Daftar isi
2 Paduan suara
3 Nyanyian
4 Gerakan
5 Penari
6 Lihat pula
7 Referensi
8 Pranala luar
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua
cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihatnasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan, pemainnya terdiri
dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian
tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan
(dua grup). Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti
gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Paduan suara
Tari saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan
dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan
badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut
syekh. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam
menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi
dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan
oleh para pria.
Pada zaman dahulu, tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu, diantaranya dalam
upacara memperingati hari Maulid Nabi Muhammad. Selain itu, khususnya dalam konteks
masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi, seperti
kunjungan tamu-tamu antar kabupaten dan negara, atau dalam pembukaan sebuah festival
dan acara lainnya.
Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagulagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam:
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari
pada bagian tengah tari.
4. Syekh, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi
melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh
penari solo.
Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman,
yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama islam, Syekh Saman
mempelajari tarian Melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai
dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya .Dalam konteks kekinian,
tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak
tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring
(semua gerak ini menggunakan bahasa bahasa Gayo).
Penari
Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi
jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10
orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil
bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu
tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih
banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut
syekh. Selain mengatur gerakan para penari, syekh juga bertugas menyanyikan syair-syair
lagu saman, yaitu ganit.
Sejarah dan Asal Usul Tari Saman - Di antara beraneka ragam tarian dari
pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat
menarik. Keunikan Tari Saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang
sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti
irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu
tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis.
Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para
penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.
Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.
Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat
persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam
benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan
kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam
penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu,
karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warnawarna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan,
keberanian dan keharmonisan.
Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya
populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di
Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk
memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari
itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya
agar tidak punah.
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk
merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman
mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga
ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur
menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang
ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai
Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite AntarPemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November
2011.
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini
mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan
kebersamaan.Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil
seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar)
atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari priapria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat
juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup).
Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari
dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagulagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada
bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi
melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari
solo.
Tari Saman adalah salah satu tarian daerah Aceh yang paling terkenal saat ini. Tarian ini
berasal dari dataran tinggi Gayo. Syair saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh.
Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa peristiwa
penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan
untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Pada kenyataannya nama Saman diperoleh
dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.
Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa gendang dan
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan
dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan
badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut
Syech.
Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam
menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi
dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini dilakukan secara
berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa
menggunakan alat musik pengiring.
Karena kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawak/ditarikan oleh kaum pria, tetapi
perkembangan sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita maupun
campuran antara penari pria dan penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang,
dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Tarian ini selalu menarik perhatian. Gerakan-gerakannya yang rancak dan teratur
mengikuti irama musik yang harmonis membuat siapa pun yang
menyaksikannya selalu dibuat berdecak kagum. Inilah tari saman, tari
kebanggaan masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam.
Tari saman memiliki keunikan tersendiri. Kekompakan para penari yang
Nyanyian
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :
1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari
Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato
pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir
langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang
terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang
yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuhtumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan
oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar
dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika
menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu
kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan
syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks
kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai
media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukanpertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti
gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah
bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil
bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan
harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin
cepat supaya Tari Saman menarik.
Busana
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat
persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting
kepies.
Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam,
disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam
dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan
kain sarung.
Makna dan Fungsi Tari Saman -Tari Saman adalah tarian yang berasal dari
Nangroe Aceh Darussalam. Tari Saman di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan
irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran
agama Islam. ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya
dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi
dan menghempaskan badan ke berbagai arah.
Makna dan Fungsi
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini
mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan
kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua
cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau
nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari
pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian
tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup
sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing
grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Paduan Suara
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi
menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya
dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi
dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin
yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah
suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk
memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan
sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.
Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam
upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam
konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat
resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara,atau dalam
pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan
lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari
pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi
melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh
penari solo.
Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian
saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh
saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak
yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam
konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media
untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan
gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,linga
Tarian penuh nilai ini diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman abad
ke-16 M. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan permainan rakyat biasa yang disebut
Pok Ane. Melihat minat yang besar masyarakat Aceh pada kesenian ini maka oleh Syekh
disisipilah dengan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, sehingga saman
menjadi media dakwah saat itu. Dahulu latihan saman dilakukan di bawah kolong
Meunasah yaitu sejenis surau bangunan panggung. Sejalan kondisi Aceh dalam
peperangan maka syekh menambahkan syair-syair yang menambah semangat juang
rakyat Aceh. Tari ini terus berkembang sesuai kebutuhannya. Sampai sekarang tari ini
lebih sering ditampilkan dalam perayaan-perayaan keagamaan dan kenegaraan.
Tarian ini secara luas dikenal sebagai tarian asli masyarakat Gayo karena tarian ini lahir
di Aceh Tengah. Banyak masyarakat modern di negara-negara Asia, Australia, dan Eropa
mengadopsi keharmonisan dan kecepatan gerakan tarian ini. Namun, keaslian tari ini
tidak pernah bisa ditiru karena esensi tarian ini hanya akan Anda temukan di Aceh.
Dipentaskan oleh sekelompok penari tradisional dan kebanyakan mengenakan seragam
berwarna-warni yang cerah, tarian ini merupakan pengembangan dari seni tari Aceh
yang disebut Pok Ane. Tarian Saman diiringi alunan puisi, musik, dan nyayian yang
dikombinasikan dengan tepukan tangan, tepukan di dada, dan paha. Gerakan tarian ini
sangat harmonis dan cepat sehingga sanggup membuat penonton terkagum-kagum.
Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan dakwah yang
mencerminkan nilai pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan,
dan kebersamaan. Sebelum tari saman dimulai akan ada mukaddimah atau pembukaan,
dengan tampilnya seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili
masyarakat setempat (keketar) yang memberikan syair berisi petuah dan dakwah
kepada para pemain dan penonton.
Tari Saman dimainkan dengan gerakan dinamis dan atraktif oleh 10-12 penari, akan
tetapi keutuhan Saman setidaknya didukung 15 17 penari. Dalam perkembangan
selanjutnya, tarian ini dimainkan pula oleh kaum perempuan atau campuran antara lakilaki dan perempuan dengan modifikasi gerak lainnya.
Gerakan pada tari Saman sangat unik karena hanya menampilkan gerakan tepuk tangan,
tepuk dada, dan gerakan-gerakan sejenis. Semua penari harus menari dengan harmonis
dan biasanya tempo tari Saman makin lama makin cepat dan hal ini yang membuat
tarian ini sangat menarik. Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan
alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka
yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan paha mereka sebagai
sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh
seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech.
Tari Saman ditarikan dalam posisi duduk, termasuk dalam jenis kesenian ratoh duk (tari
duduk) dimana posisi penari duduk berlutut, berat badan tertekan kepada kedua telapak
kaki. Pola ruang pada tari Saman juga terbatas pada ketinggian posisi badan. Dari posisi
duduk berlutut berubah ke posisi di atas lutut (berlembuku) yang merupakan level paling
tinggi, sedang level yang paling rendah adalah apabila penari membungkuk badan
kedepan sampai 45 (tungkuk) atau miring kebelakang sampai 60 (langat). Terkadang
saat melakukan gerakan tersebut disertai gerakan miring ke kanan atau ke kiri yang
disebut singkeh. Ada pula gerak badan dalam posisi duduk melenggang ke kanan-depan
atau kiri-belakang (lingang). Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah
suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini maka para penari dituntut untuk memiliki
konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.
Selain tari Saman, Aceh juga memiliki sejumlah tarian tradisional yang unik dan
memikat, antara lain Seudati dan Rapai Geleng. Tari Saman dari Aceh ini sudah menyusul
untuk didaftarkan sebagai World Intangible Heritage oleh UNESCO. Tari Saman
mendapatkan registrasi 01.01.01.001 ke UNESCO agar menjadi warisan Indonesia dan
dunia dalam kategori warisan budaya bukan benda.
balasan terhadap se-rangan lawan main (Saman Jalu yang dimainkan untuk
pertan-dingan).
2. Nomor8 dan 10 adalah Pengapit, yaitu tokoh pembantu peng-angkat baik gerak
tari maupun nyanyian/ vokal.
3. Nomor2-7 dan 11-16adalah Penyepit, yaitu penari biasa yang mendukung gerak
tari yang diarahkan pengangkat juga berperan menyepit (menghimpit), sehingga
kerapatan antara penari terja-ga, penari menyatu tanpa antara dalam posisi
bershaf (horizon-tal) untuk kesatuan dan keseragaman gerak.
4. Nomor1 dan 17 adalah Penupang, yaitu penari yang paling u-jung kanan-kiri
dari barisan penari yang duduk berbanjar. Se-lain berperan sebagai bagian dari
pendukung tari, juga berperan menupang/ menahan keutuhan posisi tari agar
tetap rapat dan lurus. Penupang disebut juga penamat kerpe jejerun (pemegang
rumput jejerun). Diibaratkan seolah-olah bertahan memper-kokoh kedudukan
dengan memegang rumput jejerun (jejerun sejenis rumput yang akarnya kuat,
terhujam dalam, dan sukar di cabut).
B. Gerakan Tubuh
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar
dalam tarian saman, Yaitu Tepuk tangan dan tepuk dada. Di-duga, ketika
menyebarkan agama islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu
kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syairsyair dakwah islam untuk memudakan dak-wahnya. Dalam konteks kekinian,
tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, kerena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak
guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo)
Tari Saman membutuhkan keseragaman formasi dan ketepatan waktu, jadi
para penari harus memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar
dapat membawakan Tari Saman dengan sem-purna.
Kalau dilihat dari jumlah gerakan tubuh, Tari Saman bisa dika-takan tari
yang sederhana. Tetapi gerakannya beragam, antara lain: ge-rak guncang, kirep,
lingang, surang-saring, dan gerak lengek. Ke-unikan tari saman adalah gerakan
tangannya yang dinamis, perubahan posisi duduk para penari, dan goyangan
badan yang dihentakkan ke kiri atau kanan ketika syair lagu dinyanyikan. Tari
saman tidak meng-gunakan musik loh, hanya syair yang dinyanyikan serta suara
tepukan tangan, dada, dan paha.
Selain posisi duduk dan gerak badan, gerak tangan sangat dominan dalam
tari ini yang berfungsi sebagai gerak sekaligus musik, yang terdiri atas :
a) Cerkop yaitu kedua tangan berhimpit dan searah,
b) Cilok yaitu gerak ujung jari telunjuk seakan mengambil sesuatu benda ringan
seperti garam,
c) Tepok yang dilakukan dalam berbagai posisi (horizontal/ bolak-balik/ seperti
baling-baling),
d) Gerakan kepala seperti mengangguk dalam tempo lamban sampai cepat (anguk),
e) Dan kepala berputar seperti baling-baling (girek).
Kesenyawaan semua unsur inilah yang menambah keindahan dan
keharmonisan dalam gerak tari saman. Karena tari saman di mainkan tanpa alat
musik, maka sebagai pengiringnya di gunakan tangan dan badan. Ada beberapa
cara untuk mendapatkan bunyi-bunyian tersebut:
1. Tepukan kedua belah tangan. Ini biasanya bertempo sedang sampai cepat
2. Pukulan kedua telapak tangan ke dada. Biasanya bertempo cepat
3. Tepukan sebelah telapak tangan ke dada. Umunya bertempo sedang
4. Gesekan ibu jari dengan jari tengah tangan (kertip). Umunya bertempo sedang.
C. Nyanyian
Sebelum tari saman dimulai ada sebuah pembukaan yang dilakukan oleh
seorang tua cerdik pandai atau yang biasa disebut pemuka adat dari masyarakat
setempat untuk menyampaikan nasihat-nasihat yang bermanfaat bagi para
pemain atau mereka yang menyaksikan tari saman.
Dalam menyanyikan lagu dan syair pada tari saman dilakukan secara
bersamaan dan berkelanjutan. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman
dibagi dalam 5 macam :
1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah
dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan
bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat
yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang
diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang
penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang
tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan
oleh penari solo.
D. Paduan Suara
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik,
akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang
biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka
sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini
dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena
keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam
menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi
yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian
ini khususnya ditarikan oleh para pria.
Pada
zaman
dahulu,tarian
ini
pertunjukkan
dalam
acara
adat
Nabi
Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini
dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi, seperti kunjungan
tamu-tamu antar kabupaten dan negara, atau dalam pembukaan sebuah festival
dan acara lainnya.
E. Kostum Penari
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua
segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
Pada
badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang
putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait,
baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan
warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna
menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan
kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
F. Musik Pengiring
Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa
gendang dan menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka
yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka
sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini
dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena
keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam
menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi
yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian
ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk
berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa menggunakan alat musik pengiring.
Gendang
Gendang termasuk dalam klasifikasi alat musik perkusi. Gendang terbuat
dari kayu dengan selaput (membran) yang menghasilkan bunyi bila dipukul.
Ada berbagai ukuran gendang, yaitu gendang kecil, sedang, dan besar. Gendang
kecil biasa disebut rebana. Gendang yang berukuran sedang dan besar ada juga
yang menyebut redap. Selain itu, ada juga gendang yang kedua sisinya ditutup
dengan kulit yang diikat dengan tali yang terbuat dari kulit atau rotan
sedemikian rupa sehingga dapat dikencangkan dan dilonggarkan.
Cara memainkan gendang dengan dipukul, baik dengan tangan saja atau
dengan alat pemukul gendang. Gendang mempunyai banyak fungsi, di
antaranya sebagai pengiring tari-tarian seperti tari saman, bisa juga untuk
pencak silat, pembawa tempo atau pene-gasan dinamik sebuah orkes, atau
sering juga hanya sebagai peleng-kap untuk lebih meramaikan suasana. Jenis
gendang meliputi :
1. Gendang bertali dengan salah satu sisinya ditutup dengan kulit kambing,
sedangkan sisi lainnya terbuka dengan sepotong karet selebar 1 cm yang
direntangkan pada garis tengahnya. Dimainkan dengan tangan kanan memukul
permukaan kulit dan tangan kiri memetik karet.
2. Gendang dabos, yang bentuknya seperti rebana dan kedua ujungnya mempunyai
lingkaran dengan garis tengah yang berbeda. Lingkaran besar ditutup dengan
kulit. Gendang dabos dimainkan dengan memukul permukaannya dengan
tangan atau jari.
Setelah dibuka oleh pemuka adat, urutan selanjutnya adalah lantunan syair. Tari
Saman melagukan syair secara berkesinambungan dan terus menerus.
Pemainnya mengenakan pakaian adat.
H. Tata Tertib
Didalam melaksanakan saman jalu (pertandingan ) dan saman pentas
penari tidak boleh sesukanya memainkan/ melakukan tarian. Tari saman
memiliki tata tertib/urutan mulai dari awal sampai akhir ketika memainkannya,
tata tertib dari tari saman tersebut adalah sebagi berikut :
1. Rengum
2. Salam
3. Dering
4. Uluni lagu
5. Lagu
6. Anak ni Lagu
7. Lagu Penutup
I. Prestasi
Tari Saman dengan mudah dapat kita saksikan di acara-acara televisi,
pernikahan, pembukaa perhelatan akbar semacam Sea Games, pertandingan
sepak-bola atau gebyar hadiah ulang tahun sebuah bank misalnya.
Tari Saman sudah sering manggung di pentas-pentas dunia. UNESCO pun
dalam hal ini sudah mengakui bahwa tari saman