Anda di halaman 1dari 5

Prota Promes KI KD KKM Silabus RPP SD MI Tahun 2020

Perangkat pembelajaran adalah media yang digunakan sebagai pedoman atau petunjuk guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
1. Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes)
Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai
tujuan pembelajaran (KI dan KD) yang ditetapkan. Penetapan alokasi waktu dibutuhkan agar
seluruh Kompetensi Dasar dapat dicapai dan dikuasai oleh peserta didik.
Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku dan juga keluasan materi yang harus dikuasai peserta didik.
Prota menjadi program umum untuk setiap mata pelajaran. Prota berisi garis-garis besar yang
hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru yang bersangkutan.

Langkah-langkah Menyusun Prota


Komponen Program Tahunan (Prota), meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran,
tahun pelajaran), Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, dan keterangan.
Langkah-langkah menyusun Prota :
a. mengidentifikasi jumlah Kompetensi Dasar dan Indikator dalam satu tahun;
b. mengidentifikasi keluasan dan kedalaman Kompetensi Dasar dan Indikator;
c. melakukan pemetaan Kompetensi Dasar untuk setiap semester; dan
d. menentukan alokasi waktu tiap Kompetensi Dasar dengan memperhatikan minggu
efektif.

Program Semester (Promes) merupakan program yang berisi garis-garis besar tentang hal-hal
yang akan dicapai dalam satu semester. Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk
penyelenggaraan program pendidikan.
Promes berisi rumusan pokok-pokok aktivitas guru dalam melakukan pembelajaran selama satu
semester dengan mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia, jumlah Kompetensi Dasar,
dan Indikator.
Komponen promes adalah sebagai berikut.
a. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, tahun pelajaran)
b. Format isian (materi, tema, sub tema, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu)

Langkah-langkah Menyusun Promes


Langkah-langkah pengisian Promes adalah sebagai berikut.
a. Menginput KD dan Indikator
b. Menetapkan jumlah jam dan jumlah tatap muk per minggu untuk tiap mata pelajaran
c. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan indikator pada kolom bulan dan minggu.
d. Memberikan catatan pada kolom keterangan (jika diperlukan)

2. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
yang harus dimiliki peserta didik.

Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL. Kompetensi Inti berbentuk
kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu.

Kompetensi Inti mencakup empat dimensi yang mencerminkan : (1) sikap spiritual; (2) sikap
sosial; (3) pengetahuan; (4) dan keterampilan.

Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran.

Kompetensi dasar berisi sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu, sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

Kompetensi Dasar berisi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik.

Indikator adalah ukuran karakteristik, ciri-ciri, perbuatan, atau proses yang menunjukkan
ketercapaian suatu Kompetensi Dasar.

Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, misalnya :
mengidentifikasi, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, dan mendeskripsikan.

Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan perkebangan
dan kemampuan peserta didik.

Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil
belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut.

3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan.

KKM menunjukkan prosentase tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, sehingga


dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus).
Angka maksimal 100 ini merupakan kriteria ketuntasan ideal, Sedangkan ketuntasan secara
nasional diharapkan mencapai minimal 75.

Perumusan KKM setidaknya perlu memperhatikan tiga aspek, yaitu karakteristik peserta
didik (intake), kompleksitas materi atau kompetensi, dan daya dukung pada proses pencapaian
kompetensi.

1. Karakteristik Peserta Didik (Intake)


Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII) antara lain
memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk
peserta didik baru di jenjang SMP.

Bagi peserta didik kelas VIII dan IX, intake peserta didik dapat dilihat dari rata-rata nilai
rapor semester-semester sebelumnya.

2. Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)


Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata
pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran
melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah.

Penentuan kompleksitas mata pelajaran dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD,
kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.

Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain (1) kompetensi pendidik
(misalnya nilai Uji Kompetensi Guru); (2) jumlah peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat
akreditasi sekolah; dan (4) kelayakan sarana prasarana sekolah.

Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru
mata pelajaran.

Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut.


KKM per KD = Jumlah total setiap aspek
Jumlah total aspek

Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus :


KKM per mata pelajaran = jumlah total KKM per KD
Jumlah total KD

4. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu.
Silabus mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

1. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk jenjang sekolah,
kelas, dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi dari Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan, akan tetapi
untuk dibentuk melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan.
Setiap mata pelajaran harus relevan dengan kompetensi inti yang telah dirumuskan tau
berkontribusi terhadap pembentukan kompetensi inti.

2. Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran harus dengan memperhatikan urutan berdasarkan
hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan  materi, keterkaitan antara kompetensi
inti dengan kompetensi dasar dalam mata pelajaran, dan keterkaitan antara standar
kompetensi dan kompetensi dasar antar mata  pelajaran.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator Pencapaian Kompetensi merupakan perilaku yang dapat diukur atau diamati untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran.
Indikator digunakan sebagai penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator juga digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.

4. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari peserta didik sebagai sarana
pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian
yang disusun berdasarkan indikator  pencapaian belajar.
Secara umum  materi pokok memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedut yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

5. Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Strategi pembelajaran dapat berupa kegiatan  tatap muka dan
non tatap muka atau pengalaman belajar.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

6. Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut dapat berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidial bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan untuk
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
7. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah kompetensi. Penetapan
alokasi waktu dalam pengembangan silabus disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran dalam
struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi
dasar, keluasan materi, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi
dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang kompleks dan beragam.

8. Sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu komponen administrasi
pembelajaran yang wajib dimiliki guru.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
RPP menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran di dalam mencapai sebuah
Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti (KI) dan dijabarkan dalam
silabus.
Terdapat 13 (tiga belas) komponen RPP yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
dan semua komponen tersebut harus ada dalam penyusunan RPP.
Melalui penyederhanaan RPP ini, maka guru bebas membuat, memilih, mengembangkan, dan
menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada peserta didik.
Hanya ada 3 (tiga) komponen inti dalam penyederhanaan RPP, yaitu tujuan pembelajaran,
langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (assesment),
sedangkan komponen lainnya bersifat sebagai pelengkap.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ditulis dengan merujuk pada Kurikulum 2013 dan kebutuhan belajar
peserta didik.
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
siswa sesuai dengan kompetensi dasar.
Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
yang telah ditentukan.
2. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran ditulis secara efektif berupa kegiatan yang dapat secara langsung
mencapai Kompetensi Dasar.
Meskipun demikian, kegiatan pembelajaran tetap dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik.
Di dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik diajak untuk berpartisipasi aktif, memberikan
ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologisnya.
3. Penilaian Pembelajaran (Assesment)
Prosedur penilaian pembelajaran juga dibuat secara sederhana dengan tetap
memperhatikan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.

Anda mungkin juga menyukai