Tari Saman
2. Asal daerah : Aceh
3. Jenis Tari Saman
Tari Ratouh Jaroe, Tari Likok Pulo,Tari Ratouh Duek, Saman Gayo, Tari Ratéb
Meuseukat
A. Selayang Pandang
Di antara beraneka ragam tarian dari Seluruh Indonesia, tari Saman adalah tarian yang sangat
fenomenal dewasa ini dan termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik.Tarian ini
berasal dari Wilayah Nangroe Aceh Darussalam. Keunikan tari saman ini terletak pada
kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Tarian ini dilakukan dengan cara duduk
berbaris dan para penari Saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang
harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan
menggunakan gerakan tepukan.
Saman adalah nama seorang Ulama Aceh pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi
Gayo dan hampir semua jenis tari yang ada di aceh memiliki gerakan Saman atau gerakan
tepuk dada yang melambangkan zikir dalam dada dan pada masyarakat umum. Sungguh
menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari dan
banyak festival diadakan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dari mancanegara. Sekarang,
mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian yang Saat ini tarian ini banyak di gemari dan
di masukkan dalam extrakurikuler sekolah di tingkat SD/SMP/SMA/UNIVERSITAS di
Indonesia.
Tari Ratouh Jaroe adalah tari kreasi pengembangan dari Tari Ratouh Duek dan Tari
Likok.
Tarian ini di garap oleh Yusri Shaleh (Dek Gam). Pertama kali tarian ini mulai
diajarkan dan di kembangkan dikalangan pelajar pada Tahun 2002 di SMA 70
Bulungan Jakarta Selatan.dan berkembang hingga saat ini di berbagai festival tari
Saman.
Tarian ini bisa ditarikan oleh wanita dan laki-laki, selain itu tari ratouh jaroe ini
menggunakan alat musik Rapa’ie dan ada vokal penyanyi.
Penari berjumlah 10 orang lebih dan memiliki banyak variasi formasi barisan.
Berasal dari Aceh Besar Kampung Pulo diciptakan oleh seorang ulama tua berasal
dari Arab yang hanyut di laut dan terdampar di Pulo Aceh Tarian ini lahir sekitar
tahun 1849,..
Dahulu tari ini biasanya diadakan sesudah menanam padi atau sesudah panen padi,
biasanya pertunjukan dilangsungkan pada malam hari bahkan jika tarian
dipertandingkan dapat berjalan semalam suntuk sampai pagi
Seorang pemain utama yang disebut cèh berada di tengah-tengah pemain. Dua orang
penabuh rapa’i berada di belakang atau sisi kiri dan kanan pemain. Sedangkan gerak
tari hanya memfungsikan anggota tubuh bagian atas, badan, tangan, dan kepala.
Menggunakan alat musik buah Likok
Ditarikan oleh laki-laki
Saman Gayo :
Tari Saman Gayo adalah tarian yang berasal dari suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa
ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat, biasanya tarian
ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Diciptakan oleh Syaikh Saman.
Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane.
Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada
Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari.
Tidak memiliki kombinasi formasi barisan
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari
pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat.
Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo
Sebelum tarian dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang
tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar)
atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton
Tari Saman Gayo biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan
tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya
dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai
sinkronisasidan menghempaskan badan ke berbagai arah.
Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech
Penari berjumlah lebih dari 10 tetapi jumlahnya harus ganjil.
Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda
Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan
Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman.Cara menyanyikan
lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan
oleh penari solo.
Tari Ratéb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh.
Nama Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu ratéb asal kata ratib artinya
ibadat dan meuseukat asal kata sakat yang berarti diam.
Diberitakan bahwa tari Ratéb Meuseukat ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak
Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau
ratéb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan, yang
hidup pada abad ke XIX.
Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan
sanjungan kepada Nabi,
Dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh.
Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di kabupaten Aceh Barat
Daya.
Pada mulanya Ratéb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama
malam hari, dan dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara
perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama
Tari Ratéb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh
Tari Ratéb Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa’i dan geundrang.
Persamaan tari Ratouh Jaroe, Tari Saman Gayo, Tari Likok Pulo, Tari Ratouh Duek,
Tari Ratéb Meuseukat :
1. Dikenal sebagai Tari Saman dan sama- sama masuk dalam kategori Ratoeh duek (
ratouh :rateb / zikir / ibadah ; Duek :duduk )
2. Keempat tarian ini hampir memiliki gerakan yang sama. Tarian dimainkan dengan
posisi
3. Gerakan tari pada prinsipnya ialah gerakan oleh tubuh, keterampilan, keseragaman
atau kesetaraan dengan memfungsikan tangan sama-sama kedepan, ke samping kiri
atau kanan, ke atas, dan melingkar dari depan kebelakang, dengan tempo mula lambat
hingga cepat.
4. Sama-sama menjadi media untuk penyampaian dakwah dan nasehat-nasehat dari
mulaipendidikan, keagamaan, budaya dll.
5. Sama-sama memiliki keseragaman formasi dan ketepatan waktu dan ini adalah suatu
keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki
konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.
6. Penari berjumlah lebih dari 10 orang
4. Fungsi Seni
Apa sebenarnya Makna dan fungsi Tari Saman...Tari adalah bahasa tubuh tertua setelah
isyarat, dimana terdapat sebuah peradaban disitu pasti ada juga tarian khusus dari peradaban
setempat.Sejak jaman dahulu orang menari untuk berbagai macam
tujuan, Para penari Mesir kuno menari untuk menghibur sang Fir'aun (Pharaoh) alias sang
raja. Bangsa-bangsa kuno menari untuk menghormati para dewa-dewinya, adapula tarian
yang berguna untuk merayakan sebuah pesta, misalnya penikahan atau panen raya. Dan yang
terakhir ada juga yang menari hanya untuk kesenangan belaka. Pada bangsa tertentu
adakalanya sebelum mereka berangkat ke medan perang diadakan tradisi/ ritual tarian perang,
semua kaum laki-laki menari-nari maksudnya untuk membangkitkan semangat dan
keberanian, setelah pulang dari medan perang mereka menari lagi..hehehe..ceria amat ya
kehidupan bangsa jenis ini, kini tarian mereka adalah untuk menunjukkan kepada orang
sedesa tentang apa yang mereka lakukan dalam perang. Dalam menari, orang menyatakan
rasa-perasaannya yang paling dalam diaktualisasikan dengan mimik dan gerakan, gerakan
tangan dan kaki para penari menyatakan perasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan
mimik mukanya.
Kembali lagi ke tarian saman. Apa sebenarnya makna dan fungsi tari Saman? Tari Saman
merupakan sebuah pengejawantahan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan (dakwah).
Gerakan-gerakan dari Tarian Saman adalah mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan
santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebuah ritual sebelum Tari Saman
dimulai sebuah seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat
setempat (keketar) menyampaikan mukaddimah atau pembukaan atau nasihat-nasihat yang
berguna kepada para pemain dan penonton.
Tarian Saman biasanya mempunyai gerakan 2-3 varian yang dilakukan secara bersama-sama
secara bergantian, dan masing masing varian berbeda-beda gerakannya pada sesi berikutnya.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinyu, pemainnya terdiri dari pria-
pria ataupun wanita-wanita muda yang menggunakan pakaian adat tertentu. Tarian Saman
adalah jenis tari yang tidak menggunakan alat musik sebagai pengiringnya,akan tetapi
digantikan oleh suara tepukan tangan di dada dan tepukan tangan di pangkal paha juga suara
dari para penari sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah, gerakan
kepala ke berbagai arah, sangat dinamis kompak dan membuat takjub para penonton yang
melihatnya.Grakan-gerakan ini disebut guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini
adalah bahasa Gayo). Tarian Saman ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya
disebut Syech, selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-
syair lagu saman. yaitu Ganit.
Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman (Ganit) dibagi dalam 5 macam :
Diperlukan konsentrasi yang sangat tinggi untuk Tarian Saman ini, karena tarian jenis ini
adalah merupakan tarian dengan menggunakan gerakan kelompok yang dinamis kompak,
keseragaman formasi dan ketepatan waktu agar tarian berjalan dengan sempurna.
Dalam konteks masa kini tari Saman mengalami perkembangan, juga dipertunjukkan
pada acara yang bersifat resmi,misalnya kepada tamu-tamu Antar Kabupaten dan
Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya yang berskala Nasional
dan Internasional. Bahkan Tarian Tradisonal Saman ini dalam perkembangannya mampu
bersaing dengan tarian kontemporer yang begitu digemari kalangan muda, faktor
kedinamisan formasi, gerakan yang kompak dan membutuhkan kecermatan konsentrasi
dan ketepatan waktu, menjadi tantangan tersendiri bagi kaum muda untuk tidak
menyukai, menggemari dan mencoba tarian ini. Pada umumnya,Tarian saman dimainkan
oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain
mengatakan tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2
orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun dalam perkembangan di era
modern ini yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila
ditarikan oleh penari
5. Sejarah Seni
Sejarah dan Asal Usul Tari Saman
Sejarah dan Asal Usul Tari Saman - Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok
Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan Tari
Saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari
saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan
teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang
lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati
para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang,
mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan
oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran
tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok
Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah
SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman
menjadi salah satu media dakwah.
Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat
merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW.
Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung).
Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga
penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan
sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu,
peristiwa atau upacara tertentu.
Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan
kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya.
Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang
menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut
Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan
yang kompak dan harmonis.
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat
untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang
berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman
juga berisi petuah-petuah dan dakwah.
Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering
berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.
1. Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian : Rengum, yaitu sebagai pembukaan
atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato
pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung
secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian
kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-
tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari
pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi
melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh
penari solo.
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman:
Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman
mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai
dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya.
Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai
media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak
tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-
saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi
sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam
Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.
Penari
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya
harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum
perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan
rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin
semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran
Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi
disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang
putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju
bertangan pendek) celana dan kain sarung.
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan
warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna
menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan
kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri
kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru ini
tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26
Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan
melestarikannya agar tidak punah.