PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. TUJUAN
Dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kulia Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Adapun tema yang diangkat dalam
makalah ini yaitu gunung berapi .
2
BAB II. PEMBAHASAN
a) Orogenik (Orogenesis)
b) Vulkanisma (Volcanism)
Proses penerobosan magma atau keluarnya magma dari dalam perut bumi
menuju ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan gas
yang tinggi sehingga terbentuk tubuh gunung
c) Tektonika (Tectonic)
3
bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan
hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Vulkanologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian dan merupakan
mata rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu geologi.
4
Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan
pemecahan awal dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan
pegunungan, benua, gempa bumi dan gunung api. Planet bumi
mempunyai banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut
sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi magma serta lokasi
dan kejadian gunung api.Panas bagian dalam bumi merupakan panas
yang dibentuk selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu,
bersamaan dengan panas yang timbul dari unsure radioaktif alami, seperti
elemen-elemen isotop terhadap waktu. Bumi pada saat terbentuk lebih
panas,tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan
perkembangan sejarahnya.Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan
panas dan intensitas vulkanisma di permukaan.Perambatan panas dari
dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material
yang terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah
muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya.
Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35 km di bawah muka
bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian
tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga
kerak umumnya mempunyai ketebalan 70-120 km dan terpecah menjadi
beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng
bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi
mantel.Bagian alas litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas
mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada
saat atau dekat suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya
beberapa bagian astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih
padat. Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan
berumur 1 2 miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km),
lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua
posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena perbedaan berat
jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.
5
Gambar 2 Penampang bumi. Kerak yang menindih mantel hampir
seluruhnya terdiri dari oksida yangtidak melebur. Proses vulkanik
membawa fragmen batuan ke permukaan dari kedalaman lk.200 km
melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral
olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada bagian atas mantel.
(Modifikasi dari Krafft, 1989;Sigurdsson, 2000).
D. BAGAIMANA GUNUNG API TERBENTUK
Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur
gunungapi berbeda:
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga
memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian
membentuk busur gunung api tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah
kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan
batuan dan lelehan batuan ini bergerak kepermukaan melalui rekahan
kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga
menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut
menjadi jalan ke permukaan lelehan batuanatau magma sehingga
membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir lavasepanjang
rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan
kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan
6
magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi
perisai.
Gambar4 .
E. GUNUNG MELETUS
7
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat
endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan
magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang
membawa batu dan abu dapat menyembur.Tidak semua gunung berapi
sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung
berapi aktif.
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
berbentuk kerucut gunung api.
b). Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang
permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
8
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi
karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi,
sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
9
Gambar 6enis-jenis gunung berapi
10
b.Gunung api maar.
11
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut
yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya
terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini
terdapat di kepulauan Hawai.
d. Cinder Cone
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung
Bromo merupakan jenis ini.
12
Hasil letusan gunung berapi (sumber:MPBI)
gas vulkanik
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lahar
Tanah longsor
Gempa bumi
Abu letusan
Awan panas (Piroklastik)
13
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas
hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari
material letusan besar yang panas, mengalir Turun dan akhirnya
mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas
hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas,
dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas
jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang
dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran
besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh
mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena
pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar
pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki
dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.
Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena
hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
14
H. Bencana Gunung Berapi
yang dikenal dengan istilah " erupsi ". Hampir semua kegiatan gunung api
lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu
merupakan cairan pijar ( magma ). Magma adalah cairan pijar yang terdapat
di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan
lebih dari 1.000 C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut
gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai
15
sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai
berapi atau erupsi, karena saat terjadi erupsi gunung berapi tersebut
mengeluarkan lava panas, awan panas atau dikenal dengan wedus gembel,
sekitarnya.
c. Erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava dan awan panas
jangkauan lava dan abu vulkanik yang dikenal dengan wedus gembel
positipnya yaitu:
1. Kesuburan tanah dan banyak bahan tambang
pasir, silika, lava, kristal dan lain sebagainya yang dimuntahkan dari
dalam perut bumi dalam jumlah besar. Kristal bisa dimanfaatkan untuk
16
dimanfaatkan untuk membuat kaca dan material lainnya bisa
2. Cuaca berubah
panas matahari dan dapat mendinginkan suhu udara. Ini tentu sebuah
kabar yang baik, mengingat akhir-akhir ini suhu udara terasa panas
Para peneliti juga meyakini bahwa letusan gunung berapi juga akan
hingga bertahun-tahun.
17
menurunkan suhu gobal sebesar 0,7 oFahrenheit, sehingga mampu
panas.
18
Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos
pemda setempat.
2. Tanggap Darurat
Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan
bencana
4. Penyelidikan
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika,
19
BABIII
PENUTUP
3.1. Simpulan
samudra (pasifik dan hindia) dan dua benua (Asia dan Australia). Selain
terdapat gunung berapi. Dibumi ini terdapat dua jalur gunung api/sabuk
api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania yang
3.2. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus
besar.
20
2. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan
DAFTAR PUSTAKA
http://nurhadiprayogi.blogspot.com/2013/10/makalah-gunung-meletus.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/13/bencana-alam-dan-
antisipasinya/
21