Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yag maha pengasih lagi maha penyayang,kami panjatkan
puji dan syukur atas kehadiran-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik dengan membuat sebuah garapan tarian yaitu “TARI SAMAN”
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.Untuk itu,kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itukami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan bagi dari segi
susunan kalimat maupun tatabahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaikinya.Akhir kata kami berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirai terhadap pembaca.

Bandung,29 November 2018


A. Latar belakang

Saman,Tari saman, Saman Dance, Gayonese Tradisional Dance, termasuk dalam kategori seni
tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang
sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama-irama yang
harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan
kompak, mengikuti dendang irama yang dinamis

B. Pengertian Tari Saman

Tari Saman  merupakan sebuah tarian asal


Suku Gayo, Aceh yang mulai dikembangkan
pada abad ke 14 oleh seorang ulama besar
bernama Syekh Saman. Tarian ini awalnya
hanyalah sebuah permainan rakyat bernama Pok
Ane. Kebudayaan Islam yang masuk ke daerah
Gayo pada masa itu berakulturasi dengan
permainan Pok Ane, sehingga nyanyian
pengiring permainan Pok Ane yang awalnya
hanya bersifat pelengkap, berubah menjadi nyanyian penuh makna dan pujian pada Alloh.
Kebudayaan Islam juga merubah beberapa gerakan pada tari saman mulai dari tepukan dan
perubahan tempat duduk. Tari saman di masa Kesultanan Aceh hanya ditampilkan pada acara
perayaan Maulid Nabi Muhammad di surau-surau atau masjid di daerah Gayo, namun pada
perkembangannya ia juga kemudian dimainkan pada acara-acara umum seperti acara pesta ulang
tahun, pernikahan, khitan, dan acara lainnya hingga sekarang.

Sejak 24 November 2011, tari saman telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak
benda asal Indonesia oleh UNESCO dalam sidang keenam Komite Antar Negara yang
dilaksanakan di Bali. Tarian yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan “Dance of
Thousand Hand” ini hingga sekarang masih terus dilestarikan, bukan hanya oleh orang suku
Aceh Gayo, melainkan juga oleh seluruh masyarakat dunia yang mengagumi keunikannya.

C. Asal UsulTari Saman


Tari Saman punya banyak nama. Bukan hanya Tari Seribu Tangan, tapi juga Saman Gayo di
Aceh Tenggara dan Tengah, Saman Lokop di Aceh Timur, dan Saman Aceh Barat di Aceh
Barat. Tarian tradisional Melayu ini asal mulanya dari daerah Aceh Tenggara tepatnya di dataran
tinggi Gayo. Nama “Saman” diambil dari nama pencipta dan pengembang tari Saman yaitu
Syeikh Saman. Ia adalah salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Aceh. Itu
sebabnya syair atau lagu yang digunakan dalam tari saman adalahbahasa Arab dan Aceh.
Biasanya syair yang dipakai dalam tari saman berisi pesan-pesan dakwah, sindiran, pantun
nasehat, dan pantun percintaan.

Tarian saman diduga berasal dari tarian Melayu kuno karena tari saman menggunakan dua
gerakan yang umum digunakan dalam tarian Melayu kuno : tepuk tangan dan tepuk dada.
Menurut cerita, Syeikh Saman menyebarkan agama Islam sambil mempelajari tarian Melayu
kuno. Supaya dakwahnya lebih mudah, Syeikh Saman menggunakan syair-syair dakwah dengan
gerakan-gerakan tari. Sampai sekarang, tari saman yang sifatnya religius ini masih dipakai
sebagai alat penyampaian pesan dakwah. 

Keberadaan saman pada masyarakat Gayo merupakan sebuah tradisi yang turun temurun dan
menjadi bagian dalam kehidupan mereka. Saman ada dan hidup pada masyarakatGayoDeret
(GayoBlang) dimanapun mereka berada. Selain dilaksanakan di kampung halamannya, Saman
juga dilakukan didaerah-daerah perantauan mereka, misalnya di Banda Aceh, Medan, dan juga di
Jakarta. Di kampung halamannya, Saman dimainkan mulai dari tingkat jorong (dusun) hingga
tingkat kabupaten. Saman bejamu dilakukan dengan mengundang saman dari daerah lain untuk
bersama-sama bermain saman.

Saman adalah bagian dari budaya masyarakat Gayo yang berfungsi sebagai media komunikasi,
ajang silaturahmi, dan sebagai hiburan. Umumnya Saman dilakukan di bale saman atau di
lapangan kampung yang ditampilkan pada hari-hari besar seperti upacara perkawinan,  hari raya
dan lain sebagainya.

Saman dilakukan oleh kaum laki-laki yang umumnya usia muda. Mereka berlatih saman sejak
usia dini di mersah. Anak-anak yang sedang mengaji di mersah umumnya akan ber-saman
sebagai salah satu media bermain mereka.

D. Makna dan Fungsi


Tari Saman di Lokop pada zaman penjajahan Belanda
Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini
mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan
kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik
pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat
yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan, pemainnya terdiri dari
pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat
juga dipentaskan, dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup).
Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan
lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

Paduan Suara
Tari saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan
dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan
badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut syekh.
Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan
tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang
serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.
Pada zaman dahulu, tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu, di antaranya dalam
upacara memperingati hari Maulid Nabi Muhammad. Selain itu, khususnya dalam konteks masa
kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi, seperti kunjungan tamu-
tamu antar kabupaten dan negara, atau dalam pembukaan sebuah festivaldan acara lainnya.

Nyanyian
Tari Saman di Lokop pada zaman penjajahan Belanda
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu
dalam tari saman dibagi dalam 5 macam:

1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.


2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari
pada bagian tengah tari.
4. Syekh, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi
melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh
penari solo.

Lirik Lagu Yang Kami Nyayikan:

Hey jalaaaaaaa….

(Heyyyy)

Hey jala,tumile lamile

Jalatula jala

Tumile lamile

Jala tulabora

Menari lamate

Renggono lahombat
Cabang bungo lumane ane lengkuak

Hey kutiding langhang dinghem

Kutiding langhang dinghem

Kutiding langhang dinghem lahembot

Botlatiding lahembot botlatiding

Dengan bismillah pujoka tuhan

Pencipta alam rosul adanya

Dengan Shalawat pada junjunan

Pencipta Alam Rosul adanya

Gerakan
Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman,
yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, Syekh
Saman mempelajari tarian Melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang
disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya .Dalam konteks kekinian,
tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk
tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua
gerak ini menggunakan bahasa Bahasa Gayo).

Penari
Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya
harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang, dengan
rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, dalam
perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak
apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai
gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syekh. Selain mengatur gerakan para
penari, syekh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman, yaitu ganit
E. ARTI DAN MAKNA TARI SAMAN

Terlepas dari beragam keunikannya, tari saman bagi masyarakat Aceh memiliki arti dan makna
yang sangat dalam. Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, pendidikan, kebersamaan,
kekompakan dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius. Pesan dakwah yang terkandung
dalam setiap syairnya juga memiliki nilai tersendiri. Nasehat-nasehat dengan makna begitu
dalam tersirat kental dalam syair lagu tari ini.

F. Kostum

kepala dipakai bulang teleng dan sunting kapies.bulang teleng,yaitu kain berdasar hitam
berbentuk empat persegi panjang.sunting kapies atau tajuk bunga yg digunakan dibagian kanan
kepala.pada baean dipakai baju kantong,celana ,dan kain sarung.baju kantong disebut jg baju
kerawang yaitu baju bertangan pendek bewarna hitam disulam dgn benang putih,hijau,&
merah.pada badan dipakai topong gelang dan sapu tangan.penggunaan warna pada kostum penari
sangat penting menurut tradisi karena warna mengandung nilai nilai yg menunjukan
identitas,kekompakan,kebijakkan,keperkasaan,keberanian,dan keuarmonisan para pemakainya.
Kesimpulan
Tari saman berasal dari Aceh di ciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada
sekitar abad XIV Masehi,dari dataran tinggi Gayo,Tari Saman sangat terkenal karena para penari
saman dapat bergerak serentak mengikuti irama music yang harmonis gerakan gerakan teratur itu
seolah di gerakan satu tubuh,tari saman juga di kenal sebagai tari seribu tangan yang sangat
menarik. Pertunjukan tari sman tidak hanya popular di negeri kita sendiri,namun juga popular di
manca Negara.

Saran
Sebagai generasi muda,kita harus melestarikan budaya di Indonesia.Agar generasi selanjutnya
masih bisa melihan keunikan tari saman ini.
DAFTAR PUSTAKA
Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3841946#readmore

https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


http://pandoe.rumahseni2.net/nusantara/sumatera-utara/tari-saman-aceh/
MAKALAH ULANGAN AKHIR SEMESTER
OLAH TUBUH
“TARI SAMAN”

Disusun oleh:

Mayang Pusvita (18113056)

Lukman Nuryaman (18113039)

Ismi Fauziyah (18113017)

Intan Nur Iqomah (18113080)

Gustari Tri Andini (18113047)

Fina Fidela Alfin (18113012)

Nadia Dara Prasanti (18113074)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI

INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA (ISBI) BANDUNG

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

SENI TARI

2018/2019

Anda mungkin juga menyukai