Anda di halaman 1dari 30

BAB 6

PENGENDALIAN MEKANIS
& KULTUR TEKNIS

BAHAN KULIAH
MATAKULIAH PENGENDALIAN GULMA (AGH1325)
SEMESTER GANJIL 2023
Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa dapat memahami


tentang tindakan pengendalian
gulma secara mekanis dan kultur
teknis
2. Mahasiswa dapat memilih
tindakan pengendalian yang sesuai
dengan kondisi di lapangan
Sub Bahasan
• Tindakan Pencegahan
• Tindakan
Pengendalian Mekanis
• Tindakan
Pengendalian Kultur
Teknis
PENGELOLAAN GULMA
(weed management)
• Pengelolaan gulma kegiatan yang bertujuan
untuk membatasi atau mengurangi
pertumbuhan dan penyebaran gulma.
• Pengelolaan gulma meliputi tindakan :
• pencegahan (prevention)
• pengendalian (control)
• pemanfaatan gulma
Tahapan Prosedur Pengelolaan Gulma
Pencirian masalah

Pemilihan cara
pengendalian

Pengawasan
pelaksanaan
pengendalian
(implementation)
Diikuti tahapan
berikutnya
Tanpa tahapan
Perencanaan pengelolaan
gulma jangka panjang Umpan balik
Tindakan Pencegahan (Preventif)
• Tindakan untuk membatasi atau mengurangi
pertumbuhan dan penyebaran gulma sehingga
usaha pengendalian terhadap gulma yang tumbuh
menjadi seminimal mungkin atau ditiadakan (tidak
perlu dilakukan).
• Tindakan pencegahan didasarkan pada tahapan
perkembangan gulma yaitu perkecambahan,
pertumbuhan, pendewasaan, dan reproduksi.
• Berdasarkan tahapan
perkembangan gulma,
pendekatan pencegahan
gulma meliputi :
• mengurangi jumlah
propagule yang diproduksi
gulma,
• mengurangi jumlah gulma
yang berkecambah,
• meminimalkan kompetisi
yang terjadi antara
tanaman dan gulma.
Contoh Tindakan
Pencegahan
• Pengolahan Tanah sebelum Tanam
• mempengaruhi regrowth dan seed bank.
• mematikan gulma yang sudah tumbuh, menumbuhkan
biji gulma yang dorman
• Gulma terpotong-potong, ukuran propagule kecil
sehingga tidak cukup untuk perkembangbiakan
• perlu dilakukan beberapa kali dengan interval waktu
yang cukup lama agar biji dorman sempat tumbuh,
kemudian dimatikan pada pengolahan berikutnya.
Pengolahan tanah membalik seedbank ke permukaan dan
menumbuhkan seedbank, gulma yg tumbuh terpotong saat
pengolahan tanah berikutnya
• Pergiliran Tanaman
• Setiap jenis tanaman tumbuh berasosiasi dengan kelompok
gulma tertentu. Pergiliran tanaman akan mencegah dominasi
spesies gulma/kelompok gulma pada daerah pertanaman.
• Hasil Penelitian Mahfudz (2005) :
• monokultur jagung → tumpangsari jagung-kakao → monokultur
kakao. Hasil : jumlah jenis gulma berkurang, komposisi jenis gulma
dominan berubah dari gulma berdaun lebar digantikan oleh gulma
rumput, komunitas gulma didominasi oleh Paspalum conjugatum
• Penelitian Ball dan Miller (1993)
• Monokultur jagung selama 5 tahun ditemukan 190 jenis gulma.
Gulma dominan →Setaria viridis
• Rotasi Phaseolus vulgaris (2 tahun)-jagung (3 tahun), ditemukan 245
jenis gulma. Gulma dominan → Amaranthus retroflexus
• Penggunaan Benih Bersertifikat
• menghindarkan penyebaran biji gulma via
benih
• Di berbagai negara ada undang-undang atau
peraturan yang mengatur mutu benih yang
dapat diperdagangkan yaitu peraturan
sertifikasi benih.
• di Amerika Serikat :benih ukuran kecil
(alfafa, sweet clover, millet) dilarang
diperdagangkan bila terdapat 1 biji
gulma/10 g contoh.
• benih (biji) berukuran besar (jagung,
wheat, barley) : 1 biji gulma /100 g contoh
Persyaratan mutu benih padi di Indonesia
Kadar Benih Kotoran Benih Var. Benih Tan Lain & Daya
Kelas Air Max Murni Benih Lain Biji Gulma Tumbuh
Benih Max (%) min (%) Max (%) Max (%) Max (%) min (%)
Benih
Dasar (FS) 13 99 1.0 0.0 0.0 80

Benih
Pokok (SS) 13 99 1.0 0.1 0.1 80

Benih
Sebar (ES) 13 98 2.0 0.2 0.2 80

Benih
Hibrida
(F1) 13 98 2.0 - - 80
• Sistem Pertanaman
• Penggenangan pada padi sawah yang memberikan kondisi
anaerob membatasi gulma-gulma yang memerlukan kondisi
aerob untuk perkecambahan dan pertumbuhannya.
• Penggenangan 5 – 15 cm menekan perkecambahan biji-biji
gulma teki dan rumput, gulma golongan berdaun lebar tidak
tertekan (Soerjani, et. al., 1977).
• penggenangan 5 – 10 cm : gulma teki tertekan,
penggenangan 10 – 15 cm: gulma rumput tertekan,
penggenangan 10 – 15 cm : teki tertekan 3 – 6 kali (Bangun,
1981).
80
0 cm Pengaruh Penggenangan
Populasi Gulma/0.25 m2
70
5 cm
60
10 cm pada Padi sawah
50 15 cm - Semakin tinggi genangan,
40
30 populasi gulma semakin
20 menurun
10
- Semakin tinggi genangan,
0
3 4 5 6 7 bobot kering gulma semakin
Minggu Setelah Tanam
menurun
60
Berat Kering Gulma

50 Sumber :
Guntoro, D., D. Yuliantika (2008)
(g/0.25 m2)

40
30
20
10
0
3 4 5 6 7
Minggu Setelah Tanam
• Pemrosesan makanan ternak dari hasil tanaman → mematikan
biji gulma yang tercampur dalam makanan ternak.
• Menghindarkan penggunaan pupuk kandang yang belum
mengalami proses fermentasi yang sempurna.
• Perpindahan ternak/alat-alat pertanian jangan sampai menjadi
sarana penyebar biji gulma berbahaya.
• Pembersihan pinggir sungai atau saluran irigasi dari gulma-
gulma berbahaya.
• Pembabatan gulma sebelum menghasilkan biji yang mampu
berkecambah dan tumbuh
• Secara legislatif membuat peraturan yang membatasi
transportasi/penyebaran gulma di dalam maupun ke luar suatu
daerah/negara.
Tindakan
Pengendalian Gulma
Tindakan Pengendalian
• Suatu usaha untuk membatasi atau menekan infestasi
gulma sampai tingkat tertentu sehingga pengusahaan
tanaman budidaya menjadi produktif dan efisien.
• Pengendalian gulma dapat dilakukan secara :
• mekanis,
• kultur teknis
• biologis (hayati)
• kimia (penggunaan herbisida)
• terintegrasi (terpadu).
• Tindakan pencegahan dan pengendalian bersifat
komplementer.
Pengendalian Secara Mekanis
• Pengendalian gulma dengan menggunakan alat-alat
sederhana hingga alat-alat mekanis berat untuk merusak
atau menekan pertumbuhan gulma secara fisik.
• Berdasarkan alat yang digunakan :
• Manual (tenaga manusia) : tanpa alat / alat-alat sederhana
seperti parang, arit, kored, dll.
• Semi mekanis : tenaga manusia memakai mesin ringan seperti
mower (pemotong rumput).
• Mekanis penuh memakai alat-alat mesin berat seperti traktor
besar, dll.
• Mencabut Gulma
• Lebih sesuai untuk gulma setahun
• Tidak efektif dan sulit dilaksanakan
terhadap gulma yang mempunyai
rhizoma, stolon atau umbi, karena
bagian tersebut segera dapat tumbuh
kembali membentuk tumbuhan baru
• Memerlukan tenaga menusia dan
waktu yang banyak, → luas garapan
petani hanya < 1 ha / keluarga
• Menimbulkan gangguan yang minim
terhadap tanaman → pada
percobaan pengendalian gulma
biasanya digunakan sebagai
perlakuan pembanding.
• Dari aspek konservasi tanah dan
pencegahan erosi → lebih baik
dibandingkan dengan cara lainnya.
• Waktu pelaksanaan sesuai dengan sifat
gulma yang dihadapi → hubungannya dg
masa pembentukan biji gulma.
• Banyak diterapkan pada perkebunan
besar, perkebunan rakyat, bidang
hortilultura (kabun buah-buahan,
tanaman pekarangan).
• Pada tanaman ber-perakaran dangkal
(nenas, pisang, kelapa) pengaruh gulma
masih terlihat.

• Membabat
gulma/memangkas/mowing
• Pengolahan Tanah
• Efektif untuk gulma setahun & gulma tahunan, namun cara
pelaksanaannya tidak sama.
• Gulma semusim → reproduksi berupa biji : pengolahan tanah
secara dangkal beberapa kali dg interval cukup untuk
menumbuhkan biji gulma yg terangkat ke permukaan tanah.
• Gulma tahunan → selain biji, organ reproduksi vegetatif
(rhizoma, stolon, umbi) sangat berperan : Pengolahan dalam
diikuti olah dangkal beberapa kali dg interval waktu cukup untuk
menumbuhkan biji dan propagula vegetatif.
• Dalam pelaksanaan pengolahan tanah, pemadatan tanah harus
dihindarkan, bahaya erosi diperhitungkan, kadar air tanah yang
sesuai pada saat pengolahan tanah.
• Menginjak dan
Membenamkan Gulma

• pada pertanian padi


sawah secara
tradisional
dibeberapa derah
masih dilakukan.
• gulma diinjak dan
dibenamkan
memakai tenaga
hewan ternak
maupun manusia.
• Penggunaan api
• Ada efek positif : tak ada efek
samping residu seperti halnya
pada pemakaian herbisida,
pengganggu lainnya seperti
hama, penyakit dapat ikut mati.
• Gulma mati karena terbakar
hangus dan karena koagulasi
protein pada tumbuhan gulma.
Koagulasi protein terjadi bila
terkena panas dengan suhu 45 -
55° C.
• Menimbulkan masalah ”ekspor
asap”
Pengendalian Secara
Kultur Teknis
Pengendalian Gulma Secara Kultur Teknis

• Didasarkan pada segi ekologis tanaman dan gulma.


• Dari segi ekologis : membuat lingkungan yang
menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman sehingga
tanaman dapat bersaing dengan gulma,
• Dari sisi gulma : tindakan yang diterapkan tersebut dapat
mengurangi atau menekan pertumbuhan gulma menjadi
seminimum mungkin.
• Cara yang efektif dan efisien di negara sedang berkembang
yang belum menggunakan herbisida secara meluas – harga
herbisida relatif mahal.
Contoh Tindakan Kultur Teknis
• Pergiliran tanaman (rotasi) : menghindarkan dominasi
kelpmpok gulma tertentu.
• Pengolahan tanah : memperoleh media tumbuh utk
tanaman dan mematikan gulma yang tumbuh serta
menumbuhkan biji gulma yang dorman.
• Pemakaian benih/bibit yang baik : agar tanaman dapat
bersaing dengan gulma yang tumbuh kemudian
• Pemupukan yang sesuai : agar tanaman tumbuh baik
dan kuat
• Penyiangan : menghilangkan adanya kompetisi
antara gulma dengan tanaman
• Pengaturan jarak tanaman yang tepat :
memanfaatkan unsur hara dan cahaya sebaik-
baiknya bagi tanaman budidaya.
• Penggenangan padi sawah : penggenangan 5-7 cm
optimum bagi pertumbuhan padi sementara
penggenangan juga dapat menekan pertumbuhan
gulma-gulma tertentu.
• Penanaman LCC :
penanaman LCC untuk
menekan pertumbuhan gulma
tanpa menimbulkan
persaingan yang berat
terhadap tanaman pokok &
memberikan efek positif.

• Penggunaan mulsa plastik


menekan pertumbuhan
gulma & memberikan efek
positif bagi tanaman.
Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai