Anda di halaman 1dari 25

PENANAMAN JAGUNG DENGAN SISTEM

METHUK
KUNCI UTAMA KEBERHASILAN
BUDIDAYA JAGUNG
Memilih varietas
Benih Bersertifikat:
ü Potensi hasilnya
ü kesesuaiannya dengan kondisi lingkungan
Adaptasi terhadap kekeringan, tanah masam, dll
ü umur tanaman
ü ketahanan terhadap hama atau penyakit,
ü Daun tetap hijau pada saat masak fisiologis
(dapat digunakan untuk pakan hijauan ternak)
ü warna biji dan disenangi baik petani maupun
pedagang
ü Dll.
HJ 21

JH 27 JH 37

JH 29
JH 45 JH 31
4
Nasa = Nakula Sedewa
• Umur Panen :103 Hst
• Potensi hasil :13.7 ton/ha
• Rata-rata :11,9 t/ha
• Tahan Penyakit Bulai
Benih sudah diproduksi secara in-situ/Korporasi
di Tuban, Sulsel, Sulut dan Sulteng

5
Umur Panen :99 Hst
• Potensi hasil :12.5 ton/ha
• Rata-rata :10,7 t/ha
• Rendemen pipilan biji tinggi
• Tahan Penyakit Bulai, toleran
naungan
• Adaptif dat rendah-tinggi &
lahan kering-masam serta
naungan
• Diproduksi oleh 10 Mitra Lisensi
aktif, Produksi di Sumbar,
Lampung, Jatim, Jeteng, Kalsel,
Sulsel, Sulut, Gorontalo dan NTB

• Benih tetua, tersedia cukup > 50 ton


Potensi Hasil Tanpa Naungan : 12,5 t/ha
Rata-rata hasil Tanpa Naungan : 9,2
Hasil pada kondisi sampai intensitas
Naungan 35%: 7,85 t.ha
DAUN
TIPE DENT UNTUK
TEGAK INDUSTRI PANGAN
Hibrida Lain Vs NASA 29
Interaksi Genetik & Manajemen

TEKNOLOGI Var. produktif

BUDIDAYA JAGUNG
PRODUKSI TINGGI Var. adaptif

Sumber :
Kusuma,2013 P = G + E + IGE 4
Kunci utama untuk Memaksimalkan Provitas Jagung
1. Penggunaan varietas jagung hibrida
berpotensi hasil tinggi,
2. Pengunaan Benih Bersertifikat, Daya
Tumbuh > 90%
3. Gunakan sistem tanam jajar legowo
yg tepat
4. Peningkatan IP
5. Pemupukan yang tepat, sesuai dgn
kesuburan tanah dan hasil yg akan
dicapai
6. Pemberian pupuk organik
SISTEM TANAM LEGOWO & TUMPANG SISIP
• Sistem tanam legowo, mengatur baris tanam sehingga
terdapat ruang yang lebih longgar dan barisan tanam
lebih rapat dgn populasi tetap.
• Sistem tanam legowo menjadikan semua tanaman
dipinggir Tanaman dipinggirselalu lebih besar dibanding
ditengah
• Pada lahan sawah sudah banyak petani yg
mengunakan tapi perlu perbaikan jarak tanamya
• Jarak tanam legowo (40-50)-(85-90) x 20 cm, satu
tanaman lubang (disarankan)
• Penanaman dengan arah baris tanaman timur-barat,
supaya semua tanaman memperoleh cahaya matahari
penuh, tidak ada tanaman terlindungi.
• Produktivitas lebih tinggi dibanding tanaman baris
tunggal/persegi.
Jarak Tanam & Kebutuhan Benih
A. Biasa
No Jarak Tanam (cm) Jumlah Populasi Benih (kg/ha)
Benih/lubang Tanaman/ha
1 70 x 20 1 71.429 22,5
2 70 x 25 1 57.143 18,0
3 75 x 20 1 66.666 21,0
4 75 x 25 1 53.333 16,7
5 80 x 20 1 62.500 19,7
6 80 x 40 2 62.500 19,7

B. Jajar Legowo No Jarak Tanam (cm) Jumlah Populasi Benih (kg/ha)


Benih/lubang Tanaman/ha
1 80 x 40 x 20 1 83.333 26,3
2 80 x 45 x 20 1 80.000 25,2
3 80 x 50 x 20 1 76.923 24,1
4 80 x 55 x 20 1 74.074 23,3
5 80 x 40 x 40 2 83.333 26,3
Pengaturan sistem tanaman dan populasi
Populasi Hasil (t/ha) Peningkatan
Perlakuan
%
70 x 20 71.428 9.94
(90-50)x20
71.428 10.94 10.06
75x20 66.666 8.68
(100-
50)x20 66.666 9.64 11.06
1 tanaman vs 2 tanaman/rumpun
Perbedaan hasil
Cara tanam Populasi Hasil t/ha (%)

(100-50) x 20 cm
(1 tanaman/rpn ) 66.666 10.37

(100-50) x 40 cm
2 tanaman/rpn 66.666 7.39 29
(90-50) x 20 cm 71.428
1 tanaman/rpn)
11.77
(100-50) x 20 cm 71.42
Penanaman 1 tanaman/rumpun memberikan hasil lebih tinggi 29-
(2 tanama/rpn) 33 % dibanding 2 rumpun/ tanaman pada populasi yang sama
7.91 33
Untuk bertongkol 2 jarak tanam terbaik (90-50) x 20 cm (1
tanaman/rpn ) 17
Sistem Tanam Legowo + Tumpang Sari
dan Tumpang Sisip
• Memudahkan untuk
peningkatan indeks tanam
• Memudahkan pengendalian
gulma dengan cara herbisida
• Berpeluang untuk menanam
tanaman kacang pd barisan
legowo

18
Tumpang Sisip dan Tumpang Sari
Jagung & Kedelai
Budi daya tumpang sisip ( jagung + kedelai) di lahan
jagung
• Tanah tidak diolah, pada 25-30 hari sebelum jagung pertama dipanen, gulma di
bawah tanaman jagung disemprot herbisida kontak, daun-daun jagung di bawah
tongkol dibersihkan, dan tanah dibersihkan dari sisa-sisa gulma yang mati dan
seresah tanaman lainnya.
• Jagung dan kedelai ditanam secara tumpangsari diantara barisan tanaman jagung
pertama secara bersamaan waktunya yang dilakukan pada saat jagung pertama
menunggu keringnya tongkol atau pada 20-25 hari sebelum jagung dipanen. Curah
hujan selama pertumbuhan tanaman kedua akan lebih baik bila masih berkisar antara
350-450 mm.
• Jagung kedua ditanam secara baris ganda dengan jarak tanam (40 x 20) cm x 200 cm,
1 tanaman/lubang, sehingga populasi tanamannya sama dengan jagung monokultur
dengan jarak tanam 80 x 20 cm satu tanaman/lubang atau 80 x 40 cm dua
tanaman/lubang.
• Kedelai ditanam diantara baris ganda jagung dengan jarak tanam 30 cm x 15 cm,
2 tanaman/lubang (antar baris ganda jagung berisi 5 baris kedelai), atau populasi
tanaman kedelai mencapai sekitar 62% dari populasi kedelai monokultur dengan
jarak tanam 40 x 15 cm dua tanaman/lubang.
• Pupuk kandang kering MANAJEMEN PENGENDALIAN
sebanyak 1,0 t/ha untuk tanaman jagung, dan kedelai 0,6
t/ha diberikan untuk menutup lubang tanam sekaligus berperan sebagai pupuk
organik. HAMA DAN PENYAKIT JAGUNG
HIBRIDA
• Pupuk NPK untuk jagung dosis : 300 kg Urea + 150 kg SP-36 + 50 kg KCl/ha, dan
untuk kedelai sesuai populasi tanaman sebanyak 62% populasi setara dengan
dosis pupuk 30 kg Urea + 60 kg SP-36 + 30 kg KCl/ha.
• Pengendalian gulma dilakukan pada saat tanaman kedelai dan jagung berumur
sekitar 20 hari menggunakan herbisida yang berefek minimal pada tanaman atau
secara manual jika tenaga kerja tersedia.
• Pengendalian OPT menggunakan pestisida yang sesuai dan
tersedia di daerah setempat.
• Panen kedelai & jagung dilakukan pada saat masak polong dan
tongkol telah masak fisiologi, untuk kedelai saat polong telah
berisi penuh, daun telah banyak yang gugur dan 95% kulit
polong berwarna coklat kehitaman, dan untuk jagung panen
dilakukan setelah biji berisi penuh &n tongkol mengering.
• Dengan tumpang sisip, keuntungan bertanam dengan pola
tumpangsari jagung + kedelai dapat mencapai Rp. 16 – 19
juta/ha, dan lebih tinggi dibandingkan dengan jagung monokultur
yang hanya menghasilkan keuntungan Rp. 13,9 juta/ha
JAGUNG + CABE

• sistem monokultur
cabai rawit, banyak
tanaman yang
terserang penyakit
virus kuning, trips
dan antraknosa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai