(KD), dan Indikator
Posted on 9 Oktober 2013 by nurfitriyanielfima
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam tiap jenjang pendidikan pasti ada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
karena untuk mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dan tujuan apa saja yang harus
dicapai sehingga mudah karena terarah dan merupakan program yang telah terstruktur dalam tiap
sekolah.
Di mana dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dapat mengetahuai
kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik sehingga secara spesifisik dapat dijadikan
untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana
penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu
Oleh karena itu, sangat penting sekali adanya standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator dalam pendidikan karena sebagai patokan dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
1. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator?
2. Sebutkan langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar dan Indikator?
3. Bagaimana perumusan Kompetensi Dasar dan Indikator?
4. Bagaimana penyusunan materi pokok/materi pembelajaran?
5. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar dan
Indikator.
3. Untuk memahami perumusan Kompetensi Dasar dan Indikator.
4. Untuk mengetahui cara penyusunan materi pokok/materi pembelaj
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator
2. Pengertian Standar Kompetensi
Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan
tertentu pula.[1] Menurut Abdul Majid Standar kompetensi merupakan kerangka yang
menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur.[2] Pada setiap mata
pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat
kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran
tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan standar
kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan local tersebut,[3]
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh
siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah
ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar
kompetensi.[4]
1. Pengertian indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik. Sedangkan
menurut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan
tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator
juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta
didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi
sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik, cirri-ciri, tanda-
tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa telah
memiliki kompetensi dasar tertentu.
Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifisik yang dapat dijadikan untuk
menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan
siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu
Adapun dalam mengkaji Kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada
standar isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada distandar isi.
2. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
3. Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak
operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok pemahaman
dan juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan kompetensi dasar.
Sehinggah langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
1) Menjabarkan Kompetensi yang dimaksud, dengan bertanya : “kemampuan apa saja yang
harus dimiliki siswa agar standar kompetensi dapat dicapai?” jawaban dari pertanyaan tersebut
kemudian didaftar baik yang menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Sebelum melakukan penyusunan indicator, maka harus diperhatikan terlebih dahulu komponen-
komponen sebagai berikut :[5]
1. Kognitif Meliputi:
1) Knowledge (pengetahuan) yaitu, menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan,
mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi leber, dan
melukiskan.
1. Efektif meliputi:
1) Observing (pengamatan) yaitu mengamati proses, memperhatikan pada tahap-tahap sebuah
perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
2) Initation (peniruan) yaitu melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun
kembali struktur dan menggunakan sebuah model.
3) Practicing (pembiasaan) yaitu membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol
kebiasaan agar tetap konsisten.
2) Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila belum
lakulanlah analisis lanjut untuk menemukan in dikator-indikator lain yang kemungkinan belum
teridentifikasi.
3) Tambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan
lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.
1. Meluas, artinya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan
pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang berkaitan pada saat
pembelajaran berlangsung.
2. Seimbang, artinya dimana setiap peserta Kompetensi perlu dapat dicapai melalui alokasi
waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif.
3. Relevan, maksudnya adalah dimana setiap Kompetensi terkait dengan penyiapan peserta
didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan pengalaman.
4. Perbedaan, merupakan upaya pelayanan individual dimana peserta didik perlu memahami
apa yang perlu untuk dipelajari, bagaimana berfikir, bagaimana berbuat untuk
mengembangkan Kompetensi serta kebutuhan individu masing-masing. (yulaewati
2004:20)[7]
Adapun Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat merumuskan KD yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu kepada perubahan
tingkah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta didik.
2. Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingkah laku yang
dapat diamati dan diukur yang dirumuskan dengan menggunakan kata-kata operadional.
3. Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi pokok yang akan
diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar ).[8]
1. Perumusan Indikator
Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang unik dan
beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar, oleh karena itu
indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut.
Dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar nasional yang digunakan. Sekolah
dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan indikator.
Dalam merumuskan indikator pembelajaran perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai
berikut:
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang
digunakan dalam SK dan KD.
3. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi
kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
5. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan
materi pembelajaran.
6. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata
kerja operasional yang sesuai.
7. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.[9]
Mampu
memperagakan/mempraktikkan tata
cara menshalatkan jenazah
Komponen lain yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran adalah penentuan
materi pokok. Materi pokok harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang tercapainya
kompetensi. Materi pokok adalah pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa
sebagai sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrument
penilaian yang disusun berdasarkan indicator pencapaian belajar.
Karena standar materi pokoktelah ditetapkan secara nasional, maka materi pokok tinggal disalin
dari buku Standar kompetensi Mata Pelajaran. Sementara tugas para pengembang silabus adalah
memberikan jabaran/ materi pokok tersebut ke dalam uraian meteri atau biasa disebut materi
pembelajaran untuk memudahkan guru, sekaligus memberikan arah serta cakupan materi
pembelajarannya.[10]
Materi pokok disusun untuk pencapaian tujuan, karenanya materi pokok dipilih sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dicapai. Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam
menentukan materi pokok adalah:[11]
c) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta didik
Al-Qur’an-Hadis
Kelas X, Semester 1
BAB III
PENUTUP
1. A. KESIMPULAN
1. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentupada jenjang pendidikan tertentu
pula.
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh
siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah
ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar
kompetensi.
1. Pengertian indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Meluas, artinya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan
pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang berkaitan pada saat
pembelajaran berlangsung.
2. Seimbang, artinya dimana setiap peserta Kompetensi perlu dapat dicapai melalui alokasi
waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif.
3. Relevan, maksudnya adalah dimana setiap Kompetensi terkait dengan penyiapan peserta
didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan pengalaman.
Materi pokok harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang tercapainya kompetensi.
Mat[eri pokok adalah pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai
sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrument penilaian
yang disusun berdasarkan indicator pencapaian belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2008. kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : kencana prenada media group.
[1] Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta : kencana prenada media group, 2008),
hlm. 170
[2] Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 42
[6] Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), hal 143.
[8]Ibid.,58