Anda di halaman 1dari 6

10 Cara Mudah Mengendalikan GULMA PADI

di Lahan Sawah
Posted on June 15, 2016 by azzamy
Pengendalian GULMA PADI Sawah

Mengendalikan GULMA PADI sawah menggunakan alat bantu (Foto : pertanian.go.id)

Budidaya Tanaman Pangan Apa yang dimaksud dengan GULMA ? Tumbuhan apa
saja yang dapat dikategorikan sebagai gulma ? Dalam budidaya tanaman baik dilahan
darat maupun dilahan sawah seringkali tumbuh tanaman liar yang tumbuh dengan
sendirinya alias tanaman liar. Kehadiran tanaman / tumbuhan liar pada tanaman budidaya
dapat menyebabkan terjadinya persaingan, baik persaingan dalam mendapatkan nutrisi
didalam tanah maupun dalam mendapatkan sinar matahari. Tanaman / tumbuhan liar
tersebut tentu saja kehadirannya tidak diinginkan karena dapat mengganggu tanaman
budidaya. Tumbuhan pengganggu tanaman budidaya biasanya berupa bermacam-macam
jenis rumput dan tanaman lain selain tanaman utama yang disebut sebagai GULMA.
Dengan demikian, DEFINISI GULMA adalah semua jenis tumbuhan atau tanaman yang
tumbuh secara liar pada tanaman budidaya (tanaman utama) yang keberadaannya tidak
diinginkan karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan dapat menyebabkan
penurunan hasil dari tanaman yang dibudidayakan (tanaman utama).
Jenis-jenis GULMA Pada Tanaman PADI SAWAH
Baik dilahan darat maupun dilahan sawah kehadiran gulma selalu menjadi permasalahan
utama karena gulma dapat menjadi pesaing tanaman budidaya dalam mendapatkan nutrisi
dan cahaya matahari. Gulma yang tumbuh secara liar pada lahan tanaman padi sawah dapat
menganggu pertubuhan dan perkembangan tanaman padi serta dapat menyebabkan
kehilangan hasil yang tidak sedikit. Kompetisi antara gulma dan tanaman padi sawah dalam
mendapatkan nutrisi yang terjadi dari awal tanam, masa pertumbuhan hingga masa
pematangan bulir padi sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan hasil dan
kualitas gabah.
Beberapa jenis gulma padi daun lebar ; kiyambang, genjer dan enceng padi/wewehan

Selain berperan sebagai kompetitor tanaman padi, gulma juga dapat mempengaruhi
peningkatan jumlah populasi hama dan penyakit. Keberadaan gulma yang dibiarkan
tumbuh pada pertanaman padi bisa menjadi tanaman inang bagi hama dan penyakit
tanaman padi. Oleh sebab itu, gulma merupakan permasalahan yang harus mendapatkan
perhatian untuk segera dikendalikan agar kerugian bisa dihindari. Gulma dapat
menyebabkan pertumbuhan tanaman padi sawah menjadi kerdil, menguning dan sebagai
tempat inang OPT (organisme pengganggu tanaman) untuk berkembang biak.

Gulma berdaun sempit pada tanaman padi (Foto : faperta.unad.ac.id)

Gulma yang sering ditemukan pada lahan padi sawah pada umumnya memiliki karakter
yang tahan terhadap air dan
kekeringan. Artinya, gulma pada lahan sawah memiliki kemampuan beradaptasi dengan
baik pada semua kondisi yang terjadi dilahan persawahan. Secara alami gulma lebih cepat
tumbuh subur daripada tanaman yang dibudidayakan. Oleh karena itu sering timbul
pertanyaan dikalangan petani padi ; Mengapa GULMA lebih cepat subur daripada
tanaman padi? Secara umum, gulma pada lahan padi sawah dapat digolongkan menjadi
2, yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit. Berikut ini macam-macam
RUMPUT PADI, OBAT RUMPUT untuk padi, obat pembasmi RUMPUT JAWAN di lahan
sawah serta cara-CARA MEMBASMI gulma pada tanaman padi ;
1). Gulma berdaun lebar, misalnya enceng padi, genjer, wewehan/enceng padi,
kiambang/kayambang
2). Gulma berdaun sempit, misalnya teki, rumput banto, JAWAN atau rumput padi-padian
(rumput yang mirip dengan tanaman padi).
Cara Pengendalian GULMA PADI Sawah

Metrok, alat untuk menyiangi rumput padi (Foto : suhermannyengir.blogspot.com)

Untuk menghindari kerugian hasil panen gabah akibat persaingan gulma serta menghindari
peledakan populasi hama dan penyakit, gulma perlu dikendalikan secara tepat dan benar.
Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengendalikan gulma pada lahan sawah, antara lain
penyiangan manual menggunakan tangan, menggunakan alat penyiang gulma (landak atau
gasrok) dan menggunakan herbisida. Cara pengendalian dengan penyiangan tangan,
sekarang ini sudah jarang sekali dilakukan karena adanya keterbatasan tenaga penyiang,
terlebih-lebih untuk daerah-daerah yang sulit mendapatkan tenaga kerja. Demikian juga
penyiangan dengan alat (landak) di beberapa tempat juga sudah ditinggalkan mengingat
penggunaan alat ini juga memerlukan banyak tenaga dan kadang-kadang juga bisa
mengakibatkan kerusakan pada perakaran padi yang sedang tumbuh. Dengan adanya
kendala-kendala itu, sekarang petani banyak beralih menggunakan cara lain yang lebih
mudah dan efisien, yaitu penggunaan racun rumput yang populer dengan nama herbisida.
Berikut ini beberapa cara mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah secara tradisional
dan menggunakan herbisida ;
A. Cara Mengendalikan GULMA PADI SAWAH Secara Tradisional
1). Penggunaan varietas padi yang tahan bersaing dengan gulma.
2). Mengendalikan gulma secara langsung, baik dengan cara manual (menggunakan
tangan), cara mekanis, cara fisik, cara biologis dan cara kimiawi.
Pengendalian gulma secara biologis (Foto : greengreenhotels)

3). Pengendalian gulma secara biologis, yaitu dengan memanfaatkan itik / bebek. Yaitu
dengan menempatkan anak itik pada lahan sawah selama beberapa hari. Anak-anak itik
tersebut membantu mengendalikan gulma dengan cara memakannya.
4). Menyingkirkan sisa gulma dari lahan sawah yang dilakukan pada saat pengolahan lahan.
Gulma yang dapat tumbuh kembali disingkirkan dari lahan agar tidak tumbuh dan
berkembangbiak kembali.
5). Menghambat pertumbuhan rumput dan teki dengan cara menggenangi lahan dengan
ketinggian tertentu,
6). Menggunakan METROK, yaitu alat penyiang gulma yang berupa pisau yang didesain
khusus untuk mengerok gulma pada lahan padi. Metrok merupakan alat KORED untuk
membersihkan gulma.
7). Penggunaan pupuk briket yang dibenamkan kedalam tanah dapat mengurangi
kemungkinan dimanfaatkan oleh
gulma.
8). Pemanfaatan azolla pinnata sebagai mulsa hidup yang mengapung dipermukaan air.
Keberadaan azolla yang menutupi permukaan air dapat menghambat perkecambahan gulma
yang tumbuh dari biji. Selain iti azolla juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau untuk
menyuburkan tanaman.
9). Menggunakan kumbang baja hitam (Holtica cyanea) untuk mengendalikan gulma. Larva
dan imago dari kumbang tersebut akan memakan daun gulma J. repens, J. octavalfis, dan J.
linearis.
B. Mengendalikan GULMA Padi Sawah Menggunakan Herbisida
Banyak sekali jenis herbisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan gulma pada padi
sawah. Cara penggunaan
herbisida (racun rumput) ini banyak sekali macamnya. Ada yang harus disemprotkan pada
saat gulma sudah tumbuh, ada juga yang digunakan khusus untuk membunuh gulma yang
baru mulai tumbuh yang belum tumbuh. Herbisida yang disemprotkan sesudah gulma
tumbuh biasanya jenis yang dapat membunuh gulma secara cepat. Kadang-kadang
herbisida itu juga dapat mengenai padi, sehingga daun padi akan menguning untuk
sementara sebelum sembuh kembali setelah diberi pupuk susulan.
Perkembangan teknologi telah membantu kita untuk mendapatkan herbisida yang bersifat
selektif. Artinya, kalau kita semprotkan pada padi sawah akan sangat efektif mengendalikan
gulma tetapi tidak meracuni atau mengganggu tanaman padi. Herbisida Setoff 20
WG adalah salah satu dari banyak jenis herbisida yang dapat dipergunakan untuk
menanggulangi gulma di pertanaman padi di sawah. Herbisida ini sudah terbukti dapat
mengendalikan secara efektif gulma-gulma yang sering terdapat pada areal padi sawah
seperti enceng, wewehan, genjer, semanggi dan lain-lain. Herbisida tersebut juga dapat
digunakan sebagai obat Pembasmi RUMPUT JAWAN dilahan sawah dan sebagai obat
rumput untuk padi.

Rumput JAWAN (Echinochola crussgalli)

Herbisida Setoff 20 WG cukup disemprotkan sekali selama musim tanam, pada saat padi
berumur 2 6 hari setelah pindah tanam. Dosisnya 50 gram per hektar luasan.
Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat sawah tergenang setelah saluran pemasukan dan
pembuangan di tutup, dengan ketinggian air 2 3 cm. Kemudian lahan sawah dibiarkan
pada kondisi itu selama 1 2 hari sebelum saluran air dibuka kembali. Sejak saat itu gulma
akan terkendalikan hingga saat panen datang.
Kelebihannya kalau kita menggunakan Setoff 20 WG adalah tidak meracuni tanaman padi
dan gulma bisa terkendalikan sejak dari awal, sehingga semua pupuk yang diberikan
dimanfaatkan secara maksimal oleh padi. Dengan penggunaan Setoff 20 WG, padi akan
terbebaskan dari persaingan dengan gulma dan akhirnya kita bisa mengharapkan hasil
panen yang tinggi dan bermutu baik.
Demikian Macam-macam RUMPUT PADI dan Cara-cara Mengendalikan GULMA Pada
Tanaman PADI SAWAH Semoga bermanfaat.
Salam mitalom !!!

Anda mungkin juga menyukai