Anda di halaman 1dari 37

PENDAHULUAN CARA BERCOCOK TANAM Tabel 1 :Hasil Kacang Tanah dengan system

monokultur Pada berbagai jarak tanam.


Kacang Tanah merupakan salah satu sumber a. Pengolahan Tanah
protein nabati yang cukup penting di Indonesia Bertujuan membuat kondisi fisik lahan gembur Jarak Tanam Populasi tanaman /Ha Hasil
dalam pola menu makanan di masyarakat. dan mematikan gulma yang akan tumbuh. (ton/Ha )
Permintaan kacang tanah sampai tahun 2018 - Tanah dicangkul atau dibajak (kedalaman olah 40 x 40 62.500 0,78
diperkirakan mengalami kenaikan 1,66 % per tahun 20–30 cm), Kemudian digaru atau diratakan. 40 x 30 83.000 0,78
dengan proyeksi permintaan pada tahun 2018 - Untuk lahan yang agak berat dibuat bedengan 40 x 20 125.000 1,33
mencapai 1.125.000 ton. Usaha tani kacang tanah dengan lebar 2 meter ( membuat kondisi 40 x 15 167.500 1,61
di Indonesia memberikan keuntungan yang cukup tanah menjadi lebih baik. 40 x 10 250.000 2,09
baik, resiko kegagalan panen relatif kecil, tidak 30 x 30 111.000 0,98
mudah terserang hama /penyakit dan toleran b. Penanaman 30 x 20 167.000 1,60
terhadap kekeringan. Cara penanaman adalah secara tugas dengan 20 x 20 250.000 1.80
Berikut ini adalah beberapa petunjuk jarak tanam : 40 cm x 10 cm, 30cm x 20 cm, Sumber : BPTP Malang 1993
Budidaya Kacang Tanah yang baik. 20 x 20 cm dengan jumlah benih 1 biji per
lubang dengan kedalaman ± 3,5 cm. c. Pemupukan
Kacang tanah dapat ditanam dengan system - Dosis pupuk : Urea = 50 kg/ hektar
SYARAT TUMBUH monoculture atau tumpang sari bersama SP36 = 100 kg/ hektar
jagung,tumpang sari bersama jagung dan KCL = 50 kg/ hektar
TANAH : Lempung berpasir, liat berpasir, lempung ubikayu atau tanaman palawija lainnya. (dosis pupuk disesuaikan dengan rekomendasi
liat berpasir. setempat )
Jagung Kac tanah - Pemberian pupuk dengan cara disebar
PH : 6,5 ─ 7,0 ↑↑ dalam alur tanam sesaat sebelum tanam.
√√ ♣♣♣♣♣ √√ ♣♣♣♣♣ √√
IKLIM √√ ♣♣♣♣♣ √√ ♣♣♣♣♣ √√ d. Penyiangan
1. Suhu : √√ ♣♣♣♣♣ √√ ♣♣♣♣♣ √√ Saat penyiangan yang tepat tergantung
Suhu untuk perkecambahan 0 0
: 27 C – 30 C kondisi pertumbuhan gulma. Penyiangan
Suhu fase generatif 0 0
: 24 C – 27 C Tumpang sari kacang tanah dengan jagung sebaiknya dilakukan 1 – 2 kali sebelum tanaman
0 0 ( Jagung 2 baris dan kacang tanah 5 berbunga.
Suhuuntuk perkembangan ginofor : 30 C – 34 C baris )
2. Cahaya : Intensitas penyinaran : 60 % Tabel 2. Hasil kacang tanah pada berbagai
saat Penyiangan.
Jagung Ubi kayu Kac tanah
3. Curah hujan : Total curah hujan optimun ↑↑↑
selama 3-3,5 bulan atau sepanjang periode Pengendalian Gulma Hasil (ton/ha)
√√ ♣♣♣♣♣ ╫ ♣♣♣♣♣ √√ Tanpa Penyiangan 1,31
pertumbuhan s/d Panen adalah 300 – 500 mm. √√ ♣♣♣♣♣ ♣♣♣♣♣ √√ Disiang umur 21 hari 1,89
√ √ ♣♣♣♣♣ ╫ ♣♣♣♣♣ √√ Disiang umur 21 dan 42 hari 2,21

Tumpang sari kacang tanah dengan jagung dan ubikayu


e. Pengelolaan Hama dan Penyakit Cara Panen :
1. Hama yang perlu diwaspadai : Dilakukan secara manual dengan mencabut
Empoasca sp ( mengisap cairan daun), Trips, tanaman.
ulat grayak, ulat jengkal hijau, ulat OLEH
penggerek buah kapas, hama lundi dan Richardus Alexius Boer
rayap. BUDIDAYA KACANG TANAH YANG BAIK DAPAT
Pengendalian dengan cara : MENINGKATKAN PRODUKSI : 1,5 – 2,5 TON/HEKTAR.
Menggunakan varitas yang tahan, tanam
serempak dan tepat waktu, jika melewati -----------------
ambang ekonomi maka dapat digunakan
insektisida. `Tabel 3 : Varitas unggul Kacang Tanah di Indonesia

2. Penyakit penting pada kacang tanah Varitas Tahun Umur Kisaran Hasil
- disebabkan oleh jamur : Rusa 1983 105 1,7 – 2,5
Bercak daun awal, bercak daun akhir
dengan gejala serangan bercak coklat tua Anoa 1983 105 1,7 – 2,5
sampai hitam pada dua sisi daun. Tapir 1983 100 1,7 – 2,5
Pelanduk 1983 100 1,8 – 2,5
Tupai 1983 100 2,0 – 3,0
- Penyakit oleh bakteri :
Kelinci 1987 95 2,0 – 3,0
Layu bakteri : tanaman muda tiba-tiba Jepara 1989 93 1,1 – 2,5
layu dan mati. Landak 1989 89 1,8 – 2,5
Mahesa 1991 100 1,0 – 2,5
- Penyakit oleh virus : Belang dan bilur. Badak 1991 100 1,5 – 2,6
Komodo 1991 90 1,4 – 3,3
Pengendalian penyakit : Biawak 1991 90 1,1 – 3,3
- menggunakan varitas tahan. Zebra 1992 95 1,5 – 3,5
-penggunaan pestisida untuk pengendalian Simpai 1992 95 1,8 – 2,4
serangga vektor. Trenggiling 1992 90 1,8 -2,5

PANEN

Syarat yang tepat untuk panen adalah : Sumber :


- Umur tanaman ± 85 – 120 hari.
2. Budidaya Kacang Tanah, BPTP Naibonat. 2000
- Banyaknya daun yang telah berwarna kuning. 3. Kacang Tanah, BPTP Malang, 1993
- Polong telah berwarna gelap dengan tekstur jelas.
- Jumlah polong yang sudah tua telah mencapai
70 – 80 %.
PENDAHULUAN 
Tanah dibajak/ dicangkul sedalam 15 – 20 cm dapat diatur dengan melihat ada tidaknya
dibiarkan selama 1 -2 hari kemudian diratakan , rumput/gulma.
juga dapat dilakukan dengan Tanpa Olah Tanah
Di Nusa Tenggara Timur umumnya dan (TOT). TOT harus digunakan dengan herbisida.
kabupaten Nagekeo khususnya. Jagung merupakan F. PEMUPUKAN
makanan pokok kedua setelah padi. C. JARAK TANAM
Produksi utama jagung adalah biji, biji yang mana Pada dasarnya pupuk yang diperlukan tanaman

merupakan sumber karbohidrat yang potensial untuk Jarak tanam untuk jagung hibrida adalah 75 x 20 tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan
cm (1 tan/ lubang).dan pada musim kemarau 80
bahan pangan maupun non pangan. Sekitar 80 % dari x 20 cm (1 tan/ lubang). jenis tanah, berbeda tingkat kesuburan dan jenis
tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk konsumsi 
Untuk jagung bersari bebas, jarak tanamnya lebih tanah maka akan berbeda pula pada jenis
dan pakan ternak. Sedangkan produk samping berupa rapat yakni 70 x 20 cm (1 tan./ lubang). penggunaan pupuk.
batang, daun dan kelobot dapat dimanfaatkan sebagai - Jenis dan dosis pupuk adalah :
D. CARA TANAM Urea : 300 kg/ha
pakan ataupun untuk pembuatan pupuk kompos.
Jagung dapat tumbuh pada tumbuh pada SP36 : 100 kg/ha
Alat tanam yang digunakan adalah tugal, dengan KCL : 50 kg /ha
berbagai kondisi tanah, bahkan pada kondisi tanah
menugal kedalam tanah sedalam 2,5 – 5 cm atau
keringpun dapat ditanam. Untuk itu Jagung sangat
dapat pula menggunakan alat tanam lain dan - Saat Pemberian pupuk :
potensial dikembangkan di Kabupaten Nagekeo
disesuaikan dengan aturan jarak tanam. a. Pupuk Dasar ( Saat tanam ) :
khususnya di wilayah daerah pesisir pantai utara dan
selatan. Urea : 100 kg/ha
Benih SP26 : 100 kg/ha
A. SYARAT TUMBUH KCL : 50 kg/ha
20cm
b. Pupuk Susulan I ( 3 – 4 minggu ) :
1. Suhu yang dikehendaki oleh tanaman jagung Benih Benih
Urea : 100 kg/ha
adalah berkisar antara 25º - 30º C , suhu optimal c. Pupuk Susulan II ( 5 – 6 minggu ) :
adalah 23º - 27º C. 2,5 – 5 cm Urea : 100 k/ha
2. Curah hujan antara 50 – 500 mm/bln, sedangkan 75 cm75 cm 75 cm
yang optimal berkisar 100 – 200 mm/bln. Gambar . 1
- Cara Pemupukan :
3. Tanah, tanaman jagung dapat tumbuh pada semua a.Pada Pemupukan Dasar caranya adalah dengan
jenis tanah asalkan tanah tersebut subur, gembur E. PENYIANGAN
membuat lubang pupuk dengan tugal
dengan tekstur tanah lempung. disebelah kiri dan kanan lubang benih
4. Ketinggian tempat, jagung dapat tumbuh dari Penyiangan dilakukan dengan melihat adanya
dengan jarak 7 cm kedalaman lubang pupuk
dataran rendah sampai dataran tinggi yang tanaman pengganggu (rumput/gulma) atau biasa
5 cm – 10 cm. (gbr. 1)
memiliki ketinggian antara 50 – 12.000 m dpl. dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hst dan
penyiangan berikutnya pada saat tanaman
Pupuk Pupuk
B. PENGOLAHAN TANAH berumur 1 bulan. Untuk penyiangan berikut Urea SP36/ KCL
7 cmBenih 7cm

Tanah dibersihkan dari rumput gulma dan
dibenamkan ke dalam tanah.
5 – 10 cm
5 – 10 cm - Menggunakan pestisida (insektisida, fungisida, 2. Budidaya Jagung, BPTP Sulawesi Selatan, 2005
Gambar. 2 dan lain-lain ) apabila telah melewati ambang
ekonomi.
b. Pada pemupukan susulan I dan II, dilakukan
PANEN DAN PASCA PANEN
dengan cara membuat lubang pupuk dengan
tugas disebelah kiri atau kanan denganjarak 15 Tanaman jagung dapat dipanen ditandai dengan
cm dari tanaman, dapat jugadengan sistem klobotnya berwarna coklat tua dan kering, perubahan
larikan. warna rambut jagung menjadi pirang dapat juga
dijadikan tanda untuk panen. Pengeringan dapat
berupa tongkol berkelobot dan tongkol kupasan
kemudian dipipil dan keringkan sampai kadar airnya
G. PENYULAMAN mencapai 12 - 14 %. Cara pengeringan dapat
menggunakan sinar matahari atau dijemur diatas para
1 minggu setelah tanam dilakukan penyulaman – para.
bila ada tanaman yang tidak tumbuh atau mati.

H. PENGENDALIAN HAMA/ PENYAKIT


Hama :
- Ulat Tanah (Agrotis sp ) menyerang tanaman
muda.
- Ulat daun (Prodenia litura F ) menyerang
pucuk daun tanaman.
- Ulat Grayak ( Leucania unipuncta dan Spodop-
tera mauritia) menyerang daun muda dan tua.
- Penggerek batang ( Pyrausta nobicalis ) meng-
gerek ruas bawah dan mencapai titik tumbuh.

Penyakit :
- Penyakit Bulai, penyebabnya adalah
cendawan Sclerospora maydis.
- Penyakit Bercak Daun ( Leaf Blight )
penyebab-nya adalah cendawan Helminthosporium sp.

Cara Pengendalian :
- Pengaturan pola tanam
- Penggunaan varitas tahan
- Menggunakan predator atau musuh alami Sumber :
- Sanitasi dan eradikasi
1. Budidaya Jagung, BPTP Naibonat. 2000
Pada lahan yang terbuka dan relatif datar perlu dibuat Setelah terbentuk larikan dengan jarak tanam legowo, benih
bedengan memanjang, dengan lebar bedengan sekitar 5 ditanam sebanyak 4-5 butir/lubang, kemudian ditutup
KOMPONEN TEKNOOGI PTT PADI GOGO meter. Antara bedengan di buat saluran sedalam 20 cm dengan tanah
yang berfungsi sebagai saluran drainase, Pembuatan
Komponen utama teknologi dari Model Pengelolaan drainase sangat diperlukan, karena bila terjadi hujan terus
TanamanTerpadu (PTT) PTT Padi Gogo adalah : meneruspada beberapa akan terjadi genangan yang PEMUPUKAN
Varietas unggul dengan system mozaik (3-4 menyebabkan kelembaban tanah yang tinggi yang dapat
Pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman
varietas per petani) merangsang munculnya jamur upas yang dapat menyerang
dan ketersediaan hara dalam tanah.
Benih bermutu dan berlabel padi gogo.
Waktu pemupukan menunggu sampai kondisi lahan dalam
Sistem tanam jajar legowo atau tegel
keadaan lembab. Bila dilakukan dalam kondisi kering,
Pemupukan berimbang dan penambahan bahan maka kadar air tanah dan yang ada di jaringan tanaman
organik PENANAMAN juga akan terserap oleh pupuk yang diberikan. Bila hal itu
Konservasi tanah dan air terjadi dan berlangsung lama akan terjasi plasmolisis dan
Pengelolaan Hama secara Terpadu Di lahan kering, kegiatan tanam baru dapat dilakukan bila tanaman akan layu bahkan dapat mematikan tanaman.
Panen dan pasca panen curah hujan sudah cukup stabil atau curah hujan mencapai Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara
60 mm /dekade (10 hari), biasanya dicapai pada akhirbulan mengukur tingkat kehijauan warna daun padi dengan
Oktober sampai akhir Nopember, menggunakan bagan warna daun (BWD)
BUDIDAYA PADI GOGO DENGAN PENDEKATAN Penanaman benih padi gogo menggunakan alat bantu Secara umum pupuk yang diperlukan untuk padi gogo
MODEL PTT tugal, adalah : 90 kg N/ha (200 kg Urea/ha), 36 kg P2O5/ha (100
Benih ditanam dengan kedalaman sekitar 5 cm (cukup kg SP36/ha), 60 kg K2)/ha (100 kg KCl/ha),
dalam untuk menghindari dari gangguan semut, dll), Waktu pemupukan adalah; 10-15 hst dengan jenis dan
PENGOLAHAN TANAH
kemudian ditutup dengan tanah, takaran pupuk yang diberikan adalah 50 kg Urea, 100 kg
Pengolahan tanah dilakukan 2 kali, pengolahan tanah
Dianjurkan untuk menanam lebih dari 3 (tiga) varietas padi SP 36, dan 100 kg KCl/ha,
pertama dilakukan pada musim kemarau atau setelah turun
gogo dan setiap varietas ditanam pada bedengan yang Pupuk urea susulan diberikan sesuai BWD.
hujan pertama, dan pengolahan kedua saat menjelang
berbeda (Sistem mozaik). Penanaman dengan sistem
tanam,
mozaik akan mengurangi terjadinya ledakan penyakit blas.
Penanaman sebaiknya menggunakan sistem tanam jajar PEMELIHARAAN
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan legowo (2:1 atau 4:1) dengan jarak tanam 30 x 20 x 10 cm,
cangkul, atau traktor atau ternak secara disingkal, Untuk membuat larikan sistem legowo dapat dibantu Untuk mengurangi kerugian akibat dari gangguan hama dan
Kemudian lahan dibiarkan atau dikelantang, dengan alat semacam caplak untuk padi sawah yang penyakit, perlu dilakukan strategi pengendalian yang
Apabila sudah turun hujan terus menerus atau mempunyai 4 titik/mata berjarak 20 cm dan 30 cm, terencana, dengan menerapkan konsep pengendalian
ditambah 2 titik paku berjarak 6-7 cm, dengan ketinggian
kontinyu yang memungkinkan untuk tanam, lahan hama secara terpadu (PHT),
tersebut pada saat operasional, alat akan membentuk 4 larikan
diolah lagi untuk menghaluskan bongkahan sambil meratakan dengan kedalaman 4-5 cm dan 2 garis paling pinggir Monitoring secara terjadwal harus dilakukan agar
tanah sampai siap tanam, sebagai panduan untuk operasional alat keberadaan hama dan penyakit bisa diketahu sejak awal,
Apabi la kondisi lahan berlereng sampai bergelombang, selanjutnya, Untuk mengurangi penyakit blas (penyakit utama pada padi
setelah pengolahan tanah pertama lakukan pembuatan Bila keadaan lahan tidak datar atau berlereng, sebaiknya gogo) gunakan varietas tahan penyakit,
teras gulud atau perbaikan teras yang rusak (konservasi pengaturan barisan tanaman harus memotong lerang, agar Pengendalian gulma pada pertanaman padi gogo sebaiknya
bila terjadi hujan yang relatif tinggi dapat mengurangi
lahan), dilakukan lebih awal, yaitu pada umur 10 - 15 hari setelah
terjadinya aliran permukaan yang menyebabkan erosi,
Pada guludan atau bibir teras usahakan menanam tanaman tumbuh atau menjelang pemupukan pertama.
tanaman penguat teras berupa rumput unggul dan dapat
dikombinasikan dengan tanaman legume pohon, sehingga
secara periodik dapat dipangkas untuk pakan ternak
Penyiangan kedua dilakukan pada umur 30-45 hari
ataumenjelang pemupukan susulan pertama,
Penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan kored.
Sebaiknya ada atau tidak ada gulma tanah tetap dikored,
agar sedikit dapat memotong akartanaman padi yang
diharapkan akan menstimulasi pertumbuhan akar baru.

PANEN DAN PASCA PANEN

Panen dapat dilakukan bila sudah melebihi umur masak


fisiologis atau lebih dari 95% gabah telah mengunig, pada
umur 110 – 130 hari tergantung pada varietas yang di
tanam,
Pemanenan VUB biasanya dilakukan dengan sistem babat
bawah, kemudian digebot seperti panen pada padi sawah,
Hasil panen dapat langsung dibawa kerumah, dan diproses
dengan dilakukan penjemuran,
Setelah gabah kering (Kadar air 14%), gabah dimasukkan
pada karung, kemudian disimpan atau dijual.

Sumber :

Budidaya Padi Gogo, BPTP Naibonat. 2002


Budidaya Padi Gogo, BPTP Naibonat. 2009

O
OO OLEH :

MALI SILVESTER
PENY. PERT. PENYELIA
KEC. AESESA AESESA SELATAN
TAHUN 2015
PENDAHULUAN a. Melihat daya serap hara dalam tanah, ternyata 2.Batas tanaman jagung dari pohon jambu mente
jagung dan padi gogo yang paling tinggi, sehingga adalah 1 meter
Tanaman jambu mente adalah salah satu untuk pergiliran tanaman akan lebih 3.Jarak tanaman jagung 2 x 0,4 m dan tiap lubang
komoditi perkebunan yang sementara dikembangkan di menguntungkan apabila jagung dan padi tanaman diberi 2 biji jagung secara tunggal
NTT. Pengembangannya didasarkan pada hasil kajian didahulukan penanamannya. kemudian ditutup tanah.
dari para peneliti yang menyatakan bahwa Agroklimat Tabel 1: Pola Tanaman Sela pada Lahan Jambu Mete 4.Penanaman dilakukan pada awal musim hujan
wilayah NTT pada umumnya sangat cocok untuk dengan menyiapkan benih 20 kg.
Komoditi Bulan Jarak
tanaman jambu mente dalam upaya meningkatkan
No XII I II III IV tanaman
pendapatan petani. Tabel 2: Pemupukan Tanaman Jagung
1 Jambu Mente Umur 1-2 tahun 6 x 12 m No Umur Tanaman Dosis Pupuk/Lubang
Mengingat tanaman jambu mente hanya
2 Jagung xxxxxxxxxxxxxx 2 x 0,4 m Urea TSP Kcl
memanfaatkan lahan hanya sebagian kecil saja dalam
Hibrida
setiap hektarnya (13%), maka sangat tepat sekali 1 10 hari (pupuk I) 3,5 gr 2,5 gr 1,2 gr
apabila dikembangkan palawija sebagai tanaman sela, 3 Padi Gogo xxxxxxx 40 x 15 cm 2 30 hari (pupuk II) 7 gr 4 gr 2 gr
agar nilai tambah lahan jambu mente yang diterima 4 K. Hijau xxxxxxx 20 x 20 cm
oleh petani dapat lebih meningkat. b. Tanaman pokok adalah jambu mente yang telah 1. Kebutuhan pupuk yang diperlukan untuk
ditanam (1bulan) atau telah berumur 1-2 thn, pemupukan I adalah: Urea 40 kg, TSP 30 kg, Kcl
kemudian dilakukan penanaman palawija sebagai 15 kg. Pemupukan ke II adalah Urea 80 kg, TSP
TANAMAN SELA PADA LAHAN JAMBU MENTE YANG tanaman sela dengan pola tanaman seperti pada tabel. 50 kg dan Kcl 25 kg.
BELUM BERPRODUKSI. c. Padi gogo Kenya (umur 3 bulan) ditanam bersamaan 2. Pemberantasan hama dilakukan setiap selesai
waktunya dengan jagung (padi gogo ditanam diantara pemupukan dengan menyemprotkan insektisida
Dengan memperhatikan kondisi curah hujan tanaman jagung) Basudian.
pada umumnya di NTT rata-rata kurang lebih 4 bulan, d. Kacang hijau ditanam setelah padi gogo Kenya 3. Panen dilakukan setelah berumur 3-4 bulan
maka ada beberapa tanaman palawija dapat ditanam dipanen, karena bekas padi gogo akan ditanami kacang dengan ditandai klobot/kulit jagung menguning
sebagai tanaman sela dengan mengatur pola hijau. dan mongering.
tanamannya yang tepat berdasarkan kebutuhan air
yang diperlukan dengan menggunakan teknologi 2. Teknik Penanaman b. Padi Gogo
sederhana. a. Jagung Hibrida
1. Ditanam bersamaan waktunya dengan jagung
Tanaman sela yang dapat dikembangkan antara 1. Diperkirakan lahan jambu mente telah diolah (1 hari setelah jagung ditanam)
lain: padi gogo, jagung, kedele, dan kacang hijau. sebelum jambu mente ditanam (dilahan bersih 2. Jarak antara tanaman padi dari jagung adalah
dari Gulma) 40 cm
1. Pergiliran Tanaman: 3. Jarak tanaman padi adalah 25x25 cm
4. Penanaman padi dilkukan secara tugal dengan
kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang 1. Pengeluaran 1 Tahun
dimasukkan 5-7 butir benih padi gogo. a. Benih/bibit
5. Jumlah benih padi yang harus disiapkan 30 kg 1. Padi gogo 30 kg Rp. 9.000
(areal 0,75 ha) 2. Jagung hibrida Rp. 10.000
6. Pemupukan I setelah berumur 5 hari diberi 3. Kacang hijau Rp. 18.000
urea 75 kg, TSP 53 kg dan Kcl 23 kg. b. Pupuk padi, jagung dan kacang hijau
Pemupukan ke II setelah padi berumur 1 bln: 1. Urea 389 kg Rp. 97.000
diberikan urea 150 kg, TSP 97 kg dan Kcl 52 2. TSP 292 kg Rp. 116.600
kg. Pemberian pupuk dilakukan secara 3. Kcl 158 kg Rp. 79.000
menaburkan pada tanaman padi. c. Insektisida Rp. 32.000
7. Setelah berumur 80-90 hari, padi sudah dapat d. Upah tenaga kerja Rp. 150.000
dipanen. Jumlah Rp.511.850,-

c. Kacang Hijau II.Penghasilan kotor I tahun


1. Setelah padi dipanen langsung ditanami kacang a. Padi gogo
hijau apabila jerami padi telah dibersihkan 0,75 ha x 4 ton Rp. 900.000,-
(tanpa olah tanah). b. Jagung Hibrida
2. Penanaman kacang hijau dilakukan secara tugal 0,20 ha x 4 ton Rp. 200.000,-
dengan kedalaman 3-5 cm pada bekas tanaman c. Kacang Hijau
padi. 0,75 x 1 ton Rp. 543.750,-
3. Jumlah benih yang dibutuhkan sebanyak 18 Kg.
Jumlah Rp.1.943.750,-
4. Setelah berumur 5 hari diberi pupuk
sebanyak :Urea 43,5 kg, TSP 62 kg dan Kcl 43,5
kg secara menabur.
5. Panen dapat dilakukan setelah berumur 3-5 OLEH:
bulan, ditandai warna polong menguning dan MALI SILVESTER
batang sudah mengering.
PENY. PERT. PENYELIA
KEC. AESESA SELATAN
ANALISA USAHATANI TANAMAN SELA PADA JAMBU
MENTE PER HEKTAR
TAHUN 2015
KOMPONEN TEKNOOGI PTT PADI GOGO

bongkahan sambil meratakan tanah sampai siap


tanam,
Oleh :
Sumber : HILARIUS BUSA

Balitkabi – Malang , 2009 Balai Penyuluhan Kecamatan Marilewa

2015
organik tersebut akan mengalami penguraian di alam 2. Campuran kotoran dihamparkan di tanah kering
dengan bantuan mikroba. yang terhindar dari air hujan dan cahaya matahari
Namun proses peng pengomposan yang terjadi (sebaiknya dibuatkan saung) dengan ketebalan 20
PENDAHULUAN secara alami berlangsung lama dan lambat.Untuk – 25 cm, kemudian taburi secara merata dengan
mempercepat proses pengomposanini telah orgadec.
Limbah ternak merupakan sisa buang dari suatu banyakdikembangkan teknologipengomposan. Pada 3. Di atas lapisan pertama kemudian ditumpuk lagi
proses produksi kegiatan usaha ternak dapat berupa prinsipnya pengembanganteknologi pengomposan dengan campuran kotoran setebal 20 – 25
padat dan cair,maupun gas. Sebagai sisa didasarkan pada prosespenguraian bahan organik yang cmkemudian taburi secara merata dengan orgadec,
produksi,keberadaannya sampai saat ini masih terjadi secaraalami. Proses penguraian demikian selanjutnya sampai campuran kotoran
dioptimalkansedemikian rupa sehingga pengomposan habis, kemudian ditutup dengan terpal.
menjadisumber permasalahan, dimana limbah
yangdihasilkan belum ditangani secara baik dapatberjalan dengan lebih cepat dan efisien.Teknologi 4. Setiap 7 hari lakukan pengadukan, kemudian tutup
sederhana yang dapat diterapkanuntuk mempercepat kembali dengan terpal.
sehinggalimbah yang seharusnya dapat
dimanfaatkanmalah menjadi sumber pencemaran. proses pengomposan,
diantaranya adalah dengan menambahkanbahan Dekomposer
Saat ini masyarakat masih kurang menyadari
pembantu untuk mempercepatpengomposan atau yang DEKOMPOSER
akan pentingnya upaya pengelolaan limbahpeternakan,
biasa disebut denganaktivator pengomposan, salah 20 -30 cm Campuran bahan
padahal jika limbah peternakanditangani secara optimal
akan memberikanbanyak manfaat baik terhadap satunya adalahOrgadec.
20 -30 cm Campuran bahan
lingkunganmaupun terhadap segi finansial, karena
setelahmelalui tahap pengolahan akan Dekomposer
menghasilkanproduk yang mempunyai nilai jual tinggi. PEMBUATAN KOMPOS
Salah satu proses pengolahan limbahpeternakan 5. Setelah 21 – 30 hari kompos telah jadi, kemudian
Bahan kompos diayak untuk memisahkan dari batu,
yang memiliki prospek untukdikembangkan adalah
1. Kotoran sapi : 80% plastik atau sampah lainnya.
pembuatan kompos dalambentuk pupuk organik
2. Arang sekam : 10% 6. Ciri kompos yang telah siap untuk digunakan
(kompos), mengingat padasaat ini produk kompos
3. Limbah pakan : 8% diantaranya adalah berwarna kehitaman, remah
banyak dibutuhkan danmemiliki nilai ekonomis yang seperti tanah dan tidak berbau.
tinggi. 4. Kapur Pertanian: 2%
7. Setelah diayak kompos dapat dikemas dalam
5. Orgadec : 0,5% karung atau langsung digunakan.

TEKNOLOGI PENGOMPOSAN Prosedur Pembuatan


PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN
1. Kotoran sapi, limbah pakan, dedak dan sekam
Kotoran Kompos merupakan hasil pelapukan/
bakar diaduk agar tercampur secara merata, Kompos yang sudah selesai diproses dan tidak
penguraian bahan organik diantaranya kotoran
campuran diusahakan dalam keadaan lembab, jika segeradigunakan, hendaknya disimpan di tempat yang
ternak/feses, sisa pakan ternak, limbah pertanian serta
terlalu kering dapat disiram dengan air, tetapi terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung
bahan organik lainnya. Secara alami bahan bahan
jangan terlalu basah. (gudang), hal ini dimaksudkan agar kompos tetap dalam
keadaan baik. air hujandan sinar matahari secara langsung sehingga
Untuk menjaga kualitas kompos tersebut, prosespembuatan kompos berjalan optimal.
selamapenyimpanan sebaiknya kompos dikemas dalam
karungyang kedap udara dan tahan air agar terhindar Pembuatan
daripenguapan akibat panas dan pencucian yang KOMP H
disebabkan Kotoran Sapi
oleh air.

TEMPAT PEMBUATAN KOMPOS


BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN OOO
Kompos Jadi yang Telah Diayak dan Dikemasebelum 0LEH : MATILDE ASO, SST
dilaksanakan pembuatan kompos, perluterlebih dahulu PPL KEL. DANGA
disiapkan tempat untuk pembuatan kompos, tempat KEC. AESESA, KAB. NAGEKEO
pembuatan ini hendaknya dipilih dekatdengan sumber
bahan pokok serta terbebas dari genanganair. Sumber : PSDS BPTP JAWA BARAT, 2010
OO
Tempat pembuatan kompos sebaiknya BPTP NAIBONAT, 2002
dibuatkansaung dengan lantai dan dinding yang kedap OLEH : MATILDE ASO, SST
air agarselama proses pembuatan, kompos tidak terkena PPL.KEL.DANGA
Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa- sisatanaman
PENDAHULUAN kemudian diolah sampai gembur.
4. Pembuatan Saluran Drainase Tahapan pelaksanaan pengendalian gulma sbb:
PTT Kacang Tanah adalah suatu pendekatan inovatif dan Buat bedengan selebar 3-4 m dan saluran drainase di a) Identifikasi jenis gulma
dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan antara bedengan (dalam 30 cm dan lebar 20 cm). b) Tentukan tingkat populasigulma.
petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif Taktik dan teknik pengendalian:
bersama petani. 5. Pengaturan Populasi Tanaman 1) Cara mekanis
 Populasi tanaman 160.000-250.000/ha. 2) Kultur teknis
KOMPONEN TEKNOLOGI  Tanam menggunakan tugal atau mengikuti alur bajak. Jarak
3) Pengendalian biologi
antar baris 40 cm dan dalam baris 10-15 cm, 1 biji per 4) Kimiawi (Herbisida
KOMPONEN TEKNOLOGI DASAR 5) Terpadu kombinasi komponen pengendalian
lubang. Setelah benih ditanam harus segera ditutup dengan
tanah. Insektisida Carbofuran diberikan pada lubang gulma. Prinsip Pengendalian gulma:
1. Varietas Unggul Baru 1) Pengendalian gulma setidaknya dilakukan dua kali pada
Tabel 1. Varietas Unggul Kacang Tanah umur 15-20 hari dan umur 40-45 hari,
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan
Varitas Tahun Umur Kisaran Hasil 2) Periode kritis terhadap gulma adalah umur 5 - 45 hari.
Gulma secara Terpadu
Rusa 1983 105 1,7 – 2,5 Pengendalian gulma k e - 1 hendaknya diselesaikan
Tahapan pelaksanaan pengendalian hama sbb:
Anoa 1983 105 1,7 – 2,5 a) Identifikasi jenis hama sebelum tanaman berbunga. Hindari melakukan
pengendalian gulma pada periode masuknya ginofor ke
Tapir 1983 100 1,7 – 2,5 b) Hitung tingkat populasi hama
dalam tanah (umur 30-35 hari).
Pelanduk 1983 100 1,8 – 2,5 c) Tentukan tingkat kerusakan tanaman akibat
Tupai 1983 100 2,0 – 3,0 hama Taktik dan teknik pengendalian:
1) Usahakan tanamansehat KOMPONEN TEKNOLOGI PILIHAN
Kelinci 1987 95 2,0 – 3,0
Jepara 1989 93 1,1 – 2,5 2) Pengendalian hayati 1. Pemupukan sesuai kebutuhan tanaman
Landak 1989 89 1,8 – 2,5 3) Gunakan varietas tahan Takaran pupuk berbeda untuk setiap jenis tanah, pemupukan
Mahesa 1991 100 1,0 – 2,5 4) Pengendalian Mekanik, Fisik, Senyawa semikimia (hormon) berdasarkan hasil analisis tanah dan sesuai kebutuhan
Badak 1991 100 1,5 – 2,6 tanaman.
5) Gunakan Pestisida Lannate untukhama Bemisia, Decis
Komodo 1991 90 1,4 – 3,3 untuk hama ulat daun. Pupuk SP-36 100 kg/ha dan KCl 50 kg/ha diberikan saat
Biawak 1991 90 1,1 – 3,3 tanam. Pupuk Urea 50 kg/ha pada umur 15 hari.
Penyemprotan dilakukan secara berkala dengan selangwaktu
Zebra 1992 95 1,5 – 3,5 penyemprotan satu minggu. Pupuk diberikan secara ditugal 5 cm dari lubang tanam, atau
Simpai 1992 95 1,8 – 2,4 Tahapan pelaksanaan pengendalian penyakit sbb: dilarik di sebelah barisan tanaman, atau disebar merata
a. Identifikasi jenis penyakit sesudah tanam.
Trenggiling 1992 90 1,8 -2,5
b. Tentukan tingkatkerusakan tanaman akibat Penggunaan pupuk hayati seperti bakteri penambat N
penyakit. Taktik dan teknikpengendalian : (Rhizobium) disesuaikan dengan kebutuhan, perhatikan
2. Benih Bermutu dan Berlabel waktu kadaluwarsanya.
1. Usahakan tanaman sehat
 Warna seragam, dan jelas asal usulnya. 2. Pengendalian hayat PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering) dapat digunakan untuk
 Kebutuhan benih80 kg polong kering/ha. 3. Penggunaan varietas tahan acuan penetapan takaran pupuk dan amelioran.
4. Pengendalian Mekanik dan Fisik, dan 2. Pemberian pupuk organik
3. Pengolahan Tanah 5. GunakanPestisida Dithane untuk penyakit layu bakteri, Bahan organik bermanfaat untuk memperbaikkondisi fisik,
bercakdaun, dan karat. kimia, dan biologi tanah. Bahan organikberupa sisa tanaman,
kotoran hewan, pupuk hijau dankompos merupakan sumber a. kulit polong keras dan berserat
utama pupuk organik. b. bagian dalam kulit polong berwarna coklat kehitaman
Standar pupuk organik harus sesuai dengan PermentanNo c. bila ditekan mudah pecah.
02/2006 (kecuali diproduksi untuk keperluan sendiri).Pemberian Daun yang telah mengering dan rontok bukan penanda
pupuk organik dalam bentuk dan jumlahyang tepat berperan tanaman siap dipanen.
penting untuk keberlanjutan sistemproduksi.
Pasca Panen
3. Ameliorasi lahan  Penanganan pasca panen yang baik akan menjamin kualitas
 Lahan masam mempunyai pH <7 dan kandungan Aluminium hasil.
(AI) umumnya tinggi . Penggunaan Amelioran ditetapkan  Perontokan polong dapat dilakukan secara manual atau
berdasarkan tingkat kejenuhan Almunium tanah dan dengan threser
kandungan bahan organik tanah.  Setelah dirontok, biji segera dijemur. Perontokan jangan
 Lahan kering masam perlu diberi kapur pertanian ditunda hingga lebih dari 24 jam, karena polong dan biji bisa
(Dolomit/Kalsit) dengan takaran sebagai berikut : terinfeksi jamur.
- pH tanah 4,5-5,3 sebanyak 2,0 t kapur/ha.  Jika cuaca tidak memungkinkan lebih baik dijemur dalam
- pH tanah 5,3-5,5 sebanyak 1,0 t kapur/ha. kondisi polong belum dirontok.
- pH tanah 5,5-6,0 sebanyak 0,5 t kapur/ha.  Bersihkan polong dari kotoran.
 Lahan Alkalin mempunyai pH >7 dan mengandung kapur  Kadar air polong sebelum simpan maksimaI 10%.
(CaCO ) tinggi. Pada tanah dengan pH >7,3, kacang tanah  Simpan polong di dalam wadah kedap udara dan tutup rapat.
sering mengalami gejala klorosis akibat kekurangan besi (Fe)  Untuk keperluan konsumsi, pengeringan dapat dilakukan
atau sulfur (S). Gejala klorosis dapat diatasi dengan terus-menerus hingga polong sangat ringan dan berbunyi bila
pemberian pupuk kandang, pupuk yang mengandung Fe, atau digoyang-goyangkan.
pemberian sulfur.  Untuk keperluan benih, penurunan kadar air benih jangan
dilakukan secara cepat dan hindari penjemuran pada suhu
4. Pengairan pada periode kritis tinggi.
Periode kritis tanaman kacang tanah terhadap air adalah :  Simpan benih pada tempat yang sejuk, tidak lembab, dan
a. Fase perkecambahan bersih serta di atas pelet (alas kayu).
b. Fase berbunga (25 - 30 hari)
c. Periode masuknya ginofor ke dalam tanah (35 - 40 hari)
d. Periode pengisian polong (50 - 65 hari) dan
e. Menjelang panen. Sumber :
Kekurangan air yang terjadi mulai fase berbunga hingga 1. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. 2009.
pembentukan polong dapat menurunkan hasil kacang Pedoman Umum PTT Kacang Tanah.
tanah hingga 40%. 2. BPTP Jawa Barat, 2009.
OLEH: MATILDE ASO, SST
5. Panen dan Pasca Panen PPL KEL.DANGA
Panen KEC. AESESA, KAB. NAGEKEO
 Panen dilakukan bila 75% polong telah masakdengan ciri :
hidupdan menghasilkan hijauan pakan yang berkualitasdiantaranya
PENDAHULUAN  Tanam Lorong/Alley Cropping gamal (Glirisidia sepium), Kaliandra(Caliandra calotirsus)
Sistem Pertanaman lorong adalah suatu teknik konservasi
Salah satu faktor pembatas dalam pengembanganusaha tanah secara vegetatif melalui metode penanaman tanaman
ternak ruminansia adalah ketersediaan hijauan makanan ternak pangan di antara tanaman pagar yang ditanam searah garis
(HMT), terutama pada musim kemaraukarena selama ini ketinggian ( kontur ) menurut jalur dalam barisan. Teknologi
kebanyakan petani masih bergantungpada alam. Kebanyakan
pengembangan hijauan pakan ternak dengan Sistem
petani/peternak memenuhikebutuhan hijauan pakan ternaknya dari
rumput liar yangtumbuh disekitar kebun, pinggir jalan dan pinggir pertanaman lorong sudah lama diterapkan terutama pada lahan
saluranair. Jenis hijauan pakan yang dikumpulkan petani kering. Sistem pertanaman lorong cocok diterapkan pada lahan
untukpakan ternak pada umumnya berasal dari golonganrumput, berkemiringan 30 – 60 %.
dan leguminosa (kacang-kacangan). Sampai STRIP RUMPUT PENGUAT TERAS
sejauh ini, sebagian besar HMT yang diberikan kepadaternak  Sistem Tiga Strata
di Indonesia berupa rumput lokal atau rumput asli,yang sering juga
disebut sebagai rumput alam, baik yangberasal dari padang Sistem tiga strata diperkenalkan oleh Nitis di Bali. Tanaman
pengembalaan umum, maupun daritempat-tempat lain seperti rumput dan Leguminosa yang menjalar digolongkan strata I,
pematang sawah, pinggir jalan,pinggir hutan, saluran irigasi atau leguminosa semak dan perdu digolongkan strata II, dan
perkebunan. leguminosa pohon digolongkan strata III. Penataan setiap strata
adalah sebagai berikut :
SISTEM TANAM
1. Strata I, yang berupa pohon ditanam paling luar dengan
Berapa model sistem tanam yang telah mampu jarak sekitar 5 m
mengakomodasi tanaman utama, pakan ternak, dankonservasi
diantaranya adalah : Strip Rumput, Penguatteras, Tanaman 2. Strata II, yang berupa leguminosa semak perdu ditanam
lorong/Alley cropping, Sistem tiga stratadan pagar hidup. diantaranya TANAM LORONG PAGAR HIDUP
3. Strata III, berupa rumput ditanam dibawahnyaberdekatan
 Strip Rumput dengan bidang oleh untuk tanamanpangan. BUDIDAYA RUMPUT
Strip Rumput: cara budidaya pakan ternak yangdilakukan 1. Kebutuhan Benih
secara simultan pada lahan pertanian yangberlereng yang belum
Penanaman hijauan pakan bisa dilakukan denganmenanam
berteras. Rumput ditanammengikuti garis kontur dan
bahan tanaman vegetative, seperti stek batang, anakan, pois
memotong lereng, dengantujuan agar terbentuk teras secara
bertahap hingga terasmenjadi stabil dan mampu mengurangi akar, yang biasa disebut bibit, ataudengan bahan tanam
erosi. Jenis rumputyang dapat dibudidayakan dengan cara strip generatif (biji) yang biasa disebutbenih.
rumput adalah rumput gajah dan setaria, selain jenis rumput Penanaman dengan bibit :
dapatjuga ditanam jenis leguminosa seperti flemingia, a. Tanaman rumput yang besar seperti rumput gajah,rumput
danglirisidia.
raja dan rumput meksiko bisa ditanam denganjarak tanam 1
m x 1 m, jumlah bibit yang diperlukan per1.000 m2 adalah
 Penguat Teras  Pagar Hidup
1000 bibit. Apabila ditanam denganjarak tanam 80 cm x 80
Budidaya pakan ternak yang dilakukan di bibir terassebetulnya Pagar hidup: Pembuatan pagar biasanya bertujuanuntuk
cm, maka jumlah bibit yangdiperlukan lebih banyak yaitu
mempunyai tujuan utama untuk menguatkandan menstabilkan melindungi tanaman, ternak, atau memberi batasantar pemilikan
b. (1.000/0,8x0,8) = 1562atau dibulatkan 1.600 bibit per 1000
teras agar erosi dapat dikendalikan.Hijauan pakan ditanam pada lahan. Pagar biasanya terbuat dari bambuatau kayu, namun
m2
bibir teras mengikuti terasyang terbentuk. Beberapa jenis rumput alangkah lebih baiknya jika hjauanpakandibudidayakan dalam
yang dapatdibudidayakan dengan pada bibir teras adalah, bentuk pagar hidup. Beberapa jenistumbuhan yang dapat berfungsi c. Untuk rumput yang relative lebih kecil seperti setariayang
rumputgajah, setaria. Selain jenis rumput dapat juga ditanam sebagai pagar bisa ditanam dengan jarak tanam 0,5 m x 0,5mkebutuhan
jenisleguminosa seperti flemingia, dan gamal. bibitnya adalah (1000/0,5x0,5)= 4.000bibit per 1000 m2.
d. a. Selain diberi pupuk kandang, sebagai pupuk dasar, dan
kapur (apabila perlu), rumput juga perlu dipupuk dengan
2. Pengolahan tanah pupuk N (Urea). Takaran yang dianjurkan adalah 100 sampai
a. Pengolahan tanah untuk menanam rumputsebaiknya 200 kg urea perhektar.
dilakukan sudah bersih/bebas daritumbuhan liar, khususnya b. Sebaiknya pupuk urea diberikan apabila akartanaman sudah
semak-semak berkayudibajak/dicangkul untuk membalikkan tumbuh.
tanah. c. Pupuk P (TSP) dan pupuk K (KCL) hanya diberikankalau
b. Setelah tanah rata dibuat lubang tanam denganukuran 20 diperlukan.
cm x 20 cm (biasanya selebar matacangkul), dalamnya d. Pupuk urea diulang setiap tanaman selesai dipanen.
sekitar 20-25 cm, pupukkandang dimasukkan ke dalam
lubang. Banyaknyapupuk kandang setiap lubang kurang 5. Penyiangan
lebih setengahisi lubang, campur dengan tanah sehingga a. Penyiangan diperlukan terutama pada saat tanamanmasih
lubangtanam terisi penuh. muda, penyiangan bisa dilakukan dengantangan (hand
c. Jarak tanam (jarak antar lubang tanam) berkisarantara 0,7 weeding), atau dibantu dengan alatpenyiang (landak).
m x 0,7 m sampai 1 m x 1 m. b. Pada saat tanaman belum begitu tinggi, kurang lebihtiga
d. Pada tanah masam (pH 4 – 5,5) perlu pengapurandengan minggu setelah panen (pemangkasan), gulmabiasanya
menggunakan kapur pertanian. sudah banyak terdapat, pada saat itulahpenyiangan perlu
dilakukan.
3. Penanaman
 Penanaman dengan stek 6. Penyiangan
a. Pilih batang yang tidak terlalu muda, a. Panen pertama dilakukan pada saat rumputberumur 3-4
potongpotongsepanjang 20 – 30 cm, sehingga terdapat2 bulan, tergantung pada kesuburantanah. Pada saat ini
sampai 3 buku pada setiap potongannya. rumput sudah cukup tinggiuntuk dipanen, tetapi belum
b. Stek batang ditanam miring dengan posisi 30-40° dengan keluar bunga (malai).
1-2 buku masuk ke dalam tanah dansatu buku ada di b. Panen selanjutnya dilakukan pada interval 30- 60hari
atas permukaan tanah. Satulubang tanam ditanami dua tergantung pada musim. Tinggi pemotongandari atas tanah
stek dan setelahpenanaman diusahakan agar rumput sebaiknya tidak kurang dari 15 cm.
yang baruditanam mendapat pengairan.
 Penanaman dengan anakan
a. Pilih anakan yang tidak terlalu tua, juga tidakterlalu
muda dari rumpun yang pertumbuhannyabagus, untuk
setiap lubang tanam, sebaiknyaanakan terdiri atas 2-3
batang.
b. Potong bagian atas anakan sehingga tersisakurang lebih
30 cm.
c. Anakan ditanam pada lubang yang sudah diberipupuk OLEH.
kandang, kemudian tanah agakdipadatkan agar tanaman
tidak goyah. MATILDE ASO, SST
PPL KEL. DANGA
4. Pemupukan KEC. AESESA
Sumber : KAB. NAGEKEO
PSDS BPTP JAWA BARAT, 2010
PENDAHULUAN padi mengandung protein 3 – 4 %, serat kasar 35 3. Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hariagar
% dan kandungan lignin sangat tinggi (7%) proses fermentasi berlangsung denganbaik.
Pakan merupakan faktor yang menentukan sehingga daya cernanya hanya 35 %. 4. Setelah 21 hari, jerami dikeringkan di bawah
keberhasilan usaha sapi. Penggunaan bibit dan Ketersediaan pakan sepanjang tahun merupakan sinar matahari atau dianginkan pada tempat
tatalaksana yang baik, tanpa ditunjang oleh pakan persyaratan mutlak bagi kelangsungan usaha yang terbuka.
yang berkualitas, tidak akan memberikan hasil yang peternakan. Biaya untuk menyediakan pakan ini 5. Jerami padi fermentasi yang telah kering dapat
tinggi. Kualitas pakan sangat menentukan menempati porsi terbesar dalam biaya produksi, dimanfaatkan sebagai bahan pakan dasar
produktivitas ternak, sehingga penyediaan dan mencapai 60 - 80%. Melalui penerapan teknologi pengganti rumput untuk sapi, kerbau, kambing
pemberian pakan harus selalu memperhatikan
fermentasi, kandungan nutrisi jerami dapat dan domba.
jumlah dan kandungan gizinya.
ditingkatkan. 6. Sisanya disimpan pada tempat yangterlindung.
Pakan utama sapi dan ternak ruminansia lainnya
Jerami kering ini dapat disimpan hingga 3
adalah hijauan dalam bentuk rumput atau
bulan.
leguminosa. Namun kendala yang selalu dihadapi
peternak sapi adalah terbatasnya jumlah rumput Beberapa keunggulan fermentasi secara aerob
yang tersedia setiap saat, terutama pada musim adalah :
kemarau. Upaya yang perlu dilakukan adalah 1. Mudah mengembangbiakannya.
mencari alternatif penyediaan pakan antara lain 2. Waktu fermentasi lebih singkat.
dengan memanfaatkan limbah. PROSES PEMBUATAN JERAMI FERMENTASI
3. Hasil fermentasi dapat langsung digunakan
Salah satu limbah pertanian yang potensial Pembuatan jerami padi fermentasidilakukan
sebagai hijauan pakan ternak.
digunakan pada tempat terlindung dari hujan. A. Bahan
4. Mudah mengerjakannya.
sebagai 5. Biaya produksi murah.
pengganti - 1 ton Jerami padi segar (jangan basah).
6. Kualitas jerami padi sebagai pakan ternak
rumput adalah - 2,5 kg Probiotik dekomposer.
meningkat.
j e r ami p a d i . - 2,5 kg Urea.
7. Apabila akan disimpan, tidak perlu dilakukan
Produksi jerami p B. Alat
proses pengeringan.
adicukup - Timbangan.
melimpah dan - Cangkul Garpu/gacok.
TUJUAN
tersedia setiap s C. Cara Pembuatan
Meningkatkan kandungan protein dan
a a t . Namun 1. Jerami ditimbun setinggi ±20 cm,selanjutnya menurunkan kadar serat kasar jerami padi sehingga
jerami padi mempunyai kelemahan sabagai pakan ditaburin urea dan probion. daya cerna jerami padi meningkat.
sapi, yaitu kandungan gizinya (protein) dan daya 2. ditumpuk lagi ±20 cm, selanjutnya ditaburiurea
cernanya rendah, terutama karena adanya ikatan dan probion, terus dilakukan hinggamencapai
ligno selulosa yang sulit dicerna oleh sapi. Jerami tinggi tumpukan sekitar 3 m. NILAI GIZI JERAMI FERMENTASI
Jerami padi yang telah difermentasi Untuk memperoleh petambahan berat badan
memilikipenampakan warna kecoklat-coklatan yang tinggi, ternak sapi yang akan digemukkan,
dantekstur lebih lunak. Kandungan zat gizinya diberi obat cacing dan cekokan probiotik. Probiotik
jugalebih tinggi dibanding jerami tanpa yang digunakan adalah bakteri yang berasal dari isi
fermentasi(Tabel 1), serta lebih disukai ternak. perut (rumen) kerbau. Tujuannya untuk
Berdasarkan hasil penelitian, dengan memanfaatkan memperkaya jumlah bakteri yang ada di dalam perut
jerami padi fermentasi dan dedak padi sebagai (rumen) sapi sehingga sapi dapatmencerna pakan
pakan memberikan keuntungan. Pemanfaatan dengan lebih baik. Obat cacing dan cairan
jerami padi fermentasi sebagai ransum dasar untuk probiotik diberikan cukup sekali selama
sapi potong telah banyak diaplikasikan dan cukup pemeliharaan.
menjanjikan.
MANFAAT JERAMI FERMENTASI
Tabel 1. Kandungan gizi jerami tanpa dan hasil Pertambahan berat badan sapi dengan pakan
fermentasi utama jerami fermentasi, paling rendah 0,75 kg/
ekor/ hari dan paling tinggi 2 kg/ ekor/ hari atau
rata-rata pertambahan berat badan 0,83 kg/ ekor/
hari.

WAKTU PEMBERIAN PAKAN


Jerami padi fermentasi dan konsentrat diberikan
dalam waktu terpisah. Konsentrat diberikan pada
pagi hari pukul 07.00, dan jerami padi fermentasi
diberikan pada siang hari pukul 12.00. Air harus
selalu tersedia setiap saat karena pakan dalam
OLEH : MATILDE ASO, SST
keadaan kering. Sumber : PPL. KEL. DANGA
1. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. 2009. KEC. AESESA
PERLAKUKAN SAPI SEBELUM DIBERI JERAMI Teknologi Fermentasi untuk Meningkatkan Kwalitas Pakan.
2. BPTP Jawa Barat, 2010.
FERMENTASI
PENDAHULUAN c. Memanfaatkan bahan makanan sisa-sisa rumah tangga a. Jagung kuning : 9,4%
yang tidak digunakan lagi, tapi bisa dimakan oleh ternak b. Dedak halus : 13,6%
Makanan merupakan salah satu factor penting dalam ayam. c. Bungkil kacang kedelai : 42%
usaha peternakan, terlebih tingkat produksi. Kesalahan dan d. Bahan makan mudah diperoleh, harganya relative murah d. Tepung ikan : 53,3%
kekurangan dalam pemberian makanan ini akan dan digemari oleh ternak ayam. e. Tepung daun lamtoro : 27,57%
mengakibatkan produksi ternak menjadi berkurang atau
tidak sesuai dengan kemampuan produksi genetisnya. Ayam MENYUSUN RANSUM Perhitungan :
kampong atau bisa juga disebut dengan ayam bukan ras Ransum adalah makanan yang terdiri dari satu atau lebih 1. Terlebih dahulu kita kelompokan bahan makanan yang
(buras) banyak dipelihara oleh petani di pedesaan. Ayam bahan makanan yang diberikan pada ternak ayam untuk selisih kandungan proteinnya tak begitu banyak berbeda
buras yang dimiliki oleh hampir setiap peternak pada memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dibawah ini adalah menjadi bahan golongan I.
umumnya dipelihara secara tradisional tanpa pemberian prosentase bahan makanan lokal yang dipergunakan untuk Bahan makanan Kg Protein
makanan. penyusun ransum. 1. Jagung 55 55/100x9,4% = 5,2%
Pemberian pakan yang cukup memenuhi kebutuhan 2. Dedak halus 25 25/100x13,6% = 3,4%
gizi bagi ternak ayam mutlak diberikan pada pemeliharaan Bahan Pakan Prosentase 3. Tepung daun
yang dikandangkan. Pakan dapat berupa: Jagung 40%-60% lamtoro 3 3/100x27,57% = 0,8%
1. Pakan buatan pabrik, yang sudah merupakan campuran Dedak 10%-30% Jumlah 83 9,4%
dari beberapa bahan makanan dengan perbandingan Bungkil dari limbah makanan
tertentu, jenis pakan ini kualitasnya baik, namun *Bungkil kelapa 10%-15% 2. Dari bahan makanan golongan I tersedia 83 kg
harganya relative mahal. *Bungkil Kc. Tanah dengankandungan protein 9,4%
2. Pakan yang diramu sendiri yang terdiri dari bahan lokal seperti: *Bungkil Kc. Kedelai 3. Bahan makanan yang masih kurang sejumlah 100 kg-83
dedak, jagung, tepung ubi kayu, tepung putak, tepung daun lantoro, *Ampas tahu dll. kg = 17 kg dan kandungan protein 17% - 9,4% = 7,6%.
tepung ikan dll.
Tepung ikan 10%-20% Bila diprosentasikan 17/100x 7,7 = 1,3%.
Dalam memilih bahan makanan yang akan diberikan kepada ayam
Tepung daun lamtoro 3%-7% 4. Kekurangan bahan pakan 17 kg dipenuhi oleh bahan
peliharaan kita, hal yang perlu diperhatikan adalah: pakan golongan II yang terdiri dari Bungkil Kelapa dan
a. Bahan makanan yang akan digunakan tidak boleh Dianjurkan pemberian ransum pada ternak ayam buras Tepung Ikan, dapat dihitung:
berada pada tingkat persaingan yang tinggi. Bila adalah: - Konsentrat = 25kg Bungkil kelapa
terpaksa digunakan, misalnya jagung kuning hanya - Jagung = 45kg 18,7% 17,4%
dalam jumlah terbatas. - Dedak halus = 30 kg 1,3%
b. Bahan makanan sebaiknya merupakan limbah pertanian Ada beberapa metode penghitungan zat-zat makanan 53,3% 52%
seperti: dedak, bungkil kelapa, bungkil kacang kedelai, tetapi yang sering digunakan adalah metode “Segi Empat” Tepung Ikan
dll. Hal ini untuk menghindari tingginya tingkat (Pearson Square) yang hanya berdasarkan kandungan ………………………
persaingan dengan bahan makanan yang dibutuhkan protein bahan makanan. Dibawah ini diberikan contoh Jumlah = 69,4%
manusia. Serta mengandung zat-zat yang penyusunan ransum sejumlah 100 kg, yang terdiri dari 5 a. Bungkil Kelapa = 17,4/69,4 x 17 = 4,3 kg
dibutuhkanoleh ternak ayam yaitu: protein, karbohidrat, macam bahan makanan dengan kandungan protein 17%
lemak, mineral, asam-asam amino vitamin dan air. sbb:
b. Tepung Ikan = 52/69,4 x 17 = 12,7 kg
5. Jadi ransum 100 kg dengan kadar protein 17% terdiri Umur ayam Konsumsi pakan Air minum
dari bahan makanan sbb: (gr/ekor/hari)
0-2 minggu 10-16 20-30
a. Jagung kuning = 55 kg = 55/100 x 9,4% = 5,2% 2-4 minggu 23-29 30-70
b. Dedak halus = 25 kg = 25/100 x 13,6% = 3,4% 4-6 minggu 36-42 70-120
c. Bungkil kelapa= 4,3 kg = 4,3/100 x 18, 7% = 0,8% 8-12 minggu 45-55 130-155
d. Tepung Ikan =12,7 kg=12,7/100 x 53,3% = 6,8% 12-16 minggu 55-85 155-170
e. Daun lamtoro = 3 kg = 3/100 x 27,57% = 0,8% 16-20 minggu 85-90 200
Jumlah bahan makanan = 100 kg, Protein = 17% 20 minggu ke atas 100-103 200

TEKNIK PENCAMPURAN

Mencampur ransum dengan menggunakan sekop


( seluruh bahan sudah digiling halus). Cara ini dilakukan
diatas lantai bersih dan rata. Bahan-bahan makanan (sesuai
formula) disusun secara vertikal menurut jumlah. Bagian Sumber :
berjumlah kecil diletakkan makin atas. Pencampuran 1. Dinas Peternakan Propinsi NTT, 2009
dilakukan bertahap : 2. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan
Peternakan Kabupaten Sikka, 2010
 Tahap I (sebagian dalam tumpukan),
 Tahap II (sebagian lagi) dan
 Tahap III (secara keseluruhan) dengan demikian bahan-
bahan makanan tercampur secara merata dan
menghasilkan campuran yang homogeny sebagai
ransum yang siap diberikan kepada ayam.

CARA PEMBERIAN MINUMAN

Pola pemberian pakan dan minuman pada ayam buras gr/ekor/ hari dapat dilihat pada tabel disamping ini:

Oleh

MATILDE ASO, SST

BALAI PENYULUHAN KECAMATAN


AESESA
TAHUN 2015

Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan 4. Pemupukan
diambil dari buah yang sudah terlalu masak / tua dan
jangan dari pohon yang sudah tua. Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami papaya
2. Penyiapan Benih harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan
tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang
Kebutuhan benih per hektar 60 gram (± 2000
PENDAHULUAN atau dengan SUPERNASA
tanaman). Benih direndam dalam larutan POC NASA 2 cc /
Pepaya merupakan tanaman buah – buahan yang diduga berasal Liter selama 1-2 jam, ditiriskan dan ditebari Natural GLIO
dari daerah antara Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Budidaya TEKNIK PENANAMAN
kemudian disemai dalam Polybag ukuran 20 x 15 cm.
nya pertama kali ditemukan di daerah Amerika dan kemudian 1. Pembuatan Lubang Tanam
Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember
menyebar kedaerah –daerah torpis dan sub tropis. Buah papaya tanah yang diayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang 
Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara
digemari oleh hamper semua kalangan masyarakat untuk sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP
dikonsumsi sebagai buah segar, juga dapat diolah menjadi berbagi berbasis. Biarkan lubang – lubang kosong agar memperolh
dihaluskan ditambah 30 gram Natural GLIO cukup sinar matahari. Setelah itu lubang – lubang diisi dengan
macam bentuk makanan dan minuman, seperti puree, pasta papaya 3. Teknik Penyemaian tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek.
manisan kering, manisan basah, saus papaya dan jice pepay. 
Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai SUPERNASA
Disamping rasanya manis dan segar, buah papaya mengandung gizi dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah dengan cara disiramkan kelubang tanam dosis 1 sendok
yang tinggi dan lengkap seperti disajikan pada tabel sebagai berikut muncul setelah 12 – 15 hari. Pada saat ketinggiannya 15
makan / 10 ltr air sebelum tanam. Lubang – lubang yang
No Jenis Gizi Kandungan – 20 cm atau 45 – 60 hari bibit siap ditanam.
 ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari
Biji – biji tersebut bisa langsung ditanam / disemai lebih hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang – lubang
dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum
1 Kalori 46 Kalori bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun. siap ditanami. Lubang – lubang tersebut diatas dibuat 1-2
2 Protein 0,5 gr 4. Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian bulan penanaman.
3 karbohidrat 12,2 Pada persemaian biji – biji ditaburkan dalam larikan 
Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang –lubang
4 Kalsium 23 mg ( barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang – lubang
5 Vitamin A 365 Sl dalam – dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pertanaman untuk biji – biji harus selesai ± 5 bulan sebelum
6 Vitamin B 0,04 mg pemeliharaan yang baik, biji – biji akan tumbuh sesudah 3 musim hujan.
7 Vitamin C 78 mg minggu ditanam. 2. Cara Penanaman
5. Pemindahan Bibit Tiap – tiap lubang diisi dengan 3 – 4 buah biji. Beberapa
Bibit – bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2-3 bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan
SYARAT PERTUMBUHAN dan betina atau berkelamin dua
bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 –
1000 mdpl, curah hujan 1000 – 2000 mm / tahun, suhu udara PENGOLAHAN MEDIA TANAM PEMELIHARAAN TANAMAN
optimum 22 – 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40 % dan 1. Persiapan 1. Penjarangan dan Penyulaman
angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan.
Lahan di bersihkan dari rumput, Semak dan kotoran lain, Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman
Tanah subur dan gembur mengandung humus dan harus banyak betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini
kemudian dicangkul / dibajak dan digemburkan.
menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 – 7. dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
2. Pembentukan Bedengan

Bentuk bedengan berukuran lebar 200 – 250 cm, tinggi 2. Penyiangan
PEMBIBITAN 20 – 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 Kebun Pepaya sama halnya dengan kebun buah – buah
1. Persyaratan Bibit / Benih cm. yang lainnya, memerlukan penyiangan ( pembuangan

Biji – biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah

Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm diatas bedengan, rumput ). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus
– buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon dengan jarak tanam 2 x 2,5 m. disiangi tak dapat dipastiakn dengan tegas, tergantung dari
pilihan. Buah pilihan tersebut dibelah dua untuk 3. Pengapuran keadaan.
diambil biji – bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian
Apabila tanah yang akan ditanami papaya bersifat 3. Pembumbunan
dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji
asam ( pH kurang dari 5 ), setelah diberi pupuk yang Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah –
terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan
minggu berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak dapat
dipastikan dengan tegas, tergantung keadaan.
4. Pemupupukan
Pohon papaya memerlukan pupuk yang banyak, busuk buah, laher akar, pangkal batang dan nematode.
khususnya pupuk organik, memberikan Zat – Zat makanan Penyakit mati bujang disebabkan oleh jamur Phytophtora
yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. parasitica, P. palmivora dan Phtyium aphanidermatum.
Cara pemberian pupuk : Menyerang buah dan batang Pepaya.
Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram Cara pencegahan : perawatan kebun yang baik, menjaga
ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCL, kebersihan, dan drainase, sedangkan penyakit busuk akar
dicampur dan ditanam melingkar. disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda.
Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan Apabila lahan telah ditanami Pepaya, disarankan agar tidak
komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan menanam Pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya
40 gram KCL. serangan Nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh
Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan Nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.
komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gram TSP, 50 Pengendalian : siramkan PESTONA ke lubang tanam.
gram KCL.
Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk PANEN DAN PASCA PANEN
dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 1. Ciri dan Umur Panen
gram KCL. Tanaman papaya dapat dipanen setelah berumur 9-12
Siramkan SUPERNASA ke lubang tanam dengan dosis 1 bulan. Buah papaya dipetik harus pada waktu buah itu
sendok makan / 10 liter air setiap 1-2 bulan sekali. memberikan tanda –tanda kematangan : warna kulit buah mulai
Lakukan penyemprotan POC NASA dosis 3 tutup / tangki menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada
setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam samapi umur 2-3 waktu buah belum matang.
bulan.
Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3-4 2. Cara Panen
tutup ditambah HORMONIK dosis 1-2 tutup / tangki. Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada
Penyemprotan hati – hati pada saat berbunga agar tidak umumnya panen / pemetikan dilakukan dengan
kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan. menggunakan “ songgo “ ( berupa bamboo yang pada
5. Pengairan dan Penyiraman ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk
Tanaman Pepaya memerlukan cukup air tapi tidak tahan menjaga agar buah tidak jatuh pada saat dipetik )
air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air 3. Periode panen
harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang Panen dilakukan setiap 10 hari sekali
banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan
parit – parit. Pada musim kemarau, tanaman Pepaya harus
sering disirami.
6. Hama dan Penyakit
Kutu tanaman ( Aphid sp. Tungau ). Badan halus panjang
2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki
sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut,
bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang
bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara
menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang
dibagian mulut. Pengendalian : semprot dengan Natural
BVR atau PESTONA secara bergantian. Penyakit yang sering
merugikan tanaman Pepaya adalah penyakit yang
disebabkan oleh jamur, Virus Mosaik, rebah semai,
Varietas penting yang termasuk golongan ini adalah tunas dasar buah adalah tunas yang keluar dari
Queen, Abakha, Natal Queen, Palembang, dasr buah atau ujung tangkai buah yang jumlahnya
Cabezona, Eleuthera. Bobot buah varietas Natal biasa mencapai 10 tunas pertanaman. Dengan
Queen rata-rata antara 0,45-0,9 kg dan sampai 1,6 menggunakan bibit asal tunas dasar buah tanaman
kg. Varietas Cabezona rata-rata buahnya dapat dapat berbuah setelah berumur 20 bulan dari saat
SYARAT TUMBUH
mencapai 7 kg. Sebagian besar varietas tersebut tanam.
1. TANAH 
Mahkota
dikonsumsi dalam bentuk buah segar dan sebagian
Tanaman Nenas menghendaki tanah yang gembur dan lagi untuk diolah. mahkota merupakan tunas yang tumbuh pada
kayak bahan organik serta tidak tahan terhadap genangan bagian pucuk dari pada buah, umumnya hanya
c. Golongan dengan daging buah berwarna kuning
air. Di daerah basah dengan tanah liat yang tergenang air muda. satu , namun kadang – kadang dapat lebih.
cukup lama menyebabkan perkembangan tanaman menjadi Tanaman dapat menghasilkan buah pada umur 22-
Varietas yang termasuk golongan ini antara lain 24 bulan sejak ditanam.
tidak baik. Apabila dibudidayakan di daerah kering
adalah Smooth Cayene, merupakan varietas nenas
diperlukan pengairan yang baik, dan air tanah tidal lebih
paling penting di Dunia, banyak diusahakan di
dari 150 cm dibawah permukaan tanah. Tanah yang cocok B. PENANAMAN
Hawai. Bobot buah rata-rata 2,3-3,6 kg. Umumnya
untuk budidaya nenas adalah tanah dengan tekstur ringan Pengolahan tanah dapat dilakukan secara
dimanfaatkan untuk industri buah kaleng.
( Pasir ) dan sedang, serta mengandung bahan organic sederhana misalnya dengan pengolahan secara tradisional
2. Perbanyakan
( Humus ) cukup tinggi, dengan pH sekitar 4,5 s/d 5,5.di dengan menggunakan cangkul. Namun pada lahan yang
tanah – tanah podsolik yang kandunagn litanya tinggi. Tanaman Nenas umumnya dikembangkan secara
vegetativ dengan menggunakan bagian – bagian luas, khususnya perkebunan besar pengolahan tanah
Tanaman Nenas dapat tumbuh baik bila diimbangi dikerjakan secara mekanis dengan menggunakan alat besar
vegetativ tanaman yaitu :
pemupupukan yang intensif dan penggunaan pupuk seperti traktor. Pengolahan tanah dilakukan 2-4 minggu

kandang ( pupuk organik ) yang cukup tinggi. Anakan adalah tunas yang timbul dari bagian batang sebelum penanaman. Pengolahan tanah ini hendaknya
2. IKLIM yang berada dibawah permukaan tanah. Tunas ini dilakukan secara sempurna dalam arti sampai gembur atau
Tanaman Nenas dapat tumbuh dengan baik di daerah curah biasanya jumlahnyasedikit dan berakar. Bahan tidak ada lagi gumpalan-gumpalan tanah. Sewaktu
hujan yang merata sepanjang tahun dengan jumlah antara tanaman yang berasal dari tunas anakan akan
melakukan penggemburan tanah sebaiknya dilakukan pula
0 cepat menghasilkan buah, sehingga banyak
1000 – 2000 mm / thn, serta suhu optimum 32 C . menggunakan sebagai bibit. Sejak ditanam sampai pemberian pupuk organic seperti pupuk dasar. Gunakan
Tanaman ini akan tumbuh baik didaerah sampai dengan dapat menghasilkan buah diperlukan lebih kurang pupuk organic (pupuk kandang) yang masak atau sudah
ketinggian 1200 m, dengan ketinggian optimum antara 100 satu tahun. jadi. Tanaman nenas membutuhkan pupuk kandang lebih
s/d 200 dpl.  kurang sejumlah 20 ton/Ha. Setelah pengolahan tanah,
Tunas batang
adalah tunas yang keluar dari bagian batang di atas penggemburan dan pemupukan dasar, tanah diratakan dan
PEMBIBITAN DAN PENANAMAN tanah. Biasanya tunas jumlahnya sedikit dan dibuat bedengan-bedengan pertanaman. Bedengan
berakar . Bahan tanaman yang berasal dari tunas sebaiknya dibuat memanjang.
A. PEMBIBITAN anakan akan cepat menghasilkan buah, sehingga Cara penanaman nenas bermacam-macam, ada
1. Pemilihan varietas banyak yang menggunakannya sebagi bibit. sejak yang menggunakan barisan tunggal, rangkap dua atau
Tanaman nenas memiliki banyak varietas yang ditanam sampai dapat menghasilkan buah rangkap tiga. Jarak tanam dalam barisan 40-50 cm, jarak
potensial untuk dibudidayakan. Berdasarkan warna diperlukan lebih kurang satu tahun tanam antar barisan 20 cm, jarak antara bedengan 50 cm.
daging buahnya, dikelompokan menjadi tiga golongan  Apabila ditanam dengan cara rangkap dua atau rangkap tiga
Tunas tangkai
yaitu : disebut tunas tangkai karena tunas ini muncul dari biasanya ditanam berselang-seling.
a. Golongan dengan daging buah berwarna putih. pangkal tangkai atau pada pangkal buah. Pada Apabila penanaman dilakukan pada waktu udara panas
Varietas penting yang termasuk golongan ini antara umumnya ukuran tunas tangkai lebih kecil daripada (musim kemarau), bedengan-bedengan diberi penutup
lain adalah varietas Red Spanish. Varietas ini tunas batang. Tanaman yang berasal dari tunas tanah dari daun-daunan, ampas tebu, jerami, dan lain-lain.
banyak diusahakan di Kuba, Puerto Rico dan tangkai dapat menghasilkan buah 18 bulan Kegunaan penutup tanah antara lain adalah untuk :
malasia. Bobot buah rata-rata 0,9 – 1,4 kg, sesudah penanaman. a. Mencegah penguapan air pada musim kemarau.
umumnya dimanfaatkan untuk industry buah  b. Mencegah suhu yang terlalu rendah di malam hari.
Tunas dasar buah
kalengan.
b. Golongan dengan daging buah berwarna emas.
c. Melindungi tanah terhadap erosi yang disebabkan oleh disekeliling tanaman atau diantara larikan tanaman, Tanaman disemprot dengan menggunakan
air hujan. kemudian parit ditutup kembali dengan menggunakan insektisida dengan jenis, dosis dan konsentrasi
d. Mengurangi populasi nematoda didalam tanah. tanah. sesuai anjuran.
e. Menekan pertumbuhan gulma 3. Peyiraman 
Ulat nenas
Gejala :
f. Mengurangi pencucian pupuk Penyiraman atau pengairan harus diatur
g. Meningkatkan kualitas hasil Buah atau tunas yang terserang menjadi
sedemikian rupa, sehingga air tidak menggenangi
berlubang dan getahnya keluar sehingga
h. Dapat menambah hara tanah dari penutup tanah yang bedengan. Pengairan diperlukan pada waktu tanaman baru
terlihat bagian-bagian yang busuk.
mengalami pembusukan. saja di tanam dan terlihat tanah mengering. Disekitar
Pengendalian :
rumpun tanaman nenas dapat diberikan penutup tanah
PEMELIHARAAN seperti jerami, daun-daun untuk menjaga kelembaban Tanaman disemprot dengan menggunakan
tanah disekitar tanaman. insektisida dengan jenis, dosis dan konsentrasi
sesuai anjuran.
1. Penyiangan 4. Penjarangan anakan
b. Penyakit
Setiap 3(tiga) bulan sekali tanaman nenas memerlukan Penjarangan anakan diperlukan untuk dapat 
Penyakit busuk hati (heart Rot) dan busuk akar
penyiangan. Sebelum dilakukan penyiangan, daun-daun menghasilkan buah berukuran besar secara teratur selama (Root Rot)
harus diikat sehingga penyiangan tidak terganggu oleh beberapa kali panen. Penjarangan anakan dari tunas akar Gejala :
daun-daun yang berduri. Bersamaan dengan penyiangan, sebaiknya dilakukan secara teratur. Setelah 3-4 musim Tanaman yang terserang cendawan akan
tanah perlu digemburkan agar akar-akar tanaman panen buah, sebaiknya tanaman nenas dibongkar dan mengalami busuk hati dan pada daun terdapat
mendapatkan udara yang cukup, dimana akar nenas sangat diremajakan lagi dengan tanaman yang baru. klorosis. Pembusukan dapat meluas ke batang
peka terhadap udara. Setelah pekerjaan penyiangan dan 5. Pemotongan mahkota tanaman. Cendawan juga dapat menyababkan
penggemburan selesai ikatan-ikatan daun dilepas. Untuk dapat menghasilkan buah nenas yang lebih busuk akar, sehingga pertumbuhan
Sedangkan untuk tanah-tanah yang datar didaerah beriklim besar, dapat dilakukan pemotongan mahkota. Pemotongan terhambatdan pematangan buah tertunda.
basa perlun dibuatkan parit-parit drainase. dilakukan setelah buah berumur satu bulan. Pengendalian :
2. Pemupukan 6. Pengendalian organisme pengganggu tanaman Penyakit ini dikendalikan menggunkan bibit
a. Jenis a. Hama bebas penyakit. Sebaiknya sebelum tanam

Pemupukan merupakan salah satu aspek penting dari Penggerek buah (Theclla basilides) bibit dicelup dalam suspensi fungisida.
Gejala :
kegiatan usaha taninenas, karena erat kaitannya Disamping itu sanitasi kebun yang baik dapat
dengan peningkatan produksi. Pupuk yang digunakan Buah yang terserang kelihatan berlubang dan dari mencegah berkembangnya serangan penyakit
dapat berupa pupuk anorganik seperti Urea, TSP atau lubang tersebut keluar getah. Buah yang sudah
ini.
SP 36 dan KCL maupun pupuk organic seperti pupuk berlubang biasanya segera membusuk akibat 
Penyakit busuk pangkal (Base Rot)
serangan pathogen sekunder (cendawan atau Gejala :
kandang dan kompos.
bakteri) Serangan cendawan Ceratocistis pada bibit
b. Waktu
Pengendalian : mengakibatkan busuk lunak berwarna coklat
Pupuk anorganik (Urea,TSP, dan KCL) diberikan dua kali
dalam setahun pada awal musim dan menjelang akhir Tanaman disemprot dengan menggunakan insektisida pada pangkalnya, pada daun timbul bercak-
musim penghujan. Pupuk kandang diberikan satu kali dengan jenis, dosis dan konsentrasi sesuai anjuran. bercak putih kekuningan atau garis-garis lebar
dalam setahun pada awal musim penghujan. Pemberian dilakukan saat buah mulai berbentuk dan pendek. Infeksi pada buah matang
atau sebelum buah terbentuk untuk mencegah mengakibatkan buah busuk, berwarna kuning
c. Dosis
penyebaran serangga dan akhirnya menjadi hitam.
Dosis pupuk yang diberikan untuk pupuk anorganik 
Kumbang penggerek batang (Metamasius ritchici) Pengendalian :
ialah Urea 225 kg/Ha, TSP 125/Ha, KCL 300 Kg/Ha. Gejala :
Sedangkan untuk pupuk kandang ialah sebanyak 20 Kumbang ini menggerek batang tanaman nenas yang Bibit diletakan terbalik selama beberapa hari
Ton/Ha/Tahun. sedang berbuah terus menembus keatas ke bagian sebelum ditanam, sehingga luka bekas
d. Cara buah. Lama kelamaan tanaman roboh. potongan sembuh, mencegah terjadinya luka
Pengendalian : pada pangkal tanaman di lapangan.
Pemberian pupuk organic dan anorganik di berikan 
Penyakit pualan (Erwinia ananas)
dengan cara pupuk (Urea, TSP, KCL) tersebut dicampur
dan ditaburkan pada parit sedalam 10-15 cm
Gejala :
Jaringan sebelah dalam buah mengeras tidak
normal, terdapat bercak-bercak berwarna
coklat, kuning terang, coklat kemerahan
sampai coklat tua. Bagian yang mengeras
adalah yang mengalami perubahan warna.
Gejalah ini dapat meluas keseluruh daging
buah. Penyakit ini berkembang sangat cepat
dan hanya terjadi selama proses pemasakan
buah.
Pengendalian :
Pengaturan jarak tanam yang lebih rapat akan
mengurangi besarnya buah sehingga
kemasaman buah lebih tinngi, penggunaan
varietas yang resisten (tahan), pemetikan
buah dilakukan sebelum proses pematangan
berlangsung atau pada buah tua masih hijau.

PANEN
Pada umumnya nenas dapat dipanen setelah berumur 12-15
bulan tergantung bibit yang ditanam. Buah nenas yang siap dipanen
dapat diketahui dari :
a. Mahkota jadi lebih terbuka
b. Tangkai buah menjadi kriput
c. Mata/duri lebih mendatar dan besar serta bentuknya lebih
bulat
d. Warna buah mulai menguning
e. Timbul aroma nenas yang harum.
Pada kebun nenas yang baik dan terpelihara panennan akan
habis dalam waktu 3 kali : yaitu pertama 25%, kedua 50% dengan
interval 5-7 hari sedangkan yang ketiga 25% dengan interval 5-10
hari setelah panenan kedua. Setelah pemanenan, tanaman
kemudian dipangkas. Untuk menghindari memar pada buah nenas
maka pemanenan harus dilakukan hati-hati, buah nenas dipetik
dengan tangan atau pisau sedangkan daun-daun dan cabang yang
berada di bawah buah dibuang.
1. Penyiapan Bibit 
Tanah kurang subur jarak tanamnya : 100 x 64 cm dengan
Populasi 15.000 batang/ ha.

Ubi Kayu diperbanyak dengan stek batang dari hasil panenan
tanaman sebelumnya. 2. Sistem Tumpang Sari

Stek diambil dari bagian tengah batang agar mata tunas tidak Menggunakan jarak tanam 200 x 50 cm atau 250 x 50 cm.
terlalu tua dan tidak juga telalu muda.

Perbanyakan secara cepat (rapid multiplication) menggunakan stek
SYARAT PERTUMBUHAN pendek dengan 2 -3 mata tunas. PEMELIHARAAN TANAMAN
Tanaman Ubi Kayu dapat tumbuh optimal pada ketinggian
antara 10 -700 m dpl. Tanah yang sesuai adalah tanah yang 2. Penyiapan Lahan A. Penyulaman dan Pengaturan Tunas
berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros
Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 3
serta kaya bahan organik. Jenis tanah yang sesuai adalah jenis Pada daerah dengan curah hujan tinggi, ubi kayu ditanam
aluvial, latasol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan minggu setelah tanam. Bibit untuk penyulaman sebaiknya sudah
diatas guludan/ bedengan. Bertanam diatas guludan
andosol dengan kemasaman (pH) tanah antara 4,5 – 8,0. memudahkan pada saat panen. Sedangkan untuk daerah disiapkan terlebih dahulu dengan cara menanam bibt untuk
Curah hujan antara 1.500 – 2.500 mm/tahun, kelembaban udara dengan curah hujan tidak terlalu tinggi, pengolahan lahan penyulaman dipinggir kebun, maksudnya agar tanaman tumbuh
antara 60 – 65 %, suhu udara minimal 10 °C dengan kebutuhan cukup dengan cara dicangkul/ bajak dan diratakan, seragam.
sinar matahari sekitar 10 jam/hari, terutama untuk kesuburan daun pembumbunan dpat dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – Agar tanaman tidak terlalu rimbun dan pertumbuhan umbi
dan perkembangan umbinya. 3 bulan. Pengolahan tanah yang sempurna dan diikuti dengan optimal, sebaiknya dilakukan pengurangan tunas. Pengurangan
pembumbunan yang dibuat searah kontur sebagai pengendali
tunas dilakukan dengan meninggalkan dua tunas sehat yang
VARITAS UNGGUL erosi bisa memberikan hasil sebesar 25 ton, jika dibandingkan
dengan tanpa olah tanah (TOT) yang hanya mampu dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 1,5 bulan.

Beberapa Varitas Unggul yang Ubi kayu yang telah dilepas Badan memberikan hasil 15 ton/ ha.
Penelitian dan Pengembangan Pertanian adalah : B. Penyiangan
PENANAMAN Penyiangan dilaksanakan pada tanaman berumur 2 - 3 bulan
No Varitas Keunggulan atau dengan melihat keadaan gulma ditanaman,
1. Adira - 1 Umur panen 215 hari, produksi 22 ton/ ha, A. Waktu dan Cara Penanaman dilakukandengan cara manual yang mana berfungsi juga untuk
tahan layu dan tungau merah 
Penanaman dilakukan pada awal musim musim hujan atau memperbaiki struktur tanah .
2. Adira - 2 Umur panen 250 hari, produksi 21 ton/ ha, dapat juga dilakukan pada awal musim kemarau sehingga
dapat dipanen pada awal musim hujan. Penyiangan dapat juga dilaksanakan menjelang panen
tahan layu dan tungau merah 
Benih tanaman berupa stek batang berukuran 15 – 20 cm dengan dengan maksud untuk memudahkan panen dan mencegah
3. Adira - 4 Umur panen 240 hari, produksi 35 ton/ ha, diameter 2 - 3 cm.
dan tahan layu 
Penanaman dilakukan dengan cara pangkal stek dipotong rata kehilangan hasil panen serta mengurangi populasi gulma pada
atau runcing. saat musim tanam berikutnya.
4. Malang - 1 Umur panen 270 hari, produksi 36,6 ton/ ha, 
Ujung stek bagian bawah dipotong miring 45°C dengan maksud
tahan tungau merah dan bercak coklat merah untuk memperluas daerah perakaran dan sebagai tanda bagian
5. Malang - 2 Umur panen 240 hari, produksi 31,5 ton/ ha, yang ditanam. C. Pemupukan
tahan tungau merah dan bercak coklat merah

Ujung stek bagian atas juga dipotong miring 45°C dengan Agar tanaman ubi kayu dapat berproduksi tinggi (30 – 40
maksud supaya air hujan tidak tergenang, dimana dapat
6. Malang - 4 Umur panen 9 bulan, produksi 39,7 ton/ha. 
menyebabkan stek rusak dan tidak tumbuh/ kering. ton/ ha) memerlukan penambahan unsur hara berupa pupuk.
Stek ditanam dengan kedalaman 15 cm.
7. Malang - 6 Umur panen 9 bulan, produksi 36,41 ton/ha. Jenis dan Dosis Pupuk :
8. UJ – 3 Umur panen 8 – 10 bulan, produksi 20 – 25 B. Jarak Tanam Urea 150 – 200 kg/ ha
ton/ha. 1. Sistem Monokultur SP-36 100 kg/ ha
9. UJ – 5 Umur panen 9 – 10 bulan, produksi 20 – 38  Tanah subur dengan jarak tanam : 125 x 80 cm. Populasi KCL 100 – 150 kg/ ha
ton/ha. 10.000 batang/ ha. Pupuk Organik 5 – 10 ton/ ha
Pemberian pupuk dasar pada saat pembuatan guludan
PENYIAPAN BIBIT DAN LAHAN PERTANAMAN dengan pupuk organik + 1/3 dosis Urea + 1/3 dosis KCL dan
sisanya diberikan pada saat tanaman berumur 3 – 4 bulan  Kriteria utama panen adalah kadar 7. Pengemasan dan Penyimpanan
sesudah tanam. pati optimal, dengan ciri warna Tepung disimpan dalam kantong plastik dengan kadar air
daun menguning dan sudah banyak
yang rontok. tepung < 12 %. Daya simpan mencapai 6 bulan.
 Untuk konsumsi, pada saat tanaman
berumur 7 – 10 bulan.
 Untuk pembuatan tepung tapioka, pada saat umur lebih dari 12
bulan.
 Panen umbi dilakukan dengan cara memotong batang terlebih
dahulu dengan tetap meninggalkan pangkal batang sekitar 15
– 25 cm untuk memudahkan pencabutan. Pada tanah berat
D. Pengendalian Hama Penyakit menggunakan alat pengungkit atau digali dengan
Hama dan penyakit penting tanaman ubi kayu adalah : menggunakan cangkul.
B. Pasca Panen Sumber : BPTP Jawa Barat, 2010.
1. Hama Tungau Merah (Tetranychus Urticae) Ubi kayu hanya tahan 1 - 2 hari setelah panen bahkan kadang
 Gejala serangan : berwarna kebiruan bila kandungan HCN tinggi yang mana sangat
Serangan diawali dengan daun berbintik-bintik kuning menurunkan mutu tepung tapioka yang dihasilkan. Untuk itu
yang kemudian meluas menjadi bercak yang lebih besar dianjurkan agar ubi kayu dipanen sesuai kebutuhan untuk diolah.
berwarna kuning lalu kemerah-merahan. Bila serangan Secara umum ubi kayu digunakan untuk membuat tepung
berat daun menjadi layu dan rontok. tapioka, Casava, kue, mie dll. Proses pembuatan tepung
 Pengendalian :
casavasebagai berikut :
a) Melakukan penanaman pada awal musim hujan 1. Pengupasan
sehingga tanaman tidak mengalami stres air.
dapat dilakukan secara manual dengan pisau dapur atau pisau
b) Menggunakan Varietas yang unggul yang tahan khusus.
terhadap tungau merah.
2. Pencucian
c) Serangan berat menggunakan aktisida seperti acarin,
segera dilakukan pencucian didalam bak/ air mengalir untuk
gelecron gusathion dll sesuai anjuran.
menghilangkan kotoran.
2. Penyakit Hawar Daun (Cassava Bacterial Bligh/CBB) dan 3. Pemarutan
Penyakit Bakteri Layu (Xanthomonas Campestis)
Dilakukan dengan alat peranjang yang digerakan oleh motor
 Tanaman yang terserang bisa menimbulkan kerugian 50 –
90 %, tetapi untuk varietas yang tahan kerugian hanya 8 % atau secara manual menggunakan alat parut tangan.
saja. 4. Pengepresan
 Pengendalian :
Dilakukan untuk mengurangi kadar air pada waktu
Dengan menggunakan varietas yang tahan serangan pemarutan.
seperti Adira – 4, Malang – 6, UJ – 3 dan UJ – 5.
5. Pengeringan
Dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari
sampai kadar air 14 %.
PANEN DAN PASCA PANEN
6. Penepungan
A. Panen dilakukan dengan mesin penepung atau dengan manual LEH: MATILDE ASO, SST
menggunakan alat penepung yang banyak dijual di toko. PPL. KEL. DANGA
LANDASAN TEORI BOKASHI PUPUK KANDANG

Setiap bahan organik yang akan difermentasi oleh Bahan :


 Pupuk kandang 200 kg
mikroorganisme fermentasi (EM4) dalam kondisi semi  Dedak 10 kg
anorganik/ anaerobik pada suhu 40° - 50° hasil bahan organik  Sekam 200 kg

PENGERTIAN berupa senyawa organik, sangat mudah diresap oleh  Gula pasir 10 sendok makan
 EM4 200 ml ( 20 sendok makan )
perakarakan tanaman.
 Air secukupnya
Bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (pupuk jerami,
sampah organik, pupuk kandang dan lain-lain dengan teknologi EM-4 MACAM BOKASHI Cara Pembuatan :
yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan  Larutkan EM4 dan gula kedalam air
tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. 1. Bokashi Jerami  Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata
Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan dapat langsung 2. Bokashi Pupuk Kandang
 Siramkan larutan EM4 kedalam adonan sampai kandungan
digunakan. 3. Bokashi Pupuk Kandang Arang air mencapai 30 %
4. Bokashi Pupuk Kandang Tanah  Adonan digundukan setinggi 15 – 20 cm kemudian ditutup
dengan karung goni selama 3 – 4 hari
5. Bokashi Expres (24 jam)  Pertahankan suhu 40° - 50° C cek suhu setiap 5 jam
PEMBUATAN PUPUK BOKASHI (KOMPOS) DENGAN  Setelah 4 hari bokashi siap untuk digunakan
TEKNOLOGI MIKROORGANISME (EM 4)

Teknologi EM4 adalah teknologi budidaya pertanian untuk BOKASHI JERAMI


meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanaman dengan
menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan Bahan :
tanaman.  Jerami 200 kg ( potong sepanjang 5 – 10 cm )
EM4 mengandung lactobasillus, ragi bacteri foftosintenik,  Dedak 10 kg
axtinomycetes dan jamur pengurai selulose untuk memfermentasi  Sekam 200 kg
bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap  Gula pasir 10 sendok makan

oleh akar tanaman. Teknologi EM4 pertama kali ditemukan oleh Prof  EM4 200 ml ( 20 sendok makan )
 Air secukupnya
Dr. Teruo Higo dari Universitas Ryukyus, Jepang.
Cara Pembuatan : BOKASHI PUPUK KANDANG ARANG
MANFAAT BOKASHI  Larutkan EM4 dan gula kedalam air
 Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
Bahan :
Sebagai sumber pupuk organik yang siap pakai setiap dalam  Siramkan larutan EM4 kedalam adonan sampai kandungan  Pupuk kandang 200 kg
air mencapai 30 %  Dedak 10 kg
waktu singkat. Petani padi, palawija, sayur, bunga dan buah sangat
 Adonan digundukan setinggi 15 – 20 cm kemudian ditutup  Arang sekam/ Arang serbuk gergaji 100 kg
banyak membutuhkan pupuk organik untuk menyuburkan tanah, dengan karung goni selama 3 – 4 hari  Gula pasir 10 sendok makan
sehingga bokashi merupakan pilihan yang tepat dalam meningkatkan  Pertahankan suhu 40° - 50° C cek suhu setiap 5 jam
 EM4 200 ml ( 20 sendok makan )
produksi pertanian dengan biaya murah.  Setelah 4 hari bokashi siap untuk digunakan
 Air secukupnya
Cara Pembuatan :
 Larutkan EM4 dan gula kedalam air
 Pupuk kandang, arang sekam dan dedak dicampur secara
merata
 Siramkan larutan EM4 kedalam adonan sampai
kandungan air mencapai 30 %
 Adonan digundukan setinggi 15 – 20 cm kemudian ditutup
dengan karung goni selama 3 – 4 hari
 Pertahankan suhu 40° - 50° C cek suhu setiap 5 jam
 Setelah 4 hari bokashi siap untuk digunakan

OOL
OLEH: BENGA ESA YULIANA,S.Pt

KEC. OEBOBO
TAHUN 2016
Sumber : BPTP NAIBONAT KUPANG
TAHUN 2015

OLEH : MALI SILVESTER


PENY. PERT. PENYELIA
KEC. AESESA SELATAN
3. Jika luka terjadi di sekitar mulut makakambing
mengalami kesulitan makan dan akan mati karena
kekurangan pakan (kelaparan).

Kambing-kambing yang terserang penyakit ini di


pedesaan sering dibiarkan begitu saja karenaterkendala
dengan harga obat yang mahal. Penyakit ini sangat cepat
menular pada hewandalam satu kandang dan jika tidak
PENDAHULUAN diatasi dapat menyebabkan kematian hingga 67%.

Scabies (skabies dalam Bahasa Indonesia) PENGOBATAN


merupakan penyakit parasit menular pada kulityang
disebabkan oleh tungau. Dua spesies tungau yang sering Salah satu tanaman yang mempunyai potensi
menyebabkan scabies padakambing adalah Sarcoptes sebagai obat skabies adalah Gamal. Yang dalam bahasa
scabiei dan Psoroptes ovis. Penyakit ini masih merupakan Latin dinamakan Gliricidia sepium, tanaman ini sering
masalahpenting pada kambing di Indonesia. Laporan disebut jugakelor laut atau cebreng.
kejadian skabies di Jawa mencapai 47,5% tahun2006. Gamal merupakan
Laporan terakhir kejadian skabies di Kabupaten tanaman pelindung
Pandeglang Banten mencapai 79 kasuspada tahun 2010. yang
daunnya biasa
diberikansebagai
GEJALA SERANGAN hijauan pakan ternak
ruminansia karena
Kambing yang terkena skabies mempunyai gejala memiliki nilai
sebagai berikut : nutrisi yang tinggi (kandunganprotein 18-30%) dan
1. Adanya kegatalan yang hebat sehinggahewan kecernaan tinggi (70%). Di samping itu daun dari
berusaha untuk terus menerus menggaruk diikuti tanaman ini ternyata jugamempunyai bahan aktif
dengan timbulnya keropeng dankerontokan bulu. kumarin yang bersifat insektisida, rodentisida dan
2. Jika penyakit berlanjut, kulit menjadi tebal dan bakterisida.
berbintil yang umumnya munculpada ujung mulut,
sekitar mata dan di dalam telinga.
ENDAHULUAN  Tidak cacat Untuk ayam remaja/ dara (lebih dari 6 bulan) diberikan 9 kg
 Bulu kering / ekor dan diberikan pakan tambahan pada ayam dewasa
Ayam buras dikenal dengan sebutan  Lincah dan sehat sebagai berikut :
ayam kampung. Ayam buras  Mata bulat, terang dan bercahaya - Dedak padi : 900 gr
merupakan ternak yang hampir dimiliki  Kaki kuat dan berdiri tegak - Tepung ikan : 400 gr
oleh semua rumah tangga, terutama di - Kapur halus : 250 gr
pedesaan. - Vitamin dan mineral : 25 gr
Jenis Unggas ini memiliki keunggulan di antaranya : mudah PEMBERIAN PAKAN - Garam dapur : 25 gr
dipelihara, cepat beradaptasi dengan lingkungan, hasil berupa  Anak Ayam Jumlah : 10 kg
daging dan telur sangat disukai masyarakat.
Dalam pemeliharaan sistem kurung umur 1 - 2 bulan
Usaha ternak ayam buras belum memberi keuntungan
diberikan 10 gr/ hari/ ekor, seterusnya ditambah sesuai
memadai karena masih menghadapi berbagai kendala baik dengan kenaikan umur.Susunan jumlah pakan tersebut PEMBERIAN PAKAN
bersifat teknis maupun ekonomis, diantaranya : penyediaan sebagai berikut :
bibit yang belum terjamin, tata laksana pemeliharaan yang - Dedak padi halus : 3 kg Syarat kandang yang baik :
belum sesuai anjuran, harga pakan yang terus meningkat, - Jagung giling : 4,5 kg 1. Terbuat dari bahan yang murah dan
tingkat kematian yang tinggi akibat ketidak teraturan - Bungkil kelapa : 0,5 kg Mudah di dapat.
pengendalian penyakit. - Tepung ikan : 0,5 kg 2. Lokasi cukup jauh dari pemukiman
Kendala tersebut harus diatasi sehingga mampu - Bungkil kedelai : 1,5 kg Tetapi mudah dilakukan pengontrolan.
meningkatkan produksi dan produktivitas ayam buras dengan - Vitamin dan mineral : 2 sdm 3. Sirkuasi udara dan sinar matahari cukup.
peningkatan upaya tata laksana pemeliharaan yang lebih baik - Garam dapur : 1 sdm 4. Kandang selalu dalam keadaan bersih dan kering.
diantaranya melalui sapta usaha peternakan ayam buras. Jumlah 10 kg 5. Untuk kandang induk dilengkapi dengan sarang bertelur
Atau : dan bertengger.

PEMILIHAN BIBIT - Dedak halus : 6 kg


Berdasarkan fungsi kandang ada 3 (tiga) jenis :
- Kosentrat : 2 kg
1. Kandang Anak Ayam (umur 1 hari - 8 minggu)
Ciri – ciri Pejantan/ Induk yang baik : - Jagung giling : 2 kg
- Bentuk kotak terbuat dari papan kayu dan kawat ram.
 Postur tubuh ideal Jumlah : 10 kg
- Jarak dari lantai ± 25 cm.
 Tidak cacat  Ayam Remaja : - Dilengkapi dengan pemanas/ lampu listrik 50 - 60 watt
 Untuk jantan pial tegak, sedangkan untuk betina pial jatuh Untuk ayam remaja/ dara (2 - 4 bulan dan 4 - 6 bulan) akan - Kepadatan 20 : 30 ekor/ m2.
dan berwarna merah menyala menghabiskan 9 kg / ekor dengan pemberian 60 - 70 gr dan
 Kaki kokoh dan kuat - Dapat pula ditempatkan dikandang postal (koloni) yang
80 - 100 gr/ ekor/ hari. dilengkapi dengan brooder (induk buatan).
 Umur yang dipilih sebaiknya, untuk induk berumur sekitar Pemberiannya sudah dicampur dengan hijauan berupa
28 minggu sedangkan pejantan sebaiknya berumur lebih sayuran cincang dll.
dari 28 minggu.  Ayam Dewasa :

Ciri - ciri bibit ayam yang baik : 2. Kandang Ayam Muda (umur 9 - 20 minggu)

Anda mungkin juga menyukai