Anda di halaman 1dari 9

Nama : Yazid Al Muntashir

NPM : 2106632863

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi : Geografi

Mata Kuliah : Sistem dan Proses Geografi Fisik

Pengajar : Dr. Drs. Mangapul Parlindungan Tambunan, M.Si

Tanggal : 22 Februari 2022

A. Trench

Trench atau Bahasa Indonesianya adalah Palung merupakan cekungan di dasar laut yang
ukurannya sempit tetapi sangat dalam. Bentuk palung mirip dengan jurang yang ada di daratan,
yaitu menjorok ke dalam. Palung memiliki karakteristiknya tersendiri, Adapun beberapa
karakteristik dari sebuah palung, yaitu :

• Memiliki kedalaman yang sangat curam dan berbahaya

• Berbentuk seperti jurang, dan menjorok ke dalam

• Semakin dalam, hanya akan ada kegelapan

• Letaknya di dalam lautan lepas

• Dindingnya tajam dan curam

• Terjal

• Berbentuk cekung

Palung terbentuk melalui berbagai proses dan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Palung terbentuk oleh aktivitas gunung api dan palung juga dapat terjadi akibat penyusupan
lempeng samudera ke bawah lempeng benua. Pada proses pembentukan palung terjadi
penunjaman lempeng - lempeng kerak bumi ke dalam mantel bumi sehingga terjadi penghancuran
kerak bumi. Contohnya, palung pada Samudra Pasifik mempunyai kedalaman lebih dari 10.000
meter dari permukaan air laut. Proses terbentuknya palung juga karena adanya aktivitas gunung
api yang disebabkan oleh kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi yang mengalami
penghancuran dan mencairnya cairan yang berbentuk magma.

1. The Marine Trench.

Palung ini terletak di bagian barat Samudra Pasifik yang mempunyai titik kedalaman
36,196 kaki. Titik kedalaman ini disebut juga sebagai The Challenger deep. Menurut penyelam
ketiga yang berhasil mengunjungi dasar palung ini, untuk mencapai the challenger deep memakan
waktu sekitar 2,5 jam.

2. Tonga Trench

Tonga Trench terletak di bagian barat daya Samudra Pasifik. Kedalaman palung ini
menvapai 35,703 kaki dan titik terdalam dari palung ini disebut dengan Horizon Deep.

3. Philippine Trench

Palung ini berada di laut filipin dengan kedalaman 34,580 kaki. Titik terdalam palung ini
disebut juga degan The Galathe Depth.

Palung dapat terbentuk karena aktivitas tektonik seperti pergeseran lempeng dan juga
hasil dari aktivitas erosi. Pergerakan lempeng tektonik inilah yang tak hanya menciptakan palung
laut tetapi juga berpotensi mengakibatkan gempabumi.

Seperti yang sudah di bahas di atas, Palung sudah spernah dijelajahi oleh banyak
ekspedisi ilmiah. Uniknya, di dalam palung dengan minimnya cahaya matahari dan juga tekanan
yang sangat tinggi masih terdapat kehidupan, seperti Bnthocodon, Goblin Shark, Dumbo Octopus,
dan masih banyak lagi. Hewan-hewan ini bergantung pada mikroba yang juga bergantung pada
bahan kimia seperti methana atau belerang. Hewan-hewan yang muncul di dalam palung ini
umumnya terlihat tidak lazim dan juga memiliki warna tubuh yang cenderung gelap.
B. Sistem Sesar

Sesar merupakan sebuah rekahan batuan yang telah megalami pergeseran yang
mengakibatkan terjadinya perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan, baik secara
vertikal maupun horizontal. Sesar dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu Sesar Normal, Sesar Naik,
Sesar Geser, dan Sesar Miring. Sesar memiliki beberapa ciri-ciri, seperti :

1. Adanya struktur yang tidak menerus.

2. Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.

3. Adanya Silifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.

4. Terdapat kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan, berksi sesar, dan lain sebagainya.

Dengan bergeraknya satu lapisan dengan lapisan lain maka dapat terjadi gempabumi.
Gempa strike-slip terjadi pada sesar mendatar, kemudian gempa normal terjadi pada sesar normal,
dan gempa dorong terjadi pada sesar naik atau sesar balik. BMKG mencatat ada 295 sesar aktif
mengelilingi Indoensia. Sesar-sesar tersebut tersebar sepanjang Pulau Jawa, Sumatera, NTT,
hingga ke Laut Banda.
Sesar memiliki dampak juga, dengan adanya sesar maka dapat menimbulkan aktivitas
vullkanik, sesar juga dapat menimbulkan gempa bermagnitudo tinggi, dan juga dapat bersifat
destruktif dengan merusak bagunan karena efek dari gempa. Contoh konkrit dari adanya sesar ini
adalah Sesar Semangko yang membentanng di Pulau Sumatera dari Utara hingga ke Selatan.
Dampak dari sesar ini adalah gaya horizontal yang sejajar dengan arah palung dan menyeret
bagian barat pulau ke arah barat laut dan memicu terjadinya gempa yang juga dapat memicu
terjadinya tsunami, seperti yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004.

C. Arah Pergerakan

Arah Pergerakan yang dimaksud adalah arah pergerakan lempeng tektonik. Gerakan
tektonik adalah proses gerakan kerak bumi yang menyebabkan tinggi rendahnya permukaan
bumi. Gerakan tektonik bisa mempengaruhi permukaan bumi karena gerakan tersebut
menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan.

Terjadinya pergerakan lempeng disebabkan oleh beberapa faktor, seperti Arus Konveksi
Mantel, dorongan punggungan samudra pada mantel upwelling, dan juga tarikan lempeng.
Pergerakan-pergerakan ini memiliki beberapa cara, yaitu :

1. Konvergen (Pergerakan lempeng yang saling mendekat)

2. Divergen (Pergerakan lempeng yang saling menjauh)


3. Transform (Pergerakan lempeng seacra horizontal)

Lempeng-lempeng ini tersebar di seluruh dunia, diantaranya ada Lempeng Pasifik,


Lempeng Amerika Utara, Lempeng Afrika, Lempeng Eurasia, Lempeng Antartik, Lempeng Indo-
Australia, dan Lempeng Amerika Selatan.

Semua lempeng di permukaan bumi selalu mengalami pergerakan akibat dari konveksi
mantel bumi/terjadinya perpindahan kalor dari inti bumi ke litosfer sehingga lempeng-lempeng
yang berada di atas cairan likuid mantel akan terus mengalami pergerakan. Proses ini terjadi
secara terus-menerus layaknya sebuah siklus. Indonesia berdiri di atas 3 lempeng utama, yaitu
lempeng indo- Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Ketiganya akan selalu
mengalami pergerakan dengan arah yang tak menentu tergantung dari setiap cairan mantel yang
mendasarinya.

Untuk lempeng Indo-Australia, pergerakan mengarah ke Timur Laut yang menekan


lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik di utara (wilayah Indonesia). Pergerakan lempeng Eurasia
di wilayah Indonesia bergerak ke arah Timur dan pergerakan dibatasi oleh lempeng Pasifik dan
lempeng Indo-Australia di sekitar Kepulauan Maluku. Lempeng Pasifik bergerak ke arah Barat-
Barat Laut yang dibatasi dengan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di sekitar Laut
Banda sehingga pertemuan ketiga lempeng menghasilkan laut terdalam di Indonesia.
Para ilmuwan memprediksi bahwa dalam 250 juta tahun ke depan, masing-maisng benua
akan bergeser lagi menjadi 1 benua yang dikelilingi oleh lautan. Pergerakan lempeng tektonik
juga menentukan siklus pasang surut yang akhirnya mengendalikan kekuatan gelombang laut.

Dengan adanya pergerakan lempeng ini maka dapat terbentuklah benua-benua yang kita
ketahui sekarang. Aktivitas gunnung berapi di Indonesia juga diakibatkan oleh pergerakan
lempeng ini dan dengan adanya pergerakan lempeng ini juga dapat terjadi gempabumi karena
peristiwa tumbukan, lipatan, pergeseran, dan lain sebagainya.

D. Gunungapi

Gunungapi merupakan suatu sistem fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan
bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Sebenarnya tidak semua gunung berapi dapat memengaruhi prubahan iklim, hanya
letusan yang ketinggiannya mencapai lapisan stratosfer yang berpotensi untuk mengubah iklim
bumi. sedangkan lapisan stratosfer berada pada ketinggian 10-20 km diatas permukaan bumi,
maka letusan tersebut haruslah bersifat ekslposif. Hal yang menjadi faktor selanjutnya yaitu letak
dari gunung berapi tersebut jika erupsi terjadi di daerah ekuator maka erupsi tersebut berotensi
mengubah iklim dunia, sedangkan apabila terletak di daerah belahan bumi lain maka
kemungkinanya kecil untuk mengubah iklim dunia. Sebagai contoh adalah letusan gunung
krakatau pada tahun 1883, saking masifnya ledakan yang dihasilkan dapat menurunkan suhu
global bumi.
Gunungapi dapat terbentuk karena batuan yang berada di bawah kerak bumi dan
dikarekanak suhu yang sangat panas, batuan tersebut mengalai pencairan. Batuan yang mencair
ini disebut sebagai magma. Magma yang terkena tekanan dan suhu yang tinggi ini akan naik ke
permukaan bumi. Magma yang berhasil keluar ini akan mengalami pendinginan dan membeku di
permukaan, kejadian ini akan diulang terus menerus sampai terbentuklah gunungapi yang kita
ketahui. Gunungapi memiliki strukturnya sendiri juga, yaitu :

1. Dapur magma : Ruang yang berisi batuan mencair yang berada di bawah permukaan bumi

2. Pipa kepundan : Saluran keluarnya magma ke permukaan bumi

3. E. pusat, sentrik, eksentrik : titik erupsi

4. Lubang kepundan : Turunan melingkar yang merupakan lubang di mana magma keluar dalam
bentuk gas, lava, atau ejecta.

Ada 3 klasifikasi gunungapi di Indonesia :

1. Tipe A, gunungapi yang mengalami erupsi sesudah tahun 1600.

2. Tipe B, gununngapi yang mengalami erupsi setidaknya satu kali sebelum tahun 1600.

3. Tipe C, gunungapu yang erupsi magmatiknya belum diketahui tetapi memperlihatkan gejala
lemah.

Gunungapi memiliki bentuk yang bermacam-macam juga :

1. Gunungapi strato, gunung api yang telah mengalami letusan berkali-kali dan memiliki
kekenntalan magma yang tinggi.
2. Gunnungapi Perisai, terbentuk karena magma cair keluar dengan tekanan rendah, memiliki
lereng yang landai, dan magma yang sangat cair.

3. Gununngapi Maar, terbentuk karena letusan besar, memiliki dapur magma yang dangkal dan
bertekanan tinggi.

Referensi

Trench, Sistem Sesar, Arah Pergerakan dan Gunungapi. (2022, February 16). Ui.ac.id.

https://emas2.ui.ac.id/mod/forum/view.php?id=1040695

Palung Mariana dan 7 Hewan Penghuni Setia - Fakultas Perikanan dan Kelautan,

faculty of fisheries and marine unair. (2021). Unair.ac.id.

https://fpk.unair.ac.id/palung-mariana-dan-7-hewan-penghuni-setia/#

CNN Indonesia. (2020, December 7). Kehidupan di Palung Laut Terdalam Bumi.

Teknologi; cnnindonesia.com.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201202211523-199-

577320/kehidupan-di-palung-laut-terdalam-bumi
Lempeng, P. (n.d.). Pergerakan Tektonik Lempeng 55 BAB III.

https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/9254/bab3.pdf?se

quence=5&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai