Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Assalamualaikum.Wr.Wb. Segala puja dan puji syukur, kami panjatkan kehadirat


Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan anugrah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tentang Pemetaan SK dan KD dan Pengembangan
Indikator.. Shalawat serta salam, tidak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah hingga zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat penilaian
tugas kelompok dalam mata kuliah “Perencanaaan Pengajaran Matematika”. Pada
kesempatan ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu jelita, M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah turut serta memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar saling mengingatkan bila
terjadi kesalahan. Sekian dari penulis, dan apabila terdapat kesalahan, baik dalam cara
penulisan ataupun penggunaan bahasa dalam penulisan,kami mohon maaf.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kita semua,
Amin. Wassalamualaikum.wr,wb

Langsa, 10 Oktober 2016

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Mekanisme Pengembangan Indikator
E. ruang lingkup matematika
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru sebelum merancang pembelajaran adalah
melakukan analisis terhadap standar isi. Ada tiga hal yang dianalisis yaitu analisis tujuan
mata pelajaran, analisis ruang lingkup mata pelajaran dan analisis SK dan KD mata pelajaran
untuk selanjutnya memetakan dan menetapkan indikator.
Penetapan SK, KD dan indikator merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan
seorang guru. Pemetaan ketiga hal tersebut sangat berperan terhadap tujuan yang ingin
dicapai dimulai dari keruntutan pembelajaran hingga kriteria keberhasilan pembelajaran
selain juga mempermudah guru untuk menilai dan mengevaluasi peserta didik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan standar kompetensi?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan kompetensi dasar?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan Indikator?
4. Bagaimana pemetaan Standar kompetensi dan kompetensi dasar?
5. Apa sajakah langkah- langkah dalam pengembangan indikator?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang standar kompetensi.
2. Untuk mengetahui tentang kompetensi dasar.
3. Untuk mengetahui tentang Indikator.
4. Untuk memahami pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
5. Untuk menetahui langkah-langkah dalam pengembangan indikator

BAB II

PEMBAHASAN

Tujuan pembelajaran adalah suatu hal yang menjadi sasaran dalam proses pembelajaran.
Sebelum menentukan tujuan pembelajaran, dalam kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu
dilakukan penentuan dan pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan pengembangan
indikator. Selanjutnya dapat dilakukan penilaian untuk mengetahui apakah tujuan yang
direncanakan tercapai.[1]
A. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai siswa serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai siswa
dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Menurut definisi tersebut, standar kompetensi mencakup dua hal, yaitu standar
isi (content standards) dan standar penampilan (performance standards). Standar kompetensi
yang menyangkut isi berupa pernyataan tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
harus dikuasai siswa dalam mempelajari mata pelajaran tertentu.
Standar kompetensi yang menyangkut tingkat penampilan adalah pernyataan tentang
kriteria untuk menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap standar isi. Dari uraian tersebut
dapat dikemukakan bahwa standar kompetensi memiliki dua penafsiran, yaitu:
1. Pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui siswa dan kemampuan
melakukan sesuatu dalam mempelajari suatu bidang studi.
2. Spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori pencapaian seperti
lulus atau memiliki keahlian.[2]
Adapun contoh standar kompetensi pada mata pelajaran matematika
adalah Memahami Teorema Phytagoras dalam menentukan panjang sisi segitiga.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas
pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi dasarr merupakan perincian atau penjabaran
lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan komponen kompetensi dasar dalam
silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan
target kompetensi yang harus dicapainya.
1. Langkah-langkah Penyusunan Kompetensi Dasar
Adapun dalam mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada
standar Isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi.
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak
operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok pemahaman dan
juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan kompetensi dasar.[3]
Langkah-Langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
a. Menjabarkan kompetensi dasar yang dimaksud
b. Tulislah rumusan kompetensi dasarnya.
c. Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan indikatornya yang
dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu juga tentukan indikator-indikator
yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.
d. Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila belum
lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yang kemungkinan
belum teridentifikasi.
e. Tambahkan indikator lain sebelum dan sesudah indikator yang teridentifikasi sebelumnya
dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.
Adapun contoh kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika adalah menggunakan
teorema pytagoras untuk menentukan panjang sisi segitiga siku-siku.
C. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
Menurut depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik.
Sedangkan menrut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang
menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta
didik. Indicator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi
daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat
diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat
penilaian.
Sedangkan Darwin Syah berpendapat Indikator pembelajaran adalah karakteristik, cirri-
ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakukan oleh siswa, untuk menunjukkan
bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa indikator
adalah kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian
hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap
suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu.
Hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam mengembangkan indikator adalah sebagai
berikut:
a. Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam
Kompetensi Dasar.
b. Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan
c. Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan atau daerah.

Selain hal-hal di atas, dalam merumuskan indikator juga perlu diperhatikan beberapa
ketentuan sebagai berikut:
a. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
b. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang
digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan
dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan
peserta didik.
c. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hierarki kompetensi.
d. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan
materi pembelajaran.
e. Indikator harus dapat memenuhi karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata
kerja operasional yang sesuai.
f. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan atau psikomotorik.

Adapun Indikator berfungsi sebagai berikut:


a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan.
Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan
materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan
kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai secara
maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan indikator yang
dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang
efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut kompetensi dominan pada
aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi
ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.

c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.


Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi
peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indikator sehingga
dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.


Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil
belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis
penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus
mengacu pada indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD.
[4]
Adapun contoh indikator dalam matematika yaitu:
1. Menuliskan teorema pythagoras pada segitiga siku-siku dalam berbagai posisi.
2. Menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku menggunakan teorema pythagoras.
D. Mekanisme Pengembangan Indikator
Dalam mekanisme pengembangan indikator membutuhkan beberapa langkah-langkah,
yaitu:
1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.
Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi
dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang
dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar
minimal tersebut.Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang
digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian,
yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat
pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan
merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan.[5]
Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan disajikan dalam
tautan ini (Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional). Selain tingkat kompetensi,
penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap,
pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi
sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka
indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan.
Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, Afektif dan Psikomotorik disajikan dalam
tautan ini Kata Kerja Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang
diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus
mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek
keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan
keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, Afektif dan
Psikomotorik.
2. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari mata
pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan
indikator. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar, membaca,
berbicara dan menulis sangat berbeda dengan mata pelajaran matematika yang dominan pada
aspek analisis logis. Guru harus melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata
pelajaran sebagai acuan mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji
pada dokumen standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup dan SK serta KD masing-masing
mata pelajaran.
Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang
unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar.
Oleh karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Peserta
didik dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir
dengan penilaian yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional.
Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator karena target
pencapaian sekolah tidak sama.
Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan
indikator lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan
indikator dari SK dan KD dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar
internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi
pertimbangan dalam mengembangkan indikator.
3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam mengembangkan indikator. Penyelenggaraan pendidikan
seharusnya dapat melayani kebutuhan peserta didik, lingkungan, serta mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal. Peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan
potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya. Indikator juga
harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di masa yang akan datang,
sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolah yang berguna untuk
mengembangkan kurikulum melalui pengembangan indikator.[6]
Secara lebih ringkas berikut adalah langkah-langkah dalam merumuskan indikator
Langkah-langkah dalam merumuskan Indikator
1. Memahami kompetensi dan ruang lingkup materi dari KD. Hal ini dilakukan dengan
memisahkan kompetensi dan ruang lingkup materi.
2. Menyusun daftar kriteria kompetensi. Hal ini dilakukan dengan mengukur menggunakan kata
kerja operasional.
3. Merumuskan indikator dengan menggabungkan kriteria kompetensi dengan

E. Ruang lingkup matematika


Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang
dibukukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran
matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil belajarnya,
indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian dan pengelompokan
materi pada materi didasarkan menurut disiplin ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran
atau kecakapan yang hendak dicapai. Aspek atau ruang lingkup materi pada standar
kompetensi matematika untuk SMA adalah bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar,
trigonometri, peluang dan statistik, dan kalkulus.
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1. Bilangan
2. Aljabar
3. Geometri dan Pengukuran
4. Statistika dan Peluang.

Contoh Pengembangan indikator

Nama Sekolah : SMA PRIBADI


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : X /ganjil
Tahun Pelajaran : 2014/2015

Kompetensi Inti Kompetnsi dasar Tahap kompetensi Materi Kriteria


Berfikir Kompetensi
3. Memahami 3.2 Menjelaskan dan c2 menjelaskan pertidaksamaan· Mendefinisikan
pengetahuan menentukan rasional dan
(faktual, penyelesaian irasional satu
konseptual, dan pertidaksamaan variabel
prosedural) rasional dan · Mengklasifikasikan
berdasarkan irasional satu
rasa ingin variabel
tahunya tentang
ilmu
pengetahuan, · Memberi contoh
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian
tampak mata
· Menentukan
penyelesaian

4. Mencoba, 4.2 Menyelesaikan p2 Menyelesaikan · mengolah masalah


mengolah, dan masalah yang masalah nyata
menyaji dalam berkaitan dengan
ranah konkret pertidaksamaan
(menggunakan, rasional dan
mengurai, irasional satu
merangkai, variabel · menguraikan
Kompetensi Inti Kompetnsi dasar Tahap kompetensi Materi Kriteria
Berfikir Kompetensi
memodifikasi, penyelesaian
dan membuat)
dan ranah
abstrak
(menulis,
membaca, · mengoperasikan
menghitung,
menggambar,
dan
mengarang)
sesuai dengan
yang dipelajari
di sekolah dan
sumber lain
yang sama
dalam sudut
pandang/teori

Pemetaan KI/KD

Nama Sekolah : SMA PRIBADI


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : X / ganjil
Tahun Pelajaran : 2014/2015

Kompetensi Inti Kompetensi dasar Tahap Indikator Tahap Ma


Berfikir berfikir
4. Memahami 3.2 Menjelaskan dan 3.2.1
c2 mendefinisikan C1 pertidak
pengetahuan menentukan pertidaksamaan rasional rasion
(faktual, penyelesaian dan irasional satu variabel irasion
konseptual, dan pertidaksamaan 3.2.2 mengklasifikasikan vari
prosedural) rasional dan irasional pertidaksamaan rasional
berdasarkan satu variabel dan irasional satu variabel C2
rasa ingin
tahunya tentang 3.2.3 memberi contoh
ilmu pertidaksamaan rasional
pengetahuan, dan irasional satu variabel
teknologi, seni,
budaya terkait 3.2.4 menentukan penyelesaian C2
fenomena dan pertidaksamaan rasional
kejadian tampak dan irasional satu variabel
mata
Kompetensi Inti Kompetensi dasar Tahap Indikator Tahap Ma
Berfikir berfikir

C3

4. Mencoba, 4.2 Menyelesaikan 4.2.1 mengolah masalah nyata


p2 p2
mengolah, dan masalah yang yang berkitan dengan
menyaji dalam berkaitan dengan pertidaksamaan rasional
ranah konkret pertidaksamaan dan irasional satu variabel
(menggunakan, rasional dan irasional
mengurai, satu variabel 4.2.2 menguraikan masalah nyata
merangkai, pertidaksamaan rasional
memodifikasi, dan irasional satu variabel
dan membuat)
dan ranah 4.2.3mengoperasikan masalah p2
abstrak nyata yang berkaitan
(menulis, dengan pertidaksamaan
membaca, rasional dan irasional satu
menghitung, variabel
menggambar,
dan mengarang)
sesuai dengan p3
yang dipelajari
di sekolah dan
sumber lain
yang sama
dalam sudut
pandang/teori

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Standar kompetensi merupakan pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai siswa serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai siswa dalam
mempelajari suatu mata pelajaran.
2. Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai
oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada
jenjang pendidikan tertentu
3. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Dalam pengembangan indikator kita harus memahami langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Memahami kompetensi dan ruang lingkup materi dari KD. Hal ini dilakukan dengan
memisahkan kompetensi dan ruang lingkup materi.
b. Menyusun daftar kriteria kompetensi. Hal ini dilakukan dengan mengukur menggunakan kata
kerja operasional.
c. Merumuskan indikator dengan menggabungkan kriteria kompetensi dengan materi

DAFTAR PUSTAKA
http://Azzahro%20Fitri%20Azadi%20%20Tugas%20Perencanaan%20%28SK,
%20KD,%20INDI KATOR,%20dan%20TUJUAN%20PEMBELAJARAN%29.html diakses
tanggal tanggal 06 Oktober 2016 pukul 23.36
http://dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2016/09/makalah-indikator-dalam-
pengembangan.html diakses pada 01 Oktober 2016, pukul 21.00
http://merahberseri.blogspot.co.id/2013/07/pengembangan-indikator.html diakses pada 30
September 2016, pukul 15.00

http://siti-lailatus.blogspot.co.id/2012/12/pemetaan-sk-kd-indikator-dan-teknik.html ,
diakses tanggal 06 Oktober 2016 pukul 23.19
https://www.scribd.com/doc/98365101/Makalah-Pengembangan-Indikator-Dalam-
Kurikulum-Tingkat-Satuan-Pendidikan-2,diakses pada 02 Oktober 2016, pukul 0.44

[1] http://siti-lailatus.blogspot.co.id/2012/12/pemetaan-sk-kd-indikator-dan-teknik.html , diakses


tanggal 06 Oktober 2016 pukul 23.19
[2]http:///Azzahro%20Fitri%20Azadi%20%20Tugas%20Perencanaan%20%28SK,%20KD,
%20INDIKATOR,%20dan%20TUJUAN%20PEMBELAJARAN%29.html diakses tanggal tanggal 06 Oktober
2016 pukul 23.36
[3] Ibid
[4] http://dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2016/09/makalah-indikator-dalam-pengembangan.html
diakses pada 01 Oktober 2016, pukul 21.00
[5] https://www.scribd.com/doc/98365101/Makalah-Pengembangan-Indikator-Dalam-Kurikulum-
Tingkat-Satuan-Pendidikan-2,diakses pada 02 Oktober 2016, pukul 0.44
[6] http://merahberseri.blogspot.co.id/2013/07/pengembangan-indikator.html diakses pada 30
September 2016, pukul 15.00
Diposting oleh Unknown di 03.21

Anda mungkin juga menyukai