KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“MODEL PENELITIAN AGAMA”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyimak tuntutan standar proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 41 tahun 2007, guru diwajibkan membuat perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang bermutu merupakan langkah awal
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Perencanaan
pembelajaran direalisasikan pada pengembangan silabus dan RPP. Pengembangan
silabus dan RPP merupakan penjabaran lebih lanjut dari Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang di dalamnya memuat indikator, kegiatan pembelajaran,
materi pembelajaran, dan penilaian. Keempat hal inilah yang nantinya dapat
mengantarkan peserta didik mencapai kemam-puan minimal yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kegiatan merumuskan indikator
menjadi kewajiban bagi guru agar terlaksana proses pembelajaran yang efektif dan
efesien. Kewajiban ini tertulis juga pada Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian bahwa salah satu kegiatan guru adalah mengembangkan indikator
pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai. Selanjutnya, dalam
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru Mata
Pelajaran salah satu kompetensi yang diharapkan dari guru adalah mengembangkan
indikator dan instrumen penilaian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian indikator dan materi pembelajaran?
2. Bagiamana rumusan dan pengembangan indikator pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
3. Bagaimana rumusan dan pemilihan materi pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Indikator
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran (Mulyasa, 2007:139). Dalam Panduan Pengembangan
Indikator (2010: 3) dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 juga menyatakan
bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan
atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat
diobservasi. Indikator salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran.
Keberadaan indikator akan menjadi acuan terhadap berhasil atau tidak berhasilnya
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan itu, guru sangat
diharapkan dapat memahami tentang indikator. Dapat dirumuskan bahwa
indikator merupakan kompetensi yang lebih spesifik. Apabila serangkaian
indikator dalam satu Kompetensi Dasar sudah dapat dicapai oleh siswa, berarti
target Kompetensi Dasar tersebut sudah terpenuhi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Darajat. (1988) Proses Belajar Mengajar
Bandung: Remaja Karya
Dede Rosyada. (2004). Pradigma Pendidikan.
Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Praneda Media
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan (2010).
Strategi belajar mengajar. Jakarta : Rineka cipta
Oemar Hamalik (2002). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Sri Esti Wuryani Djiwandono (2002). Psikologi Pendidikan Jakarta. PT Grasindo