Anda di halaman 1dari 130

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman

dan kesehatan akhirnya saya dapat menyelesaikan buku “Anotasi

Bibliografi Dari Berbagai Perspektif” dengan selesai pada waktunya. Buku

ini merupakan hasil dari mata kuliah Literatur Tari pada Jurusan Seni

Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada, Ibu

Turyati, S.Sen., M. Sn dan Farah Nurul Azizah, S.Sn., M.Sn selaku dosen

yang telah membina saya dengan sepenuh hati, hingga mampu

menghasilkan karya buku. Ucapan terimakasih untuk kedua orang tua

saya. Untuk Mamah dan Bapak yang telah menjadi orang tua terhebat,

yang selalu memberikan motivasi, nasehat, cinta, perhatian dan kasih

sayang serta doa yang tentu takkan bisa saya balas. Saya juga sampaikan

ucapan terimakasih kepada pihak penerbit yang telah membantu

penerbitan dan percetakan buku ini.

Buku ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu dimohonkan

masukan berupa kritik dan saran, agar kedepannya penulis mampu

menghasilkan karya buku yang lebih baik.

Bandung, Januari 2022

Penulis

i
PENGANTAR EDITOR

Literatur Tari merupakan mata kuliah yang memberikan


pemahaman bentuk dan jenis literatur tari sebagai subjek kajian dan
sumber penciptaan tari, apresiasi, kritik karya seni, serta memberi
pengalaman intelektual (penelitian ilmiah, buku-buku ilmiah)
berdasarkan ilmu tertentu dan teori tertentu
Buku merupakan jendela dunia, karena dengan membaca buku kita
mengetahui dunia lebih luas dari yang kita ketahui. Lewat sebuah buku,
penulis dapat membagi ilmu dan pengalaman kepada pembaca, dan
secara tidak langsung dapat mengedukasi si pembaca itu sendiri. Oleh
sebab itu salah satu tujuan mata kuliah Literatur tari ini adalah agar
supaya mahasiswa meningkatkan minat baca yang tinggi sehingga
menambah keterbukaan wawasan intelektual bagi maasiswa tersebut.
Selain itu tujuan laina mata kuliah ini adalah membuat Anotasi
Bibliogafi yang fungsinya untuk memelihara kode etik di mana penulis
menghargai hasil karya orang lain dan tidak dianggap sebagai plagiator.
Anotasi Bibliografi, merupakan penjelasan ringkas dari suatu
buku sehingga dengan mudah orang mengetahui isi buku dari berbagai
judul buku tentang berbagai pendekatan / perspektif antara lain
perspektif; Seni Pertunjukan (Tari, Karawitan, Teater), Antropologi,
Sosiologi, Sejarah, Pariwisata, Psikologi dan Pendidikan Seni, Sastra, serta
tidak ketinggalan buku-buku yang berkaitan dengan Metode Penelitian.
Adapun tujuan membuat buku Anotasi Bibliografi ini adalah; 1) Untuk
menjelaskan isi buku secara ringkas dan jelas, 2) Menarik pembaca untuk
ingin membaca langsung buku sumbernya, 3) Mempermudah untuk
menarik kesimpulan isi buku tersebut.
Dengan adanya buku Anotasi Bibliografi dari Berbagai Perspektif
yang disusun oleh Lukman Nuryaman dengan minat utama Pengkajian
Seni semester VII Prodi Tari ISBI Bandung, sehingga bisa mengatasi
permasalahan keterbatasan buku dan membantu minat baca bagi
mahasiswa yang akan menghadapi Tugas Akhir (TA). Tentu saja
tersusunnya buku ini, belum bisa dikatakan sempurna, setidaknya para

ii
mahasiswa menjadi gemar membaca sehingga banyak wawasan ilmu
pengetahuan yang didapat sebagai bahan referensi untuk bisa
menerapkannya ke dalama topik tulisan sehingga dapat memperluas
kajian seni pertunjukan.
Kerja keras penulis untuk mewujudkan buku Anotasi Bibliografi
ini dengan menjelaskan isi buku secara singkat dan jelas dan mampu
mengomentari isi buku tersebut dari berbagai perspektif perlu dihargai
dengan baik. Oleh sebab itu buku ini bisa dibaca dan dijadikan referensi
bagi mahasiswa yang sedang mempelajari seni (Tari) yang berkembang di
lingkungan masyarakat akademis / ISBI Bandung.
Buku ini berisikan cukup lengkap dari mulai judul buku, nama
penulis, penerbit, jumlah halaman, lampiran, ISBN, daftar isi, ringkasan
isi, komentar buku, indeks, sampai glosarium yang menjelaskan tentang
daftar istilah dalam buku Anotasi Bibliografi ini.

SELAMAT MEMBACA !!!

Bandung,Januari 2022

Turyati
Farah Nurul Azizah

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

KATA PENGANTAR EDITOR...........................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I.......................................................................................................................5

PERSPEKTIF SENI PERTUNJUKAN.................................................................5

BAB II....................................................................................................................46

PERSPEKTIF SEJARAH.....................................................................................46

BAB III...................................................................................................................61

PESPEKTIF ANTROPOLOGI............................................................................61

BAB IV...................................................................................................................73

PERSPEKTIF SOSIOLOGI..................................................................................73

BAB V....................................................................................................................85

PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN............................................85

BAB VI...................................................................................................................96

PERSPEKTIF PARIWISATA..............................................................................96

REVIEW SKRIPSI/JURNAL.............................................................................109

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................125

GLOSARIUM.....................................................................................................127

INDEKS...............................................................................................................130

iv
BAB I
PERSPEKTIF SENI PERTUNJUKAN

1. Judul Buku : Mengenal Seni Tari


Nama Penulis : Keni Andewi
Penerbit : Semarang, Mutiara Aksara, 2019
Halaman : 65
Lampiran :
Kata Pengantar
Glosarium
ISBN : 978-623-7319-41-2
Daftar Isi :
Bab 1 Pendahuluan
A. Pengertian Seni Tari
B. Penjiwaan dalam Tari

Bab 2 Unsur dan Komposisi Tari


A. Unsur Pokok
B. Unsur Komposisi Tari

Bab 3 Jenis dan Fungsi Tari


A. Tari Berdasarkan Konsep Garapan
B. Tari Berdasarkan Peranan Fungsi di Masyarakat
C. Tari Berdasarkan Orientasi Artistik
D. Tari Berdasarkan Jenisnya
E. Tari Berdasarkan Bentuk dan Cara Penyajiannya
Bab 4 Keanekaragaman Seni Tari di Indonesia.

Ringkasan Isi:
Tari adalah salah satu unsur kebudayaan yang tidak dapat

lepas dari kehidupan masyarakat. Tari pada hakikatnya

merupakan hasil kreativitas dan hasil cipta masyarakat dari

bentuk-bentuk kebudayaan yang telah ada. Tari adalah keindahan

ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak

tubuh yang dinamis. Gerak-gerak dalam tari bukanlah gerak

realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi

5
bentuk ekspresif yang indah. Penjiwaan dalam tari merupakan

kemampuan penari dalam menjiwai, menghayati, dan

mengsekspresikan peran dan karakter tari pada saat menari. Dalam

bahasa Jawa penjiwaan dalam menari disebut dengan istilah

“Wirasa” atau penjiwaan dalam tarian.

Keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan bentuk

gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Unsur utama yang

paling pokok adalah gerak, tenaga, tema, ruang, ekspresi dan

iringan tari. Tari dalam fungsi sosial memiliki tiga fungsi utama

yaitu tari sebagai sarana upacara, tari sebagai hiburan atau

pergaulan, dan tari sebagai sarana pertunjukan.

Komentar Buku:
Buku ini penting karena sebagai bahan rujukan referensi

tugas akhir yang akan pembaca kutip dari beberapa tulisan

mengenai pewacanaan tentang fungsi tari berdasarkan konsep

garapan, berdasarkan peranan fungsi di masyarakat, orientasi

artistik, tari berdasarkan jenisnya, dan tari berdasarkan bentuk cara

penyajiannya. Secara keseluruhan buku ini cukup baik untuk

dibaca oleh berbagai kalangan, baik Pelajar, Mahasiswa, Guru,

ataupun Dosen.

Buku yang ditulis oleh Keni Andewi menurut pembaca

cukup baik. Bagian cover buku ini disertai dengan gambar Tari

Merak yang dibuat dengan menarik. Selain itu terdapat juga

beberapa contoh foto tari-tarian, pola lantai, dan kesenian yang

terdapat pada setiap isi buku tersebut.

6
2. Judul Buku : Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat
Nama Penulis : Dedi Rosala,dkk
Penerbit : Bandung, Humaniora Utama Press, 1999
Halaman : 198
Lampiran :
Pengantar Penerbit
Pengantar
Kata Pengantar
Kepustakaan
Glosarium
ISBN : 8744-13-h (Barcode)
Daftar Isi :
Bagian Satu Tari Topeng
Bab 1 Pembagaian Jenis Tari Topeng
1. Latar Belakang
2. Tari Topeng
Bab 2 Penyajian dan Karakteristik Tari Topeng Cirebon
1. Bentuk Pertunjukan Topeng
2. Susunan Penyajian Topeng
3. Latar Belakang Ceritera dan Karakteristik Topeng
Bab 3 Penyajian dan Struktur Koreografi Tari Topeng
1. Penyajian Tari Topeng
2. Struktur Penyajian Tari Topeng
3. Struktur Koreografi Tari Topeng Priangan
Bab 1 Pengertian Tari Wayang
1. Latar Belakang
2. Sejarah Tari Wayang
Bab 2 Penyajian, Karakter, Koreografi dan Busana Tari
Wayang
1. Bentuk Penyajian Tari Wayang
2. Karakter Tari Wayang
3. Koreografi
4. Gending Pengiring Tari Wayang
5. Busana dan Tata Rias
Bab 3 Jenis- jenis Tari Wayang
1. Tari Jayengrana
2. Tari Gatotkaca

Bagian Dua: Tari Kursus

7
Bab 1 Pengertian Tari Kursus
1. Latar Belakang Tari Kursus
2. Penyajian Tari Kursus
3. Koreografi Tari Kursus
4. Karawitan Tari Kursus
5. Tata Rias dan Busana
Bab 2 Pembagian Tari Kursus berdasarkan Penyajian
1. Tari Lenyepan
2. Tari Gawil
3. Tari Kawitan
4. Tari Gunung Sari versi Wirahmasari

Bagian Tiga: Tata Rias


Bab 1 Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kategori Tata Rias
1. Pengertian Tata Rias
2. Fungsi Tata Rias
3. Tujuan Tata Rias
4. Kategori Tata Rias
Bab 2 Tata Rias Pertunjukan
1. Tata Rias Pertunjukan Tari Putri
2. Tata Rias Pertunjukan Tari Putra
Bab 3 Perbaikan dan Persiapan Bahan Tata Rias
1. Anatonim Wajah
2. Bahan-bahan Tata Rias
3. Perbaikan Tata Rias

Bagian Empat: Tata Busana


Bab 1 Pengertian dan Fungsi Busana Tari
1. Pengertian Busana Tari
2. Fungsi Busana Tari
3. Tujuan Busana Tari
Bab 2 Kategori Tata Busana
1. Unsur-unsur Busana
2. Jenis-jenis Busana

8
Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Dedi Rosala dkk membahas

mengenai tarian-tarian etnis Sunda di antara sekian etnis yang

hidup dan berkembang di Indonesia. Buku ini memberikan

informasi tentang keberadaan seni tari, khususnya tari di tataran

Sunda (Jawa Barat), disusun oleh beberapa penulis dari Jurusan

Pendidikan Sedratasik FPBS IKIP Bandung.

Tari bersifat Universal, yang artinya seni tari dapat

dilakukan dan dinikmati oleh seluruh Manusia didunia.

Pengetahuan komposisi adalah pengetahuan yangharus diketahui

oleh seseorang yang yang bermaksud hendak mencipta atau

menata tari sejak mengonah, memilih dan menyusu atau menata

gerak selaras dengan pernyataan yang dibutuhkan untuk

keberhasilan pementasan didepan penonton.

Tata rias secara umum merupakan perkembangan dari

istilah berhias atau bersolek. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, tata rias adalah usaha untuk mewujudkan dan

memperkuat penampilan watak dari pesan secara visual.

Harymawan (tt:48) berpendapat, bahwa tata rias adalah seni

mengungkapkan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan

wajah dari satu peran. Pengertian tata rias adalah merawat,

mengatur, menghias dan mempercantik diri.

Secara umum, tata rias berfungsi menampilkan keindahan

dan kecantikan secara wajar dan tidak berlebihan. Endang

Caturwati dan Sri Sujatmi (1983:4) mengemukakan, bahwa fungsi

tata rias adalah membantu mempertebal, mempertajam, dan

9
memperjelas garis-garis muka atau bahkan sebaliknya,

mempertipis dan memperluas garis-garis muka yang akan di

tutupi atau dihilangkan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Dedi Rosala dkk merupakan

kumpulan karangan lima tenaga pengajar di Jurusan Pendidikan

Seni Drama dan Tari Klasik FPBS IKIP Bandung yang menguraikan

tarian-tarian etnik Jawa Barat dengan pendekatan analisis

struktural, struktur koreografi, pola irama, gending pengiring, tata

rias dan busana, hingga karakter tarinya yang diulas secara rinci

dan sistematis sehingga cukup jelas memberikan gambaran tentang

tari-tarian tersebut. Ditambah sedikit penjelasan tentang latar

belakang sejarah dan perkembangannya hingga masa kini.

Buku ini cukup penting untuk pembaca karena

mempaparkan pewacanaan mengenai tata rias dan busana untuk

referensi penelitian tugas akhir. Selain itu buku ini dapat berguna

bagi pelajar, dan mahasiswa khususnya pada jurusan seni untuk

dijadikan sebagai wawasan pengetahuan mengenai tari-tarian di

Jawa Barat.

3. Judul Buku : Tari di Tatar Sunda


Nama Penulis : Endang Caturwati
Penerbit : Bandung, Sunan Ambu Press, 2007
Halaman : 196
Lampiran :
Kata Pengantar
Prakata
Glosarium

10
Daftar Pustaka
ISBN : 979-8967-19-1
Daftar Isi :
Masyarakat Jawa Barat
 Masyarakat Priangan
 Masyarakat Cirebon
 Masyarakat Pantura

Tari Tarian di Jawa Barat


A. Tari Menurut Fungsinya
 Tari Sebagai Sarana Ritual
 Tari Sebagai Sarana Hiburan
 Tari Sebagai Sarana Pertunjukan

B. Klasifikasi Genre Tari


 Tari Topeng Cirebon
 Tari Wayang
 Pencak Silat
 Tari Rakyat
 Tari Tayub
 Tari Keurseus
 Tari Kreasi Baru
 Tari Jaipongan
 Kliningan Jaipongan

Tradisi, Kreasi dan Perkembangannya


 Tradisi
 Kreasi Baru
 Seni Tradisi Baru

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Endang Caturwati membahas

mengenai tentang tari-tarian di tatar sunda. Pada bagian pertama

buku ini menjelaskan tentang kultur masyarakat jawa barat,

priangan, cirebon dan pantura. Kemudian bagian dua membahas

tentang tari-tarian di jawa barat yang mencakup kepada fungsi tari

11
yaitu tari sebagai sarana ritual, sebagai sarana hiburan dan tari

sebagai sarana pertunjukan.

Pada bagian ke tiga buku ini membahas tentang genre tari

di jawa barat yang terbagi kedalam genre tari topeng cirebon, tari

wayang, pencak silat, tari rakyat, tari tayub, tari keurseus, tari

kreasi baru dan kliningan jaipongan. Pada bagian akhir buku ini

menjelaskan tentang tradisi, kreasi dan perkembangannya.Seni

tradisi merupakan suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar

serta telah dirasakan sebagai milik sendiri oleh masyarakat

lingungannya. Kreasi Baru merupakan karya yang dihaslilkan atas

kreativitas individual atau kelompok, sebagai karya yang ditata

dengan sentuhan atau citra rasa baru.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Endang Caturwati menurut pembaca

cukup penting karena dalam buku ini menjelaskan tentang tari-

tarian di Jawa Barat, selain itu buku ini mudah di pahami dan tidak

ada kata dan kalimat yang sulit. Buku ini sangat penting untuk

pembaca karena terkait sebagai bahan referensi untuk tugas akhir.

4. Judul Buku : Tari Wayang


Nama Penulis : Iyus Rusliana
Penerbit : Bandung, Jurusan Tari ISBI Bandung, 2016
Halaman : 183
Lampiran :
Kata Pengantar
Pengantar Ketua Jurusan Tari
Daftar Isi
Daftar Pustaka
Daftar Narasumber

12
ISBN : 978-602-969.10-0
Daftar Isi :
Bab I Pendahuluan
Dasar Pemikiran
Tujuan
Ruang Lingkup

Bab II Spesifikasi Tari Wayang


Pengertian
Lintas Sejarah
Kekayaan Tarian
Isi Tarian
Bentuk Tarian
Tradisi Pewarisan Tarian
Rias dan Busana
Properti
Tata Pentas
Tradisi Pewarisan Tarian

Bab III Deskripsi Tari Wayang


Jenis Tari Putri
Jenis Tari Putra

Bab IV Kepenarian Tari Wayang


Sebagai Penari
Penari Sebagai Penyajian

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Iyus Rusliana terbagi menjadi 4

bagian. Bagian pertama membahas mengenai tentang dasar

pemikiran, tujuan dibuatnya buku ini dan mengenai ruang lingkup

atau keluasan jangkauan dari isi penulisan. Pada bagian ke dua

yaitu membahas tentang khasanah dari Tari Wayang seperti latar

belakang kelahiran, pertumbuhan dan kekayaan. Kemudian

membahas tentang isi tarian yang mencakup latar belakang

13
ceritera, gambaran dan tema, nama/judul, karakter, unsur filosofis

dan bentuk tarian yang meliputi bentuk penyajian tari, koreografi,

rias busana, properti tari, dan tata pentas. Bagian ketiga

menjelaskan tentang jenis Tari Wayang Putri dan Putra. Tari

Wayang Putri yaitu tari Subadra, Badaya, Arimbi, Srikandi

Mustakaweni dan Yudarini. Sedangkan Tari Wayang Putra yaitu

Dipati karna, Yayengrana, Arayana, Antareja, Gatotkaca, Baladewa

dan lainnya. Pada bagian akhir membahas tentang kepenarian Tari

Wayang yaitu sebagai penari atau penari sebagai penyaji.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Iyus Rusliana menurut pembaca

mudah dipahami dan dimengerti. Buku ini membahas tentang tari

wayang yang menyangkut dengan isi dan bentuk tarian. Buku ini

penting untuk pembaca karena terkait untuk referensi tugas akhir.

5. Judul Buku : Seni dalam Dilema Industri

Nama Penulis : Endang Caturwati


Penerbit : Yogyakarta, Yayasan Aksara Indonesia, 2004
Halaman : xxiv, 159
Lampiran :
Pengantar Penulis
Pengantar Tokoh Tari
Sambutan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa
Barat
Kepustakaan
Lampiran
Biodata Penulis
ISBN : 979958173110
Daftar Isi :

14
Bagian Pertama Awal Hadirnya Seni
Awal Hadirnya Seni

Bagian Kedua Seni dan Industri


A. Seni
B. Industri

Bagian Ketiga Tari Tradisi dan Tari Kreasi


A. Tari Tradisi
1. Tari Ketuk Tilu
2. Tari Pencak Silat
3. Tari Topeng
4. Tari Wayang
5. Tari Tayub
6. Tari Keurseus
B. Tari Kreasi
Bagian Keempat Organisasi dan Penata Tari
A. BKI ( Badan Kesenian Indonesia)
B. Penata Tari
1. Tjetje Somantri (Tokoh Pembaharu Tari Sunda)
2. Ono Lesmana
3. R.I. Maman Suraatmadja
4. R. Nugraha Suradiredja
5. Enoch Admadibrata
6. Yuyun Kusumadinata
7. Yayat Kusumadinata
8. Indrawati Lukman
9. Irawati Lukman
10. Iyus Rusliana
11. Gugum Gumbira Tirasondjaya
(Tokoh Pembaharu Tari Rakyat)

Bagian Kelima Tari Sebagai Industri


A. Komersialisai
1. Produsen Seni
2. Pemasaran Seni
3. Sistem Organisasi
4. Materi Pertunjukan
5. Selera Pasar

15
a. Faktor Kebudayaan
b. Faktor Sosial
c. Faktor Pribadi
d. Faktor Psikologi
6. Hambatan
Bagian Keenam Kesimpulan
Kesimpulan

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Endang Caturwati terbagi menjadi

lima bagian. Pada dasarnya seni hadir sebagai bahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi, dan kehadirannya selalu

dibutuhkan oleh manusia dimana pun mereka berada dan kapan

saja. Oleh karenanya secara sederhana dapat dikatakan bahwa

perkembangan seni selalu seiring dikaitkan dengan perkembangan

masyarakat pendukungnya. Demikian pula halnya dengan seni

tari.

Perkembangan seni tari yang terjadi di Jawa Barat tidak

terlepas dari ketiga fungsi tari sebagai sarana upacara, hiburan

pribadi dan tontonan. Pada bagian ketiga membahas tentang

keberadaan tari yang semula berfungsi sebagai sarana upacara atau

hiburan, akhirnya beralih fungsi menjadi tari tontonan atau tari

pertunjukan. Tari bukan lagi milik kelompok tertentu.

Tari adalah milik masyarakat yang boleh dinikmati oleh

segala lapisan masyarakat. Seperti juga produk kebudayaan

lainnya merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya

terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, modal hukum, adat

16
istiadat, kesenian, kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang

didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Endang Caturwati menurut pembaca

cukup baik dari segi isi dan penjelasan didalam buku tersebut.

Buku ini penting untuk pembaca untuk dijadikan referensi tugas

akhir.

6. Judul Buku : Aspek- Aspek Dasar Koreografi Kelompok


Nama Penulis : Y. Sumandiyo Hadi
Penerbit : Yogyakarta, Manthili, 1996
Halaman : 105
Lampiran :
Pengantar Panitia Pelaksana
Prakata
Pendahuluan
Daftar Isi
Daftar Pustaka
ISBN : 20169595 (Barcode)
Daftar Isi :
Bab I Sifat- sifat Dasar
Apakah Koreografi Kelompok
Pertimbangan Jumlah Penari
Pertimbangan Jenis Kelamin dan Postur Tubuh

Bab II Struktur Keruangan


Aspek- Aspek Ruang
Wujud Kesatuan Kelompok dalam Struktur Ruang

Bab III Struktur Waktu


Aspek- Aspek Waktu
Tari dan Musik Pengiring
Motif Koreogafi Kelompok dengan Motivasi Aspek
Waktu

17
Bab IV Proses Koreografi
Bagaimana Proses Koreografi Kelompok
Hubungan Penari dan Penata Tari
Eksplorasi
Improvisasi
Pembentukan

Bab V Skrip Tari


Apakah gunanya Skrip Tari

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas tentang pengertian, penjelasan dan

contoh mengenai tarian dalam konteks sosiologi. Buku ini juga

menjelaskan bahwa tari itu bisa sebagai keindahan, kesenangan,

sarana komunikasi, sistem simbol, dan supraorganik. Disamping

itu di dalam buku ini banyak sekali informasi-informasi yang

penting tentang pelembagaan tari dari zaman primitif, pedesaan,

istana hingga pruralis perkotaan. Kemudian pada bab empat

membahas tentang korelasi seni dan ritual agama sebagai proses

simbolis dan hubungan simbol kostutif dan simbol ekspresif dalam

ritual gereja katolik dengan pemaknaanya.Pada bagian akhir buku

terdapat riwayat singkat penulis yang cukup membuat pembaca

kagum dengan karya- karya nya sejak tahun 1976.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Y. Sumandiyo Hadi menurut

pembaca cukup baik dan di pahami. Buku ini menjadi bahan

referensi pembaca untuk penelitian tugas akhir karena ada

beberapa topik yang berkitan tentang penelitian pembaca.

18
7. Judul Buku : Sosiologi Tari
Nama Penulis : Y. Sumandiyo Hadi
Penerbit : Yogyakarta, Pustaka, 2005
Halaman : 128
Lampiran :
Pengantar Penulis
Catatan Akhir
Daftar Pustaka
Indeks
Riwayat Singkat Penulis
ISBN : 979-99175-0-6
Daftar Isi :

Bab Satu Pendahuluan


Pemahaman Wacana
Keberadaan Tari
Tari Sebagai Keindahan
Tari Sebagai Kesenangan
Tari Sebagai Sarana Komunikasi
Tari Sebagai Sistem Simbol
Tari Sebagai Supraorganik
Realitas Wacana

Bab Dua Tari dan Masyarakat


Keberadaan Tari dalam Pandangan Fungsionalisme
Keberadaan Tari dala Tinjauan Sosio-Historis (Sinkronik-
Diakronik)

Bab Tiga Pelembagaan Tari


Pelembagaan Tari Masyarakat Primitif
Pelembagaan Tari Masyarakat Tradisional Pedesaan
Pelembagan Tari Masyarakat Istana
Pelembagaan Tari Masyarakat Pluraris Perkotaan
Tari dalam Pelembagaan Pendidikan
Tari Sebagai Pendidikan Humaniora
Tari Sebagai Pendidikan Profesi
Tari Sebagai Pendidikan Rekreasi
Tari Sebagai Pendidikan Terapi

19
Bab Empat Seni dan Ritual Agama
Korelasi Seni dan Ritual Agama sebagai Proses Simbiolis
Hubungan Simbol Konstitutif dan Simbol Ekspresif
dalam Ritual Gereja Katolik dengan Pemaknaanya

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas tentang pengertian, penjelasan dan

contoh mengenai tarian dalam konteks sosiologi. Buku ini juga

menjelaskan bahwa tari itu bisa sebagai keindahan, kesenangan,

sarana komunikasi, sistem simbol, dan supraorganik. Disamping

itu di dalam buku ini banyak sekali informasi-informasi yang

penting tentang pelembagaan tari dari zaman primitif, pedesaan,

istana hingga pruralis perkotaan. Kemudian pada bab empat

membahas tentang korelasi seni dan ritual agama sebagai proses

simbolis dan hubungan simbol kostutif dan simbol ekspresif dalam

ritual gereja katolik dengan pemaknaanya.

Pada bagian akhir buku terdapat riwayat singkat penulis

yang cukup membuat pembaca kagum dengan karya- karya nya

sejak tahun 1976.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Sumandiyo Hadi menurut pembaca ini

sangat baik dan cukup di pahami. Buku ini menjadi bahan referensi

pembaca untuk penelitian tugas akhir karena ada beberapa yang topik

yang berkitan tentang penelitian pembaca.

20
8. Judul Buku : Estetika Sebuah Pengantar
Nama Penulis : A.AM. Djelantik
Penerbit : Bandung, MSPI, 2001
Halaman : 164
Lampiran :
Pengantar Penerbit
Prakata
Daftar Isi
Kepustakaan
Tentang Penulis
Tentang MSPI
ISBN : 979-95773-2-2
Daftar Isi :
Introduksi
1. Bagian Pertama Estetika Instrumental
Bab 1 Keindahan
Bab 2 Estetika
Bab 3 Estetika Instrumental
Bab 4 Wujud
Bab 5 Gerak, Sinar dan Warna
Bab 6 Struktur
Bab 7 Bobot
Bab 8 Penampilan
Bab 9 Kreasi dan Produksi
Bab 10 Nikmat Indah

2. Bagian II Filsafat Estetika


Bab 11 Tentang Falsafah
Bab 12 Falsafah Keindahan Masa Klasik Yunani: Plato
Bab 13 Plotinus dan Aristoteles
Bab 14 Masa Abad Pertengahan dan Renaissance
Bab 15 Masa Pencerahan, Romatik dan Realisme Modern
Bab 16 Falsafah Keindahan Masa Pencerahan
Bab 17 Teori Keindahan dan Kesenian Abad XIX
Bab 18 Teori Tentang Keindahan Setelah Kant
Bab 19 Beberapa Teori Modern
Bab 20 Evaluasi dan Pertimbangan Kesenian
Bab 21 Teori Evaluasi Kesenian
Bab 22 Lampiran

21
Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai tentang estetika sebagai

rujukan langkah awal atau sebuah pengantar sederhana yang

didalamnya sangat kompleks dengan penjelasan yang mudah di

pahami. Buku pengantar estetika ini dibagi menjadi dua bagian.

Bagian pertama yaitu Estetika Instrumental yang meliputi

pembahasan aspek- aspek ilmiah dari ilmu estetika. Pada bagian ini

terdapat point bab 1 samapai dengan bab 10 membahas secara

keseluruhan mengenai keindahan, wujud, gerak, struktur, bobot,

penampilan, kreasi dan produksi dan nikmat indah. Bagian kedua

yaitu tentang Falsafah Keindahan dan Kesenian yang membahas

aspek-aspek filosofisnya.Dalam bagian ini terdapat teori keindahan

dan kesenian menurut beberapa para ahli.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh A.AM. Djelantik menurut pembaca

cukup baik dan ada beberapa kata-kata yang kurang dipahami

tetapi secara keseluruhan buku ini bermanfaat untuk mahasiwa

atau orang-orang yang ingin memperdalam atau mempelajari

tentang estetika

22
9. Judul Buku : Kajian Seni Pertunjukan

Nama Penulis : Jaeni


Penerbit : Bogor, IPB Press, 2018
Halaman : 260
Lampiran :
Prakata
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
ISBN : 978-602-440-373-7
Daftar Isi :

Bagian 1 Pendahuluan
Fungsi Seni Pertunjukan
Keluasan Ranah Pertunjukan

Bagian 2 Konsepsi Teoritis Kajian Seni Pertunjukan


Teori Pertunjukan Inklusif; Richard Schechner
Empat Aspek dalam Seni Pertunjukan

Bagian 3 Teori Kajian dalam Perspektif Komunikasi


Etnografi dalam Kajian Seni Pertunjukan
Interaksionisme Simbolik dalam Kajian Seni
Pertunjukan
Konstruksi Sosial dalam Kajian Seni Pertunjukan
Estetika dalam Kajian Seni Pertunjukan
Teori Simbol dalam Kajian Seni Pertunjukan

Bagian 4 Teks dan Konteks, Matra, dan Realitas Ambang


Seni Pertunjukan
Teks dan Konteks Seni Pertunjukan
Matra Seni dan Realitas Ambang (Treshold Reality)
Pertunjukan
Konsep Kemasan Seni Pertunjukan

Bagian 5 Ritual dan Kebutuhan Manusia dalam Pertunjukan


Ritual dalam pertunjukan
Psikologi Kebutuhan Manusia dalam Seni
Pertunjukan

23
Bagian 6 Kajian-Kajian Seni Pertunjukan
Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif
Hermeneutika
Contoh Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif
Hermeneutik

Bagian 7 Culture Studies, Popularitas Perempuan dan Seni


Pertunjukan
Popularitas dalam Multiperspektif
Konsep Bangunan Budaya Pop
Ideologi Kapitalisme
Gender dalam Kultural Studies
Contoh Kajian Popularitas Perempuan dalam Seni
Pertujukan Rakyat

Bagian 8 Kajian Pada Pelaku dan Publik Seni Pertunjukan


Pelaku Sandiwara Dharma Samudra Cirebon
Publik Sandiwara Dharma Samudra Cirebon

Bagian 9 Kajian Unsur-Unsur Seni dan Model Kemasan Seni


Pertunjukan Sandiwara Cirebon
Kajian Unsur Pertunjukan
Konsep dan Model Kemasan

Bagian 10 Kajian Pertunjukan Topeng Menyon Karawang


dalam Perspektif Komunikasi Seni
Gambaran Masyarakat Karawang
Masyarakat Karawang dan Seni Pertunjukannya
Topeng Menyon Karawang
Struktur Gerak Tari Pertunjukan Topeng Menyon
Rias, Busana, dan Gending Iringan Tari Topeng
Menyon
Pirigan Topeng Menyon dengan Penari Putri
Topeng Menyon Sebagai Perlawanan Budaya
Penutup

Bagian 11 Kajian Drama, Tari, dan Musik Pertunjukan


Tarling Cirebon dalam Perspektif Komunikasi Seni

24
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Pemahasan
Penutup

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Jaeni membahas mengenai tentang

Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif Komunikasi Seni.

Peristiwa seni pertunjukan yang hadir di tengah-tengah

masyarakat tidak sekedar dilihat atau ditonton dan kemudian

dilupakan setelah pertunjukan itu selesai. Masyarakat Indonesia

tidak semata-mata membuat seni pertunjukan tanpa tujuan dan

maksud, atau tanpa pesan, makna, dan nilai-nilai yang mereka

sampaikan. Artinya, para kreator seni menciptakan karya seni

untuk “dikomunikasikan” kepada masyarakat atau publiknya.

Isi naskah buku ini disajikan dalam sebelas bagian secara

berurutan. Bagian pertama, naskah buku ini memberikan

gambaran pendahuluan yang memuat penjelasan latar belakang

naskah ini dibuat dan menjelaskan tentang fungsionalisme sei

pertunjukan dan keluasan ranah pertunjukan. Bagian kedua

menguraikan telaahan konsepsi teoritis kajian seni pertunjukan.

Bagian ketiga menguraikan beberapa teori kajian seni dalam

perspektif komunikasi seni. Bagian keempat menjelaskan kajian

seni pertunjukan melalui teks dan konteks, matra, dan realitas

ambang seni pertunjukan serta konsep kemasan seni pertunjukan.

Bagian kelima menjelaskan tentang seni pertunjukan sebagai

sebuah ritual dan kebutuhan manusia.

25
Selanjutnya, naskah buku ini berisi tentang beberapa hasil

kajian dalam berbagai teortis. Bagian kedelapan kajian seni

pertunjukan diarahkan kepada pelaku dan publik seni

pertunjukan. Bagian kesembilan membahas mengenenai kajian

unsur-unsur seni dan model kemasanseni pertunjukan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Jaeni pada bagian isi buku

memaparkan tentang seni pertunjukan dalam kajian komunikasi

seni. Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup baik

untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik mahasiswa, guru,

maupun dosen, yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti

komunikasi, sosisologi, antropologi, psiolologi, dan praktisi seni

serta budayawan.

10. Judul Buku : Indonesia dalam Seni Tari


Nama Penulis : Jaeni
Penerbit : Bogor, IPB Press, 2018
Halaman : 260
Lampiran :
Prakata
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
ISBN : 978-602-440-373-7
Daftar Isi :

Bagian 1 Pendahuluan
Fungsi Seni Pertunjukan
Keluasan Ranah Pertunjukan

Bagian 2 Konsepsi Teoritis Kajian Seni Pertunjukan

26
Teori Pertunjukan Inklusif; Richard Schechner
Empat Aspek dalam Seni Pertunjukan

Bagian 3 Teori Kajian dalam Perspektif Komunikasi


Etnografi dalam Kajian Seni Pertunjukan
Interaksionisme Simbolik dalam Kajian Seni
Pertunjukan
Konstruksi Sosial dalam Kajian Seni Pertunjukan
Estetika dalam Kajian Seni Pertunjukan
Teori Simbol dalam Kajian Seni Pertunjukan

Bagian 4 Teks dan Konteks, Matra, dan Realitas Ambang


Seni Pertunjukan
Teks dan Konteks Seni Pertunjukan
Matra Seni dan Realitas Ambang (Treshold Reality)
Pertunjukan
Konsep Kemasan Seni Pertunjukan

Bagian 5 Ritual dan Kebutuhan Manusia dalam Pertunjukan


Ritual dalam pertunjukan
Psikologi Kebutuhan Manusia dalam Seni
Pertunjukan

Bagian 6 Kajian-Kajian Seni Pertunjukan


Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif
Hermeneutika
Contoh Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif
Hermeneutik

Bagian 7 Culture Studies, Popularitas Perempuan dan Seni


Pertunjukan
Popularitas dalam Multiperspektif
Konsep Bangunan Budaya Pop
Ideologi Kapitalisme
Gender dalam Kultural Studies
Contoh Kajian Popularitas Perempuan dalam Seni
Pertujukan Rakyat

Bagian 8 Kajian Pada Pelaku dan Publik Seni Pertunjukan

27
Pelaku Sandiwara Dharma Samudra Cirebon
Publik Sandiwara Dharma Samudra Cirebon

Bagian 9 Kajian Unsur-Unsur Seni dan Model Kemasan Seni


Pertunjukan Sandiwara Cirebon
Kajian Unsur Pertunjukan
Konsep dan Model Kemasan

Bagian 10 Kajian Pertunjukan Topeng Menyon Karawang


dalam Perspektif Komunikasi Seni
Gambaran Masyarakat Karawang
Masyarakat Karawang dan Seni Pertunjukannya
Topeng Menyon Karawang
Struktur Gerak Tari Pertunjukan Topeng Menyon
Rias, Busana, dan Gending Iringan Tari Topeng
Menyon
Pirigan Topeng Menyon dengan Penari Putri
Topeng Menyon Sebagai Perlawanan Budaya
Penutup

Bagian 11 Kajian Drama, Tari, dan Musik Pertunjukan


Tarling Cirebon dalam Perspektif Komunikasi Seni
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Pemahasan
Penutup

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Jaeni membahas mengenai tentang

Kajian Seni Pertunjukan dalam Perspektif Komunikasi Seni.

Peristiwa seni pertunjukan yang hadir di tengah-tengah

masyarakat tidak sekedar dilihat atau ditonton dan kemudian

dilupakan setelah pertunjukan itu selesai. Masyarakat Indonesia

tidak semata-mata membuat seni pertunjukan tanpa tujuan dan

28
maksud, atau tanpa pesan, makna, dan nilai-nilai yang mereka

sampaikan. Artinya, para kreator seni menciptakan karya seni

untuk “dikomunikasikan” kepada masyarakat atau publiknya.

Isi naskah buku ini disajikan dalam sebelas bagian secara

berurutan. Bagian pertama, naskah buku ini memberikan

gambaran pendahuluan yang memuat penjelasan latar belakang

naskah ini dibuat dan menjelaskan tentang fungsionalisme sei

pertunjukan dan keluasan ranah pertunjukan. Bagian kedua

menguraikan telaahan konsepsi teoritis kajian seni pertunjukan.

Bagian ketiga menguraikan beberapa teori kajian seni dalam

perspektif komunikasi seni. Bagian keempat menjelaskan kajian

seni pertunjukan melalui teks dan konteks, matra, dan realitas

ambang seni pertunjukan serta konsep kemasan seni pertunjukan.

Bagian kelima menjelaskan tentang seni pertunjukan sebagai

sebuah ritual dan kebutuhan manusia.

Selanjutnya, naskah buku ini berisi tentang beberapa hasil

kajian dalam berbagai teortis. Bagian kedelapan kajian seni

pertunjukan diarahkan kepada pelaku dan publik seni

pertunjukan. Bagian kesembilan membahas mengenenai kajian

unsur-unsur seni dan model kemasan seni pertunjukan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Jaeni pada bagian isi buku

memaparkan tentang seni pertunjukan dalam kajian komunikasi

seni. Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup baik

untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik mahasiswa, guru,

maupun dosen, yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti

29
komunikasi, sosisologi, antropologi, psiolologi, dan praktisi seni

serta budayawan.

11. Judul Buku : Pendidikan Seni Tari


Nama Penulis : Taat Kurnita Yeniningsih
Penerbit : Banda Aceh, Syahla Kuala University, 2018
Halaman : 221
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Gambar
Daftar Pustaka
Indeks
ISBN : 978-623-264-007-8
Daftar Isi :
Bab 1 Konsep dan Fungsi Seni Tari di SD
A. Pendahluan
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
D. Uraian Materi
1. Landasan Konseptual Pendidikan Kesenian
2. Fungsi Pendidikan Seni
E. Latihan dan Tugas

Bab 2 Karakteristik Seni Tari Anak


A. Pendahuluan
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
D. Uraian Materi
1. Perkembangan Spikologi Anak SD
2. Karakteristik Gerak Anak
3. Karakteristik Tari Anak
E. Latihan dan Tugas

Bab 3 Pengetahuan Dasar dan Apresiasi Tari


A. Pendahuluan
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
D. Uraian Materi

30
1. Pengertian, Fungsi dan Jenis Tari
2. Elemen Dasar Komposisi
3. Karya Tari dan Koreografer
4. Latihan Tugas

Bab 4 Pengalaman Studio Seni Tari


A. Pendahluan
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
D. Uraian Materi
1. Penyusunan Konsep Garapan
2. Proses Garapan Tari
E. Latihan dan Tugas

Bab 5 Pembelajaran Seni Tari


A. Pendahluan
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
D. Uraian Materi
1. Bahan Ajar Seni Tari SD
2. Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran Tari SD
3. Pendekatan Pembelajaran Seni Tari
E. Latihan dan Tugas

Bab 6 Tari Rateeb Meuseukat


A. Pendahluan
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
D. Uraian Materi
1. Kesejarahan Tari Rateeb Meuseukat
2. Gerak Tari dan Pola Lantai
3. Syair Tari
E. Latihan dan Tugas

Bab 7 Tari Mak Inang Pulau Kampai


A. Pendahuluan
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
D. Uraian Materi

31
1. Kesejarahan Tari Mak Inang Pulau Kampai
2. Ragam Gerak dan Proses Gerak Tari
E. Latihan dan Tugas

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Taat Kurnita Yeniningsih membahas

mengenai tentang Pendidikan Seni Tari yang keseluruhan isi buku

ajar ini disajiakan kedalam tujuh bab: bab 1 membahas mengenai

landasan konsep secara umum, bab 2 karakteristik pada seni tari

anak, bab 3 membahas pengetahuan dasar dan apresiasi tari, bab 4

tentang studio tari, bab 5 membahas mengenai pembelajaran seni

tari, bab 6 dan bab 7 diberikan Tari Tradisional Rateeb Meuseukat

dan Tari Nusantara Mak Inang Pulau Kampai.

Tari bersifat Universal, yang artinya seni tari dapat

dilakukan dan dinikmati oleh seluruh Manusia didunia.

Pengetahuan komposisi adalah pengetahuan yangharus diketahui

oleh seseorang yang yang bermaksud hendak mencipta atau

menata tari sejak mengonah, memilih dan menyusu atau menata

gerak selaras dengan pernyataan yang dibutuhkan untuk

keberhasilan pementasan didepan penonton.

Menurut pendapat ahli tari Indonesia Soedarsono dalam

bukunya Djawa dan Bali. “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang

di ungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah”. Sedangkan

menurut Susanne K.Langer mengatakan bahwa “Bentuk yang

diungkapkan manusia adalah untuk dinikmati dengan rasa”.

Menurut fungsinya, tari dibedakan menjadi tiga yaitu tari

upacara, tari pergaulan, dan tari pertunjukan. Tari tradisional

adalah tari yang telah mengalami suatu perjalanan hidup yang

32
cukup lama dan merupakan ciri khas dari suatu daerah. Tari

tradisional terbagi menjadi tiga yaitu: tari primitif, tari rakyat, dan

tari klasik. Tari Kreasi Baru adalah tarian yang diciptakan dalam

bentuk baru berdasarkan pada tari-tari yang sudah ada. Istilah

kreasi baru ini muncul setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Tarian ini diciptakan dengan maksud untuk memenuhi ekspresi

dan keinginan batin para penciptanya. Dalam penciptaan tari

kreasi baru ini dapat memepergunakan unsur0unsur seni tradisi

maupun non tradisi.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Taat Kurnita pada bagian isi buku

memaparkan pendidikan seni tari. Secara keseluruhan menurut

pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan,

baik mahasiswa, guru, maupun dosen, yang berasal dari berbagai

disiplin ilmu, seperti komunikasi, sosisologi, antropologi,

psiolologi, dan praktisi seni serta budayawan. Buku ini penting

untuk pembaca karena memaparkan tentang tari kreasi baru yang

terkait dengan tugas akhir yang akan pembaca teliti.

12. Judul Buku : Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RRD

Nama Penulis : Sugiyono


Penerbit : Bandung, Alfabeta, 2013
Halaman : 340
Lampiran :
Pengantar
Daftar Pustaka
Lampiran Tabel Statistik
ISBN : 979-8433-64-0

33
Daftar Isi :
Bagian I Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Bab 1 Perspektif Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif
A. Pengertian Metode Penelitian
B. Jenis-jenis Penelitian
C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif
D. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
E. Kapan Penelitian Kuatitatif dan Kualitatif
F. Jangka Waktu Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
G. Apakah Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
dapat digabungkan
H. Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif

Bagian II. Metode Kuantitatif


Bab 2 Proses Penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian
A. Proses Penelitian Kuantitatif
B. Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Variabel Penelitian
E. Paradigma Penelitian
F. Menemukan Masalah
Bab 3 Landasan Teori, Kerangka Berfikir dan Pengajiuan
Hipotesis
A. Pengertian Teori
B. Tingkatan dan Fokus Teori
C. Kegunaan Teori dalam Penelitian
D. Deskripsi Teori
E. Kerangka Berfikir
F. Hipotesis
Bab 4 Metode Eksperimen
A. Pengertian
B. Beberapa Macam Desain Eksperimen
Bab 5 Populasi dan Sampel
A. Populasi
B. Sampel
C. Teknik Sampling
D. Menentukan Ukuran Sampel
E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel

34
F. Cara Mengambil Anggota Sampel
Bab 6 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
A. Macam-macam Skala Pengukuran
B. Instrumen Penelitian
C. CaraMenyusun Instrumen
D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang
dikembangkan
E. Validitas dan Rehabilitas Instrumen
F. Pengujian Validitas dan Rehabilitas Instrumen
Bab 7 Teknik Pengumpulan Data
A. Interview (Wawancara)
B. Kuesioner (Angket)
C. Obervasi
Bab 8 Analisis Data
A. Statistik Deskriptif dan Inferensial
B. Statistik Parametris dan Nonparametris
C. Judul Penelitian dan Statistik yang digunakan untuk
analisis
D. Konsep Dasar Penelitian Hipotesis
Bab 9 Contoh Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Bagian III. Metode Penelitian Kulalitatif


Bab 10 Masalah, Fokus, Judul, dan Teori dalam Penelittian
Kualitatif
A. Masalah dalam Penelitian Kualitatif
B. Fokus Penelitian
C. Bentuk Rumusan Masalah
D. Judul Penelitian Kualitatif
E. Teori dalam Penelitian Kualitatif
Bab 11 Populasi dan Sampel
A. Pengertian
B. Teknik Pengambilan Sampel
Bab 12 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
A. Instrumen Penelitian
B. Teknik Pengumpulan Data
Bab 13 Teknik Analisis Data
A. Pengertian
B. Pengujian Validitas dan Rehablitas Penelitian
Kualitatif

35
1. Uji Kredibilitas
2. Pengujian Transferability
3. Pengujian Depenability
4. Pengujian Confirmability

Bagian IV. Proposal Penelitian


Bab 15 Penyusunan Proposal Penelitian
A. Proposal Penelitian Kuantitatif
B. Proposal Penelitian Kualitatif

Bagian IV. Penelitian Pengembangan


Bab 16 Mentode Penelitian dan Pengembangan
A. Pengertian
B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
C. Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan
E. Contoh Laporan Penelitian dan Pengembangan
(R&D)

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Sugiyono membahas tentang metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada bagian I membahas

perspektif metode penelitian kuantitatif dan kualitatif yang di

dalamnya mencakup tentang pengertian, jenis-jenis, perbedaan dan

kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif. Bab II membahas

proses penelitian, variabel dan paradigma penelitian yang

mencakup tentang tata cara penelitian dengan metode kuantitatif

seperti landasan teori, kerangka berfikir pengajuan hipotesis,

metode eksperimen, populasi dan sample, skala pengumpulan dan

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan contoh analisis

data pengujian hipotesis. Kemudian pada Bagian iii membahas

tentang metode penelitian kualitatif yaitu masalah, fokus, judul,

teori, populasi, sample, instrumen, teknik pengumpulan data,

36
teknik analisis data, validtas dan rehabilitas penelitian kualitatif.

Bagian iv tentang penyusunan proposal penelitian kuantitatif dan

kualitatif beserta metode penelitian dan pengembangan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Sugiyono menurut pembaca cukup

penting untuk yang sedang mencari referensi tentang metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif. Walaupun ada sedikit

kekurangan dengan kata-kata atau tulisan yang kurang di pahami

oleh pembaca tetapi secara keseluruhan buku ini cukup baik.

13. Judul Buku : Metode Penelitian Tari

Nama Penulis : Lalan Ramlan


Penerbit : Bandung, Sunan Ambu Press, 2019
Halaman : 274
Lampiran :
Pengantar Ketua Jurusan Seni Tari
Pengantar Penulis
Daftar Kepustakaan
Biodata Penulis
ISBN : 978-979-8967-45-0
Daftar Isi :
Bab I Pendahluan
Dasar Pemikiran
Tujuan
Ruang Lingkup Pembahasan
Metode Pengajaran
Kontrak Perkuliahan
Metode Penelitian Lapangan

Bab II Panduan Tugas Akhir


Pengantar Umum
Ketentuan Umum

37
Alur Menempuh Tugas Akhir
Ketentuan Ujian Proposal/Kolokium/Praresital

Ketetapan Khusus
Sistematika Penulisan Proposal Karya Seni (S1)
Sistematika Penulisan Proposal Pengkajian Seni (S1)
Sistematika Penulisan Proposal Karya Seni (D IV)
Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika Penulisan Skripsi Program (S-1)
Sistematika Penulisan Skripsi Karya Seni (S-1)
Sistematika Penulisan Skripsi Pengkajian Seni (S-1)
Sistematika Laporan Tugas Akhir Program (D-IV)
Teknik Penulisan
Tajuk
Bahan yang digunakan
Pengertian
Spasi
Abstrak
Penomoran Bab, Anak Bab dan Paragraf
Penomoran Halaman
Penulisan Bilangan dan Satuan
Bahasa
Penulisan Kutipan
Pemasangan Gambar/Foto
Penulisan Daftar Pustaka
Lampiran
Layout Halaman Judul Proposal
Halaman Peretujuan Proposal
Layout Halaman Judul (cover) Skripsi
Halaman Persetujuan Naskah Skripsi
Halaman Pengesahan Skripsi
Halaman Pernyataan
Layout Kertas
Judul Pada Punggung Jilid Skripsi
Logbook (Format Catatan Harian Penelitian)

Bab III Metode Penelitian


Skilus Penelitian
Peneliti

38
Masalah dalam Penelitian
Pra- Penelitian
Proses Penelitian
Etika dalam Penelitian
Kegunaan dan Manfaat dalam Penelitian
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Ciri-ciri Penelitian
Teori dalam Penelitian
Metode dalam Penelitian
Pola Berpikir Ilmiah
Ilmu
Berpikir Ilmiah
Konsep dan Bentuk Karya Ilmiah
Data
Sumber Data
Teknik Pengumpulan dan Perlakuan Data
Analisa Data
Mengenal Data

Bab IV Metode Penelitan Lapangan


Strategi Pemilihan Konsentrasi (Kompenetsi Utama)
Pembaahasan Konten Sistemmatika Proposal
Menetapkan Judul Penelitian
Menyusun Latar Belakang Masalah
Menyusun Rumusan Masalah
Menyusun Tujuan dan Manfaat Penelitian
Menyajikan Tinjauan Pustaka
Memaparkan Landasan Teori
Memaparkan Metode Penelitian
Metode Naskah Akkademik “Proposal”
Bab IV Penutup

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Lalan Ramlan membahas tentang

Metode Penelitian Tari yang dikhususkan kepada Jurusan Tari ISBI

Bandung. Di dalamnya terdiri dari dua bagian pembahasan, yaitu:

39
Pertama, cakupan pembahasan secara khusus diarahkan pada

pemahaman dan eksplanasi konten yang dibutuhkan unuk

penyususan “Proposal Penelitian Tari” yang pembahasannya

disajikan pada Bab IV. Pada bab ini, juga disajikan beberapa contoh

Proposal Penelian Tari sebagai kelengkapan dalam memahami isi

proposal.

Di sisi lainnya, dalam buku Ajar ini juga di sajikan

“Rancangan Pembelajaran Semester” (RPS) dan “Kontrak

Perkuliahan” nya yang disampaikan pada Bab I dengan dilengkapi

Jadwal Pertemuan dalam satu semester. Demikian pula mengenai

pembahasan yang juga penting yaitu “Petunjuk Teknik Penulisan

Naskah Akademik Proposal” khususnya, pembahasannya disajikan

pada Bab II. Metode Penelitian yang bersifat umum sudah mulai

dikenalkan dengan pemahaman terhadap “Teknik Tulisan” yang

secara keseluruhan berada dalam satu pembahasan pada Panduan

Tugas Akhir.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Lalan Ramlan menurut pembaca

cukup penting untuk mahasiswa yang sedang mencari referensi

tentang Metode Penelitian khususnya pada Jurusan Tari ISBI

Bandung. Dalam buku ini cukup baik mengenai tata cara penulisan

proposal dan skripsi tari. Buku ini akan dijadikan sebagai rujukan

terkait tugas akhir untuk pembaca.

40
14. Judul Buku : Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RRD
Nama Penulis : Sugiyono
Penerbit : Bandung, Alfabeta, 2013
Halaman : 340
Lampiran :
Pengantar
Daftar Pustaka
Lampiran Tabel Statistik
ISBN : 979-8433-64-0
Daftar Isi :

Bagian I Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Bab 1 Perspektif Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif
A. Pengertian Metode Penelitian
B. Jenis-jenis Penelitian
C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif
D. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
E. Kapan Penelitian Kuatitatif dan Kualitatif
F. Jangka Waktu Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
G. Apakah Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
dapat digabungkan
H. Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif

Bagian II. Metode Kuantitatif


Bab 2 Proses Penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian
A. Proses Penelitian Kuantitatif
B. Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Variabel Penelitian
E. Paradigma Penelitian
F. Menemukan Masalah
Bab 3 Landasan Teori, Kerangka Berfikir dan Pengajiuan
Hipotesis
A. Pengertian Teori
B. Tingkatan dan Fokus Teori
C. Kegunaan Teori dalam Penelitian
D. Deskripsi Teori
E. Kerangka Berfikir

41
F. Hipotesis
Bab 4 Metode Eksperimen
A. Pengertian
B. Beberapa Macam Desain Eksperimen
Bab 5 Populasi dan Sampel
A. Populasi
B. Sampel
C. Teknik Sampling
D. Menentukan Ukuran Sampel
E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel
F. Cara Mengambil Anggota Sampel
Bab 6 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
A. Macam-macam Skala Pengukuran
B. Instrumen Penelitian
C. CaraMenyusun Instrumen
D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang
dikembangkan
E. Validitas dan Rehabilitas Instrumen
F. Pengujian Validitas dan Rehabilitas Instrumen
Bab 7 Teknik Pengumpulan Data
A. Interview (Wawancara)
B. Kuesioner (Angket)
C. Obervasi
Bab 8 Analisis Data
A. Statistik Deskriptif dan Inferensial
B. Statistik Parametris dan Nonparametris
C. Judul Penelitian dan Statistik yang digunakan untuk
analisis
D. Konsep Dasar Penelitian Hipotesis
Bab 9 Contoh Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Bagian III. Metode Penelitian Kulalitatif
Bab 10 Masalah, Fokus, Judul, dan Teori dalam Penelittian
Kualitatif
A. Masalah dalam Penelitian Kualitatif
B. Fokus Penelitian
C. Bentuk Rumusan Masalah
D. Judul Penelitian Kualitatif
E. Teori dalam Penelitian Kualitatif
Bab 11 Populasi dan Sampel

42
A. Pengertian
B. Teknik Pengambilan Sampel
Bab 12 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
A. Instrumen Penelitian
B. Teknik Pengumpulan Data
Bab 13 Teknik Analisis Data
A. Pengertian
B. Pengujian Validitas dan Rehablitas Penelitian
Kualitatif
1. Uji Kredibilitas
2. Pengujian Transferability
3. Pengujian Depenability
4. Pengujian Confirmability

Bagian IV. Proposal Penelitian


Bab 15 Penyusunan Proposal Penelitian
A. Proposal Penelitian Kuantitatif
B. Proposal Penelitian Kualitatif

Bagian IV. Penelitian Pengembangan


Bab 16 Mentode Penelitian dan Pengembangan
A. Pengertian
B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
C. Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan
E. Contoh Laporan Penelitian dan Pengembangan
(R&D)

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Sugiyono membahas tentang metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada bagian I membahas

perspektif metode penelitian kuantitatif dan kualitatif yang di

dalamnya mencakup tentang pengertian, jenis-jenis, perbedaan dan

kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif. Bab II membahas

proses penelitian, variabel dan paradigma penelitian yang

mencakup tentang tata cara penelitian dengan metode kuantitatif

43
seperti landasan teori, kerangka berfikir pengajuan hipotesis,

metode eksperimen, populasi dan sample, skala pengumpulan dan

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan contoh analisis

data pengujian hipotesis. Kemudian pada Bagian iii membahas

tentang metode penelitian kualitatif yaitu masalah, fokus, judul,

teori, populasi, sample, instrumen, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, validtas dan rehabilitas penelitian kualitatif.

Bagian iv tentang penyusunan proposal penelitian kuantitatif dan

kualitatif beserta metode penelitian dan pengembangan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Sugoyono menurut pembaca cukup

penting untuk yang sedang mencari referensi tentang metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif. Walaupun ada sedikit

kekurangan dengan kata-kata atau tulisan yang kurang di pahami

oleh pembaca tetapi secara keseluruhan buku ini cukup baik.

15. Judul Buku : Kamus Seni Budaya


Nama Penulis : Renati W. Rosari
Penerbit : Surakarta, Aksara Sinergi Media, 2013
Halaman : 420
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
Lampiran
ISBN : 978-602-7027-01-0
Daftar Isi :
Petunjuk Penggunaan
A–Z
Daftar Pustaka
Lampiran

44
1. Biografi Ringkas Seniman Indonesia dan Dunia
2. Daftar Lagu Daerah Indonesia

Ringkasan Isi:

Buku yang di tulis oleh Renati W. Rosari membahas tentang

Kamus Seni Budaya yang di dalamnya terdapat kalimat disertai

dengan penjelasannya yang memuat tentang Seni dan Budaya.

Dalam Kamus ini panduan cepat untuk mencari definisi dari kata-

kata dan istilah di bidang seni dan budaya.

Dalam kamus ini istilah, baik yang berupa kata dasar

maupun kata turunan dan kata gabungan, masing-masing

merupakan lema atau entri tersendiri. Entri berbahasa asing

digabungkan dengan entri-entri berbahasa asing yang belum

memiliki padanan dala bahasa Indonesia. Seperti Pengabjadan,

Pendefinisian, Pemecaan Arti dan Rujukan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Renati W. Rosari menurut pembaca

cukup penting untuk Mahasiswa, Guru, Budayawan, dan

Masyarakat Umum yang sedang mencari referensi tentang Kamus

Seni Budaya. Kamus ini dilengkapi dengan bagian-bagian yang

selayaknya ada dalam sebuah kamus. Petunjuk penggunaan

sederhana disertakan dibagian awal kamus ini. Dibagian akhir,

menyertakan lampiran-lampiran yang terkait dengan Seni dan

Budaya. Lampiran tersebut cukup baik tentang biografi Seniman

besar Indonesia dan Dunia. Secara keseluruhan buku ini cukup

baik

45
BAB II
PERSPEKTIF SEJARAH

1. Judul Buku : Kebudayaan Sunda Suatu Pendekatan Sejarah


Nama Penulis : Edi S. Ekadjati
Penerbit : Bandung, PT Dunia Pustaka Jaya, 2014
Halaman : 234
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
ISBN : 978-979-419-558-1
Daftar Isi :

Bab I Pendahuluan
Istilah Sunda dan Jawa Barat
Jawa Barat Sebagai Wadah Kebudayaan Sunda
Demografi

Bab II Masyarakat Kanekes Tipe Masyarakat Sunda Lama


Ilustrasi dan Istilah
Lokasi dan Demografi
Asal-Usul, Kedudukan, dan Fungsi
Agama dan Kepercayaan
Organisasi Sosial Pemerintahan
Daur Hidup
Mata Pencaharian dan Sistem Pertanian
Sandan, Pangan, Papan

Bab III Kebudayaan Desa


Hubungan Antara Desa dan Kota
Perkembangan Desa
Jenis dan Pola Desa
Sistem Pemilikan Tanah
Penduduk
Pemerintahan
Organisasi dan Struktur Sosial

46
Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Sejarah Kebudayan Sunda.

Istilah Sunda dan Jawa Barat dewasa ini telah memasuki kehidupn

masyarakat Indonesia yang menunjuk kepada pengertian

kebudayaan, etnis, geografis, administrasi pemerintahan, dan

sosial. Menurut R.W. van Bemmelen (1949), Sunda adalah sebuah

istilah yang digunakan untuk menamai daratan bagian barat laut

wilayah India Timur, sedangkan dataran bagian tenggara dinamai

Sahul. Dataran Sunda dikelilingi oleh sistim Gunung Sunda yang

melingkar (circum- Sunda Mountain System) yang panjangnya

sekitar 7.000 km. (Bemmelen, 1949: 15-16).

Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama

sebagai media keagamaan, yaitu sarana dalam memuja Tuhan atau

dewa-dewinya. Arca berbeda dengan patung pada umumnya, yang

merupakan hasil seni yang dimaksudkan sebagai sebuah

keindahan. Oleh karena itu, membuat sebuah arca tidaklah

sesederhana membuat patung.

Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual

untuk mengimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang

bagunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup

merancang dan membangun keseluruhan ligkungan binaan, mulai

dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,

arsitektur lanskap, hingga level mikro yaitu desain bagunan, desai

perebot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-

hasil proses perancangan tersebut.

47
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh I Ketut Sudita pada bagian isi buku

memaparkan tentang Sejarah Seni Rupa Timur. Selain menjelaskan

tentang pewacanaan tentang seni rupa didalam buku ini juga

disertai dengan gambar-gambar yang menarik. Secara keseluruhan

menurut pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai

kalangan, baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, Kritikus yang

berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi,

Antropologi, Psiklogi, dan Praktisi Seni serta Budayawan.

2. Judul Buku : Sejarah Seni Rupa Timur


Nama Penulis : I ketut Sudita
Penerbit : Depok, Rajawali Press, 2017
Halaman : 187
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
Glosarium
Biodata Penulis
ISBN : 978-602-425-551-0
Daftar Isi :

Bab 1 Sejarah Seni Rupa Mesir


 Perkembangan Sejarah Seni Rupa Mesir
 Perkembangan Sejarah Seni Rupa Mesopotamia
 Perkembangan Sejarah Seni Rupa Romawi Assyiria
 Evaluasi
 Assigment Sumber

Bab 2 Sejarah Seni Rupa India


 Sekilas Sejarah India
 Seni Rupa India

48
 Pengaruh Seni Rupa India Terhadap Seni Rupa
Indonesia
 Berbagai Peninggalan Seni Rupa India Sekitar Periode
Destinasi
Pada Tahun 250 SM sampai dengan Dinasti Kusana pada
Tahun 100 SM
 Evaluasi
 Assignment Sumber

Bab 3 Sejarah Seni Rupa Cina


 Zaman Neolitik China
 Fakta Tentang Seni Rupa Jepang
 Seni Zaman Jomon
 Seni Zaman Yayoi
 Seni Zaman Kofun
 Seni Zaman Asuka dan Nara
 Seni Zaman Heian
 Seni Zaman Kamamura
 Seni Zaman Muromachi
 Seni Zaman Azuchi-Momoyama
 Seni Zaman Edo
 Evaluasi
 Assignment

Bab 5 Sejarah Seni Rupa Korea


 Sejarah Korea Zaman Paleolitikum (18 SM- 660 M)
Sampai
Neolitikum
 Tiga Kerajaan Goguyeo (37 SM- 668 M), Baekje dan
Silla (57 SM-935 SM)
 Evaluasi
 Assignment

Bab 6 Sejarah Seni Rupa Taiwan


 Dinasti Ming (136-1644)
 Penghujung Dinasti Yuan Awal Berdiri
 Pemberontakan Petani
 Berdirinya Dinasti Ming
 Masa Kejayaan Awal (136-1436)

49
 Evaluasi
 Assignment
Bab 7 Sejarah Seni Rupa Vietnam
 Tahapan Seni Rupa Vietnam
 Pelukis Relawan Berjuang Untuk Keselamatan
Nasional
 Evaluasi
 Assignment

Bab 8 Sejarah Seni Rupa Asia Tenggara


 Peninggalan Sejarah Seni Rupa Kamboja
 Peninggalan Sejarah Seni Rupa Philipina
 Sejarah Seni Lukis di Malaysia
 Perkembangan Sejarah Seni Rupa Singapura
 Perkembagan Sejarah Seni Rupa Indonesia
 Perkembangan Sejarah Seni Rupa Indonesia

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Sejarah Seni Rupa Timur.

Perkembangan seni rupa murni mancanegra di luar Asia berawal

dari seni rupa timur purba hingga sejarah seni rupa Eropa modern.

Seni Rupa Timur purba dapat dilihat melalui perkembangan seni

rupa di Mesir. Kurun waktu perkembangannya dapat diuraikan

secara kronologis, yaitu simulai dari sejarah seni rupa Barok dan

Rokoko, hinga seni rupa zaman modern.

Perkembangan sejarah seni rupa timur dimulai dari

peradaban masa lalu, yaitu pada zaman sebelum masehi hingga

masa modern dan kontemporer. Dalam sejarah ini mengungkap

perkembangan seni sejak zaman prasejarah hingga masa kini. Yang

utama dibicarakan adalah mengenai peninggalan seni rupa bak

berupa lukisan, patung, keramik, gerabah, arsitektur artefak, dan

tenik-teknik perawatan dan bahan yang pernah dipakai. Juga

50
mengungkap dan mengulas mengenai keberadaan benda-benda

bersejarah, ciri khas dari satu negara, kerajaan, dinasti, kekaisaran

dan lainnya.

Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama

sebagai media keagamaan, yaitu sarana dalam memuja Tuhan atau

dewa-dewinya. Arca berbeda dengan patung pada umumnya, yang

merupakan hasil seni yang dimaksudkan sebagai sebuah

keindahan. Oleh karena itu, membuat sebuah arca tidaklah

sesederhana membuat patung.

Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual

untuk mengimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang

bagunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup

merancang dan membangun keseluruhan ligkungan binaan, mulai

dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,

arsitektur lanskap, hingga level mikro yaitu desain bagunan, desai

perebot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-

hasil proses perancangan tersebut.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh I Ketut Sudita pada bagian isi buku

memaparkan tentang Sejarah Seni Rupa Timur. Selain menjelaskan

tentang pewacanaan tentang seni rupa didalam buku ini juga

disertai dengan gambar-gambar yang menarik. Secara keseluruhan

menurut pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai

kalangan, baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, Kritikus yang

berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi,

Antropologi, Psikologi, dan Praktisi Seni serta Budayawan.

51
3. Judul Buku : Masa Depan Budaya Daerah
Nama Penulis : Ajip Rosidi
Penerbit : Bandung, PT Dunia Pustaka Jaya, 2004
Halaman : 2018
Lampiran :
Pengantar
Pengantar Edisi yang Diperbaharui
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-221-220-6
Daftar Isi :

Masa Depan Kebudayaan Daerah


Pendidikan dan Kebudayaan
Pembinaan dan Pengembangan
Kebudayaan Daerah (Sunda)
Yang Optimis dan yang Pesimis: Hari Depan
Kebudayaan Daerah
Hadiah Sastera “Rancage”
Tentang Ensiklopedia Sunda
Visi Konferensi Internasional Budaya Sunda (KIBS)
Mencari Jalan Penyelamatan Pernaskahan Nusantara
Posisi Bahasa Daerah
Bahasa dan Budaya Sunda
Pentingkah Bahasa Sunda?
Masa Depan Bahasa Sunda
Bahasa Sunda dan Muatan Lokal
Terjemahan dalam Bahasa Sunda
Situasi Perbukuan Bahasa Sunda
Beberapa Catatan Tentang Sejarah Tatar Sunda
Teori Harus Dilaksanakan: Penyusunan STS
Ilmu dan Amal
Plagiat dalam Ilmu Seni

52
Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai membahas mengenai

Kebudayaan Sunda itu merupakan manifestasi gagasan dan pikiran

serta kegiatan, baik yang abstrak maupun yang berbentuk

bendawi, sekelompok manusia yang disebut atau menanamkan

dirinya sebagai orang Sunda, agaknya tidak perlu diterangkan

lebih lanjut lagi. Orang Sunda itu ialah orang-orang yang terutama

tinggal di wilayah barat pulau Jawa, yang disebut sebagai provinsi

Jawa Barat (kecuali orang Jawa-Cirebon dan Jawa-Banten yang

terutama menghuni pantai utara Cirebon dan Banten, dan orang

Melayu Betawi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya), tidak perlu

di uraikan pula.

Kebudayaan Bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai

buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan

lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di

daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan

bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab,

budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru

dari kebudayaan asing yang dapat memeperkembangkan atau

memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi

derajat kemanusiaan bangsa Indonesia

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Ajip Rosidi Rosidi pada bagian isi

buku memaparkan tentang sejarah budaya daerah khusunya

budaya Sunda. Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini

53
cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa,

Guru, maupun Dosen, Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikologi, dan

Praktisi Seni serta Budayawan.

4. Judul Buku : Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia


Nama Penulis : Ajip Rosidi
Penerbit : Bandung, PT Dunia Pustaka Jaya, 2018
Halaman : 251
Lampiran :
Sepatah Kata Pendahuluan
Pengantar
Bibliografi
Lampiran
Indeks Nama
Tentang Penyusun Buku Ini
ISBN : 978-979-419-567-3
Daftar Isi :

Bagian Pertama Periode Kelahiran (Hingga 1945)


I Periode 1900-1933
1. “Bacaan Liar” dan Commisie voor de Volkslectuur
(Balai Pustaka)
2. Sajak-sajak Yamin dan Roestam Effendi
3. Balai Pustaka dan roman-romannya
4. Sanusi Pane
II Periode 1933-1942
1. Lahirnya Majalah Poedjangga Baroe
2. Tokoh-tokoh Poedjangga Baroe
3. Para Pengarang Balai Pustaka
4. Para Penagarang Wanita
5. Cerita Pendek
6. Drama
7. Roman-roman dari Medan dan Surabaya
8. Para Penyair dari Sumatera
III Periode 1942-1945
1. Saat-saat yang Menegangkan

54
2. Para Penyair
3. Cerita Pendek
4. Drama

Bagian Dua Periode Pekembangan (1945-Kini)


IV Periode 1945-1953
1. Angkatan 45
2. Beberapa Tokoh
3. Para Pengarang Wanita
4. Beberapa Pengarang Lain
V Periode 1953-1961
1. Krisis Sastera Indonesia
2. Sastera Majalah
3. Beberapa Pengarang
4. Beberapa Penyair
VI Periode 1961 Samapai Sekarang
1. Sastera dan Politik
2. Maifes Kebudayaan dan Konferensi Karyawan
3. Para Pengarang Lekra
4. Para Pengarang Keagamaan
5. Sajak-sajak Perlawanan terhadap Triani
6. Beberapa Pengarang
7. Beberapa Penyair
8. Para Pengarang Wanita
9. Drama
10. Esai
VII Tambahan
1. H.B. Jassin dan Penelaahan Sastera Indonesia
2. Masalah Angkatan
3. Hadiah-hadiah Sastera

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Kepulauan Nusantara yang

terleletak di antara dua benu dan dua samuder, yaitu benua Asia

dan benua Australia, dan Samudera Hindia (yang sekarang disebut

juga Samudera Indonesia) dan Lautan Teduh, dihuni oleh beratus-

55
ratus suku bangsa yang masing- masing mempunyai sejarah,

kebudayaan, adat istiadat dan bahasa sendiri-sendiri.

Kesusateran Sunda termasuk salah satu kesussasteraan yang

tua dan kaya pula. Tetapi berlainan dengan keususasteraan Jawa,

terhadap naskah –naskah kuno Sunda perhatian para sarjana masih

kurang, sehingga masih banyak naskah Sunda kuno yang belum

diketahui isinya. Diantara naskah Sunda kuno yang sudah

diketahui isinya ada yang berasal dari abad ke 1, berjudul Siksa

Kanda Karesian. Naskah-naskah lain yang kuno ialah: Carita

Parahyangan, Carita Waruga Guru, Kunjarakarna, dan lain-lain.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Ajip Rosidi pada bagian isi buku

memaparkan tentang Ikhtisar Sejarah khusunya mengenai Sastera

di Indonesia. Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup

baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa, Guru,

maupun Dosen, Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin ilmu,

seperti Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikologi, dan Praktisi

Seni serta Budayawan.

5. Judul Buku : Wisata Parijs van Java (Sejarah, Peradaban,


Seni, Kuliner Dan Belanja)
Nama Penulis : Her Suganda
Penerbit : Jakarta, PT Kompas Media Nusantara, 2011
Halaman : 334
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Daftar Pustaka

56
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-709-537-6
Daftar Isi :

1. Saksi Perjuangan Bangsa


a. Menyusuri Saksi Bisu Perjuangan
b. Bandung Lautan Api
c. Museum Mandala Wangsit Siliwangi
d. Museum Konferensi Asia-Afrika
e. Dasa Sila Bandung
f. Jejak Langkah Bung Karno
g. Museum Pos
h. Mas Soeharto, Kepala PTT Pertama

2. Peradaban, Ilmu Pengetahuan, dan Seni


a. Museum Geologi Bandung
b. Siapa Arie Frederik Lasut?
c. Situs Gua Pawon dan Bekas Taman Laut Cita
Tah
d. Museum Sri Baduga
e. Observatorium Bosscha
f. Tata Cara Berkunjung
g. Jadwal Kunjungan
h. Hari Berkunjung
i. Puspa Iptek Padalarang
j. Museum Barli
k. Belajar Melukis di Bale Seni “Barli”
l. Saung Angklung Udjo

3. Wisata Kota dan Keluarga


a. Berawal dari Bekas Tongkat Daendels
b. Masjid Raya Bandung
c. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
d. Ir. H. Djuwanda Kartawidjaja
e. Wisata Kuda Tunggang
f. Belajar Membatik, Yuk

4. Wisata Alam dan Argo


a. Ibu Ratu di Tangkuban Perahu

57
b. Jangan Hanya ke Lembang
c. Tahu Pun Bisa Dijadikan Daya Tarik
d. Ciater, “One Stop Adeventure”
e. Ciwidey, Bintangnya Bandung Selatan
f. Menikmati Aroma Teh
g. Di Mana-mana Stroberi
h. Desa Wisata Bunga Cihideung
i. Wisata Buatan, Daya Tarik Baru di Bandung
Utara
j. Kampung Gajah yang Tanpa Satwa Gajah
k. Imah Seniman
l. Jajanan Khas Bandung
m. Terminal Wisata Grafika Cikole

5. Wisata Kuliner
a. Kota Kuliner
b. Vegetarian, Inilah Tempatnya
c. Sambal Sunda Dibawa ke Luar Negri
d. Nasi Timbel, Nasi Bakar, atau Nasi Edan
e. Nongkrong Lebih Nyaman, Lebih Asyik
f. Sate Kambing, Sate Biawak, dan Sate Kuda
g. Duh...., Lidah Digoyang Bebek dan Entok
h. Jajanan Khas Bandung

6. Wisata Belanja
a. Pasar Baru, Bukan Pasar Biasa
b. Jajanan Tamim, Sisa Masa Lalu
c. “Factory Outlet”
d. “Distribution Outlet”: Supaya Tampil Beda
e. Celana: “Cowboy” dari Cihampelas
f. Mahanagari: Bandung Pisan, Euy...!
g. Rajutan dari Binong Jati, Jeans dari Padasuka
Cibaduyut
h. Biar Bekas, Tetap Diburu

7. Transportasi- Akomodasi
a. Migrasi Penumpang Jalan Raya dan Jalan Baja
b. Hotel-hotel Bertabur Bintang.

58
Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Wisata Parijs van Java yang

memuat penjelasan mengenai sejarah, peradaban seni, kuliner, dan

belanja di Kota Bandung. Bandung telah menjadi tujuan wisata

karena beberapa pertimbangan. Kota ini relatif lebih sejuk

dibanding Jakart. Sehingga wisatawan berbondong-bondong

datang ke Bandung, terutama pada hari libur dan libur panjang.

Implikasi makin lancarnya hubungan kedua kota itu secara

langsung membawa dampak sangat luas. Sejak tahun 2005,

kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa telah berkembang

pesat.

Bandung memiliki tempat-tempat menarik yang selama ini

banyak dikunjungi. Tempat tempat itu sebagian besar terletak di

luar Kota Bandung, tetapi masih termasuk Kabupaten Bandung

dan Kabupaten Bandung Barat. Tetapi, wisata di Kota Bandung

bukan hanya menkmati panorama dan kekhasannya saja. Sejak

terjadinya krisis moneter tahun 1997, kota ini telah bangkit menjadi

tempat wisata kuliner dan belanja. Dalam bagian kelima dan

keenam bisa di ketahui bagaimana pertumbuhan tempat-tempat

kuliner dan tempat belanja yang memenuhi hampir sekujur tubuh

kota Bandung. Bahkan jika dibanding dengan luas kota yang hanya

17.000 hektar lebih, kota Bandung kini sudah dijejali tempat kuliner

dan tempat belanja.

59
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Her Suganda pada bagian isi buku

tidak hanya membahas mengenai wisata dan kuliner saja tetapi

pada bagian ke satu menyuguhkan obyek-obyek yang memiliki

nilai sejarah yang umumnya terdiri dari museum-museum dan

tempat-tempat bersejarah lainnya di kota Bandung. Dan pada

bagian kedua merupakan pembahasan mengenai tempat-tempat

wisata ilmu pengetahuan dan seni. Secara keseluruhan menurut

pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan,

baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, dan Praktisi Seni serta

Budayawan.

60
BAB III
PERSPEKTIF ANTROPOLOGI

1. Judul Buku : Antropologi Ekologi Suatu Pengantar


Nama Penulis : Andri Febrianto
Penerbit : Jakarta, Kencana, 2016
Halaman : 162
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
ISBN : 978-602-422-583-4
Daftar Isi :
Bab 1 Pengantar
Bab 2 Antropologi dan Studi Lingkungan
A. Antropologi Studi Lingkungan (Ekosistem)
B. Manusia sebagai Bagian Ekosistem
C. Antropologi dan Lingkungan

Bab 3 Sejarah dan Ruang Lingkup Studi Antropologi Ekologi


Bab 4 Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan
A. Manusia
B. Kebudayaan
C. Lingkungan
Bab 5 Kebudayaan dan Masalah Lingkungan Hidup
Bab 6 Konsep dan Teori Antropologi Ekologi
A. Konsep-konsep Antropologi Ekologi
B. Pendekatan Ekologis
C. Pendekatan Etnoekologi
D. Pendekatan Ekologi Silang Budaya
E. Pendekatan Ekosistemik: Kultural dan Materielistik
F. Pendekatan Ekosistemik Materielistik

Bab 7 Metodologi Penelitian Antropologi Ekologi


A. Observasi (Pengamatan)
B. Pencatatan Hasil Pengamatan
C. Wawancara
D. Pencatatan Hasil Wawancara
E. Progressive Contextualization: Menthods for Research
in Human Ecology, oleh Andrew P. Vayda

61
Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Antropologi Ekologi Suatu

Pengantar. Antropologi secara sederhana berarti ilmu mengenai

manusia, The Study of Man tulisan Ralph Linton. Manusia yang

dipelajari adalah manusia yang hidup di dalam kelompok yang

dilihat dari berbagai aspeknya. Maka secara luas antropologi

mempelajari perilaku kelompok manusia di dalam

lingkungannhya, seperti pada kelompok yang masih berburu dan

meramu, kelompok pengembala, masyarakat petani pedesaan,

masyarakat di daerah slum di perkotaan, atau kelompok eksekutif

yang bekerja di perkantoran mewah di Jalan Thamrin Jakarta.

Antropologi ekologi (ecological anthropology) merupakan

spesialisasi di dalam antropologi yang menurut Julian Steward

khusus mempelajari atau menjelaskan usul-usul, ciri-ciri dan pola-

pola budaya tertentu yang tampak di berbagai daerah yang

berlainan. Oleh karena itu, antropologi ekologi adalah sebuah

cabang ilmu atau spesialisasi di dalam antropologi yang

memusatkan perhatiannya kepada manusia dalam hubungannya

dengan lingkungan sekitarnya dimana manusia itu hidup. Manusia

di dalam lingkungannya itu memiliki kontribusi terhadap

kerusakan atau mempertahankan serta melakukan pemeliharaan

ekosistemnya.

Antropologi secara umum merupakan studi yang menggali

nilai-nilai sosial budaya yang terdapat di dalam masyarakat, maka

antropologi ekologi merupakan sebuah studi mengenai konsep-

konsep, teori-teori dan metodologi antropologi dan yang dapat

62
dipakai untuk menggali dan menjelaskan nilai-nilai budaya yang

relevan dan memberikan kontribusi terhadap pelestarian atau

konservasi lingkungan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Andri Febrianto pada bagian isi

buku memaparkan tentang Antropologi Ekologi sebuah pengantar

untuk mengenalkan antropologi ekologi. Buku ini memberikan

gambaran secara ringkas ruang lingkup studi antropologi dalam

konteks sebagai sebuah pengantar. Selain menjelaskan tentang

antropologi ekologi didalam buku ini juga menjelaskan metodologi

yang sesuai dengan perkembangan terbaru oleh para ahli di dalam

studi antropologi ekologi. Secara keseluruhan menurut pembaca

buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik

Mahasiswa, Guru, Budayawan, Praktisi Seni maupun Dosen yang

berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi,

Antropologi.

2. Judul Buku : Perilaku Antropologi Sosial Budaya dan


Kesehatan
Nama Penulis : Muslimin
Penerbit : Yogyakarta, CV Budi Utama, 2019
Halaman : 217
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
Riwayat Hidup
ISBN : 978-623-209-202-0
Daftar Isi :
Bab I Masa dan Cabang Ilmu Antropologi
Bab II Perkembangan dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi

63
Bab III Aspek Sosial Budaya yang Berhubungan dengan
Perilaku
Kesehatan
Bab IV Antropologi Kesehatan
Bab V Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar
Bab VI Masyarakat Indonesia
Bab VII Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Bab VIII Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku
Kesehatan

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai perilaku antropologi budaya

dan kesehatan. Kebudayaan (Cuture)berarti keseluruhan dari hasil

manusia hidup bermasyarakat yang di dalamnya terkandung ilmu

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

kebiasaan dan kepandaian lain serta kebiasaan yang dapat oleh

manusia sebgaai anggota masayarakat.

Sosial budaya adalah segala aspek kehidupan manusia di

dalam masyarakat yang kompleks yang di dalamnya terkandung

ilmu pengetahuan dan teknologi, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat-istiadat, dan kepanadaian lain serta kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam

kebudayaan dan adat-istiadat. Manusia sebagai mahluk biologis

tak berbeda dari pada hewan, mempunyai juga naluri yang

diturunkan seperti keinginan makan kalau merasa lapar, keinginan

tidur kalau mengantuk dan sebagainya. Namun demikian cara

makan dan pola makanan disetiap suku bangsa memiliki cara yang

berbeda-beda sesuai dengan kebiasaan. Begitu pula, kita melihat

berbagai hasil budaya Indonesia yang beraneka ragam bentuk dan

64
jenisnya, misalnya: alat pertanian, rumah, pakaian, kesenian,

hukum adat dan sebagainya.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Muslimin pada bagian isi buku

memaparkan tentang perilaku, jenis-jenis antropologi, sosial

budaya, kebudayaan dan kesehatan. Selain menjelaskan tentang

pewacanaan antropologi didalam buku ini juga disertai dengan

narasi yang cukup baik. Secara keseluruhan menurut pembaca

buku ini bisa dibaca oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa,

Guru, maupun Dosen, Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikologi, dan

Praktisi Seni serta Budayawan.

3. Judul Buku : Kamus Antropologi


Nama Penulis : Farida Rahmawati
Penerbit : Surakarta, Aksarra Sinergi Media, 2018
Halaman : 430
Lampiran :
Prakata
Petunjuk Penggunaan
Lampiran
Biodata Penulis
ISBN : 978-623-7072-43-0
Daftar Isi :
1. Linimasa Antropologi
2. BiografiTokoh Antropologi
3. Daftar Suku Bangsa Indonesia
4. Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia
(Repsentative List of the intangible Cultural Heritage of
Humanity)
5. Daftar Candi di Indonesia

65
Ringkasan Isi:

Fosil makhluk yang disebut Morotopithecus bishopi,

makhluk yang tinggal di pohon dan mirip kera yang hidup di

tempat yang sekarang bernama Uganda, ditemukan pada tahun

1960. Mahluk ini menunjukan bahwa proses transversalnya telah

berpindah ke belakang.

Kebudayaan Bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai

buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan

lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di

daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan

bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab,

budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru

dari kebudayaan asing yang dapat memeperkembangkan atau

memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi

derajat kemanusiaan bangsa Indonesia

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Farida Rahmawati pada bagian isi

buku memaparkan tentang istilah-istilah penting, definisi ringkas

dengan penjelasan-penjelasan dan contoh dengan dilengkapi aneka

informasi yang dibutuhkan. Secara keseluruhan menurut pembaca

buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik

Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, Kritikus yang berasal dari

berbagai disiplin ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi,

Antropologi, Psikologi, dan Praktisi Seni serta Budayawan.

66
4. Judul Buku : Pokok-Pokok Antropologi Budaya
Nama Penulis : T.O Ihromi
Penerbit : Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia,2016
Halaman : 228
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-461-930-8
Daftar Isi :

Bab I Perkenalan dengan Antropologi


Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab II Konsep Kebudayaan
Carol R Ember dan Melvin Ember
Bab III Sejarah LatarBelakang Penelitian Etnologi
Victor Barnow
Bab IV Teori dan Metode Antropologi Budaya
Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab V Organisasi Sosial: Struktur Masyarakat
Melville J. Herskovis
Bab VI Penelitian Lintas Budaya Mengenai Kebudayaan
Victor Barrow
Bab VII Antropologi Terapan
Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab VIII Siklus Hidup
A.B. Hudson
Bab IX Kerabat dan Bukan Kerabat
Edward Bunner
Bab X Lukisan Anak-anak Bali
Jane Bello
Bab XI Anak-anak dalam Keluarga
James T. Siegel

Ringkasan Isi:

Antropologi budaya, sebuah cabang dari ilmu-ilmu sosial,

mencoba memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial. Jawaban yang

67
diberikan menerangkan seluk-beluk intersubjektivitas, sebagai

dasar kebudayaan manusia.

Bahasan dalam buku ini terbatas pada tiga masalah pokok.

Pertama, orientasi umum mengenai antropologi budaya, yang

tercermin dalam teori-teori yang hidup dalam dunia antropologi,

metode-metode yang khas, serta masalah-masalah yang

menyangkut penerapannya. Kedua, gejala-gejala pokok yang

diamati dalam antropologi budaya seperti organisasi atau struktur

masyarakat dan penelitian lintas budaya, yang memanfaatkan

psikologi dalam penelitian kepribadian manusia. Akhirnya

terdapat empat karangan, berupa laporan studi kasus tentang

Indonesia.

Informasi dalam buku ini pertama-tama dimaksudkan

sebagai bahan pelengkap dalam mata kuliah Pengantar

Antropologi Budaya pada jurusan ilmu-ilmu Sosial atau kuliah

lainnya yang diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman yang

mendalam tentang kebudayaan.

Buku yang membahas soal kebudayaan secara luas dan

mendalam ini akan membekali pembaca dengan keinsyafan betapa

naifnya sikap etnosentris. Selanjutnya pembaca terpaksa menerima

adanya kenisbian kebudayaan, suatu kenyataan yang sangat perlu

dihayati untuk mendinamisir proses integrasi nasional.

68
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh T.O Ihromi menurut pada bagian

Kemudian pada bagian isi buku memaparkan tentang pokok-

pokok antropologi. Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini

cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa,

Guru, maupun Dosen, Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikologi, dan

Praktisi Seni serta Budayawan.

5. Judul Buku : Wisata Parijs van Java (Sejarah, Peradaban, Seni,


KulinerDan Belanja)
Nama Penulis : Her Suganda
Penerbit : Jakarta, PT Kompas Media Nusantara, 2011
Halaman : 334
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-709-537-6
Daftar Isi :

1. Saksi Perjuangan Bangsa


 Menyusuri Saksi Bisu Perjuangan
 Bandung Lautan Api
 Museum Mandala Wangsit Siliwangi
 Museum Konferensi Asia-Afrika
 Dasa Sila Bandung
 Jejak Langkah Bung Karno
 Museum Pos
 Mas Soeharto, Kepala PTT Pertama

2. Peradaban, Ilmu Pengetahuan, dan Seni


 Museum Geologi Bandung
 Siapa Arie Frederik Lasut?

69
 Situs Gua Pawon dan Bekas Taman Laut Cita Tah
 Museum Sri Baduga
 Observatorium Bosscha
 Tata Cara Berkunjung
 Jadwal Kunjungan
 Hari Berkunjung
 Puspa Iptek Padalarang
 Museum Barli
 Belajar Melukis di Bale Seni “Barli”
 Saung Angklung Udjo

3. Wisata Kota dan Keluarga


 Berawal dari Bekas Tongkat Daendels
 Masjid Raya Bandung
 Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
 Ir. H. Djuwanda Kartawidjaja
 Wisata Kuda Tunggang
 Belajar Membatik, Yuk

4. Wisata Alam dan Argo


 Ibu Ratu di Tangkuban Perahu
 Jangan Hanya ke Lembang
 Tahu Pun Bisa Dijadikan Daya Tarik
 Ciater, “One Stop Adeventure”
 Ciwidey, Bintangnya Bandung Selatan
 Menikmati Aroma Teh
 Di Mana-mana Stroberi
 Desa Wisata Bunga Cihideung
 Wisata Buatan, Daya Tarik Baru di Bandung Utara
 Kampung Gajah yang Tanpa Satwa Gajah
 Imah Seniman
 Jajanan Khas Bandung
 Terminal Wisata Grafika Cikole

5. Wisata Kuliner
 Kota Kuliner
 Vegetarian, Inilah Tempatnya
 Sambal Sunda Dibawa ke Luar Negri
 Nasi Timbel, Nasi Bakar, atau Nasi Edan

70
 Nongkrong Lebih Nyaman, Lebih Asyik
 Sate Kambing, Sate Biawak, dan Sate Kuda
 Duh...., Lidah Digoyang Bebek dan Entok
 Jajanan Khas Bandung

6. Wisata Belanja
 Pasar Baru, Bukan Pasar Biasa
 Jajanan Tamim, Sisa Masa Lalu
 “Factory Outlet”
 “Distribution Outlet”: Supaya Tampil Beda
 Celana: “Cowboy” dari Cihampelas
 Mahanagari: Bandung Pisan, Euy...!
 Rajutan dari Binong Jati, Jeans dari Padasuka
Cibaduyut
 Biar Bekas, Tetap Diburu

7. Transportasi- Akomodasi
 Migrasi Penumpang Jalan Raya dan Jalan Baja
 Hotel-hotel Bertabur Bintang

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Wisata Parijs van Java yang

memuat penjelasan mengenai sejarah, peradaban seni, kuliner, dan

belanja di Kota Bandung. Bandung telah menjadi tujuan wisata

karena beberapa pertimbangan. Kota ini relatif lebih sejuk

dibanding Jakart. Sehingga wisatawan berbondong-bondong

datang ke Bandung, terutama pada hari libur dan libur panjang.

Implikasi makin lancarnya hubungan kedua kota itu secara

langsung membawa dampak sangat luas. Sejak tahun 2005,

kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa telah berkembang

pesat.

Bandung memiliki tempat-tempat menarik yang selama ini

banyak dikunjungi. Tempat tempat itu sebagian besar terletak di

71
luar Kota Bandung, tetapi masih termasuk Kabupaten Bandung

dan Kabupaten Bandung Barat. Tetapi, wisata di Kota Bandung

bukan hanya menkmati panorama dan kekhasannya saja. Sejak

terjadinya krisis moneter tahun 1997, kota ini telah bangkit menjadi

tempat wisata kuliner dan belanja. Dalam bagian kelima dan

keenam bisa di ketahui bagaimana pertumbuhan tempat-tempat

kuliner dan tempat belanja yang memenuhi hampir sekujur tubuh

kota Bandung. Bahkan jika dibanding dengan luas kota yang hanya

17.000 hektar lebih, kota Bandung kini sudah dijejali tempat kuliner

dan tempat belanja.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Her Suganda pada bagian isi buku

tidak hanya membahas mengenai wisata dan kuliner saja tetapi

pada bagian ke satu menyuguhkan obyek-obyek yang memiliki

nilai sejarah yang umumnya terdiri dari museum-museum dan

tempat-tempat bersejarah lainnya di kota Bandung. Dan pada

bagian kedua merupakan pembahasan mengenai tempat-tempat

wisata ilmu pengetahuan dan seni. Secara keseluruhan menurut

pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan,

baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, dan Praktisi Seni serta

Budayawan.

72
BAB IV
PERSPEKTIF SOSIOLOGI

1. Judul Buku : Sosiologi Nusantara Memahami


Sosiologi Integralistik
Nama Penulis : Syarifuddin Jurdi
Penerbit : Jakarta, Kencana, 2013
Halaman : 392
Lampiran :
Kata Pengantar
Ucapan Terimakasih
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
ISBN : 978-602-422-987-0
Daftar Isi :
Pendahuluan: Sosiologi Ilmu “Keranjang Sampah”
Kemunculan Ilmu Sosial dan Transmisinya di Nusantara
A. Revolusi Intelektual dan Munculnya Teori Sosial
B. Transmisi Ilmu Sosial di Nusantara
C. Membangun Kesadaran Intelektual Ilmuwan Sosial
Indonesia
D. Deskontruksi Ilmu Sosial Nusantara
E. Ke Arah Teorititasi Ilmu Sosial Nusantara

Sosiologi: Ilmu “Keranjang Sampah”: Paradigma-paradigma


Sosiologi
D. Sosiologi dan Ilmu Pengetahuan
E. Paradigma Ilmu Sosial
F. Paradigma-paradigma Sosiologi
G. Sosiologi Pengetahuan
H. Paradigma Sosiologi Integratif
Ilmu Sosial Nusantara dan Dinamika Kekuasaan:
Kemunculan, Perkembangan, dan Perlembagaan Ilmu Sosial

73
Ringkasan Isi:

Sosiologi Nusantara adalah suatu gagasan baru yang

muncul secara independen pada awal abad ke-21. Gagasan ini

sebenarnya merupakan pengulangan kebetulan dari gagasan lama

pada dasawarsa kedua abad ke-20 yang dilontarkan oleh sejumlah

sarjana ekonomi Belanda mengenai perlunya pengembangan ilmu

ekonomi daerah tropis (tropical economy), yang mereka bedakan

dari ilmu ekonomi arus utama (mainstream economics). Berbeda

dengan ilmu ekonomi konvensional, ilmu ekonomi daerah tropis

mengandung unsur-unsur sosial, baik sebagai teori murni (pure

economics) maupun sebagai teori terapan (applied economics) berupa

kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan untuk Hindia-Belanda.

Di Indonesia ilmu sosiologi sudah diajarkan di perguruan

tinggi yang melahirkan banyak sarjana dari berbagai universitas

dan diterapkan dalam kajian dan penelitian, baik sebagai

pendekatan utama maupun penunjang bagi kajian-kajian bidang

lainnya, seperti ekonomi, politik, budaya dan agama. Hingga kini

belum ada keluhan terhadap ilmu sosiologi berkaitan dengan

kesulitan dalam memahami objek kajian masyarakat Nusantara.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Syarifuddin Jurdi memberikan

gambaran secara ringkas mengenai Sosiologi Nusantara untuk

memahami sosiologi. Selain memaparkan Sosilogi Nusantara

didalam buku ini juga menjelaskan metodologi, teori hingga

sejarah tentang sosiologi. Secara keseluruhan menurut pembaca

74
buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik

Mahasiswa, Guru, Budayawan, Praktisi Seni maupun Dosen yang

berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi,

dan Antropologi.

2. Judul Buku : Sosiologi Pendidikan


Nama Penulis : Zainuddin Maliki
Penerbit : Yogyakarta, Gajah Mada Iniversity Press, 2010
Halaman : 321
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
ISBN : 978-602-386-676-2
Daftar Isi :
Bab I: Perkembangan Perspektif Sosiologi Pendidikan
A. Sosiologi sebagai Pendekatan Studi Pendidikan
B. Perspektif Sosiologi Pendidikan
C. Paradigma Baru Pendidikan

Bab II: Pendidikan dalam Perspektif Struktural Fungsional


A. Perspektif Struktural Fungsional dan Pendidikan
B. Konteks Sosial

Bab III: Pendidikan dalam Perspektif Struktural Konflik


A. Karl Mark dan Teori Konflik
B. Perkembangan Kapitalisme
C. Masyarakat Industri dan Pendidikan
D. Pendidikan dan Kapitalisme Lanjut

Bab IV: Pendidikan dalam Perspektif Konstruksionis


A. Akar Pemikiran Perspektif Konstruksionis
B. Tokoh Perspektif Konstruksionis
C. Pendidikan dalam Perspektif Konstruksionisme

Bab V: Masalah Sosiologis dalam Pendidikan

75
A. Pendidikan Multkultur
B. Peran Pendidikn dalam Perubahan Sosial

Ringkasan Isi:

Sosiologi merupakan bidang kajian yang memiliki implikasi

penting terhadap tumbuh berkembangnya manusia dalam

masyarakat, termasuk tumbuh berkembang mereka dalam dunia

pendidikan. Sosiologi memberi sumbangan yang berarti bagi

mereka yang tertarik dalam upaya melakukan kajian kritis

terhadap apa yang terjadi di masyarakat. Sosiologi juga membantu

upaya melakukan perubahan dan reformasi sosial melalui berbagai

cara. Sosiologi pendidikan dalam hal ini, bisa membantu memberi

bahan yang berharga dalam rangka melihat proses pendidikan

dengan berbagai masalah dan implikasi yang ditimbulkan.

Sosial budaya adalah segala aspek kehidupan manusia di

dalam masyarakat yang kompleks yang di dalamnya terkandung

ilmu pengetahuan dan teknologi, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat-istiadat, dan kepanadaian lain serta kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Di dalam masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam

kebudayaan dan adat-istiadat. Manusia sebagai mahluk biologis

tak berbeda daripada hewan, mempunyai juga naluri yang

diturunkan seperti keinginan makan kalau merasa lapar, keinginan

tidur kalau mengantuk dan sebagainya. Namun demikian cara

makan dan pola makanan di setiap suku bangsa memiliki cara

yang berbeda-beda sesuai dengan kebiasaan. Begitu pula, kita

melihat berbagai hasil budaya Indonesia yang beraneka ragam

76
bentuk dan jenisnya, misalnya: alat pertanian, rumah, pakaian,

kesenian, hukum adat dan sebagainya.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Zainuddin Malaki memberikan

gambaran secara ringkas mengenai sosiologi dalam perspektif.

Selain memaparkan sosiologi pendidikan didalam buku ini juga

menjelaskan metodologi, teori hingga sejarah tentang sosiologi.

Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup baik untuk

dibaca oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa, Guru, Budayawan,

Praktisi Seni maupun Dosen yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi, dan Antropologi.

3. Judul Buku : Kamus Sosiologi


Nama Penulis : Farhani Marfuah
Penerbit : Surakarta, Mahasura, 2018
Halaman : 430
Lampiran :
Prakata
Petunjuk Penggunaan
Lampiran
Biodata Penulis
ISBN : 978-623-7072-43-0
Daftar Isi :

6. Linimasa Sosiologi
7. BiografiTokoh Sosiologi
8. Daftar Suku Bangsa Indonesia
9. Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia
(Repsentative List of the intangible Cultural Heritage of
Humanity)

77
Ringkasan Isi:

Fosil makhluk yang disebut Morotopithecus bishopi,

makhluk yang tinggal di pohon dan mirip kera yang hidup di

tempat yang sekarang bernama Uganda, ditemukan pada tahun

1960. Mahluk ini menunjukan bahwa proses transversalnya telah

berpindah ke belakang.

Kebudayaan Bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai

buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan

lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di

daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan

bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab,

budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru

dari kebudayaan asing yang dapat memeperkembangkan atau

memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi

derajat kemanusiaan bangsa Indonesia

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Farhani Marfuah pada bagian isi

buku memaparkan tentang istilah-istilah penting, definisi ringkas

dengan penjelasan-penjelasan dan contoh mengenai sosiologi

dengan dilengkapi aneka informasi yang dibutuhkan. Secara

keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca

oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen,

Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti

Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikolologi, dan Praktisi Seni

serta Budayawan.

78
4. Judul Buku : Pokok-Pokok Antropologi Budaya
Nama Penulis : T.O Ihromi
Penerbit : Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia,2016
Halaman : 228
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-461-930-8
Daftar Isi :
Bab I Perkenalan dengan Antropologi
Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab II Konsep Kebudayaan
Carol R Ember dan Melvin Ember
Bab III Sejarah LatarBelakang Penelitian Etnologi
Victor Barnow
Bab IV Teori dan Metode Antropologi Budaya
Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab V Organisasi Sosial: Struktur Masyarakat
Melville J. Herskovis
Bab VI Penelitian Lintas Budaya Mengenai Kebudayaan
Victor Barrow
Bab VII Antropologi Terapan
Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab VIII Siklus Hidup
A.B. Hudson
Bab IX Kerabat dan Bukan Kerabat
Edward Bunner
Bab X Lukisan Anak-anak Bali
Jane Bello
Bab XI Anak-anak dalam Keluarga
James T. Siegel

79
Ringkasan Isi:

Antropologi budaya, sebuah cabang dari ilmu-ilmu sosial,

mencoba memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial. Jawaban yang

diberikan menerangkan seluk-beluk intersubjektivitas, sebagai

dasar kebudayaan manusia.

Bahasan dalam buku ini terbatas pada tiga masalah pokok.

Pertama, orientasi umum mengenai antropologi budaya, yang

tercermin dalam teori-teori yang hidup dalam dunia antropologi,

metode-metode yang khas, serta masalah-masalah yang

menyangkut penerapannya. Kedua, gejala-gejala pokok yang

diamati dalam antropologi budaya seperti organisasi atau struktur

masyarakat dan penelitian lintas budaya, yang memanfaatkan

psikologi dalam penelitian kepribadian manusia. Akhirnya

terdapat empat karangan, berupa laporan studi kasus tentang

Indonesia.

Informasi dalam buku ini pertama-tama dimaksudkan

sebagai bahan pelengkap dalam mata kuliah Pengantar

Antropologi Budaya pada jurusan ilmu-ilmu Sosial atau kuliah

lainnya yang diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman yang

mendalam tentang kebudayaan.

Buku yang membahas soal kebudayaan secara luas dan

mendalam ini akan membekali pembaca dengan keinsyafan betapa

naifnya sikap etnosentris. Selanjutnya pembaca terpaksa menerima

adanya kenisbian kebudayaan, suatu kenyataan yang sangat perlu

dihayati untuk mendinamisir proses integrasi nasional.

80
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh T.O Ihromi menurut pada bagian

Kemudian pada bagian isi buku memaparkan tentang pokok-

pokok antropologi. Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini

cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa,

Guru, maupun Dosen, Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikologi, dan

Praktisi Seni serta Budayawan.

5. Judul Buku : Wisata Parijs van Java (Sejarah, Peradaban, Seni,


Kuliner Dan Belanja)
Nama Penulis : Her Suganda
Penerbit : Jakarta, PT Kompas Media Nusantara, 2011
Halaman : 334
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-709-537-6
Daftar Isi :

Wisata Alam dan Argo


 Ibu Ratu di Tangkuban Perahu
 Jangan Hanya ke Lembang
 Tahu Pun Bisa Dijadikan Daya Tarik
 Ciater, “One Stop Adeventure”
 Ciwidey, Bintangnya Bandung Selatan
 Menikmati Aroma Teh
 Di Mana-mana Stroberi
 Desa Wisata Bunga Cihideung
 Wisata Buatan, Daya Tarik Baru di Bandung Utara
 Kampung Gajah yang Tanpa Satwa Gajah

81
 Imah Seniman
 Jajanan Khas Bandung
 Terminal Wisata Grafika Cikole

Wisata Kuliner
 Kota Kuliner
 Vegetarian, Inilah Tempatnya
 Sambal Sunda Dibawa ke Luar Negri
 Nasi Timbel, Nasi Bakar, atau Nasi Edan
 Nongkrong Lebih Nyaman, Lebih Asyik
 Sate Kambing, Sate Biawak, dan Sate Kuda
 Duh...., Lidah Digoyang Bebek dan Entok
 Jajanan Khas Bandung

Wisata Belanja
 Pasar Baru, Bukan Pasar Biasa
 Jajanan Tamim, Sisa Masa Lalu
 “Factory Outlet”
 “Distribution Outlet”: Supaya Tampil Beda
 Celana: “Cowboy” dari Cihampelas
 Mahanagari: Bandung Pisan, Euy...!
 Rajutan dari Binong Jati, Jeans dari Padasuka
Cibaduyut
 Biar Bekas, Tetap Diburu

Transportasi- Akomodasi
 Migrasi Penumpang Jalan Raya dan Jalan Baja
 Hotel-hotel Bertabur Bintang

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Wisata Parijs van Java yang

memuat penjelasan mengenai sejarah, peradaban seni, kuliner, dan

belanja di Kota Bandung. Bandung telah menjadi tujuan wisata

karena beberapa pertimbangan. Kota ini relatif lebih sejuk

dibanding Jakart. Sehingga wisatawan berbondong-bondong

82
datang ke Bandung, terutama pada hari libur dan libur panjang.

Implikasi makin lancarnya hubungan kedua kota itu secara

langsung membawa dampak sangat luas. Sejak tahun 2005,

kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa telah berkembang

pesat.

Bandung memiliki tempat-tempat menarik yang selama ini

banyak dikunjungi. Tempat tempat itu sebagian besar terletak di

luar Kota Bandung, tetapi masih termasuk Kabupaten Bandung

dan Kabupaten Bandung Barat. Tetapi, wisata di Kota Bandung

bukan hanya menkmati panorama dan kekhasannya saja. Sejak

terjadinya krisis moneter tahun 1997, kota ini telah bangkit menjadi

tempat wisata kuliner dan belanja. Dalam bagian kelima dan

keenam bisa di ketahui bagaimana pertumbuhan tempat-tempat

kuliner dan tempat belanja yang memenuhi hampir sekujur tubuh

kota Bandung. Bahkan jika dibanding dengan luas kota yang hanya

17.000 hektar lebih, kota Bandung kini sudah dijejali tempat kuliner

dan tempat belanja.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Her Suganda pada bagian isi buku

tidak hanya membahas mengenai wisata dan kuliner saja tetapi

pada bagian ke satu menyuguhkan obyek-obyek yang memiliki

nilai sejarah yang umumnya terdiri dari museum-museum dan

tempat-tempat bersejarah lainnya di kota Bandung. Dan pada

bagian kedua merupakan pembahasan mengenai tempat-tempat

wisata ilmu pengetahuan dan seni. Secara keseluruhan menurut

83
pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan,

baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, dan Praktisi Seni serta

Budayawan.

84
BAB V
PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

1. Judul Buku : Psikologi Persuasi


Nama Penulis : Awan Santosa
Penerbit : Jakarta, PT Elek Media Komputindo, 2010
Halaman : 392
Lampiran :
Apresiasi untuk Psikologi Persuasi
Pendukung Persuasi
Peringatan
Pengantar Persuasi
Pustaka Persuasi
Penulis Persuasi
ISBN : 978-979-27-7489-4
Daftar Isi :
Bab 1 Menyontek dengan Pintar
Bab 2 Permainan Angka
Bab 3 Permainan Waktu
Bab 4 Permainan Ide
Bab 5 Hukum dan Balas Budi’
Bab 6 Hukum Inertia
Bab 7 Kekuatan Keinginan
Bab 8 Kekuatan Ketakutan
Bab 9 Kekuatan Otoritas
Bab 10 Persamaan Itu Penting
Bab 11 Umpan Itu Penting
Bab 12 Pilihan Terbaik
Bab 13 Penuturan Terbaik
Bab 14 Panggung Terbaik
Bab 15 Peran Komitmen dan Konsisten
Bab 16 Peran Orang Ketiga
Bab 17 Ketika Tantangan dan Penghargaan Diperlukan
Bab 18 Ketika Agama Diperlukan
Bab 19 Ketika Humor Diperlukan
Bab 20 Tanggung Jawab yang Ampuh
Bab 21 Ya..Ya..Ya.. yang Ampuh
Bab 22 Kepuasan Ego
Bab 23 Penggunaan Magic

85
Bab 24 Sembilan Jurus Pamungkas

Ringkasan Isi:

Persuasi adalah jurus jitu yang sering kita lakukan baik

didalam keseharian maupun didalam bidang profesional.

Meskipun lumrah diterapkan, tidak banayak yang

menggunakannya secara tepat dan efektif. Seorang pemimpin sejati

tidak harus menduduki jabatan formal. Seseorang yang memiliki

pengaruh kuat kepada banyak orang, dialah pemimpin sejati.

Gagasan ini sebenarnya merupakan pengulangan kebetulan dari

gagasan lama pada dasawarsa kedua abad ke-20 yang dilontarkan

oleh sejumlah sarjana ekonomi Belanda mengenai perlunya

pengembangan ilmu ekonomi daerah tropis (tropical economy), yang

mereka bedakan dari ilmu ekonomi arus utama (mainstream

economics). Berbeda dengan ilmu ekonomi konvensional, ilmu

ekonomi daerah tropis mengandung unsur-unsur sosial, baik

sebagai teori murni (pure economics) maupun sebagai teori terapan

(applied economics) berupa kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan

untuk Hindia-Belanda.

Di Indonesia ilmu psikologi sudah diajarkan di perguruan

tinggi yang melahirkan banyak sarjana dari berbagai universitas

dan diterapkan dalam kajian dan penelitian, baik sebagai

pendekatan utama maupun penunjang bagi kajian-kajian bidang

lainnya, seperti ekonomi, politik, budaya dan agama. Hingga kini

belum ada keluhan terhadap ilmu sosiologi berkaitan dengan

kesulitan dalam memahami objek kajian masyarakat Nusantara.

86
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Awan Santosa memberikan

gambaran secara ringkas mengenai Psikologi Persuasi. Buku yang

membahas mengenai psikologi persuasi ini tentu sangat

bermanfaat sebagai bekal untuk mengembangkan gaya

kepemimpinan yang dituntut oleh zaman ini. Secara keseluruhan

menurut pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai

kalangan, baik Mahasiswa, Guru, Budayawan, Praktisi Seni

maupun Dosen yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti

Komunikasi, Sosisologi, dan Antropologi.

2. Judul Buku : Psikologi Pembelajaran


Nama Penulis : Mohamad Asrori
Penerbit : Bandung, PT Sandiarta Sukses, 2019
Halaman : 273
Lampiran :
Kata Pengantar
Glossarium
Daftar Pustaka
ISBN : 978-602-479-262-6
Daftar Isi :
Bab I: Pendahuluan
Bab II: Konsep Dasar Psikologi Pembelajaran
C. Filsafat dan Psikologi Pembelajaran
D. Awal Mula Perkembangan Psikologi Pembelajaran
E. Definisi Psikologi Pembelajaran
F. Teori Behavioristik dalam Pembelajaran
Bab III: Memahami Subjek Didik Secara Holistik
Bab IV: Pertumbuhan Fisik dan Proses Pembelajaran
Bab V: Perkembangan Kognitif dan Proses Pembelajaran
Bab VI: Perkembangan Kreativitas dan Prose Pembelajaran
Bab VII: Perkembangan Bakat Khusus dan Pembelajaran

87
Ringkasan Isi:

Psikologi pebeajaran merupakan suatu ilmu terapan sebagai

cabang disiplin ilmu spikologi yang dimaksudkan sebagai ikhtiar

membantu para guru atau pendidik memahami dan

mendeskripsikan perkembangan psikologis maupun fisiologis

subjek didik serta menawarkan alternatif intervensi edukatif untuk

membantu pengembangan secara maksimal potensi yang

dimilikinya. Ini didasarkan pada asumsi bahwa intervensi edukatif

yang ditawarkan,yang berupa proses pembelajaran, akan menjadi

sesuatu yang menarik sehingga dapat mengantarkan kepada

pencapaian hasil maksimal manakala didasarkan pada pemahaman

yang memadai tentang aspek-aspek psikologis dan fisiologis subjek

didik. Sosiologi pendidikan dalam hal ini, bisa membantu memberi

bahan yang berharga dalam rangka melihat proses pendidikan

dengan berbagai masalah dan implikasi yang ditimbulkan.

Sosial budaya adalah segala aspek kehidupan manusia di

dalam masyarakat yang kompleks yang di dalamnya terkandung

ilmu pengetahuan dan teknologi, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat-istiadat, dan kepanadaian lain serta kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam

kebudayaan dan adat-istiadat. Manusia sebagai mahluk biologis

tak berbeda daripada hewan, mempunyai juga naluri yang

diturunkan seperti keinginan makan kalau merasa lapar, keinginan

tidur kalau mengantuk dan sebagainya.

88
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Mohammad Asrori memberikan

gambaran secara ringkas mengenai Psikologi Pembelajaran. Selain

memaparkan mengenai pewacaaan tesebut buku ini juga

menjelaskan metodologi, teori hingga sejarah tentang psikologi.

Secara keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup baik untuk

dibaca oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa, Guru, Budayawan,

Praktisi Seni maupun Dosen yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi, dan Antropologi.

3. Judul Buku : Pengantar Psikologi Pendidikan


Nama Penulis : Savwan Amin
Penerbit : Banda Aceh, Yayasan Pena, 2005
Halaman : 133
Lampiran :
Pengantar Penerbit
Prawacana
ISBN : 979-97425-2-8
Daftar Isi :

Bab 1: Sekilas Tentang Psikologi


Bab 2: Pendidikan dan Psikologi Pendidikan
Bab 3: Mengenali Karakteristik Siswa Anda
Bab 4: Pandangan Psikologi Mengenai Belajar
Bab 5: Evaluasi dan Keberagaman Masalah dalam Belajar

Ringkasan Isi:

Istilah psikologi berasal dari bahasa Greek (Yunani Kuno)

yaitu dari kata-kata Psycge dan Logos. Secara etimologis psyche

berarti jiwa, sukma, atma atau nafas hidup dan logos bermakna

ilmu atau kajian. Jadi secara etimologis, psikologi sering

diterjemahkan sebagai ilmu jiwa atau suatu kajian tentang jiwa

89
atau ruh. Namun, arti psikologi sebagai suatu kajian tentang jiwa

atau roh bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama, terutama

ketika psikologi itu masih bernaung dalam lingkup filsafat atau

bagian dari filsafat.

Secara umum kajian psikologi dibagi ke dalam dua

golongan besaryaitu: Psikologi Metafisika, yaitu psikologi yang

menyelidiki masalah hakikat jiwa, seperti yang dilakukan oleh

Plato dan Aristoteles. Psikologi Empiris, yaitu psikologi yang

mempelajari gejala-gejala kejiwaan dan perilaku manusia dengan

menggunakan observasi, eksperimen dan pengumpulan berbagai

macam data yang berkaitan dengan gejala-gejala kejiawaan

manusia.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Savwan Amin pada bagian isi buku

memaparkan tentang istilah-istilah penting, definisi ringkas dengan

penjelasan-penjelasan dan contoh mengenai psikologi pendidikan

dengan dilengkapi aneka informasi yang dibutuhkan. Secara

keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca

oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen,

Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti

Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikologi, dan Praktisi Seni

serta Budayawan.

90
4. Judul Buku : Pokok-Pokok Antropologi Budaya
Nama Penulis : T.O Ihromi
Penerbit : Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2016
Halaman : 228
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-461-930-8
Daftar Isi :

Bab I Perkenalan dengan Antropologi


Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab II Konsep Kebudayaan
Carol R Ember dan Melvin Ember
Bab III Sejarah LatarBelakang Penelitian Etnologi
Victor Barnow
Bab IV Teori dan Metode Antropologi Budaya
Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab V Organisasi Sosial: Struktur Masyarakat
Melville J. Herskovis
Bab VI Penelitian Lintas Budaya Mengenai Kebudayaan
Victor Barrow
Bab VII Antropologi Terapan
Carol R. Ember dan Melvin Ember
Bab VIII Siklus Hidup
A.B. Hudson
Bab IX Kerabat dan Bukan Kerabat
Edward Bunner
Bab X Lukisan Anak-anak Bali
Jane Bello
Bab XI Anak-anak dalam Keluarga
James T. Siegel

91
Ringkasan Isi:

Antropologi budaya, sebuah cabang dari ilmu-ilmu sosial,

mencoba memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial. Jawaban yang

diberikan menerangkan seluk-beluk intersubjektivitas, sebagai

dasar kebudayaan manusia.

Bahasan dalam buku ini terbatas pada tiga masalah pokok.

Pertama, orientasi umum mengenai antropologi budaya, yang

tercermin dalam teori-teori yang hidup dalam dunia antropologi,

metode-metode yang khas, serta masalah-masalah yang

menyangkut penerapannya. Kedua, gejala-gejala pokok yang

diamati dalam antropologi budaya seperti organisasi atau struktur

masyarakat dan penelitian lintas budaya, yang memanfaatkan

psikologi dalam penelitian kepribadian manusia. Akhirnya

terdapat empat karangan, berupa laporan studi kasus tentang

Indonesia.

Informasi dalam buku ini pertama-tama dimaksudkan

sebagai bahan pelengkap dalam mata kuliah Pengantar

Antropologi Budaya pada jurusan ilmu-ilmu Sosial atau kuliah

lainnya yang diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman yang

mendalam tentang kebudayaan.

Buku yang membahas soal kebudayaan secara luas dan

mendalam ini akan membekali pembaca dengan keinsyafan betapa

naifnya sikap etnosentris. Selanjutnya pembaca terpaksa menerima

adanya kenisbian kebudayaan, suatu kenyataan yang sangat perlu

dihayati untuk mendinamisir proses integrasi nasional.

92
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh T.O Ihromi pada bagian isi buku

memaparkan tentang pokok-pokok antropologi. Secara

keseluruhan menurut pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca

oleh berbagai kalangan, baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen,

Kritikus yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti

Komunikasi, Sosisologi, Antropologi, Psikolologi, dan Praktisi Seni

serta Budayawan.

5. Judul Buku : Antropologi Ekologi Suatu Pengantar


Nama Penulis : Andri Febrianto
Penerbit : Jakarta, Kencana, 2016
Halaman : 162
Lampiran :
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
ISBN : 978-602-422-583-4
Daftar Isi :
Bab 1 Pengantar
Bab 2 Antropologi dan Studi Lingkungan
I. Antropologi Studi Lingkungan (Ekosistem)
J. Manusia sebagai Bagian Ekosistem
K. Antropologi dan Lingkungan

Bab 3 Sejarah dan Ruang Lingkup Studi Antropologi Ekologi


Bab 4 Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan
D. Manusia
E. Kebudayaan
F. Lingkungan
Bab 5 Kebudayaan dan Masalah Lingkungan Hidup
Bab 6 Konsep dan Teori Antropologi Ekologi
G. Konsep-konsep Antropologi Ekologi

93
H. Pendekatan Ekologis
I. Pendekatan Etnoekologi
J. Pendekatan Ekologi Silang Budaya
K. Pendekatan Ekosistemik: Kultural dan
Materielistik
L. Pendekatan Ekosistemik Materielistik

Bab 7 Metodologi Penelitian Antropologi Ekologi


F. Observasi (Pengamatan)
G. Pencatatan Hasil Pengamatan
H. Wawancara
I. Pencatatan Hasil Wawancara
J. Progressive Contextualization: Menthods for
Research in Human Ecology, oleh Andrew P.
Vayda

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Antropologi Ekologi Suatu

Pengantar. Antropologi secara sederhana berarti ilmu mengenai

manusia, The Study of Man tulisan Ralph Linton. Manusia yang

dipelajari adalah manusia yang hidup di dalam kelompok yang

dilihat dari berbagai aspeknya. Maka secara luas antropologi

mempelajari perilaku kelompok manusia di dalam

lingkungannhya, seperti pada kelompok yang masih berburu dan

meramu, kelompok pengembala, masyarakat petani pedesaan,

masyarakat di daerah slum di perkotaan, atau kelompok eksekutif

yang bekerja di perkantoran mewah di Jalan Thamrin Jakarta.

Antropologi ekologi (ecological anthropology) merupakan

spesialisasi di dalam antropologi yang menurut Julian Steward

khusus mempelajari atau menjelaskan usul-usul, ciri-ciri dan pola-

pola budaya tertentu yang tampak di berbagai daerah yang

berlainan. Oleh karena itu, antropologi ekologi adalah sebuah

94
cabang ilmu atau spesialisasi di dalam antropologi yang

memusatkan perhatiannya kepada manusia dalam hubungannya

dengan lingkungan sekitarnya dimana manusia itu hidup. Manusia

di dalam lingkungannya itu memiliki kontribusi terhadap

kerusakan atau mempertahankan serta melakukan pemeliharaan

ekosistemnya.

Antropologi secara umum merupakan studi yang menggali

nilai-nilai sosial budaya yang terdapat di dalam masyarakat, maka

antropologi ekologi merupakan sebuah studi mengenai konsep-

konsep, teori-teori dan metodologi antropologi dan yang dapat

dipakai untuk menggali dan menjelaskan nilai-nilai budaya yang

relevan dan memberikan kontribusi terhadap pelestarian atau

konservasi lingkungan.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Andri Febrianto pada bagian isi

buku memaparkan tentang Antropologi Ekologi sebuah pengantar

untuk mengenalkan antropologi ekologi. Buku ini memberikan

gambaran secara ringkas ruang lingkup studi antropologi dalam

konteks sebagai sebuah pengantar. Selain menjelaskan tentang

antropologi ekologi didalam buku ini juga menjelaskan metodologi

yang sesuai dengan perkembangan terbaru oleh para ahli di dalam

studi antropologi ekologi. Secara keseluruhan menurut pembaca

buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik

Mahasiswa, Guru, Budayawan, Praktisi Seni maupun Dosen yang

berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi

dan Antropologi.

95
BAB VI
PERSPEKTIF PARIWISATA

1. Judul Buku : Wisata Parijs van Java (Sejarah, Peradaban,


Seni, Kuliner Dan Belanja)
Nama Penulis : Her Suganda
Penerbit : Jakarta, PT Kompas Media Nusantara, 2011
Halaman : 334
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-709-537-6
Daftar Isi :
Saksi Perjuangan Bangsa
 Menyusuri Saksi Bisu Perjuangan
 Bandung Lautan Api
 Museum Mandala Wangsit Siliwangi
 Museum Konferensi Asia-Afrika
 Dasa Sila Bandung
 Jejak Langkah Bung Karno
 Museum Pos
 Mas Soeharto, Kepala PTT Pertama

Peradaban, Ilmu Pengetahuan, dan Seni


 Museum Geologi Bandung
 Siapa Arie Frederik Lasut?
 Situs Gua Pawon dan Bekas Taman Laut Cita Tah
 Museum Sri Baduga
 Observatorium Bosscha
 Tata Cara Berkunjung
 Jadwal Kunjungan
 Hari Berkunjung
 Puspa Iptek Padalarang
 Museum Barli
 Belajar Melukis di Bale Seni “Barli”
 Saung Angklung Udjo

96
Wisata Kota dan Keluarga
 Berawal dari Bekas Tongkat Daendels
 Masjid Raya Bandung
 Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
 Ir. H. Djuwanda Kartawidjaja
 Wisata Kuda Tunggang
 Belajar Membatik, Yuk

Wisata Alam dan Argo


 Ibu Ratu di Tangkuban Perahu
 Jangan Hanya ke Lembang
 Tahu Pun Bisa Dijadikan Daya Tarik
 Ciater, “One Stop Adeventure”
 Ciwidey, Bintangnya Bandung Selatan
 Menikmati Aroma Teh
 Di Mana-mana Stroberi
 Desa Wisata Bunga Cihideung
 Wisata Buatan, Daya Tarik Baru di Bandung Utara
 Kampung Gajah yang Tanpa Satwa Gajah
 Imah Seniman
 Jajanan Khas Bandung
 Terminal Wisata Grafika Cikole

Wisata Kuliner
 Kota Kuliner
 Vegetarian, Inilah Tempatnya
 Sambal Sunda Dibawa ke Luar Negri
 Nasi Timbel, Nasi Bakar, atau Nasi Edan
 Nongkrong Lebih Nyaman, Lebih Asyik
 Sate Kambing, Sate Biawak, dan Sate Kuda
 Duh...., Lidah Digoyang Bebek dan Entok
 Jajanan Khas Bandung

Wisata Belanja
 Pasar Baru, Bukan Pasar Biasa
 Jajanan Tamim, Sisa Masa Lalu
 “Factory Outlet”
 “Distribution Outlet”: Supaya Tampil Beda
 Celana: “Cowboy” dari Cihampelas

97
 Mahanagari: Bandung Pisan, Euy...!
 Rajutan dari Binong Jati, Jeans dari Padasuka
Cibaduyut
 Biar Bekas, Tetap Diburu

Transportasi- Akomodasi
 Migrasi Penumpang Jalan Raya dan Jalan Baja
 Hotel-hotel Bertabur Bintang

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Wisata Parijs van Java yang

memuat penjelasan mengenai sejarah, peradaban seni, kuliner, dan

belanja di Kota Bandung. Bandung telah menjadi tujuan wisata

karena beberapa pertimbangan. Kota ini relatif lebih sejuk

dibanding Jakart. Sehingga wisatawan berbondong-bondong

datang ke Bandung, terutama pada hari libur dan libur panjang.

Implikasi makin lancarnya hubungan kedua kota itu secara

langsung membawa dampak sangat luas. Sejak tahun 2005,

kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa telah berkembang

pesat.

Bandung memiliki tempat-tempat menarik yang selama ini

banyak dikunjungi. Tempat tempat itu sebagian besar terletak di

luar Kota Bandung, tetapi masih termasuk Kabupaten Bandung

dan Kabupaten Bandung Barat. Tetapi, wisata di Kota Bandung

bukan hanya menkmati panorama dan kekhasannya saja. Sejak

terjadinya krisis moneter tahun 1997, kota ini telah bangkit menjadi

tempat wisata kuliner dan belanja. Dalam bagian kelima dan

keenam bisa di ketahui bagaimana pertumbuhan tempat-tempat

kuliner dan tempat belanja yang memenuhi hampir sekujur tubuh

98
kota Bandung. Bahkan jika dibanding dengan luas kota yang hanya

17.000 hektar lebih, kota Bandung kini sudah dijejali tempat kuliner

dan tempat belanja.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Her Suganda pada bagian isi buku

tidak hanya membahas mengenai wisata dan kuliner saja tetapi

pada bagian ke satu menyuguhkan obyek-obyek yang memiliki

nilai sejarah yang umumnya terdiri dari museum-museum dan

tempat-tempat bersejarah lainnya di kota Bandung. Dan pada

bagian kedua merupakan pembahasan mengenai tempat-tempat

wisata ilmu pengetahuan dan seni. Secara keseluruhan menurut

pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan,

baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, dan Praktisi Seni serta

Budayawan.

2. Judul Buku : Pengantar Industri Pariwisata


Nama Penulis : I Gusti Bagus Rai Utama
Penerbit : Yogyakarta, Deepublish, 2016
Halaman : 162
Lampiran :
Prakata
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Biodata Penulis

ISBN : 978-602-280-781-0
Daftar Isi :
Bab I Pariwisata dan Keilmuannya
Bab II Ruang Lingkup Jasa Pariwisata dan Perhotelan

99
Bab III Sejarah dan Perkembangan Pariwisata
Bab IV Industri Hospitalitas
Bab V Industri Jasa Makanan dan Minuman
Bab VI Daya Tarik Wisata, Hiburan, Rekreasi dan lainnya
Bab VII Motivasi Perjalanan Wisata
Bab VIII Komponen Suplai dan Kepuasan Wisatawan
Bab XI Isu-isu Terkini Pengelolaan Pariwisata
Bab XII Komunikasi Pemasaran Pariwisata
Bab XIII The Service Profit Chain dan Market Value
Creations dalam Industri Jasa Pariwisata
Bab XIV Pengukuran Kinerja Industri Pariwisata dengan
Balanced Scorecard

Ringkasan Isi:

Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan

memperlihatkan perumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun.

World Tourism Organization memperkirakan bahwa pada tahun 2020

akan terjadi peningkatan sebesar 20% terhadap angka kunjungan

wisatawan dunia saat ini. Pariwisata modern saat ini juga

dipercepat oleh proses globalisasi dunia sehingga menyebabkan

terjadinya interkoneksi antar bidang, antar bangsa, dan antar

individu yang hdupdi dunia ini. Perkembangan teknologi

informasi juga mempercepat dinamika globalisasi dunia, termasuk

juga didalmnya perkembangan dunia hiburan, rekreasi dan

pariwisata.Buku ini membahas mengenai Antropologi Ekologi

Suatu Pengantar. Antropologi secara sederhana berarti ilmu

mengenai manusia, The Study of Man tulisan Ralph Linton. Manusia

yang dipelajari adalah manusia yang hidup di dalam kelompok

yang dilihat dari berbagai aspeknya.

Ilmu pariwisata telah memberikan manfaat bagi

kesejahteraan umat manusia. Perjalanan dan pergerakan

100
wisatawan adalah salah satu bentuk kegiatan dasar manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam, baik dalam bentuk

pengamatan, pencerahan, penyegaran fisik dan spikis maupun

dalam bentuk aktualisasi diri. Dari sisi supply, pariwisata lebih

banyak dilihat sebagai industri atau bisnis. Buku-buku yang

membahas tentang definisi pariwisata dari dimensi ini merupakan

buku dengan topik bahasan manajemen atau pemasaran. Definisi

pariwisata yang dipandang dari dimensi bisnis atau industri

memfokuskan pada keterkaitan antara barang dan jasa untuk

memfasilitasi perjalanan wisata.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh I Gusti Bagus Rai Utama cukup baik

sebagai referensi untuk memahami arti dan ruang lingkup

pariwisata dan hospitalitas, memahami keterkaitan antara

komponen pariwisata dan hubungan dengan daya tarik pariwisata,

memahami bentuk dan jenis pariwisata, memahami kedudukan

dan peran sektor pariwisata dalam pembangunan, memberikan

gambaran dalam proses pengenalan produk pariwisata dan

promosi parawisata.

101
3. Judul Buku : Pariwisata Indonesia
Nama Penulis : Yayat Sri Hayati
Penerbit : Jakarta, PT Mediantara Semesta, 2012
Halaman : 182
Lampiran :
Kata Pengantar
Glosarium
Indeks
Daftar Pustaka
ISBN : 978-623-7063-03-2
Daftar Isi :
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Provinsi Sumatera Utara
Provinsi Riau
Provinsi Kepulauan Riau
Provinsi Sumatera Barat
Provinsi Jambi
Provinsi Bangka Belitung
Provinsi Bengkulu
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Lampung
Provinsi DKI Jakarta
Provinsi Jawa Barat
Provinsi D.I Yogyakarta
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Bali
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah

102
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Papua
Provinsi Papua Barat
Provinsi Gorontalo
Provinsi Maluku
Provinsi Maluku Utara

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas tempat-tempat wisata yang ada di

seluruh Indonesia. Negara ini memeiliki banyak tempat wista yang

menarik diantaranya adalah Monumen Nasional di Jakarta, Pantai

Kuta di Bali, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Taman Nasional

Komodo di Nusa Tenggara Timur, dan masih ribuan tempat wiata

lain yang menarik. Objek wisata yang dimiliki tersebut, tentunya

tidak kalah dengan tempat wisata yangterkenal di negara lain.

Masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam

kebudayaan dan adat-istiadat. Manusia sebagai mahluk biologis

tak berbeda daripada hewan, mempunyai juga naluri yang

diturunkan seperti keinginan makan kalau merasa lapar, keinginan

tidur kalau mengantuk dan sebagainya. Namun demikian cara

makan dan pola makanan di setiap suku bangsa memiliki cara

yang berbeda-beda sesuai dengan kebiasaan. Begitu pula, kita

melihat berbagai hasil budaya Indonesia yang beraneka ragam

bentuk dan jenisnya, misalnya: alat pertanian, rumah, pakaian,

kesenian, hukum adat dan sebagainya.

103
Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Yayat Sri Haryati memaparkan

tempat wisata di seluruh Indonesia. Dengan membaca buku ini,

bertambah wawasan dan semakin cinta dengan tanah air. Akan

menyadari betapa kaya dan indahnya negeri ini dan betapa

beragamnya budaya yang kita miliki. Dengan demikian, wawasan

kebangsaan yang dimiliki akan semakin tinggi.

4. Judul Buku : Kamus Antropologi


Nama Penulis : Farida Rahmawati
Penerbit : Surakarta, Aksarra Sinergi Media, 2018
Halaman : 430
Lampiran :
Prakata
Petunjuk Penggunaan
Lampiran
Biodata Penulis
ISBN : 978-623-7072-43-0
Daftar Isi :
Linimasa Antropologi
BiografiTokoh Antropologi
Daftar Suku Bangsa Indonesia
Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia
(Repsentative List of the intangible Cultural Heritage
of Humanity)
Daftar Candi di Indonesia

Ringkasan Isi:

Fosil makhluk yang disebut Morotopithecus bishopi,

makhluk yang tinggal di pohon dan mirip kera yang hidup di

tempat yang sekarang bernama Uganda, ditemukan pada tahun

1960. Mahluk ini menunjukan bahwa proses transversalnya telah

berpindah ke belakang.

104
Kebudayaan Bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai

buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan

lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di

daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan

bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab,

budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru

dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau

memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi

derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Farida Rahmawati pada bagian isi

buku memaparkan tentang istilah-istilah penting, definisi ringkas

dengan penjelasan-penjelasan dan contoh dengan dilengkapi aneka

informasi yang dibutuhkan. Secara keseluruhan menurut pembaca

buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik

Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, Kritikus yang berasal dari

berbagai disiplin ilmu, seperti Komunikasi, Sosisologi,

Antropologi, Psiklogi, dan Praktisi Seni serta Budayawan.

5. Judul Buku : Wisata Parijs van Java (Sejarah, Peradaban, Seni,


Kuliner Dan Belanja)
Nama Penulis : Her Suganda
Penerbit : Jakarta, PT Kompas Media Nusantara, 2011
Halaman : 334
Lampiran :
Kata Pengantar
Indeks
Daftar Pustaka

105
Tentang Penulis
ISBN : 978-979-709-537-6
Daftar Isi :

Saksi Perjuangan Bangsa


Menyusuri Saksi Bisu Perjuangan
Bandung Lautan Api
Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum Konferensi Asia-Afrika
Dasa Sila Bandung
Jejak Langkah Bung Karno
Museum Pos
Mas Soeharto, Kepala PTT Pertama

Peradaban, Ilmu Pengetahuan, dan Seni


Museum Geologi Bandung
Siapa Arie Frederik Lasut?
Situs Gua Pawon dan Bekas Taman Laut Cita Tah
Museum Sri Baduga
Observatorium Bosscha
Tata Cara Berkunjung
Jadwal Kunjungan
Hari Berkunjung
Puspa Iptek Padalarang
Museum Barli
Belajar Melukis di Bale Seni “Barli”
Saung Angklung Udjo

Wisata Kota dan Keluarga


Berawal dari Bekas Tongkat Daendels
Masjid Raya Bandung
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Ir. H. Djuwanda Kartawidjaja
Wisata Kuda Tunggang
Belajar Membatik, Yuk

Wisata Belanja
Pasar Baru, Bukan Pasar Biasa
Jajanan Tamim, Sisa Masa Lalu

106
“Factory Outlet”
“Distribution Outlet”: Supaya Tampil Beda
Celana: “Cowboy” dari Cihampelas
Mahanagari: Bandung Pisan, Euy...!
Rajutan dari Binong Jati, Jeans dari Padasuka
Cibaduyut
Biar Bekas, Tetap Diburu

Ringkasan Isi:

Buku ini membahas mengenai Wisata Parijs van Java yang

memuat penjelasan mengenai sejarah, peradaban seni, kuliner, dan

belanja di Kota Bandung. Bandung telah menjadi tujuan wisata

karena beberapa pertimbangan. Kota ini relatif lebih sejuk

dibanding Jakart. Sehingga wisatawan berbondong-bondong

datang ke Bandung, terutama pada hari libur dan libur panjang.

Implikasi makin lancarnya hubungan kedua kota itu secara

langsung membawa dampak sangat luas. Sejak tahun 2005,

kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa telah berkembang

pesat.

Bandung memiliki tempat-tempat menarik yang selama ini

banyak dikunjungi. Tempat tempat itu sebagian besar terletak di

luar Kota Bandung, tetapi masih termasuk Kabupaten Bandung

dan Kabupaten Bandung Barat. Tetapi, wisata di Kota Bandung

bukan hanya menkmati panorama dan kekhasannya saja. Sejak

terjadinya krisis moneter tahun 1997, kota ini telah bangkit menjadi

tempat wisata kuliner dan belanja. Dalam bagian kelima dan

keenam bisa di ketahui bagaimana pertumbuhan tempat-tempat

kuliner dan tempat belanja yang memenuhi hampir sekujur tubuh

kota Bandung. Bahkan jika dibanding dengan luas kota yang hanya

107
17.000 hektar lebih, kota Bandung kini sudah dijejali tempat kuliner

dan tempat belanja.

Komentar Buku:

Buku yang di tulis oleh Her Suganda pada bagian isi buku

tidak hanya membahas mengenai wisata dan kuliner saja tetapi

pada bagian ke satu menyuguhkan obyek-obyek yang memiliki

nilai sejarah yang umumnya terdiri dari museum-museum dan

tempat-tempat bersejarah lainnya di kota Bandung. Dan pada

bagian kedua merupakan pembahasan mengenai tempat-tempat

wisata ilmu pengetahuan dan seni. Secara keseluruhan menurut

pembaca buku ini cukup baik untuk dibaca oleh berbagai kalangan,

baik Mahasiswa, Guru, maupun Dosen, dan Praktisi Seni serta

Budayawan.

108
REVIEW SKRIPSI/JURNAL

1. Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Kampung Belekok


Rancabayawak Sebagai Daya Tarik Wisata di
Kota Bandung
Nama Penulis : Andhika Putra Avianto
Penerbit : Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia
Tahun Terbit : 2016

Review Isi:
Skripsi yang ditulis oleh Andhika Putra Avianto membahas

mengenai Strategi Pengembangan Kampung Belekok

Rancabayawak Sebagai Daya Tarik Wisata di Kota Bandung.

Kampung Belekok tepatnya berada di Rancabayawak RT 02 RW 02

Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage Kota Bandung.

Luasya sekitar 600 m. Lokasinya tepat dengan area KM 147 jalan tol

Purbaleunyi. Akses menuju lokasi tempat dapat ditempuh dari

jalan Soekarno Hatta Bandung arah selatan atau searah dengan

jalan menuju ke Stadion Olahraga Sepak Bola Gelora Bandung

Lautan Api (GBLA).

Seni tari blekok dikategorikan berpotensi dikembangkan

sebagai daya tarik wisata karena merupakan karya seni yang

terlahir dari sebuah hasil penelitian mengenai karakteristik dan

sifat dari burung belekok dan kuntul kerbau di Kampung Belekok

Rancabayawak dan tarian blekok ini memiliki keunikan, keindahan

gerak dan memiliki nilai-nilai yang tersirat dalam setiap gerakan

dan penampilannya.

109
Komentar Skripsi:
Skripsi yang ditulis oleh Andhika Putra Avianto menurut

pembaca cukup penting karena dalam buku ini menjelaskan

tentang asal-usul tempat dari proses pengkaryaan dari Tari Blekok

yang akan pembaca kutip sebagai pewacaan dari kampung kreatif

Belekok. Selain itu skripsi ini juga memaparkan secara singkat

tentang Tari Blekok yang memiliki keunikan gerak, ciri khas dan

sebagai daya tarik wisata. Skripsi ini sangat penting untuk

pembaca karena terkait dengan objek kajian pembaca untuk tugas

akhir.

2. Judul Skripsi : Tari Pelung Manggung di Kabupaten Cianjur


Nama Penulis : Farida Siti Nurjanah
Penerbit : Bandung, Institut Seni Budaya Indonesia
Tahun Terbit : 2017

Review Isi:

Skripsi yang di tulis oleh Farida Siti Nurjanah membahas

mengenai Tari Pelung Manggung adalah jenis tari kreasi baru yang

diciptakan oleh Tatang Setiadi yang terinspirasi dari hewan khas

endemik asli Kabupaten Cianjur yaitu ayam pelung. Tari Pelung

Manggung pertama kali dipertunjukan pada tahun 2004 pada acara

kontes ayam pelung yang diselenggarakan oleh HIPPAPI

(Himpuanan Penggemar dan Pecinta Ayam Pelung Indonesia) di

pendopo Kabupaten Cianjur.

Tari Pelung Manggung di pentaskan di ruang terbuka (out

door). Hal tersebut disebabkan beliau lebih suka membuat

pementasan yang selalu melibatkan banyak orang dari berbagai

110
lapisan masyarakat. Tari Pelung Manggung mengadopsi dari

tingkah laku dan karakteristik ayam pelung maka terciptalah gerak

dalam Tari Pelung Manggung merupakan tari kreasi sebagai

garapan baru.

Ayam Pelung sebagai objek terciptanya Tari Pelung

Manggung, membuat Tatang Setiadi memanfaatkan acara kontes

ayam pelung menjadi satu bentuk tari kreasi baru bagi masyarakat

Cianjur.

Komentar Skripsi:

Skripsi yang di tulis oleh Farida Siti Nurjanah menurut

pembaca cukup baik mengenai Tari Pelung Manggung di Kabupaten

Cianjur. Skripsi ini membahas mengenai latar belakang terciptanya

tarian tersebut dan struktur Tari Pelung Manggung. Skripsi ini

cukup penting untuk pembaca karena terkait sebagai bahan

referensi untuk tugas akhir dalam pembahsan mengenai struktur

tari.

3. Judul Skripsi : Tari Hayam Ngupuk dalam Kesenian Terebang


Buhun “Pusaka Karuhun” Dusun Pangjeleran
Desa Cigintung Kecamatan Cisitu Sumedang
Nama Penulis : Winda Sri Desi Duprini
Penerbit : Bandung, Institut Seni Budaya Indonesia
Tahun Terbit : 2018

Review Isi:

Skripsi yang di tulis oleh Winda Desi Duprini membahas

mengenai Tari Hayam Ngupuk tercipta atas sebuah fenomena

kehidupan binatang, yakni ayam yang tengah merebahkan dirinya

111
rata dengan tanah (ngupuk). Tari Hayam Ngupuk diiringi oleh lagu

yang judulnya juga sama dengan nama tarinya. Syairnya berupa

sisindiran atau pantun yang isinya menceritakan tentang

percintaan. Sepasang kekasih yang sedang dilanda kecemburuan

terhadap pasangannya, yang belum tentu dimilikinya.

Tari Hayam Ngupuk pada dasarnya ditarikan dengan gerakan

saka atau gerakan yang tidak berpola. Akan tetapi, tari tersebut

juga dapat dikatakan berstruktur tetap karena setiap elemen

geraknya mempunyai bagian-bagian yang khusus. Tarian ini

memiliki ruang yang cukup sederhana karena dalam bergeraknya

hanya menggunakan level atas dan level bawah. Gerakan tarinya

hanya terfokus di tengah-tengah panggung dan hampir tidak

berpindah tempat. Tari Hayam Ngupuk tidak mempunyai istilah

gerak sebagaimana lajimnya tari-tari Sunda lainnya.

Komentar Skripsi:

Skripsi yang di tulis oleh Winda Desi Duprini menurut

pembaca cukup baik mengenai Tari Hayam Ngupuk yang bersumber

dari fenomena gerak binatang. Skripsi ini membahas mengenai

Kesenian Terebang latar belakang danmemaparkan tentang

struktur Tari Hayam Ngupuk. Skripsi ini cukup penting untuk

pembaca karena terkait sebagai bahan referensi untuk tugas akhir.

4. Judul Skripsi : Pertunjukan Tari Liong (Naga) oleh Grup Naga


dan Barongsai Vihara Setia Budha Bijai:
Analisis StrukturPertunjukan dan Makna Gerak
Nama Penulis : Siti Sarah Anandita Mayolla
Penerbit : Medan, Universitas Sumatera Utara

112
Tahun Terbit : 2017

Review Isi:

Skripsi yang di tulis oleh Siti Sarah Anandita Mayolla

membahas mengenai Tari Liong (Naga) atau disebut juga

LiangLiong adalah salah satu kesenian dari masyarakat Tionghoa.

Tari Liong (Naga) merupakan kesenian khas masyarakat Tionghoa

yang lahir ratusan tahun lalu. Tarian ini sering dipertunjukan

dalam pesta rakyat masyarakat Tionghoa, terutama dalam

perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Gomeh.

Tari Liong (Naga) memiliki panjang 9-10 meter yang

dimainkan oleh sepuluh orang. Tari Liong (Naga) ini menggunakan

tongkat yang terpasang di bawah perut naga. Para pemain

menirukan gerakan-gerakan seperti naga, berkelok-kelok dan

berombak-ombak. Tarian ini biasanya diikuti dengan seseorang

paling depan yang mengangkat bola mutiara. Bola mutiara ini

dikatakan melambangkan matahari atau kebijaksanaan. Pertanda

bahwa sang naga akan terus mengejar kebijaksanaan.

Struktur pertunjukan Tari Liong (Naga) merupakan

pertunjukan yang masih ada dari zaman dahulu hingga sekarang

dan masih tetap menerapkan pertunjukan Tari Liong (Naga) dalam

masyarakat sehingga kelestariannya masih tetap terjaga. Setiap

gerakan-gerakan Tari Liong (Naga) yang dimainkan sangat

akrobatik oleh pemain tidak hanya gerakan biasa saja, tetapi setiap

gerakannya mempunyai makna tersendiri. Pertunjukan Tari Liong

(Naga) tidak hanya merupakan pertujukan di acara ulang tahun

maupun pernikahan, tetapi pertunjukan Tari Liong (Naga)

113
ditampilkan di setiap acara khususnya Tahun Baru Imlek dan Cap

Gomeh.

Komentar Skripsi:

Skripsi yang di tulis oleh Siti Sarah Anandita Mayolla

menurut pembaca cukup baik mengenai Tari Liong (Naga). Dalam

Skripsi ini memaparkan mengenai struktur pertunjukan dan makna

gerak Tari Liong (Naga). Skripsi ini cukup baik untuk pembaca

karena sebagai bahan referensi untuk tugas akhir.

5. Judul Skripsi : Analisis Gerak Tari Merak Subal Karya S. Maridi


Pada Sanggar Soeryo Soemirat di Surakarta
Nama Penulis : Endra Sabekti
Penerbit : Surakarta, Institut Seni Indonesia
Tahun Terbit : 2020

Review Isi:

Skripsi yang di tulis oleh Endra Sabekti membahas

mengenai Analisis gerak Tari pada Merak Subal. Tari Merak Subal

yang berkembang di Surakarta Jawa Tengah adalah Tari Merak

yang diciptakan oleh S. Maridi pada tahun 1969. S. Maridi

menciptakan tarian ini terinspirasi dari Tari Merak yang berada di

Jawa Barat.

Tari Merak Subal adalah sebuah tari yang mengespresikan

kehidupan burung merak besar yang mempunyai bulu halus,

indahdan menarik apabila dipandang oleh mata. Gerakan-gerakan

pada Tari Merak Subal menggambarkan keceriaandan kegembiraan

yang dipancarkan oleh sang penari. Keceriaan itu diekspresikan

114
lewat bentuk tari dan gerak yang indah, luwes, lincah, dan

kemayu. Gerak pada tari ini cenderung menggunakan gerak-gerak

wadang, seperti gerak ceker-ceker yaitu gerak yang menggambarkan

burung merak sedang mencari makan, gerak nuthul yaitu gerak

yang menggambarkan burung merak sedang memakan, gerak srisig

yaitu gerak yang menggambarkan burung merak sedang

berterbangan, selain itu masih banyak gerakan yang mempunyai

maksud lain sesuai gerakan pada tarian tersebut.

Analisis gerak pada Tari Merak Subal meliputi: unsur bahan,

tenaga, ruang, dan waktu. Sub unsur terdiri dari segmen kepala,

badan, lengan, tungkai. Kemudian skema kerja analisis yaitu

organisasi (komposisi dan struktur), agregasi, karakter, serta

deskripsi (analisa) gerak pada Tari Merak Subal.

Komentar Skripsi:

Skripsi yang di tulis oleh Endra Sabekti menurut pembaca

cukup baik mengenai pembahasan Tari Merak Subal yang

terinspirasi dari burung merak. Skripsi ini memaparkan mengenai

bentuk tari dan proses garap gerak Tari Merak Subal. Skripsi ini

cukup baik untuk pembaca karena sebagai bahan rujukan referensi

tugas akhir.

6. Judul Skripsi : Kajian Makna Simbolik Tari Lawet di Kabupaten


Kebumen
Nama Penulis : Vera Setia Pratama
Penerbit : Semarang, Universitas Negeri Semarang
Tahun Terbit : 2016

115
Review Isi:

Skripsi yang di tulis oleh Vera Setia Pratama membahas

mengenai makna simbolik pada Tari Lawet di Kebumen. Tari Lawet

merupakan refleksi budaya dari ciri khas Kebumen yang terkenal

dengan sarang burung waletnya. Tari Walet diciptakan oleh

seniman yang beranama Sardjoko pada bulan Februari 1989,

dikarenakan Bupati menghendaki adanya tarian masal khas

Kebumen pada pembukaan Jambore Daerah tingkat Jawa Tengah

di Widoro. Lawet yang berarti pula burung walet. Burung walet

juga termasuk burung kebanggan Kebumen yang dapat

menghasilkan sarang burung walet yang harganya sangat mahal.

Struktur Tari Lawet terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian

awal, inti, dan akhir dimana masing-masing bagian dihubungkan

dengan ragam gerak singgetan sebagai gerak sambung antar ragam

gerak. Bagian awal yaitu masuk iringan memasuki panggung

dengan ragam gerak ngulet. Bagian inti yaitu gerakan yang

dihubungkan dengan ragam gerak singgetan seperti ragam gerak

angklingan, didis, loncat egot, sileman, lenggut, ukel nyucuk, lincak

nyucuk, kepetan selalu dihubungkan terlebih dahulu dengan ragam

gerak singgetan. Ragam gerak inti membutuhkan variasi pola

lantai. Dan yang terakhir bagian akhir yaitu pada bagian ini adalah

pencapaian klimaks dari pertunjukan Tari Lawet adapun ragamnya

adalah ragam ngasak cucuk, erek, dan membuat sarang-sarangan.

Simbol dan makna Tari Lawet ini yang paling menonjol

adalah dari sisi kostumnya. Karena dalam Tari Lawet ini kostum

dibuat dan didesain semirip mungkin dengan burung walet dan

116
didukung dengan ragam geraknya yang menggambarkan seperti

burung walet. Kemudian diseimbangkan dengan musik iringannya

serta lirik lagu yang menceritakan kegiatan burung walet, sehingga

terbentuk tarian yang sedemikian rupa dan dapat dilihat

estetikanya.

Komentar Skripsi:

Skripsi yang di tulis oleh Vera Setia Pratama menurut

pembaca cukup baik mengenai pembahasan Tari Lawet yang

terinspirasi dari burung walet. Skripsi ini memaparkan mengenai

struktur tari dan makna simbolik struktur pertunjukan pada Tari

Lawet. Skripsi ini cukup baik untuk pembaca karena terkait sebagai

bahan rujukan referensi tugas akhir.

7. Judul Artikel : Re-edukasi Tubuh dalam Penciptaan Tari di


Sanggar Bitaria
Nama Penulis : Ria Dewi Fajaria, Lia Amelia
Nama Jurnal : Seminar Nasional Nilai dan Makna Seni:
Tradisional, Industri Kreatif dan Budaya
Di Era Globalisasi
Penerbit : Bandung, Institut Seni Budaya Indonesia
Tahun Terbit : 2014
Halaman : 222
Volume, nomor :-

Review Artikel:

Artikel yang di tulis oleh Ria Dewi Fajaria dan Lia Amelia

membahas mengenai “re-edukasi” artinya pendidikan ulang.

Sementara “tubuh” artinya keseluruhan jasad manusia atau

binatang yang kelihatan dari ujung kaki sampai ujung rambut.

117
Berdasarkan pengertian reedukasi tubuh dalam penciptaan tari

yang di maksud adalah pendidikan ulang melalui bahasa tubuh.

Mencermati karya Irwan, nampak erat kaitannya dengan

pengalaman hidupnya. Irwan yang dilahirkan di alam pedesaan,

tentu tidak asing dengan nyiru sebagai alat menapi, burung blekok

yang terdapat di petakan sawah, dan bermain dengan sarung.

Kreator Sanggar Bitaria ini dalam menggarap tarinya dilakukan

dengan penjajagan ide atau gagasan dari rangsang idesional

tentang berbagai pengalaman masa lalunya, yang terdiri dari

fenomena: bermain sarung semasa kanak-kanak ketika hendak

pergi ke surau untuk mengaji, aktivitas petani perempuan setelah

masa panen raya; burung Blekok yang berada di petakan sawah

sekitar rumahnya.

Karya Irwan memliki ornament bentuk gerak hasil stilisasi

dan distrorsi cukup sederhana, baik secara garis lintasan maupun

bentuk akhirnya. Dinamika gerak digarap dalam kecepatan yang

tidak lambat, namun mampu membangkitkan semangat dalam

proses belajar mengajar bagi murid-muridnya. Idom geraknya

merupakan pengejawantahan dari peristiwa kehidupan sosial

budaya masyarakat pedesaan, yang mudah memahami murid-

muridnya dalam memahami bentuuk, teknik dan isi tarian.

Hasilnya, karya Irwan merupakan keindahan khas alam pedesaan

yang dibangun dari medium ketubuhanny dimana dirinya

dilahirkan. Disisi lain merupakan cerminan pembawaan

pribadinya yang mudah bergaul, pandai bertutur kata, peka

118
terhadap lingkungannya, serta cepat tanggap dalam mengenai

segala hal.

Tari Sarung, Tari Nyiru, dan Tari Blekok karya Irwan, secara

umum simbolnya mencerminkan alam agraris pedesaan, religius

orang pedesaan dan fauna alam pertanian. Ini mengandung makna,

yang berbicara tentang perlu dijaganya kearifan lokal, semnangat

beribadah (bertahan dan bertuhan), serta terjaganya kelangsungan

kehidupan fauna.

Bahan ajar tari anak karya Irwan Fitriawan merupakan

karya tariyang terwujud dari reedukais tubuh, yang bersumber

karyanya digali dari ranah kearifan lokal. Lewat tubuh berbagai

macam masalah dan pengalaman hidup dapat dipahami, karena

medium atau bahan baku tari berupa gerakan-gerakan tubuh.

Komentar Artikel:

Artikel yang di tulis oleh Ria Dewi Fajaria dan Lia Amelia

menurut pembaca cukup baik mengenai pembahasan Reedukasi

Tubuh Dalam Penciptaan Tari di Sanggar Bitaria. Artikel ini

memaparkan mengenai proses kreatif dua kreator Sanggar Bitaria

dalam menciptakan tari anak-anak, bentuk, teknik, isi, sombol dan

maknanya. Artikel ini cukup penting untuk pembaca karena terkait

dengan objek penelitian yang sama yaitu di Sanggar Bitaria. Jurnal

ini penting dijadikan sebagai bahan rujukan untuk skripsi tugas

akhir.

119
8. Judul Artikel : Pengendang dalam Garap Karawitan Tari Sunda
Nama Penulis : Riky Oktriyadi
Nama Jurnal : Jurnal Seni Makalangan
Penerbit : Bandung, Institut Seni Budaya Indonesia
Tahun Terbit : 2019
Halaman : 29
Volume, nomor : 06,01

Review Artikel:

Artikel yang di tulis oleh Riky Oktriyadi membahas

mengenai fungsi penyajian karawitan yang terbagi menjadi dua

bagian, selain berfungsi untuk memenuhi estetika musikal dalam

karawitan murni, juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

esetika seni yang lain, salah satunya yaitu untuk kebutuhan

estetika tari yang disebut karawitan tari. Karawitan merupakan

pendukung utama dalam tari Sunda, karena secara teknis, terutama

kendang dapat berfungsi untuk menuntun pijakan irama, tempo

dan dinamika tari.

Dalam pertunjukan tari, karawitan bukan hanya sebagai

pelengkap atau pelayan seni tari saja. Karawitan adalah partner

dari seni tari, karena seni tari bukan seni yang dapat beridiri

sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran seni-seni lainnya.

Salah satu diantaranya adalah seni karawitan sebagai musik

pengiringya.

Dalam pertunjukan tari, karawitan difungsikan juga sebagai

alat musik ilustratif. Artinya, karawitan haya sebagai musik yang

melatarbelakangi susana yang sedang dibangun oleh tari, tanpa

dituntut untuk memenuhi pijakan irama, tempo dan sebagainya.

Karena musik-musik yang bersifat ilustratif tersebut hanya

120
digunakan untuk membangun suasana yang diinginkan saja, maka

gerak-gerak yang di tampilkan akan bersifat kontras dengan hanya

suasanalah yang sedang di bangun.

Komentar Artikel:

Artikel yang di tulis oleh Riky Oktatriyadi menurut

pembaca cukup baik mengenai pembahasan mengenai Pengendang

dalam Garap Karawitan Tari Sunda. Artikel ini memaparkan

mengenai Karawitan sebagai partner dari Seni Tari. Artikel ini

cukup penting untuk pembaca karena terkait dengan objek

penelitian untuk referensi mengenai pembahasan pada iringan tari

yang meliputi bagian dari karawitan tari. Artikel ini penting

dijadikan sebagai bahan rujukan untuk skripsi tugas akhir.

9. Judul Penelitian : Tari Kreasi Jawa Barat


Nama Penulis : Ine Arini Bastaman
Penerbit : Bandung, Institut Seni Budaya Indonesia
Tahun Terbit : 1999
Halaman : 76

Review Isi:

Penelitian yang di tulis oleh Ine Arini Bastaman membahas

mengenai Tari Kreasi yang ada di Jawa Barat. Jawa Barat

merupakan salah satu provinsi yang cukup dikenal dengan

keistimewaan tertentu seperti Paris Van Java yaitu di Kota Kembang

lebih membanggakannya lagi karena kota ini gudangnya para

seniman. Seniman dari bidang tari misalnya ada beberapa sudah

moyan. Seniman tersebut antara lain: R. Tjeje Somantri, R.

121
Noegraha Soeradiredja, R. Yuyun Kusumadinata, R. Yayat

Kusumadinata, Irawati Durban Ardjo, Indrawati Lukman dan lain-

lain.

Tari Kreasi Jawa Barat merupakan hasil kerja kreatif para

senimannya untuk lebih dapat membuktikan di Kanca Nasional

maupun Internasional. Hal ini kita kenali dengan karya-karya yang

menjadi masterpiece Seniman Jawa Barat.

Di Jawa Barat pada umumnya kesenian selalu muncul dari

kehidupan rakyat dengan segala keaneka ragamannya. Hal ini

berbeda dengan budaya Jawa yang segala sesuatunya bersumber

dari istana yang berorientasi tentang kebesaran raja dan

kedudukannya itu disamakan dengan pusaka. Dengan demikian di

Jawa Barat terdapat banyak kategori bentuk tarian dan dapat

dimasukan dalam beberapa kelompok. Adapun kelompok-

kelompok itu diantaranya adalah: tarian upacara, tarian helaran

dan tari hiburan atau tontonan (rumpun Tari Wayang, Tari Kreasi

Baru, Tari Rakyat).

Komentar Penelitian:

Penelitian yang di tulis oleh Ine Arini Bastaman menurut

pembaca cukup baik mengenai pembahasan tentang Tari Kreasi di

Jawa Barat yang meliputi R. Tjeje Somantri, R. Noegraha

Soeradiredja, R. Yuyun Kusumadinata, R. Yayat Kusumadinata,

Irawati Durban Ardjo, Indrawati Lukman dan lain-lain. Penelitian

ini memaparkan mengenai proses kreatif para seniman tersebut.

Penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa, dosen, budayawan

122
sebagai bahan untuk dijadikan sebagai rujukan referensi

selanjutnya.

10. Judul Artikel : Bekal Menjadi Koreografer


Nama Penulis : Subayono
Nama Jurnal : Jurnal Seni Makalangan
Penerbit : Bandung, Institut Seni Budaya Indonesia
Tahun Terbit : 2018
Halaman : 01
Volume, nomor : 05,02

Review Artikel:

Artikel yang di tulis oleh Subayono membahas mengenai

bekal menjadi seorang koreografer. Koreografer adalah seseorang

yang mempunyai daya khayal yang luar biasa, cerdas, kreatif

dalam menangkap fenomena di masyarakat, memiliki motivasi

yang tinggi dalam bereksplorasi menemukan “sesuatu”, cepat

merespon berbagai isu-isu aktual, kemudian diimplementasikan

dalam sebuah garapan sehingga menjadi sebuah karya tari yang

bermakna, sifat terbuka terhadap kritik, demi kemajuan karya.

Seorang koreografer harus dapat menciptakan karya tari

yang berbobot, artinya adalah karya yang diekplorasi secara

terencana, kontinyu, jeli, dan terkonsep dengan baik dan matang.

Selain hal tersebut diatas, persoalan yang tidak kalah pentingnya

adalah kerya tersebut harus mengandung makna atau pesan moral

yang akan disampaikan kepada penontonnya.

Menjadi seorang koreografer tidaklah mudah. Untuk

mencapai semua itu diperlukan motivasi yang tinggi, hati yang

ikhlas sehingga semua pikiran tercurah untuk berimajinasi, dan

123
bereksplorasi. Seorang koreografer harus jeli menangkap fenomena

yang terjadi di masyarakat, sehingga karya-karyanya yang

diciptakan spektakuler dan ngebooming di masayarakat.

Komentar Artikel:

Artikel yang di tulis oleh Subayono menurut pembaca

cukup baik mengenai pembahasan tentang bekal menjadi seorang

Koreografer. Artikel ini penting dijadikan sebagai bahan rujukan

untuk skripsi tugas akhir dan dapat berguna bagi mahasiswa,

dosen, budayawan sebagai bahan untuk dijadikan sebagai rujukan

referensi selanjutnya.

124
DAFTAR PUSTAKA

Andewi, Keni. 2019. Mengenal Seni Tari. Semarang: Mutiara Aksara.


Asrori, Mohamad. 2019. Psikologi Pembelajaran. Bandung: PT Sandiarta
Sukses.
Amin, Savwam. 2005. Pengantar Psikologi Pendidikan. Banda Aceh: Yayasan
Pena.
Bagus, Gusti I. 2016. Pengantar Industri Pariwisata. Yogyakarta: Deepublish.
Caturwati, Endang. 2007. Tari di Tatar Sunda. Bandung: Sunan Ambu
Press.
Caturwati, Endang. 2004. Seni dalam Dilema Industri. Yogyakarta: Yayasan
Aksara Indonesia.
Djelantik, A.AM. 2001. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI.
Ekadjati, S Edi. 2014. Kebudayaan Sunda Suatu Pendekatan Sejarah. Bandung:
PT Dunia Pustaka Jaya.
Febrianto, Andri. 2016. Antropologi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.
Rosala, Dedi. 1999. Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung:
Humaniora Press.
Ihromi, TO. 2016. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Jurdi, Syarifudin. 2013. Sosiologi Nusantara Memahami Sosiologi Integralistik.
Jakarta: Kencana.
Jaeni. 2018. Indonesia dalam Seni Tari. Bogor: IPB Press.
Jaeni. 2018. Kajian Seni Pertunjukan. Bogor: IPB Press.
Hadi, Sumandiyo. 1996. Aspek- Aspek Dasar Koreografi Kelompok.
Yogyakarta: Manthili.
Hadi, Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.
Kurnita, Taat. 2018. Pendidikan Seni Tari. Banda Aceh: Syahla Kuala
University.
Maliki, Zainuddin. 2010. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Muslimin.2019. Perilaku Antropologi Sosial Budaya dan Kesehatan.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Rusliana, Iyus. 2016. Tari Wayang. Bandung: Jurusan Tari ISBI Bandung.
Ramlan, Lalan. 2019. Metode Penelitian Tari. Bandung: Sunan Ambu Press.
Rosari, Renati. 2013. Kamus Seni Budaya. Surakarta: Aksara Sinergi Media.
Rosidi, Ajip. 2004. Masa Depan Budaya Daerah. Bandung: PT Dunia Pustaka
Jaya.
Rosidi, Ajip. 2018. Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia. Bandung: PT Dunia

125
Pustaka Jaya.
Rahmawati, Farida. 2018. Kamus Antropologi. Surakarta: Aksara Sinergi
Media.
Sri, Yayat. 2012. Pariwisata Indonesia. Jakarta: PT Mediantara Semesta.
Sudita, Ketut I. 2017. Sejarah Seni Rupa Timur. Depok: Rajawali Press.
Suganda, Her. 2011. Wisata Parijs Van Java. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.
Santosa, Awan. 2010. Psikologi Persuasi. Jakarta: PT Elek Media
Komputindo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RRD. Bandung:
Alfabeta

126
GLOSARIUM
A
Applied : terapan, terpakai, yang dipergunakan.

B
Budaya : suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh
sekelompok orang. Kemudian diwariskan
kepada generasi selanjutnya.
Blekok : spesies burung dari famili Ardeidae. Makanan
utamanya adalah serangga, ikan, dan kepiting.
Burung ini menyebar luas di Asia Tenggara
Belekok : nama tempat sebuah kampung kreatif daerah
di Kota Bandung.
Barongsai : tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan
sarung yang menyerupai singa. Barongsai memiliki
sejarah ribuan tahun.

E
Ecological : cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi
antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain
dan juga dengan lingkungan sekitarnya. Dalam ilmu
lingkungan, ekologi dijadikan sebagai ilmu dasar
untuk memahami interaksi di dalam lingkungan.
Entok : bebek.

G
Greek : Orang Yunani.

H
Hayam : Ayam
Hospitalitas : Kesediaan dan sikap membuka diri terhadap
kehadiran orang asing/tamu atau kerelaan untuk
menerima tamu.

K
Karawitan : Seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada
slendro dan pelog. Kesenian ini terkenal di Pulau
Jawa dan Bali.

127
L
Liong : Hewan mitologi berupa naga sebagai perlambang
Dewa Kebijaksanaan. Menurut kepercayaan
masyarakat Cina.
Lawet : Sebuah tugu atau monumen yang berada di
Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Keberadaan tugu ini berkaitan erat dengan potensi
yang dimiliki Kabupaten Kebumen yaitu penghasil
sarang Burung lawet.
Logos : Satu konsep kunci di dalam agama Kristen.

M
Merak : Tiga spesies burung dalam genus Pavo dan
Afropavo dari familia ayam hutan, Phasianidae.
Mountain : Gunung.

N
Ngupuk : Berdekam sambil menggibaskan sayapnya
Nyiru : Alat yang terbuat dari anyaman belahan
batang pohon bambu yang dibelah.

O
Organization : Organisasi, tempat berkumpul
Parijs Van Java : Sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di
Bandung, Jawa Barat.

P
Pelung : Ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat.
Persuasi : Komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi
dan meyakinkan orang lain.
Pure : Murni
Psycge : Totalitas pikiran manusia, sadar dan tidak sadar.

R
Reedukasi : Pendidikan Ulang.

S
Subal : Sanggul berbentuk bulan sabit.
Sarung : Sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua

128
ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung.
Supply : Memasuk.
System : Sistem.

T
The Study : Pembelajaran
Tourism : Suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi
atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan
untuk aktivitas ini.
Tropis : Suatu daerah di permukaan Bumi, yang secara
geografis berada di sekitar ekuator, yaitu
yang terletak di antara garis lintang 23.5 derajat
LS dan 23.5.

129
INDEKS

Antropologi : 2, 26, 30, 33, 48, 51, 54, 61, 62, 69, 89, 91, 125.
Gerak : 5, 6, 9, 22, 28, 30, 31, 32, 100, 112, 115, 119.
Kebudayaan : 5, 14, 15, 16, 46, 55, 61, 64, 80, 120.
Masyarakat : 3, 5, 6, 11, 16, 24, 28, 29, 46, 88.
Pertunjukan : 1, 2, 3, 4, 23, 27.
Psikologi : 2,16.
Sunda : 3, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 30, 35, 36, 39.
Sosiologi : 10, 11, 12, 13, 43, 44,50, 51, 56.
Sejarah : 85, 86, 87, 88, 89, 100, 120.
Tari : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 35, 70, 71, 83, 120, 133.
Tata Rias : 80, 81, 84, 85, 89, 125.
Wisata : 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50.

130

Anda mungkin juga menyukai