Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH HAKA

Haka adalah sebuah tarian, seruan perang atau tantangan dari Suku Māori di Selandia Baru. Haka
adalah tarian yang dilakukan oleh sebuah kelompok, dengan gerakan cekatan serta menyentakkan
kaki berirama disertai dengan teriakan.
Walaupun penggunaan Haka oleh Tim Rugbi All Blacks dan Tim Rugbi Nasional Selandia Baru telah
membuat salah satu jenis Haka sangat dikenali orang-orang, tetapi hal tersebut membuat suatu
kesalahpahaman. Haka bukanlah hanya sebuah tarian perang, melainkan juga dilakukan untuk
kesenangan, sebagai ungkapan selamat datang bagi tamu-tamu penting, untuk menandakan
tercapainya suatu prestasi, atau acara-acara besar dan bahkan pemakaman. Secara adati, tarian ini
dilakukan oleh laki-laki, tetapi pada dewasa ini, berbagai Haka telah diciptakan untuk dilakukan oleh
perempuan bahkan juga anak- anak.
SEJARAH SAJOJO
Tidak diketahui secara pasti kapan pertama kalinya tarian Sajojo ini tercipta. Namun, tarian khas
Papua yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1990.
Menurut sumber sejarah yang ditemukan, nama tarian ini diambil dari lagu berjudul Sajojo yang
sekaligus menjadi lagu iringannya.
Lirik yang terkandung dalam lagu Sajojo ini menggambarkan tentang seorang gadis cantik alias
kembang desa yang diidam-idamkan oleh keluarga dan para pria di desa tersebut.
Meski begitu, gerakan pada tarian ini tidak terlalu menggambarkan makna dari lirik lagunya.
Gerakan tarian Sajojo cenderung dinamis dan energik menyesuaikan dengan irama lagu yang
menggambarkan keceriaan dan semangat masyarakat.
Karena dilakukan secara berkelompok, gerakan dan ekspresi para penari tarian Sajojo akan terlihat
harmonis dan kompak.
FILOSOFI HAKA
Haka berarti menari dalam bahasa orang Maori Selandia Baru.
Haka bisa diartikan juga sebagai kerja sama grup yang melibatkan gerakan tersinkronisasi, banyak
menghentak, berteriak, dan memutar mata.
Direktur Eksekutif Dewan Maori Selandia Baru Matthew Tukaki mengatakan, meskipun sering
dianggap sebagai tarian perang, arti utama tarian Haka sebenarnyauntuk penghormatan. Faktanya,
tidak hanya ada satu tarian Haka, namun ratusan.
Asal-usul tarian dapat ditelusuri kembali ke awal legenda Maori. Tama-nui-te- ra, Dewa Matahari
dan istrinya Hine-raumati, yang merupakan esensi musim panas, memiliki seorang putra bernama
Tane-rore. Maori percaya bahwa udara yang berkibar pada suatu hari musim panas yang panas
dibawa oleh tarian Tane-rore untuk ibunya - gerakan ringan, cepat yang merupakan dasar dari
semua haka. Pada dasarnya, getaran tangan yang biasanya Anda lihat dalam pertunjukan Haka
adalah representasi dari tarian musim panas Tane-rore.
FILOSOFI SAJOJO
sajojo ini dimaknai sebagai tarian yang menggambarkan keceriaan dan semangat kebersamaan. Hal
tersebut bisa dilihat dari ekspresi para penari saat menari dan gerakannya yang seirama dan penuh
kekompakan.
GERAKAN TARI HAKA
Nantinya, tarian ini berisi gerakan tangan yang kuat, menghentakkan kaki dengan keras,
menjulurkan lidah, dan menepukan paha seirama dengan nyanyian keras. Ketika menarikan
tarian Haka, para penari biasanya juga membawa alat perang, seperti taiaha (semacam tombak)
dan patu (gada). Syair lagu untuk tarian Haka menggambarkan leluhur dan peristiwa dalam
sejarah suku tersebut secara puitis. Tarian Haka,karena menjadi ciri khas dalam pertunjukan
Suku Ekspresi wajah membantu menekankan pesan di dalam tarian atau nyanyian
yang menunjukkan gairah dari penari. Pukana atau ekspresi wajah juga menjadi elemen penting
dalam melakukan Misalnya para pria menyeringai, menjulurkan lidah, atau melotot. Sedangkan
para wanita akan menari sambil membelalakan mata atau menunjukkan tato di dagu mereka.
Meski terlihat seram, menakutkan, atau terkesan mengancam, pukana sebenarnya menunjukkan
emosi yang kuat dan amat mendalam.

GERAKAN TARI SAJOJO


Pola Lantai Tarian Sajojo
Dalam mementaskan tarian Sajojo, pola lantai yang digunakan yaitu pola lantai garis lurus dan pola
lantai garis lengkung.
Untuk pola lantai garis lurus, para penari akan membentuk formasi menyerupai bentuk huruf V,
berdiri sejajar secara horizontal, dan berbaris (vertikal).
Sementara itu, para penari juga menggunakan pola garis lengkung membentuk formasi lingkaran.
Agar gerakannya semakin menarik dan kompak, tarian Sajojo diiringi dengan lagu berjudul Sajojo
dan alat musik pengiring seperti tifa, biola, keyboard, dan gitar.
Gerakan pada tari Sajojo terfokus pada hentakan kaki dan loncatan yang dilakukan oleh para
penarinya. simpel tanpa ada patokan dan aturan yang mengikat.
Dengan begitu, gerak pada tarian Sajojo ini dapat dikreasikan sendiri. Berikut ini beberapa langkah
gerakan dasar yang sederhana pada tarian Sajojo:
Posisi awal untuk memulai gerakan tarian Sajojo yaitu dari bawah dengan posisi setengah berdiri
dan setengah duduk. Ketika lagu iringan dimulai, penari mulai berdiri dan melompat ke arah depan
dan ke belakang. Saat melompat ke depan, tangan dalam keadaan terbuka dan diarahkan ke depan.
Sementara itu, saat melompat ke belakang, tangan diarahkan ke bawah.
Lakukan gerakan di atas secara berulang-ulang hingga lirik Sajojo dinyanyikan.
Langkah selanjutnya yaitu melompat ke kanan dan melompat lagi ke posisi semula, kemudian
tepukkan tangan sebanyak 2 kali. Berjalan maju dan mundur sebanyak 4 kali sambil menggerakkan
tangan ke kanan dan ke kiri. Ulangi gerakan di atas selama beberapa kali, setelah itu membuat
formasi lingkaran dan kaki dihentakkan sambil berputar mengelilingi lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai