c. Ketentuan Penari
Tari Piso Surit ini biasanya ditampilkan secara berkelompok antara penari pria dan
penari Wanita. Namun ada juga yang hanya menampilkan penari wanita saja. Untuk
jumlah penari biasanya terdiri dari lima pasang penari atau lebih (large-group
compositions), tergantung kelompok masing-masing serta acara yang akan
dibawakan.
BUSANA/KOSTUM PENARI
Untuk penari pria menggunakan baju kemeja Panjang dan celana Panjang. Serta uis atau
kain khas Karo yang digunakan sebagai gonje (sarung), mahkota, selendang (uis nipes)
dan benting (ikat pinggang). Sedangkan Wanita biasanya mengenakan kebaya serta
berbagai macam uis yang dikenakan sebagai abit (kain Panjang bawah), tudung (penutup
kepala) dan selendang.
c. Ketentuan Penari
Tari Hudoq ditarikan dengan jumlah penari yang tidak terbatas (large-group
compositions) dan ditarikan oleh penari laki-laki dewasa tetapi dalam penyajian
sacral penari biasanya berjumlah sebelas orang.
BUSANA/KOSTUM PENARI
Menggunakan 3 jenis topeng bernama hudoq nyam’ake, hudoq urung pakau, hudoq
ba’kap yang terbuat dari kayu khusus seperti Jelutung, Pelay, atau Kemiri. Seluruh tubuh
penari tertutup busana yang terbuat dari kulit pohon, dihiasi rumbai daun pisang dan
menggunakan daun kelapa. Busana dilengkapi dengan topi bulu engang dan tongkat kayu
yang dipegang disebelah kanan
IRINGAN MUSIK
Menggunanakan gong dan gendang panjang kurang lebih 2 meter (tuvung)
C. SULAWESI SELATAN
TARI MA’BADONG
Tari Ma’bong berasal dari suku Toraja di Sulawesi Selatan yang dilakukan untuk upacara
kematian. Tarian ini dilakukan untuk menghibur keluarga jenazah dan melambangkan
persatuan
b. Ketentuan Penari
Tidak ada ketentuan berapa orang yang menarikan gerakan ini. Biasanya, tarian ini
dilakukan oleh seluruh pihak keluarga atau mereka yang hadir dalam acara kematian
tersebut.
KOSTUM/BUSANA PENARI
Secara khusus, tidak ada aturan yang melekat pada jenis kostum yang dipakai oleh
penari. Biasanya, keluarga pihak yang menginggl akan melakukan musyawarah untuk
menentukan jenis kostum yang akan dipakai selama tarian dilangsungkan.
IRIGAN MUSIK
Tari Ma’badong diiringi dengan suara nyanyian para Ma’badong tanpa iringan music.
Yang dinyanyikan merupakan lagu dalam Bahasa Toraja yang berupa syair kadong
badong. Syair ini harus dibuat dulu oleh pemimpin yang melakukan diskusi dengan
keluarga. Jadi, ada serangkaian proses panjang untuk menghasilkan syair yang akan
dipakai.
D. PAPUA
TARI SAJOJO
Tari Sajojo adalah tarian adat yang berasal dari daerah Papua dan Tarian Sajojo diambil
dari judul lagu yaitu Sajojo yang diciptakan oleh David Rumagesan. Lagu ini
mengisahkan tentang seorang Perempuan cantik yang berasal dari Desa. Tari Sajojo
sering ditampilkan sebagai bagian dari upacara atau sremonial di Papua. Tapi seiring
perkembangan zaman tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat
yang datang berkunjung ke Papua.
b. Ketentuan Penari
Tarian ini bebas ditarikan oleh siapa saja dan tidak mengenal batas usia gerakan
Tarian Sajojo cenderung lebih bebas, fleksibel dan tidak memiliki peraturan yang
pakem tarian ini pun dapat dipentaskan oleh beberapa orang sekaligus, bahkan dalam
kelompok yang cukup besar mulai dari lima atau bahkan puluhan orang.
KOSTUM/BUSANA PENARI
Menggunakan penutup kepala terbuat dari ijuk yaitu kayu, bulu burung, daun sagu yang
digunakan dengan melingkar serta kalung yang menyerupai ikon Burung Cendrawasih
patung asmat ataupun honai. Penari laki-laki tidak menggunakan baju atasan namun
diberikan lukisan pada dada, tangan dan kaki seperti lukisan flora maupun fauna khas
Papua dan sama untuk Perempuan hanya saja menggunakan atasan.
c. Ketentuan Penari
Tairan ini dapat ditarikan oleh Perempuan saja sebanyak 4 orang penari atau lebih dan
bisa dilakukan secara berpasangan.
IRINGAN MUSIK
Bernama Gambang Kromong yang terdiri dari gamelan, sukong, tehyan, dan kongahyan
yang dipadukan dengan alat music gesek Tionghoa
F. NUSA TENGGARA TIMUR
TARI CACI
Tari ini merupakan sejenis tarian perang khas Manggarai di Pulau Flores, Provinsi NTT.
Awal mulanya tarian ini diciptakan dimana para laki-laki saling bertarung satu lawan satu
untuk menguji keberanian dalam pertarungan. Konsep dari tarian ini memiliki kekerasan
seperti luka cambuk, semakin banyak luka-luka cambuk yang di dapat maka akan
mendapatkan penghormatan. Tari Caci sendiri ditampilkan dalam pesta rakyat pergantian
tahun atau ketika para petani ingin membuka Lahan Garapan dan suguhan untuk para
turis yang berkunjung.
c. Ketentuan penari
Tarian Caci dimainkan oleh dua kubu setiap kubu memiliki pemain 3-5 orang.
Mereka hanya boleh melecutkan cambukkan pada bagian tubuh atas lawannya seperti
lengan, punggung, atau dada. Aturan lain ketika perisai lawan terlepas dari
genggaman, petarung satunya harus memberi kesempatan kepada lawan untuk
mendapatkan kembali perisai tersebut.
KOSTUM/BUSANA TARIAN
1. Cambuk, terbuat dari bahan kulit sapi ataupun kerbau yang sudah dikeringkan
2. Celana, Celana Panjang berwarna putih yang dipadukan songket (kain khas
Manggarai)
3. Perisai, dibuat dari bambu yang berjalin rotan dan berbentuk bundar
4. Topeng, topeng yang menyerupai tanduk kerbau yang dibuat oleh kulit kerbau yang
sudah mengeras kemudian ditambah hiasan kain warna warni
5. Giring-giring, dipakai dipergelangan kaki penari
IRINGAN MUSIK
Gendang dan Gong serta nyanyian nenggo atau dare dari para pendukung
SUMBER: