Anda di halaman 1dari 16

Menghindarkan kurugian tanaman akibat Gulma

A. Preventif / Usaha Pencegahan

Pengendalian gulma dengan cara pencegahan diantaranya


adalah :
• karantina,
• penggunaan benih yang bebas biji gulma,
• tidak menggunakan pupuk kandang yang masih
baru/belum matang
• mencegah hewan ternak berpindah langsung ke/dari
daerah lain,
• penggunaan alat pertanian yang bersih dari biji gulma,
• pembersihan gulma di tepi jalan/pematang,
• mencegah terbentuknya biji-biji gulma dengan cara
melakukan pembabatan gulma sebelum berbunga
B. Eradikasi

Memusnahkan gulma dengan tujuan menghilangkan


gulma dari areal tersebut.

memusnahkan gulma sebelum berbunga dan


menghasilkan biji

Biasanya dilakukan di lahan-lahan tertentu atau pada jenis


gulma tertentu yang dianggap membahayakan, contoh :
• Memusnahkan semua jenis gulma pada areal jalan
kereta api
• Memusnahkan gulma Imperata cylindrica/alang-alang
pada lahan perkebunan kelapa sawit/karet
C. Pengendalian

Usaha untuk menekan populasi gulma sampai jumlah tertentu


sehingga tidak menimbulkan kompetisi/gangguan terhadap tanaman
utama dan tidak mengganggu operasional budidaya tanaman yang
dilakukan.
Pengendalian gulma dilakukan dapat dengan cara
1. Mekanis

2. Kultur Teknis

3. Biologis

4. Kimiawi

5. Terpadu
Pengandalian Gulma Cara Mekanis
Memotong siklus hidup gulma dengan merusak gulma secara fisik baik
tanpa menggunakan alat maupun dengan menggunakan alat-alat
mekanis mulai dari alat yang sangat sederhana sampai alat yang
moderen.
a. Hand weeding/penyiangan dengan tangan biasa dilakukan :
- pada tanaman padi (dirambet “ sunda/jawabarat”)
Pengandalian Gulma Cara Mekanis
- pada pembibitan kelapa sawit

Pembibitan awal Pembibitan utama

- pada tanaman dalam pot (tanaman hortikultura/hias/buah/sayur)


Pengandalian Gulma Cara Mekanis
b. Menggunakan alat berupa parang, cangkul atau kored, umum
dilakukan pada :
- tanaman padi gogo , palawija ( jagung, kedelai,kacang tanah),
dan tanaman sayuran (
- tanaman kelapa sawit (TBM dan TM)
• Babat dumpes, pembabatan gulma dengan parang pada
ketinggian 15-25 cm dari permukaan tanah.
• Babat merah, pembabatan gulma secara total sampai
permukaan tanah terlihat.
• Dongkel Anak Kayu (DAK), yaitu melakukan
pencabutan/pendongkelan gulma hingga ke akarnya, dilakukan
pada gulma-gulma berkayu.
Pengandalian Gulma Cara Mekanis
c. Menggunakan alat berupa lalandak/rotary weeder/kultivator
biasanya pengendalian gulma dengan menggunakan alat-alat
tersebut dilakukan pada tanaman padi sawah atau pada tanaman
perkebunan tebu.

Lalandak (“Sd”) rotaryweeder


Pengandalian Gulma Cara Mekanis
Alat alat mekanis untuk pengendalian gulma

Rotary weeder kultivator biasa digunakan


pada pengendalian gulma di
tebu
Pengandalian Gulma Cara Mekanis
d. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah cukup efektif untuk pengendalian gulma annual,
biennial, perennial
Untuk pengendalian gulma perennial yang berakar dangkal sekali
pembajakan cukup efektif, dengan “membawa” akar ke atas dan
dikeringkan. Pembajakan di atas akan menekan pemebentukan
dan tunas baru.
Untuk gulma perennial berakar dalam pembajakan berulangkali
dan pada interval teratur akan menguarangi perkembangannya.
Perlakuan ini akan menguras cadangan pangan dalam akar
dengan berulangkali merusak bagian atas.
Pengendalian gulma dengan pengolahan tanah dapat disimpulkan
bahwa penimbunan titik tumbuh gulma dan mengganggu sistem
perakaran dengan pemotongan akar dapat membuat gulma mati,
karena potongan-potongan akar dapat mengering sebelum pulih
kembali.
Pengandalian Gulma Cara Mekanis
e. Penggenangan (dilakukan pada padi sawah)
Pelaksanaan penggenangan pada umumnya berhasil untuk gulma
perennial.
Penggenangan dibatasi dengan galangan, dengan tinggi kurang
lebih 15-25 cm selama 3-8 minggu.
Gulma “ganas” yang perennial dan tumbuh dengan padi sawah
pada umumnya dikendalikan dengan cara ini dan sangat berhasil
pada tanah ringan.
Penggenangan dapat berhasil dengan memuaskan bila ketinggian
air tidak menyebabkan pertumbuhan baru.
Pengandalian Gulma Cara Mekanis
f. Panas/api (Tidak Umum dilakukan di Indonesia)
• Suhu tinggi menyebabkan panas. Suhu antara 45◦-55◦ C dapat
mengkoagulasikan protopalsma dan mengurangi enzim sehingga tanaman
akan mati.
• Api atau uap panas sehubungan dengan pengendalian gulma mempunyai
tujuan untuk:
menghancurkan bagian atas gulma yang telah tua atau terpotong oleh alat
lain (api),
pada tempat berbatu atau jalan kereta api,
pada barisan tanaman kapas biji gulma yang berkecambah dapat dibasmi
oleh hembusan api,
Di lain pihak, api dapat memacu perkecambahan biji gulma tertentu yang
tertimbun tanah sangat dangkal.
Meskipun pembakaran gulma tua tidak begitu memadai, namun dapat
membantu dalam hal: menghindari bahaya kebakaran, membersihkan
aliran air, membunuh hama dan penyakit yang bersarang pada gulma dari
sisa bajakan atau potongan, dan menghilangkan samaph itu sendiri.
Pengandalian Gulma Cara Kultur Tenis
Melakukan rekayasa lingkungan tanaman sehingga
berpengaruh baik terhadap tanaman dilain pihak rekayasa
tersebut dapat menekan pertumbuhan gulma
a. Pengaturan jarak tanam
b. Menggunakan
c. Penggunaan mulsa
d. Rotasi Tanaman
Centrosema & Mucuna
Mulsa bahan tanaman
Mulsa plastic
Rotasi Tanaman

Anda mungkin juga menyukai