PENENTUAN INDIKATOR
B. Penentuan Indikator
C. Fungsi Indikator
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
mengembangkan pencapaian kompetensi dasar. Indikator berfungsi
sebagai berikut.
Ketika mengembangkan indikator dengan cara ini ada hal yang perlu
diperhatikan yaitu pendidik harus menghindari penggunakaan tingkat
kompetensi yang tumpang tindih. Tingkat kompetensi yang digunakan harus
dilakukan secara hirarkis yaitu mulai dari tingkat kompetensi termudah hingga
tersulit. Maka, jika tingkat kompetensi tersebut harus dimulai dari C1, C2 hingga
C6. Apabila tingkat kompetensi diawali dengan C2, kompetensi berikutnya
sebaiknya ke C3 dan tidak dibenarkan kembali ke C1.
Mengingat
Mengingat adalah memanggil kembali pengetahuan yang telah tersimpan
dalam memori . mengingat menggunakan memori untuk menggugah
kembali definisi , fakta , atau daftar
, atau informasi yang dipelajari sebelumnya.
Contoh Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menuliskan ulang data
2. Menyebutkan kembali definisi….
3. Menyusun langkah-langkah kegiatan observasi…
4. Mendeskripsikan konsep ….. dalam diskusi
5. Menuliskan informasi kembali hasil….
Memahami
Memahami artinya mengembangkan atau merumuskan makna melalui
berbagai jenis fungsi baik lisan maupun tulisan seperti menafsirkan ,
mencontohkan , mengklasifikasi, meringkas, menyimpulkan ,
membandingkan , atau menjelaskan.
Contoh Indikator pencapaian kompetensi:
1. Menafsirkan data yang terdapat dalam tabel….
2. .Menentukan contoh penerapan konsep…..
3. Memilih langkah-langkah yang paling tepat ……
4. Meringkas materi hasil telah….………
Menerapkan
Menerapkan prosedur tertentu yang merujuk pada materi pelajaran
telah dipelajari sehingga menghasilkan produk-produk tertentu pula,
seperti, model, karya, materi presentasi, melakukan wawancara, atau
simulasi.
Contoh indikator pencapaian kompetensi
1. Menggunakan data sebagai sebagai dasar argumentasi…..
2. Menyajikan diagram hubungan data hasil pengamatan ……
3. Memperbaiki langkah-langkah kegiatan….
4. Menghimpun materi dalam presentasi….
5. Melakukan wawancara….
6. Mempresentasikan langkah kerja dalam mempraktikan….
7. Mensimulasikan cara kerja……
Menganalisis
Menganalisis adalah mengurai konsep, prosedur, komponen ke dalam beberapa
bagian. Menganalisis dapat berupa mengurai sesuatu untuk mengenali
bagaimana bagian-bagiannya berhubungan satu sama lain.
Mengidentifikasi berhubungan antarkomponen dalam struktur
keseluruhan dalam mecapai tujuan.
Kegiatan menganalisis bisa juga merupakan proses mental dalam
membedakan, mengorganisir, menghubungkan , serta membedakan
antara komponen dalam satu kesatuan fakta. Kemampuan analisis
diperlukan dalam survei, menyusun grafik, membaca grafik, membuat
atau membaca diagram, serta mempresentasikan diagram.
Contoh IPK
1. Mengidentifikasi komponen yang membentuk….
2. Medeskripsikan hubungan fungsional komponen untuk …..
3. Men kekuatan dan kelemahan pada….
4. Mengubungkan data-data untuk membuat kesimpulan…
5. Mengidentifikasi besarnya peran… dalam…
Mengevaluasi
Mengevaluasi merupakan proses menentukan nilai sesuatu berdasarkan
kriteria atau standar. Dengan menilai, mengukur, atau mengkritisi kita
dapat mengetahui tingkat pencapaian yang dapat dinyatakan dengan
belum memenuhi, memenuhi, atau melebihi kriteria yang telah
ditentukan. Dengan bersandar pada data siswa dapat menentukan baik
buruknya sesuatu. Produk dari evaluasi dapat berupa nilai pencapaian,
kritik, rekomendasi, atau laporan.
Dengan menguasai kegaitan evaluasi siswa dapat melakukan perubahan.
Kegiatan mengevaluasi menentukan ide untuk membuat baru sehingga
karya sebelumnya menjadi dasar untuk mencipatakan sesuatu yang baru
dalam berkreasi.
Contoh IPK
1. Membandingkan prilaku yang seharusnya dengan yang
senyatanya untuk …..
2. Menilai ketercapaian…… berdasarkan kriteria…..
3. Menentukan kekuatan ….. untuk dikembangkan menjadi…
4. Mengidentifikasi kelemahan pada…. sebagai bahan perbaikan.
Berkreasi
Berkreasi atau mencipta adalah proses menghubungkan antar elemen
secara bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan utuh dan
fungsional. Mereorganisasi unsur ke dalam pola baru atau struktur yang
berbeda. Mengembangkan cara atau strategi baru melalui
pengembangan perencanaan sehingga menghasilkan sesuatu yang
berbeda dari sebelumnya. Menempatkan atau menggunakan bagian
secara bersama-sama dengan cara yang baru, atau mensintesis bagian
menjadi sesuatu yang baru dan berbeda dalam mengembangkan produk .
Proses ini merupakan proses mental tertinggi dalam taksonomi.
Contoh indikator pencapaian kompetensi siswa dapat
1. Mengintegrasi data yang diperoleh dari hasil observasi untuk
menyusun….
2. Merumuskan proposal……
3. Meninjau ulang pelalksanaan kegiatan…. Untuk melakukan
perbaikan proses…..
4. Mendisain model….. yang baru berdasarkan contoh yang sudah
ada.
5. Mengevaluasi produk tahun lalu untuk dasar pengembangan
pelaksanaan inovasi….
memilah mengelola
menegosiasi
mengendalikan Beradaptasi
Mengembangkan
Merumuskan
Memodifikasi
Latihan
1. Diskusikan dalam kelompok, manakah yang lebih baik bahwa indikator
dirumuskan oleh seorang guru atau oleh kelompok atau tim?
2. Kerjakan dalam kelompok, banyak komponen yang harus diperhatikan
ketika mengembangan indikator, berikan 10 contoh rumusan hasil
pengembangan indikator pada rana kognitif dan keterampilan dengan
memperhatikan komponen-komponen pengembangan tersebut.
3. Kerjakan dalam kelompok, analisis perbedaan indikator pencapaian
kompetensi dan indikator penilaian.
Rangkuman
Kegiatan merumuskan indikator menjadi kewajiban bagi guru agar
terlaksana proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
Indikator pencapaian kompetensi merupakan penanda pencapaian KD
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Indikator pencapaian kompetensi
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/ atau dapat diobservasi.
Indikator berfungsi sebagai: (1) Pedoman dalam mengembangkan materi
pembelajaran; (2) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran; (3)
Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar; (4) Pedoman dalam merancang
dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan
sebagai berikut: (1) Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi dua
atau tiga indicator; (2) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi
yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan KD; (3) Indikator yang
dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi; (4) Rumusan indikator
sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi
pembelajaran; (5) Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata
pelajaran sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai; (6)
Indikator harus dapat diukur/diamati; (7) Rumusan indikator dapat
dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang mencakup ranah
kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.
Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator
(indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk
dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.unco.edu/cetl/sir/stating_outcome/documents/Krathwohl.pdf
http://thesecondprinciple.com/teaching-essentials/beyond-bloom-cognitive-
taxonomy-revised/