Anda di halaman 1dari 10

TUGAS METODELOGI PENELITIAN

SISTIMATIKA PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

DOSEN:
Dr. Ainur Rofieq, M.Kes

TIM PENYUSUN :
Nama Kelompok : Kelompok 2
Kelas : Biologi B
Anggota Kelompok :
1. Supia Rumalutur (201610070311073)
2. Istin (201610070311074)
3. Ainina Qolby (201710070311044)
4. Nuri Trihasti Miranda (201710070311049)
5. Cindy Puspitasari (201710070311051)
6. Lailatul Mufaridha (201710070311058)
7. Alfataira Diaz Ratu A (201710070311060)
8. Ratna Apriliani P (201710070311063)
9. Ardianto (201710070311068)
10. Nina Amelia Lestari (201710070311078)
11. Nilna Himawati (201710070311080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
Sistematika Proposal PTK
Sugiyono (2010) menyebutkan bahwa proposal penelitian minimal mengandung empat
komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori dan pengajuan hipotesis, metode
penelitian, organisasi dan jadwal penelitian. Untuk organisai dan jadwal penelitian sesuai
kebutuhan, jika diperlukan dapat ditambahkan.
Sistematika proposal Penelitian Tindakan Kelas menurut (Wiyanto dan Mustakim, 2012) adalah
sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Perumusan Masalah
4. Cara Memecahkan Masalah
5. Hipotesis Tindakan
6. Tujuan Penelitian
7. Manfaat Penelitian

BAB II. KAJIAN TEORI

BAB III. METODE PENELITIAN


1. Setting Penelitian
2. Persiapan PTK
3. Subjek Penelitian
4. Sumber Data
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
6. Indikator Kinerja
7. Analisis Data
8. Prosedur Penelitian
9. Personalia Penelitian
10. Rencana Pembiayaan
11. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Penjelasan secara teoritis tentang Sistematika Penelitian Tindakan Kelas:

Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) dalam latar belakang masalah peneliti
menjelaskan beberapa hal, yaitu : (1) mengapa masalah yang diteliti itu penting; (2) kondisi
yang diharapkan dan kondisi yang diharapkan dan kondisi yang ada sehingga jelas adanya
kesenjangan atau masalah yang perlu dicari pemecahannya melalui PTK; (3) dikemukakan
pula bahwa masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah yang benar-benar terjadi
dalam PBM disertai data faktualnya; (4) disinggung teori yang melandasi diajukannya
gagasan untuk memecahkan masalah; (5) apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah
sekiranya masalah tersebut tidak diteliti; (6) gejala-gejala kesenjangan apa yang terdapat di
lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan; (7) kerugian-kerugian
dan keuntungan-keuntungan apa yang akan terjadi kalau masalah tersebut tidak diteliti; (8)
masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk
dipecahkan serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi tenaga, waktu, biaya, dan daya dukung
lainnya; (9) dijelaskan pula tindakan apa yang akan dilakukan. Dalam menyebutkan tindakan,
peneliti perlu menjelaskan apa sebab tindakan itu diangap paling tepat, dengan alasan yang
berkaitan dengan permasalahan yang dicari solusinya; (10) dalam pemaparan latar belakang
masalah pada umumnya peneliti memakai pendekatan deduksi, yakni dari hal-hal yang
sifatnya umum ke hal-hal yang sifatnya khusus.

2. Identifikasi Masalah
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) identifikasi masalah adalah kegiatan
mendeteksi, melacak, dan menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian
atau variabel yang akan diteliti. Dari kegiatan mengidentifikasi itu dapat diangkat beberapa
permasalahn yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

3. Perumusan Masalah
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) perumusan masalah dalam PTK adalah
beberapa pertanyaan yang akan dijawab setelah tindakan selesai dilakukan. Perumusan
masalah dirumuskan dengan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan
dilakukan. Perumusan masalah itu menjadi titik tolak untuk merumuskan hipotesis nantinya.
Dari perumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian atau judul dari penelitian.
Perumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah. Hindari
rumusan masalah yang terlalu umum atau terlalu sempit.

4. Cara Memecahkan Masalah PTK


Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) tindakan apa yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah dalam PTK. Diuraikan alternatife tindakan yang akan dilakukan untuk
memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah
yang diteliti hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan
masalah ditentukan berdasarkan pada akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan
(action) secara jelas dan terarah.
5. Hipotesis Tindakan
Menurut (Sanjaya, 2011) dalam penelitian formal hipotesis dapat diartikan sebagai
jawaban sementara dari masalah penelitian. Hipotesis adalah statement keterkaitan antara dua
atau lebih variable. PTK sebagai penelitian yang bertumpu pada perbaikan kinerja guru, maka
data hipotesis dirumuskan dugaan apa yang akan terjadi dimana kala dilakukan suatu perlakuan.
Hipotesis dirumuskan bukan sekedar ingin mengetahui adanya keterkaitan antara dua variable,
akan tetapi menggambarkan adanya perlakuan yang harus dilakukan serta pengaruh pengaruh
perlakuan terhadap hasil belajar.

6. Tujuan PTK
Menurut (Sanjaya, 2011) tujuan penelitian merupakan keinginan memperoleh sejauh
mana penggunaan metode yang digunakan. Tujuan PTK dirumuskan berdasarkan topic atau
masalah PTK. Tujuan PTK merupakan jawaban atas masalah penelitian. Tujuan penelitian
harus terjawab dalam kesimpulan hasil penelitian. Tujuan penelitian menyatakan target tertentu
yang akan diperoleh dari kegiatan PTK yang akan dilaksanakan. Tujuan penelitian harus
dinyatak secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas dan tegas.

7. Manfaat Penelitian
Menurut (Sanjaya, 2011) manfaat penelitian dirumuskan berdasarkan topic atau masalah
serta menguraikan dampak dari tercapainya tujuan PTK. Dipaparkan bahawa hasil PTK
memiliki potensi untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Dengan demikian tampak
manfaat bagi siswa, guru, dan pihak-pihak yang lain terkait dengan PTK. Perumusan manfaat
penelitian, sebagaimana pada tujuan penelitian harus dihindari manfaat yang bersifat subjektif.

Bab II Kajian Teori


Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) dalam bab ini diuraikan teori-teori yang dapat
digunakan untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk memberi jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) serta penyusunan instrument
penelitian. Kajian teori sangat penting untuk membangun kerangka berpikir atau konsep yang
akan digunakan dalam penelitian. Kajian teori dapat berupa kutipan teori, berbagai definisi dari
variabel, dan temuan penelitian sebelumnya. Semuanya itu untuk mendukung pilihan tindakan
(treatment) yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalahan dalam PTK.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kajian teori tersebut adalah sebagai berikut :
a. Buku-buku yang digunakan harus relevan dengan judul penelitian. Relevan tidak berarti
bahwa judul buku harus sama atau mirip dengan judul penelitian. Yang dimaksud relevan
adalah buku-buku yang isinya dapat menunjang teori-teori yang akan ditelaah.
b. Buku hendaknya dicari yang terbaru (up to date) kecuali untuk penelitian sejarah.
c. Buku atau hasil penelitian itu dapat memberi arahan untuk mengidentifikasi variabel
penelitian dan operasionalnya. Oleh karena itu, lacakan hasil penelitian sebelumnya sangat
disarankan untuk dibaca dan jadi rujukan.
Menurut (Sanjaya, 2011) kajian teori bukan berisi tentang berbagai kutipan dari buku-
buku sumber, melainkan pemilihan teori yang utuh sesuai dengan judul penelitian. Dengan
demikiankutipan dalam kajian teori bukan asal kutipan melainkan apakah kutipan kutipan itu
mengukukuhkan teori yang ditentukan. Dalam kajian teori juga perlu dikedepankan pandangan
peneliti tentang pendapat seseorang yang dikutip.

Bab III Metodelogi Penelitian


1. Setting Penelitian :
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) setting penelitian menjelaskan tentang
tempat dan waktu PTK dilakukan, dan berapa siklus PTK yang akan dilakukan.

2. Persiapan PTK
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) dalam persiapan PTK peneliti menjelaskan
Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang akan dijadikan PTK. Peneliti juga
menguraikan instrumen yang diperlukan dalam PTK ( Lembar Observasi,RPP,Lembar
Evaluasi, LKS, dan lain-lain).

3. Subjek Penelitian
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) PTK dilaksanakan di kelas mana dan berapa
siswa yang menjadi sasaran PTK, termasuk berapa siswa laki-laki dan berapa siswa
perempuan .

4. Sumber Data
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) sumber data dalam PTK ialah siswa, guru,
teman sejawat, dan lain-lain.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) dalam PTK, umumnya dikumpulan dua jenis
data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan
perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja siswa, kinerja guru, dan perubahan suasana
kelas. Contoh data kualitatif adalah kalimat-kalimat yang menggambarkan ekspresi siswa
tentang tingkat pemahamannya (antusiasnya,kepercayaan diri, dan motivasinya). Data
kuantitatif data dapat dianalisis secara kualitatif.
Data yang baik adalah data yang valid dan reliable. Data yang demikian diperoleh
dari instrument sebagai alat pengumpul data yang juga valid dan reliable. Instrument yang
valid adalah instrument yang mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mendapatkan
data yang akurat, perlu disusun suatu instrument yang valid dan reliable. Instrument yang
valid adalah instrument yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur, harus
disiapkan instrument yang mampu mengukur minat siswa, bukan untuk mengukur kecerdasan
atau pendapat siswa. Peneliti PTK harus selalu hati-hati dengan data dan harus yakin bahwa
data yang dikumpulkan memang valid (sahih).
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) alat pengumpul data PTK diantaranya :
a. Tes
b. Observasi
c. Wawancara
d. Kuesioner
e. Diskusi
PTK dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan guru dalam pembelajaran.
Dalam PTK, guru yang merancang penelitian, guru yang melaksanakan tindakan, guru
yang mengumpulkan data, dan guru pula yang menganalisis data untuk mendapatkan
kesimpulan. Oleh karena itu, data yang dikumpulkan itu harus data yang senyatanya, bukan
data yang dimanipulasi.

6. Indikator Kinerja
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang
digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki
mutu pembelajaran di kelas. Indicator kinerja harus realistis dan dapat diukur (jelas cara
mengukurnya).

7. Analisis Data
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) tahapan setelah data adalah analisis data.
Dalam PTK, analisis dilakukan peneliti sejak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian.
Pada waktu dilakukan pencatatan lapangan melalui observasi atau pengamatan tentang
kegiatan pembelajaran di kelas, peneliti dapat langsung menganalisis apa yang diamatinya,
situasi dan suasana kelas, cara guru mengajar, hubungan guru dengan siswa, interaksi antara
siswa dengan siswa, dan lain-lain. Peneliti perlu memahami teknik analisis data yang tepat
agar penelitiannya memiliki nilai ilmiah yang tinggi.

8. Prosedur Penelitian
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) prosedur penelitian dibagi menjadi beberapa
siklus diantaranya :
Siklus 1 PTK
a. Perencanaan :
Semua persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK, antara lain sebagai berikut.
1) Guru (peneliti) melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pelaksana pembelajaran.
3) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
4) Uraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka pemecahan
masalah.
5) Membuat lembar kerja siswa.
6) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.
7) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Berupa tindakan yang dilakukan, tindka perbaikan yang dikerjakan, dan prosedur
tindakan yang diterapkan.
c. Pengamatan
Observasi adalah perekaman data mengenai proses dan produk dari implementasu
tindakan yang dirancang. Penggunaan instrument yang telah disiapkan sebelumnya
perlu diungkap secara rinci dan lugas termasuk cara perekamannya.
d. Refleksi
Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi
berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta
kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.

Siklus 2 PTK:
a. Perencanaan
Guru (peneliti) membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama.
b. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarakan rencana pembeljaran hasil refleksi
pada siklus pertama.
c. Pengamatan
Guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran.
d. Refleksi
Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana
(replaning) untuk siklus ketiga.

Siklus 3 PTK:
a. Perencanaan
Guru (peneliti) membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
kedua.
b. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarakan rencana pembeljaran hasil refleksi
pada siklus kedua.
c. Pengamatan
Guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran.
d. Refleksi
Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis serta
membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan
melaksanakan tindakan(treatment) tertentu. Apakah pembelajaran yang telah dikemas dengan
tindakan tertentu dapat meningkatkan atau memperbaiki masalah yang diteliti dalam PTK
tersebut.

9. Personalia Penelitian
Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) Tim peneliti yang terlibat dalam PTK
disebutkan, disertai rincian dan beban tugas masing-masing anggota PTK, misalnya sebgai
berikut.

PEMBAGIAN TUGAS TIM PTK

No. Nama Tugas Jam Kerja

Per Minggu

…………………… a. …………………….
b. ………………….....
(guru peneliti/ c. ……………………. ……........... jam

pelaksanaan)

………………… a. ……………………. ……........... jam


b. ………………….....
(kolabolator/ mitra) c. …………………….

10. Rencana Pembiayaan


Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) rencana pembiayaan berupa uraian yang
mengungkap semua biaya yang diperlukan untuk melakukan PTK. Rencana pembiayaan PTK ini
akan lebih baik bila ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga mudah dipahami oleh pihak yang
berkepentingan. Rencana pembiayaan bias digunakan sebgai pertanggungjawaban kepada
sponsor atau pihak yang memberikan dana penelitian.
11. Jadwal Penelitian
Menurut (Sanjaya, 2011) jadwal penelitian berisi tentang time schedule seperti yang dapat
dilihat pada table sebagai berikut :

NO. JENIS KEGIATAN WAKTU MINGGU KE-

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Persiapan

Menyusun konseppelaksanaan ˅ ˅

Menyusun Instrumen ˅

2. Pelaksanaan

Melakukan Tindakan Siklus I ˅

Melakukan Tindakan Siklus II ˅

Melakukan Tindakan Siklus III ˅

3. Penyusunan laporan

Menyusun konsep laporan ˅

Menyempurnakan draf laporan ˅

Daftar Pustaka

Menurut Wiyanto dan Mustakim (2012) daftar pustaka adalah daftar buku dan sumber-
sumber lain yang digunakan penulis sebagai bahan tulisannya. Kenyataan menunjukan bahwa
penulis laporan PTK (dan penulis KTI pada umumnya) tak mungkin dapat meninggalkan
pustaka. Mengapa daftar pustaka perlu dicantumkan? Sedikitnya, ada lima fungsi pencantuman
daftar pustaka, yakni:

a. Menunjukan kejujuran penulis bahwa tulisannya itu tidak semata-mata hasil


pemikirannya sendiri, tetapi sebagian mengambil dari buku atau sumber lain;
b. Memberi pengakuan atau penghargaan kepada penulis yang tulisannya diambil sebagai
bahan;
c. Membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh, yaitu dengan membaca buku-
buku sumber yang disebutkan itu;
d. Menambah tingkat kepercayaan pembaca;
e. Memenuhi kelaziman penulisan karya ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya & Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Wiyanto, A., & Mustakim. 2012. Panduan Karya Tulis Guru. Yogyakarta:Pustaka Grhatama.

Anda mungkin juga menyukai