m/dt)
g = Percepatan grafitasi (m/dt = 9.8)
C = Koefisien berdasarkan :
β = Faktor bentuk (2.4 = segi empat : 1.8 = jeruji bulat)
s = tebal jeruji (m)
b = Jarak bersih antar jeruji (m)
δ = Sudut kemiringan dari bidang horizontal
2. Kehilangan Energi akibat Peralihan
Kehilangan energi akibat peralihan terbagi menjadi dua, yaitu kehilangan
energi pada pemasukan (inlet), dan pada pengeluaran (outlet).

( V 0−V 1 )2 ( V 0−V 1 )2
∆ Hm=Em × ∆ Hm=Ek ×
2g 2g
Dimana :

∆Hm / ∆Hk = Kehilangan energi pada pemasukan / kehilangan energi pada


pengeluaran (m)
V0 = Kecepatan aliran rata – rata di bangunan (m/dt)
g = Percepatan grafitasi (m/dt = 9.8)
V1 = Kecepatan aliran rata – rata
Em / Ek = Faktor kehilangan energi yang tergantung bentuk hidrolis peralihan
(koef masuk : 0.1 – 0.3 dan koef keluar : 0.5)
3. Kehilangan Energi akibat Gesekan Sepanjang Pipa
2
V ×L
∆ Hf = 2 4/3
K ×R

Dimana:
∆Hf = Kehilangan energi akibat gesekan
V = Kecepatan aliran air di dalam bangunan
L = Panjang bangunan (m/dt)
R = Jari – jari hidrolis
A = Luas penampang basah (m2)
P = Keliling basah (m2)
C = Koefisien Chezy ( K . R1/6)
K = Koefisien kekasaran strickler

4
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

4. Kehilangan Energi Akibat Belokan


Adanya belokan pada shipon atau pipa menyebabkan pindahan arah aliran dan
mengakibatkan perubahan pembagian kecepatan.
Pada umumnya akibat perubahan dalam pembagian kecepatan ini, ada
peningkatan tekanan pisometris di luar bagian tikungan, dan ada penurunan tekanan di
dalam. Penurunan ini bisa sedemikian sehingga aliran terpisah dari dinding padat, dan
dengan demikian menyebabkan kehilangan energi akibat turbulen / olakan. Seperti
pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Kehilangan energi pada belokan pipa

Gambar 3 Harga-harga Kb untuk belokan


2
V
∆ Hb= Kb ×
2g
Dimana:
∆Hb = Kehilangan energi akibat belokan
Kb = sudut belokan sesuai dengan tabel
V = Kecepatan aliran air di dalam bangunan
g = Percepatan grafitasi (m/dt = 9.8)

5
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL PERHITUNGAN
3.1 Data

Gambar 4 Soal evaluasi


Data
Q (debit) = 4000 l/dt
= 4 m3/dt
b (Lebar) = 2.5 m
m (Talut) = 1 : 1

Data-Data yang diasumsikan Koefisien Kekasaran Strickler


Debit Rencana k
Saluran bulat dengan dasar saluran berupa tanah
m3/det m1/3/det
I = 0.000015 Q > 10 45
vijin = 0.6 m/det 5 < Q < 10 42.5
hrencana = 1.7 m 1<Q<5 40
k = 40 Q<1 35

Gambar 5 Data Perencanaan Siphon

6
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3.2 Perhitungan
Penyelesaian
Cek apakah perlu dilakukan perencanaan siphon

A = (b+mh)h
= 7.14 m2

P =
= 7.308 m

R = A/P
= 0.977 m
maka
v = k . R2/3 . I1/2
= 0.583 m/det < 0.6 m/det
OK

Q = v.A
= 4.166 m3/det ≈ 4 m3/dt
OK
Perlu perencanaan Siphon
Sehingga
b = 2.5
h = 1.7
Perencanaan Siphon
v = 2 m/s
Q = v.A
4.166 = 2 D2π/4
D = 1.63 m < 1.7 m

D Kurang dari hrencana saluran


Sehingga hanya memerlukan 1 siphon
Cek
Q = v.A
= 4.166 m3/det ≈ 4.166 m3/det
OK

Kehilangan Energi
Data Shipon
Q = 4 m3/dt
V = 2 m/s
D = 1.63 m
K = 70 (BETON)

7
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1. Akibat Kisi - Kisi Penyaring
β = 1.8 (bulat)
s = 0.02 m
δ = 70 °
b = 0.1 m

hf = C
maka
C = 0.163
hf = 0.033 m

2. Akibat Peralihan
a) Pada pintu mauk (inlet)
Koefisien masuk = 0.3
V0 = 0.583 m/s
V1 = 2 m/s

maka
∆Hm = 0.031 m

b) Pada pintu keluar (outlet)


Koefisien masuk = 0.5
V0 = 0.583 m/s
V1 = 2 m/s

maka
∆Hk = 0.051 m

8
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3. Akibat Gesekan Sepanjang Pipa
L = 11 + 11.5 + 11 (dari gambar perencanaan)
= 33.9 m
K = 40
R = 1/4 x D
= 0.41

maka
∆Hf = 0.3 m

4. Akibat Belokan

α = 45 °
Kb = 0.24 (bulat)

maka
∆Hb = 0.049 m

9
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Sehingga Total Kehilangan Energi
hf = 0.033 m
∆Hm = 0.031 m
∆Hk = 0.051 m
∆Hf = 0.281 m
∆Hb = 0.049 m
Total 0.445 m
Beda tinggi hulu dan hilir 0.400 m

Tebal Pipa
diasumsikan
Muka air sungai maks (H) = 7.9 m
P = ρ.g.H
= 77.42 N/m2
= 0.008
σ = 0.06
D = 1.63 m
r = 0.814 m
Tebal Pipa
d = r.P/σ
= 0.11 m

Gambar 6 Perhitungan perencanaan siphon

10
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3.2 Gambar Perencanaan
1. Denah Siphon

Gambar 7 Denah Siphon

11
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2. Potongan A-A

Gambar 8 Potongan A-A

12
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3. Potongan B-B

Gambar 9 Potongan B-B

13
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan perencanaan Siphon, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil dari perencanaan Siphon pipa dengan debit rencana yang melewati saluran
irigasi sebesar Q = 4,000 l/dt, lebar saluran irigasi 2,5 m, talud irigasi 1 : 1 didapatkan
dimensi Siphon yang direncanakan:
a. Diameter pipa = 1,63 meter
b. Panjang pipa = 11 + 11,45 + 11,47 = 33,92 meter
c. Sudut belokan pada pipa = 45°
d. Tebal pipa = 0.11 meter

DAFTAR PUSTAKA
Kriteria Perencanaan (KP-04) - Bangunan. (2013). Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi Dan Rawa.
Perencanaan Siphon Pipa Pada Saluran Interbasin Rababaka di Kabupaten Dompu. (2020).
Ida Bagus Geraldy W. P.
Modul 7 (Talang). (2021). Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan
Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember

14
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAMPIRAN

iv
D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air
Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai