Anda di halaman 1dari 34

PELATIHAN ONLINE 2018

KEBUMIAN – PAKET 4
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

GEOLOGI SEJARAH DAN PALEONTOLOGI

BAGIAN I - GEOLOGI SEJARAH


Kita dapat menelusuri jejak pembentukan Bumi dari batuan-batuan yang ada di permukaannya.
Hingga kini, memang belum ada suatu bukti yang pasti yang menunjukkan umur yang tepat dari
Bumi itu sendiri. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan penemuan batuan yang
sangat tua, umur sebenarnya dapat didekati. Perkembangan Bumi dari masa ke masa, dari mulai
kelahirannya yang masih berupa bola panas hingga terbentuknya atmosfer, kelahiran makhluk hidup
dan sampai saat ini terekam dalam batuan yang dijumpai saat ini. (Harap ingat kembali
pembentukan tata surya hingga terbentuknya atmosfer yang telah dijabarkan dalam Modul 2).

Pembentukan Atmosfer
Terdapat dua model pembentukan atmosfer:
1. Bumi pada awalnya merupakan massa gas dan cairan yang berasal dari matahari yang
mendingin pertama kali dalam bentuk liquid, kemudian perlahan berkembang menjadi kerak
yang kompak. Atmosfer dan hidrosfer yang terbentuk adalah material sisa dari atmosfer primitif
yang menyelubungi bumi. Hal tersebut menunjukkan bahwa bumi telah memiliki atmosfer sejak
awal dengan penambahan dan pengurangan gas sepanjang waktu.
2. Bumi terbentuk dari planetesimal dalam bentuk cair-padat pada saat terakumulasi. Atmosfer
berasal dari degassing (keluarnya gas) dari permukaan bumi maupun reaksi kimia yang terjadi
pada saat planetesimal yang solid terkumpul. Atmosfer purba mendapat gas dari proses
magmatis lewat letusan gunung api dan sumber air panas. Gas yang dikeluarkan berupa N 2, CO2,
He, H, dan H2O. Nitrogen cenderung tinggal di atmosfer, H2O menjadi awan dan hujan,
kemudian mengisi cekungan-cekungan membentuk samudera. H dan He lepas ke ruang angkasa
karena terlalu ringan.

Pembentukan Samudera
Ketika kerak sudah menjadi padat dan bentuknya masih memiliki topografi yang sangat berelief
serta sudah cukup dingin agar hujan dapat menyentuh permukaan, perlahan-lahan air meteorik
(hujan) akan mengisi bagian yang lebih rendah, menjadi samudera dan tubuh air lainnya. Dengan
mempertimbangkan siklus air, H2O pada zaman dahulu dan sekarang haruslah berjumlah sama.
Namun, menurut perhitungan ahli, air hujan dari meteorik saja tentu tidak dapat menghasilkan air
sebanyak yang ada di permukaan bumi sekarang. Oleh karena itu, muncul pendapat bahwa pada
awalnya terdapat suplai tambahan H2O dari komet/meteor berisi H2O padat (es) yang jatuh ke
permukaan bumi.
Skala Waktu Geologi
Zaman (Period)
Kurun Masa
& umurnya Peristiwa penting
(Eon) (Era)
(Myr)
-Pembentukan Bumi, masih berupa bola pijar berisi magma.
(4600-3800)

-Bukti batuan tertua berasal dari mineral zirkon dalam


Hadean

batupasir-konglomerat yang termetamorfkan, di dataran


stabil kerak benua (kraton) di Australia. Umur yang dihasilkan
adalah 4,4 milyar tahun.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

-Pada zaman ini, Bumi telah mendingin dan sudah terbentuk


kerak benua dan samudera.
(3800-2500)
Archaean

-Kadar oksigen naik turun, ditandai dengan adanya Banded


Iron Formation (BIF).
-Kehidupan telah muncul, ditandai dengan kehadiran fosil
stromatolit (simbiosis antara cyanobacteria dan mineral
sedimen) berumur 3,5 milyar tahun.
-“Protero” berarti awal (proto), sehingga pada masa ini,
kehidupan mulai mendekati bentuk yang kompleks, tidak
hanya sekadar mikroorganisme bersel tunggal saja.
Proterozoikum

-Oksigen sudah mulai stabil, terdapat beberapa kali glasiasi,


(2500-538)

serta fenomena “Snowball Earth”.


-Terbentuk kembali BIF.
-Terdapat superkontinen Rodinia, Laurentia, Columbia, dan
Gondwana.
-Fauna yang berkembang adalah hewan laut bertubuh lunak
multiseluler yang disebut sebagai Fauna Ediakaran.
Kambrium -Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama Latin untuk
(538-505) daerah Wales, dimana batuan berumur Kambrium pertama
kali dipelajari.
-Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman ini.
Hampir seluruh kehidupan berada di lautan dan memiliki
kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fauna yang
berkembang sangat pesat dan memiliki banyak jenis adalah
trilobita.
-Fosil yang umumnya dijumpai dan penyebarannya luas
adalah alga, cacing, spon, koral, moluska, echinodermata,
brachiopoda, dan arthropoda (trilobita).
-Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya
Pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India,
Australia, sebagian besar Asia dan Amerika Selatan.
Fanerozoikum

Paleozoikum

Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Greenland masih


berupa benua-benua kecil yang terpisah-pisah.
Ordivisium -Ditandai dengan kemunculan ikan tanpa rahang pertama
(505-438) (Agnatha) dan beberapa hewan tak bertulang belakang
seperti tetrakoral, ekinoid, asteroid, krinoid, danbryozoa.
-Koral dan alga berkembang membentuk karang, dimana
trilobit dan brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan trilobit
melimpah, sementara echinodermata dan brachiopoda mulai
menyebar.
-Meluapnya samudera dari zaman es. Gondwana dan benua-
benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di
antaranya.
Pada akhir zaman ini terjadi kepunahan massal (extinction)
pada trilobit, graptolit, dan konodon (tapi tidak
memusnahkan semua jenisnya) karena perubahan iklim
memicu perubahan suhu air laut yang mendadak.
Silur -Waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
(438-408) -Tumbuhan darat yang pertama kali muncul adalah
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

Pteridophyta (tumbuhan berpembuluh, paku). Sedangkan


Eurypterid (kalajengking raksasa) hidup berburu di dasar laut.
-Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan
mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
-Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk
melintasi Skandinavia, Skotlandia, dan pantai Amerika Utara.
Devon -Disebut sebagai Zaman Ikan (Age of Fish) karena ikan
(408-360) berahang berkembang sangat pesat dan mencapai puncaknya.
Selain itu, tumbuhan darat juga sudah mulai kompleks dan
menyebar. Serbuan ke masih terus berlanjut pada masa ini.
Hewan amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
-Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk
pertama kalinya.
-Samudera menyempit sementara, benua Gondwana
menutupi Eropa, Amerika Utara, dan Greenland.
Kepunahan massal terjadi pada akhir zaman ini karena
perubahan iklim, hantaman asteroid, efek CO2 dan
magmatisme.
Karbon -Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan
(360-286) telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan jumlah
amfibi meningkat.
-Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan fern dan paku
ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
-Benua-benua di muka bumi menyatu membentuk suatu
masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan
lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan
bumi utara, iklim tropis menghasilkan rawa-rawa secara
besar-besaran, yang berisi dan sekarang terbentuk sebagai
batubara.
-Terdiri dari Mississippian (360-320) dan Pennsylvanian (320-
286).
Perm -Perm adalah nama sebuah provinsi tua dekat pegunungan
(286-245) Ural, Rusia.
-Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga
tumbuhan konifer dan ginkgo primitif. Amfibi menjadi kurang
begitu berperan.
-Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai suatu
massa daratan. Lapisan es menutupi Amerika Selatan,
Antartika, Australia, dan Afrika, membendung air dan
menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi
gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
Pada akhir Perm terjadi kepunahan massal akibat tumbukan
meteor dan yang paling mungkin adalah erupsi besar-
besaran (flood basalt) di daerah Cina dan India yang
mengakibatkan perubahan iklim besar-besaran. Efek paling
besar terjadi di samudera, sehingga Trilobit benar-benar
punah sama sekali.
Trias -Gastropoda dan bivalvia meningkat jumlahnya, sementara
Me
soz

um
oik

(245-208) amonit bertipe goniatitic menjadi umum.


PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

-Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul


pertama kalinya. Reptilia menyerupai mammalia pemakan
daging yang disebut Cynodont mulai berkembang.
-Kemunculan mammalia
-Banyak jenis reptilia hidup di air, termasuk penyu dan kura-
kura.
-Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan konifer
menyebar.
-Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es
di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di
Pangea.
Jura -Belemnit dan amonit berjenis ceratitic sangat umum.
(208-144) -Reptilia meningkat jumlahnya dan mencapai puncak
perkembangannya.
-Dinosaurus menguasai daratan, Ichtyosaurus berburu di
dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa.
-Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa,
terutama herbivora.
-Transisi antara reptilia dan burung, yakni Archaeopteryx
berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang.
-Tumbuhan konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan
Sequola melimpah.
-Pangea pecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari
Afrika, sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari
Antartika dan Australia.
Kapur -Banyak dinosaurus raksasa, reptilia terbang, dan amonit
(144-66) bertipe ammonitic.
-Mammalia berari-ari muncul pertama kalinya.
-Pada akhir zaman, dinosaurus, amonit, dan belemnit punah.
-Mammalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang
menjadi banyak bentuk yang berlainan.
-Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika
menuju Asia.
Kepunahan massal besar-besaran, menyebabkan dinosaurus
punah. Penyebab diperkirakan adalah karena tumbukan
meteor besar yang mengubah iklim bumi.
Tersier -Terdiri dari Kala (epoch): Paleosen, Eosen, Oligosen, Miosen,
(66-2) dan Pliosen.
-Paleosen (66-58): tumbuhan angiosperma memainkan peran
penting, munculnya mammalia besar pertama dan primata
primitif. Australia berpisah dari Antartika
Kenozoikum

-Eosen (58-37): muncul hutan-hutan tropis, iklim hangat.


Mammalia mulai melimpah, rodent & paus primitif muncul.
Pembentukan Pegunungan Alpen.
-Oligosen (37-24): rumput menjadi umum, hutan menjadi
banyak. Muncul babi, rusa, kucing, badak, dan tapir.
Pembentukan Himalaya.
-Miosen (24-5): rerumputan menguasai karena iklim yang
mendingin, hutan-hutan yang banyak mengurangi emisi CO2,
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

munculnya burung modern, kuda, anjing, beruang. Antartica


beku permanen. Laut Tethys menutup, membentuk daerah
Mediteranian sekarang.
-Pliosen (5-2): rumput dominan. Kemunculan manusia purba
pertama, paus modern. Pembentukan Pegunungan Cascadiia
dan Sierra.
Kuarter -Terdiri dari Kala (epoch): Pleistosen dan Holosen.
-Pleistosen (2-0,01): iklim yang berubah antara glasial-
interglasial (zaman es dan zaman antara-es). Manusia modern
pertama, fauna punah seiring dengan perubahan iklim terus
menerus.
-Holosen (10.000 tyl-sekarang): kependudukan manusia.
Catatan: Angka dan kejadian dari masing-masing zaman mungkin berbeda antara satu referensi dan
referensi lainnya. Oleh karena itu, ketika ada perbedaan, silakan ambil opini paling umum. Lihat
referensi berikut: http://scottranger.com/uploads/3/4/2/5/34258184/7981716.jpg?902
Untuk film animasi dan rangkuman lengkap fenomena geologi yang terjadi sepanjang sejarah bumi,
silakan lihat film dokumenter di Yotube dengan judul Historical Geology (oleh History Channel).

BAGIAN II - PALEONTOLOGI
Paleontologi adalah ilmu mengenai segala aspek dan perkembangan kehidupan purba yang kini telah
punah dan membatu menjadi fosil. Fosil (dari bahasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar dari
dalam tanah”) adalah sisa-sisa atau jejak yang menjadi bukti adanya kehidupan purba di masa lalu
yang terekam dan terawetkan dalam batuan oleh proses alam.

Tidak semua organisme yang mati dapat menjadi fosil. Terdapat beberapa persyaratan yang
umumnya memperbesar kemungkinan suatu organisme menjadi fosil:
a. Mempunyai cangkang yang keras.
b. Berjumlah banyak dan berukuran kecil.
c. Cepat terkubur oleh sedimen yang halus dan relatif impermeabel agar tidak dimakan cuaca
dan organisme.
d. Setelah terkubur tidak terserang oleh air tanah yang bersifat korosif.
e. Lapisan pengandungnya tidak rusak karena proses pelapukan, tektonik, magmatik, atau
proses metamorfisme.
Fosil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada zaman dahulu (lebih dari 11.000 tahun)
terjebak dalam lumpur atau pasir dan kemudian jasadnya tertutup oleh endapan lumpur. Endapan
lumpur tersebut akan mengeras menjadi batu di sekeliling mahluk hidup yang terkubur tersebut.
Dari fosil yang ditemukan, yang paling banyak jumlahnya adalah yang sangat lembut ukurannya
seperti serbuk sari, misalnnya foraminifera, ostracoda dan radiolarian. Sedangkan, hewan yang besar
biasanya hancur bercerai-cerai dan bagian tertentu yang ditemukan sebagai fosil.

Bentuk fosil ada tiga macam yaitu fosil tubuh (body fossil), fosil cetakan (mold-cast) dan jejak fosil
(track fossil). Fosil tubuh adalah ketika tubuhnya atau bagian tubuhnya langsung yang menjadi fosil.
Fosil cetakan terjadi jika kerangka mahluk hidup yang terjebak di endapan lumpur meninggalkan
bekas (misalnya tulang) pada endapan tersebut yang membentuk cetakan. Jika cetakan tersebut
berisi lagi dengan endapan lumpur maka akan terbentuk jejak fosil persis seperti kerangka aslinya.

Berdasarkan ukurannya, jenis fosil dibagi menjadi :


a. Macrofossil (Fosil Besar) , dipelajari tanpa menggunakan alat bantu
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

b. Microfossil (Fosil Kecil), dipelajari dengan alat bantu mikroskop


c. Nannofossil (Fosil Sangat kecil), dipelajari menggunakan batuan mikroskop khusus (dengan
pembesaran hingga 1000x)

Kegunaan Fosil :
 Untuk mengidentifikasi unit-unit stratigrafi permukaan bumi, atau untuk mengidentifikasi umur
relatif dan posisi relatif batuan yang mengandung fosil. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan
mempelajari fosil indeks. Persyaratan bagi suatu fosil untuk dapat dikategorikan sebagai fosil
indeks adalah : (a). terdapat dalam jumlah yang melimpah dan mudah diidentifikasi; dan (b).
Memiliki distribusi horizontal yang luas, tetapi dengan distribusi vertikal yang relatif pendek
(kurang lebih 1 juta tahun).
 Menjadi dasar dalam mempelajari paleoekologi dan paleoklimatologi. Struktur dan distribusi
fosil diasumsikan dapat mencerminkan kondisi lingkungan tempat tumbuhan tersebut tumbuh
dan bereproduksi.
 Untuk mempelajari paleofloristik, atau kumpulan fosil tumbuhan dalam dimensi ruang dan
waktu tertentu. Hal ini dapat memberikan gambaran mengenai distribusi populasi tumbuhan
dan migrasinya, sebagai respon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan masa
lampau.
 Menjadi dasar dalam mempelajari evolusi tumbuhan yaitu dengan cara mempelajari perubahan
suksesional tumbuhan dalam kurun waktu geologi.

Persyaratan umum agar terbentuknya fosil:


1. Adanya badan air.
2. Adanya sumber sedimen anorganik dalam bentuk partikel atau senyawa terlarut.
3. Adanya bahan tumbuhan atau hewan (yang akan menjadi fosil).

Proses Pemfosilan atau Fosilisasi


Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam
sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian
ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:
 Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
 Mengalami pengawetan
 Terbebas dari bakteri pembusuk
 Terjadi secara alamiah
 Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
 Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Kendala pemfosilan yaitu saat organism mati (bangkai) dimakan oleh organism lain atau terjadi
pembusukan oleh bakteri pengurai. Suatu contoh tempat yang mendukung terjadinya proses
fosilisasi adalah delta sungai, dasar danau, atau danau tapal kuda (oxbow lake) yang terjadi dari
putusnya suatu meander.

Proses-proses yang memungkinkan terbentuknya fosil, diantaranya :


1. Pertrifaksi, berubah menjadi batu oleh adanya bahan-bahan silika, CaCO3, FeO, MnO dan FeS.
Bahan itu masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
sehingga menjadi keras/membatu menjadi fosil.
2. Proses Destilasi, tumbuhan atau bahan organik lainnya yang telah mati dengan cepat tertutup
oleh lapisan tanah.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

3. Proses Kompresi, tumbuhan tertimbun dalam lapisan tanah, maka air dan gas yang terkandung
dalam bahan organik dari tumbuhan itu tertekan keluar oleh beratnya lapisan tanah yang
menimbunnya. Akibatnya, karbon dari tumbuhan itu tertinggal dan lama kelamaan akan
menjadi batubara, lignit dan bahan bakar lainnya.
4. Impresi, tanda fosil yang terdapat di dalam lapisan tanah sedangkan fosilnya sendiri hilang.
5. Bekas gigi, kadang-kadang fosil tulang menunjukan bekas gigitan hewan karnivor atau hewan
pengerat.
6. Koprolit, bekas kotoran hewan yang menjadi fosil.
7. Gastrolit, batu yang halus permukaannya ditemukan di dalam badan hewan yang telah menjadi
fosil.
8. Liang di dalam tanah, dapat terisi oleh batuan dan berubah sebagai fosil, merupakan cetakan.
9. Pembentukan kerak, hewan dan tumbuhan terbungkus oleh kalsium karbonat yang berasal dari
travertine ataupun stalaktit.
10. Pemfosilan di dalam tuff, pemfosilan ini jarang terjadi kecuali di daerah yang berudara kering
sehingga bakteri pembusuk tidak dapat terjadi.
11. Pemfosilan dengan cara pembekuan, hewan yang mati tertutup serta terlindung lapisan es
dapat membeku dengan segera. Oleh karena dinginnya es maka tidak ada bakteri pembusuk
yang hidup dalam bangkai tersebut.

Fosil hidup
Istilah “fosil hidup” adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai sebuah
spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon
ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies
dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.

Jenis Fosil
1. Organisme itu sendiri (Fosil yang dihasilkan dari organisme itu sendiri)
Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat berupa
tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari
tubuhnya yang “keras”. Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap (utuh) tersimpan.
Misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam
amber (getah tumbuhan). Petrified wood atau fosil kayu dan juga mammoths yang terbekukan,
and juga mungkin anda pernah lihat dalam film berupa binatang serangga yang tersimpan
dalam amber atau getah tumbuhan. Semua ini biasa saja berupa asli binatang yang tersimpan.

2. Sisa-sisa aktifitasnya (Trace Fossil)


Fosil sisa aktifitas makhluk hidup sering juga disebut dengan Trace Fosil (Fosil jejak), karena
yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil itu bukan bagian dari
tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri.

Penyimpanan atau pengawetan fosil cangkang ini dapat berupa cetakan. Namun cetakan
tersebut dapat pula berupa cetakan bagian dalam (internal mold) dicirikan bentuk permukaan
yang halus, atau external mould dengan ciri permukaan yang kasar. Keduanya bukan
binatangnya yang tersiman, tetapi hanyalah cetakan dari binatang atau organisme itu. Trace
fossil adalah suatu struktur berupa track, trail, burrow, tube, borring, yang terawetkan sebagai
fosil organisme.

Kelebihan trace fossil dibandingkan fosil kerangka :


PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

a. Trace fossil biasanya terawetkan pada lingkungan yang berlawanan dengan pengendapan
fosil kerangka misalnya perairan dangkal dengan energy tinggi, batu pasir laut dangkal dan
batu lanau laut.
b. Trace fossil tidak dipengaruhi oleh diagenesa bahkan diperjelas secara visual oleh proses
diagenesa.

PROSES YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA FOSIL


1. Histometabasis: penggantian sebagian tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral lain
(cth: silika) dimana fosil tersebut diendapkan.
2. Permineralisasi: histometabasis pada binatang.
3. Rekristalisasi: berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P & T yang tinggi, sehingga
molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh fosil itu sendiri
menjadi kristalin.
4. Replacement/Mineralisasi/Petrifikasi, Penggantian seluruh bagian fosil dengan mineral lain.
5. Dehydrasi/Leaching/Pelarutan
6. Mold, Cetakan pada batuan sedimen yang terbentuk dari cangkang binatang yang tertutupi
sedimen.
7. Cast, Cetakan cangkang yang terisi material lain.
8. Trail & Track
Trail : cetakan/jejak-jejak kehidupan binatang purba yang menimbulkan kenampakan yang lebih
halus
Track : sama dengan trail, namun ukurannya lebih besar
Burrow : lubang-lubang tempat tinggal yang ditinggalkan binatang purba.
Borring : lubang pemboran
Tube : struktur fosil berupa pipa

[1]
[1] Ilustrasi pembentukan fosil mold dan cast menggunakan contoh fosil jejak (track).

PENANGGALAN (DATING) RELATIF DAN ABSOLUT


Untuk mengetahui umur dari sebuah lapisan batuan, ada dua metode yang digunakan, yakni relatif
dan absolut.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

Penanggalan Umur Relatif


Merupakan metode mengetahui umur lapisan batuan secara relatif berdasarkan kandungan fosil di
dalam batuan. Metode ini hanya mengetahui mana lapisan yang tua dan muda, tanpa mengetahui
angka pasti dari umur batuannya, sehingga metode ini disebut juga metode kualitatif. Dalam
menggunakan metode ini, terdapat prinsip-prinsip stratigrafi yang harus dikenali:

1. Hukum Uniformitarianism (James Hutton)


“Proses geologi yang terjadi pada zaman sekarang juga terjadi pada masa lampau, hanya
intensitasnya saja yang berubah-ubah.”

Contoh: jika pada masa ini terdapat koral penyusun terumbu karang pada lingkungan laut
dangkal, berarti apabila dijumpai batugamping koral di puncak Himalaya, dapat disimpulkan
bahwa puncak Himalaya dahulu kala merupakan bagian dari sebuah laut dangkal. Contoh
lainnya adalah apabila sekarang terjadi perubahan iklim dan letusan gunung berapi, pada masa
lalu juga harusnya terjadi letusan gunung api dan perubahan iklim, namun intensitasnya bisa
lebih ringan atau lebih parah dari masa kini.

2. Hukum Original Horizontality (Nicolas Steno)


“Sedimen yang membentuk batuan akan terakumulasi dalam lingkungan pengendapan
(cekungan) mengikuti gaya gravitasi, dengan bentuk bawah mengikuti morfologi/relief dasar
cekungan dan bagian atas permukaannya horizontal/datar.”

Akibatnya, ketika ditemukan suatu lapisan batuan yang telah termiringkan, maka dapat
disimpulkan bahwa lapisan tersebut telah mengalami gaya tektonik aktif (misalnya
pengangkatan) yang menyebabkan batuan tidak lagi horizontal. Pada kenyataannya, beberapa
jenis batuan pada awalnya pun tidak terbentuk secara horizontal, namun tumbuh sesuai
dengan kemiringan topografinya sendiri, maupun mekanisme pengendapannya tidak
memungkinkan untuk menjadi horizontal.

[2]

3. Hukum Superposisi (Nicolas Steno)


PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

“Dalam keadaan normal (tidak mengalami gangguan), batuan yang lebih dulu terbentuk akan
ditutup oleh batuan yang terbentuk setelahnya, sehingga dalam suatu kolom litologi atau
stratigrafi, batuan yang di bawah adalah batuan yang berumur lebih tua, dan lapisan teratas
adalah lapisan termuda.”

Ketika batuan telah mengalami perlipatan yang intensif, seperti lipatan rebah, batuan yang
harusnya terdapat di atas bisa terlipat intensif sehingga seolah-olah berada di bawah (disebut
dengan pembalikan). Oleh karena itu dalam pengamatan lapangan, harus digunakan struktur
sedimen yang mempu mencirikan top dan bottom lapisan untuk mengetahui apakah lapisan
tersebut sudah terbalik atau masih normal.

[3]

4. Hukum Lateral Continuity (Nicolas Steno)


“Pada suatu urutan batuan dalam kondisi normal, lapisan batuan akan melampar ke semua
arah secara lateral, dan semakin jauh dari sumber material sedimen, maka ketebalannya akan
semakin tipis. Selain itu, pada ujung cekungan, lapisan batuan juga akan membaji.”

[4]

5. Hukum Lateral Accretion (Johannes Walter)


“Dalam keadaan tidak terganggu, suatu urutan vertikal fasies batuan akan mencerminkan
pelamparan lateral dari lingkungan yang membentuk fasies tersebut.“

Hukum ini merupakan koreksi dari hukum original horizontality. Dinyatakan bahwa pada
pengendapan normal, perlapisan batuan akan mengalami pertumbuhan ke arah lateral
daripada vertikal. Pembajian lapisan batuan tidak hanya dijumpai pada tepian cekungan
pengendapan, tapi juga dijumpai pada dasar cekungan. Dampak dari hukum ini adalah bahwa
batuan yang lebih tua tidak selalu dijumpai di bawah batuan yang lebih muda. Batuan yang
lebih tua dapat dijumpai di bawah, sejajar, maupun di atas batuan yang lebih muda.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

[5]
Pada ilustrasi di atas, lapisan putih adalah lapisan yang lebih muda daripada lapisan biru yang
paling bawah. Apabila dilakukan pengeboran pada sumur yang diberi warna merah, maka
terlihat pengulangan dari putih menjadi biru lalu putih lalu biru lagi. Hal tersebut seolah-olah
membuat kesan terdapat lapisan yang lebih tua (biru) terletak di atas yang lebih muda (putih),
padahal dalam pembentukannya harusnya biru baru putih.

6. Hukum potong-memotong/cross-cutting relationship (Nicolas Steno)


“Suatu benda yang dipotong akan mempunyai umur lebih tua daripada pemotong.”

Pemotong dalam hal ini adalah: batuan (umumnya batuan beku dan metamorf) dan struktur
geologi (lipatan, erosi, sesar).

[6]

7. Hukum Inklusi
“Batuan yang menginklusi selalu lebih tua daripada batuan yang terinklusi.”
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

[7]

Pada gambar di kiri, diperlihatkan inklusi granit ke dalam batupasir. Hal tersebut menunjukkan
bahwa granit terbentuk terlebih dahulu, lapuk dan tererosi menjadi pecahan-pecahan kecil,
kemudian ketika batupasit mengendap, fragmen granit tersebut masuk (menginklusi) ke
dalamnya. Di gambar kanan, diperlihatkan inklusi batupasir ke dalam granit, menunjukkan
bahwa ketika granit terbentuk, batupasir telah ada lebih dulu, namun pada bagian atas ketika
mendingin, batupasir tidak sempat mencair dan granit sudah lebih dulu membeku. Akibatnya,
terdapat fragmen batupasir dalam granit.

8. Hukum Strata Identified by Fossil (William Smith)


“Setiap perlapisan batuan tertentu dapat dipisahkan dari lapisan batuan lainnya berdasarkan
kandungan fosilnya.”
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

[8]
Lapisan batuan dapat dikenali dari ciri-ciri fosilnya, sehingga dua lapisan yang sama namun
berjauhan dapat dianggap sama (dikorelasikan).

9. Hukum biotic succession (Abbe Giraud de Soulavie)


“Pada batuan yang berurutan akan dijumpai kandungan fosil yang secara vertikal mengalami
pergantian yang bersifat sistematis dan tidak dapat diulang kembali.”

[9]
Ketidakselarasan (Unconformity)
1. Disconformity
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

Terjadi jika dalam urut-urutan lapisan terdapat bagian yang mencerminkan periode erosi
maupun non-deposisi, sehingga adanya loncatan (gap) umur yang jauh antara lapisan di atas
maupun di bawahnya. Biasa ditandai dengan adanya bidang erosi.

[10]

2. Nonconformity
Terjadi pada kontak (sentuhan) antara batuan beku/metamorf dengan sedimen. Biasanya
batuan beku/metamorf yang lebih tua tererosi seiring dengan pengendapan batuan sedimen,
oleh karena itu batas antara keduanya tidak rata.

[11]

3. Angular Unconformity
Terjadi ketika batuan yang termiringkan karena tektonik kemudian tererosi dan terendapkan
batuan sedimen batu di atasnya yang horizontal. Akibatnya, antara batuan yang tua dan muda
(sebelum dan setelah pengangkatan-erosi) akan membentuk sudut.

[12]

4. Paraconformity
Jenis ketidakselarasan dimana tidak terlihat bidang erosi, padahal terdapat gap umur antara
dua lapisan batuan. Jenis ini disebut juga sebagai nondepositional unconformity atau
pseudoconformity.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

[13]

Penanggalan Umur Absolut


Berdasarkan penanggalan radioaktif, dimana suatu sampel ditembakkan dengan unsur radioaktif
(isotop) untuk mengetahui umur aslinya, dengan menggunakan prinsip waktu paruh peluruhan.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

[14]
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

Referensi/Bacaan Lebih lanjut:

1. Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
2. Introduction to Physical Geology (Thompson & Turk)
3. Pengantar Ilmu Kebumian (Tim TOIKI)
4. Evolution of the Earth (Donald Prothero)
5. Film dokumenter Historical Geology oleh History Channel (dapat diakses di Youtube).
6. Fossils (DK Publishing)

Daftar gambar:
[1] http://www.dinosaursrock.com/whatisafossil_files/dinoftprint.gif
[2] http://1.bp.blogspot.com/-
dKHUSesd49Y/UyDGUk1q7yI/AAAAAAAAAXI/JvAVUFu0eZY/s1600/horizontalstrata.gif
[3] http://blogs.universityprep.org/evolutionp5/wp-content/uploads/sites/125/2015/05/IMG_3499-0.png
[4] http://higheredbcs.wiley.com/legacy/college/levin/0471697435/chap_tut/images/lateral-cont-nw0004-
nn.jpg
[5] http://www.sepmstrata.org/CMS_Images/progradation.jpg
[6] https://www.geol.umd.edu/~jmerck/geol100/images/24/crosscutting.jpg
[7] http://higheredbcs.wiley.com/legacy/college/levin/0471697435/chap_tut/images/nw0006-nnc.jpg
[8] http://2.bp.blogspot.com/-
kyF240EuJl4/UePL2pTCk0I/AAAAAAAAAFk/1oVayTlBxic/s1600/faunalsucession.jpg
[9] https://mavdisk.mnsu.edu/larsop2/geog101/EarthMaterials/faunal_succession.jpg
[10] https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6b/Disconformity.jpg
[11] https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/76/Nonconformity.jpg
[12] http://www.indiana.edu/~geol105b/images/gaia_chapter_6/unconformity1.gif
[13] https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/93/Paraconformity.jpg
[14] Essentials of Geology, 11th edition (Edward Tarbuck, Frederick Lutgens, Dennis Tasa)
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

SOAL LATIHAN

1. Mesozoikum, dalam pembagian skala waktu geologi merupakan….


a. Kurun (eon)
b. Masa (era)
c. Zaman (period)
d. Kala (epoch)
e. Periode (period)

2. Zaman Kambrium merupakan zaman dimana bukti keberadaan fosil makhluk hidup mulai
ditemukan. Zaman ini dimulai pada....
a. 65 juta tahun yang lalu
b. 245 juta tahun yang lalu
c. 380 juta tahun yang lalu
d. 540 juta tahun yang lalu
e. 4,5 milyar tahun yang lalu

3. Super benua yang terbentuk pada akhir Paleozoikum adalah....


a. Rodinia
b. Laurasia
c. Pangea
d. Gondwana
e. Columbia

4. Kepunahan dinosaurus yang diduga akibat serangan meteor besar terjadi pada akhir zaman....
a. Triass
b. Jura
c. Kapur
d. Tersier
e. Kuarter

5. Menurut sejarah pembentukannya, bumi kita terbentuk pada....


a. 3,1 miliar tahun yang lalu
b. 2,4 miliar tahun yang lalu
c. 4,6 miliar tahun yang lalu
d. 2,5 juta tahun yang lalu
e. 3,1 juta tahun yang lalu

6. Zaman Kapur dikenal karena banyak ditemukan lapisan kapur yang terbentuk dari cangkang
invertebrata. Pada skala waktu geologi, Jaman Kapur termasuk dalam kala…
a. Jurassic
b. Neogen
c. Mesozoik
d. Archean
e. Paleogen

7. Zaman Karbon dicirikan dengan adanya pembentukan lapisan batubara yang sangat tebal.
Jaman ini dimulai pada…
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

a. 245 juta tahan yang lalu


b. 286 juta tahun yang lalu
c. 360 juta tahun yang lalu
d. 408 juta tahun yang lalu
e. 438 juta tahun yang lalu

8. Berikut merupakan urutan yang benar zaman pada kurun Paleozoik dari tua ke muda adalah…
a. Permian-Karbon-Devonian-Silurian-Ordovisian-Cambrian
b. Permian-Karbon-Ordovisian-Silurian-Devonian-Cambrian
c. Permian-Karbon-Silurian-Ordovisian-Devonian-Cambrian
d. Cambrian-Ordovisian-Silurian-Devonian-Karbon-Permian
e. Cambrian-Karbon-Silurian-Ordovisian-Devonian-Permian

9. Pada skala waktu nisbi geologi, di antara waktu berikut yang merupakan zaman paling tua
ialah....
a. Kenozoikum
b. Kuarter
c. Kambrium
d. Kapur
e. Karbon

10. Dalam skala waktu geologi, periode jura (Jurassic) terjadi pada waktu...
a. Mulai 65 juta tahun yll sampai 1,8 juta tahun yll
b. Mulai 144 juta tahun yll sampai 65 juta tahun yll
c. Mulai 206 juta tahun yll sampai 144 juta tahun yll
d. Mulai 268 juta tahun yll sampai 206 juta tahun yll
e. Sebelum 248 juta tahun yll

11. Zaman ketika golongan ikan berkembang pesat hingga disebut The age of fish merupakan
zaman....
a. Cambrium
b. Devon
c. Ordovisium
d. Carbon
e. Silur

12. Proses yang berdampak positif pada pembentukan fosil adalah....


a. Erosi dan pengendapan
b. Pelapukan dan pembatuan
c. Pelapukan dan transportasi
d. Pelarutan dan pengendapan
e. Pembatuan dan pengendapan

13. Beberapa fosil dapat dikelompokkan menjadi satu spesies jika....


a. Dapat kawin
b. Dapat kawin dan menghasilkan keturunan
c. Dapat kawin, menghasilkan keturunan yang fertile
d. Mempunyai kesamaan morfologi
e. Mempunyai kesamaan cara hidup
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

14. Untuk fosil yang tidak mempunyai perwakilan hidup paleoekologi ditentukan berdasarkan...
a. Ukuran cangkang/rangka
b. Bentukan cangkang yang melindungi bagian lunak
c. Membandingkan fungsi morfologi dengan individu lain
d. Menghitung volume otak pada masingmasing fosil
e. Membandingkan volume otak fosil dengan organisme yang masih hidup

15. Fosil-fosil yang dapat digunakan untuk penciri batimetri adalah...


a. Hewan neanik
b. Organism planktonik
c. Ikan
d. Paus
e. Organism bentonik

16. Fosil yang mempunyai cangkang silika adalah...


a. Foraminifera
b. Radiolaria
c. Balanus
d. Ostrakoda
e. Pelecypoda

17. Di bawah ini adalah syarat-syarat terbentuknya fosil, kecuali....


a. Segera tertutup sedimen setelah mati
b. Berumur 11.000 tahun atau lebih
c. Organisme jenis hewan saja
d. Terhindar dari proses oksidasi
e. Memiliki bagian tubuh yang keras

18. Fosil fauna dari kelas Cephalopoda adalah salah satu fauna yang dapat dimanfaatkan untuk
penciri korelasi stratigrafi. Kelas Cephalopoda termasuk dalam filum...
a. Brachiopoda
b. Coelenterata
c. Protozoa
d. Mollusca
e. Porifera

19. Yang bukan merupakan nama fosil fauna adalah...


a. Trilobita
b. Anatase
c. Foraminifera
d. Diplodocus
e. Dimetrodan

20. Fosil yang menjadi penanda umur geologi tertentu disebut....


a. fosil jejak
b. fosil indeks
c. fosil sekunder
d. fosil primer
e. fosil muda
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

21. Manakah diantara batuan di bawah ini yang memungkinkan untuk mengandung fosil dengan
jumlah yang banyak?
a. Sekis
b. Batu kapur (chalk)
c. Konglomerat
d. Breksi
e. Andesit

22. Cetakan bagian luar dari cangkang, tulang, daun atau bentuk lain dari organisme yang
terawetkan disebut...
a. Cast
b. Permineralisasi
c. Mold
d. Karbonisasi
e. Petrifikasi

23. Kayu tersilifikasi adalah contoh fosil yang terbentuk karena proses...
a. Rekristalisasi
b. Permineralisasi
c. Replacement
d. Mold
e. Cast

24. Archeopteryx berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang merupakan ciri dari zaman....
a. Karbon
b. Kapur
c. Jura
d. Perm
e. Tersier

25. Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil .......... dan ........... dengan umur kira-kira 3,5
Milyar tahun yang lalu.
a. Stromatolit, Cyanobacteria
b. Trilobita, Cyanobacteria
c. Artophoda, Stromatolit
d. Trilobita, Arthopoda
e. Cyanobacteria, Krinoid

26. Fosil dibawah ini yang termasuk ke dalam fosil jejak adalah....
a. Borring
b. Petricified wood
c. Mold
d. Cast
e. Histometabasis

27. Zaman peralihan kehidupan dari air ke darat merupakan ciri dari zaman....
a. Perm
b. Karbon
c. Silur
d. Trias
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

e. Jura

28. Tumbuhan berbunga pertama muncul pada zaman....


a. Kapur
b. Karbon
c. Perm
d. Trias
e. Jura

29. The Big Five adalah istilah untuk lima kepunahan massal yang besar dan penting, yang terjadi
pada akhir zaman….
a. Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Perm
b. Ordovisium, Devon, Perm, Trias, Kapur
c. Kambrium, Devon, Silur, Trias, Kapur
d. Devon, Karbon, Perm, Kapur, Tersier
e. Ordovisium, Devon, Karbon, Perm, Kapur

30. Urutan yang benar dari urut-urutan kejadian geologi dari tua ke muda pada gambar di bawah
adalah….

a. A–B–C–D–E–F
b. F–E–D–C–B–A
c. A–B–C–E–F–D
d. A–B–C–E–D–F
e. F–D–E–C–B–A
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

PEMBAHASAN SOAL PAKET 3


PETROLOGI

1. Jawaban: E
Obsidian adalah batuan beku yang terbentuk secara cepat pada permukaan, biasanya oleh
aliran lava dan memiliki tekstur gelasan karena tidak memiliki cukup waktu untuk
menumbuhkan kristal.

2. Jawaban: E
Amygdaloidal merupakan tekstur lanjutan dari vesikuler, dimana lubang gas tercipta dari
lepasnya gas-gas di dalam batuan (pada batuan beku ekstrusif), kemudian terisi oleh mineral
sekunder seperti kuarsa, silikat, dll.

3. Jawaban: B
Devil’s Tower di US adalah bentukan kekar kolom yang sempurna. Struktur tersebut terbentuk
akibat adanya aliran lava yang mengalir pada permukaan, kemudian mendingin pada bagian
luar, sementara bagian dalamnya masih panas. Sehingga, bagian dalam terpicu untuk segera
mendingin, akibatnya terbentuk retakan-retakan yang memanjang tegak lurus terhadap aliran
lava dan pada bagian permukaan berbentuk poligonal (jika sempurna, heksagonal).

4. Jawaban: E
Ukuran maupun susunan kristal merupakan cerminan dari tekstur batuan beku. Tekstur batuan
beku adalah: fanerik, porfiritik, dan afanitik. Semuanya dikontrol oleh waktu dan kecepatan
pendinginan dari magma/lava. Kristal yang berukuran besar dan kasar mencerminkan
pendinginan yang lambat  fanerik. Kristal yang berukuran kecil dan halus mencerminkan
pendinginan yang cepat  afanitik. Di tengah-tengahnya adalah porfiritik. Jika tidak ada waktu
membentuk kristal karena pendinginan yang spontan  gelasan.

5. Jawaban: E
Granit & riolit  batuan beku asam (felsik)
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

Syenit  batuan beku intermediet yang serupa dengan granit (asam) namun kuarsa yang
sangat sedikit (<5%) dan dominan alkali feldspar.
Monzonit  batuan beku intermediet, antara syenit dan diorit, komposisinya seimbang antara
plagioklas dan alkali feldspar, banyak ditemukan mineral mafik.
Diorit & andesit  batuan beku intermediet
Basalt & gabbro  batuan beku basa (mafik)
Peridotit & komatiit  batuan beku ultrabasa (ultramafik)

6. Jawaban: B
Bitownit dan labradorit merupakan mineral yang dapat dijumpai pada batuan beku basa.
Ultrabasa memungkinkan pembentukan mineral ini, namun kemungkinan besar lebih banyak
anortit. Intermediet juga sama, namun dapat mengandung oligoklas dan andesin. Batuan beku
yang asam dapat mengandun oligoklas dan andesin.

7. Jawaban: E
Cukup jelas. Lihat buku Rocks & Minerals atau baca di internet sebagai penunjang.

8. Jawaban: C
Berdasarkan mineral Bowen, komposisi demikian adalah penciri dari batuan berjenis
intermediet. Diorit adalah batuan beku intermediet intrusif.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

9. Jawaban: D
Baca kembali materi modul 3 pada bagian istilah-istilah batuan piroklastik.

10. Jawaban: C
Komposisi mineral dan tekstur digunakan dalam penamaan, sedangkan struktur tidak mutlak
bisa digunakan, hanya sebagai penyerta saja.

11. Jawaban: C
Bentuk butir adalah ciri pembeda antara konglomerat (membundar) dan breksi
(meruncing/menyudut).

12. Jawaban: B
Batuan sedimen evaporasi contohnya batuan gipsum, anhidrit, batu garam (mineral halit).

13. Jawaban: E
Hafalkan ukuran dan urutan skala wenworth pada materi modul 3 (mutlak harus hafal dengan
ukurannya ya!).

14. Jawaban: A
Paralel laminasi tidak dapat digunakan sebagai penciri top dan bottom lapisan karena apabila
batuan terbalik, maka akan tetap terlihat sama (sama-sama berlapis tipis saja tanpa penciri
lainnya).

15. Jawaban: B
Lihat kembali materi modul 3.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

16. Jawaban: B

Sutured contact ketika antara butiran satu dengan butiran lain saling berhimpitan dan
membentuk sutura (garis gerigi kasar) akibat pemadatan yang sangat ekstrem.
Point contact ketika batuan saling bersentuhan.
Concavo-covnex contact ketika saling menindih.
Rhombohedral dan cubic packing ketika susunan butiran seperti rhombohedral dan kubik.
Preferred orientation of grain ketika batuan miring ke satu arah yang dominan dan sama.

17. Jawaban: D
Tingkat kebundaran butiran sedimen dipengaruhi oleh: komposisi butir (mineral yang resisten
akan kurang bundar), ukuran butir (yang lebih besar dari kerakal akan lebih mudah
membundar), jenis proses transportasi (media pengangkut seperti air dan angin yang membawa
sekaligus mengerosi mempercepat pembundaran), dan jarak transport (semakin jauh semakin
gampang membundar).

18. Jawaban: B
Imbrikasi umumnya ditemukan pada daerah dengan aliran air yang deras, mendorong fragmen
sedimen (bongkah-kerikil) saling menindih satu sama lain pada satu arah dominan.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

19. Jawaban: E
Load cast terbentuk akibat pembebanan (loading) sedimen di atasnya.

20. Jawaban: B
Ooid berukuran ≤2 mm, pisoid >2mm.

21. Jawaban: E
Stylolith adalah cracking pada tubuh batuan, umumnya batugamping karena kompresi yang
sangat keras, sehingga air keluar dan membentuk rekahan. Stylolith dapat horizontal, vertikal,
atau inclined (miring) tergantung pada arah tekanan dan arah air keluar.

22. Jawaban: B
Baca kembali materi modul 3 bagian litifikasi dan diagenesa.

23. Jawaban: B
Cukup jelas. Lihat kembali Skala Wenworth.

24. Jawaban: E
Cukup jelas. Lihat kembali Klasifikasi Dunham.

25. Jawaban: A
Embry & Klovan merevisi klasifikasi Dunham dengan membuang kolom crystalline carbonate
dan memecah-mecah kolom boundstone sesuai dengan bentuk komponen organiknya.

26. Jawaban: A
Staurolit. Lihat pada buku Rocks & Minerals. Garnet berbentuk granular, sementara ploglopit,
biotit, dan muskovit adalah mineral mika yang bentuknya berlembar.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

27. Jawaban: E
Cukup jelas.

28. Jawaban: C
Metasomatisme adalah metamorfosa alokimia (sistem terbuka) yang melibatkan fluida dan
perubahan komposisi kimia. Metamorfosa isokimia (sistem tertutup) tidak melibatkan fluida
dan komposisi kimianya tetap, sesuai dengan batuan asal.

29. Jawaban: B
Skarn deposits adalah perubahan pada batuan karbonat menjadi metamorf akibat intrusi
batuan beku. Endapan ini dicirikan dengan kayaknya unsur logam seperti Fe, Cu, Zn, Pb, Au,
sehingga biasanya ditambang.

30. Jawaban: D
Cukup jelas. Lihat Rocks & Minerals untuk derajat foliasi batuan metamorf dan kenampakannya.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

KISAH PERJALANAN MEDALIS


Valdi Ven Japranata (Fakultas Kedokteran UI 2015) – Bidang Biologi

OSN Biologi SMP 2011 di Manado

Saya mulai mengenal Olimpiade Sains Nasional (OSN) sejak SMP. Saya masih duduk di
bangku kelas 1 SMP ketika mengetahui bahwa sekolah saya mengadakan seleksi internal untuk
menentukan wakil yang akan maju untuk OSN. Bermula dari rasa penasaran, saya memberanikan diri
untuk mendaftar. Pada waktu itu, saya masih belum lolos seleksi internal karena masih ‘kaget’
melihat soal seleksi yang jauh berbeda dari soal ujian di sekolah.

Setahun kemudian, saya dipanggil oleh guru Biologi dan saya diberi kabar bahwa saya
menjadi wakil sekolah saya untuk OSN SMP bidang Biologi. Pada waktu itu, saya heran bahwa saya
menjadi wakil tunggal tanpa seleksi. Walaupun demikian, saya bertekad untuk tidak mengecewakan
guru yang telah memercayakan saya. Saya pun mulai mengikuti OSK SMP yang menurut saya, soal-
soalnya tergolong sulit karena belum terbiasa. Namun, saya berhasil lulus seleksi dengan peringkat
tiga di Jakarta Utara.

Perjuangan saya kemudian berlanjut di tingkat DKI Jakarta. Pada waktu itu, terdapat tiga
tahap seleksi untuk peserta yang berhasil lulus tingkat kota sebelum mencapai OSP SMP. Seleksi
pertama diambil 60 besar dari 125 peserta, seleksi kedua diambil 36 besar, dan seleksi ketiga diambil
18 besar. Selama seleksi tersebut, saya terus lulus namun dengan peringkat yang kurang bagus
(sekitar 5 terbawah). Padahal, teman saya, sebut saja AS, yang dulunya peringkat empat di Jakarta
Utara selalu menduduki peringkat sepuluh besar tiap seleksi.

Sampai akhirnya ketika tiba waktunya pengumuman hasil OSP, saya mendapati nama saya
berada di daftar peserta OSN SMP Biologi 2011 di Manado. Saya kemudian mengikuti pelatihan yang
diadakan DKI Jakarta bersama sembilan teman seperjuangan yang lain. Teman saya AS juga berhasil
lulus ke OSN. Selama dua minggu pelatihan, saya merasa sangat senang karena berkenalan dengan
teman-teman baru yang tidak kalah serunya dengan teman di sekolah. Padahal, sebelumnya, saya
sudah mempunyai mindset bahwa anak-anak OSN tidak “seasyik” teman-teman di sekolah. Selama
pelatihan tersebut, kami saling berbagi apa yang kami tahu, walaupun harus saya akui kontribusi
saya untuk berbagi pengetahuan saat itu cukup kurang karena saya lebih banyak tidak tahu (saya
menulis kalimat ini dengan jujur).

Namun, di samping teman-teman yang seru, ada juga pengalaman kurang menyenangkan
yang saya alami. Pengalaman tersebut datang dari salah satu pengajar yang meragukan kemampuan
saya mendapatkan medali di OSN karena melihat nilai saya yang selalu di bawah. Bahkan masih
teringat di benak saya bahwa beliau sangat menyanjung teman saya AS dan mengatakan bahwa saya
seharusnya mencontoh AS. Walaupun kesal di dalam hati karena dibandingkan, saya menahan itu
semua dan bertekad untuk bisa di atas AS saat OSN nanti. Saya yang tadinya agak “ogah-ogahan”
belajar Biologi menjadi termotivasi dan mulai membaca buku-buku Biologi SMA (saat OSN SMP
memang bahan-bahan yang diujikan adalah materi SMA).

Akhirnya, tibalah saat OSN SMP di Manado. Saat itu, ada dua jenis ujian, yaitu ujian
praktikum di hari pertama dan ujian teori di hari kedua. Terdapat empat sesi ujian praktikum, dua
sesi pertama adalah identifikasi tumbuhan dan hewan menggunakan kunci dikotom, dan dua sesi
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

selanjutnya adalah ujian “ketok-geser” seputar tumbuhan dan hewan. Secara keseluruhan, saya
merasa ujian praktikum berlangsung cukup lancar tanpa kendala berarti. Saya berhasil
mengidentifikasi semua ikan (sesi identifikasi hewan) dan sebagian besar spesimen tumbuhan yang
tersedia, walaupun saya sempat panik saat ujian “ketok-geser” karena tidak terbiasa.

Hari selanjutnya dilanjutkan dengan ujian teori. Terdapat 100 soal pilihan ganda dan
pernyataan 1,2, dan 3 serta 10 soal isian. Selesai ujian, saya merasa mengerjakannya dengan cukup
baik. Namun, ketika saya bergabung dengan teman-teman DKI Jakarta yang lain untuk membahas
soal, saya menjadi ciut ketika jawaban mereka banyak yang berbeda dengan jawaban saya. Saya
langsung menjauh dan memutuskan untuk berbicara dengan peserta lain. Di ajang tersebut, saya
berkenalan dengan banyak teman baru, misalnya dua anak dari Riau dan Sulawesi Selatan yang
merupakan teman sekamar saya di OSN, serta banyak teman dari Jawa Tengah dan Timur.

Ketika tiba waktu pengumuman, saya sudah pasrah dengan hasil apapun, termasuk tidak
mendapatkan medali. Ketika nama anak-anak yang memperoleh medali perunggu dibacakan,
ternyata nama tiga anak termasuk AS dari kontingen DKI Jakarta disebutkan. Saat itu, saya langsung
menjadi tidak percaya diri memperoleh medali, apalagi ketika mengetahui AS yang selama ini di atas
saya memperoleh medali perunggu. Selanjutnya, peserta yang memperoleh medali perak dibacakan.
Ketika nama saya disebutkan sebagai medalist perak terakhir, saya sempat mengira saya salah
dengar. Namun, ketika teman-teman DKI Jakarta yang lain menyoraki saya, saya gelagapan maju ke
atas panggung. Saya tidak menyangka saya bisa mengungguli teman-teman DKI Jakarta yang lain.
Jika hanya dihitung peserta DKI Jakarta saja, saya berada di urutan kedua dari sepuluh peserta.

Setelah saat itu, saya


termotivasi dan membenarkan bahwa
kita tidak boleh putus asa dan pasrah
ketika diragukan oleh orang lain atau
dibandingkan dengan orang lain. Justru
hal tersebut harus kita jadikan cambuk
untuk berusaha membalikkan perkataan
orang yang meragukan dan orang yang
membandingkan kita dengan orang lain.
Keberhasilan adalah milik orang-orang
yang bekerja keras dan tentunya orang-
orang yang berdoa.

OSN Biologi SMA 2014 di Mataram


Saya (paling kiri) ketika mendapatkan medali perak OSN Biologi SMP
Ketika saya duduk di kelas 1 2011
SMA, saya bersama dua kakak kelas saya
diminta guru Biologi untuk menjadi wakil SMAK IPEKA Sunter untuk OSN Biologi SMA pada tahun
2013. Saat itu, saya kaget ketika melihat soal-soal OSK yang jauh berbeda dibandingkan soal SMP.
Dibandingkan soal SMP yang sarat dengan hapalan dan soal yang pendek-pendek, soal SMA lebih
membutuhkan analisis mendalam dan penuh dengan grafik dan informasi yang panjang. Walaupun
demikian, waktu itu entah mengapa saya menduduki peringkat kedua di tingkat kota, namun tidak
lolos untuk menjadi dua belas peserta menuju OSN.

Setelah itu, saya bertekad untuk lebih serius lagi untuk tahun depan. Saat liburan semester 1
sebelum OSK 2014, saya mulai mencicil membaca buku Campbell Biology yang saya pinjam dari
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

teman. Saking ambisnya (bisa dikatakan), saya membaca sehari satu bab. Kadang-kadang satu bab
saya baca selama dua hari hingga dua minggu tergantung panjang bab dan niat. Saya juga mulai
mencari-cari soal OSP tahun-tahun lalu dan soal-soal IBO di internet, dan mencoba mengerjakan
sendiri serta mencocokkannya dengan kunci yang ada. Saat itu, di sekolah saya, tidak ada yang bisa
mengajar saya sehingga saya harus mencarinya sendiri. Lama-kelamaan, saya mulai mendapatkan
feel mengerjakan soal tipikal OSN Biologi SMA.

Akhirnya tibalah saat OSK 2014. Saya berhasil menyabet peringkat pertama tingkat kota.
Saya kemudian lanjut ke tingkat provinsi untuk mengikuti OSP dan berhasil menjadi salah satu dari
sembilan peserta yang lolos ke OSN 2014 di Mataram. Saya kemudian mengikuti pelatihan yang
diadakan DKI Jakarta (AS kembali menjadi peserta OSN SMA 2014) dan pelatihan yang diadakan TOBI
sebelum OSN. Selama pelatihan, saya mengenal banyak teman baru dan mengenal Maria Patricia
Inggriani yang mendapat peringkat satu OSP se-Indonesia. Saya sangat mengaguminya dan bertekad
untuk mengikuti jejaknya.

OSN Biologi SMA 2014 berlangsung di SMAN 1 Mataram. Kami mengerjakan ujian praktikum
yang disesuaikan dengan silabus International Biology Olympiad (IBO) 2015 di Aarhus, Denmark,
antara lain biologi sel dan molekuler, anatomi fisiologi hewan, anatomi sistematika tumbuhan, dan
mikrobiologi. Saat itu, secara keseluruhan, saya kurang yakin dengan yang saya kerjakan. Saat
praktikum mikrobiologi, saya tidak sengaja menumpahkan lugol ke atas meja yang dilihat oleh
pengawasnya. Saya curiga nilai saya
untuk mikrobiologi dikorting karena
kelalaian tersebut. Terlebih lagi ketika
saya kebagian sesi anatomi sistematika
tumbuhan saat hari menjelang sore,
dimana tanaman yang ada kebanyakan
telah kering dan sulit diamati. Saya
akhirnya mengerjakan tabel karakter
tumbuhan yang kering tersebut
dengan asal.

Ketidakyakinan saya terulang


kembali ketika mengerjakan soal tes
teori keesokan harinya. Soal yang
semuanya merupakan pernyataan
Saya (paling kiri) ketika mendapatkan medali emas OSN Biologi SMA
benar-salah saya kerjakan dengan 2014
kurang yakin. Apalagi tipikal soal yang
panjang dan penuh grafik membuat saya sempat tidak fokus selama lima belas menit pertama.
Setelah ujian selesai, saya kembali berkumpul bersama teman-teman sekontingen dan berkenalan
dengan teman-teman baru.

Ketika tiba saat pengumuman, saya tidak menyangka dan kaget sekali ketika mendapati
nama saya disebutkan sebagai peraih medali emas terakhir. Saya dengan mata berkaca-kaca maju ke
atas panggung. Setelah itu, saya melihat daftar nama di meja pengambilan hadiah yang
mencantumkan nama peraih medali lain sehingga saya tahu siapa saja di kontingen DKI Jakarta yang
memperoleh medali, namun saya tidak mengabarkannya agar tetap surprise.
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

IBO 2015 di Aarhus, Denmark

Setelah OSN 2014, saya bersama 30 peserta lainnya diundang untuk mengikuti pelatihan
nasional untuk seleksi IBO 2015. Selama pelatihan, saya senang sekali bisa berkenalan, belajar
bersama, dan bercanda bersama teman-teman baru. Setelah tes berlangsung, kami biasanya
menonton film bersama atau makan bersama. Saya merasa di pelatihan tersebut, peserta datang
bukan sebagai saingan, namun lebih seperti berkumpul bersama keluarga. Banyak hal-hal aneh bin
ajaib yang terjadi, seperti bermain tenis meja hingga larut malam, meja ‘nyaris’ terbakar akibat
bermain dengan alkohol, dan hal-hal lucu lainnya di kamar.

Selama pelatihan, kami diajarkan berbagai materi yang umumnya tidak ada di buku dari
anggota TOBI dan alumni IBO. Kami juga berlatih praktikum dengan alat-alat yang tidak pernah
digunakan selama SMA, seperti alat untuk elektroforesis, centrifuge, mikropipet, pH meter digital,
dan alat-alat laboratorium lain. Selama beberapa minggu pelatihan, kami tidak terus-menerus
belajar. Setiap pelatihan akan diberikan satu hari bebas untuk outing, dimana kami bisa refreshing
setelah lelah belajar.

Pelatihan untuk seleksi peserta IBO berlangsung tiga tahap. Seleksi pertama menyeleksi
hingga 16 besar, seleksi kedua menyeleksi hingga 8 besar, sampai akhirnya terpilih 4 besar untuk
berlaga di IBO saat seleksi ketiga. Yang berkesan bagi saya adalah saat seleksi tahap ketiga. Pada
awalnya, nilai tes awal saya berada di bottom two. Hal ini terus berlanjut hingga tepat hari sebelum
tes teori akhir. Mengetahui hal ini, saya sempat hendak angkat tangan dari pelatihan mengingat saya
juga belum mendapat kuliah (saat itu saya hendak mengikuti SBMPTN dan SIMAK UI untuk masuk ke
FKUI). Namun, ada teman seperjuangan saya di pelatihan tersebut yang menyarankan saya untuk
tetap bertahan di pelatihan karena pelatihan ini adalah pengalaman yang berharga. Saya pun
mengurungkan niat untuk berhenti mengikuti pelatihan dan menjalani keduanya.

Berkat kuasa Tuhan Yang Maha Esa, saya berhasil menjadi salah satu peserta yang mewakili
Indonesia di ajang IBO 2015 bersama tiga teman saya yang lain. Saya juga berhasil diterima menjadi
mahasiswa FKUI angkatan 2015 melalui jalur SBMPTN. Saya tidak menyangka saya mendapat nilai
tertinggi untuk nilai tes teori akhir sehingga mendongkrak nilai saya sebelumnya yang jatuh di
peringkat ketujuh. Saya kemudian melanjutkan perjuangan saya hingga tiba waktunya IBO 2015.

Seperti OSN, ujian pertama IBO dimulai dengan praktikum dan dilanjutkan dengan ujian
teori di hari selanjutnya. Saat praktikum pertama (biokimia) dan kedua (anatomi sistematika
tumbuhan), saya mengerjakannya dengan cukup yakin karena masih segar. Namun, saat mulai
praktikum ketiga (biologi molekuler), saya sempat salah prosedur dan salah memilih enzim yang
digunakan sehingga saya salah mengerjakan soal-soal selanjutnya. Yang paling parah adalah saat
mengerjakan praktikum terakhir (zoologi) dimana kami diminta membedah ikan. Saya yang benar-
benar nol tentang ikan tidak bisa menunjukkan struktur yang diminta oleh soal.

Saat mengerjakan teori pun saya merasa kurang maksimal. Saat teori sesi pertama, saya
tidak sempat mengerjakan satu pernyataan. Saat sesi kedua, saya mengerjakan semua soal namun
dengan kurang yakin sama halnya dengan sesi pertama. Pada akhirnya, saya memperoleh medali
perak dengan peringkat 44 di ajang tersebut. Sejujurnya, saya merasa agak kecewa dengan hasil
yang diperoleh karena saya kurang maksimal dalam mengerjakan soal. Namun, saya berusaha
menghibur diri ketika mengingat bahwa tidak mudah perjuangan yang dicapai untuk mengikuti ajang
ini. Pada akhirnya, semua peserta di IBO bahkan yang tidak memperoleh medali pun sebenarnya
PELATIHAN ONLINE 2018
KEBUMIAN – PAKET 4

adalah yang terbaik dari masing-masing negara, jadi sudah sepantasnya kami bangga atas
pencapaian tersebut.

Penutup

Secara keseluruhan, saya merasa mengikuti OSN dan IBO adalah pengalaman hidup yang
sangat berharga. Banyak pelajaran tentang kehidupan yang saya petik selama mengikuti dua ajang
tersebut. Saya belajar bahwa sebenarnya yang terpenting bukanlah hasil yang kita peroleh. Hasil
yang kita peroleh hanya bisa kita banggakan sesaat, namun pasti lama-kelamaan semuanya tersebut
tidak berarti apa-apa dan hanya teronggok di dalam lemari. Entah medali emas, perak, perunggu,
atau tidak mendapatkan medali sekalipun, proses yang ditempuh untuk menjadi peserta dalam dua
ajang tersebut adalah yang paling berharga. Secara tidak langsung, melalui proses tersebut, saya
belajar nilai-nilai kehidupan seperti berdoa, bekerja keras mencapai cita-cita, persahabatan, dan rasa
bersyukur. Proses bagaimana hasil tersebut dapat kita capai merupakan sesuatu yang lebih
memorable dan lebih bercerita banyak dibandingkan medali yang diperoleh.

Saya berharap untuk teman-teman yang mengikuti OSN atau olimpiade internasional atau
olimpiade apapun untuk tidak berorientasi kepada medali/predikat apa yang harus teman-teman
dapatkan, tetapi berorientasi untuk menghargai proses yang dilakukan untuk mencapainya. Proses
tersebutlah yang mendewasakan kita, memudahkan kita memahami hidup kita yang singkat ini, dan
memanusiakan diri sendiri.

Saya ketika mendapatkan medali perak IBO 2015 di Aarhus, Denmark

“How you climb a mountain is more important than reaching the top” – Yvon
Chouinard

Anda mungkin juga menyukai